Anda di halaman 1dari 35

Macam – Macam Alat Kerja Bangku pada Bengkel Perkakas

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bengkel Perkakas

Disusun Oleh :

Rifky Al Zain 40040418060060

Dosen Pengampu :

Sulaiman, AT. MT.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK REKAYASA DAN KONSTRUKSI


DEPARTEMEN INDUSTRI SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah Swt karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Macam
– Macam Alat Kerja Bangku pada Bengkel Perkakas” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bengkel Perkakas.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam perbuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan senang hati saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Macam – Macam Alat Kerja
Bangku pada Bengkel Perkakas ini dapat memberikan manfaat serta memberi
informasi terhadap pembaca.

Semarang, 2 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................... 1


Kata Pengantar ......................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 4
1.3 Tujuan Penulis .................................................................................... 4
BAB II. PEMBAHASAN ........................................................................ 5
2.1 Mistar ................................................................................................. 5
2.2 Rool Mate ........................................................................................... 1
2.3 Bagaimana fungsi dari setiap jenis Alat Kerja Bangku ...................... 1
2.4 Spesifikasi dan identifikasi Alat Kerja Bangku ................................. 2
BAB III. PENUTUP ................................................................................. 2
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 2
3.2 Saran ................................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pekerjaan Bengkel salah satunya adalah kerja bangku. Rangkaian kegiatan kerja
bangku ini diantaranya membuat pola, memotong, mengikir, melipat dan
mengebor. Pekerjaan tersebut memerlukan penguasaan tentang pembelajaran
secara praktis mengenai keterampilan mesin.

Seorang ahli mesin tidak hanya mamapu menggunakan peralatan kerja tangan ,
tetapi harus terus-menerus praktik sampai mahir. Kerja bangku merupakan
pekerjaan bengkel yang menggunakan peralatan kerja tangan (hand tools) dan
merupakan bagian penting dalam pekerjaan di bengkel sehingga peralatan mesin
dapat bekerja secara efisien dan ekonomis.

Peralatan kerja tangan harus di gunakan sesuai dengan prosedur yang bener disertai
dengan perawatannya, sehingga hasil kerjanya baik dan umur dari peralatan lama.
Alasan yang dapat dipertanggungjawabkan mengapa kita harus memeliharanya
adalah peralatan tersebut harus selalu dalam keadaan aman dan kondisi kerja yang
baik. Salah satu ahli mesin yang baik adalah baik menjaga kondisi peralatan yang
di gunakannya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat ditentukan rumusan
masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Pengertian dari setiap jenis Alat Kerja Bangku ?


2. Cara menggunakan jenis Alat Kerja Bangku ?
3. Bagaimana fungsi dan spesifikasi dari setiap jenis Alat Kerja Bangku ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari setiap jenis alat kerja bangku
2. Untuk memberikan informasi tentang cara menggunakan jenis alat kerja
bangku
3. Untuk menambahkan / memberikan informasi tentang fungsi dan
spesifikasi dari alat kerja bangku
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mistar Baja
 Pengertian Mistar Baja : Mistar Baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja
tahan karat dan ketelitiannya adalah ± 0,5 mm. Dalam membaca skala pada
mistar, mata harus tegak lurus dengan skala yang akan dibaca.
 Cara penggunaanya : Rapatkan benda ukur pada landasan tumpuan atau
balok landas, letakkan mistar baja diatas benda ukur letakkan titik nol atau
ujung mistar baja pada balok landas, baca dimensi atau ukuran panjang
benda ukur, kemudian tandai atau catat hasil dari pengukuran.
 Fungsi dari Mistar Baja :
1. Untuk Mengukur benda kerja.
2. Untuk Mengukur panjang, lebar, tebal, dan tinggi.
3. Pengukuran penggaris baja dengan satuan milimeter, centimeter, dan
inchi.
4. Di samping itu penggaris baja bisa dipakai juga untuk mengukur dan
menentukan batas-batas ukuran.
5. Dan juga bisa digunakan sebagai pertolongan menarik garis pada
waktu menggambar pada permukaan benda pekerjaan.
 Cara Merawat Mistar Baja : Bersihkan setelah Penggaris Baja digunakan,
caranya dengan basahi dengan oli atau minyak lalu bersihkan dengan kain
lap. Lalu, simpan di tempat yang kering.
 Skala Utama / Nonius : Skala utama penggaris baja yaitu 1 mm
 Bagian – bagian dari Mistar Baja : Bagian Depan yang terdapat garis-garis
ukuran dalam milimeter, centimeter, inci dan Bagian belakang
 Cara membaca skala dan hasil dari Mistar Baja : Pembacaan skala pada
penggaris baja dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus
dengan skala mistar yang dibaca

Gambar 1. Mistar Baja


2.2 Mistar Gulung (Roll Maat)
 Pengertian Mistar Gulung (Roll Maat) : Mistar Gulung adalah alat ukur
yang digunakan untuk mengukur benda kerja yang sangat besar atau
panjang. Mistar gulung memiliki tingkat ketelitian 0,5 milimeter. Panjang
dari mistar gulung bervariasi. Mereka berkisar antara 2 meter sampai 50
meter.
 Cara penggunaanya : Pengukuran memakai meteran gulung dimulai dari
jarak nol meter yang dinyatakan tepat di ujung pita meteran. Posisikan ujung
pita meteran ini tepat pada titik awal objek yang ingin diukur. Minta bantuan
orang lain untuk menahan posisi tersebut. Tarik pita meteran menuju titik
akhir dari objek yang akan diukur. Pastikan posisinya benar-benar tepat.
Sebelum mencatat hasil pengukurannya, Anda perlu memastikan sekali lagi
bawah pita meter dalam kondisi tegak lurus. Sebab apabila posisi pita
tersebut miring sedikit saja akan merubah hasil pengukuran. Catat hasil
pengukuran sesuai dengan satuan yang Anda kehendaki apakah itu mm, cm,
m, inch, atau feet.

