PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Pengertian Kurikulum
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua
dimensi tersebut.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu
yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris
dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern
seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of
Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic
Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal
juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas
teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak
Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan
TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang
ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 (PP 19/2005) yang sudah diubah dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 32
tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan
pendidikan dengan mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian serta berpedoman pada Pedoman Penyusunan dan
Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Lampiran 1 Permendikbud no.
81a) tentang Implementasi Kurikulum 2013
a. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
b. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c)
peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi
daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan
dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i)
dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.
c. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar
dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa:
a. Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar
memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan
kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta didik; dan
b. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan.
Kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan
pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas Standar Kiompetensi
Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Tenaga Pendidik
dan Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar
Pembiayaan. Empat dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Kompetensi Lulusan, Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar Penilaian
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Landasan Yuridis pengembangan Kurikulum 2013 sebagai berikut:
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2) Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19);
Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal
36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No, 32 tahun
2013.
4) Permendikbud No.54 tahun 2013 tetang Standar Kompetensi Lulusan.
5) Permendikbud No.64 tahun 2013 tentang Standar Isi
6) Permendikbud No.65 tahun 2013 tentang Standar Proses.
7) Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilain
8) Permendikbud No. 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum
9) Permendikbud No. 81a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013
10) Keputusan Direktur Pembinaan SMK tentang Spektrum SMK Kurikulum 2013
11) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 323/U/1997
Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah
Kejuruan
12) Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat No. 25 tahun 2007 Tentang Mata
pelajaran Muatan Lokal bahasa Sunda
13) Peraturan Wali Kota No. 15 tahun 2008 tentang Muatan Lokal Pendidikan
Lingkungan Hidup
C. Visi
Menjadi sekolah unggulan di Kabupaten Minahasa, lebih khusus di kecamatan
Sinonsayang dengan menghasilkan lulusan yang takwa, cerdas, terampil, dan
kompetetitif.
D. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan didukung oleh sarana prasarana
yang memadai dan sumber daya manusia yang profesional
2) Memberikan pelayanan yang baik kepada warga sekolah dan masyarakat
3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
menjadi lulusan yang berakhlakul karimah, profesional dalam bidangnya, dan
kompetitif.
E. Tujuan Pendidikan
1) Membekali peserta didik dengan wawasan agama yang memadai agar menjadi
manusia yang berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
dunia kerja.
2) Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan
kompetensi keahlian yang dipilihnya.
3) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI atau di instansi sebagai
tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi yang dimilkinya.
4) Mempersiapkan peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
1.2. Pengertian
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1.3 Tujuan
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan
standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan
standar pembiayaan.
2. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada
kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan dapat dilihat pada Tabel berikut.
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi
dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat
kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan
KI-1
Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-
2;
Kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan
KI-3;
Kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan
KI-4.
4. Struktur Kurikulum
STRUKTUR KURIKULUM
SMK N 1 SINONSAYANG
BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF
PAKET KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN
Kelas/Semester
No. Mata Pelajaran X XI XII
1 2 3 4 5 6
KELOMPOK WAJIB A
1. Pendidikan Agama 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah 2 2 2 2 2 2
6. Bahasa Ingris 2 2 2 2 2 2
KELOMPOK WAJIB B
7. Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
8. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3 3 3 3
Jumlah jam 27 27 27 27 27 27
KELOMPOK PILIHAN C
C1 DASAR BIDANG KEAHLIAN
10. Fisika 2 2 2 2 - -
11. Kimia 2 2 2 2 - -
12. Gambar Teknik 2 2 2 2 - -
C2 DASAR PROGRAM KEAHLIAN
13. Teknik Dasar Otomotif 6 6 - - - -
14. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 6 6 - - - -
15. Teknik Listrik Dasar Otomotif 4 4 - - - -
16. Simulasi Digital 2 2 - - - -
C3 PAKET KEAHLIAN
17. Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan - - 6 6 8 8
18. Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga - - 6 6 8 8
Kendaraan Ringan
19. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan 6 6 8 8
JUMLAH JAM C1 + C2 + C3 24 24 24 24 24 24
MUATAN LOKAL
20. Bahasa Daerah 2 2 2 2 2 2
21. Pendidikan Lingkungan Hidup 1 1 1 1 1 1
TOTAL JUMLAH JAM 51 51 51 51 51 51
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran untuk SMK terdiri dari dua kelompok mata pelajaran, yaitu kelompok
mata pelajaran Wajib dan kelompok mata pelajaran pilihan. Kelompok mata pelajaran
Wajib terdiri dari dua jenis yaitu 6 mata pelajaran Wajib A dan 3 mata pelajaran wajib
B dengan jumlah jam pelajaran sebanyak 24 jam per minggu. Kelompok mata
pelajaran Pilihan (C) terdiri dari 3 jenis yang merupakan mata pelajaran pilihan
akademik dan vokasional terdiri dari kelompok mata pelajaran Dasar Bidang Keahlian
(C1), kelompok mata pelajaran Dasar Program Keahlian (C2),dan kelompok mata
pelajaran Paket Keahlian (C3) dengan jumlah jam 24 jam pelajaran per minggu.
Sehingga jumlah jam pelajaran perminggu untuk SMK sebanyak 48 jam ditambah
Muatan Lokal Bahasa Sunda 2 jam dan Pendidikan Lingkungan Hidup 1 jam. Jumlah
total 51 jam pelajaran per rombel per minggu. Dengan adanya kekompok mata
pelajaran pilihan itu, peserta didik dapat memilih program keahlian dan paket keahlian
yang sesuai dengan minatnya karena peserta didik itu merupakan subjek pendidikan.
Nama-nama mata pelajaran untuk Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK
Negeri 1 Sinonsayang sebagaimana tercantum pada struktur kurikulum, yaitu:
Kelompok mata pelajaran Wajib A: Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, bahasa Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia, dan Bahasa
Inggris; Kelompok mata pelajaran Wajib B: Seni Budaya, Pendidikan jasmani
Olahraga dan Kesehatan, dan Prakarya dan Kewirausahaan; Kelompok mata pelajaran
Pilhan C1 : Fisika, Kimia, dan Gambar Teknik; C2 : Teknik Dasar Otomotif, Pekerjaan
Dasar Teknik Otomotif, Teknik Listrik Dasar Otomotif, Simulasi Digital; C3 :
Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan, Pemeliharaan Sasis dan Pemindah
Tenaga Kendaraan Ringan, Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan; dan Muatan Lokal
Bahasa Sunda dan pendidikan Lingkungan Hidup.
Berikut ini Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar setiap mata pelajaran :
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72); Q.S. Al-
menyaji dalam ranah Hujurat (49): 12; dan Q.S. Al-Hujurat
konkret dan ranah abstrak (49) : 10, sesuai dengan kaidah tajwid
terkait dengan dan makhrajul huruf.
pengembangan dari yang 4.1 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-
dipelajarinya di sekolah Anfal (8) : 72); Q.S. Al-Hujurat (49) : 12;
secara mandiri, dan mampu QS Al-Hujurat (49) : 10 dengan lancar.
menggunakan metoda 4.2.1 Membaca Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S.
sesuai kaidah keilmuan. An-Nur (24): 2 sesuai dengan kaidah
tajwid dan makhrajul huruf.
