Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Dokter keluarga adalah suatu bidang medis terlatih yang bertugas untuk memberikan
pelayanan kesehatan bagi seluruh individu tanpa memandang jenis kelamin, usia
ataupun masalah kesehatan. Dokter keluarga menyediakan perawatan dan pengobatan
primer dan berkelanjutan bagi seluruh keluarga di dalam suatu komunitas, mengatasi
masalah fisik, psikologis dan sosial, dan mengkoordinasikan pelayanan kesehatan yang
komprehensif dengan spesialisasi khusus lain yang diperlukan [Wonca, 2013].
Hipertensi merupakan masalah yang paling umum dijumpai pada masyarakat.
Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi dimana
tekanan darah yang tinggi ( tekanan sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥
90 mmHg) yang menetap [WHO, 2013]. Terdapat sekitar 40% orang dewasa berusia 25
tahun ke atas di seluruh dunia pada tahun 2008 didiagnosa mengalami hipertensi
[WHO, 2013]. Angka kejadian hipertensi terus meningkat dari sekitar 600 juta jiwa
pada tahun 1980 menjadi 1 miliar jiwa pada tahun 2008 [WHO, 2013].
Data statistik yang terbaru menunjukkan bahwa terdapat 24,7% penduduk di
Asia Tenggara dan 23,3% penduduk Indonesia berusia di atas 18 tahun mengalami
hipertensi pada tahun 2014 [WHO, 2015]. Prevalensi hipertensi di Indonesia yang
didapatkan melalui pengukuran pada umur lebih dari 18 tahun sebanyak 25,8% dan
tertinggi pada daerah Bangka Belitung yaitu sekitar 30,9%, diikuti oleh Kalimantan
Selatan sebesar 30.8%, Kalimantan Timur sebesar 29,6% dan Jawa Barat sebesar 29,4%
[Balitbangkes, 2013]. Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat dari kuisioner
terdiagnosis tenaga kesehatan didapatkan 9,4%, yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau
sedang minum obat sebesar 9,5% , sebanyak 0,1% yang minum obar sendiri, responden
yang memiliki tekanan darah normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebanyak
0,7%, sehingga prevalensi hipertensi di Indonesia secara keseluruhan adalah 28,5%
[Balitbangkes, 2013].
Hipertensi merupakan penyakit terbesar ketiga pada maasyarakat Banten pada
tahun 2012, yaitu sebanyak 124.824 kasus [Dinkes Banten, 2012]. Menurut Riskesdas

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 1
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
tahun 2007 didapatkan kasus kematian yang disebabkan oleh hipertensi sebesar 6,8%,
dan merupakan penyakit tertinggi pertama pada tahun 2013 dan tahun 2014 di
Kabupaten Tanggerang, yaitu dengan jumlah kasus 60.171 kasus pada tahun 2013 dan
26.442 pada tahun 2014 [Dinkes Kab Tangerang, 2015]. Hipertensi masuk dalam 3
besar penyakit terbanyak di Puskesmas Kronjo [Puskesmas Kronjo, 2016].
Alasan penulis memilih pasien Ny. P untuk dikunjungi karena berdasarkan status
pasien dan pemeriksaan tekanan darah pasien, didapatkan tekanan darah yang tinggi
dengan rata-rata 210/110 mmHg dan pasien mengatakan telah melakukan pengobatan
hipertensi dengan rutin, tetapi tekanan darah pasien tetap tidak terkontrol. Apabila tidak
dilakukan kunjungan maka risiko terjadinya komplikasi, seperti stroke, gagal jantung,
gagal ginjal dan kematian akan meningkat.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pernyataan Masalah

Tidak terkontrolnya tekanan darah pada Ny. P

1.2.2 Pertanyaan Masalah

1. Apa saja faktor resiko yang menyebabkan tidak terkontrolnya tekanan darah pada
Ny. P?

2. Apa saja faktor internal berdasarkan Mandala of Health yang menyebabkan tidak
terkontrolnya tekanan darah pada Ny.P?

3. Apa saja faktor eksternal berdasarkan Mandala of Health yang menyebabkan tidak
terkontrolnya tekanan darah pada Ny.P?

4. Apa saja alternatif jalan keluar untuk mengatasi masalah yang terjadi pada Ny. P?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 2
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
Terkontrolnya tekanan darah pada Ny. P dan terhindar dari komplikasi.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya faktor resiko tidak terkontrolnya tekanan darah pada Ny. P.