 Fungsi dari Mistar Gulung :


1. Mengukur panjang, lebar, tebal suatu benda
2. Mengukur diameter dalam suatu benda
3. Mengukur diameter luar suatu benda
 Kelebihan dari Mistar Gulung :
1. Praktis dan Cepat
2. Memiliki tingkat ketelitian 0,5 mm
 Kekurangan dari Mistar Gulung :
1. Perlu dikonversikan ke diameter (jika diperlukan)
2. Memiliki daya renggang dan daya muai yang (mungkin) mempengaruhi
hasil
3. Selama mengukur, pita meter terputar/terbalik atau naik-turun
Gambar 2. Rool Mate

2.3 Jangka Sorong (Mistar Ingsut)


 Pengertian Jangka Sorong (Mistar Ingsut) : Jangka Sorong adalah suatu alat
yang dapat mengukur sekecil-kecilnya 0,1mm. Contoh, Mistar
Ingsut/Jangka sorong atau sering disebut Schuifmaat. Alat ini terbuat dari
bahan logam anti karat (stainless steel). Bagian pokok Schuifmaat yaitu
rumah (dapat digeser) dan batang (tempat mencantumkan ukuran mm dan
inchi).
 Cara penggunaanya : Periksa pada bagian batang disitu tercantum skala mm
(bawah) dan skala inchi (atas) yang menentukan besarnya ukuran. Periksa
pula pada bagian rumah disitu tercantum skala yang panjangnya 9 mm
dibagi menjadi 10 bagian yang sama. Skala ini yang menentukan berapa
ukuran ini harus dibaca, atau disebut NONIUS.
 Cara mengukur diameter suatu benda :
1. Periksalah ukuran mm yang tercantum pada batang (bawah).
2. Periksalah NONIUS pada rumah (bawah) yang terdiri dari 10 bagian (11
baris skala)
3. Geserlah rumah ke kanan / ke kiri, sambil memperhatikan NONIUS
pada baris pertama luruskan dengan angka 2 pada batang.
4. Untuk menentukan ukuran ini betul / salah periksa pada NONIUS baris
terakhir (ke 11) lurus dengan baris ke 9 dari batang setelah angka 2.
 Cara mengukur inchi / kedalaman suatu benda :
1. Geserlah rumah dan perhatikan NONIUS pertama langsung diluruskan
tepat pada angka satu pada batang bagian atas (inchi)
2. Periksa pula garis NONIUS terakhir (garis ke 8) harus lurus dengan garis
ke 7 dari batang setelah angka 1.
3. Untuk kontrol periksalah kedudukan garis NONIUS pertama dan
terakhir.
 Fungsi dari Jangka Sorong :
1. Dinamakan mulut berguna untuk mengukur tebal, diameter luar, dll
2. Dinamakan tanduk berguna untuk mengukur diameter dalam benda
3. Dinamakan ekor berguna untuk mengukur dalamnya lubang.
Gambar 3. Jangka Sorong

2.4 Mikrometer Sekrup


 Pengertian dari Mikrometer Sekrup : Mikrometer Sekrup adalah alat
pengukuran yang terdiri dari sekrup terkalibrasi dan memiliki tingkat
kepresisian 0.01 mm (10-5 m). Alat ini ditemukan pertama kali oleh
Willaim Gascoigne pada abad ke-17 karena dibutuhkan alat yang lebih
presisi dari jangka sorong.
 Cara penggunaanya :
1. Pastikan pengunci alat ukur mikrometer dalam keadaan terbuka.
2. Lakukan pengecekan apakah poros tetap mikrometer dan poros geser
mikrometer saat bertemu dengan skala dan skala nonius utama
mikrometer menunjukkan angka nol
3. Lalu buka rahang alat ukur mikrometer dengan cara menggerakkan
pemutar ke arah kiri hingga benda yang akan diukur dapat masuk ke
dalam rahang.
4. Letakkan benda yang akan diukur diantara poros tetap dan poros geser
lalu tutup kembali rahang sampai tepat menjepit benda yang akan
diukur.
5. Putarlah pengunci mikrometer agar pemutar tidak bisa bergerak lagi
setelah itu ukur atau hitunglah nilai panjang, tebal, lebar ataupun
diameter suatu benda yang diukur menggunakan alat ukur mikrometer
sekrup.
 Cara membacanya :
1. Perhatikan letak garis skala di bagian sleve yang dilewati oleh bagian
timhble yaitu 5 mm
2. Lihat garis skala bawah yaitu 0,5 mm
3. Perhatikan nilai di skala nonius yang berada dibagian thimble yaitu 30
mm maka rumusnya dikalikan 0,01 mm maka hasilnya 30 x 0,01 = 0.3
mm
4. Jumlahkan lah hasil dari ketiga nilai diatas yaitu nilai skala atas + nilai
skala bawah + nilai di skala nonius = 5 + 0,5 + 0,3 = 5,8 mm
 Fungsi dari Mikrometer Sekrup :
1. Mikrometer Luar digunakan untuk mengukur poros (diameter luar),
memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.
2. Mikrometer dalam (speermaat) digunakan untuk mengukur garis tengah
dari lubang suatu benda.
3. Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari
langkah-langkah dan slot-slot.
 Nama bagian – bagian dari Mikrometer Sekrup :
1. Frame (Rangka) : Frame adalah bagian Bingkai atau sering disebut juga
Bagian Frame Mikrometer yang berbentuk seperti Huruf C ataupun
Huruf U dan terbuat dari Bahan Logam yang tahan panas dan Tebal serta
Kuat karena bertujuan agar dapat meminimalkan terjadinya peregangan
yang dapat menganggu proses pengukuran sebuah benda.
2. Anvil (Poros Tetap) : Anvil adalah bagian Poros Tetap Mikrometer yang
mempunyai Fungsi untuk penahan sebuah benda saat akan diukur
menggunakan Alat Ukur Mikrometer ini.
3. Spindel (Poros Gerak): Spindel adalah bagian Mikrometer Yang Ketiga
ialah Poros Gerak yang merupakan sebuah Silinder yang dapat
digerakan menuju Poros Tetap Mikrometer.
4. Lock Nut (Pengunci) : Pengunci (LOCK) yang memiliki fungsi untuk
menahan Poros Gerak agar tak bergerak saat proses pengukuran sebuah
benda.
5. Sleeve (Skala Utama) : Sleeve adalah tempat terletaknya Skala Utama
dalam satuan Milimeter (mm).
6. Thimbel (Skala Putar) : Thimbel adalah bagian Mikrometer ke Enam
ialah Thimble yang merupakan tempat Skala Nonius (Skala Putar)
Mikrometer berada.
7. Ratchet Knob : Ratchet Knob yang berfungsi untuk memutar Spindle
(Poros Gerak) sesaat ujung Poros Gerak tersebut sudah dekat dengan
benda yang akan diukur serta digunakan untuk mengencangkan Poros
Gerak (Spindle) tersebut sampai terdengar bunyi suara sehingga untuk
memastikan bahwa Ujung Poros Gerak sudah menempel dengan
sempurna dengan benda yang akan diukur maka Ratchet Knob tersebut
diputar sebanyak Dua atau Tiga putaran.

