Anda di halaman 1dari 2

A.

Etika Penelitian

Etika Penelitian; Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek


penelitian harus mendapat persetujuan dari yang bersangkutan.
Etika dalam penelitian kebidanan merupakan masalah yang sangat penting,
mengingat penelitian kebidanan berhubungan langsung dengan manusia, sehingga
perlu diperhatikan, karena manusia mempunyai hak azasi.
Etika penelitian kebidanan meliputi:
1. Persetujuan (informed concent).
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti wajib memberikan informasi
yang cukup untuk orang/obyek (yang berhak mewakili) yang diteliti dan juga
wajib mendapatkan izin obyek yang diteliti. Informed Concent artinya ada
persetujuan (concent) setelah mendapat penjelasan (informed) tentang
maksud, cara pelaksanaan dan efek dari penelitian itu dan izin tertulis.
2. Tanpa Nama dan Kerahasiaan.
Dalam penelitian tidak boleh membukakan identitas obyek penelitian
baik individu maupun kelompok atau institusi, ini untuk kepentingan
privasi/kerahasiaan, nama baik dan aspek hukum dan psikologis, secara
langsung ataupun tidak langsung atau efeknya jauh dikemudian hari.

Etika Penelitian menurut Ariani, 2014, Aplikasi Metodologi Penelitian


Kebidanan dan Kesehatan Reproduksi, Nuha Medika, Yogyakarta.

1. Sukarela (Voluntary).
Penelitian harus bersifat sukarela, tidak ada unsur paksaan atau tekanan
secara langsung maupun tidak langsung, atau paksaan secara halus, atau
adanya unsur ingin menyebangkan atau adanya ketergantungan: financial,
hubungan yang tidak setara. Untuk menjamin kesukarelaan pasien objek
sebagai penelitian yang akan dilaksanakan. Apabila yang diteliti tidak
kompeten untuk mengambil keputusan, misalnya bayi/anak, orang cacat
mental, atau tidak sadar, maka harus mendapat izin dari keluarga terdekat yang
berhak mewakili objek penelitian tersebut.

i
2. Persetujuan (informed concent).
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti wajib memberikan informasi
yang cukup untuk orang/obyek (yang berhak mewakili) yang diteliti dan juga
wajib mendapatkan izin obyek yang diteliti sebagai ungkapan peneliti untuk
menghormati harkat dan martabat subjek penelitian. Informed Concent artinya
ada persetujuan (concent) setelah mendapat penjelasan (informed) tentang
maksud, cara pelaksanaan dan efek dari penelitian itu dan izin tertulis.
3. Kerahasiaan (confidentiality).
Dalam penelitian tidak boleh membukakan identitas objek penelitan
baik individu maupun kelompok atau institusi, ini untuk kepentingan
privasi/kerahasiaan, nama baik dan aspek hukum dan psikologis, secara
langsung ataupun tidak langsung atau efeknya jauh di kemudian hari. Adanya
jaminan kerahasiaan dari responden dapat memberikan rasa aman dan akan
meningkatkan keabsahan data yang diberikan karena terbebas dari rasa takut
atau malu bila identitasnya diketahui. Peneliti cukup menggunakan coding
sebagai penggangti identitas responden.
4. Privasi (Privacy).
Penelitian seharusnya tidak mengganggu keleluasaan diri/privacy,
dalam hal: rasa hormat, harga diri, praktek budaya dan tidak mengganggu
ketenangan hidup dan keleluasaan diri/gerak, hal ini juga berkaitan dengan
kerahasiaan dan masalah pribadi.
5. Keadilan (Justice) dan Keterbukaan (Inclusiveness).
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan
kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan penelitian
perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan
menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua
subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa
membedakan gender, agama, etnis, dan sebagainya.

ii

Anda mungkin juga menyukai