4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-
Isra’ (17) : 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2
dengan lancar.
4.3 Berperilaku yang mencontohkan
keluhuran budi, kokoh pendirian,
pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku
adil sebagai implementasi dari
pemahaman makna Asmaul Husna al-
Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-
Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir
4.4 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada malaikat-
malaikat Allah SWT
4.5 Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam
semangat mencari ilmu
4.6 Menyajikan macam-macam sumber
hukum Islam
4.7 Menyajikan dalil tentang ketentuan
Wakaf
4.7 Menyajikan pengelolaan wakaf
4.8 Mendeskripsikan substansi dan
strategi dakwah Rasullullah SAW di
Mekah
4.9 Mendeskripsikan substansi dan
strategi dakwah Rasulullah SAW di
Madinah
KELAS: XI
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membaca Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-
menyaji dalam ranah Maidah (5) : 48; Q.S. At Taubah (9) : 105
konkret dan ranah abstrak sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul
terkait dengan huruf.
pengembangan dari yang 4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. An- Nisa (4)
dipelajarinya di sekolah : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At-Taubah (9)
secara mandiri, bertindak : 105 dengan lancar.
secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan 4.3 Membaca Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan
metoda sesuai kaidah Q.S. Al -Maidah (5) : 32sesuai dengan
kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
keilmuan.
4.4 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yunus(10)
: 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5) : 32 dengan
lancar.
4.5 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Kitab-kitab
Suci Allah SWT.
4.6 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT.
4.7 Menampilkan perilaku taat kepada aturan,
kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras.
4.8 Menampilkan contoh perilaku toleransi
dan kerukunan.
4.9 Mendeskripsikan bahaya perilaku tindak
kekerasan dalam kehidupan.
4.10 Mempresentasikan praktik-praktik ekonomi
Islam.
4.11 Memperagakan tata cara penyelenggaraan jenazah.
4.12 Mempraktikkan khutbah, tabligh, dan dakwah.
4.13 Mendiskripsikan perkembangan Islam pada
masa kejayaan.
4.14 Mendiskripsikan perkembangan Islam pada masa
modern (1800-sekarang).
KELAS: XII
dunia.
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
KELAS : X
KELAS: XI
bernegara
4.11 Berinteraksi dengan teman dan orang lain
berdasarkan prinsip saling menghormati,
dan menghargai dalam keberagaman suku,
agama, ras, budaya, dan gender
4.12 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang
mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional
KELAS: XII
KELAS: XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
KELAS: XII
KELAS: XI
KELAS : XI
KELAS: XII
KELAS : X
KELAS XI
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
menyaji dalam ranah menyatakan, menanyakan, dan merespon
konkret dan ranah abstrak ungkapan memberi saran dan tawaran,
terkait dengan dengan memperhatikan fungsi sosial,
pengembangan dari yang struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
dipelajarinya di sekolah benar dan sesuai konteks.
secara mandiri, bertindak 4.2 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
secara efektif dan kreatif, menyatakan dan merespon ungkapan
serta mampu menggunakan menyatakan pendapat dan pikiran, dengan
metoda sesuai kaidah memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
keilmuan dan unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
4.3 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
mengucapkan dan merespon ungkapan
harapan dan doa bersayap (extended),
dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks.
4.4 Menangkap makna teks undangan resmi.
4.5 Menyunting undangan resmi dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
4.6 Menyusun teks tulis undangan resmi,
dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks.
4.7 Menangkap makna teks surat pribadi.
4.8 Menyusun teks surat pribadi, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
4.9 Menangkap makna teks prosedur, lisan dan
tulis, berbentuk manual dan kiat-kiat (tips).
4.10 Menyunting teks prosedur berbentuk manual
dan kiat-kiat (tips), dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.11 Menyusun teks lisan dan tulis, untuk
menyatakan dan menanyakan tentang
tindakan/kegiatan/kejadian tanpa perlu
menyebutkan pelakunya dalam teks ilmiah,
dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks.
4.12 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
menyatakan dan menanyakan tentang
pengandaian jika terjadi suatu
KELAS XII
4. Mengolah, menalar, 4.1 Menyusun teks lisan dan tulis untuk mengucapkan
menyaji, dan mencipta dan merespon ungkapan menawarkan jasa, dengan
dalam ranah konkret dan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
ranah abstrak terkait kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
dengan pengembangan dari 4.2 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
yang dipelajarinya di mengucapkan dan merespon ungkapan
sekolah secara mandiri yang mengawali penyampaian berita atau informasi
serta bertindak secara yang mengejutkan, dengan memperhatikan fungsi
mampu menggunakan sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
metoda sesuai kaidah dan sesuai konteks.
keilmuan
4.3 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
mengucapkan dan merespon ungkapan
meminta perhatian (extended), dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks.
4.4 Menangkap makna surat lamaran kerja.
4.5 Menyunting surat lamaran kerja, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks.
4.6 Menyusun surat lamaran kerja, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks.
4.7 Menangkap makna teks penyerta gambar
(caption).
4.8 Menyusun teks penyerta gambar
(caption), dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.
4.9 Menangkap makna dalam teks ilmiah
faktual (factual report) lisan dan tulis
tentang benda, binatang dan
gejala/peristiwa alam, terkait dengan
mata pelajaran lain di Kelas XII.
4.10 Menyusun teks ilmiah faktual (factual
report), lisan dan tulis, sederhana,
tentang orang, binatang, benda, gejala
dan peristiwa alam dan sosial, terkait
dengan mata pelajaran lain di Kelas XII,
dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks.
4.11 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
menyatakan dan menanyakan tentang
keharusan, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks.
4.12 Menyusun teks lisan dan tulis, untuk
menyatakan fakta dan pendapat, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, yang benar
dan sesuai konteks.
4.13 Menangkap makna dalam teks berita
sederhana dari koran/radio/TV.
4.14 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
menyatakan dan menanyakan tentang
pengandaian diikuti perintah/saran,
dengan memperhatikan fungsisosial,
struktu rteks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks.
4.15 Menangkap makna dalam teks prosedur
lisan dan tulis berbentuk resep
4.16 Menangkap makna lagu.
KELAS X
SENI RUPA
SENI MUSIK
SENI TARI
KELAS XI
SENI RUPA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
SENI MUSIK
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
SENI TARI
SENI TEATER
KELAS XII
SENI RUPA
SENI MUSIK
SENI TARI
SENI TEATER
KELAS: X
KELAS: XI
KELAS: XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh
ajaran agama yang dianutnya. perangkat gerak dan kemampuannya
sebagai anugrah Tuhan yang tidak
ternilai
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh
harus dipelihara dan dibina, sebagai
wujud syukur kepada sang Pencipta
2. Menghayati dan 2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.
mengamalkan perilaku 2.2 Bertanggung jawab terhadap
jujur, disiplin, keselamatan dan kemajuan diri sendiri,
tanggungjawab, peduli orang lain, dan lingkungan sekitar, serta
(gotong royong, kerjasama, dalam penggunaan sarana dan prasarana
toleran, damai), santun, pembelajaran.
responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai 2.3 Menghargai perbedaan karakteristik
bagian dari solusi atas individual dalam melakukan berbagai
aktivitas fisik.
berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara 2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama
efektif dengan lingkungan dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
sosial dan alam serta dalam 2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman
menempatkan diri sebagai dalam penggunaan peralatan dan
cerminan bangsa dalam kesempatan.
pergaulan dunia 2.6 Disiplin selama melakukan berbagai
aktivitas fisik.
