Anda di halaman 1dari 14

DIBUAT UNTUK MEMENUHI NILAI TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN

PERPAJAKAN.

KELOMPOK 4 :
TRESTIANA PRATIWI (22170948)
NOVI NUR EINI (22170286)
RIZKI KHOERUL AZIZ (22160517)
RISSA AGUSTINA SIRAIT (22170931)
TALIA SEPTIYANI (22170467)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


ADMINISTRASI BISNIS
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
2019

1
Kata Pengatar

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Penyusun dapat menyelesaikan
tugas ini dengan judul “NPWP BADAN“.Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah manajemen perpajakan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca . Namun penulis menyadari bahwa makalah ini banyak
memiliki kekurangan atau kesalahan, baik dari segi isinya,bahasa,analisis dan lain
sebagainya. Untuk itu saran, kritik, dan perbaikan yangmembangun dari pembaca
dengan senang hati saya terima. Semoga bermanfaat dan saya ucapkan
terimakasih.

Jakarta, 08 april 2019

Penulis

2
Daftar isi
Cover .................................................................................................................. 1
Kata pengantar ...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................3
Bab I Pengertian badan ............................................................................................4
Bab II Bendahara..........................................................................................................7
Cara mengisi formulir wajib pajak Badan....................................................................9
Kesimpulan ..............................................................................................................14

3
BAB I
PENGERTIAN BADAN

1. Pengertian Badan

Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik
yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha. Badan berkewajiban
memiliki NPWP sebelum melakukan kegiatan usahanya, dengan mendaftarkan diri ke
kantor pajak. Badan ada yang berstatus Pusat dan ada yang berstatus Cabang.Badan
antara lain terdiri dari :Perseroan Terbatas (PT),Perseroan Komanditer (CV),Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalam
bentuk apa pun ,Firma Kongsi,Koperasi,Dana pensiun,Persekutuan,
Perkumpulan,Yayasan,Organisasi Massa,Organisasi sosial politik,Partai Politik,Kontrak
Investasi Kolektif,Bentuk Usaha Tetap,Karang Taruna,Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM),Asosiasi.
Sehingga semua badan yang bergerak dibidang usaha yang mencari laba / profit
dan non profit / nirlaba merupakan badan yang mempunyai kewajiban mendaftarkan diri
sebagai wajib pajak untuk mendapatkan NPWP.Berdasarkan tempat penyetoran dan
pelaporan kewajiban perpajakan, maka Badan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
 Badan yang berstatus Tunggal
Badan yang berstatus sebagai Tunggal tidak mempunyai cabang, sehingga
seluruh kewajiban pajaknya disetor dan dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak dimana
Badan tersebut terdaftar.
 Badan yang berstatus Pusat
Badan yang berstatus sebagai Pusat mempunyai satu atau lebih cabang, sehingga
kewajiban pajaknya diatur sebagai berikut :
1. Disetor dan dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak dimana Badan yang berstatus
Pusat tersebut terdaftar atas kewajiban PPh Badan atas kegiatan Badan.
2. Disetor dan dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak dimana Badan yang berstatus
Cabang tersebut terdaftar atas kewajiban PPh Pemotongan dan/atau Pemungutan
atas kegiatan Badan Cabang.
 Badan yang berstatus Cabang
Badan yang berstatus sebagai Cabang tidak mempunyai kewajiban PPh Badan,
sehingga kewajiban pajak yang disetor dan dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak dimana
Badan tersebut terdaftar sebagai Badan Cabang.

2. BENTUK BADAN

1. Perseroan Terbatas (PT).


PT Menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 1, PT atau
Perseroan Terbatas adalah perusahaan berbadan hukum yang terbentuk dari persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar
yang seluruhnya berbentuk saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
undang-undang dan peraturan pelaksanaan dan Perseroan Terbatas mempunyai kekayaan
sendiri terpisah dari kekayaan pribadi para pemegang saham.

2. Perseroan Komanditer (CV).


CV (Commanditaire Venootschap) atau dalam bahasa Indonesia disebut
persekutuan komanditer,adalah badan usaha yang terbentuk dari persekutuan antara dua
orang atau lebih untuk mencapai tujuan berwirausaha dengan tingkat keterlibatan yang
berbeda antar sekutu tersebut. Sekutu yang dimaksud adalah sekutu aktif dan pasif. Apa
bedanya? Sekutu aktif bertanggungjawab penuh atas perusahaan serta melibatkan harta

4
pribadi dalam pendirian usahanya, sedangkan sekutu pasif hanya bertanggungjawab
sebatas modal yang ditanamkannya.

