22 Dzaky

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

Felles

Pada suatu hari, di dataran tinggi Kota Fali ada seorang pemuda bernama
Syifell. Ia merupakan seorang yang sangat berani dan tangguh. Dia sangat suka
menjelajah, baik darat maupun laut. Dia sering menjelajahi daerah-daerah terluar
dari kota Fali. Oleh karna keberaniannya ia diberi julukan “Felles” dari Sang Raja
pemimpin Kota Fali, Raja Fali. Berkat keberaniannya juga, ia sangat dipandang di
Kota Fali. Semua orang sangat segan dengannya, termasuk Sang Raja. Penduduk
kota memandang Fali sangatlah kuat dan berani dibandingkan Sang Raja.
Penduduk Kota Fali juga sering membandingkan Raja Fali dengan Syifell. Salah
seorang perdana menteri Sang Raja, memberitahukan hal tersebut kepada Sang
Raja. Raja Fali pun merasa geram dan menyusun suatu rencana jahat. Sang Raja
berpikir, dengan kematian Syifell, maka penduduk Kota Fali akan kembali
menyanjungnya dan melupakan semua hal tentang Syifell. Ia pun berencana
membunuh Syifell, namun tidak dengan tangannya.
Sang Raja membuat sebuah rencana agar Syifell enyah dari Kota Fali untuk
selama-lamanya, namun sangatlah tidak mungkin untuk menyuruh pasukan Raja
untuk membunuh Syifell secara langsung. Hal tersebut dapat menimbulkan
kecurigaan terhadap rakyat Kota Fali. Akhirnya Raja Fali pun memutuskan untuk
memberi tugas kepada Syifell. Tugas nya adalah, Syifell harus mengarungi lautan
untuk menuju ke Pulau Dedauka. Pulau Dedauka merupakan pulau yang sangat
berbahaya. Tidak ada seorang pun yang boleh masuk ke pulau ini. Informasi tentang
pulau ini pun juga sangat dirahasiakan, baik oleh Sang Raja maupun oleh para
Ajudan-ajudan nya.
Pulau Dedauka merupakan Pulau dengan gunung berapi yang sangat aktif.
Gunung ini dapat meletus kapanpun. Selain itu, banyak binatang buas hidup di
Pulau ini. Mereka semua sangatlah beracun. Namun, ada sebuah pohon yang
sangat besar tumbuh di pulau tersebut. Nama nya adalah Pohon Gib. Buah dari
pohon itu dipercaya dapat memberikan keabadian bagi siapapun yang
memakannya.
3 hari setelah rencana busuk itu selesai dirancang, Raja memerintahkan
perdana menterinya untuk memnjemput Syifell ke istana. Perdana menteri, diiringi
beberapa pasukan kerajaan akhirnya berangkat menuju kediaman Syifell yang
cukup jauh dari Istana menggunakan kereta kuda. Sesampainya di kediaman Syifell,
terkejut lah Syifell dengan kehadiran perdana menteri dan pasukan kerajaan.
“Ada apa ini? ” tanya Syifell,
“Wahai Syifell yang tangguh, Sang Raja memerintahkan ku untuk menjemput mu”
jawab perdana menteri,
“Ada apa gerangan Sang Raja menuyuh mu untuk datang kesini” tanya lagi Syifell,
“Sang Raja memberikan sebuah sayembara kepadamu. Apabila kau dapat
melakukannya, kau akan diangkat menjadi perdana mentri ke-2 dan akan diberikan
tempat istimewa di Istana” jawab perdana menteri,
“Aku tidak tertarik dengan itu semua” jawab Syifell,
“Sang Raja bersedia memberikan apapun yang kau mau, apabila kau berhasil
menjalankan sayembara ini” jawab perdana menteri,
“Hmm... Baiklah, apa sayembaranya?” tanya Syifell,
“Ikutlah dengan kami menuju istana, Sang Raja menunggumu. Dia akan
memberitahu mu apa yang harus kau lakukan” jawab perdana menteri.
Syifell pun mengambil peralatan-peralatan jelajahnya, mulai dari sepatu, baju,
ransel, hingga persenjataan lengkap dengan stok amunisinya. Mereka pun
berangkat menuju istana untuk menemui Raja Fali. Sesampainya di Istana, Syifell
pun disambut baik oleh Raja Fali. Tanpa basa basi, Syifell langsung mengucapkan
hal yang dia simpan di perjalanan.
“Wahai Raja pemimpin Kota Fali, ada gerangan apa kau menyuruhku datang ke
Istana-mu yang megah nan indah ini.?” Tanya Syifell.
