Anda di halaman 1dari 5

92

2.2.5 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Masa Antara (KB)


1. Pengkajian
1) Data Subjektif
(1) Alasan Datang
Berisi alasan ibu datang ke tempat pelayanan untuk mendapatkan pelayanan

KB.
(2) Keluhan Utama
Ibu ingin menggunakan kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan. Pada klien

pascapersalinan yang ingin menunda kehamilannyaberikutnya paling sedikit 2

tahun lagi, atau tidak ingin tambahhna anak lagi. Konseling tentang keluarga

berencana atau metode kontrasepsi diberikan seqaktu sewaktu asuhan antenatal

maupun pascapersalinan (Abdul Bari Syaifuddin, 2012)


(3) Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu tidak sedang menderita penyakit. Jika menderita penyakit seperti dibawah

ini akan diberi asuhan sesuai kebutuhan (Biran Affandi, 2011)


a) Diabetes
Tidak dianjurkan untuk memakai kontrasepsi hormonal, boleh memakai

kontrasepsi AKDR. Menurut peneliti Sri Rahayu tahun 2015 kontrasepsi

suntuk kombinasi dapat menyebabkan diabetes, karena pada kontrasepsi

suntik kombinasi mengandung hormone estrogen dan progestern, namun

hormone yang paling berpengaruh besar adalah hormone estrogen.

Hormone estrogen mhasilkan kadar glukosa darah dan menkean respon

insulin terhadap peningkatan tersebut, sehingga kerja kontrasepsi suntik

berlawanan dengan kerja insulin atau pancreas dipaksa bekerja kerass untuk

memproduksi insulin. Bila terlalu lama dibiarkan, pancreas menjadi letih

dan tidak dapat berfungsi dengan baaik, sehingga kadar glukosa meningkat.
b) Hipertensi
Tidak dianjurkan untuk memakai kontrasepsi hormonal. Dianjurakan untuk

memakai AKDR.
c) Penyakit radang panggul
Tidak dianjurkan untuk memakai kontrasepsi AKDR dan tubektomi. Boleh

menggunakan kontrasepsi hormonal (suntikan, oral, pil)


93

d) Tumor atau kanker : dianjurkan memakai kontrasepsi non hormonal

(AKDR). Tidak dianjurkan memakai kontrasepsi hormonal.


2) Data objektif
(1) Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital :
a) Tekanan darah : nilai normalnya 110/70-120/80 mmHg
b) Nadi : normalnya anatara 60 – 100 x/menit
c) Suhu : normalnya antara 36 – 37,50 C
d) Pernafasan : normalnya antara 16 – 24 x/menit
d. Berat Badan
Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering dari

kontrasepsi progestin. Informasikan bahwa kenaikan/penurunan berat badan

1-2 kg dapat saja terjadi (Saifuddin, 2010).

(2) Pemeriksaan fisik


a. Mata
Sklera warna putih, konjungtiva tidak pucat.
b. Payudara
Simetris, putting susu menonjol, ASI telah keluar. (Saifuddin, 2010).
c. Abdomen
Tidak ada nyeri tekan. Bila terjadi nyeri abdomen bawah yang berat

kemungkinan gejala kehamilan ektopik terganggu (Saifuddin, 2010).


d. Genetalia
a) Penggunaan KB suntik hormonal kemungkinan terjadi fluor albus

dimana jika kebersihannya kurang, dapat menyebabkan infeksi, tidak ada

pembengkakan kelenjar skene dan bartholini. Pada pemakaian jangka

panjang dapat menyebabkan kekeringan pada vagina


b) Pada Pengguna AKDR : tidak ada perdarahan pervaginam, tidak ada

kelenjar bartholini dan kelenjar skene, tidak ada sersivitis, tidak ada

gonorea.
c) Pada pengguna Implan : tidak ada perdarahan pervaginam
e. Ekstrimitas
Normalnya tidak terdapat edema. Edema dapat mengindikasikan penyakit

kardiovaskular. Pada akseptor KB suntik 3 bulan yang mempunyai bakat

varises akan menimbulkan varises karena pengaruh hormonal.


2. Intepretasi Data Dasar
94

Diagnosa : PAPIAH Post Partum Fisiologis hari ke… calon akseptor KB…..
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : informasi berbagai kontrasepsi yang benar dan lengkap
3. Identifikasi Diagnosa potensial dan masalah potensial
Tidak ada
4. Identifikasi kebutuhan segera
Tidak ada
5. Perencanaan
Menurut kemenkes RI (2011), perencanaan yang dilakukan pada ibu nifas untuk

persiapan akseptor KB, yaitu :


1) Kunjungan I (4 – 7 hari post partum)
(1) Informasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan pada ibu

dan keluarga
Rasional : Dengan mengetahui hasil pemeriksaan diharapkan klien

mengetahui kondisinya saat ini.


