Etiologi Endometritis
Etiologi Endometritis
Endometritis sendiri biasanya disebabkan oleh infeksi, dan infeksi yang dapat memicu
endometritis meliputi penyakit menular seksual (IMS) seperti gonorrhea dan infeksi klamidia
trachomatis, juga infeksi tuberculosis dan infeksi dari flora normal bakteri di vagina. Infeksi
puerperalis paling sering menjelma sebagai endometritis. Setelah masa inkubasi, kuman-kuman
menyerbu ke dalam luka endometrium, biasanya pada bekas perlekatan plasenta.
Penderita juga dapat terkena endometritis setelah menjalankan prosedur medis yang memasukkan
alat ke uterus melalui servik. Prosedur tersebut dapat sebagai jalan bakteri untuk masuk. Prosedur
medis yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini adalah : Histerektomi, pemasangan dan
pelepasan IUD, dan dilatasi serta kuretase.
Endometritis biasa terjadi setelah kejadian aborsi, kelahiran kembar, serta kerusakan jalan
kelahiran sesudah melahirkan. Endometritis dapat terjadi sebagai kelanjutan kasus distokia atau
retensi plasenta yang mengakibatkan involusi uterus pada periode sesudah melahirkan menurun.
Risiko meningkat terutama setelah keguguran dan setelah melahirkan bayi, terutama pada operasi
sesar dan lahir normal lama (partus berdurasi lama).
Ball PJH, Peters AR. 2004. Reproduction in Cattle 3rd Edition. Oxford: Blackwell Publishing
Noakes DE, Parkinson TJ, England GCW. 2001. Arthur’s Veterinary Reproduction and Obstetrics
8th Edition. Pennsylvania: Harcourt Publishers Limited
Santiko, Wiwid. 2017. Endometritis: Gejala, penyebab hingga pengobatan. Yogyakarta: Dokter
Muslim. https://doktermuslim.com/endometritis diakses pada tanggal 29 September 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Endometritis