Gambar 4. Mikrometer Sekrup


2.5 Jangka Gores (Penarik Garis)
 Pengertian dari Jangka Gores (Penarik Garis) : Jangka gores dibuat dari baja
yang sengaja dibentuk seperti jangka yang mempunyai kaki gabungan, kaki
yang sebelahnya berbentuk lurus runcing yang sebelahnya lagi
dibengkokkan ke dalam. Pada kedua kaki jangka tersebut disepuh, sehingga
mampu membuat goresan – goresan pada benda kerja.
 Cara penggunaanya :
1. Tentukan terlebih dahulu berapa panjang yang diinginkan untuk
membuat diameter pada benda kerja dengan alat bantu seperti mistar
baja atau busur derajat.
2. Rapatkan rumah pada ujung benda kerja
3. Tarik garis pada penampang benda kerja tersebut
4. Setelah itu jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam
membentuk sudut 90° kemudian tarik lagi garis untuk menghasilkan
diameter yg diinginkan.
 Fungsi dari jangka gores :
1. Menarik garis sejajar dengan tepi benda kerja sesuai jarak yang
dikehendaki
2. Mencari titik pusat benda yang berpenampang bulat yang belum
diketahui titik pusatnya
 Kelebihan dari Jangka Gores :
1. Lebih praktis
2. Terbuat dari baja tuang sehingga tahan lama
3. Mempermudah pengerjaan suatu benda
 Kekurangan dari Jangka Gores :
1. Alatnya sering terjadi tumpul terutama pada bagian ujung penitik
2. Jika alat tumpul maka harus diasah dengan batu gerinda

Gambar 5. Jangka Gores


2.6 Siku – siku (Solid Square)
 Pengertian dari Siku – siku (Solid Square) : Siku – siku termasuk alat
gambar juga penarik garis. Siku 90° ini memiliki 2 bagian, bagian pertama
dinamakan daun dan bagian kedua dinamakan blok.
 Cara penggunaanya :
1. Tangan kiri memegang benda kerja (bila benda kerja kecil)
2. Tangan kanan memegang siku sambil ditekan pada bidang yang diukur
dan digerak – gerakkan.
 Cara mengkalibrasi / mengecek penggaris itu siku – siku :
1. Menggunakan kayu yang terlebih dulu diserut halus sehingga lurus (bisa
dicek dulu dengan penggaris lurus).
2. Setelah kayu benar lurus letakkan penggaris siku-siku di satu sisi
kemudian buatlah garis melintang pada kayu tersebut.
3. Kemudian putar penggaris ke sisi sebaliknya (dicerminkan) dengan
masih berada di sisi kayu yang sama.
4. Apabila kedua garis tersebut bersinggungan maka penggaris siku-siku
tersebut benar memiliki sudut 90°, namun apabila kedua garis tersebut
berpotongan atau semakin menjauh maka penggaris siku-siku tersebut
tidak memiliki sudut yang tepat 90°.
 Fungsi dari Siku – siku :
1. Mengukur sudut 90°
2. Menarik garis – garis pada benda kerja
3. Memeriksa data dan tidaknya benda kerja, terutama benda kerja yang
selesai dikikir..

