DASAR TEORI
Berbagai jenis hewan diketahui memiliki sistem organ reproduksi yang berlainan satu
sama lain. Dalam keanekaraman itu, tak satupun diantara mekanisme reproduksi memberikan
keuntungan dari satu jenis ke jenis yang lain. Mekanisme reproduksi secara sendiri – sendiri
telah terbukti sama – sama berhasil dalam mempertahankan diri selama berabad – abad.
Mendasarkan pada fakta keanekaragaman system organ reproduksi hewan, maka setiap usaha
yang bertujuan untuk membuat suatu generalisasi memiliki resiko kesalahan yang besar yaitu
mempersamakan berbagai system organ reproduksi dari hasil studi satu spesies (Suratsih,
2000).
Organ-organ reproduksi secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu alat
reproduksi utama atau gonad dan alat reproduksi tambahan. Gonad terdiri atas testis dan
ovarium, sedangkan alat reproduksi tambahan terdiri atas saluran-saluran reproduksi beserta
kelenjar-kelenjar yang berhubungan dengannya (Adnan, 2008).
Menurut Adnan (2012), perkembangbiakan secara seksual adalah perkembangbiakan
yang melibatkan dua individu yang berbeda jenis kelaminnya atau melibatkan fusi dua buah
gamet yang berbeda seperti sperma dan telur. Beberapa ciri umum dari perkembangbiakan
yang berlangsung secara seksual adalah sebagai berikut:
1. Individu baru yang dihasilkan melibatkan fusi dua sel kelamin yang berbeda.
2. Individu baru yang dihasilkan bervariasi sebagai akibat adanya kombinasi genetik pada
pembentukan gamet pada fase profase miosis pertama, dan adanya fertilisasi yang melibatkan
persilangan antara materi genetic antara dua parentalnya.
3. Pada organisme dimorfik, kedua parental yang berbeda jenis kelaminnya mutlak dibutuhkan,
sedangkan pada organisme hermaprodit adalah relative.
4. Umumnya berlangsung pada organisme yang telah dewasa secara seksual, kecuali pada
organisme tertentu seperti Ambystoma Americana, sebangsa salamander, dimana
perkembangbiakan berlangsung pada stadium larva. Peristiwa ini disebut neoteni.
5. Vertebrata tinggi pada umumnya membutuhkan alat-alat reproduksi utama berupa gonad dan
alat reproduksi tambahan seperti saluran-saluran reproduksi dan kelenjar-kelenjar assesoris
lainnya.
Fertilisasi internal memerlukan perilaku kooperatif, yang mengarah ke kopulasi. Pada
beberapa kasus, perilaku seksual yang tidak karakteristik (sesuai karakter atau ciri)
dihilangkan oleh seleksi alam secara langsung, sebagai contoh, laba-laba betina akan
memakan jantan jika sinyal-sinyal reproduksi spesifik tidak diikuti selama perkawinan.
Fertilisasi internal juga memerlukan sistem roproduksi yang canggih, termasuk organ
kopulasi yang mengirimkan sperma dan reseptakel atau penyangga untukpenyimpanannya
dan pengangkutannya menuju telur yang matang (Campbell., 2004).
Bagi hewan yang melakukan fertilisasi internal dilengkapi dengan adanya organ
kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke
betina. Pada vertebrata yang hidup di air melakukan fertilisasi di luar tubuh (fertilisasi
eksternal), contoh ikan dan katak. Hewan yang hidup di darat melakukan pembuahan di
dalam tubuh (fertilisasi internal). Pada mamalia jantan, alat kelaminnya disebut penis pada
reptil seperti cecak dan kadal menggunakan hemipenis ata penis palsu, sedangkan pada
bangsa burung misalnya pada bebek, untuk menyalurkan sperma menggunakan ujung kloaka
(Campbell, 2004).
Sistem reproduksi wanita (betina) terdiri atas dua ovarium, dua tuba uterin, oviduk,
uterus, vagina, dan gernetalis eksterna. Ovarium terdiri atas daerah medulla yang
mengandung pembuluh darah dan sedikit jaringan ikat longgar, dan daerah korteks
mengandung folikel-folikel yang mengandung oosit. Permukaan ovarium dibatasi oleh
selapis epitel pipih disebut sel germinitivum, yang dibawahnya stroma membentuk lapisan
padat disebut tunika albugenia. Ovarium mendapat pendarahan dari arteri ovarika cabang dari
aorta (Adnan, 2008).
