Pergaulan Remaja Menurut Islam
Pergaulan Remaja Menurut Islam
disusun oleh:
2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Manfaat Penulisan
1.5. Jalan Keluar
Assalammualaikum Wr.Wb.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidahnya saya
diberikan kesehatan untuk dapat menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah ini. Salawat serta
salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw beserta para keluarga dan sohabatnya.
Karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama
Islam, dimana judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah “ Pergaulan Remaja Menurut Ajaran Islam”.
Akhirnya karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan pada waktu yang diharapkan.
Laporan ini disusun berdasarkan penelitian, namun dalam penyusunan ini dirasa masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang mendukung dari pembaca sangat
diperlukan. Saya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, mahasiswi, dan para
remaja di luar sana.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
BAB I
PENDAHULUAN
Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa ke arah yang lebih
baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan
diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja tersebut harus
mendapatkan perhatian khusus, baik oleh dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat sekitar.
Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, karena pada masa
sekarang pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan perkembangan arus
modernisasi yang mendunia serta menipisnya moral serta keimanan seseorang khususnya
remajanya pada saat ini. Ini sangat mengkhawatirkan bangsa karena ditangan generasi mudalah
bangsa ini akan dibawa, baik buruknya bangsa ini sangat tergantung dengan generasi muda.
Generasi muda saat ini kurang memiliki rasa cinta tanah air, ini dapat dilihat dari lebih
gemarnya anak muda untuk pergi ke bioskop dari pada ke museum-museum sejarah perjuangan
bangsa, mengapa hal ini bisa terjadi? ada beberapa kemungkinan yang dapat kita ambil dari
hal tersebut yakni yang pertama kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air semenjak kecil,
sinetron-sinetron yang ditayangkan ditelevisi merupakan tayangan yang kurang produktif bagi
perkembangan anak selain itu hal-hal yang terkait dengan bangsa ini tidak mendapat sorotan
yang tajam mengenai budaya, masalah sosial yang dapat menimbulkan rasa cinta tanah air.
Hal lain yang dapat menjadi penyebab yakni pendidikan yang kurang sehingga dapat
menyebabkan seseorang tidak tau akan bangsanya sendiri. Pergaulan remaja saat ini sangat
mengkhawatirkan ini dapat dilihat dari beberapa hal yakni tingginya angka pemakai narkoba
dan adanya seks bebas dikalangan remaja, angka remaja yang melakukan seks bebas hingga
saat ini mencapai 50 persen ramaja melakukan hubungan seks diluar nikah.
Ini sangat mengkawatirkan bagi bangsa Indonesia krisis moral yang terjadi dikalangan remaja
yang menyebabkan seks bebas dapat terjadi.
Banyak kita baca di media massa maupun kita lihat di media elektronik adanya remaja
yang berprestasi juga ada remaja yang melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan
dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar. Pada makalah ini kami akan mencoba
membahas cara mengatasi pergaulan bebas terhadap remaja.
Begitu halnya dengan manusia. Lima milyar lebih manusia di dunia ini memiliki ciri,
sifat, karakter, dan bentuk khas. Karena perbedaan itulah, maka sangat wajar ketika nantinya
dalam bergaul sesama manusia akan terjadi banyak perbedaan sifat, karakter, maupun tingkah
laku. Allah mencipatakan kita dengan segala perbedaannya sebagai wujud keagungan dan
kekuasaan-Nya.
Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul atau
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita. Anggaplah itu merupakan hal yang wajar,
sehingga kita dapat menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar dan adil. Karena
bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil, tetapi karena salah menyikapi, akan menjadi hal yang
besar.
Itulah perbedaan. Tak ada yang dapat membedakan kita dengan orang lain, kecuali
karena ketakwaannya kepada Allah Swt. Seperti yang tercantum pada QS. Al Hujurat:13 yang
bunyinya, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.”
Masa remaja juga biasanya dikaitkan dengan masa “puber” atau pubertas. Istilah
“puber” kependekan dari “pubertas”, berasal dri bahasa Latin. Pubertas berarti kelaki-lakian
dan menunjukan kedewasaan yg dilandasi oleh sifat-sifat kelaki-lakian dan ditandai oleh
kematangan fisik. Istilah “puber” sendiri berasal dari akar kata ”pubes”, yg berarti rambut-
rambut kemaluan, yg menandakan kematangan fisik. Dengan demikian, masa pubertas
meliputi masa peralihan dari masa anak sampai tercapainya kematangan fisik, yakni dari umur
12 tahun sampai 15 tahun. Pada masa ini terutama terlihat perubahan-perubahan jasmaniah
berkaitan dengan proses kematangn jenis kelamin.
Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, karena pada masa
sekarang pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan perkembangan arus
modernisasi yang mendunia serta menipisnya moral serta keimanan seseorang khususnya
remajanya pada saat ini. Ini sangat mengkhawatirkan bangsa karena ditangan generasi mudalah
bangsa ini akan dibawa, baik buruknya bangsa ini sangat tergantung dengan generasi muda.
Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari istilah
pergaulan bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya
terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari
ikatan yang mengatur pergaulan. Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul dengan lawan
jenis. Hal ini telah tercantum dalam surat An – Nur ayat 30 – 31. Telah dijelaskan bahwa
hendaknya kita menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang terjadi
dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang bertolak belakang dengan aturan – aturan
yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena dalam pergaulan bebas itu tidak dapat
menjamin kesucian seseorang.
Tidak ada mahluk yang sama seratus persen di dunia ini. Semuanya diciptakan Allah
berbeda-beda. Meski ada persamaan, tapi tetap semuanya berbeda. Begitu halnya dengan
manusia. Lima milyar lebih manusia di dunia ini memiliki ciri, sifat, karakter, dan bentuk khas.
Karena perbedaan itulah, maka sangat wajar ketika nantinya dalam bergaul sesama manusia
akan terjadi banyak perbedaan sifat, karakter, maupun tingkah laku. Allah mencipatakan kita
dengan segala perbedaannya sebagai wujud keagungan dan kekuasaan-Nya.
Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul atau
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita. Anggaplah itu merupakan hal yang wajar,
sehingga kita dapat menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar dan adil. Karena
bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil, tetapi karena salah menyikapi, akan menjadi hal yang
besar. Itulah perbedaan. Tak ada yang dapat membedakan kita dengan orang lain, kecuali
karena ketakwaannya kepada Allah SWT (QS.Al_Hujurat[49]:13)
Perbedaan bangsa, suku, bahasa, adat, dan kebiasaan menjadi satu paket ketika Allah
menciptakan manusia, sehingga manusia dapat saling mengenal satu sama lainnya. Sekali lagi
tak ada yang dapat membedakan kecuali ketakwaannya.
1.Ta’aruf
Apa jadinya ketika seseorang tidak mengenal orang lain? Mungkinkah mereka akan
saling menyapa? Mungkinkah mereka akan saling menolong, membantu, atau memperhatikan?
Atau mungkinkah ukhuwah islamiyah akan dapat terwujud? Begitulah, ternyata ta’aruf atau
saling mengenal menjadi suatu yang wajib ketika kita akan melangkah keluar untuk
bersosialisasi dengan orang lain. Taaruf yaitu upaya untuk saling mengenal dan mengetahui
keadaan secara jelas, baik yang menyangkut kepribadian maupun keada’an keluarga. Dengan
ta’aruf kita dapat membedakan sifat, kesukuan, agama, kegemaran, karakter, dan semua ciri
khas pada diri seseorang. Contoh sikap positif ta’aruf dalam pergaulan remaja, antara lain :
Saling mengenal satu sama lain, Saling mengetahui satu sama lain, dan Saling bergaul satu
sama lain. Dampak-dampak Ta’aruf dalam pergaulan remaja, antara lain : Menambah
banyaknya teman sehingga memperluas persaudara’an, Mengurangi dan menanggulangi
munculnya musuh; Menambah suasana riang karena banyak teman; Dapat tukar menukar
pengalaman dan pengetahuan, Terwujudnya kerukunan hidup sesama remaja, Sebagai sarana
membina persatuan dan kesatuan bangsa, dan Dapat dijadikan sarana penyebaran informsi
sehingga terbuka peluang kerja.
2.Tafahum
Memahami, merupakan langkah kedua yang harus kita lakukan ketika kita bergaul
dengan orang lain. Setelah kita mengenal seseorang pastikan kita tahu juga semua yang ia sukai
dan yang ia benci. Tafahum yaitu upaya untuk saling memahami dan mengetahui secara
mendalam keadaan secara jelas, baik yang menyangkut kepribadian maupun keada’an
keluarga. Sikap positif tafahum dalam pergaulan remaja, antara lain : saling memahami satu
sama lain; saling mengetahui satu sama lain, dan saling bergaul satu sama lain. Dampak-
dampak Tafahumdalam pergaulan remaja, antara lain : Menambah banyaknya teman sehingga
memperluas persaudara’an; Mengurangi dan menanggulangi munculnya musuh; Menambah
suasana riang karena banyak teman; Dapat tukar menukar pengalaman dan pengetahuan;
Terwujudnya kerukunan hidup sesama remaja; Sebagai sarana membina persatuan dan
kesatuan bangsa; Dapat dijadikan sarana penyebaran informasi sehingga terbuka peluang kerja;
Teman akan memahami kita. Inilah bagian terpenting dalam pergaulan.