Gambar 6. Penggaris Siku

2.7 Siku yang dapat Diatur


 Pengertian dari Siku yang dapat Diatur : Siku yang dapat diatur ini dibuat
dari bahan duralminium yang sedikit dicampur dengan timah hitam.
 Cara penggunaanya :
1. Tangan kiri memegang benda kerja (bila benda kerja kecil)
2. Tangan kanan memegang siku sambil ditekan pada bidang yang diukur
dan digerak – gerakkan. (Cara penggunaanya sama dengan siku – siku
/ solid square hanya berbeda mengganti daunnya saja.
 Fungsi dari Siku yang dapat diatur :
1. Karena daunnya dapat dibuat beberapa sudut, untuk mengukur sudut
60°
2. Karena daunnya dapat dibuat beberapa sudut, untuk mengukur sudut
45°
3. Karena daunnya dapat dibuat beberapa sudut, untuk mengukur sudut
90°

Gambar 7. Siku Atur

2.8 Bevel Protektor


 Digunakan untuk memeriksa atau mengukur suatu sudut, menarik garis, dan
memeriksa kerataan permukaan. Terdapat garis-garis ukur yang
menunjukkan besar sudut dalam derajat dan bagian ini dapat diputar setelah
dikendorkan baut pengikatnya.

Gambar 8. Bevel Protektor


2.9 Kikir
 Pengertian dari Kikir : Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna
untuk pengikisan benda kerja. Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan
untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang, membuat rata dan
menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya, membuat rata dan
sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya. Adapun bentuk
kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya.

Gambar 9. Tabel Kikir


a) Kikir Kasar

Kikir kasar yaitu sebatang kikir yang gigi alurnya sangat kasar (seperti duri).
Kikir kasar biasanya digunakan untuk pekerjaan awal.
b) Kikir Sedang

Kikir sedang yaitu sebatang kikir yang gigi alurnya kasar (searah tapi jarang
– jarang). Kikir sedang biasanya digunakan untuk pekerjaan penyelesaian
c) Kikir Halus

Kikir halus yaitu sebatang kikir yan gigi alurnya cukup halus. Kikir halus
biasanya digunakan untuk pekerjaan akhir atau penyelesaian.

Gambar 10. Pengelompokan Kikir

A. Menurut penampangnya kikir dibedakan atas :


a. Kikir Blok / Rata ( Kikir Kongkol)
Kikir blok adalah seabatang baja persegi empat panjang yang pada bidang
– bidangnya dibuat gigi – gigi alur yang tajam.

Gambar 11. Kikir Blok


Jika ditinjau dari gigi – gigi alurnyakikir dibedakan menjadi 2 macam :
b. Kikir Tunggal

Kikir tunggal adalah sebuah kikir yang pada bidangnya hanya terdapat gigi
alur yang sejajar dengan arah yang sama.
c. Kikir Ganda

Kikir ganda adalah sebuah kikir yang gigi – gigi alurnya berpotongan satu
sama lain (silang).
d. Kikir Segitiga (Triangular)

Bentuk kikir segitiga ini dibuat berpenampang segitiga dan tirus pada bagian
ujungnya. Antara bidang satu dengan bidang yang lainnya bersudut 60o dan lebih.

Gambar 12. Kikir Segitiga


e. Kikir Bulat (Round)

Pada ukuran kecil ini bergigi tunggal, tetapi pada ukuran besar bergigi
ganda. Pada umumnya kikir bulat ini pada bagian ujungnya dibuat tirus agar
mudah untuk menyelesaikan pekerjaan yang berlubang kecil sampai besar.
Penggunaan dari kikir ini :
- Membesarkan /membuat lubang yang berpenampang bulat.
- Membuat alur bentuk bulat.
- Membuat sudut dalam yang radius.

Gambar 13. Kikir Bulat


f. Kikir Setengah Bulat (Half Round)

Bentuk kikir ini sebenarnya tidak tepat setengah bulat. Nama ini hanya
menunjukkan bahwa kikir ini terdiri dari dua penampang rata dan cembung.
Bentuk dari gigi alurnya dibuat berlainan. Pada bagian yang rata gigi alur dibuat
ganda, sedang pada bagian yang cembung dibuat tunggal. Hal ini untuk
memudahkan pembuatan dan serba guna dalam penggunaannya. Penggunaan kikir
ini sebagai berikut :

- Mengikir benda kerja yang berbentuk cembung.


- Mengikir benda kerja yang berbentuk cekung.
- Mengikir benda kerja yang berbentuk rata.

Gambar 14. Kikir Setengah Bulat


g. Kikir Gepeng (Plat)

Tebal kikir seluruhnya sama, lebar kikir kearah ujungnya menirus kikir.
Kikir ini berfungsi untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan tegak lurus.

Gambar 15. Kikir Gepeng


h. Kikir Persegi Empat (Square)

Kikir ini berguna untuk membuat bidang rata agar siku, antara bidang yang
satu dengan yang lain. Alat ini dibuat dari bahan baja perkakas dan dipahat dengan
mesin pahat kemudian disepuh.

Gambar 16. Kikir Persegi Empat


i. Kikir Pisau (Knife)

Bentuknya mirip pisau,fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan


bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil.

Gambar 17. Kikir Pisau


j. Kikir Silang (Crossing)

Kikir silang ini fungusinya untuk menghaluskan bidang cekung,dan


membuat bidang cekung.