Organ reproduksi jantan yaitu testis, tubulus seminiferus, dan epididimis. Testis
merupakan organ utama pada jantan, biasanya berpasangan dan fungsi utama adalah
menghasilkan sperma dan hormon reproduksi jantan utamanya androgen. Tubulus seminifeus
terdiri atas jaringan ikat fibrosa, lamina basalis, dan epitel germinitivum. Epietl germinal
terdiri dari 4-8 lapisan sel yang menempati ruang antara membrane basalis dan lumen
tubulus. Epididimis dibatasi oleh jaringan ikat pada bagian luar, lapisan otot polos ditengah,
dan epitel berlapis banyak palsu bersilia di bagian dalam. Pada tikus dan mencit, testis hanya
terdiri dari satu ruangan saja. Di dalam testis terdapat saluran-saluran halus yang melilit
disebut tubulus seminiferus, tempat berlangsungnya spermatogenesis (Adnan, 2010).
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini dilaksanakan adalah agar dapat diketahui sistem reproduksi
pada mencit (Mus musculus).
C. PROSEDUR KERJA
1. Cara menangani mencit
Ekor mencit dipegang dengan menggunakan tangan kanan, kemudian meletakkan diatas
permukaan yang tidak licin, kemudian tengkuk mencit dijepit dengan telunjuk dan ibu jari
tangan kiri dengan tetap memegang ekornya dengan tangan kanan kemudian tubuhnya
dibalikkan sehingga permukaan perut menghadap kita dan ekor dijepit diantara jari manis dan
kelingking tangan kiri.
2. Cara mengorbankan mencit
Mencit dikorbankan dengan prinsip mematikan dalam waktu sesingkatnya dan rasa sakit
seminimal mungkin.
3. Cara mendislokasi leher mencit
Adapun caranya yaitu ekor mencit dipegang ekornya kemudian ditempatkan pada
permuakaan yang bisa dijangkau dengan begitu mencit akan meregangkan bidannya
kemudian pada tengkuk ditempatkan suatu penahan misalnya, pensil atau batang logam yang
dipegang dengan tangan kiri kemudian bagian ekor ditarik keras dengan tangan kanan
sehingga lehernya akan terdislokasi dan mencit akan terbunuh.
4. Cara meakuakan pengamatam
a. Meletakkan mencit yang telah mati di atas papan bedah dalam posisi menghadap ke atas atau
terentang.
b. Mengamati alat reproduksi bagian luar.
c. Menggunakan pinset untuk memegang kaki mencit. Menusuk kaki mencit dengan pentul
supaya dapat menempel pada papan bedah. Melakukan cara yang sama pada kaki yang lain.
d. Menggunting bagian kulit dada (dibawah leher) secara melintang lurus ke arah kaki depan.
Melakukan hal yang sama pada bagian bawah abdomen, lurus dengan kaki belakang.
e. Menggunting kulit perut (bagian medial) lurus ke arah dada (pectoral). Memegang kulit yang
sudah terpotong dengan pinset. Menarik kearah lateral, gunakan pinset untuk menempelkan
kulit mencit pada papan bedah.
f. Memulai pembedahan dari dada secara melintang menggunakan gunting dengan posisi mata
tumpul ke dalam. Memotong otot abdomen bagian bawah secara melintang dekat anus.
Melakukan hal yang sama pada bagian median bawah lurus kearah pectoral, bila ada darah
mengalir, keringkan dengan mengguankan kapas bersih.
g. Memegang setiap otot abdomen yang telah terbuka dengan pinset. Menempelkan pada papan
bedah dengan menggunakan jarum pentul.
h. Melepaskan bagian visera secara hati-hati dengan menggunakan gunting tajam dan pinset.
Melakukan pengamtan pada alat reproduksi bagian dalam. Untuk mencit betina mengamati
letak ovarium, bentuk dan warna ovarium, saluran telur, dan uterus.
i. Untuk mencit jantan, mengamati vesikula seminalis dan vas deferens, melepaskan testis
secara hati-hati dari kulit skrotum. Jangan sampai merusak bagian epididimis.
j. Mengamati sejumlah kelenjar dan posisinya pada mencit.
D. HASIL PENGAMATAN
1. Organ Sistem Reproduksi Mencit Betina
Keterangan :
1. Kelenjar klitoros
2. Lubang vagina
3. Anus
4. Ekor
E. PEMBAHASAN
1. Mencit betina (Mus musculus)
Pada pengamatan mencit betina dapat dilihat bagian-bagiannya yang terdiri dari
ginjal, oviduk, ovarium, tuba fallopi, uterus, rectum, kandung kemih, dan bursa lemak. Pada
mencit, uterusnya termasuk uterus tipe dupleks dan sebagai tempat perkembangan fetus.