2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan
dari suatu permainan.
2.8 Memiliki perilaku hidup sehat.
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis, merancang, dan
menganalisis dan mengevaluasi taktik dan strategi
mengevaluasi pengetahuan permainan (pola menyerang dan
faktual, konseptual, bertahan) salah satu permainan bola
prosedural, dan besar.
metakognitif berdasarkan 3.2 Menganalisis, merancang, dan
rasa ingin tahunya tentang mengevaluasi taktik dan strategi
ilmu pengetahuan, permainan (pola menyerang dan
teknologi, seni, budaya, dan bertahan) salah satu permainan bola
humaniora dengan kecil.
wawasan kemanusiaan, 3.3 Menganalisis, merancang, dan
kebangsaan, kenegaraan, mengevaluasi taktik dan strategi dalam
dan peradaban terkait simulasi perlombaan salah satu nomor
penyebab fenomena dan atletik (jalan cepat, lari, lompat dan
kejadian, serta menerapkan lempar)yang disusun sesuai peraturan.
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang 3.4 Menganalisis, merancang, dan
spesifik sesuai dengan mengevaluasi strategi dan taktik
bakat dan minatnya untuk menyerang dan bertahan dalam olahraga
memecahkan masalah beladiri yang disusun sesuai peraturan
permainan.
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3.5 Menganalisis konsep penyusunan
program peningkatan serta
mengevaluasiderajat kebugaran jasmani
terkaitkesehatan dan keterampilan secara
pribadi berdasarkan instrument yang
dipakai.
3.6 Menganalisis, merancang, dan
mengevaluasi beberapa rangkaian senam
lantai
3.7 Menganalisis, dan merancang koreografi
aktivitas gerak ritmik, serta mengevaluasi
kualitas gerakan (execution).
3.8 Menganalisis keterampilan 4 gaya renang
untuk memperbaiki keterampilan gerak,
dan keterampilanrenang
penyelamatan/pertolongan
kegawatdaruratan di air, serta tindakan
lanjutan di darat.
3.9 Memahami berbagai peraturan
perundangan serta konsekuensi hukum
bagi para pengguna dan pengedar
NARKOBA dan psikotropika.
3.10 Memahami beberapa faktor yang dapat
mencegah perilaku terkait yang menjurus
kepada STDS (Sexually Transmitted
Disease), AIDS dan kehamilan.
3.11 Memahami dampak dan penanggulangan
Penyakit Menular Seksual (PMS) terhadap
diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
4. Mengolah, menalar, 4.1 Memperagakan dan mengevaluasi taktik
menyaji, dan mencipta dan strategi permainan (menyerang dan
dalam ranah konkret dan bertahan) salah satu permainan bola
ranah abstrak terkait besar dengan peraturan terstandar.
dengan pengembangan dari 4.2 Memperagakan dan mengevaluasi taktik
yang dipelajarinya di dan strategi permainan (menyerang dan
sekolah secara mandiri bertahan) salah satu permainan bola kecil
serta bertindak secara dengan peraturan terstandar.
efektif dan kreatif, dan 4.3 Memperagakan dan mengevaluasi taktik
mampu menggunakan dan strategi dalam perlombaan salah satu
metoda sesuai kaidah nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat,
keilmuan dan lempar) dengan peraturan terstandar.
4.4 Memperagakan dan mengevaluasi taktik
dan strategi menyerang dan bertahan
pada simulasi pertarungan olahraga bela
diri.
4.5 Memperagakan beberapa rangkaian
senam lantai.
4.6 Memperagakan dan mengevaluasi
rangkaian aktivitas gerak ritmik (masing-
masing tiga hingga lima gerak).
4.7 Menyusun program peningkatan serta
KELAS: X
KERAJINAN
REKAYASA
BUDIDAYA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
ajaran agama yang dianutnya wirausahawan dan keberagaman produk
budidaya di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan
mengamalkan perilaku peduli lingkungan dalam menggali
jujur, disiplin, informasi tentang keberagaman produk
tanggungjawab, peduli budidaya dan kewirausahaan di wilayah
(gotong royong, kerjasama, setempat dan lainnya
toleran, damai), santun, 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri,
responsif dan pro-aktif dan dan mandiri dalam memperkenalkan
menunjukkan sikap sebagai produk budidaya di wilayah setempat dan
bagian dari solusi atas lainnya dan menerapkan wirausaha
berbagai permasalahan 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
dalam berinteraksi secara royong, bertoleransi, disiplin,
efektif dengan lingkungan bertanggung jawab, kreatif dan inovatif
sosial dan alam serta dalam dalam memahami kewirausahaan dan
menempatkan diri sebagai
melaksanakan budidaya di wilayah
cerminan bangsa dalam setempat dan lainnya dengan
pergaulan dunia.