B. Kikir Menurut Bentuk Giginya


a) Gigi Pahatan tunggal

Gambar 18. Gigi Pahatan Tunggal


b) Gigi Pahatan Silang

Gambar 19. Gigi Pahatan Silang


c) Gigi Pahatan Parut

Gambar 20. Gigi Pahatan Parut


d) Gigi Pahatan Tunggal Cembung

Gambar 21. Gigi Pahatan Tunggal Cembung


Yang dinamakan dengan jenis kikir sebenarnya adalah kikir jarum. Yaitu kikir yang
dibuat bermacam – macam penampang atau berjenis – jenis penampang merupakan
satu set. Gigi alurnya rata – rata dibuat halus, dan tangkainya dibuat terusan ( satu
bahan ) yang berpenampang bulat seperti jarum. Penggunaan dari kikir ini spesial
untuk tukang ahli pada instrument, dan diperdagangkan merupakan satu set. Yang
terdiri dari :

- Kikir Lidah
- Kikir Setengah Bulat
- Kikir Pisau
- Kikir Blok Runcing
- Kikir Segi Tiga
- Kikir Bujur Sangkar
- Kikir Bulat
- Kikir Blok Tumpul

Cara Mengikir Yang Baik


1. Cara memegang kikir dan menekan kikir pada waktu mengikir kasar

Gambar 22. Cara Mengikir Kasar

2. Cara memegang kikir dan menekan kikir pada waktu mengikir ringan /
menghaluskan

Gambar 23. Cara Mengikir Ringan


3. Cara memegang kikir dan menekan waktu mengikir penyelesaian / mengepas

Gambar 24. Cara Mengikir Penyelesaian

4. Cara memegang kikir dan menekan pada waktu mengikir meratakan (Bagian yg
belum rata ingin di ratakan)

Gambar 25. Cara Mengikir Meratakan


 Gerakan badan dan ayunan kikir

Gambar 26. Gerakan saat mengikir

Mengikir merupakan suatu pekerjaan yang sepenuhnya menggunakan anggota


badan dan tenaga yang cukup besar serta berlangsung dalam waktu yang cukup
lama. Kondisi ini tentunya perlu disertai dengan kenyamanan kerja dalam artian
antara gerakan badan, pengaturan tenaga dan perasaan dapat berjalan secara serasi.
Perlu kita perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri
ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan
menyesuaikan panjang kikir. Sudut antara poros ragumdan kaki
Mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan. Dan gerakan pengikiran
diikuti seleruh bagian tubuh bukan adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk
pengikisan benda kerja. Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk
meratakan dan menghaluskan suatu bidang, membuat rata dan menyiku antara
bidang satu dengan bidang lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat bidang-
bidang berbentuk dan sebagainya. Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-
macam sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya.

2.10 Ragum (Vise)


 Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan
dikikir, dipahat, digergaji, dan lain lain.
 Dengan memutar tangkai (handle) ragum, Maka mulut ragum akan menjepit
atau membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut
ragum harus dijaga jangan sampai rusak akibat terpahat, terkikir dan lain
sebagainya.

Gambar 26. Ragum


 Bagian-bagian pada Ragum
Dalam sebuah ragum terdapat bagian-bagian antara lain :

1. Rahang gerak
2. Rahang tetap
3. Tangkai

RAHANG RAGUM UNTUK FUNGSI – FUNGSI KHUSUS


 Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat atau memberikan
tekanan tetap, ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai
masalah dalam produksi di bengkel-bengkel kecil dimana umumnya
memerlukan penyesuaian peralatan dan teknik/metode untuk pekerjaan-
pekerjaan secara manual dengan tangan. Operasi-operasi di bengkel besar
akan memerlukan jig atau alat tekan yang dapat digabung dengan ragum
tertentu atau alat lain dari ragum biasa.

Satu masalah yang timbul adalah bagaimana mencekam benda kerja dengan
kuat tanpa meninggalkan bekas kasar dari ragum; masalah lain yaitu
bagaimana memegang part kecil dengan ragum yang relatif besar. Ada
solusi mudah untuk masalah-masalah tersebut.
Terlepas dari alas penyelip atau jepitan lunak yang dapat digunakan untuk
melindungi benda kerja, seringkali hal ini cukup untuk memegang benda kerja
dengan kardus seperti pada kardus rokok. Karena ketipisannya dan disokong
dengan jepitan logam, hal ini akan memberikan cekaman yang lebih kuat pada
benda kerja daripada jepitan fiber yang tebal. Lembaran logam seperti
alumunium dan kuningan, serta semua material logam lunak juga dapat
digunakan.

Jika bagian utama dari benda kerja mengalami permesinan atau akan
mengalami kerusakan akibat dari jepitan ragum standar, sepasang permukaan
halus dari baja lunak akan mengubah bangku ragum, untuk fungsi ini, menjadi
sebuah mesin ragum tetap.

Saat ini, memegang sebuah mesin ragum lebih nyaman dilakukan pada
bagian dasar/kaki bangku ragum, dengan menggunakan mesin ragum untuk
memasang benda kerja, dan berdasar prinsipnya, ragum kecil tertentu, atau
penjepit ragum, dan bahkan tempa pembuat perkakas dapat dipasang untuk
benda kerja kecil.

Gambar 27. Ragum

CARA PENGGUNAAN RAGUM


Cara penggunaan Ragum yang benar,yaitu:
Memilih tinggi ragum yang sesuai
Cara memilih ragum yang sesuai dengan tinggi badan anda :
1. Berdiri tegak di ragum
2. Tempelkan kepala tangan pada dagu

3. Sikut harus berada diatas mulut ragum dan apabila lengan kita ayunkan,sikut
jangan sampai menyentuh bibir mulut ragum.
4. Menjepit benda kerja pada ragum
Bila kita menjepit bernda kerja pada ragum, benda kerja yang keluar dari mulut
ragum janganlah terlalu tinggi, terrutama apabila bahan benda kerja itu terbuat dari
logam tipis. Bila memungkinkan perbandingan bahan yang keluar dari mulut ragum
harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit.