2. Diketahuinya faktor internal berdasarkan Mandala of Health yang menyebabkan


tidak terkontrolnya tekanan darah pada Ny. P.

3. Diketahuinya faktor eksternal berdasarkan Mandala of Health yang menyebabkan


tidak terkontrolnya tekanan darah pada Ny. P.

4. Diketahuinya alternatif jalan keluar untuk mengatasi masalah yang terjadi pada Ny.
P

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 3
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
BAB 4

Data Keluarga Dan Lingkungan

4.1 Struktur Keluarga

Pasien merupakan seorang perempuan berusia 58 tahun. Pasien merupakan anak


kedua dari 6 bersaudara dan pasien sudah menikah. Saat ini pasien tinggal bersama 1
orang anak perempuannya.

Tabel 4.1. Struktur Anggota Keluarga Ny.P

No Nama L/P Usia Pendidi Pekerjaan Agama Status Ket.


kan
Pernika
Terakhir han

1. Ny.P P 58 Kelas 2 Ibu Rumah Islam Sudah Pasien


tahun SD Tangga Menika
h
2. Nn. P 35 Sarjana Guru Bahasa Islam Belum Anak
Mu tahun Inggris SD Menika pasien
h
Sumber : Hasil wawancara dengan pasien, Ny. P

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 4
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
4.2 Genogram

Ny. ? Tn. ? Ny. ?


Tn. ? b(?), D(?) b(?), D(?) b(?), D(?)
b(?), D(?)

Ny. ? Tn. Ro Tn. ? Tn. ? Ny. As Tn. Mu Tn. Ja


b(?) b(?), D(2013) b(?) b(?), bb(?), D(2003)
= tanggal lahir b(?) b(?)
m = menikah
D = tanggal meninggal
Tn. Ta Ny. Wa
Ny. Ij Ny. J Tn. C Tn. T An.R
b(1976) b(1988)
b(1981) Tn. Me b(1991) b(1976), b(1996) b(1999),
m(1998) m(2005) b(1979), m(2007))

An. Su
An.Sh An. Z b(2008)
b(1999) An.D An.Ra An.Si b(2010),
b(2003), b(2009), b(2015),

Gambar 4.1 Genogram Keluarga Ny.P

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 5
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
4.3 Riwayat Imunisasi Keluarga

Tabel 4.2. Riwayat Imunisasi Keluarga Ny.P

Daftar L/P Usia Riwayat Imunisasi


Keluarga BCG HB Polio DPT HiB Campak
Ny.P P 58 Tidak Imunisasi
tahun
Nn. Mu P 35 Usia 1 Usia 0, Usia Usia - Usia 9
tahun bulan 2,4,6 0,2,4,6 2,4,6 bulan
bulan, bulan bulan
Sumber : Hasil wawancara dengan pasien, Ny.P

4.4 Kondisi Ekonomi

Penghasilan keluarga berasal dari hasil jual panen padi yang biasa dipanen
sekitar 3 bulan sekali. Hasil jual padi dalam sekali panen, yaitu sebanyak 12 kuintal
dijual dengan harga jual perkuintal sekitar Rp. 600.000,00, sehingga totalnya sekitar Rp.
7.200.000,00.

Tabel 4.3. Perkiraan Pemasukan dan Pengeluaran Keluarga per Bulan

Rincian Pemasukan Pengeluaran


Penghasilan per bulan Rp. 2.400.000,00
Kebutuhan
Listrik Rp. 100.000,00
Makan dan Minum Rp. 1.500.000,00

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 6
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
Biaya Kesehatan Rp. 100.000,00
Lain-lain Rp. 300.000,00
Total Rp. 2.400.000,00 Rp. 2.000.000,00
Sumber: Hasil wawancara dengan pasien, Ny. P

Kesimpulan : keluarga pasien memiliki jumlah pemasukan yang melebihi dari


pengeluaran. Setelah digunakan untuk biaya kebutuhan, keluarga pasien masih memiliki
sisa uang yang dapat digunakan untuk ditabung setiap bulannya. Pendapatan keluarga
pasien masih dibawah upah minimum regional Kota Tangerang, yaitu Rp. 3.270.936,13
sehingga termasuk dalam kategori ekonomi kurang.

4.5 Pola Berobat

Pasien melakukan pengobatan dengan biaya sendiri (pasien umum). Pasien


berobat ke Puskesmas Kronjo tiap bulan dan diberi obat hipertensi.