Oviduk merupakan tempat jalannya sel telur dari ovarium menuju uterus. Uterus terdiri atas
sepasang yang terletak di kiri dan kanan. Berfungsi sebagai alat transportasi sperma ke dalam
tuba, pembentuk plasenta serta tempat perkembangan embrio dan kelahiran mencit. Ovarium
berfungsi sebagai tempat perkembangan sel telur. Tuba fallopi letaknya di bawah ovarium.
Selanjutnya, bursa lemak berfungsi untuk melindungi organ-organ genetalia internal pada
mencit. Ovarium, terletak berdekatan dengan saluran telur dan berfungsi untuk
mengahasilkan ovum. Infudibulum, sebagai tempat terbentuknya kalaza. Oviduct, merupakan
saluran yang berkelok-kelok yang berfungsi sebagai saluran telur. Uterus, sebagai saluran
telur dan merupakan pelebaran dari oviduk. Vagina, merupakan organ hewan betina dan
sebagai jalan keluar anak. Vulva yang berupa tonjolan pada bagian luar vagina yang
merupakan organ genitalia eksterna.
2. Mencit jantan (Mus musculus)
Pada saat pengamatan, mencit jantan didapatkan/dilihat secara langsung bagian-
bagiannya yang terdiri dari penis, kantong skrotum, anus dan ekor. Dengan melihat jarak
antara anus dan penis yang agak jauh, maka dapat diketahui bahwa mencit tersebut
merupakan mencit jantan. Penis yang berfungsi sebagai alat kopulasi pada hewan jatan dan
kantong skrotum berfungsi untuk mempertahankan testis di bawah suhu intra abdomal.
Mencit telah memiliki alat kelamin luar berupa penis. Alat kelamin dalam yaitu: Testis,
berjumlah dua buah terletak satu pada bagian kanan kelenjar bul bourethra dan satu di
sebelah kirinya. Testis berada dalam rongga perut dan terletak pada suatu kantong yang
disebut scrotum. Epididimis, melekat pada sisi posterior testis. Ureter berfungsi sebagai
saluran yang mengalirkan urine dari ginjal ke kantong kemih, serta menghubungkan kandung
kemih dengan bagian luar tubuh. Bursa lemak yang berfungsi untuk melindungi organ
genetalia internal, kandung kemih berfungsi untuk menampung urine untuk sementara.
Kemudian kelenjar prostat berfungsi menghasilkan lendir yang bakal menjadi komponen
cairan mani. Epididimis berfungsi menghubungkan testis dan vas deferens. Kemudian, testis
berjumlah dua buah yang terdapat dalam satu kantong luar yang disebut skrotum, fungsinya
untuk menghasilkan sperma dan hormon reproduksi. Vas defferens, merupakan kelenjar
pelengkap langsung dengan saluran epididmis dan vasikula seminalis, strukturnya kecil
memanjang dan berlekuk-lekuk. Vas efferens, saluran halus yang bermuara pada
kloaka.Vesikula seminalis, merupakan kelenjar asesoris yang terdapat dalam keadaan
berpasangan.
Pada saat pengamatan, Mencit jantan (Mus muculus) didapatkan/dilihat secara
langsung bagian-bagian yang terdiri dari penis, kantong krotum, anus dan ekor. Dengan
melihat jarak antara anus dan penis yang berfungsi sebagai alat kopulasi pada hewan jantan
dan kantong skrotum berfungsi untuk mempertahankan testis di bawah suhu intra abdomal.
Mencit telah memiliki alat kelamin luar berupa penis, alat kelamin dalam yaitu: testis,
berjumlah dua buah terletak satu pada kanan kelenjar bul bourethra dan satu di sebelah
kirinya. Testis berada dalam rongga perut dan terletas pada suatu kantong yang disebut
scrotum. Epididimis, melekat pada sisi poterior tedtis, ureter berfungsi sebagai salauran yang
mengalirkan urine dari ginjal ke kantung kemih, serta menghubungkan kantung kemih ke
bagian luar tubuh. Bursa lemak yang berfungsi untuk melindungi organ genetalia internal,
kandung kemih befungsi untuk menampung urine untuk sementara. Kemudian kelenjar
prostat berfungsi menghasilkan lendir yang bakal menjadi komponen cairan mani. Epididimis
berfungsi menghubungkan testis dan vas deferens. Kemudian testis berjumlah dua buah yang
terdapat dalam satu kantong luar yang di sebut skrotum, fungsinya untuk menghasilkan
sperma dan hormon reproduksi vas deferens merupakan kelenjar pelengkap langsung dengan
saluran epididimis dan vasikula seminalis, strukturnya kecil memanjang an berlekuk-lekuk.
