Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Warga Negara adalah orang-orang yang menjadi bagian dari suatu

penduduk yang mnjadi unsur Negara itu sendiri. Setiap warga Negara mempunyai

hak dan kewajiban yang sama. Kewarganegaraan memang penting karena individ

tersebut bisa mendapatkan hak akan perlindungan hokum dari pemerintah.

Andaikan seserang tidak mendapat setatus kewarganegaraan maka ia akan

kehilangan semua hak dan kewajibannya dan yang terpenting perlindungan

hokum dari pemerintah. Dewasa ini kita kita banyak mendengar permasalahan

yang menyangkut kewarganegraan, salah satu contoh adalah Cristian Gonzales

pemain sepakbola yang memperoleh status kewarganegaraan Indonesia.

Bagaimana mendapatkan status warganegara Indonesia?

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari warga Negara dan Kewarganegaraan?

2. Bagaimana tata cara memperoleh Kewarganegaraan Indonesia?

3. Apa penyebab kehilangan Kewarganegaraaan Indonesia?

4. Bagaimana cara memperoleh kembali status Kewarganegaraan Indonesia?

5. Bagaiman ketetuan pidana di Indonesia?

6. Apa akibat kehilangan Kewarganegaraan Indonesia?

1
C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari warga Negara dan Kewarganegaraan.

2. Mengetahui tata cara memperoleh Kewarganegaraan Indonesia.

3. Apa penyebab kehilangan Kewarganegaraaan Indonesia.

4. Mengetahui cara memperoleh kembali status Kewarganegaraan Indonesia.

5. Mengetahui ketetuan Pidana di Indonesia.

6. Mengetahui akibat Kehilangan Kewarganegaraan Indonesia

BAB ll

2
PENGERTIAN

Definisi Warga Negara dan Kewarganegaraan

1. Definisi Warga Negara

Warga negara adalah orang-orang yang menjadi bagian dari suatu

penduduk yang menjadi unsur negara itu sendiri .Istilaha warga negara lebih

sesuai dengan kedudukannya sebagai orang merdeka dibandingkan dengan istilah

hamba atau kawula negara karena warga negara mengandung arti peserta,

anggota, atau warga dari suatu negara, yakni peserta darisuatu persekutuan yang

didirikan dengan kekuatan bersama,dan setiap warga negara mempunyai

persamaan hak didalam hukum . Semua warga negara memiliki kepastian hak,

privasi, dan tanggung jawab. Setiap warga negara adalah penduduk suatu Negara,

sedangkan setiap penduduk belum tentu warga negara, karena mungkin seorang

asing. Sedangkan seorang asing hanya mempunyai hubungan selama dia

bertempat tinggal di wilayah Negara tersebut.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian warga negara adalah

penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat

kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang

warga negara dari negara itu. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 12 tahun 2006

tentang kewarganegaraan Republik Indonesia, pengertian warga Negara adalah

warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2. Definisi Kewarganegaraan

3
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian kewarganegaraan

adalah hal yang berhubungan dengan warga Negara.

Menurut pasal 1 angka (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang

Kewarganegaraan Republik Indonesia, pengertian kewarganegaraan adalah segala

hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.

Menurut para ahli antara lain:

 Graham murdorock,1994

Kewarganegaraan ialah hak untuk berpartisipasi secara utuh dalam

berbagai pola struktur social, politik dan kehidupan kultural serta untuk

membantu menciptakan bentuk-bentuk yang selanjutnya dengan begitu

maka memperbesar ide-ide.

 Soemantri

Kewarganegaraan ialah sesuatu yang berhubungan dengan manusia

sebagai individu dalam suatu perkumpulan yang terorganisir dalam

hubungan dengan Negara.

 Stanley E. Ptnord dan Etner F.Peliger

Kewarganegaraan ialah studi yang berhubungan dengan tugas-tugas

pemerintahan dan hak-kewajiban warga Negara.

3. Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia

Cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia di antaranya sebagai berikut.

a. Melalui Kelahiran

4
Dasar kelahiran di dalam wilayah Republik Indonesia menurut undang-

undang ditempuh sebagai dasar-dasar untuk memperoleh kewarganegaraan

Repunlik Indonesia dan dipakai untuk menghindarkan adanya orang tanpa

kewarganegaraan yang lahir di wilayah Republik Indonesia. Menurut pasal

2 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006, yang menjadi warga Negara

Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa

lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara. Menurut

pasal 4 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006, yang dimaksud warga

Negara Indonesia seperti berikut.

 Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan atau

berdasarkan perjanjian pemerintah Republik Indonesia dengan Negara lain

sebelum undang-undang ini berlaku sudah menjadi warga Negara

Indonesia.

 Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu

warga Negara Indonesia.

 Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga Negara

Indonesia dan ibu warga Negara asing.

 Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga Negara

asing dan ibu warga Negara indonesia.

 Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu warga Negara

Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum

Negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak

tersebut.

5
 Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya

meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya WNI

 Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI

 Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNA yang

diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu

dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin

 Anak yang lahir di wilayah NRI yang pada waktu lahir tidak jelas

status kewarganegaraan ayah dan ibunya

 Anak yang baru lahir ditemukan di wilayah NRI selama ayah dan ibunya

tidak diketahui

 Anak yang lahir di wilayah NRI apabila ayah dan ibunya tidak

mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya

 Anak yang dilahirkan diluar wilayah NRI dari seorang ayah dan ibu WNI

yang

karena ketentuan dari Negara tempat aanak tersebut dilahirkan

tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.

 Anak WNI yang lahir diluar perkawinan yang sah, belum berusia 18 (

delapan belas ) tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya

yang berkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai WNI

 Anak WNI yang belum berusia 5 ( lima ) diangkat secara sah sebagai anak

oleh

WNA berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai WNI

6
 Anak dari seorang ayah dan ibu yang telah dikabulkan permohonan

kewarganegaraannya kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia

sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

b. Melalui Pengangkatan

Pengangkatan yang dimaksud adalah pengangkatan anak (adopsi). Apabila

ada anak orang asing yang diadopsi oleh orang tua yang

berkewarganegaraan Indonesia, anak tersebut akan menjadi WNI. Dalam

ketentuan UU No. 12 tahun 2006 Pasal 21 atat (2), ditegaskan “Anak Warga

Negara Asing yang belum berusia 5 tahun yang diangkat secara sah menurut

penetapan pengadilan sebagai anak oleh Warga Negara Indonesia,

memperoleh Kewraganegaraan Republik Indonesia”.

 Sebagai bahan perbandingan, ketentan pasal 2 UU No. 62 Tahun 1958,

ditegaskan bahwa pengangkatan anak baru sah apabila memenuhi syarat-

syarat.berikut:

 pada waktu pengangkatan itu ia belum berumur 5 tahun

 yang mengangkat harus memohon pengesahan Pengadilan negeri

Setempat

 permohonan pengesahan dilakukan 1 tahun setelah pengangkatan anak

 kewarganegaraan RI anak diperoleh pada saat pengadilan menyatakan sah

pengangkatan itu.

 Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan dibuat secara tertulis dan

disampaikan kepada pejabat yang melamprkan dokumen sebagaimana

ditentukan di dalam peraturan perundang-undangan, disampaikan dalam

7
waktu paling lambat tiga tahun setelah anak berusia delapan belas tahun

atau sudah kawin.

c. Melalui Pewarganegaraan atau naturalisasi

Cara orang asing bisa masuk menjadi warga negara Indonesia melalui

naturalisasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, naturalisasi adalah

pemerolehan kewarganegaraan bagi penduduk asing; hal menjadikan

warga negara;pewaganegaraan yang diperoleh setelah memenuhi syarat

sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Ada

dua cara proses naturalisasi antara lain sebagai berikut:

a. Naturalisasi biasa, caranya mengajukan permohonan kepada presiden

dan HAM melalui kantor pengadilan negeri setempat ia tinggal atau di

Kedubes Republik Indonesia apabila di luar negeri. Permohonan ini

ditulis dalam Bahasa Indonesia. Apabila lulus,ia harus mengucapkan

sumpah setia di hadapan pengadilan negeri.

b. Naturalisasi istimewa. Naturalisasi ini diberikan kepada orang asing

yang berjasa kepada Negara.

Berdasarkan Pasal 9 UU No. 12 tahun 2006, permohonan

pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi

persyaratan.sebagai.berikut:

 Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin

 pada waktu pengajuan permohonan sudah bertempat tinggal

diwilayah.NRI paling sedikit 5 tahun berturut – turut atau paling

singkat.10.tahun.tidak berturutturut.

8
 Sehat.jasmani.dan.rohani

 Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar Negara

Pancasila.dan.UUD.1945

 Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana

 Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI diancam

dengan pidana penjara 1 tahun, tidak menjadi

berkewarganegaraan ganda

 Mempunyai pekerjaan dan/ atau penghasilan tetap

 Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara

 Orang asing yang telah berjasa kepada NRI atau karena alasan

kepentingan Negara

Pasal 10

(1) Permohonan pewarganegaraan diajukan di Indonesia oleh pemohon secara

tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai cukup kepada Presiden

melalui Menteri.

