Wulan PKN
Wulan PKN
1 Paham Komunisme
2.1.1 Pengertian Komunisme
1
akumulasi modal pada individu. pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan
sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai
oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata, Komunisme
memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh
elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi
pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam
paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada
paham liberalisme.
2
Adapun tokoh-tokoh yang mendukung Ideologi komunisme dan
menyebarkannya di seluruh dunia sebagai berikut :
3
Komunisme adalah ideologi paling berdarah yang telah menyebabkan
kematian 120 juta orang yang tak berdosa di abad ke-20. Ideologi ini, yang
menjanjikan persamaan dan keadilan, ternyata hanya membawa pertumpahan
darah, kematian, penyiksaan dan ketakutan.
4
Engels mengumpulkan seluruh gagasan evolusionisnya dalam sebuah buku
berjudul “Dialectics of Nature”.
5
Tapi Stalin terus saja mengekspor stok makanan daripada memberi makan
penduduknya. Menurut perhitungan, sekitar sepuluh juta petani tewas dalam
tahun-tahun ini. Enam juta orang mati kelaparan di Ukraina. Dua puluh persen
penduduk Kazakhstan lenyap. Di Kaukasus saja, angka kematian mencapai satu
juta.
Stalin mengirim ribuan para penentang kebijakannya ke kamp kerja paksa di
Siberia. Kamp-kamp ini, tempat para tahanan dipekerjakan sampai mati, menjadi
kuburan bagi kebanyakan mereka. Di samping itu, puluhan ribu orang dibunuh
oleh polisi rahasia Stalin. Di wilayah Krimea dan Turkistan, jutaan orang juga
dipaksa pindah ke daerah-daerah terpencil di Uni Soviet.
Akibat kebijakan berdarah Stalin, sekitar tiga puluh juta orang mati
terbunuh. Menurut para ahli sejarah, Stalin merasakan kenikmatan tersendiri dari
kekejaman ini. Di kantornya di Istana Kremlin, ia merasa senang ketika
memeriksa daftar orang-orang yang dieksekusi dan dibunuh.
Selain karena kondisi kejiwaannya, yang menjadikan Stalin pembunuh
masal kejam adalah keyakinan kuatnya pada filsafat materialis. Dan dasar berpijak
filsafat ini, dalam pengertian Stalin, adalah teori evolusi Darwin. Ia mengatakan:.
"Tiga hal yang kita lakukan agar tidak melecehkan akal para pelajar
seminari kita. Kita harus mengajarkan mereka usia bumi, asal-usul bumi, dan
ajaran-ajaran Darwin."
Satu lagi yang menunjukkan keyakinan buta Stalin pada teori evolusi adalah
penolakan hukum genetika Mendel oleh sistem pendidikan Soviet. Sejak awal
abad ke-20, hukum Mendel telah diterima oleh kalangan ilmuwan – kecuali di Uni
Soviet. Penemuan ini menggugurkan klaim Lamarck, yang sebagiannya juga
diyakini Darwin, tentang “pewarisan sifat-sifat dapatan kepada generasi
berikutnya”. Ilmuwan Rusia Lysenko menganggap hal ini sebagai pukulan berat
terhadap teori evolusi, dan merumuskan teori alternatif Lamarckis. Stalin kagum
atas ide Lysenko dan kemudian mengangkatnya sebagai kepala lembaga-lembaga
ilmiah milik pemerintah. Hingga kematian Stalin, ilmu genetika tidak diterima di
lembaga-lembaga ilmiah Uni Soviet.