“Wahai Felles, keberanian mu menjelajahi dunia, baik lautan maupun daratan telah
membuatku kagum.” Jawab Raja Fali.
“Aku menyuruh mu datang kesini tidak lain adalah untuk meminta bantuan mu.”
Tambah Raja Fali.
“Bantuan apa yang kau butuhkan wahai Raja?.” Tanya Syifell.
“Diujung pandang sebelah timur pulau ini, terdapat sebauh pulau bernama Pulau
Dedauka.” Jawab Sang Raja.
“Aku meminta mu untuk datang kesana dan menghadiahkan aku buah dari pohon
Gib.” Pinta Raja Fali.
“Baiklah jika itu mau mu, namun seperti yang kau janjikan, aku meminta
imbalannya.” Syifell menjawab.
“Aku mempunyai seorang adik perempuan. Ia mengidap penyakit langka, hidupnya
sangat bergantung pada obat-obatan herbal. Namun aku tidak sanggup untuk
membeli obat-obat itu setiap hari. Aku dengar bahwa kerajaan mempunyai ramuan
yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.” Jawab Syifell.
“Lalu?.” Tanya Sang Raja.
“Aku menginginkan ramuan yang dapat menyembuhkan penyakit adik ku.” Jawab
Syifell.
“Hmmm.... Baiklah jika itu maumu, akan kuberikan ramuan nya untuk adik mu, tapi
setelah kau menunaikan keinginanku.” Jawab Sang Raja.
“Baiklah, akan kulakukan perintahmu.” Syifell menyanggupi.
Syifell pun berangkat dengan sebuah perahu menuju Pulau Dedauka. Bekal
yang dibawa pun hanya sebatas buah-buahan dan beberapa makanan. Dengan
persedian tersebut, Syifell harus sampai ke Pulau Dedauka kurang dari 5 hari. Kalau
tidak, dia akan mati kelaparan. Banyak rintangan yang harus dilalui di lautan.
Banyak sekali ikan ikan predator yang besar dan ganas. Bermodalkan sebuah
tombak, Syifell membunuh ikan ikan tersebut dan terus melanjutkan perjalanan nya
menuju pulau Dedauka. Hari pun mulai malam. 1 hari perjalanan, Syifell mulai
merasa kelelahan. Dia beristirahat diatas perahunya dan hanya memakan sedikit
buah yang ia bawa. Karna terlalu kelelahan, ia pun tertidur. Ia pun melanjutkan
perjalanan keesokan harinya.
Semakin dekat Syifell dengan Pulau Dedauka, semakin banyak ikan-ikan
buas yang ia temui. 2 hari perjalanan di laut, ia pun sampai di Pulau Dedauka. Pulau
tersebut ditumbuhi tanaman-tanaman beracun. Banyak binatang buas dan bertaring
tajam. Dengan berani, Syifell melawan Binatang-binatang itu dengan gagah. Meraka
semua mati di tangan Syifell. Perjalanan pun berlanjut, Syifell mengarah ke tengah
Pulau. Dia mulai mencari Pohon Gib. Butuh ketelitian tinggi untuk menumukan
pohon itu, dikarnakan bentuk pohon yang mirip dengan pohon-pohon lainnya.
Setelah sekian lama mencari, ia pun menemukan Pohon Gib.Butuh watu
hampir 1 hari untuk menemukan pohon ini. Pohon Gib sangat besar, namun yang
menjadi pembeda adalah buah dari Pohon Gib berwarna Merah Pekat. Syifell pun
bergegas memanjat pohon tersebut. Karna ukuran yang sangat besar dan tinggi,
Syifell merasa kesulitan untuk memanjat pohon tersebut. Namun berkat
kegigihannya, Syifell dapat mencapai puncak pohon dan memetik Buah Gib. Syifell
pun turun dan mengambil semua peralatan yang ia bawa dan bersiap kembali ke
Kota Fali. Ditengah perjalanan ia dihadang monster besar dan buas, Utor namanya.
Monster itu memiliki cakar yang sangat tajam. Syifell pun melawan monster itu
dengan pedang dan tombaknya. Kulit Utor sangat tebal. Pedang maupun tombaknya
tidak mempan. Syifellpun baru menyadari bahwa Sang Raja tidak bercerita
sedikitpun mengenai Utor. Ia mulai berasumsi bahwa Sang Raja punya tujuan lain
pada saat memerintahkannya untuk datang ke Pulau Dedauka, yaitu membunuhnya.
Namun, mau tidak mau Syifell harus tetap melawan Utor. Syifell pun harus mencari
cara agar tombaknya dapat menembus kulit Utor.
Setelah mengamati Utor, Syifell menyadari bahwa bagian leher bawah dan
kaki dalam Utor tidak memiliki kulit yang tebal. Syifell harus menusuk Utor melalui
