Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BEL LISTRIK
Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Pembangkit Tenaga Listrik
Dibimbing oleh Drs. Dwi Prihanto, S.S.T.,M.Pd.
Kelompok 4A:
1. Dewi Sintiya .M 160534611688
2. Jasmine Jusur Nabila 160534611602
3. Nafalia Kurniawati 160534611621
4. Peggy Gilang Pratama 160534611620
5. Wahyu Afifudin 160534611625
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan bel listrik.
2. Mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam
pembuatan bel listrik.
3. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja bel listrik.
4. Mahasiswa dapat membuat bel listrik sederhana.
B. DASAR TEORI
1. Pengertian Bel Listrik
Bel listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari
adanya perubahan energi listrik menjadi magnet (yang nantinya menimbulkan
energi gerak yang berfungsi sebagai sumber pelaku timbulnya suara). Bel
listrik telah banyak dimanfaatkan manusia seperti yang digunakan sebagai bel
rumah, bel sekolah, sebagai alaram, sirene mobil, dan macam-camam manfaat
lainnya. Prinsip kerja bel listrik juga berkaitan dengan kemagnetan, dimana
sifat kemagnetan yang dihasilkan adalah sementara karena bergantung pada
energi listrik yang dihasilkan.
Medan magnet mempunyai kekuatan untuk menarik atau menolak
benda yang mempunyai sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan bahan sering
diukur oleh mudah tidaknya suatu bahan dipengaruhi oleh medan magnet.
Medan magnet ini muncul pada suatu konduktor yang dialiri arus. Arus yang
berubah terhadap waktu akan menimbulkan medan magnet yang berubah
terhadap waktu dan menimbulkan medan listrik induksi. Jadi sifat kemagnetan
dan kelistrikan dan terjadi bolak balik sebagai penyebab dan akibat, dan sering
dinamakan sebagai medan elektromagnet. Penerapan medan magnet dan
medan elektromagnet sudah sangat banyak dalam berbagai bidang, misalnya
bidang kedokteran, permesinan, alat transportasi, komunikasi dan hardware
komputer.
Bel listrik merupakan salah satu alat yang juga memanfaatkan sifat
kemagnetan. Dalam perkembangannya dari tahun ke tahun pembuatan bel
listrik terus mengalami perubahan. Pada awalnya bel listrik telah dibuat sejak
tahun 1600, dimana alat dan bahan yang digunakan masih sangat sederhana.
Lewat pemikiran-pemikiran baru dari berbagai para ahli, maka komponen bel
listrik menjadi semakin kompleks dan menghasilkan bunyi-bunyi yang lebih
bervariasi. Untuk membuat bel listrik sederhana ini diperlukan komponen –
komponen yang tidak terlalu rumit, diantaranya yaitu:
a. Kawat Email
Kawat email adalah kawat tembaga yang digunakan sebagai lilitan pada
kumparan untuk menghasilkan medan magnet. Apabila gulungan kawat ini
dialiri listrik, arusnya akan berputar mengikuti gulungan sehingga
menimbulkan induksi listrik dan terbentuklah medan magnet. Kawat email
memiliki kemampuan tersendiri yaitu antara lain tahan panas, warna, daya
hantar listrik dan kelenturan sesuai spesifikasi.
Dalam mencari jenis dari kawat email, haruslah disesuaikan dengan
kebutuhan. Adapun sifat umum kawat tembaga berdasarkan tipenya sesuai
dengan kebutuhan. Tipe kawat pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan
bahan coating atau lapisan pelindung yang dipergunakan pada kawat email
tersebut. Setiap lapisan coating yang menggunakan bahan yang berbeda akan
memiliki sifat yang berbeda.
g. Power supply
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah
suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik
ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya Power Supply atau Catu daya ini
memerlukan sumber energi listrik yang kemudian mengubahnya menjadi energi
listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronika lainnya. Oleh karena itu, Power
Supply kadang-kadang disebut juga dengan istilah Electric Power Converter.
E. LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT
1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
5. Elektromagnet :
- Sediakan baut/besi ukuran 5cm dan kawat tembaga berlapis email
diameter 1mm, panjang kurang lebih 8m.
6. Susun semua komponen sesuai dengan yang telah dibuat dan jadilah
bel listrik.