Dengan memahami kita dapat memilah dan memilih siapa yang harus menjadi teman
bergaul kita dan siapa yang harus kita jauhi, karena mungkin sifatnya jahat. Sebab, agama kita
akan sangat ditentukan oleh agama teman dekat kita. Masih ingat ,”Bergaul dengan orang
shalih ibarat bergaul dengan penjual minyak wangi, yang selalu memberi aroma yang harum
setiap kita bersama dengannya. Sedang bergaul dengan yang jahat ibarat bergaul dengan
tukang pandai besi yang akan memberikan bau asap.
Tak dapat dipungkiri, ketika kita bergaul bersama dengan orang-orang shalih akan banyak
sedikit membawa kita menuju kepada kesalihan. Dan begitu juga sebaliknya, ketika kita
bergaul dengan orang yang akhlaknya buruk, pasti akan membawa kepada keburukan perilaku
( akhlakul mazmumah)
3.Ta’awun.
Setelah mengenal dan memahami, rasanya ada yang kurang jika belum tumbuh sikap
ta’awun.Ta’awun yaitu upaya untuk saling menolong. Karena inilah sesungguhnya yang akan
menumbuhkan rasa cinta pada diri seseorang kepada kita. Bahkan Islam sangat menganjurkan
kepada ummatnya untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa. Sikap positif Ta’awun
dalam pergaulan remaja, antara lain : Memberi bantuan seseorang, menjenguk seseorang yang
sakit, meringankan penderitaan seseorang, menutupi aib seseorang.
Rasullulloh SAW telah mengatakan bahwa bukan termasuk umatnya orang yang tidak
peduli dengan urusan umat Islam yang lain.
Ta’aruf, tafahum , dan ta’awun telah menjadi bagian penting yang harus kita lakukan. Tapi,
semua itu tidak akan ada artinya jika dasarnya bukan ikhlas karena Allah. Ikhlas harus menjadi
sesuatu yang utama, termasuk ketika kita mengenal, memahami, dan saling menolong.
4.Tasamuh
Tasamuh yaitu upaya untuk sama-sama berbuat baik dan saling berbuat baik. Tasamuh
bisa diwujudkan dengan meningkatkan rasa saling menghargai terhadap sesama manusia.
Perbedaan bukan alasan bagi kita untuk terpecah. Seperti yang telah kita ketahui, manusia
adalah makhluk sosial. Setiap manusia membutuhkan manusia yang lain. Oleh karena itu, kita
harus saling menghargai terhadap sesama. Baik yang berbeda suku, warna kulit, maupun
agama.
Sikap positif Tasamuh dalam pergaulan remaja, antara lain : Tidak mengganggu
ketenangan tetangga, Tidak melarang tetangga apabila ingin menanam pohon di batas
kebunnya, Menyukai sesuatu buat tetangganya sebagaimana ia menyukai buat dirinya sendiri.
Dampak-dampak tasamuh dalam pergaulan remaja, antara lain : terwujudnya kesatuan dan
persatuan generasi muda, terjalinnya hubungan batin hidup yang mesra antar sesama remaja,
terwujudnya kehidupan yang rukun dan damai, tercapainya ketenteraman batin hidup bersama.
BAB III
PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERGAULAN
Pergaulan remaja secara islami adalah remaja yang sopan terhadap sesama muslim dan
remaja yang sopan dalam berpakaian dan dengan kata-kata yang lembut dan tertutup. Memang
remaja yang seperti ini, kalau menurut zaman sekarang adalah zaman kuno,akan tetapi menurut
ajaran Islam adalah wanita harus menutup auratnya dan dilarang memperlihatkan anggota
tubuhnya yang sexy itu karena aurat wanita itu sangat mahal harganya.
Remaja seperti ini biasanya jarang suka bergabung dengan teman-temannya lain,
karena dia lebih suka mengurung diri dan lebih sering sholat,mengaji, dll.
Ketika seseorang menjadi remaja, maka dia dibesarkan untuk menjalankan kewajiban-
kewajiban agama, sebagaimana yang diwajibkan kepada orang dewasa. Dua sudah
bertanggung-jawab kepada Allah SWT atas segala yang dilakukan. Setiap kesalahan yang
dilakukan akan dicatat sebagai dosa dan setiap kebaikan dicatat sebagai amal sholeh yang akan
mendapatkan pahala.
Sebenarnya manusia secara fitrah diberi potensi kehidupan yang sama, dimana potensi
itu yang kemudian selalu mendorong manusia melakukan kegiatan dan menuntut pemuasan.