memperhatikan estetika produk akhir
untuk membangun semangat usaha
PENGOLAHAN
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
ajaran agama yang dianutnya wirausahawan dan keberagaman produk
pengolahan di wilayah setempat dan
lainnya sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan
mengamalkan perilaku peduli lingkungan dalam menggali
jujur, disiplin, informasi tentang keberagaman produk
tanggungjawab, peduli pengolahan dan kewirausahaan di
(gotong royong, kerjasama, wilayah setempat dan lainnya
toleran, damai), santun, 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri,
responsif dan pro-aktif dan dan mandiri dalam memperkenalkan
menunjukkan sikap sebagai produk pengolahan di wilayah setempat
bagian dari solusi atas dan lainnya dan menerapkan wirausaha
berbagai permasalahan 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
dalam berinteraksi secara royong, bertoleransi, disiplin,
efektif dengan lingkungan bertanggung jawab, kreatif dan inovatif
sosial dan alam serta dalam dalam memahami kewirausahaan dan
menempatkan diri sebagai membuat produk pengolahan di wilayah
cerminan bangsa dalam setempat dan lainnya dengan
pergaulan dunia. memperhatikan estetika produk akhir
untuk membangun semangat usaha
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Mengidentifikasi desain produk dan
menganalisis pengetahuan pengemasan karya pengawetan bahan
faktual, konseptual, nabati dan hewani berdasarkan konsep
prosedural berdasarkan berkarya dengan pendekatan budaya
rasa ingintahunya tentang setempat dan lainnya
ilmu pengetahuan, 3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang
teknologi, seni, budaya, dan dibutuhkan dalam mendukung proses
humaniora dengan produksi pengawetan bahan nabati dan
wawasan kemanusiaan, hewani
kebangsaan, kenegaraan, 3.3 Memahami proses produksi pengawetan
dan peradaban terkait bahan nabati dan hewani di wilayah
penyebab fenomena dan setempat melalui pengamatan dari
kejadian, serta menerapkan berbagai sumber
pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai 3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam
dengan bakat dan minatnya untuk menjalankan sebuah wirausaha
memecahkan masalah. pengawetan bahan nabati dan hewani
KELAS: XI
KERAJINAN
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
ajaran agama yang dianutnya wirausahawan dan keberagaman produk
kerajinan di wilayah setempat dan
lainnya sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan
mengamalkan perilaku peduli lingkungan dalam menggali
jujur, disiplin, informasi tentang keberagaman produk
tanggungjawab, peduli kerajinan dan kewirausahaan di wilayah
(gotong royong, kerjasama, setempat dan lainnya
toleran, damai), santun, 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri,
responsif dan pro-aktif dan dan mandiri dalam memperkenalkan
menunjukkan sikap sebagai karya kerajinan di wilayah setempat dan
bagian dari solusi atas lainnya dan menerapkan wirausaha
berbagai permasalahan 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
dalam berinteraksi secara royong, bertoleransi, disiplin,
efektif dengan lingkungan bertanggung jawab, kreatif dan inovatif
sosial dan alam serta dalam dalam memahami kewirausahaan dan
menempatkan diri sebagai membuat karya kerajinan di wilayah
cerminan bangsa dalam setempat dan lainnya dengan
pergaulan dunia memperhatikan estetika produk akhir
untuk membangun semangat usaha
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami desain produk dan
dan menganalisis pengemasan karya kerajinan dari bahan
pengetahuan faktual, lunak berdasarkan konsep berkarya
konseptual, prosedural, dan dengan pendekatan budaya setempat dan
metakognitif berdasarkan lainnya
rasa ingin tahunya tentang 3.2 Memahami sumber daya yang
ilmu pengetahuan, dibutuhkan dalam mendukung proses
teknologi, seni, budaya, dan produksi kerajinan dari bahan lunak
humaniora dengan 3.3 Memahami proses produksi kerajinan
wawasan kemanusiaan, dari bahan lunak di wilayah setempat
kebangsaan, kenegaraan, melalui pengamatan dari berbagai
dan peradaban terkait sumber
penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan 3.4 Menganalisis peluang usaha kerajinan
pengetahuan prosedural dari bahan lunak berdasarkan
pada bidang kajian yang pengamatan pasar di lingkungan wilayah
spesifik sesuai dengan setempat
REKAYASA
BUDIDAYA
PENGOLAHAN
KELAS: XII
KERAJINAN
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
ajaran agama yang dianutnya wirausahawan dan keberagaman produk
kerajinan di wilayah setempat dan
lainnya sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan
mengamalkan perilaku peduli lingkungan dalam menggali
jujur, disiplin, informasi tentang keberagaman produk
tanggungjawab, peduli kerajinan dan kewirausahaan di wilayah
(gotong royong, kerjasama, setempat dan lainnya
toleran, damai), santun, 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri,
responsif dan pro-aktif dan dan mandiri dalam memperkenalkan
menunjukkan sikap sebagai karya kerajinan di wilayah setempat dan
bagian dari solusi atas lainnya dan menerapkan wirausaha
berbagai permasalahan 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
dalam berinteraksi secara royong, bertoleransi, disiplin,
efektif dengan lingkungan bertanggung jawab, kreatif dan inovatif
sosial dan alam serta dalam dalam memahami kewirausahaan dan
menempatkan diri sebagai membuat karya kerajinan di wilayah
cerminan bangsa dalam setempat dan lainnya dengan
pergaulan dunia memperhatikan estetika produk akhir
untuk membangun semangat usaha
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami desain produk dan
menganalisis dan pengemasan karya kerajinan fungsi hias
mengevaluasi pengetahuan dari berbagai bahan limbah berdasarkan
faktual, konseptual, konsep berkarya dan peluang usaha
prosedural, dan dengan pendekatan budaya setempat dan
metakognitif berdasarkan lainnya
rasa ingin tahunya tentang 3.2 Memahami sumber daya yang
ilmu pengetahuan, dibutuhkan dalam mendukung proses
teknologi, seni, budaya, dan produksi usaha kerajinan fungsi hias dari
humaniora dengan berbagai bahan limbah
wawasan kemanusiaan, 3.3 Menganalisis proses produksi usaha
kebangsaan, kenegaraan, kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan
dan peradaban terkait limbah di wilayah setempat melalui
penyebab fenomena dan pengamatan dari berbagai sumber
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural 3.4 Memahami pembuatan proposal
pada bidang kajian yang usahakerajinan fungsi hias dari berbagai
spesifik sesuai dengan bahan limbah
bakat dan minatnya untuk 3.5 Memahami desain produk dan
memecahkan masalah pengemasan karya kerajinan fungsi
pakai dari berbagai bahan limbah
berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi usaha kerajinan fungsi pakai
dari berbagai bahan limbah
3.7 Menganalisis proses produksi usaha
kerajinan fungsi pakai dari berbagai
bahan limbah di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai sumber.
3.8 Menganalisis hasil usaha kerajinan fungsi
pakai dari berbagai bahan limbah
berdasarkan kriteria keberhasilan usaha
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan 4.1 Mendesain produk dan pengemasan
mencipta dalam ranah konkret dan karya kerajinan fungsi hias dari berbagai
ranah abstrak terkait dengan bahan limbah berdasarkan konsep
pengembangan dari yang berkarya dan peluang usaha dengan
dipelajarinya di sekolah secara pendekatan budaya setempat dan lainnya
mandiri serta bertindak secara 4.2 Mendesain prosesproduksi usaha kerajinan fungsi
efektif dan kreatif, dan mampu hias dari berbagai bahan limbah berdasarkan
menggunakan metoda sesuai identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur
kaidah keilmuan. berkarya dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya
4.3 Mencipta karya kerajinan fungsi hias dari
berbagai bahan limbah yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.4 Membuat proposal dan mempraktekkan usaha
kerajinan fungsi hias dari berbagai limbah.
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
karya kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan
limbah berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya.
4.6 Mendesain prosesproduksi usaha kerajinan fungsi
pakai dari berbagai bahan limbah berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur
berkarya dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya
4.7 Mencipta karya kerajinan fungsi pakai dari
berbagai bahan limbah yang berkembang di
wilayah setempat dan dari berbagai bahan limbah yang
Sesuai teknik dan prosedur.