F. PRINSIP KERJA
Prinsip kerja dari bel listrik ini yaitu, Ketika tombol ditekan arus listrik
mengalir dari sumber arus listrik menuju kumparan. Karena ada arus yang mengalir
ke kumparan, maka inti besi berubah menjadi magnet, kekuatan magnetnya
bergantung pada besarnya arus lsitrik yang mengalir dan akan menarik pemukul
lonceng. Tertariknya pemukul lonceng ini mengakibatkan arus listrik menjadi
terputus, sehingga pemukul kembali ke tempatnya semula. Ketika berada ditempat
semula, pemukul ini menyambungkan kembali arus listrik, hingga arus listrik
kembali mengalir dan siklus akan berulang sampai tombol tidak ditekan. Ketika
pemukul tertarik kearah magnet, pemukul juga akan memukul lonceng. Pemukul
yang bergerak bolak – balik tersebut akan menghasilkan suara.
G. ANALISA
Pembuatan bel listrik ini menggunakan prinsip elektromagnetik yang
memanfaatkan lilitan kumparan, kumparan ini dibuat menggunakan baut
sepanjang kurang lebih 10cm yang dililit oleh kawat email dengan diameter
1mm.
Dapat diketahui bahwa banyaknya lilitan dan besarnya arus yang
mengalir pada kumparan sangat mempengaruhi medan magnet yang
ditimbulkan pada inti besi. Karena semakin besar arus yang digunakan untuk
mengaliri kumparan maka medan magnet yang akan dihasilkan semakin kuat,
ketika arus mengalir melalui kumparan maka plat besi/pegas (kita
menggunakan gergaji sebagai pegas) yang digunakan sebagai pemukul
loceng akan tertarik menuju inti besi.
Tertariknya pemukul pada lonceng ini mengakibatkan arus listrik
menjadi terputus, sehingga pemukul kembali pada tempatnya atau kembali ke
posisi semula. Pemukul ini akan menyambungkan kembali pada arus listrik,
sehigga arus listrik akan kembali mengalir dan siklus ini akan terus berulang
apabila masih ada arus yang mengalir pada kumparan dan pegas.
Dari hasil percobaan pada pembuatan bel listrik ini dapat kita ketahui
bahwa pemukul akan memukul lonceng secara bola-balik dan akan
menghasilkan suara atau bunyi pada lonceng, selain menghasilkan bunyi juga
menimbulkan percikan bunga api pada gesekan pegas dengan interrup atau
besi. Percikan ini timbul karena arus yang digunakan terlalu besar.
Untuk pembuatan bel listrik ini sumber listrik yang digunakan power
supply 12V/3A karena arus yang dihasilkan lebih konstan daripada
menggunakan batrai. Karena saat menggunakan batrai suplay energi listrik
semakin lama akan melemah dan energi listrik bisa habis.
H. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan laporan ini
adalah:
Proses pembuatan bel listrik ini dapat menggunakan alat dan bahan
yang sederhana yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar kita. Beberapa
komponen penting yang pelu disiapkan adalah kawat email, bel, dan lonceng.
Perlu kita ketahyi bel listrik adalah bel yang dibuat dengan
memanfaatkan sifat-sifat dari elektromagnetik atau medan listrik. Dengan
adanya arus listrik yang dapat berubah menjadi medan magnet yang berisolasi
maka dapat menghasilkan bel listrik sederhana.
I. DAFTAR RUJUKAN
Fajar. 2010. Bagaimana cara membuat bel listrik. (online)
(https://fajar169.wordpress.com/2010/06/01/bagaimana-cara-
membuat-bel-listrik/19%20juni%202010) diakses 12 maret 2019
Kho, Dickson. Cara Kerja Bel Listrik (Electrical Bell). (Online)
(https://teknikelektronika.com/cara-kerja-bel-listrik-electric-bell/)
diakses pada 15 Maret 2019
Randi, A. 2012. Laporan Praktikum Listrik Magnet tentang Bel Listrik.
Batusangkar : STAIN Batusangkar.
Sastradi, Trisna. 2016. Mmembuat dan Merancang Bel Listrik Sederhana.
(online) (http://mediafunia.blogspot.com/2016/07/membuat-dan-
merancang-bel-listrik.html) diakses 12 Maret 2019
Wikipedia. Kabel listrik. (online)
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kabel_listrik) diakses 12 Maret 2019
J. DOKUMENTASI