6
2.1.4.2 Evolusi Dan Komunisme Cina
Selama pemerintahan totaliter Stalin, rejim komunis lainnya yang
berlandaskan Darwinisme didirikan di Cina. Pada tahun 1949, setelah perang
saudara yang panjang, kaum komunis memenangkan kekuasaan di bawah
pimpinan Mao Tse Tung. Mao mendirikan rezim penindas dan berdarah,
sebagaimana sekutunya Stalin yang memberinya banyak dukungan. Hukuman
mati yang tak terhitung jumlahnya terjadi di China. Sekitar tiga puluh juta orang
mati kelaparan akibat kebijakan kejam Mao. Selama Revolusi Kebudayaan,
kelompok pemuda militan yang disebut “Pasukan Pengawal Merah Mao”
menghempaskan negeri ini dalam kekacauan dan ketakutan. Mao menjelaskan
landasan filosofis rezimnya dengan menyatakan secara terang-terangan bahwa:
“Sosialisme Cina didirikan di atas Darwin dan teori evolusi”. Ahli sejarah
universitas Harvard, James Reeve Pusey juga mengakui pengaruh Darwinis pada
Maoisme. Dalam bukunya yang berjudul “China and Charles Darwin”, Pusey
mengatakan:
Darwin telah membenarkan perubahan dan revolusi dengan kekerasan.
Sungguh, ini adalah satu di antara hal paling berharga yang diberikan Darwin
pada China. Dan ini betul-betul sesuai dengan pemikiran Mao Tse Tung. (James
Reeve Pusey, China and Charles Darwin, Harvard University Press, Cambridge
Massachusetts, 1983, hlm. 450-51)
Komunisme telah menyebabkan teror, perang gerilya dan perang saudara di
banyak negara. Di Kamboja, Khmer merah komunis membantai hampir sepertiga
dari penduduk negeri. Manusia dibunuh hanya karena mengambil sedikit makanan
dari lahan pertanian kolektif atau mengucapkan perkataan yang bertentangan
dengan komunisme. Bukti-bukti pembantaian Kamboja menampakkan
kebiadaban komunisme tanpa perlu dijelaskan lagi.
Selama seratus lima puluh tahun, ideologi komunis, yang identik dengan
pertikaian dan peperangan, senantiasa berjalan beriringan dengan Darwinisme.
Kini, kaum Marxis dan komunis masih merupakan pendukung utama
Darwinisme. Di hampir setiap negara,
7
pendukung terdepan teori evolusi cenderung berpandangan Marxis. Mudah
dipahami, sebab sebagaimana perkataan Karl Marx sendiri, teori evolusi berisi
dasar berpijak pada sejarah alam bagi ideologi materialisnya.
8
(atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda). Keanggotaan awal ISDV pada
dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP
(Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis), yang aktif
di Hindia Belanda.
Pada Oktober 1915 ISDV mulai aktif dalam penerbitan dalam bahasa
Belanda, “Het Vrije Woord” (Kata yang Merdeka). Editornya adalah Adolf Baars.
9
ditambah dengan pekerjaan di kalangan Sarekat Islam, keanggotaan organisasi ini
pun mulai berubah dari mayoritas warga Belanda menjadi mayoritas orang
Indonesia. Pada 1919, ISDV hanya mempunyai 25 orang Belanda di antara
anggotanya, dari jumlah keseluruhan kurang dari 400 orang anggota.
10
antara mahasiswa-mahasiswa Indonesia di kalangan organisasi nasionalis,
Perhimpoenan Indonesia , yang tak lama kemudian berada di dalam kontrol PKI.
11
September 1948 dengan Musso sebagai presidennya dan Amir Sjarifuddin sebagai
perdana menterinya. Pada saat yang sama PKI menyatakan menolak
pemberontakan itu dan menyerukan agar masyarakat tetap tenang. Pemberontakan
ini ditindas oleh pasukan-pasukan republik, dan PKI kembali mengalami masa
penindasan. Pada 30 September Madiun berhasil dikuasai oleh pasukan-pasukan
Republik dari Divisi Siliwangi. Beribu-ribu kader partai dibunuh dan 36.000
orang dipenjarakan. Di antara mereka yang dibunuh termasuk Musso yang
dibunuh pada 31 Oktober dengan alasan bahwa ia berusaha melarikan diri dari
penjara. Amir Sjarifuddin, tokoh Partai Sosialis Indonesia, pun dibunuh pada
peristiwa berdarah ini. Aidit dan Lukman mengungsi ke Republik Rakyat
Tiongkok. Namun PKI tidak dilarang dan terus berfungsi. Pada 1949 partai ini
mulai dibangun kembali.