4.6 Pola Makan Sehari – hari

Makanan yang dimakan keluarga dimasak oleh pasien yaitu Ny. P. Keluarga
pasien makan 2-3 kali sehari. Pasien memiliki pola makan yaitu makan pagi dengan
variasi nasi putih dengan ikan goreng atau ayam goreng atau cumi atau udang, makan
siang terdiri dari variasi nasi putih dengan sup bening atau telur atau ikan goreng atau
ayam goreng atau cumi atau udang, makan malam terdiri dari variasi nasi putih dengan
sup bening atau telur atau ikan goreng atau ayam goreng atau cumi atau udang.
Minuman yang dikonsumsi oleh keluarga pasien adalah air gallon aqua.

Ny.P usia 58 tahun, TB 155 cm, BB 68 kg

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 7
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
Tabel 4.4 Menu makan pagi : nasi putih + ikan bandeng goreng

Bahan Ukuran Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat


Rumah (g) (kkal) (g) (g) (g)
Tangga
Beras 2 centong 100 349 6,8 0,7 78,9

Ikan bandeng 1 ekor 100 123 20 4,8 0


Minyak 2 sdt 10 90 0 10 0

Total 562 26,8 15,5 78,9

Tabel 4.5 Menu makan siang : nasi putih + ikan bandeng goreng + sup bening

Bahan Ukuran Rumah Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat


Tangga (g) (kkal) (g) (g) (g)
Beras 2 centong 100 349 6,8 0,7 78,9

Ikan 1 ekor 100 123 20 4,8 0


Bandeng

Wortel ½ buah 30 13,8 0,36 0,09 2,85

Kentang ½ buah 30 25,5 0,6 0,03 5,73

Ayam 1 potong 50 149 9,1 12,5 0


dengan sedang
kulit

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 8
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
Minyak 3 sdt 15 135 0 15 0

Total 795,3 36,86 33,12 87,48

Tabel 4.6 Menu makan malam : nasi putih + ikan bandeng goreng + sup bening

Bahan Ukuran Rumah Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat


Tangga (g) (kkal) (g) (g) (g)
Beras 2 centong 100 349 6,8 0,7 78,9

Ikan 1 ekor 100 123 20 4,8 0


Bandeng
Wortel ½ buah 30 13,8 0,36 0,09 2,85

Kentang ½ buah 30 25,5 0,6 0,03 5,73

Ayam 1 potong 50 149 9,1 12,5 0


dengan sedang
kulit
Minyak 3 sdt 15 135 0 15 0

Total 795,3 36,86 33,12 87,48

Perhitungan Antropometri Ny. P

 Berat badan= 68 kg dan TB = 155 cm


 Berat Badan Normal = 155 – 100 = 55 kg
 Berat Badan Ideal = 155 – 100 – (10% x 68) = 48,2 kg
 IMT = BB / (TB)2 = 68 / (1.55)2 = 28,3 kg/m2 (obesitas tingkat 2)
 Rumus Harris Benedict = 655,1 + (9,56 x W) + (1,85 x H)
- (4,7 x A)
= 655,1 + ( 9,56 x 68) + (1,85 x 155)
- (4,7 x 58)
= 655,1 + 650,08 + 286,75 – 272,6

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 9
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
= 1319,33 kkal / 24 jam = 54,97 kkal/jam
Tabel 4.7 Kegiatan sehari – hari

Jenis Kegiatan Waktu Perhitungan Total Energy


(jam)
Expenditure
(kkal/24 jam)

Tidur 10 10 x 1 x 54,97 549,7

Kegiatan dasar 2 2 x 1.4 x 54,97 153,92

Jalan 1 1 x 3.2 x 54,97 175,9

Duduk 5 5 x 1.4 x 54,97 384,79

Pekerjaan rumah 2 5 x1,7 x 54,97 467,25


tangga

Lain-lain 4 4 x 1.4 x 54,97 307,83

Total 24 2039,39

 Kebutuhan per jam = 2039,39 kkal / 24 jam


= 84,97 kkal/jam
 Aktivitas = 84,97/54,97
= 1,5 ( gaya hidup ringan)
 Kebutuhan Nutrien