(2) Berikan KIE agar ibu untuk menggunakan metode kontrasepsi
Rasional : Dengan ibu memakai salah satu metode kntrasepsi dapat

mengurangi komplikasi kesehatan reproduksi ibu.


(3) Berikan KIE tentang macam – macam metode kontrasepsi pascasalin.
a. Metode Amenore Laktasi
Metode Aminore Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang

mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sceara eksklusif, artinya

hanya diberikan ASI tanpa tambahan atau minuman apapun lainnya.


b. Kontrasepsi Mini Pil (Pil Progestin)
Kontrasepsi mini pil merupakan kontrasepsi yang hanya mengandung

progestin yang dikonsumsi setiap hari. Sediaan ini tidak dapat

diandalkan untukmenghambat ovulasi.

c. Suntikan Progestin
Kontrasepsi yang diinjeksikan setiap 3 bulan mengandung progestin

saja. Cara kerja kontrasepsi suntikan progentin adalah mencegah ovulsi,

mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan

penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi,

menghambat transportasi gamet oleh tuba (Biran Affandi, 2011).


d. Implan
95

Implan adalah metode kontrasepsi hormonal yang efektif, tidak

permanen dan dapat mencegah terjadinya kehamilan antara tiga hingga

lima tahun (Biran Affandi, 2011)


Cara kerja kontrasepsi implan sebagai progesteron yang dapat

menghalangi hormon Luteinizing Hormon (LH) sehingga tidak terjadi

ovulasi, mengentalkan lendir serviks dan menhalangi sperma masuk,

dan menyebabkan endometrium tidak siap menjadi tempat nidasi.


e. Alat Kontraseepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat Kontraseepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan alat kontrasepsi

reversibel yang paling banyak digunakan. Cara kerja Alat Kontrasepsi

Dalam Rahim (AKDR) adalah menghambat kemampuan sprma untuk

masuk ke tuba falopi, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai

cavum uteri, mencegah sperma dan ovum bertemu, dan mencegah

implantasi telur dalam uterus (Biran Affandi, 2011).


f. Metode Operatif Wanita (MOW)
g. Kontrasepsi mantap atau sterilisasi pada wanita adalah suatu kontrasepsi

permanen yang dilakukan dengan cara melakukan suatu tindakan pada

kedua saluran se telur sehingga menghalangi pertemuan ovum dan

sperma (Rustam Mochtar, 2011).


Cara kerja tubektomi adalah dengan mengoklusi tuba falopi (memotong

dan mengikat atau memasnag cincin) sehingga sperma tidak dapat

bertemu dengan ovum (Biran Affandi, 2011).


Rasional : Informasi mendorong penerimaan tanggung jawab dan

meningkatkan keinginan untuk melakukan perawatan diri.


(4) Jadwalkan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau sewaktu – waktu bila ada

keluhana.
Rasional : Menila keadaan ibu dan untuk mencegah, mendeteksi dan

menangani masal- maslah yang terjadi


2) Kunjungan II (8 – 14 hari)
(1) Informasi hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan pada ibu dan

keluarga.
96

Rasional : Dengan mengetahui hasil pemeriksaan diharapkan klien

mengetahui kondisinya saat ini.


(2) Evaluasi konseling tentang pelayanan KB pada ibu nifas
Rasional : Mengavaluasi keinginan ibu untuk ber KB.
(3) Berikan KIE tentang metode KB yang dipilih ibu dan anjurkan untuk

datang kefasilitas kesehtan untuk informasi dan pelayanan lebih lanjut.


6. Penatalaksanaan
Melakukan rencana asuhan kebidanan menyeluruh yang dibatasi oleh standard

asuhan kebidanan pada ibu/akseptor KB (Sudarti, 2011)

7. Evaluasi
Tujuan dilakukan evaluasi asuhan kebidanan pada ibu akseptor KB, yaitu untuk

mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan yang dilakukan pada ibu

akseptor KB, efektif jika sesuai dengan kriteria hasil menurut Hartanto (2013)

yaitu :
a. Tidak terjadi kehamilan tidak diinginkan
b. Didapatkannya kehamilan yang memang diinginkan.
c. Interval diantara kehamilan dapat diatur.

Anda mungkin juga menyukai