3. Koperasi
Koperasi adalah organisasi yang di miliki dandioperasikanoleh orang-seorang
demi kepentingan bersama, koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang bedasarkan asas
kekeluargaan.Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2000 koperasi merupakan badan usaha yang merupakan subjek pajak yang memiliki
kewajiban dan hak perpajakan yang sama dengan badan usaha lainnya.
4. Dana pensiun
Perusahaan dana pensiun adalah perusahaan yang mengelola dana kita untuk
manfaat saat pensiun nanti, bisa tunjangan kesehatan atau sejumlah dana.
5. Persekutuan
Persekutuan adalah perikatan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan
bisnis sebagai pemilik bersama dengan tujuan mendapatkan laba.
6. Perkumpulan
Perkumpulan adalah menyatukan orang-orang dalam satu wadah yang
terorganisir untuk melakukan kegiatan dengan tujuan tertentu. Perkumpulan yang
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan untuk memperoleh penghasilan atau
memberikan jasa kepada anggota merupakan subyek pajak. Perkumpulan dapat berbentuk
badan hokum atau bukan badan hukum.
7. Yayasan
Yayasan adalah suatu badan yang mempunyai kekayaan sendiri yang terpisah
yang bukan dimiliki oleh pihak tertentu, dan didirikan untuk melakukan kegiatan yang
tujuannya mencari dan menghimpun dana untuk disalurkan kepada badan lain yang
menyelenggarakankegiatan. UU PPh Pasal 2 ayat 1 huruf b, Yayasan merupakan subjek
pajak penghasilan yang termasuk dalam kategori Badan.
8. Organisasi massa
Organisasi massa merupakan adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh
masyarakat secara suka rela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan,
kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi
tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
9. Organisasi social politik
organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses
politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa
tersebut.
10. Partai politik
Sekumpulan orang yang secara terorganisir mem-bentuk sebuah lembaga yang
bertujuan merebut kekuasaan politik secara sah untuk bisa menjalankan program-
programnya. Parpol biasanya mempunyai asas, tujuan, ideolog, dan misi tertentu yang
diterjemahkan ke dalam program-programnya. Parpol juga mempunyai pengurus dan
massa.Berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1999
tentang Partai Politik (Undang-Undang Parpol), sumber keuangan partai politik diperoleh
dari : iuran anggota,Sumbangan,usaha lain yang sah.
Adapun berdasarkan ketentuan Pasal 13 ayat (1) danayat (2) Undang-Undang
Parpol mengatur bahwa partai politik merupakan organisasi nirlaba. Selanjutnya dalam
ayat (2) diatur bahwa partai politik dilarang mendirikan badan usaha dan atau memiliki
saham suatu badan usaha.
Partai politik adalah Subjek Pajak.
Partai politik terkena Pajak Penghasilan apabila memperoleh penghasilan yang
merupakan Objek Pajak (seperti :jasa giro, bunga simpanan, dan lain sebagainya).

5
Partai Politik wajib memiliki NPWP dalam hal :memperoleh penghasilan yang
merupakan Objek Pajak yang harus dilaporkan dalam SPT Tahunan; dan atau mempunyai
kewajiban sebagai pemotong/pemungut.
11. Kontrak investasi kolektif
Kontrak Investasi Kolektif(Collective Investment Contract)adalah kontrak antara
Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan di
mana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengolah fortofolio investasi kolektif
dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.
Manajer Investasi adalah pihak yang mengelola portofolio efek untuk para
nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bank Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta
lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga dan
hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang
menjadi nasabahnya.
12. Bentuk usaha tetap (BUT)
Bentuk usaha tetap (BUT) adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang
pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia
tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak didirikan
dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan di Indonesia. Contoh china corporation sebuah perusahaan dari china yang
memenagkan tender pembangunan PLTU di cilacap.
13. Karang taruna
Karang taruna adalah wadah pengembangan generasi muda non partisipan, yang
tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab social dari, oleh dan untuk
masyarakat khusus nya generasi muda wilayah desa/kelurahan atau komunitas sederajat,
yang bergerak dibidang kesejahteraan social.
14. Lembaga swadaya masyarakat
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) adalah organisasi yang di dirikan oleh
perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela memberikan pelayanan
kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari
kegiatannya.
15. Asosiasi
Asosiasi adalah kelompok social yang memiliki tujuan yang telah di tentukan,
kondisi bersama beberapa orang di lingkungan.

6
BAB II
BENDAHARA
1. PENGERTIAN BENDAHARA
Menurut UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG
PEMBENDAHARAAN NEGARA
Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas
nama negara/daerah, menerima,menyimpan, dan membayar/menyerahkan uang atau
surat berharga atau barang-barang negara/daerah.

Yang dimaksud dalam kategori bendahara adalah bendahara pemerintah bukan


bendahara swasta. Jadi jika ada sekolah swasta yang memiliki NPWP maka jenis NPWP
tersebut bukan termasuk NPWP Bendahara. Bendahara memiliki kewenangan khusus di
bidang perpajakan yaitu sebagai pemungut pajak.