Gunakan pelat pelapis untuk menjepit benda kerja, hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya kerusakan akibat dari jepitan gigi ragum.Pelat pelapis bisa
dibuat dari bahan plat tipis yang rata, plat siku dll.
Posisi badan dan kaki

Kikir ditekan dan pada waktu didorong ke depan dengan tekanan dari tangan kiri
yang seimbang,sedangkan pada waktu kikir ditarik ke belakang harus bebas dari
tekanan, namun tidak berarti kikir harus diangkat dari permukaan benda kerja.

Kedudukan kaki pada pada saat mengikir kedua telapak kaki seolah-olah
membentuk sudut kurang 45°.

Secara umum Ragum dibagi menjadi 3 yaitu:

Gambar 28 Macam-macam ragum


 Ragum Catok
Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan
kuat agar posisinya tidak berubah waktu difrais. Berdasarkan gerakannya
ragum dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

Gambar 29. Ragum Catok


 Ragum Biasa

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana
dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja.
Gambar 30. Ragum Biasa
 Ragum berputar

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut
terhadap spindle(poros putar ). Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi
pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar 360 derajat.

Gambar 31. Ragum Berputar


 Ragum Universal

Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya
secara datar dan tegak.

Gambar 32. Ragum Universal


2.11 Penjepit (Klem)
Alat perkakas penjepit adalah alat yg digunakan untuk memegang benda kerja.
Bentuk alat perkakas penjepit ini memiliki beberapa bentuk dari sisi penjepit itu
sendiri, bentuknya ada yang berupa alat yang mempunya 2 buah rahang yang saling
mengunci dan pada sisi tengah terdapat poros yang menghubungkan, ketika sisi
genggaman ditekan kesisi dalam sehingga ujungnya akan menjepit.

Ada juga penjepit yang yang memiliki 2 buah rahang, namun berbeda dengan
prinsip kerjanya dengan penjepit yang telah kita sebutkan tadi, pada alat ini
prinsipnya memiliki 2 buah rahang, namun terdapat rahang tetap dan rahang gerak
dan memiliki pegangan untuk putar untuk mengatur rahang bergerak tersebut.

Tujuan dan Ruang Lingkup


· Dapat memahami cara pengoperasian/pemakaian klem universal dengan benar

· Sebagai panduan untuk melakukan pengoperasian klem universal sehingga klem


universal ini dapat digunakan dalam waktu yang lama dan dalam kondisi bersih.

Acuan Pengoperasian Klem Universal


· Moedjadi, dkk., 1985. Ilmu Kimia, Petunjuk Pengelolaan Laboratorium untuk
SMA. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta

Prinsip Kerja Klem Universal


Klem ada penjepit dari logam besi dan dilapisi oleh karet pada bagian mulut
penjepitnya untuk menjaga agar posisi alat yang dipasang stabil dan tidak terlepas
(misal buret, tabung, dan sebagainya) pada saat melakukan percobaan. Klem
universal memiliki fungsi lebih umum pada saat pemakaian.

Gambar Klem Universal

Gambar 33. Klem Universal


Cara Kerja
· Ambil klem universal, pasang pada batang statif hingga kuat
· Jepit atau pasang alat yang diperlukan pada mulut klem
· Kencangkan sekrup klem hingga alat terjepit dengan stabil
· Setelah digunakan, bersihkan kembali dan simpan dalam tempatnya.

2.12 Tang
1. Tang adalah alat yg digunakan untuk memegang benda kerja. Tang terbuat
dari baja dan pemegangnya dilapisi dengan karet keras. Prinsip kerja
perkakas penjepit ini adalah suatu perkakas yang terdiri dari dua bilah yang
bekerja dengan prinsip tuas (seperti gunting), yang mampu menjepit suatu
objek · Kegunaannya untuk memegang dengan menjepit suatu benda kerja
atau objek. Perkakas tang ini termasuk pada alat kerja alat perkakas non
bangku.

Gambar 34. Tang


Tang memiliki beberapa jenis, diantara sebagai berikut :

 Tang Kombinasi. Tang kombinasi digunakan untuk memegang,memuntir


dan memotong benda kerja, misal kawat penghantar ( kabel ).
 Cara kerja Tang : Penggunaan tang kombinasi tidak boleh
memotong kabel dengan cara tang dipukul dengan palu, karena akan
merusak palu

Gambar 35. Tang Kombinasi


 Tang Potong. Tang potong khusus dipakai untuk memotong kawat/kabel.
 Cara kerja Tang : Masukkan pelat pada sela tang lalu potong atau
jepit dengan tekanan

Gambar 36. Tang Potong

 Tang Lancip. Tang lancip digunakan untuk memegang benda kerja yang
kecil, bisa juga digunakan untuk membuat mata sambungan. Biasanya tang
lancip juga dilengkapi dengan pemotong kabel.
 Cara kerja Tang : hampir sama dengan prinsip kerja tang pada
umumnya

Gambar 37. Tang Lancip

 Tang Bulat. Tang bulat khusus digunakan untuk membuat mata sambungan
(mata itik) pada ujung kabel . Kepala tang berbentuk silinder (bulat).

Gambar 38. Tang Bulat


 Tang Pemegang. Tang ini dirancang khusus untuk memegang benda kerja.
Tidak dilengkapi dengan bagian pemotong

Gambar 39. Tang Pemegang

 Tang Rivet (rivet pliers) merupakan salah satu jenis tang yang
digunakan untuk memasang paku keling (rivet).
 Cara kerja Tang : pada ujung tang rivet sudah terpasang paku rivet
yang sudah siap untuk ditancapkan ketempatnya, kemudian setelah
paku sudah sesuai dengan tempat yang sudah ditandai, kemudian
gagang Tang rivet ditekan seperti tang pada umumnya.