(2) Berkas permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disampaikan kepada Pejabat.

Pasal 11

Menteri meneruskan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 disertai

dengan pertirnbangan kepada Presiden dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan

terhitung sejak tanggal permohonan diterima.

9
Pasal 12

(1) Permohonan pewarganegaraan dikenai biaya.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Pemerintah.

Pasal 13

(1) Presiden mengabulkan atau menolak permohonan pewarganegaraan.

(2) Pengabulan permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

(3) Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan paling

lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak permohonan diterima oleh Menteri dan

diberitahukan kepada pemohon paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung

sejak Keputusan Presiden ditetapkan.

(4) Penolakan permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) harus disertai alasan dan diberitahukan oleh Menteri kepada yang

bersangkutan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal permohonan

diterima oleh Menteri.

3. Melalui perkawinan

Ketentuan Pasal 19 UU NO. 12 tahun 2006, menegaskan bahwa:

10
1. warga Negara asing yang kawin secara sah dengan WNI dapat memperoleh

kewarganegaraan RI dengan menyampaikan pernyataan menjadi WNI dihadapan

pejabat

2. Pernyataan tersebut dilakukan apabila yang bersangkutan sudah bertempat

tinggal di wilayah NKRI 5 tahun berturut atau 10 tahun tidak berturut-turut,

kecuali dengan perolehan kewarganegaraan tersebut mengakibatkan

berkewarganegaraan ganda

3. Jika hal itu terjadi yang bersangkutan dapat diberi izin tinggal tetap sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

4. ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara menyampaikan pernyataan tersebut

diatur dengan Peraturan Menteri.

4. Melalui Pernyataan Memilih

Menurut UU dalam hal status kewarganegaraan RI terhadap anak

berakibat ganda, setelah berusia delapan belas tahun atau sudah kawin anak

tersebut harus menyatakan memilih satu kewaeganegaraannya. Pernyataan untuk

memilih kewarganegraan sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-

undangan. Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan tersebut disampaikan

dalam waktu paling lambat tiga tahun setelah anak berusia delapan belas tahun

atau sudah kawin.

5. Karena Berjasa kepada NKRI

Ketentuan Pasal 20 UU No. 12 tahun 2006, menegaskan bahwa:

“Orang asing yang telah berjasa kepada NKRI atau dengan alasan kepentingan

Negara dapat diberi kewarganegaraan Indonesia oleh { Presiden setelah

11
memeperoleh pertimbangan DPR RI}, kecuali dengan pemberian

kewarganegaraan tersebut mengakibatkan yang bersangkutan berkewarganegaraan

ganda”.

4. Ketentuan Menjadi WNI sesuai UU NO 12 Tahun 2006

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang

Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi

Warga Negara Indonesia (WNI) adalah

1. setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.

2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.

3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu

warga negara asing (WNA), atau sebaliknya.

4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah

yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah

tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.

5. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya

meninggal dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.

6. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI.

5. Hak Warga Negara Indonesia

Berikut akan disebutkan beberapa hak warga negara indonesia yang diatur

dalam pasal 27 sampai dengan 34 UUD 1945, yaitu:

a. Hak persamaan kedudukan didalam hukum dan pemerintahan.

12
b. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

c. Hak ikut serta dalam pembelaan negara.

d. Hak berpendapat, berkumpul, dan berserikat.

e. Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya.

f. Hak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunannya melalui

pernikahan yang sah.

g. Hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

h. Hak untuk mendapat kesejahteraan.

i. Hak untuk mendapatkan pendidikan.

j. Hak atas status kewarganegaraan.

k. Hak kebebasan memeluk agama dan beribadat sesuai dengan

keyakinannya.

6. Kewajiban Warga Negara Indonesia

Kewajiban warga negara indonesia antara lain diatur diatur dalam pasal 27

ayat 1 dan 3,pasal 28 J,pasal 30 ayat 2 UUD 1945 yaitu:

a. Wajib menjunjung/mentaati hukum dan pemerintahan.

b. Wajib membela negara.

c. Wajib menghormati hak asasi manusia.

d. Wajib tunduk pada pembatasan yang di tetapkan dengan undang-undang.

e. Wajib ikut serta dalam upaya pertahanan dan keamanan negara.

f. Wajib untuk mengikuti pendidikan dasar

13
Kewajiban warga negara ini pada dasarnya adalah hak negara. Oleh karena

negara memiliki sifat memaksa dan mencakup semuanya, maka negara memiliki

hak untuk menuntut warga negaranya untuk mentaati dan melaksankan hukum-

hukum yang berlaku dinegara tersebut.