12
2.1.5.6 Pemilu 1955
Pada pemilu 1955, PKI menempati tempat keempat dengan 16% dari
keseluruhan suara. Partai ini memperoleh 39 kursi (dari 257 kursi yang
diperebutkan) dan 80 dari 514 kursi di Dewan Konstituante.
Perlawanan terhadap kontrol Belanda atas Papua merupakan masalah yang
seringkali diangkat oleh PKI selama tahun 1950-an.
Pada Juli 1957, kantor PKI di Jakarta diserang dengan granat. Pada bulan
yang sama PKI memperoleh banyak kemajuan dalam pemilihan-pemilihan di
kota-kota. Pada September tahun yang sama, Masjumi secara terbuka menuntut
supaya PKI dilarang.
Pada 3 Desember, serikat-serikat buruh, yang pada umumnya berada di
bawah pengaruh PKI, mulai menguasai perusahaan-perusahaan milik Belanda.
Penguasaan ini merintis nasionalisasi atas perusahaan-perusahaan yang dimiliki
oleh asing. Perjuangan melawan para kapitalis asing memberikan PKI kesempatan
untuk menampilkan diri sebagai sebuah partai nasional.
Pada Februari 1958 terjadi sebuah upaya kudeta yang dilakukan oleh
kekuatan-kekuatan pro Amerika Serikat di kalangan militer dan politik sayap
kanan. Para pemberontak, yang berbasis di Sumatra dan Sulawesi, mengumumkan
pada 15 Februari terbentuknya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia
(PRRI). Pemerintahan yang disebut revolusioner ini segera menangkapi ribuan
kader PKI di wilayah-wilayah yang berada di bawah kontrol mereka. PKI
mendukung upaya-upaya Soekarno untuk memadamkan pemberontakan ini,
termasuk pemberlakuan Undang-Undang Darurat. Pemberontakan ini pada
akhirnya berhasil dipadamkan.
Pada 1959 militer berusaha menghalangi diselenggarakannya kongres PKI.
Namun demikian, kongres ini berlangsung sesuai dengan jadwal, dan Presiden
Soekarno sendiri menyampaikan sambutannya. Pada 1960, Soekarno melancarkan
slogan Nasakom, yang merupakan singkatan dari Nasionalisme, Agama, dan
Komunisme. Dengan demikian peranan PKI sebagai mitra dalam politik Soekarno
dilembagakan. PKI membalasnya dengan menanggapi konsep Nasakom secara
positif, dan melihatnya sebagai sebuah front bersatu yang multi-kelas.
13
Meskipun PKI mendukung Sukarno, ia tidak kehilangan otonomi politiknya.
Pada Maret 1960, PKI mengecam penanganan anggaran yang tidak demokratis
oleh Soekarno. Pada 8 Juli 1960, Harian Rakjat memuat sebuah artikel yang kritis
terhadap pemerintah. Para pemimpin PKI ditangkap oleh militer, namun
kemudian dibebaskan kembali atas perintah Soekarno.
Ketika gagasan tentang Malaysia berkembang, PKI maupun Partai Komunis
Malaya menolaknya. Dengan berkembangnya dukungan dan keanggotaan yang
mencapai 3 juta orang pada 1965, PKI menjadi partai komunis terkuat di luar Uni
Soviet dan RRT. Partai itu mempunyai basis yang kuat dalam sejumlah organisasi
massa, seperti SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda
Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI), Lembaga Kebudayaan Rakyat
(Lekra) dan Himpunan Sarjana Indonesia (HSI). Menurut perkiraan, seluruh
anggota partai dan organisasi-organisasi yang berada di bawah payungnya
mungkin mencapai seperlima dari seluruh rakyat Indonesia.