Jenis pajak yang biasa ditemui oleh Bendahara sehubungan dengan statusnya
sebagai pemungut adalah PPh pasal 22, PPh pasal 23, dan PPN. Banyak sekali aturan
terkait dengan jenis transaksi apa yang temasuk dalam jenis-jenis pajak tersebut.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tanggal 9 Mei 2008 pasal


3 ayat (4) menyebutkan bahwa Bendahara Penerimaan/Pengeluaran adalah pejabat
fungsional yang secara fungsional bertanggung jawab kepada Kuasa Bendahara Umum
Negara atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya.

Salah satu tugas bendahara pemerintah adalah memotong dan memungut pajak
penghasilan (PPh) yang terkait dengan pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan
dan pembayaran lain sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan serta pembayaran
serta penyerahan (pembelian) barang atau jasa.
Dari pengertian bendahara tersebut di atas, maka secara umum dapat
dikatakan bahwa bendahara mempunyai tugas dan fungsi:
1. Menerima uang atau surat berharga/barang.
2. Menyimpan uang atau surat berharga/barang.
3. Membayar/menyerahkan uang atau surat berharga/barang.
4. Mempertanggungjawabkan uang atau surat berharga/barang yang berada dalam
pengelolaannya.
Ada 4 macam Bendahara menurut UU No.4 Tahun 2004 :
1. Bendahara Umum Negara adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan
fungsi bendahara umum negara.
Dalam pengelolaan perbendaharaan negara, Menteri Keuangan adalah
Bendahara Umum Negara. Menteri Keuangan dalam melaksanakan tugasnya
sebagai Bendahara Umum Negara tersebut selanjutnya menunjuk/mengangkat
Kuasa Bendahara Umum Negara (Kuasa BUN) untuk melaksanakan tugas
kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran dalam wilayah kerja
tertentu yang telah ditetapkan. Kuasa Bendahara Umum Negara di wilayah kerja
tertentu tersebut dijabat oleh Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN), yang saat ini berjumlah 181 KPPN, tersebar di seluruh wilayah Indonesia,
dari Banda Aceh sampai Jayapura.Dua tugas pokok KPPN tersebut adalah
melaksanakan penerimaan dan pengeluaran Kas Negara dalam rangka
pengendalian pelaksanaan anggaran negara dan melakukan pembayaran tagihan
kepada penerima hak sebagai pengeluaran anggaran.

7
2. Bendahara Umum Daerah adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan
fungsi bendahara umum negara.
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah
kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum
daerah.
Ada 4 macam bendahara menurut UU No.4 Tahun 2004 :
1. Bendahara Umum Negara (BUN) adalah pejabat yang diberi tugas untuk
melaksanakan fungsi bendahara umum negara.Dalam pengelolaan
perbendaharaan negara menteri keuangan adalah bendahara umum negara.adapun
fungsi BUN adalah sebagai kasir ,pengawas keuangan dan manajer keuangan
.
2. Bendahara Umum Daerah adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan
fungsi bendahara umum daerah.dalam hal ini kepala satuan kerja pengelola
keuangan daerah selaku bendahara umum daerah ,adapun wewenang bendahara
umum daerah adalah menyiapkan kebijakan dan pelaksanaan
APBD,Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran dan melakukan
pengendalian pelaksanaan APBD.
3. Bendahara Penerimaan adalah orang yang ditunjuk untuk menerima,menyimpan,
menyetorkan,menata usahakan,dan mempertanggung-jawabkan uang pendapatan
negara / daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor satuan kerja
kementerian negara/ lembaga pemerintah daerah.Secara fungsional
bertanggungjawab terhadap kepada kuasa BUN dan juga bertanggungjawab atas
seluruh uang/surat berharga yang dikelolanya
4. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk
menerima,menyimpan,membayarkan,menatausahakan,dan
mempertanggungjawab kan uang untuk keperluan belanja negara/daerah dalam
rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/ satuan kerja kementerian
negara/lembaga/ pemerintah daerah.
Fungsi bendahara pengeluaran :
- Mengadministrasikan dengan baik aliran kas yang diterima
- Bertanggungjawab atas keamanan dan keselamatan dari kas yang
diterimanya
- Membantu pelaksanaan pembayaran belanja negara pada tingkat satuan
kerja yang tidak dapat secara langsung dibayar oleh kuasa BUN ,untuk
pelaksanaan ini bendahara mendaptkan uang muka kerja yang selanjutnya
dikenal dengan istilah uang persediaan (UP)
- Membuat pertanggungjawaban berupa laporan pertanggungjawaban (LPJ)