bagian leher tersebut. Ia pun menyusun rencana. Dia menancapkan tombaknya di
tanah dan mulai memancing Utor agar mendekat kearahnya. Setelah mendekat,
Syifell menggunakan pedangnya untuk menebas kaki bagian dalam Utor dengan
tujuan agar Utor jatuh dan lehernya menancap tepat di ujung tombaknya.
Rencananya pun berhasil. Ia membunuh Utor dan memenggal kepalanya
untuk dihadiahkan kepada Sang Raja dan sebagai bukti bahwa niat Sang Raja yang
sebenarnya adalah membunuh Syifell. Dengan rasa geram Syifell pun kembali ke
Kota Fali. Ia mendayung perahunya sekuat tenaga agar cepat sampai di Kota Fali.
Sesampainya di Kota Fali, para penduduk sudah menunggu dan sangat gembira.
Mereka menunggu kedatangan Syifell dan bersorak gembira. Syifell pun langsung
menuju ke Istana dan membanting kepala Utor tepat di hadapan Sang Raja. Raja
Fali pun mulai bergemetar dan panik.
“Wahai Felles, kau suda kembali rupanya.” Sapa Raja Fali.
“Jangan banyak basa basi, Raja busuk.” Jawab Syifell marah.
“Apa maksudmu?.” Tanya Sang Raja.
“Jangan berlagak bego.” Syifell semakin kesal.
“Kau menyuruhku ke Pulau Dedauka bukan karna buah ini kan?.” Tambah Syifell.
“Kau bermaksud membunuhku, karna kau iri denganku. Aku lebih terkenal dan
dipandang darimu. Padahal aku hanya orang biasa yang hanya gemar
berpetualang.” Tambah Syifell semakin marah.
“Itu... tidak benarrr!!!.” Jawab Sang Raja.
“Jangan Mengelak, tipu dayamu sudah tidak ada gunanya lagi.” Jawab Syifell.
Syifell pun langsung menghampiri Sang Raja berniat untuk menghajarnya,
namun ia dihadang oleh pasukan kerajaan. Warga yang melihat cekcok antara Raja
dan Syifell pun membantu Syifell untuk sampai ke Raja Fali. Mereka membantu
melawan para prajurit istana. Syifell pun berhasil sampai di singgasana Raja Fali
dan menghajar Raja. Setelah itu ia menodongkan pisaunya.
“Tolong jangan bunuh aku...” Pinta Sang Raja.
“Tidak ada ampun bagimu, kau adalah seorang Raja, namun tingkah lakumu tidak
mencerminkan jabatanmu.” Jawab Syifell.
“Aku terlalu iri padamu, kau sangat dipandang oleh penduduk. Padahal aku seorang
Raja, tetapi tidak ada penduduk yang segan denganku.” Jawab Sang Raja.
Syifell pun merasa kasihan kepada Raja Fali. Ia pun menawarkan pilihan
kepada Sang Raja.
“Aku beri kau 2 pilihan. Beri aku ramuan yang ku pinta, maka kau tetap hidup.”
Syifell menjelaskan.
“Atau kau mau mati di penggal di hadapan rakyatmu?.” Tambah Syifell.
“Baiklah, akan kuberikan ramuannya.” Jawab Sang Raja.
Raja Fali bersama Syifell pun pergi menuju tempat ramuan itu disimpan. Raja
pun memberikan ramuan itu kepada Syifell. Syifell pun memutuskan untuk
memenjarakan Raja Fali selama 2 tahun. Syifell pun kembali ke rumahnya untuk
menemui adiknya. Ia pun segera menyuruh adiknya untuk meminum ramuan
tersebut. Dengan cepat, penyakit yang diderita adiknya pun hilang. Badan adiknya
mulai terasa ringan untuk digerakkan. Syifell pun merasa senang dan bahagia. Ia
pun memeluk adiknya dengan erat. Untuk mengisi kekosongan pemimpin Kota Fali,
Syifell memutuskan untuk mengangkat adiknya sebagai Raja yang baru untuk
sementara. Adiknya pun dinobatkan menjadi Raja yang baru, para pendudukpun
setuju dengan keputusan Syifell. Sedangkan Raja Fali hanya termenung di penjara
dan menyesali perbuatannya.
Pelajaran yang dapat diambil adalah, jangan lah kita iri dengan sesuatu yang
dimiliki orang lain. Bersyukur terhadap apa yang tuhan berikan kepada kita, karna
semuanya hanya sementara. Manfaatkan sebaik dan sebijak mungkin.

----------TAMAT----------

BIOGRAFI

Nama : Muhammad Dzaky


Kelas : XIRPL
Umur : 16 tahun
Tanggal Lahir : 25 Oktober 2002
Tempat Lahir : Bekasi
Alamat : Jl. Nuri 1 No 193 RT 001/03 Perumnas 1 Bekasi Selatan
Hobi : Bermain game

Anda mungkin juga menyukai