Pada Maret 1962, PKI bergabung dengan pemerintah. Para pemimpin PKI,
Aidit dan Njoto, diangkat menjadi menteri penasihat. Pada bulan April, PKI
menyelenggarakan kongres partainya. Pada 1963, pemerintah Malaysia, Indonesia
dan Filipina terlibat dalam pembahasan tentang pertikaian wilayah dan
kemungkinan tentang pembentukan sebuah Konfederasi Maphilindo, sebuah
gagasan yang dikemukakan oleh presiden Filipina, Diosdado Macapagal. PKI
menolak gagasan pembentukan Maphilindo dan federasi Malaysia. Para anggota
PKI yang militan menyeberang masuk ke Malaysia dan terlibat dalam
pertempuran-pertempuran dengan pasukan-pasukan Britania dan Australia.
Sebagian kelompok berhasil mencapai Malaya, lalu bergabung dalam perjuangan
di sana. Namun demikian, kebanyakan dari mereka ditangkap begitu tiba.
Kebanyakan dari satuan-satuan tempur PKI aktif di wilayah perbatasan di
Kalimantan.
Pada Januari 1954, PKI mulai menyita hak milik Britania kepunyaan
perusahaan-perusahaan Britania di Indonesia.
14
2.1.5.7 Genosida
Dengan alasan ‘keterlibatan PKI dalam G30S’, partai ini dilarang oleh
Pangkopkamtib Soeharto pada tanggal 12 Maret 1966, setelah mendapat Surat
Perintah Sebelas Maret dari Presiden Soekarno.
Setelah itu bermula sebuah sejarah hitam bangsa Indonesia di mana ribuan
orang tak bersalah — terutama di pulau Jawa dan Bali — dibantai secara sia-sia
karena dituduh komunis.
Menurut beberapa sumber antara 500.000 jiwa sampai 2 juta jiwa tewas
dibunuh. Ribuan lainnya mendekam di penjara atau dibuang ke pulau Buru.
Sebuah upaya rekonsiliasi dan rehabilitasi yang diprakarsai oleh (mantan)
presiden Gus Dur, ketika ia masih menjabat sebagai presiden diprotes beberapa
partai, terutama yang berlatar belakang agama di Indonesia. Usul rekonsiliasi oleh
Gus Dur telah membuka kesempatan bagi orang-orang yang masih percaya pada
ideologi berhaluan kiri untuk kembali aktif dalam politik Indonesia.
15
Sikap kebangsaan
Setiap warga Negara dari suatu Negara, sudah barang tentu memiliki
keterikatan emosional dengan Negara yang bersangkutan sebagai
perwujudan rasa bangga dan memiliki bangsa dan negaranya. Perasaan
bangga dan memiliki terhadap bangsanya, akan mampu melahirkan sikap
rela berkorban untuk memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan serta
kedaulatan Negara. Hal ini merupakan keterikatan kepada tanah air, adatistiadat
leluhur, serta penguasa setempat yang menghiasi rakyat/warga
setempat sejak lama atau disebut dengan “sikap kebangsaan”.
Nasionalisme adalah perasaan satu keturunan, senasib, sejiwa dengan
bangsa dan tanah airnya. Nasionalisme yang dapat menimbulkan perasaan
cinta kepada tanah air disebut patriotisme.
Nasionalisme dibedakan menjadi dua yaitu :
a) Nasionalisme dalam arti luas yaitu perasaan cinta / bangga terhadap
tanah air dan bangsanya dengan tidak memandang bangsa lain lebih
rendah derajatnya.
10
b) Nasionalisme dalam arti sempit yaitu perasaan cinta/bangga terhadap
tanah air dan bangsanya secara berlebihan dengan memandang bangsa
lain lebih rendah derajatnya.