4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha kerajinan fungsi
pakai dari berbagai bahan limbah berdasarkan
kriteria keberhasilan usaha
REKAYASA
BUDIDAYA
PENGOLAHAN
3. Memahami, menerapkan dan 3.1 Memahami konsep besaran pokok, besaran turunan,
menganalisis pengetahuan faktual, dan satuan.
konseptual, dan prosedural 3.2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
3.3 Memahami konsep gerak benda titik melalui
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, besaran-besaran fisika yang terkait
dan humaniora dalam wawasan 3.4 Menerapkan konsep gerak lurus dengan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, kecepatan tetap dan gerak lurus dengan
dan peradaban terkait penyebab percepatan tetap
fenomena dan kejadian dalam bidang3.5 Memahami gerak melingkar dengan laju tetap dan
kerja yang spesifik untuk memecahkan gerak melingkar dengan percepatan sudut tetap.
masalah. 3.6 Menerapkan hukum Newton dan konsep gaya
3.7 Menerapkan konsep usaha, energi dan daya
3.8 Memahami hukum kekekalan energi
3.9 Memahami konsep impuls dan hukum
kekekalan momentum
3.10 Menganalisis gerak translasi dan rotasi
3.11 Menerapkan konsep kesetimbangan benda tegar
3.12 Menerapkan konsep elastisitas bahan
3.13 Menerapkan hukum-hukum yang berhubungan
dengan fluida statik dan
3.14 Menerapkan konsep suhu dan kalor
3.15 Memahami pengaruh kalor terhadap zat
3.16 Memahami sifat–sifat gas ideal dan
persamaan keadaan gas
3.17 Menerapkan hukum-hukum termodinamika
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Menyaji hasil pengukuran besaran fisis
dalam ranah konkret dan ranah abstrak menggunakan alat ukur dan teknik yang tepat
terkait dengan pengembangan dari yang4.2 Menyaji hasil pengamatan terhadap gerak benda
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, kedalam grafik
dan mampu melaksanakan tugas 4.3 Menganalisis gerak lurus berubah beraturan
spesifik di bawah pengawasan langsung. menggunakan hukum Newton
4.4 Menyaji hasil percobaan menggunakan
konsep usaha, energidandaya
4.5 Menganalisis hubungan impuls dan mmomentum
dalam perhitungan
4.6 Menyaji hasil analisis gerak benda berdasarkan
konsep translasi dan rotasi
4.7 Memecahkan masalah kesetimbangan benda tegar
4.8 Memecahkan masalah yang berkaitan
dengan tumbukan
4.9 Merencanakan dan melaksanakan percobaan
untuk menentukan elastisitas bahan
4.10 Memecahkan persoalan dalam teknologi
dan rekayasa yang berkaitan dengan hukum-
hukum fluida static dan dinamik.
4.11 Mengolah hasil penyelidikan yang
Berkaitan dengan suhu dan kalor
4.12 Menyaji hasil penyelidikan mengenai
cara perpindahan kalor
4.13 Melakukan perhitungan berbagai proses
berdasarkan hokum termodinamika
KELAS: XI
KELAS: X
12. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Gambar Teknik
KELAS: X
KELAS: XI
13. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Teknologi Dasar
Otomotif
KELAS: X
14. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar
Teknik Otomotif
Kelas: X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 1.1 Mengamalkan nilai-nilai ajaran
agama yang dianutnya agama dalam perancangan
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Memiliki motivasi internal,
perilaku jujur, disiplin, tanggung kemampuan bekerjasama,
jawab, peduli (gotong royong, konsisten, rasa percaya diri, dan
kerjasama, toleran, damai) santun, sikap toleransi dalam perbedaan
responsif dan pro-aktif dan konsep berpikir, dan strategi
menunjukan sikap sebagai bagian menyelesaikan masalah dalam
dari solusi atas berbagai pekerjaan dasar teknik otomotif
permasalahan dalam berinteraksi 2.2 Mentransformasi diri dalam
secara efektif dengan lingkungan berperilaku: teliti, kritis, disiplin,
sosial dan alam serta dalam dan tangguh mengadapi masalah
menempatkan diri sebagai cerminan dalam melakukan tugas pekerjaan
bangsa dalam pergaulan dunia. dasar teknik otomotif
2.3 Menunjukkan sikap bertanggung
jawab, rasa ingin tahu, santun,
jujur, dan perilaku peduli
lingkungan dalam melakukan tugas
dan pekerjaan dasar teknik
otomotif.
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Memahami jenis-jenis hand tool
menganalisis pengetahuan faktual, 3.2 Memahami jenis-jenis power tool
konseptual, dan prosedural 3.3 Memahami jenis special tools
berdasarkan rasa ingin tahunya sesuai fungsinya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
3.4 Memahami prinsip kerja dan fungsi
seni, budaya, dan humaniora dalam
jenis-jenis peralatan workshop
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
equipment
kenegaraan, dan peradaban terkait
3.5 Memahami pemasangan bearing
penyebab fenomena dan kejadian
dan komponen lain dengan
dalam bidang kerja yang spesifik
hydraulic press
untuk memecahkan masalah.
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3.6 Memahami pembentukan benda
kerja sederhana, perataan dan
penyikuannya (kerja bangku)
3.7 Memahami penguliran luar pada
benda kerja secara manual
3.8 Memahami penguliran dalam pada
benda kerja secara manual
dilakukan
3.9 Menjelaskan kelayakan hand tool
dilihat dari fisik dan fungsi
3.10 Menjelaskan kelayakan jenis-jenis
power tool dilihat dari fisik dan
fungsi
3.11 Menjelaskan kelayakan fungsi
jenis-jenis peralatan workshop
equipment
3.12 Memahami pemeliharaan hand
tool
3.13 Memahami pemeliharaan jenis-
jenis power tool
3.14 Memahami pemeliharaan jenis-
jenis peralatan workshop
equipment
3.15 Mengidentifikasi alat-alat ukur
sesuai dengan fungsi dan
penggunaannya
3.16 Menjelaskan penggunaan alat-alat
ukur mekanik
3.17 Menjelaskan pengguanaan alat-alat
ukur pneumatik
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3.18 Memahami penggunaan alat-alat
ukur elektrik/elektronik
3.19 Memahami perawatan alat-alat
ukur
3.20 Menjelaskan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
3.21 Menjelaskan aspek-aspek
keamanan kerja sesuai buku
petunjuk K3
3.22 Menjelaskan pelaksanaan prosedur
K3
3.23 Memahami pengontrolan
kontaminasi pada bahan bakar, olie
dan bodi
3.24 Menjelaskan prosedur pemadaman
kebakaran sesuai klasifikasi
kebakaran
3.25 Memahami pengangkatan benda
kerja secara manual.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Mengidentifikasi jenis-jenis hand
dalam ranah konkret dan ranah tool sesuai fungsinya
abstrak terkait dengan 4.2 Mengidentifikasi jenis-jenis power
pengembangan dari yang tool sesuai dengan fungsinya
dipelajarinya di sekolah secara 4.3 Mengidentifikasi jenis special tools
mandiri, dan mampu melaksanakan sesuai fungsinya
tugas spesifik di bawah pengawasan
4.4 Mengidentifikasi jenis-jenis
langsung.