Vas deferens, saluran halus tang bermuara pada kloaka. Vesikula seminalis, merupakan
kelenjar asesoris yang terdapat dalam kedaan berpasangan.
Mus musculus termasuk ke dalam hewan vivipar (beranak). Hewan vivipar adalah
hewan yang melahirkan anaknya dan menyusui. Embrio berkembang di dalam tubuh
induknya dan mendapatkan makanan dari induknya dengan perantara plasenta (ari-ari). Pada
praktikum digunakan Mus musculus dengan jumlah sepasang, yaitu jantan dan betina yang
memiliki alat reproduksi yang berbeda. Pada mencit jantan, testis berjumlah sepasang,
bentuknya bulat telur dan terletak di dalam skrotum, dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa,
tunika albugenia. Pada saluran reproduksi, tubulus semeniferus berkembang menjadi duktus
eferen kemudian akan menuju epididimis. Epididimis terletak di sekeliling testis.
a. Mencit betina
Pada saluran reproduksi, oviduk bagian posteriornya berdilatasi membentuk uterus
yang mensekresikan bungkus telur. Oviduk menuju ke sinis urogenital dan bermuara di
kloaka. Pada mamalia yang lain, duktus muller membentuk oviduk, uterus, dan vagina.
Bagian anterior oviduk (tuba falopi) membentuk infundibulum yang terbuka kearah rongga
selom. Pada mencit betina ini memiliki empat macam tipe uterus, yaitu dupleks, bipartil,
bikomuat dan simpleks. Pada mamalia memiliki kelenjar susu yang merupakan modifikasi
dari kelenjar keringat. Perkembangannya dikontrol oleh hormon estrogen dan progesteron.
b. Mencit jantan
Testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan terletak di dalam skrotum,
dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa, tunika albugenia. Ukuran testis tergantung pada
hewannya. Jika testis tidak turun ke skrotum disebut Cryptorchydism yang menyebabkan
sterilitas. Lintasan antara rongga abdomen dan rongga skrotum disebut saluran inguinal.
Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus berkembang menjadi duktus eferen
kemudian akan menuju epididimis. Epididimis terletak di sekeliling testis. Epididimis
anterior (kaput epididimis) lalu kea rah posteriorkorpus dan kaudus yang berbatasan dengan
duktus deferen. Duktus wolf menjadi epididimis, duktus deferen, dan vesikula seminalis.
Mencit telah memiliki alat kelamin luar berupa penis. Alat kelamin dalam yaitu:
Testis, berjumlah dua buah terletak satu pada bagian kanan kelenjar bul bourethra dan satu di
sebelah kirinya. Testis berada dalam rongga perut dan terletak pada suatu kantong yang
disebut scrotum. Epididmis, melekat pada sisi posterior testis. Yang terdiri atas tiga daerah
utama, yaitu caput yang merupakan bagian kepala, corpus merupakan bagian tengah, dan
cauda yang merupakan bagian ujung atau ekor yang terletak di bawah testis. Vas defferens,
merupakan kelenjar pelengkap langsung dengan saluran epididmis dan vasikula seminalis,
strukturnya kecil memanjang dan berlekuk-lekuk. Vas efferens, saluran halus yang bermuara
pada kloaka. Vesikula seminalis, merupakan kelenjar asesoris yang terdapat dalam keadaan
berpasangan.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Organ reproduksi Mus musculus betina terdiri atas vulva, urethra, vagina, ovarium, tuba
falloppi, uterus, cerviks, dan klitoris.
2. Organ reproduksi Mus musculus jantan terdiri atas testis, saluran epididimis, vas deferens,
kelenjar prostat, kelenjar bolbourethra, penis, ureter, vesikula seminalis, kelenjar koagulasi,
dan ampula.
G. SARAN
1. Diharapkan kepada semua praktikan untuk aktif dalam kegiatan praktikum
dan memperhatikan dengan baik setiap pengamatan yang dilakukan.
2. Sebaiknya dalam praktikum lebih banyak lagi asisten yang hadir, tidak hanya satu atau dua
orang karena sangat menghambat kegiatan praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2010. Penuntun Praktikum Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Adnan. 2008. Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Campbell, Neil. 2004. Biologi Jilid III Edisi V. Jakarta: Erlangga.
Suratsih, 2000. Penuntun Praktikum Genetika. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.