Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya kehidupan manusia selalu berjalan seiring dengan
waktu yang terus berputar. Dalam menjalani kehidupannya, manusia
mengalami suatu proses yang sangat panjang, dimulai dari masa bayi
hingga menginjak masa dewasa. Namun kehidupan manusia tidaklah
monoton, artinya dalam setiap jenjang kehidupannya manusia akan
mengalami perubahan-perubahan yang terjadi lambat tetapi pasti baik dari
segi fisik maupun psikisnya. Antara pria dan wanita, mengalami siklus
kesehatan yang berbeda, siklus kesehatan wanita dirasa lebih rumit dari
pada siklus kesehatan pria. Hal ini salah satunya dikarenakan pria dan
wanita mempunyai organ reproduksi yang berbeda. Oleh karena itu siklus
kesehatan antara pria dan wanita tidaklah sama.
Di Indonesia masih dijumpai masalah kesehatan reproduksi yang
memerlukan perhatian semua pihak. Masalah-masalah kesehatan
reproduksi tersebut muncul dan terjadi akibat pengetahuan dan
pemahaman serta tanggung jawab yang rendah. Akses untuk mendapatkan
informasi yang benar dan bertanggung jawab mengenai alat-alat dan
fungsi reproduksi juga tidak mudah didapatkan (Bambang, 2005).
Secara garis besar periode daur kehidupan wanita melampaui
beberapa tahap diantaranya pra konsepsi, konsepsi, pra kelahiran, pra
pubertas, pubertas, reproduksi, menopause/klimakterium, pasca
menopause dan senium/lansia (Manuaba, 2002). Setelah lahir kehidupan
wanita dapat dibagi dalam beberapa masa yaitu masa bayi, masa pubertas,
masa reproduksi, masa klimakterium dan masa senium. Masing-masing
masa itu mempunyai kekhususan, karena itu gangguan pada setiap masa
tersebut juga dapat dikatakan khas karena merupakan penyimpanan dari
faal yang khas pula dari masa yang bersangkutan.

1
Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup
Kesehatan Reproduksi adalah pendekatan siklus hidup, yang berarti
memperhatikan kekhususan kebutuhan penannganan sistem reproduksi
pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar fase kehidupan
tersebut. Dengan demikian, masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase
kehidupan dapat diperkirakan, yang bila tidak ditangani dengan baik maka
hal ini dapat berakibat buruk pada masa kehidupan selanjutnya.

B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana pemantaun tumbuh kembang pada bayi ?
2. Bagaimana pemantauan tumbuh kembang pada anak ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pemantauan tumbuh kembang pda bayi.
2. Untuk mengetahui tumbuh kembang pada anak.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemantauan Tumbuh Kembang Wanita Sepanjang Siklus Kehidupan


Pada Bayi dan Balita.
1. Bayi
Pada bayi lahir cukup bulan, pembentukan genetalia interna sudah
selesai jumlah folikel primordial dalam kedua ovum telah lengkap
sebanyak 750.000 butir dan tidak bertambah lagi pada kehidupan
selanjutnya. Tuba, uterus, vagina dan getalia eksterna sudah terbentuk,
labia mayora menutupi labia minora, tetapi pada bayi prematur vagina
kurang tertutup dan labia minora lebih kelihatan. Pada minggu pertama
dan kedua pada kehidupan dunia luar, bayi masih mengalami pengaruh
estrogen yang sewaktu hamil memasuki tubuh janin melalui plasenta.
Karena itu uterus bayi baru lahir lebih besar dibandingkan dengan uterus
anak kecil. Disamping itu estrogen juga menyebabkan pembengkakan
pada payudara bayi wanita maupun pria pada 10 hari pertama dari
kehidupannya, kadang kadang disertai dengan sekresi cairan seperti air
susu. Selanjutnya 10 – 15 % dari bayi wanita sapat timbul perdarahan per
vaginam dalam minggu minggu pertama yang bersifat withdrawal
bleeding. Genetalia bayi wanita yang baru lahir itu basah karena sekresi
cairan yang jernih. Epitel vagina relatif tebal dan Ph vagina 5, setelah 2-3
minggu epitel vagina tipis dan Ph naik menjadi 7.Pada 1/3 dari bayi wanita
endoserviks tidak terhenti pada osteum uteri eksternum, tetapi menutupi
juga sebagian dari porsio servisi uteri, sehingga terdapat apa yang
dinamakan pseudoerosio kongenitalis. Setelah lebih kurang satu setengah
tahun,erosis ini hilang dengan sendirinya.
Pada waktu lahir perbandingan serviks dan korpus uteri 1:1 karena
hipertrofi korpus, setelah pengaruh estrogen tidak ada perbandingan
lambat laun menjad i 2:1. Pada pubertas dengan pengaruh estrogen yang