Sri Jutmini (2004 : 23) mengatakan bahwa dengan berpijak pada sila ketiga
Pancasila, nasionalisme Indonesia adalah sikap kebangsaan pada diri setiap
warga Negara Indonesia yang bercirikan :
a. Memiliki rasa cinta tanah air (patriotisme)
b. Bangga menjadi bangsa dan menjadi bagian dari masyarakat
Indonesia
c. Menempatkan kepentingan bersama daripada kepentingan sendiri dan
golongan atau kelompoknya
d. Mengakui dan menghargai sepenuhnya keanekaragaman pada diri
bangsa Indonesia
e. Bersedia mempertahankan dan memajukan Negara dan nama baik
16
bangsanya
f. Menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah sebagai bagian dari bangsa
lain untuk menciptakan hubungan kerjasama yang saling
menguntungkan.
Dengan demikian nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap
bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi warga Negara harus diserahkan
kepada Negara kebangsaan atau nation state. Nasionalisme juga
mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa
kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa.
Nasionalisme dalam makna persatuan dan kesatuan merupakan bentuk
sebuah kesadaran keanggotaan di suatu bangsa yang secara potensial atau
actual bersama – sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan
identitas, kemakmuran dan kekuatan bangsa, karena didalam jiwa
nasionalisme tertanam sebuah keinginan untuk membangun Negara sesuai
11
dengan cita – cita, harapan, dan kemampuan bangsa sendiri. (Budiyanto,
2006 : 31).
Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang berdasarkan Pancasila
yang selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan. Nasionalisme Indonesia adalah perasaan
bangga/cinta terhadap bangsa dan tanah airnya dengan tidak memandang
bangsa lain lebih rendah derajatnya. Dalam membina nasionalisme harus
dihindarkan paham kesukuan chauvinisme, ekstrimisme, kedaulatan yang
sempit. Pembinaan nasionalisme juga perlu diperhatikan paham kebangsaan
yang mengandung pengertian persatuan dan kesatuan Indonesia, artinya
persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
Patriotisme berasal dari kata patriot yang berati pecinta/pembela tanah air.
Patriotisme diartikan sebaga isemangat/jiwa cinta tanah air yang berupa
sikap rela berkorban untuk kejayaan dan kemakmuran bangsanya.
Patriotisme tidak hanya cinta kepada tanah air saja, tapi juga cinta bangsa
dan negara. Kecintaan terhadap tanah air tidak hanya ditampilkan saat
bangsa Indonesia terjajah, tetapi juga diwujudkan dalam mengisi
17
kemerdekaan.
Ciri-ciri patriotisme :
a) Cinta tanah air
b) Rela berkorban untuk kepentingan nusa dan bangsa
c) Menempatkan persatuan, kesatuan dan keselamatan bansga dan negara
di atas kepentingan pribaadi dan golongan
12
d) Bersifat pembaharuan
e) Tidak kenal menyerah
f) Bangga sebagai bangsa Indoensia.
Nasionalisme dan patriotisme sangat penting bagi kelestarian kehidupan
bangsa Indonesia. Hal ini mengingat kondisi :
a. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk atau
keanekaragaman dalam suku, ras, golongan, agama, budaya dan
wilayah.
b. Alam Indonesia, dimana kepualauan nusantara terletak pada posisi
silang yang dapat mengandung kerawanan bahaya dari negara lain.
c. Adanya bahaya disintegrasi (perpecahan bangsa) dan gerakan
separatisme (gerakan untuk memisahkan diri dari suatu bangsa),
apabila pemerintah tidak bersikap bijaksana.
Semangat kebangsaan dapat diwujudkan dengan adanya sikap patriotisme
dan nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari. Warga negar yang emmiliki
semangat kebansgaan yang tinggi akan memiliki nasionalisme dan
patriotisme yang tinggi pula.