peralatan workshop equipment
sesuai peruntukannya
4.5 Mendemontrasikan penggantian
bearing dan komponen lain dengan
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
hydraulic press dilakukan sesuai
prosedur
4.6 Membuat benda kerja sederhana,
perataan dan penyikuannya
dilakukan sesuai prosedur kerja
4.7 Mengulir luar pada benda kerja
secara manual dilakukan sesuai
SOP
4.8 Mengulir dalam pada benda kerja
secara manual dilakukan sesuai
SOP
4.9 Memeriksa kelayakan hand tool
dilihat dari fisik dan fungsi sesuai
dengan SOP
4.10 Memeriksa kelayakan jenis-jenis
power tool dilihat dari fisik dan
fungsi
4.11 Memeriksa kelayakan fungsi
Jenis-jenis peralatan workshop
equipment sesuai dengan SOP
4.12 Memelihara hand tool sesuai
dengan SOP
4.13 Memelihara jenis-jenis power tool
sesuai SOP
4.14 Memelihara jenis-jenis peralatan
workshop equipment sesuai dengan
SOP
4.15 Mengidentifikasi alat-alat ukur
sesuai dengan fungsi dan
penggunaannya
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4.16 Menggunakan alat-alat ukur
mekanik
4.17 Menggunakan alat-alat ukur
pneumatik
4.18 Menggunakan alat-alat ukur
elektrik/ elektronik
4.19 Merawat alat-alat ukur
4.20 Melaksanakan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
4.21 Mengidentifikasi aspek-aspek
keamanan kerja sesuai buku
petunjuk K3
4.22 Mendemontrasikan pelaksanaan
prosedur K3
4.23 Mengontrol kontaminasi pada
bahan bakar, olie dan bodi
4.24 Mendemontrasikan prosedur
pemadaman kebakaran sesuai
klasifikasi kebakaran
4.25 Melakukan pengangkatan benda
kerja secara manual sesuai SOP
15. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Teknik Listrik
Dasar Otomotif
KELAS : X
16. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Simulasi Digital
KELAS : X
KELAS : XI
KELAS : XII
KELAS : XI
2. Menegembangkan perilaku (jujur, 2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam
disiplin, tanggungjawab, peduli, menginterpretasikan pengertian perawatan
santun, ramah lingkungan, gotong berkala Pemeliharaan Sasis dan Pemindah
royong, kerjasama, cinta damai, Tenaga Kendaraan Ringan
2.2 Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam
responsive dan proaktif) dan
memahami filosofi sebuah perawatan dan
menunjukkan sikap sebagai
perbaikan
bagian dari solusi atas berbagai
2.3 Menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab
permasalahan bangsa dalam
dalam mengikuti langkah-langkah perawatan
berinteraksi secara efektif dengan
sesuai dengan SOP
lingkungan social dan alam serta 2.4 Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan
dalam menempatkan diri sebagai melalui kegiatan yang berhubungan dengan
cermin bangsa dalam pergaulan pemeriksaan, perawatan dan perbaikan Sasis dan
dunia. Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan
KELAS : XII
KELAS : XII
Kelas X
Kelas XI
Kelas XII
b. Tujuan
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Lingkungan Hidup meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
1) Konsep dasar lingkungan hidup
2) Nilai-nilai ketertiban, kebersihan dan keindahan dalam kehidupan di
rumah, sekolah dan di masyarakat
3) Berbudaya bersih pada lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
4) Nilai-nilai keindahan pada lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat
5) Nilai dan Penggunaan IPTEK dalam pengelolaan lingkungan hidup.
d. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang
kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar
Proses dan Standar Penilaian.
b) Penyelenggaraan Layanan
Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling, Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor bertugas dan berkewajiban
menyelenggarakan layanan yang mengarah pada (1) pelayanan dasar,
(2) pelayanan pengembangan, (3) pelayanan peminatan studi, (4)
pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas.
1) Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya
kebutuhan siswa yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan
dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan
sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat
(significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada umumnya berperan
secara tidak langsung dan mendorong para significant persons
berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer
siswa.
2) Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan
potensi peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas
perkem-bangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup
baik siswa akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan
dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan,
memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki
secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya
pendidikan pada umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan
pengembangan bagi peserta didik. Pada satuan-satuan pendidikan,
para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan
dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa. Dalam hal
ini, pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor selalu diarahkan
dan mengacu kepada tahap dan tugas perkembangan siswa.
3) Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi
Siswa, yaitu pelayanan yang secara khusus tertuju kepada
peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik sesuai
dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah
peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini terkait dengan
bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan
menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan
pendukung) yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling.
Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik
ini terkait pula dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan
tersebut di atas.
4) Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan
yang diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan
pelayanan pengembangan, serta pelayanan pemi natan.
Permasalahan tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan belajar, karir.
Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor memiliki peran dominan.
Peran pelayanan teraputik oleh Guru Bimbingan dan Konseling
atau Konselor dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar,
pelayanan pengembangan, dan pelayanan peminatan.
5) Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri
siswa pada satuan pendidikan, seperti personil satuan pendidikan,
orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang semuanya itu
terkait dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok
terselenggaranya dan suskesnya tugas utama satuan pendidikan,
proses pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi peserta
didik. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung
ataupun tidak langsung dengan kegiatan pelayanan dasar,
pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik tersebut di
atas.
7. PERATURAN AKADEMIK
1) Peminatan/Pemilihan Program Keahlian/Paket Keahlian
Peminatan/Pemilihan Progrma Keahlian/Paket Keahlian di SMK N 1
Sinonsyang berpedoman pada spektrum keahlian Pendidikan Menengah
Kejuruan, berdasarkan keputusan Direktur Pembinaan SMK no.
2873/C5.3/MN/2008, tanggal 22-09-2008 dan Keputusan Direktur
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas
no.251/C/Kep/MN/2008, tanggal 22 Agustus 2008. Pemilihan Program
Keahlian dan Paket Keahlian dilaksanakan pada saat siswa melakukan
pendaftaran (PPDB) masuk SMK N 1 Sinonsyang pada kelas X melalui
angket pemilihan program keahlian karena setiap Program Keahlian di
SMK N 1 Sinonsyang hyanya memilki satu Paket Keahlian, yaitu
Program Keahlian Teknik Otomotif dengan paket keahliannya Teknik
Kendaraan Ringan, Program Keahlian Teknik Mesin dengan paket
keahlainnya Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri, dan Program
Keahlian Teknik Ketenaga Listrikan dengan paket kieahliannya Teknik
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik. Dalam menentukan
peminatan/pemilihan program keahlian, selain berdasarkan minat
peserta didik, juga hasil Tes khusus atau wawancara dan persetujuan
orang tua peserta didik menjadi bahan pertimbangan.
3) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria
Penentuan Kenaikan Kelas diatur sesuai dengan ketentuan yaitu apabila
kegiatan penilaian kenaikan kelas dilakukan secara berkesinambungan
sehingga tindakan perbaikan dan pengayaan diberikan saat dini dan tepat
waktu diharapkan tidak ada peserta didik yang tidak mencapai
kompetensi yang ditargetkan walaupun dengan kecepatan dan gaya
belajar yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kalau setiap peserta
didik bisa dibantu secara optimal sesuai dengan keperluannya mencapai
kompetensi tertentu, maka tidak perlu ada peserta didik yang tidak naik
kelas ( automatic promotion ). Namun apabila karena alasan yang kuat,
misalnya karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga
tidak mungkin bisa berhasil dibantu mencapai kompetensi yang
ditargetkan, maka hasil penilaian kelas bisa menjadi dasar peserta didik
tersebut tinggal kelas.