Sedangkan hak warga negara merupakan kewajiban negara terhadap

negaranya. Hak-hak warga negara wajib diakui, wajib dihormati, dilindungi, dan

difasilitasi, serta dipenuhi oleh negara. Negara didirikan dan dibentuk memang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup warganya.

7. Tanggung jawab sebagai warga negara indonesia meliputi :

Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, adalah untuk

memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya.

Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagai

Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat

sebagai anggota negara. Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama,

maksud didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi

pada suatu negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola.

Konstitusi di Indonesia disebut sebagai Undang-Undang Dasar.

Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk

mencapai kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk

paling kongkrit pertemuan negara dengan rakyat adalah pelayanan publik, yakni

pelayanan yang diberikan negara pada rakyat. Terutama sesungguhnya adalah

bagaimana negara memberi pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan, fungsi

14
pelayanan paling dasar adalah pemberian rasa aman. Negara menjalankan fungsi

pelayanan keamanan bagi seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak

ada ancaman dalam kehidupannya. Dalam perkembangannya banyak negara

memiliki kerajang layanan yang berbeda bagi warganya.

Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh warga negara, atau

hukum, baik yang merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas dalam

Konstitusi maupun untuk menyesuaikan terhadap perkembangan zaman atau

keinginan masyarakat, semua kebijakan ini tercantum dalam suatu Undang-

Undang. Pengambilan keputusan dalam proses pembentukan Undang-Undang

haruslah dilakukan secara demokratis, yakni menghormati hak tiap orang untuk

terlibat dalam pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu. Seperti juga

dalam organisasi biasa, akan ada orang yang mengurusi kepentingan rakyat

banyak. Dalam suatu negara modern, orang-orang yang mengurusi kehidupan

rakyat banyak ini dipilih secara demokratis pula.

8. Penyebab Kehilangan Kewarganegaraaan Indonesia

Kehilangan kewarganegaraan adalah dicabutnya stastus seorang warga negara

karena mereka melakukan sesuatu yang mengakibatkan keluar dari status warga

Negara sesuai dengan peraturan setiap negara.

Berdasarkan ketentuan pasal 23 UU No. 12/2006, kewarganegaraan RI

dinyataakan hilang oleh beberapa faktor yaitu:

1. Seeorang memperoleh kewarganegaraan lain karena keinginanya sendiri.

15
2. Seseorang tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain walapun

kesempatan ada.

3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonan

sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau

sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri dan dengan dinyatakan hilang

kewarganegaraan Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;

4. Seseorang masuk dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu kepada

presiden.

5. Seseorang masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas

semacam itu di indonesia sesuai dengan ketententuan perundang undangan

hanya dapat dijabat oleh WNI.

6. Diakui oleh orang asing sebagai anaknya selama orang belum berusia 18

tahun.

7. Seseoranng mengangkat sumpah atau janji setia kepada negara asing atau

bagian dari negara asing tersebut.

8. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat

ketatanegraan untuk suatu negara asing; mempunyai paspor atau surat yang

bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai

kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya.

9. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama 5

(lima) tahun terus-menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan

yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap

menjadi WNI sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu berakhir, dan setiap

16
5 (lima) tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan

ingin tetap menjadi WNI kepada Perwakilan Republik Indonesia yang

wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal

Perwakilan Republik Indonesia tersebut telah memberitahukan secara

tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak

menjadi tanpa kewarganegaraan.

10. Mempunyai paspor surat yang bersifat paspor dari negara asing/surat yang

dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari

negara lain atas namanya.

11. Seseorang istri atau suami kewarganegaraan replublik Indonesia yang

menikah dengan warga negara asing harus menjadi warga negara asing

sesuai dari negara yang bersangkutan bila negara asing member peraturan

tersebut(Gondam 64,2012)

9. Memperoleh Kembali Status Kewarganegaraan Indonesia

Cara memperoleh kembali setatus kewarganegaraan (Repatriasi) indonesia

diatur dalam undang-undang nomor 12 tahun 2006,yang mengatur dengan tegas

tentang perolehan kembali status kewarganegaraan RI yang pernah hilang. Dalam

kaitan ini Pasal 31, menegaskan “seseorang yang kehilangan kewarganegaraan

replubik Indonesia dapat memperoleh kembali kewarganegaraanya melelui

prosedur pewarganegaraanya sebagai dimaksud dalam pasal 18 dan pasal 22.