2.1.1 Perwujudan Nasionalisme dalam Kehidupan
Perwujudan nasionalisme dan patriotisme bagi bangsa Indonesia dapat
dilihat dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia antara lain :
a. Sebelum Masa Kebangkitan Nasional
Perjuangan bangsa Indonesia untuk membela tanah air atau jiwa
patriotisme sebelum kebangkitan nasional, masih bersifat kedaerahan,
13
tergantung pada pemimpin, belum terorganisir dan tujuan perjuangan
18
belum jelas.
b. Masa Kebangkitan Nasional
Perjuangan bangsa Indoensia tidak lagi bersifat kedaerahan, tapi
bersifat nasional. Perjuangan dilakukan dengan cara organisasi
modern, dimana sejak berdirinya Budi Utomo merupakan titik awal
kesadaran nasionalisme. Masa ini disebut angkata nperintis, sebab
disamping merintis kesadaran nasional juga merintis berdirinya
organisasi.
c. Masa sumpah pemuda
Sumpah pemuda merupakan tonggak sejarah bagi perjuangan bangsa
Indonesia. Yang jelas dan tegas dalam menuntut kemerdekaan bagi
bngsa Indonesia. Sumpah pemuda mengandung nilai yang sangat
tinggi yaitu nilai persatuan dan kesatuan yan gmerupakan modal
perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Masa ini d sebut angkatan
penegas, sebab angkatan inilah yang menegaskan pentingnya
persatuan dan kesatuan bangsa dalam berjuang mencapai
kemerdekaan.
d. Masa proklamasi kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan merupakan titik kulminasi (puncak)
perjuangan bangsa Indoensia, juga merupakan wujud perjuangan yan
gberdasarkan persatuan Indonesia. Oleh karena itu, semangat
kebangsaan, semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang
mengantarkan Indoensis mencapai tonggak sejarah yang paling
14
fundamental harus kita jaga dan kita pertahankan. Proklamasi
kemerdekaan merupakan jembatan emas yan gakan mengantarkan
bangsa Indoensia menuju cita-cita nasional yaitu masyarakat yang
merdeka, berdaulat, adil dan makmur.
Perwujudan semangat kebangsaan dan patriotisme yang berupa sikap rela
berkorban untuk kepentingan tanah air, bangsa dan negara sebagai tempat
hidup dan kehidupan dengan segala apa yang dimiliki, akan memperkuat
19
pertahanan dan keamanan nasional, proklamasi kemerdekan yang dicitacitakan
telah terwujud, berkas perjuangan dan pengorbanan para pahlawan.
Maka kita harus dapat mengisi kemerdekaan ini dengan membangun
berbagai macam bidang agar dapat mempercepat tercapainya tujuan bangsa
Indonesia.
Guna mencapai tujuan bangsa diharapkan peran serta seluruh bangsa dalam
membangun negara, karena kita sebagian besar tidak mengalami peristiwa
perjuangan kemerdekaan, maka perlunya dipahami, dimengerti akan arti
perjuangan para pejuang, niscaya tujuan negara yang diidam-idamkan akan
segera terwujud.
2.1.2 Perwujudan Patriotisme dan Nasionalisme dalam kehidupan
Sikap patriotisme dan nasionalisme dapat diwujudkan dalam berbagai
lingkungan kehidupan :
a. Lingkungan keluarga
Jiwa dan semangat patriotisme dapat ditanamkan dan dimulai di
lingkungan keluarga, misalnya kita harus selalu berbuat baik di
15
lingkungan kita untuk menjaga nama baik keluarga, melestarikan
ketentraman keluarga, membantu meringankan beban keluarga.
b. Lingkungan sekolah
Berbagai macam tingkah laku atau kegiatan yang mengacu pada nilai
kesopanan dan kebaikan, baik terhadap guru, karyawan maupun
teman, mengikuti upacara dengan tertib.
Menjadi anggota OSIS, menjaga nama baik sekolah, menjadi team
olah raga, menghidnari tawuran pelajar, menjaga kebersihan dan
ketertiban sekolah dan lain sebagainya.
c. Lingkungan masyarakat
Sikap patriotisme di masyarakat dapat ditumbuhkan dan dilaksanakan
melalui menjaga keamanan lingkungan, menaikkan bendera di depan
rumah pada hari besar nasional, membersihkan lingkungan, aktif
dalam kegiatan desa dan ikut membela negara bila diperlukan.
20