3
dihasilkan sendiri oleh anak, perbandingan berubah lagi, dan pada wanita
dewasa menjadi 1:2.
Perubahan pada bayi lahir cukup bulan adalah sebagai berikut :
a. Pembentukan genetalia interna telah sempurna
b. Folikel pada kedua ovarium telah lengkap
c. Genitalia eksterna telah terbentuk
d. Mingu pertama dan kedua setelah lahir, bayi masih membawa pengaruh
estrogen yang didapat saat dalam kandungan. Pengaruh ini seperti :
a) Epitel vagina relatif tebal dan Ph vagina 5
b) 1/3 bayi perempuan endoserviksnya tidak terhenti pada ostium uteri
eksternum tetapi menutupi juga sebagian dari portio servisis uteri
(pseudoerosio kongenitalis ).
Pengertian bayi adalah makluk yang hadir ke dunia dengan sebuah
mekanisme bawaan untuk menyenangkan orang lain, dan hanya meminta
balasan berupa kondisi lingkungan yang tepat, yang memungkinkan
bertumbuhkembangnya “ benih sifat pengasih” yang secara alami telah ada
dalam dirinya ( Dalai Lam ).
Menurut Sara Lewis : bayi merupakan individu dengan pola pertumbuhan dan
perkembangan yang unik
Menurut Husaini 2002 : bayi adalah anak berusia 0 – 12 bulan.
Bayi mengalami fase petumbuhan dan perkembangan dalam setiap
tahapan umurnya :
a. Umur 1-4 bulan
Terjadi pertumbuhan berat badan mencapai 700 – 1000 gram.
Perkembangan motorik kasar ditandai dengan mengangkat kepala saat
tengkurap.Perkembangan motorik halus ditandai dengan upaya memegang
obyek. Perkembangan bahasa ditandai dengan kemampuan bersuara dan
tersenyum, tertawa, mengoceh.
b. Umur 5-8 bulan
Pada masa ini terjadi pertumbuhan berat badan dua kali lipat berat
badan saat lahir. Perkembangan motorik kasar berupa perubahan aktivitas

4
seperti telungkup, mengangkat kepala. Perkembangan motorik halus ditandai
dengan mengamati benda menggunakan ibu jari, dan telunjuk untuk
memegang. Perkembangan bahasa ditandai dengan dapat menirukan bunyi
atau kata – kata, tertawa, menjerit.
c. Umur 9-12 bulan
Pada masa ini terjadi perubahan berat badan 3 kali lipat dari berat
badan lahir. Perkembangan motorik kasar diawali dengan duduk tanpa
pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit terus berdiri. Perkembangan
motorik halus ditandai dengan mencari dan meraih benda kecil.
Perkembangan bahasa ditandai dengan mengatakan nama bapak ibu tetapi
belum spesifik.
Pada masa bayi alat reproduksi juga belum berfungsi. Kebutuhan
masa ini berupa ASI secara eksklusif dan MP-ASI pada waktu yang
diperlukan yakni lebih dari usia 6 bulan, hal ini supaya gizi dapat terpenuhi
seperti imunisasi, MTBS, dan lainnya.
Faktor yang mempengaruhi siklus kehidupan wanita pada masa bayi:
a) Lingkungan
b) kondisi ibu
c) sikap orang tua
d) aspek psikologis pada masa bayi
e) sistem reproduksi

Asuhan yang diberikan :


a. ASI Ekslusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin sejak lahir sampai
bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian makanan lain. Manfat dari
pemberian ASI Eksklusif tersebut terbagi 4 yaitu manfaat bagi bayi, bagi
ibu, bagi keluarga dan bagi negara.
b. Tumbuh kembang anak dan pemberian makanan dengan gizi seimbang.