8
CARA MENGISI FORMULIR PENDAFTARAAN NPWP BADAN

PETUNJUK PENGISIAN
FORMULIR PENDAFTARAN WAJIB PAJAK BADAN

Jenis pendaftaran :diisi dengan tanda silang (X) pada kotak


Permohonan Wajib Pajak jika formulir
diisi dan di tandatangani oleh Wajib
Pajak, atau kotak Pendaftaran Secara
Jabatan jika formulir diisi dan ditanda
tangani oleh Petugas.
Nomor LHV/LHP : diisi dengan nomor LHV/LHP yang
mendasari pendaftaran secara jabatan.
Kategori :diisi dengan tanda silang (X) pada kotak
yang sesuai dengan kategori Wajib Pajak
yang akan mendaftarkan / didaftarkan.
Status Pusat-Cabang :diisi dengan tanda silang (X) pada kotak
yang sesuai.
NPWP Pusat :diisi dengan nomor NPWP induk yang
telah ada, dalam hal pendaftaran Wajib
Pajak dengan status cabang.

A. IDENTITAS WAJIB PAJAK


1. Bentuk Badan :diisi dengan tandasilang (X) pada kotak
yang sesuai dengan bentuk badan Wajib
Pajak.
2. Permodalan/ :diisi dengan tandasilang (X) pada kotak
yang sesuai dengan permodalan
/kepemilikan Wajib Pajak.
3. Nama Wajib Pajak :diisi dengan nama Wajib Pajak sesuai
akte pendirian.
4. AlamatTempat :diisi dengan alamat tempat kedudukan
sesuai Kedudukan Akte pendirian.
5. DokumenDasar : diisi dengan data-data yang tercantum
dalam Pendirian akte
pendirian/perubahan.
6. TahunBuku : diisi dengan periode pembukuan yang
dilaksanakan
7. JenisKegiatan Usaha : Diisi dengan uraian kegiatan usaha yang
dimiliki oleh Wajib Pajak.
8. MerkDagang/Usaha :diisi dengan nama merkatas kegiatan
usaha yang dimiliki (jika ada).
9. Identitas Pimpinan : diisi dengan data pribadi pimpinan /
penanggung jawab perusahaan (Badan).
Nama : diisi dengan nama lengkap sesuai KTP
Pimpinan / PenanggungJawab
perusahaan.
Jabatan :diisi dengan nama jabatan dari
penanggung jawab dalam perusahaan.
Kebangsaan : diisi dengan tanda silang (X) pada kotak
yang sesuai dengan kebangsaan
penanggung jawab dilengkapi dengan
nomor identitas diri (KTP / Paspor).

9
NPWP : diisi dengan nomor NPWP Wajib Pajak
Pribadi dari penanggung jawab.
Alamat domisili : diisi dengan alamat penanggung jawab
sesuai KTP/Paspor.
B. BENDAHARA
1. Nama Resmi Bendahara :diisi dengan nama resmi bendahara
sesuai Surat keputusan instansi.
2. Nama Satuan kerja / instansi :diisi dengan nama satuan kerja / instansi
tempat bendaharawan berada.
3. Nomor Surat Penunjukan :diisi dengan nomor surat keputusan
penunjukan / pengangkatan sebagai
bendahara.
4. Alamat Satuan Kerja/ Instansi :diisi dengan alamat lokasi satuan
kerja/instansi berada.
Identitas Pejabat Bendahara
5. Nama Pegawai yang ditunjuk :diisi dengan nama pegawai yang
ditunjuk sebagai Bendahara sesuai KTP.
6. NIK / Nomor KTP :di isi dengan Nomor Induk Kependukan
atau nomor KTP pegawai yang ditunjuk
sebagai Bendahara.
6. Alamat Domisili : diisi dengan alamat pegawai yang
ditunjuk sebagai Bendahara sesuai KTP.

C. Pernyataan Cukup Jelas

Catatan :Formulir Pendaftaran Wajib Pajak di


tandatangani oleh pemohon atau kuasa
pemohon. Dalam hal pendaftaran secara
jabatan ditandatangani oleh pengusul.

10
11
12
13
KESIMPULAN

Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik
yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha. Badan berkewajiban
memiliki NPWP sebelum melakukan kegiatan usahanya, dengan mendaftarkan diri ke
kantor pajak. Badan ada yang berstatus Pusat dan ada yang berstatus Cabang.
Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama
negara/daerah, menerima,menyimpan, dan membayar/menyerahkan uang atau surat
berharga atau barang-barang negara/daerah.
Yang dimaksud dalam kategori bendahara adalah bendahara pemerintah bukan
bendahara swasta. Jadi jika ada sekolah swasta yang memiliki NPWP maka jenis NPWP
tersebut bukan termasuk NPWP Bendahara. Bendahara memiliki kewenangan khusus di
bidang perpajakan yaitu sebagai pemungut pajak.

14

Anda mungkin juga menyukai