Gambar 40. Tang Rivet

 Tang Kakaktua. Tang kakaktua khusus digunakan untuk memegang atau


mencabut paku

Gambar 41. Tang Kakaktua


 Tang Pengupas Kabel
Tang pengupas kabel (crimping pliers tool kit) merupakan salah satu jenis
tang yang berfungsi untuk memotong atau pengupas kulit kabel. Pada
bagian pengupas kulit kabel pada tang ini memiliki beberapa ukuran, dari
ukuran kecil hingga besar sehingga bila akan menggunakan tang
pengupas kabel ini maka sesuaikan ukuran diameter kawat kabel dengan
bagian pemotong atau pengupas dari tang ini.

Gambar 42. Tang Pengupas Kabel


 Tang snap ring
Tang snap ring (circllip pilers) merupakan salah satu jenis tang yang
berfungsi untuk menjepit snap ring (circlip). Tang snap ring terdapat dua
model yaitu model yang ujungnya lurus dan model yang ujungnya
bengkok. Selain itu, tang snap ring ada dua tipe yaitu tang snap ring yang
ketika ditekan ujung tangnya membuka dan tang snap ring yang ketika
ditekan ujung tangnya menutup.

Gambar 43. Tang Snap Ring

2.13 Gergaji
Gergaji besi dengan fungsi untuk menggergaji lapisan besi atau besi tipis,
karena bentuknya yang demikian beda dengan gergaji kayu, geriginya yang kecil
dan ujung depan dan belakangnya ada pemuntir yang gunanya untuk
mengencangkan dan menggendorkan gergaji besi. Gergaji besi terdiri dari
“sengkang” dan “daun gergaji”,sengkang adalah pegangan untuk menggergaji
sedangkan daun gergaji ada yang mempunyai gigi berbentuk lurus dan berbentuk
zig-zag.
Gambar 44. Gergaji

Gergaji memiliki beragam jenis dan fungsi, ada yang khsus memotong kayu,
tripleks, besi atau pipa. Salah memilih jenis gergaji bisa membuat potongan jelek,
macet, bahkan mata gergaji cepat tumpul dan patah. Tampilan gergaji pemotong
kayu umumnya besar dengan mata gergaji kasar dan jarak antaramata gergaji
renggang. Sementara gergaji pemotong besi memiliki mata gergaji yang lebih halus
dengan jarak antar mata gergaji yg lebih rapat.

MACAM-MACAM GERGAJI :
1. Gergaji pembelah (coping saw, hand saw, keyhole saw,hack saw)
2. Gergaji pemotong (crosscut saw)
3. Gergaji punggung (backsaw)
4. Gergaji kipas (jig saw, circular saw)

A. Coping Saw
Jenis gergaji coping saw dapat digunakan untuk memotong bentuk-bentuk
rumit pada bagian yang sempit pada tripleks dan papan. Mata gergaji coping saw
kecil, tipis dan tajam.
Gambar 45. Coping Saw

B. Handsaw
Gergaji pemotong dan pembelah balok kayu disebut handsaw atau ripsaw.
Gergaji kayu ini dirancang untuk memotong kayu dengan jalur urat searah. Mata
kayu jika tumpul bisa di asah dengan kikir khusus

Gambar 46. Handsaw

C. Crosscut Saw
Jenis crosscut saw digunakan untuk memotong kayu secara melintang.
Gergaji ini mempunyai gigi penyeimbang yang lebih kecil. Untuk berbagai
pekerjaan, para tukang biasanya menggunakan crosscut nomor 8.

Gambar 47. Crosscut Saw


D. Backsaw
Gergaji jenis backsaw yang berukuran kecil sangat tepat jika dipakai untuk
membuat potongan diagonal seperti membuat sambungan bingkai foto atau lemari.

Gambar 48. Back Saw

E. Keyhole Saw
Keyhole saw berukuran kecil dan didesain khusus untuk memotong bagian-
bagian yang sempit.

Gambar 49. Keyhole Saw

F. Hack Saw
Hack saw adalah gergaji khusus pemotong logam yang dapat dipakai
memotong pastik atau pipa keras. Mata gergaji halus dan jarak antar mata gergaji
pun rapat.

Gambar 50. Hack Saw


G. Jig Saw
Jig saw adalah gergaji mesin yang digunakan untuk memeotong atau
menggergaji (kebanyakan kayu) dengan bentuk apa saja mulai dari bentuk kurva
yang melengkung-lengkung hingga yang lurus-lurus. Bentuknya kecil dan dapat
dipegang dengan satu tangan. Mata gergaji bergerak bolak balik (naik turun). Mesin
gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai
900 mm dengan ketebalan 1.25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi rata-rata
antara 1 sampai 6 gigi per inchi dengan material HSS.
Kelebihan mesin gergaji jigsaw :
1. Dapat bergerak ke kiri kanan atau zigzag dan melingkar
2. Daya listrik mesin umumnya lebih kecil dibandingkan gergaji circular
3. Selain untuk kayu dapat juga digunakan untuk memeotong material lain seperti
: besi, PVC, akrilik tergantung mata pisau yang digunakan.
4. Umumnya memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan gergaji circular.
Kelemahan mesin gergaji jigsaw :
1. Bila digunakan untuk memotong secara lurus dan cukup panjang, dan berulang
ulang maka penggunanaan mesin ini memakan waktu yang lebih lama
dibandingkan circular saw.
2. Mata pisau lebih cepat mudah patah, sehingga frekuensi penggantian mata
lebih cepat dibandingkan dengan circular saw.