Potensi ini sendiri bisa kita kenal dalam dua bentuk. Pertama, yang menuntut adanya
pemenuhan yang sifatnya pasti, kalo ngga’ terpenuhi manusia bakalan binasa. Inilah yang
disebut kebutuhan jasmani (haajatul ‘udwiyah), seperti kebutuhan makan, minum, tidur,
bernafas, buang hajat de el el. Kedua, yang menuntut adanya pemenuhan aja, tapi kalo’ kagak
terpenuhi manusia ngga’ bakalan mati, cuman bakal gelisah (ngga’ tenang) sampe’
terpenuhinya tuntutan tersebut, yang disebut naluri atau keinginan (gharizah). Kemudian naluri
ini di bagi menjadi 3 macam yang penting yaitu :
1.Gharizatul Baqa’
(naluri untuk mempertahankan diri) misalnya rasa takut, cinta harta, cinta pada kedudukan,
pengen diakui, dll.
2. Gharizatut Tadayyun
(naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri beragama) yaitu kecenderungan manusia untuk
melakukan penyembahan/ beragama kepada sesuatu yang layak untuk disembah.
3. Gharizatun Nau’
(naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya) bisa berupa rasa sayang kita kepada
ibu, temen, sodara, kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis.
Kenyataannya, pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana
sering cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan sampai pergaulan
ilegal (seks). Islam sudah jelas menyatakan: “Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Q. S. Al
Isra’ : 32)
Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas lain yang hukumnya wajib maupun
sunnah jadi terlupakan. Sampai – sampai waktu sholat sempat teringat si do’i. Intinya aktivitas
pacaran itu dekat sekali dengan zina. Jadi kesimpulannya, PACARAN ITU HARAM
HUKUMNYA, dan tidak ada legitimasi Islam buatnya, adapun beribu atau berjuta alasan tetap
saja pacaran itu haram.
Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud: “Wahai generasi muda,
barang siapa di antara kalian telah mampu maka menikahlah. Karena sesungguhnya pernikahan
itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara
kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang
untuk melawan gejolak nafsu.”(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga adalah
syaiton. Seperti sabda nabi: “Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di
tempat sepi), sebab syaiton menemaninya, janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat
dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya.” (HR. Imam Bukhari Muslim).
Dan untuk para muslimah jangan lupa untuk menutup aurotnya agar tidak merangsang para
lelaki. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya.” (Q. S. An Nuur : 31).
Dan juga sabda Nabi: “Hendaklah kita benar-benar memejakamkan mata dan
memelihara kemaluan, atau benar-benar Allah akan menutup rapat matamu.” (HR. Thabrany).
Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA’ (ketentuan) Allah, dimana
manusia tidak punya andil menentukan sama sekali, manusia cuman dapat berusaha mencari
jodoh yang baik menurut Islam. Tercantum dalam Al Qur’an: “Wanita-wanita yang keji adalah
untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula),
dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah
untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang
dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia
(surga).
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Etika bergaul yang baik menurut islam yaitu menyangkut larangan-larangan yang harus
dijaga oleh manusia sesuai dengan apa yang telah di ungkapkan oleh telah
ajaran islam.Yaitu bedasarkan Al-Qur’an dan hadist.
2. Tata cara bergaul yang baik menurut ajaran islam yaitu dimana kita dapat menyesuaikan diri
dengan orang yang kita hadapi yang sesuai dengan kaidah – kaidah agama yang telah
ada.Sehingga kiata dapat mengetahui batasan – batasan terhadap dalam pergaulan sesuai
tingkatan usia.
3. Dari penjelasan – penjelasan yang sudah saya simpulkan di atas kita dapat mengetahui
bahwa akibat pergaulan bebas dapat merusak diri – sendiri dan menghancurkan masa depan
kita. Dengan akibat pergaulan bebas dapat menjerumuskan kita pada tindakan – tindakan
negatif lainnya. Di samping itu, dengan akibat pergaulan bebas berarti telah mendaftarkan diri
kita pada pergaulan yang merusak moral.
SARAN
1. Agar kita harus senantiasa membaca dan mempelajari Al-Q ur’an dan hadist tentang etika
pergaulan yang baik.Sehingga kita dapat mengetahui dan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Saran saya sebagai penulis adalah kita harus memiliki suatu batasan – batasan tentang hidup
khususnya dalam pergaulan.Supaya kita dapat bergaul sesuai dengan apa yang diajarkan oleh
agama.
3. Saran saya pada pembaca yaitu agar mengetahui informasi tentang akibat pergaulan bebas
sedini mungkin agar kita tidak terjerumus pada pergaulan bebas yang dapat merusak moral kita
sebagai umat muslim.Hendaklah kita selalu menjaga diri kita dari ligkungan yang tidak benar,
karena sudah dijelaskan bahwa pergaulan itu dapat merusak moral kita.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://abygunlar.blogspot.com/2012/05/dampak-pergaulan-bebas-terhadap-remaja.html
2. http://lianlubis.wordpress.com/2010/03/18/“dampak-pergaulan-bebas-terhadap-remaja/
3. Husniaty, E.Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif Dan Mandiri.Yogyakarta: Dozz publisher