Pasal 32, menegaskan:

17
1.WNI yang kehilangan kewaganegaraan RI yang dimaksud dalam pasal 23

huruf i; Pasal 25 dan Paslal 26 ayat (1) dan (2), dapat memperoleh kembali

kewarganegaraan Ri dengan mengajukan permohonan tertulis kepada mentri

tanpa melalui prosedur yang dimaksud dalam pasal 9 sampai dengan pasal

17.

2.Permohonan dalam ayat (1) bertempat tinggal diluar wilayah NKRI,

permohonan disampaikan memlalui perwakilan replublik Indonesia yang

wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohonan.

3.Permohonan untuk memproleh kembali kewarganegaraan RI dapat diajukan

oleh perempuan atau laki-laki yang kehilangan kewarganegaraan akibat

ketentuan yang dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) dan (2) sejak putusnya

perkawinan.

4.Kepala perwakilan repulublik Indonesia yang dimaksud pada ayat (2)

meneruskan permohonan tersebut kepada mentri dalam waktu paling lama

empat belas hari setelah menerima permohonan(Hakim, 2012).

10. Akibat Kehilangan Kewarganegaraan Indonesia

Akibat kehilangan kewarganegaraan Indonesia seseorang harus kehilangan

hak-hak dari negara asalnya dan melakukan kewajiban jika dia berada di negara

Indonesia.

a. Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia tidak mempunyai hak

pilih presiden, walkota Indonesia dan sebagainya.

b. Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia tidak dapat memiliki

hak milik tanah di Indonesia.

18
c. Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia tidak memiliki Hak

Guna Usaha di Indonesia (HGU) dan hanya memiliki hak pakai atau hak

sewa.

d. Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia tidak memiliki Hak

Guna Bangunan (HGB) di Indonesia hanya boleh memiliki hak Pakai atau

Hak Sewa.

e. Seseorang yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia harus memiliki visa

bila berada di Indonesia(Harian huluan,2013).

11. Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia

Apabila persyaratan sebagaimana kami sebutkan di atas telah dilengkapi,

maka berikut ini adalah tata cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia

menurut UU Kewarganegaraan:

1. Permohonan pewarganegaraan diajukan di Indonesia oleh pemohon secara

tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai cukup kepada

Presiden melalui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

2. Berkas permohonan pewarganegaraan disampaikan kepada Pejabat yang

menduduki jabatan tertentu yang ditunjuk oleh Menteri untuk menangani

masalah Kewarganegaraan Republik Indonesia

3. Menteri meneruskan permohonan disertai dengan pertimbangan kepada

Presiden dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal

permohonan diterima;

19
4. Presiden dapat mengabulkan atau menolak permohonan pewarganegaraan.

Pengabulan permohonan pewarganegaraan ditetapkan dengan Keputusan

Presiden;

5. Keputusan Presiden ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak

permohonan diterima oleh Menteri dan diberitahukan kepada pemohon

paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak Keputusan Presiden

ditetapkan;

6. Penolakan permohonan pewarganegaraan harus disertai alasan dan

diberitahukan oleh Menteri kepada yang bersangkutan paling lambat 3 (tiga)

bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima oleh Menteri;

7. Keputusan Presiden mengenai pengabulan terhadap permohonan

pewarganegaraan berlaku efektif terhitung sejak tanggal pemohon

mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia;

8. Paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak Keputusan Presiden dikirim

kepada pemohon, Pejabat memanggil pemohon untuk mengucapkan sumpah

atau menyatakan janji setia;