Protein = 1 gr/kgBB

= 68 gram

P/E ratio = [(68 x 4) /2039,39] x 100% = 13,3 %

Lemak = 25 %

= 25% x 2039,39 kkal

= 509,85 kkal / 9 = 56,65 gram

Karbohidrat = [100% - (13,3% + 25%)] x 2039,39 kkal

= 61,7% x 2039,39 kkal

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 10
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
= 1258,3 kkal

= 1258,3/ 4

= 314,6 gram

Tabel 4.8 Evaluasi Nutrien

Energi Protein Lemak Karbohidrat


(kkal) (g) (g) (g)

Total 24 jam 2152,6 100,52 81,74 253,86

Kebutuhan 2039,39 68 56,65 314,6

Selisih 113,21 32,52 25,09 -60,74

4.7 Kondisi Rumah

4.7.1 Perumahan

Status Rumah : Milik pribadi


Luas tanah : 198 m2 (18 m x 11 m )
Luas Bangunan : 144 m2 (16 m x 9 m)
Rumah terdiri dari : 1 lantai
o Teras depan rumah : 2 m x 4 m
o Ruang Tamu :4mx3m
o Ruang Keluarga :7mx3m
o Ruang kosong :5mx3m
o Kamar tidur 1 :3mx3m
o Kamar tidur 2 :3mx3m
o Kamar tidur 3 :3mx3m
o Kamar Tidur 4 :3mx3m
o Kamar Tidur 5 :3mx3m
o Dapur :3mx6m
o Kamar mandi :3mx3m
Kesan : Rumah Ny. P termasuk dalam kriteria rumah sehat

4.7.2 Kondisi Bangunan


 Kondisi rumah kurang bersih karena di depan pagar rumah terdapat tumpukan
sampah.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 11
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
 Rumah Ny.P terdiri dari 1 teras depan rumah, 1 ruang tamu, 1 rung kosong, 5
kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 ruang keluarga.
 Dinding rumah terbuat dari semen dengan cat putih. Atap rumah terbuat dari
genteng dengan material tanah liat. Atap rumah tidak tertutup platfon.
 Lantai rumah menggunakan keramik berwarna putih pada seluruh bagian dalam
rumah,
 Jumlah orang dalam rumah terdiri dari 2 orang.
Kesan : Kondisi rumah ny. P tergolong cukup bersih.

4.7.3 Lokasi
Rumah berjarak ± 1,5 km dari Puskesmas Kronjo, terletak di jalan raya yaitu
jalan Insinyur Sutami no 16, RT 001/003, kp Sukadiri, Desa Padegangan Ilir Kecamatan
Kronjo Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Rumah Ny.P berada di belakang
Yayasan Pendidikan Islam Al- Halimiyah Yaspia dan dapat dilalui oleh kendaraan roda
empat.

4.7.4 Ventilasi
Ventilasi rumah terdiri dari :
 Ventilasi Insidentil :
o Pintu depan 1 :2mx1m = 2 m2
o Pintu depan 2 :2mx1m = 2 m2
o Pintu Samping :2mx1m = 2 m2
o Jendela depan 1 : 2 x (1,5 m x 0,6) = 1,8 m2
o Jendela depan 2 : 5 x (1 m x 0,6 m) = 3 m2
o Jendela samping : 2 x (1 m x 0,6 m) = 1,2 m2
o Jendela kamar : 7 x (1 m x 0.6 m) = 4,2 m2
Total ventilasi insidentil : 16,2 m2
Kriteria ventilasi insidentil yaitu minimal 10% dari luas lantai.
Persentase ventilasi insidentil = (16,2 m2 / 144 m2) x 100% = 11,25 %
Kesan : Ventilasi insidentil tergolong baik.

 Ventilasi Permanen :
o Lubang angin pintu depan : 6 x (0,5 m x 1 m) = 3 m2
o Lubang angin pintu samping : 3 x (0,5 m x 1 m) = 1,5 m2
o Lubang angin ruang tamu : 3 x (0,5 m x 1 m) = 1,5 m2
o Lubang angin ruang kosong : 0,5 m x 1 m = 0,5 m2
o Lubang angin kamar mandi : 0,5 m x 1 m = 0,5 m2
o Lubang angin kamar tidur : 8 x (0,5 m x 1 m) = 4 m2
o Lubang angin dapur : 2 m x 0.5 m = 1 m2
Total ventilasi permanen : 0.9 m2
Kriteria ventilasi permanen yaitu minimal 5% dari luas lantai.
Persentase ventilasi permanen = (12 m2 / 144 m2) x 100% = 8,3 %

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 12
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
Kesan: Ventilasi permanen tergolong baik.