Gambar 51. Jig Saw

H. Circular Saw
Circular saw adalah gergaji mesin yang proses pemotongan dilakukan dengan
kondisi benda kerja tetap, blade atau alat potong berputar pada sumbu horizontal
dengan kecepatan tertentu untuk menghasilkan kecepatan pemotongan, kecepatan
pemakanan juga dihasilkan dari gerakan mendatar dari perkakas potong, ini
dihasilkan dengan mendorong handle pemakanan yang terikat pd rumah spindle.
Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 mm sampai 400 mm dengan
ketebalan 0.5 mm dengan ketelitian gerigi keliling piringan memiliki ketinggian
antara 0.25 mm sampai 0.5 mm.

Gambar 52. Circular Saw

Perbedaan gergaji pembelah dengan gergaji pemotong


Untuk membedakan dua jenis gergaji ini sebenarnya cukup simpel. Anda cukup
melihat bentuk dari mata gergaji tersebut. Jika bentuk mata gergajinya seperti
gambar di bawah ini, maka sudah dapat di pastikan itu adalah gergaji belah.

Gambar 53. Bentuk mata gergaji belah


Sementara jika anda melihat mata gergaji seperti gambar di bawah ini, sudah pasti
ini adalah gergaji potong.

Gambar 54. Bentuk mata gergaji potong

Perbedaan gergaji belah dan gergaji potong terletak pada sudut antar mata gergaji.
Sudut tajam mata gergaji potong antara 45 derajat sampai 30 derajat, sisi yang di
kikir pun selang seling. Sementara sudut tajam mata gergaji belah adalah 60 derajat,
tidak ada sisi tajam kecuali sudut runcing 60 derajadnya atau bagian ujung mata
gergaji.

Gambar 55. Bentuk Mata Gergaji Belah

Gambar 56. Bentuk Mata Gergaji Potong

Cara Menggunakan Gergaji

1. Letakkan ujung tangkainya di pangkal telapaktangan kanan seperti gambar


2. Genggam tangkai pegangan dengan ibu jaridiatas tangkai dan jari lainnya
melingkardibawahnya
Tentukan posisi kaki supaya bisa memotong dalam kondisi kaki kiri
setengah langkah ke depan, terpisah dari vise, sampai posisi ujung mata gergaji
mengenai benda kerja
1. Posisi bahu dengan gergaji dalam kondisi lurus
2. Cara memegang gergaji seperti pada photo, ketika menekan tekanlah dengan
keduatangan sambil mendorong dengan beban badan bagian atas, ketika
kembali tariklah dengan tanpa tekanan.
3. Diakhir pemotongan lakukanlah dengan pelan-pelan tanpa kekuatan
4. Setelah pekerjaan selesai, tutup kembali vise penjepit, dan kendorkan
pisau gergajinya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Semua teknisi yang bekerja pada bengkel kerja mesin harus dapat menggunakan
semua peralatan tangan yang ada di bengkel baik berupa perkakas mesin maupun
perkakas tangan. Hal ini penting karena masing-masing perkakas mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Pada dasarnya manusia dapat bekerja dengan mudah,
aman dan dapat menghasilkan benda kerja yang baik. Pada proses kerja bangku
selalu gunakan alat keselamatan hal ini menjaga diri anda dari tajamnya besi –
besi baja dan agar kita tidak luka. Pada saat pengerjaan benda kerja harus benar-
benar teliti baik pada saat pengukuran maupun pemotongan agar pada saat benda
kerja dirakit akan mendapatkan kecocokan antara bagian yang satu dan lainnya
dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Saran
1. Hati-hati dalam penggunaan alat kerja bangku karena sangat berbahaya
2. Selalu perhatikan gambar atau petunjuk pada saat pengerjaan
3. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh
4. Mintalah bantuan pada instruktur apabila ada yang tidak dimengerti
DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Poerwanto. Teori Dasar Kejuruan Perkapalan 1. Jakarta Timur: PT Tema


Baru. 1982

http://satriyagilangw.blogspot.com/2014/05/alat-alat-kerja-bangku-mesin.html
diakses tanggal 20 Maret 2019
https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Tanggam diakses tanggal 20 Maret 2019

http://pplpi-sidoarjo.blogspot.com/2017/02/sop-pengoperasian-klem-
universal.html?m=1 diakses tanggal 20 Maret 2019

http://kujangjayaangga.blogspot.com/2014/03/makalah-alat-perkakas.html?m=1
diakses tanggal 20 Maret 2019

https://www.scribd.com/doc/185913081/PRAKTIKUM-KERJA-BANGKU
diakses tanggal 20 Maret 2019

http://noprian-mesin.blogspot.com/2011/12/kerja-bangku_04.html diakses tanggal


2 April 2019
http://dasarteknikmesinlidaus.blogspot.com/ diakses tanggal 2 April 2019

http://udiwahyudin.blogspot.com/2015/10/ringkasan.html diakses tanggal 2 April


2019

http://hilmanburhanudin.blogspot.com/2011/09/mengidentifikasi-perkakas-
tangan-yang.html diakses tanggal 2 April 2019
https://rumusrumus.com/mikrometer-sekrup/#! diakses tanggal 2 April 2019
https://sangkualita.blogspot.com/2016/03/pita-meter.html diakses tanggal 2 April
2019

http://alatukur.web.id/mistar-baja-perawatan-dan-cara-membacanya/ diakses
tanggal 2 April 2019

http://teknikmesinpedia.blogspot.com/2015/12/mistar-gulung.html diakses tanggal


2 April 2019

Anda mungkin juga menyukai