9. Dalam hal setelah dipanggil secara tertulis oleh Pejabat untuk mengucapkan

sumpah atau menyatakan janji setia pada waktu yang telah ditentukan

ternyata pemohon tidak hadir tanpa alasan yang sah, Keputusan Presiden

tersebut batal demi hukum

10. Dalam hal pemohon tidak dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan

janji setia pada waktu yang telah ditentukan sebagai akibat kelalaian

20
Pejabat, pemohon dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia

di hadapan Pejabat lain yang ditunjuk Menteri

11. Setelah mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia, pemohon wajib

menyerahkan dokumen atau surat-surat keimigrasian atas namanya kepada

kantor imigrasi dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja

terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia

21
BAB III

CONTOH KASUS KEWARGANEGARAAN

A. Perkawinan Campur

Dyah Kusminati, Perkumpulan Keluarga Perkawinan Campur

Melatiperempuan Indonesia, yang membahagiakan kami adalah hak kami

untuk menurunkan warga Negara anak-anak dari perkawinan campuran

sudah dimasukkan. Jadi anak-anak kami bukan hanya ikut warganegara

dari ayah, melainkan juga dari ibu.Implementasinya masih harus

menunggu, karena ini bukan soal mudah. Belum semuanya mengerti

bagaimana kalau nantinya kita mendaftarkan anak-anak kita yang sudah

lahir. Aturan sampai saat ini, bahwa anak-anak dianggap warga Negara

asli atau mempunyai hubungan darah, mereka harus memiliki Kartu Ijin

Menetap sementara. Itu cukup memakan biaya dan juga birokrasinya yang

sangat berbelit. Jadi selama ini kewarganegaraan anak mengikuti anak.

Dalam konteks ini, hak-hak kami sebagai perempuan Indonesia sudah

dibatasi.

Dalam peraturan disebutkan kalau sesudah 5 tahun berturut-turut tinggal di

Indonesia dan memiliki Kartu Ijin Menetap Sementara (Kitas), kita bisa

meminta Kartu Ijin Tinggal Tetap (Kitap). Tetapi persyaratannya tidak

mudah. Kalau sang ayah tidak disponsori oleh perusahaan yang

mengontraknya 5 tahun berturut-turut dan sudah dalam posisi yang tinggi

dalam perusahaan. Kadang-kadang banyak orang asing yang kontraknya

22
hanya 3-4 tahun. Begitu mereka mendapatkan kerja diperusahaan lain,

harus mulai dari awal lagi meski kita sudah memiliki Kitap.

Kita mengharapkan didalam peraturan pelaksanaannya ada yang boleh dan

tidak dan selama masa jeda itu pelaksanaannya bagaimana. Kita

mengharapkan kepada pemerintah/DPR untuk membentuk lembaga

pengawas.

Kami memperjuangkan: hak anak sebagai warga negara, adanya

kesetaraan gender, adanya sinkronisasi dengan UU yang lain (UU

keimigrasian, administrasi kependudukan, UU pokok agraria), supaya jelas

di lapangan.

B. Kelahiran

Contoh Kasus:

Seorang Laki-laki bernama Jack ( Warga Negara Brazil ) menikah dengan

Seorang perempuan bernama Perry ( Warga Negara Venezuela ) di Jakarta

(Indonesia) dan diakui oleh negara bahwa perkawinannya sah. Jack telah

bertempat tinggal di Jakarta ( Indonesia ) selama 2 tahun sedangkan Perry

bertempat tinggal di Jakarta ( Indonesia ) juga selama 1 tahun. Setelah

menikah mereka dikaruniai anak yang diberi nama Alexander Jack.

Alexander Jack dilahirkan di Negara Indonesia. Menurut UU yang berlaku

di Negara Indonesia anak Tersebut dapat memperoleh kewarganegaraan

Indonesia karena Alexander lahir di Negara Indonesia. Setelah Berumur

17 tahun Alexander Jack mendapat KTP dengan warga negara Indonesia.

23
Kesimpulan:

Seorang anak yang lahir di Indonesia berdasarkan perkawinan yang sah

menurut hukum di Indonesia walaupun ayah atau ibunya bukan Warga

Negara Indonesia tetapi anak tersebut tetap menjadi Warga Negara

Indonesia ( WNI ). Sama seperti Alexander Jack yang mempunyai Orang

tua berkewarganegaraan Asing tetapi Alexander termasuk kedalam Warga

Negara Indonesia karena Alexander Jack dilahirkan di Negara Indonesia.

C. Pengangkatan

Contoh Kasus:

Pada tahun 1997, Patrick Patricio ( Warga Negara Uruguay ) menikahi

seorang gadis yang bernama Sulis ( Warga Negara Indonesia ). Setelah 3

tahun menikah akhirnya mereka dikaruniai anak laki-laki yang diberi

nama Belize. Karena Belize belum berusia 5 tahun maka Belize diangkat

secara sah menjadi Warga Negara Indonesia.

Kesimpulan:

Anak dari suatu negara yang belum berusia 5 tahun yang diangkat secara

sah menjadi Warga Negara Indonesia. Sama seperti Belize yang

mempunyai Ayah berkewarganegaraan Uruguay dan Ibu

berkewarganegaraan Indonesia, tetapi Belize diangkat secara sah menjadi

Warga Negara Indonesia karena Belize belum berusia 5 tahun dan karena

sesuai dengan hukum yang berlaku.