5
Pertumbuhan mempnyai dampak terhadap aspek fisik anak dan
perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu dari
anak itu sendiri.
c. Imunisasi
Kesehatan bayi di Indonesia masih jauh dari keadaan yang diharapkan
karena besarnya jumlah bayi yang meninggal. Karena itu, upaya
pemantauan kesehatan bayi perlu ditingkatkan melalui pemberian
imunisasi anak yang sesuai dengan jadwal akan mencegah anak menderita
campak, polio, difteri, pertusis, tetanus, TBC, dan hepatitis. Pencegahan
dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan (KtP)
Hal-hal yang dapt dilakukan untuk mencegah KtP antara lain :
1) Masyarakat menyadari/mengakui KtP sebagai masalah yang perlu
diatasi.
2) Menyebarluaskan produk hukum tentang pelecehan seks ditempat
kerja.
3) Membekali perempuan tentang penjagaan keselamatan diri.
4) Melaporkan tindak kekerasan pada pihak yang berwenang.
5) Melakukan aksi menentang kejahatan seperti kecanduan alkohol,
perkosaan dan lain-lain, antara lain melalui organisasi masyarakat.
d. Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan
Laki-laki dan perempuan, sebagai pasangan atau individu merupakan
kesamaan/kesetaraan gender yaitu keadaan tanpa diskriminasi dalam
memperoleh kesempatan, pendidikan , serta akses terhadap pelayanan.

6
2. FASE ANAK

Masa kanak kanak adalah saat umur 1 tahun sampai 6 tahun,walaupun ada
yang menyebut hingga 12 tahun.
1. Perkembangan Ovarium
Sebenarnya pada masa kanak-kanak ovarium tidak diam. Folikel
terus tumbuh dan mencapai stadium antrum. Dengan USG ukuran folikel
sebesar 2- 15 mm. Proses atresia membantu meningkatkan sisa folikel
membentuk stroma, sehingga besar ovarium mencapai 10 kali lipat. Fungsi
ovarium tidak tibutuhkan sampai masa pubertas.
Hingga enam tahun volume ovarium masih tetap sebesar 1-2 cm3.
Peningkatan volume dimulai setelah umur 6 tahun. Pada masa prapubertas
dan pubertas (7-10 tahun) volume 1,2 – 2,3 cm3, pada pasca menarke
volume rata-rata 8 cm3. Uterus neonatus perkembang dengan mengalami
perubahan histologi endometrium, vaskularisasi uterus, serta pembesaran
seluruh organ genetalia.
2. Sekresi hormon
Hipotalamus, glandula pituitari anterior, dan gonad dari fetus,
neonatus, bayi, kanak-kanan semuanya mampu menyekresi hormon
dengan konsentrasi sama dengan dewasa. Bahkan,selama kehidupan fetus,
terutama pertengahan kehamilan, konsentrasi serum FSH dan LH
mencapai batas lebih tinggi atau sama dengan konsentrasi dewasa. Akan
tetapi,kemudian menurun setelah pertengahan kehamilan, melahirkan,
masa kanak-kanak dan meningkat lagi pada masa dewasa.
Pemantauan tumbuh kembang :
1. Pemantauan tumbuh kembang dilakukan dengan deteksi dini tumbuh
kembang anak.
2. Pengertian deteksi dini adalah upaya penyaringan yang dilakukan secara
komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang anak
dan mengenal serta mengetahui faktor resikonya.

7
3. Kegunaan dari seteksi dini adalah untuk mengetahui penyimpangan
tumbuh kembang balita secara dini sehingga dapat dilakukan tindakan
untuk kebaikan anak.
4. Upaya upaya tersebut adalah upaya pencegahan, upaya stimulasi, dan
upaya penyembuhan serta pemulihan, yang diberikan hanya dengan
indikasi yang jelas sedini mungkin pada masa-masa kritis proses tumbuh
kembang.
Berat Badan menurut Tinggi Badan :
 Digunakan untuk mengetahui atau menilai status gizi anak.
 Anak dianggap normal bila perbandingan berat terhadap tinggi
badan lebih 90%-110%, kurang bila antara 90% dan 80%, buruk
bila <80%.
 Selain itu, penentuan status gizi dapat juga menggunakan kartu
Menuju Sehat (KMS).
 Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan setiap tiga
bulan sekali dan sekurang-kurangnya setiap enam bulan sekali, jadi
setahun dua kali.
Lingkar Kepala anak
 Ukuran ini digunakan untuk mengetahui perkembangan otak anak.
 Biasanya besar tengkorak mengikuti perkembangan otak, sehingga
bila ada hambatan dalam perkembangan tengkorak, maka anak
otak anak juga terhambat.
 Alat pengukur yaitu tali atau meteran yang dapat menunjukkan
ukuran panjang, dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi,
menutup alis mata, dan bagian kepala yang menonjol.
 Pengukuran lingkar kepala dilakukan setiap enam bulan sekali, dan
sekurang-kurangnya 1 tahun sekali.
Kuesioner Perilaku Anak Prasekolah (KPAP)
 Adalah sekumpulan kondisi-kondisi perrilaku yang digunakan
sebagai alat untuk mendeteksi secara dini kelainan-kelainan
perilaku anak prasekolah.

