Anda di halaman 1dari 3

A.

LATAR BELAKANG
Tenaga kesehatan Indonesia saat ini sedang berada pada arus proses berubah (change)
menuju perwujudan dirinya sebagai sebuah profesi (profession) yang mandiri. Sejalan
dengan kondisi tersebut tenaga kesehatan atau professional pemberi asuhan (PPA) juga
dihadapkan dengan perubahan paradigma dalam akreditasi rumah sa kit. Akreditasi rumah
sakit saat ini difokuskan pada pelayanan yang berfokus pada pasien, manajemen
pemberian pelayanan dan keselamatan pasien. Kondisi tersebut menuntut PPA untuk
kompeten dalam memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan dan kesehatan bagi pasien
dan keluarga.

Berdasarkan tuntutan dan tantangan tersebut diatas, Rumah Sakit terus mempersiapkan
sumber dayanya termasuk perawat, dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Salah satu
bentuk kegiatan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kompetensi PPA dalam
memberikan pelayanan yang bermutu dan melindungi keselamatan pasien adalah dengan
mengembangkan dan memfasilitasi pelatihan berkelanjutan bagi PPA. Salah satu kebutuhan
pelatihan yang perlu dilaksanakan saat iniadalah yang berkaitan dengan bagaimana PPA
mampu atau kompeten dalam berkomunikasi secara efektif sehingga diharapkan dapat
meningkatkan mutu dan meminimalkan kejadian yang tidak diharapkan terjadi. Sehubungan
dengan hal tersebut diatas diperlukan suatu pelatihan komunikasi efektif bagi PPAyang
langsung memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarga.

Rumah Sakit ………………….di ………………….sangat peka , akan perubahan yang ada di uraian
diatas, sehingga manajemen rumah sakit……… memutuskan untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan
cara mengadakan pelatihan-pelatihan, khususnya Pelatihan komunikasi efektif antar profesi pemberi
asuhan, yang akan dilakukan didalam rumah sakit dengan memfaatkan sumber daya yang ada
dibantu oleh nara sumber yang sudah berpengalaman.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud Penyelenggaraan Kegiatan
Meningkatkan profesionalisme dalam berkomunikasi secara efektif dalam
memberikan pelayanan kesehatan / asuhan kepada pasien dan keluarga
2. Tujuan Penyelenggaraan Kegiatan
Setelah dilakukan pelatihan perawat, dokter dan tenaga kesehatan lainnya diharapkan
mampu:
a. Memahami integrasi komu nikasiantar rumah sakit dengan komunitas, antar rumah
sakit dengan pasien dan keluarga, antar rumah sa kit dan professional pemberian
asuhan.
b.
c. Menunjukkan sikap professional dalam melakukan komunikasi dengan
pasien/keluerqa dan antar petugas kesehatan lainnya,anatara lain menggunakan
SBAR.
d. Mampu memberikan informasi dengan baik antara lain, saat orientasi
pasien, menjelaskan hak pasien, memberikan penjefasan tentang general
concent atau
e. Informed Concern, serah terima (hand over) dan melaksanakan surgical safety chek
list.
f. Mampu memberikan edukasi/ pendidikan kepada pasien dan keluarga dengan baik
B. SASARAN
Pelatihan ini berupa edukasi dan sosialisasi yang ditujukan untuk penanggung jawab
asuhan, utamanya bagi para perawat, dokter dan tenaga kesehatan lain (Farmasi. Rekam
Medik, Gizi, Fisioterapis. Laboratorium. Radiologi) di ruang rawat inap dan rawat jalan.

C. JADWAL KEGIATAN
1. Pembukaan ( 10 Menit )
2. Pre test ( 10 menit )
3. Integrasi komunikasi antar rumah sakit dengan masyarakat, pasien dan PPA dalam
perspektif Akreditasi Rumah Sakit (60 menit)
4. Komunikasi Efektif (90 menit)
a. Jenis komunikasi.
b. Sikap dalam berkomunikasi.
c. Prinsip komunikasi.
d. Tahapan komunikasi terapeutik.
e. Metode komunikasi dengan SBAR.
ISHOMA
1. Pendidikan Pasien & Keluarga dalam konteks asuhan pasien ( 90 menit )
a. Pengertian edukasi & konseling.
b. Hubungan edukasi dengan proses asuhan pasien.
c. Bagaimana menyediakan edukasi bagi pasien dan keluarga.
d. Asesmen kebutuhan edukasi, perencanaan.
e. Pelaksanaan & dokumentasi.
f. Komunikasi saat admisi & asesmen.
g. Komunikasi saat melakukan identifikasi pasien.
h. Komunikasi saat pelaporan hail laboratorium kritis dan pemberian terapi via telpon.
i. Komunikasi saat "hand aver·/ discharge & transfer.
j. Komunikasi saat "singin, timeout & sign out".
k. Pemberian edukasi tentang kebersihan tangan.
2. Demonstrasi Iscenario studi kasus: edukasi / komunikasi antara pasien I keluarga.(240
menit)
3. Post tes
4. Penutupan
D. BIAYA KEGATAN PELATIHAN
Pilihan 1
1. Nara Sumber TOT: satu (1) orang Rp 2 000 000;/Hari/ 8 jam
2. Transpotasi dan akomodasi (Ditanggung Rumah Sakit)
3. Sertifikasi dari bendera Rumah Sakit (Bertandatangan Direktur, Bagian Diklat, Nara
sumber), berlaku intern.
4. Makalah diperbanyak oleh Rumah Sakit.
5. Pelaksanaan …… hari, untuk 312 orang, terdiri tenaga medis, perawat dan bidan,
tenaga kesehatan lainnya. ( Kebijakan RS).
6. SKP bisa diberikan apabila bekerja sama dengan PPNI setempat.
Pilihan 2
1. Nara sumber 2 orng
2. Transpotasi dan akomodasi (Ditanggung Rumah Sakit)
3. Bendera dari Rumah sakit dan sertifikasi dari LSP, berlaku intern dan extern
4. Biaya sesuai undang-undang ( hitungan perjam  5 juta/per org nara sumber/hari)
5. Makalah diperbanyak Rumah Sakit
6. Kelas tidak melebihi 50 orang

ML E . Rini Sumatria
4 Februari 2019

Anda mungkin juga menyukai