D. Pewarganegaraan

Contoh Kasus:

24
Van Sebastian Conquer adalah seorang warga negara belanda yang tinggal

di Jakarta yang berprofesi sebagai pemain sepak bola divisi Utama

Indonesia. Van telah 5 tahun bertempat tinggal di Indonesia. Van juga

sudah mulai lancar berbahasa Indonesia. Oleh karena kecintaannya kepada

Indonesia yang merupakan negara yang membesarkan namanya tersebut

Van akhirnya memutuskan untuk bertempat tinggal dan menjadi Warga

negara Indonesia. Oleh karena keinginannya tersebut Van mengajukan

permohonan perpindahan warga negaranya tersebut kepada pihak yang

bersangkutan. Van membuat surat permohonannya ingin menjadi Warga

Negara Indonesia dengan tulisan, materai dan bahasa indonesia. Setelah

selesai membuat surat tersebut Van memberikan suratnya tersebut kepada

pihak yang menangani kasus tersebut ( Menteri ) dan menteri memberikan

kepada Presiden agar mendapat persetujuan yang sah. Karena Presiden

menyetujui bahwa Van Sebastian Conquer layak menjadi Warga Negara

Indonesia maka mulai saat itu Van Sebastian Conquer telah menjadi

Warga Negara Indonesia.

Kesimpulan:

Disetujuinya Seseorang yang mengajukan permohonan untuk menjadi

WNI secara tertulis dalam bahasa Indonesia dan bermaterai cukup kepada

Presiden melalui menteri. Sama Seperti Van Sebastian Conquer yang di

berikan kewarganegaraan Indonesia karena Van telah mengajukan

permohonan kepada Menteri dan Presiden bahwa Van ingin menjadi

warga negara Indonesia. Van membuat surat permohonan dengan bahasa

25
indonesia dan bermaterai yang cukup untuk dikirim kepada Menteri dan

menteri memberi kepada presiden. Permohonan Van pun disetujui dan

Van menjadi warga negara Indonesia.

E. Perkawinan

Contoh Kasus:

Alberto Goncalves merupakan pemain Persipura Jayapura yang telah

merumput di Papua Selama 5 Tahun. Goncalves merupakan Warga Negara

Brazil. Pada tahun 2007 Goncalves memutuskan untuk melepas masa

lajang nya dengan seorang gadis asal Garut yang bernama Asmirandah.

Mereka akhirnya menikah di Bandung, Jawa Barat. Karena Pernikahan

tersebut Alberto Goncalves mendapat status Warga Negara Indonesia.

Akhirnya Alberto bisa menjadi pemain Timnas Indonesia.

Kesimpulan:

Warga negara asing yang melakukan perkawinan secara sah dengan warga

negara Indonesia.Sama seperti Alberto Goncalves yang memeperoleh

status kewarganegaraan Indonesia karena melakukan pernikahan dengan

perempuan Warga Negara Indonesia.

F. Pemberi kewarganegaraan

Contoh Kasus:

Guus Hiddink adalah Seorang Warga Negara Belanda yang bertempat

tinggal di Korea Selatan. Guss bekerja sebagai seorang pelatih sepak bola.

Karena keberhasilan nya membawa Club-Club dan Tim-Tim besar

menjadi Club dan Tim yang hebat akhirnya Guss dipanggil untuk melatih

26
Korea Selatan. Guss memegang peran penting untuk membimbing pemain

Korea Selatan yang akan bertanding di Kejuaraan Sepak Bola terbesar di

dunia ( Piala Dunia ). Akhirnya Guss berhasil membawa Tim Korea

Selatan menjadi Semifinalis Turnamen Terbesar Di Dunia tersebut. Hasil

yang sangat memuaskan serta membanggakan untuk warga Korea Selatan.

Karena keberhasilan Guss Hiddink membawa Korea Selatan menjadi

semifinalis Piala Dunia, Pemerintah Korea Selatan memberi

Kewarganegaraan Korea Selatan kepada dirinya.

Kesimpulan:

Orang asing yang diberikan hak kewarganegaraan secara cuma-cuma

karena telah berjasa terhadap Suatu Negara. Sama seperti Guss Hiddink

yang diberikan hak kewarganegaraan oleh Pemerintah Korea Selatan

karena keberhasilannya membawa korea selatan menjadi Semifinalis Piala

Dunia.

G. Ikut Ayah atau Ibu

Contoh Kasus:

Pada tahun 1993, Bejo menikahi gadis asal lampung yang bernama Clara.

Bejo dan Clara akhirnya sah menjadi suami istri pada 17 April 1993.

Mereka menikah di Yogyakarta karena Bejo berasal dari Yogyakarta.