8
 Kegunaan alat ini adalah menemukan secara dini kelainan perilaku
sehingga tindakan tepat dapat segera dilakukan.
Tes Daya Lihat dan Kesehatan Mata
 Memeriksa ketajaman daya lihat serta kelainan mata.
 Tes kesehatan mata dilakukan dengan memeriksa mata atas
beberapa kelainan, keluhan, dan perilaku anak. Misalnya keluhan
mata gatal, panas, penglihatan kurang, sakit kepala, sering
menabrak benda disekitarnya, sulit membaca, harus melihat dekat,
melihat jauh tidak jelas, mata merah, keluar air dan bengkak dan
berbagai hal lainnya yang tercantum dalam daftar pemeriksaan.
 Tes dilakukan paling sedikit satu bulan.
Tes Daya Dengar
 Tes ini bertujuan untuk mengetahui secara dini gangguan pada
daya dengar anak sehingga berbagai cara dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan daya dengar dan meningkatkan
kemampuan berbicara pada anak.
 Tes ini dilakukan paling sedikit empat bulansekali pada anak umur
kurang dari 12 bulan dan setahun sekali pada anak umur 1 tahun
atau lebih.
Faktor yang mempengaruhi :
a. Faktor dalam
a) Hal-hal yang diwariskan dari orang tua, misalnya bentuk tubuh
b) Kemampuan intelektual
c) Keadaan hormonal tubuh
d) Emosi dan sifat
b. Faktor luar
a) Keluarga
b) Gizi
c) Budaya setempat.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian bayi adalah makluk yang hadir ke dunia dengan sebuah
mekanisme bawaan untuk menyenangkan orang lain, dan hanya meminta
balasan berupa kondisi lingkungan yang tepat, yang memungkinkan
bertumbuhkembangnya “ benih sifat pengasih” yang secara alami telah
ada dalam dirinya. Pada masa ini terjadi perubahan berat badan 3 kali lipat
dari berat badan lahir. Perkembangan motorik kasar diawali dengan duduk
tanpa pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit terus berdiri.
Perkembangan motorik halus ditandai dengan mencari dan meraih benda
kecil. Perkembangan bahasa ditandai dengan mengatakan nama bapak ibu
tetapi belum spesifik.
Pada masa bayi alat reproduksi juga belum berfungsi. Kebutuhan
masa ini berupa ASI secara eksklusif dan MP-ASI pada waktu yang
diperlukan yakni lebih dari usia 6 bulan, hal ini supaya gizi dapat
terpenuhi seperti imunisasi, MTBS, dan lainnya.
Pemantauan tumbuh kembang :
1. Pemantauan tumbuh kembang dilakukan dengan deteksi dini tumbuh
kembang anak.
2. Pengertian deteksi dini adalah upaya penyaringan yang dilakukan
secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh
kembang anak dan mengenal serta mengetahui faktor resikonya.
3. Kegunaan dari seteksi dini adalah untuk mengetahui penyimpangan
tumbuh kembang balita secara dini sehingga dapat dilakukan tindakan
untuk kebaikan anak.
4. Upaya upaya tersebut adalah upaya pencegahan, upaya stimulasi, dan
upaya penyembuhan serta pemulihan, yang diberikan hanya dengan
indikasi yang jelas sedini mungkin pada masa-masa kritis proses
tumbuh kembang.

10
B. Saran
Kami selaku penyusun merasa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.Kami berharap
semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber bacaan
yang bermanfaat dan dapat digunakan sebaik-baiknya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Widyastutik,yani.2008.Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta:Fitramaya
Chandranita Manuaba, Ida Ayu, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita.Jakarta:EGC.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR./PGTK/1970
Sarwono. 2011. Ilmu Kandungan (edisi ketiga). Jakarta: PT Bina Pustaka
Chandranita Manuaba, Ida Ayu, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita.Jakarta:EGC.

12

Anda mungkin juga menyukai