4) Kelulusan
Seorang peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
SMK N 1 Sinonsyang setelah memenuhi Kriteria Kelulusan sebagai
berikut :
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program pembelajaran
seluruh mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum yang digunakan
dan semua nilainya sudah memenuhi KKM. Pemenuhan persyaratan
ini diwujudkan dalam bentuk nilai yang tercantum dalam Buku Induk
Siswa dan pada buku laporan pendidikan yang dimiliki peserta didik
mulai semester 1 sampai semester 6.
Proses pembelajaran terjadi secara internal pada diri peserta didik. Proses
tersebut mungkin saja terjadi akibat dari stimulus luar yang diberikan guru,
teman, lingkungan. Proses tersebut mungkin pula terjadi akibat dari stimulus
dalam diri peserta didik yang terutama disebabkan oleh rasa ingin tahu.
Proses pembelajaran dapat pula terjadi sebagai gabungan dari stimulus luar
dan dalam. Dalam proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan kedua
stimulus pada diri setiap peserta didik.
1. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu
perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
1) Hakikat RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu
yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah,
matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu;
(4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5)
materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber
belajar; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian.
Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
untuk matapelajaran yang diampunya. Pengembangan RPP dapat
dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran, dengan
maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal
pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan secara
mandiri atau secara berkelompok. Pengembangan RPP yang dilakukan
oleh guru secara mandiri dan/atau secara bersama-sama melalui
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di dalam suatu sekolah
tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior yang
ditunjuk oleh kepala sekolah.
Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara berkelompok
melalui MGMP antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasikan dan
disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.
2) Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP
Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah
sebagai berikut.
a. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan
berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke
dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan
dalam pembelajaran.
b. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan
dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan
awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,kebutuhan khusus, kecepatan
belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.
c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
d. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta
didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses
pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta
didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar,
keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
e. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
f. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi
dalam berbagai bentuk tulisan.
g. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
h. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi
dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan,
hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat
teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan
kelemahan peserta didik.
i. Keterkaitan dan keterpaduan.
j. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan
antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran
tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan
keterampilan, dan keragaman budaya.
k. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
l. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif
sesuai dengan situasi dan kondisi.
b. Menentukan Tujuan
Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau
diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada
indikator, paling tidak mengandung dua aspek: Audience (peserta
didik) dan Behavior (aspek kemampuan), tetapi, sebaiknya lengkap A,
B, C, D yaitu Audience (peserta didik), Behaveour (aspek
kemampuan), Condition (syarat tercapainya kemampuan tersebut), dan
Degree (tingkat kemampuan yang akan dicapai)
2. PROSES PEMBELAJARAN
Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan
pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
1) Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari
dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;
c. mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang
akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan
d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang
kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan
permasalahan atau tugas.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya,
mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Untuk pembelajaran
yang berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan
sesuatu, guru memfasilitasi agar peserta didik dapat melakukan pengamatan
terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik
menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan
balik, dan latihan lanjutan kepada peserta didik.
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait
dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan,
menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.
Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang
dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan,
museum, dan sebagainya. Sebelum menggunakannya peserta didik harus
tahu dan terlatih dilanjutkan dengan menerapkannya.
Berikutnya adalah contoh aplikasi dari kelima kegiatan belajar (learning
event) yang diuraikan dalam tabel 1 di atas.
a. Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi
kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui
kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih
mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang
penting dari suatu benda atau objek.
b. Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat,
disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik
untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil
pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan
dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak.
Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat
hipotetik.
Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari
guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan
sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan
secara mandiri.
Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan
bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih
dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.
Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih
lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang
ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang
beragam.
c. Mengumpulkan dan mengasosiasikan
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta
didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan
fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan
eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.
Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu
memeroses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi
dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi
dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
d. Mengkomunikasikan hasil
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang
ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh
guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik
tersebut.
3) Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau
sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian
dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya. Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke
dalam empat KI. KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. KI-2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi
KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD
tentang penyajian pengetahuan. KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan
dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang
tercantum dalam KI-3, untuk semua matapelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak
diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan
pembelajaran.
2) Cakupan Penilaian
Dalam Kurikulum 2013, kompetensi inti (KI) dirumuskan sebagai
berikut:
a) KI-1: kompetensi inti sikap spiritual.
b) KI-2: kompetensi inti sikap sosial.
c) KI-3: kompetensi inti pengetahuan.
d) KI-4: kompetensi inti keterampilan.
Untuk setiap materi pokok tertentu terdapat rumusan KD untuk setiap
aspek KI. Jadi, untuk suatu materi pokok tertentu, muncul 4 KD sebagai
berikut:
1) KD pada KI-1: aspek sikap spiritual (untuk matapelajaran tertentu
bersifat generik, artinya berlaku untuk seluruh materi pokok).
2) KD pada KI-2: aspek sikap sosial (untuk matapelajaran tertentu
bersifat relatif generik, namun beberapa materi pokok tertentu ada
KD pada KI-3 yang berbeda dengan KD lain pada KI-2).
3) KD pada KI-3: aspek pengetahuan
4) KD pada KI-4: aspek keterampilan
b. Pendekatan Penilaian
Penilaian menggunakan pendekatan sebagai berikut:
1) Acuan Patokan
Semua kompetensi perlu dinilai dengan menggunakan acuan
patokan berdasarkan pada indikator hasil belajar. Sekolah
menetapkan acuan patokan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhannya.
2) Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar ditentukan sebagai berikut:
Keterangan:
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif.
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif.
c) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan
dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh
matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada
pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan
pendidikan yang bersangkutan.
c. Karakteristik Penilaian
a) Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3
dan KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan
berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
prosedur yang benar dan hasil yang baik. Asumsi yang digunakan
dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat belajar apapun, hanya
waktu yang dibutuhkan yang berbeda. Peserta didik yang belajar
lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan
peserta didik pada umumnya.
b) Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian
otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia
sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik
(kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui
oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat
dilakukan oleh peserta didik.
c) Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian
proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau
ulangan kenaikan kelas).
d) Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap
kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan,
misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan masing-masing.
e) Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk,
portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
Penilaian
No. Aspek yang dinilai 1 2 3
1. Merangkai alat
2. Pengamatan
3. Data yang diperoleh
4. Kesimpulan
Keterangan:
Rubrik: Aspek yang dinilai Penilaian 1 2 3
Merangkai alat
Rangkaian alat tidak benar (Nilai 1)
Rangkaian alat benar, tetapi tidak rapi atau tidak memperhatikan
keselamatan
kerja (Nilai 2)
Rangkaian alat benar, rapi, dan memperhatikan keselamatan kerja (Nilai 3)
Pengamatan
Pengamatan tidak cermat (Nilai 1)
Pengamatan cermat, tetapi mengandung interpretasi (2)
Pengamatan cermat dan bebas interpretasi (3)
Data yang diperoleh
Data tidak lengkap (Nilai 1)
Data lengkap, tetapi tidak terorganisir, atau ada yang salah tulis (Nilai 2)
Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar (Nilai 3)
Kesimpulan
Tidak benar atau tidak sesuai tujuan (Nilai 1)
Sebagian kesimpulan ada yang salah atau tidak sesuai tujuan (Nilai 2)
Semua benar atau sesuai tujuan (Nilai 3)
b) Penilaian Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan
kecenderungan seseorang dalam merespons sesuatu/objek. Sikap juga
sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki
oleh seseorang. Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif,
kognitif, dan konatif/perilaku. Komponen afektif adalah perasaan yang
dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek.
Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang
mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan
untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan
dengan kehadiran objek sikap.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses
pembelajaran adalah:
i. Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki
sikap positif terhadap matapelajaran. Dengan sikap`positif dalam
diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar,
akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah
menyerap materi pelajaran yang diajarkan.
ii. Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap
positif terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap
positif terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal yang
diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap
negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap materi
pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.
iii. Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu
memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang
berlangsung. Proses pembelajaran mencakup suasana
pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang
digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan
menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta
didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
iv. Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan
dengan suatu materi pelajaran. Misalnya, masalah lingkungan
hidup (materi Biologi atau Geografi). Peserta didik perlu memiliki
sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap
kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan
lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif
terhadap program perlindungan satwa liar.
v. Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik.
Teknik-teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan
langsung, dan laporan pribadi.
Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai
berikut.
a) Observasi perilaku
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan
kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal. Guru dapat
melakukan observasi terhadap peserta didiknya. Hasil observasi
dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan.
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan
menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian
berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah.
b) Pertanyaan langsung
Guru juga dapat menanyakan secara langsung tentang sikap
peserta didik berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya,
bagaimana tanggapan peserta didik tentang kebijakan yang baru
diberlakukan di sekolah mengenai “Peningkatan Ketertiban”.
Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam
memberi jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu
terhadap objek sikap. Dalam penilaian sikap peserta didik di
sekolah, guru juga dapat menggunakan teknik ini dalam menilai
sikap dan membina peserta didik.
c) Laporan pribadi
Teknik ini meminta peserta didik membuat ulasan yang berisi
pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan,
atau hal yang menjadi objek sikap. Misalnya, peserta didik
diminta menulis pandangannya tentang “Kerusuhan Antaretnis”
yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang
dibuat peserta didik dapat dibaca dan dipahami kecenderungan
sikap yang dimilikinya.
No. Nama S I K A P
Tengg. Rasa
Ramah Tman
Hormat Ortu
Tngg.Jawab
Kerjasama
Tepat Janji
Keterbukaan
Ketekun. Bljr
Kerajinan
Kedisiplinan
Kejujuran
Kepedulian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
c) Tes Tertulis
i. Pengertian
Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan
kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal
peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban
tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda,
mewarnai, menggambar, dan lain sebagainya.
d) Penilaian Proyek
i. Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas
yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut
berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek
dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada matapelajaran tertentu secara
jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
i) Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari
informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan
laporan.
ii) Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan
tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam
pembelajaran.
iii) Keaslian
Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil
karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa
petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
ii. Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses
pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu
menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan
laporan tertulis.
Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk
poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen
penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.
Contoh Teknik Penilaian Proyek:
Matapelajaran : __________________________________
Nama Proyek : __________________________________
Alokasi Waktu : __________________________________
Guru Pembimbing : __________________________________
Nama Peserta didik : __________________________________
NIS : __________________________________
Kelas/SMT : __________________________________
Skor
No. Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5
1. PERENCANAAN
i. Persiapan
ii. Rumusan Judul
2. PELAKSANAAN
a. Sistematiak Penulisan
b. Keakuratan Sumber Data/Informasi
c. Kuantitas Sumber data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
3. LAPORAN PROYEK
a. Perform
ans/Pen
ampilan
b. Presenta
si
(Pengua
saan
Materi)
TOTAL SKOR
e) Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas
suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta
didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan,
pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat
dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pengembangan produk meliputi 3
(tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
i. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan
merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk.
ii. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan
peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan
teknik.
iii. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang
dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
Teknik Penilaian Produk biasanya menggunakan cara holistik atau
analitik.
i. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya
dilakukan pada tahap appraisal.
ii. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan
terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses
pengembangan.
Skor
No. Tahapan 1 2 3 4 5
1. Tahap Perencanaan Bahan
2. Tahap Proses Pembuatan
a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan
kebersihan)
3. Tahap Akhir (Hasil Produk)
a. Bentuk fisik
b. Inovasi
TOTAL SKOR
Catatan :
Skor diberikan dengan rentang skor 1 (satu) sampai dengan 5 (lima), dengan
ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan
maka semakin tinggi nilainya.
f) Penilaian Portofolio
i. Pengertian
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan
pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut
dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang
dianggap terbaik oleh peserta didik.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik
secara individu pada satu periode untuk suatu matapelajaran. Akhir suatu
periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan
peserta didik. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan
peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta
didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio
dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik
melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik.
Catatan:
PI = Pencapaian Indikator
Untuk setiap karya peserta didik dikumpulkan dalam satu file sebagai
bukti pekerjaan yang masuk dalam portofolio. Skor yang digunakan
dalam penilaian portofolio menggunakan rentang antara 0 -10 atau 10 –
100. Kolom keterangan diisi oleh guru untuk menggambarkan
karakteristik yang menonjol dari hasil kerja tersebut.
g) Penilaian Diri
i. Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik
diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses
dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik
penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif,
afektif dan psikomotor. Penilaian konpetensi kognitif di kelas,
misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan
dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu
matapelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas kriteria atau
acuan yang telah disiapkan. Penilaian kompetensi afektif, misalnya,
peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat
curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya,
peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria
atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan penilaian
kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai
kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan
kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Untuk menentukan
pencapaian kompetensi tertentu, peniaian diri perlu digabung dengan
teknik lain.
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap
perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan
penilaian diri di kelas antara lain:
(a) dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka
diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
(b) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena
ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi
terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
(c) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk
berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif
dalam melakukan penilaian.
Inventori digunakan untuk menilai konsep diri peserta didik dengan tujuan
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diri peserta didik.Rentangan nilai
yang digunakan antara 1 dan 2. Jika jawaban YA maka diberi skor 2, dan jika
jawaban TIDAK maka diberi skor 1. Kriteria penilaianya adalah jika rentang
nilai antara 0–5 dikategorikan tidak positif; 6–10, kurang positif; 11– 5
positif dan 16–20 sangat positif
C. KALENDER PENDIDIKAN