Setelah menikah selama 2 tahun akhirnya Bejo dan Clara di karuniai anak

laki-laki yang bernama diberi nama Philip. Berhubungan Philip

mempunyai kedua orang tua yang merupakan Warga Negara Indonesia

27
dan bertempat tinggal di Indonesia akhirnya Philip menjadi seorang warga

negara Indonesia.

Tetapi menurut aturan hukum yang berlaku, Philip akan menjadi warga

Negara Indonesia ketika Philip belum berusia 18 tahun. Tetapi jika Sudah

berusia 18 tahun atau lebih maka, aturan hukum tersebut tidak berlaku

lagi. Philip akan menentukan Warga Negara nya sendiri.

Kesimpulan:

Anak yang belum berusia 18 tahun yang bertempat tinggal di Indonesia

dan memeperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia karena ayah dan

ibunya warga negara Indonesia. Sama seperti Philip yang lahir di

Indonesia, bertempat tinggal di Indonesia dan mempunyai Orang tua

warga negara Indonesia, maka Philip akan ditetapkan menjadi warga

negara Indonesia sebelum dia berusia 18 tahun.

Kesimpulan keseluruhan

Salah satu persyaratan diterimanya status sebuah negara adalah adanya

unsur warganegara yang diatur menurut ketentuan hukum tertentu,

sehingga warga negara yang bersangkutan dapat dibedakan dari warga dari

negara lain. Pengaturan mengenai kewarganegaraan ini biasanya

ditentukan berdasarkan salah satu dari dua prinsip, yaitu prinsip ‘ius soli’

atau prinsip ‘ius sanguinis’. Yang dimaksud dengan ‘ius soli’ adalah

28
prinsip yang mendasarkan diri pada pengertian hukum mengenai tanah

kelahiran, sedangkan ‘ius sanguinis’ mendasarkan diri

pada prinsip hubungan darah. Dan apabila ada suatu masalah dalam hal

kewarganegaraan segeralah mengurusnya agar mendapatkan kejelasan

29
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Warga negara adalah orang-orang yang menjadi bagian dari suatu

penduduk yang menjadi unsur negara itu sendiri dan kewarganegaraan adalah hal

yang berhubungan dengan warga Negara.

Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia melaui kelahiran,

pengangkatan, pernyataan memilih, dan bekerja kepada NKRI. Indonesia sebagai

negara yang pada dasarnya menganut prinsip ‘’ius sangius’’ mengatur

kemungkinan warganya untuk mendapatkan status kewarga negaraan melalui

prinsip kelahiran.sebagai contoh banyak warga keturunan China yang masih

berkewarganegaraan China atau pun yang memiliki dwi-kewarganegaraan antara

Indonesia dan China, tetapi bermuim di Indonesia dan memiliki keturunan di

Indonesia. Terhadap anaknya ini sepanjang yang bersangkutan tidak berusaha

untuk mendapatjkan status kewarganegaraan asal orang tuanya dapat diterima

sebagai warga negara Indonesia karena lahir di Indonesia.

Seorang warga negara Indonesia adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga

negara Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan kartu tanda penduduk. Kepada

orang ini akan diberikan nomer identitas apabila telah berusia 17 tahun dan

mencatatkan diri ke pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara kepada warga

negara sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum internasional.

30
Kehilangan kewarganegaraan adalah dicabutnya stastus seorang warga negara

karena mereka melakukan sesuatu yang mengakibatkan keluar dari status warga

negara sesuai dengan peraturan setiap negara.

Cara memperoleh kembali setatus kewarganegaraan (Repatriasi) diatur dalam

undang-undang nomor 12 tahun 2006.

Ketentuan pidana untuk seseorang yang melangar UU No. 12 Tahun 2006, yang

diatur pada pasal36 dan pasal 38.

Akibat kehilangan kewarganegaraan seseorang harus kehilangan hak-hak dari

negara asalnya dan melakukan kewajiban jika dia berada di negara asalnya.

31
DAFTAR PUSTAKA

https://feelinbali.blogspot.co.id/2013/02/contoh-kasus-warga-negara-dan-

status.html

http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.co.id/2012/11/kewarganegaraan-

asas-unsur-status-dan.html

http://putrinita24.blogspot.co.id/2015/06/masalah-kewarganegaraan-di-

indonesia.html

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt52690eee8c74f/syarat-dan-tata-cara-

memperoleh-kewarganegaraan-indonesia

http://melyustitugaskuliah.blogspot.co.id/2015/04/makalah-tata-cara-memperoleh-

kehilangan.html

32

Anda mungkin juga menyukai