4.7.5 Pencahayaan
Pencahayaan pada rumah Ny.P sudah menggunakan listrik. Pada saat pagi dan
siang hari, cahaya matahari hanya dapat masuk ke dalam rumah melalui jendela. Setiap
ruangan terpasang lampu. Pada malam hari, Ny. P dan anaknya dapat membaca dengan
baik dan jelas dengan jarak 30 cm.
Kesan : Pencahayaan pada rumah Ny.P tergolong baik.

4.7.6 Alat Kesejahteraan dalam Keluarga


Keluarga pasien memiliki 1 buah kompor gas untuk memasak, I buah dispenser.

4.7.7 Penggunaan Air Bersih


 Penggunaan Air
Penggunaan air untuk mandi dan mencuci didapatkan dari air sumur
pompa yang terletak di bagian samping depan rumah.
 Kebiasaan Minum
Konsumsi minum sehari-hari didapatkan dari air aqua gallon.
 Kebiasaan Mandi
Pasien dan anaknya mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun
mandi.

4.7.8 Pembuangan Sampah


Sampah rumah tangga ditumpuk di depan pagar rumah dan kemudian
dikumpulkan di tanah kosong dekat rumah yang biasa digunakan untuk tempat
pembuangan sampah. Sampah – sampah tersebut dibakar setiap 3 hari sekali.

4.7.9 Pembuangan Limbah


Air kotor dari kamar mandi dialirkan langsung melalui pipa ke tanah.

4.7.10 Kamar Mandi


Terdapat satu kamar mandi dengan bak mandi dan gayung. Air dialirkan melalui
keran yang ditampung di bak mandi dan diambil dengan gayung.

4.7.11 Jamban
Pasien memiliki jamban jongkok pada kamar mandi untuk BAB. Jamban
berjarak sekitar 20 meter dari sumber air bersih (sumur pompa).

4.7.12 Lingkungan

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 13
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
Tempat tinggal pasien berdekatan dengan tetangga. Lingkungan sekitar rumah
kurang bersih dan padat penduduk.

4.8 Denah Lokasi

RUMAH
Ps : NY P
Kantor Balai
Dinas Penyu Yayasan Pendidikan
Pemerintah
IndoJalan Lap. Bola
luhan Islam Al-Halimiyah
Alfa
Jalan Insinyur Sutami
Tangerang
mart mart GangKB
Gang Masjid Maijlis Yaspia

Jalan Insinyur Sutami RM Pondok Jalan Insinyur Sutami Jalan Insinyur Sutami
Minang
Jal Apotik SMP Café
Tugu an Kronjo Negeri Tosa
Cangkir Kronjo NOAH 5
Kronjo PD
A
M
Jal
an
Ra Puskesmas Kronjo
ya
Kr
o
nj
o

Gambar 4.2. Denah Lokasi Rumah Ny. P

4.9 Denah Rumah


9M

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 14
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
KAMAR
MANDI

UAR

RUA
KEL
GA

NG

TERAS RUMAH

PINTU

JENDELA HALAMAN

3
DAPUR

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 15
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
KAMAR
3
KAMAR
TIDUR 4
TIDUR 3
14 M

3
KAMAR
KAMAR 16 M
TIDUR 5
TIDUR 2

5 RUANG

KOSONG
RUANG
TAMU KAMAR
TIDUR 1
3M
2M

4M

4.10 Mandala of Health Ny. 4.3.


Gambar P Denah Rumah Ny. P
 Body
Ny.P usia 58 tahun, TB 155 cm, BB 68 kg, menderita hipertensi grade III dan
obesitas tingkat I.
 Mind
Ny.P tidak mengetahui seberapa serius penyakit yang dideritanya
 Spirit
Ny.P memiliki keinginan untuk mengatasi masalah kesehatannya.

Level Pertama
 Human Biology
-
 Family
Ny. P tinggal bersama satu orang anak perempuannya.
 Personal Behavior

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 16
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
Pasien tidak pernah berolahraga dan pasien memiliki pola makan 2-3 kali sehari.
Pasien tidak mengurangi konsumsi garam dan penyedap rasa dan jarang makan
sayur. Pasien tidur saat siang hari selama ± 2 jam dan malam hari selama ± 8 jam.

 Psycho-socio-economic environment

Tergolong dalam keluarga dengan ekonomi kurang.


Ny. P memiliki hubungan yang baik dengan keluarga maupun tetangga.
 Physical environment
Rumah Ny. P memiliki jendela rumah dan akses cahaya dari luar (cahaya matahari)
dapat masuk ke dalam rumah melalui ventilasi dan kondisi rumah cukup bersih dan
nyaman.

Level Kedua

 Sick Care System


o Jarak rumah pasien ke Puskesmas cukup dekat (sekitar 1,5 km) dan
terdapat transportasi umum dari rumah pasien yang dapat menjangkau
Puskesmas. Pasien pergi ke Puskesmas bersama kakaknya dengan
menggunakan angkutan umum.
o Sarana dan prasarana Puskesmas memadai untuk melakukan pelayanan
kesehatan
o Tidak ada penyuluhan dan kunjungan keluarga yang dilakukan oleh
Puskesmas.
o Puskesmas memiliki jumlah obat yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan warga.
 Work
Ny. P sudah tidak bekerja. Pasien memiliki sawah yang dipanen 3 bulan sekali
dan hasil panen dijual untuk memenuhi kebutuhannya.
 Lifestyle
Pasien tidak pernah melakukan olahraga.

Level Ketiga
 The Community
Lingkungan tempat tinggal pasien merupakan lingkungan padat penduduk.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 17
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017
 The Human Made Environment
Keadaan lingkungan rumah Ny.P terlihat cukup bersih dan padat penduduk.
 Culture
Sebagian masyarakat di lingkungan tempat tinggal Ny. P cenderung jika sakit
tidak langsung berobat ke Puskesmas, tetapi membeli obat di warung terlebih
dahulu.
 Biosphere
Tidak memberikan pengaruh terhadap kesehatan pasien

Culture

Sebagian masyarakat di lingkungan tempat tinggal Ny. P


cenderung jika sakit tidak langsung berobat ke Puskesmas,
tetapi membeli obat di warung terlebih dahulu.
Community
Lingkungan tempat tinggal pasien merupakan
lingkungan padat penduduk.

Lifestyle
Pasien tidak pernah melakukan olahraga

Personal Behavior
Family Psycho-socio-economic Environment
Pasien tidak pernah berolahraga dan pasien
Ny. P tinggal satu rumah bersama Tergolong dalam keluarga dengan
memiliki pola makan 2-3 kali sehari. satu orang anak perempuannya.
ekonomi kurang.
Pasien tidak mengurangi konsumsi garam Ny. P memiliki hubungan yang baik
dan penyedap rasa dan jarang makan sayur. Spirit dengan keluarga maupun tetangga
Pasien tidur saat siang hari selama ± 2 jam Ny.P memiliki keinginan untuk
dan malam hari selama ± 8 jam. mengatasi masalah kesehatannya.

Work
Sick Care System
Ny. P sudah tidak bekerja.
Jarak rumah pasien ke
Pasien memiliki sawah yang
Puskesmas cukup dekat (sekitar
dipanen 3 bulan sekali dan
1,5 km) dan terdapat Mind
Body hasil panen dijual untuk
transportasi umum dari rumah Ny. P tidak mengetahui memenuhi kebutuhannya.
pasien yang dapat menjangkau Ny.P usia 58 tahun, TB 155 seberapa serius penyakit yang
Puskesmas. Pasien pergi ke dideritanya
Puskesmas bersama kakaknya cm, BB 68 kg, menderita
dengan menggunakan angkutan hipertensi grade III dan
umum.
Sarana dan prasarana obesitas tingkat I Physical Environment
Puskesmas memadai untuk Rumah Ny. P memiliki jendela rumah dan
melakukan pelayanan
kesehatan Human Biology akses cahaya dari luar (cahaya matahari) dapat
-
Tidak ada penyuluhan dan masuk ke dalam rumah melalui ventilasi dan
kunjungan keluarga yang
dilakukan oleh Puskesmas. kondisi rumah cukup bersih dan nyaman.
Puskesmas memiliki jumlah
obat yang cukup untuk
Human Made Environment
memenuhi kebutuhan warga.
KeadaanGambar
lingkungan4.4.
rumah Ny.P terlihat
Mandala cukup bersih
of Health Ny.dan
P padat
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
penduduk.
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara PAGE 18
Periode 27 Februari 2017 – 22 april 2017

Biosphere
Tidak memberikan pengaruh terhadap
kesehatan pasien

Anda mungkin juga menyukai