Gadar Kulit - Tugas
Gadar Kulit - Tugas
2) Breathing
a) Pengkajian
Pada pasien syok anafilaktik ditemukan adanya batuk dan sesak napas akibat spasme
pada bronkus, bunyi stridor pada auskultasi paru.
b) Diagnosa
Ketidakefektifan pola napas b/d spasme otot bronkus.
c) Intervensi
i. Kaji frekuensi napas
R/ untuk mengetahui kelainan pada saluran pernapasan.
ii. Berikan posisi semifowler
iii. Berikan tambahan oksigen atau ventilasi manual sesuai kebutuhan
R/ Untuk menurunkan hipoksia cerebral
iv. Pemberian bronkodilator
R/ Mengatasi bronkospasme.
3) Circulation
a. Pengkajian
Terjadi hipotensi sampai syok, aritmia. Kelainan EKG : gelombang T datar, terbalik,
atau tanda-tanda infark miokard. Gelisah, pusing .
4) Disability
Pengkajian
Pada pasien syok anafilaktik, akan mengalamai penurunan kesadaran.
Diakibatkan transport oksigen ke otak yg tidak mencukupi ( menurunnya curah
jantung –hipotensi) yang akhirnya darah akan sulit mencapai jaringan otak. Pasien
dengan syok anafilaktik biasanya terjadi gelisah dan kejang.
5) Exposure
Kaji kelainan kulit seperti urtikaria dibagian ekstremitas.
b. Secondary Survey
1) Catat adanya drainase dari mata dan hidung
2) Inspeksi lidah dan mukosa oral
3) Kaji mengenai mual muntah pada saluran GI
4) Kaji peristaltik saluran GI
5) Pemeriksaan diagnostic eosinofil.
6) Pemeriksaan fisik
2) Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital
1. Keadaan umum : lihat keadaan umum pasien, bagaimana tingkat kesadarannya
2. Tekanan darah : -
3. Nadi :-
4. Suhu :
5. Respirasi : jika keadaan angioedema nya parah maka akan mengalami sesak
nafas
Head to toe
1. Kulit dan rambut: pada pasien angioedema kulitnya kan mengalami kemerahan, da
teraba panas
2. Kepala : Inspeksi warna kulit dan kebersihan kulit, Palpasi
suhu,tekstur,kelembaban,apakah ada nyeri tekan, apakah ada massa /
benjolan atau apakah ada odema.
3. Mata : Inspeksi : apakah sclera ikterus atau tidak, apakah konjungtiva pucat
atau tidak, apakah palpebra oedema atau tidak, pada angioedema
biasanya akan mengalami pembengkakan/oedema pada palpepbra.
Palpasi apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa / benjolan.
4. Telinga : Inspeksi : apakah ada peradangan atau serumen, Palpasi : apakah ada
nyeri tekan atau apakah ada massa / benjolan
5. Hidung : Inspeksi : apakah ada peradangan atau serumen, terlihat pernafasan
cupig hidung, Palpasi apakah ada nyeri tekan atau apakah ada massa /
benjolan
6. Mulut : terjadi pembengkakan pada bibir
7. Leher : inspeksi apakah ada polip,perdarahan,secret,dan luka, Palpasi :
apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa / benjolan
8. dada : adanya otot bantu pernafasan
9. ekstremitas : adanya bekas luka garukan
C. Diagnose keperawatan
1) ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan Allergen yang masuk ke dalam tubuh
2) Nyeri Akut berhubungan dengan patologis penyakit
3) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan inflamsi pada bagian kulit
D. Intervensi keperawatan
No Diagnosa Tujuan/KH Intervensi Rasional
.
1. Bersihan Setelah diberikan asuhan 1. Kaji 1. R/ :
jalan nafas keperawatan selama ...X frekuensi, kecepatan
tidak efektif 24 jam , diharapkan kedalaman biasanya
berhubunga bersihan jalan nafas pasien pernapasan meningkat.
n dengan normal dengan kriteria dan ekspansi Dispenea
Allergen hasil : paru. Catat dan terjadi
yang masuk Frekuensi respirasi upaya peningakata
ke dalam normal ( Skala 5 ) pernapasan, n kerja
tubuh Irama respirasi normal ( termasuk napas.
skala 5 ) pengguanaan Kedalaman
Kemampuan menarik otot bantu/ pernapasan
nafas dalam normal ( pelebaran berpariasi
skala 5 ) masal. tergantung
2. Auskultasi derajat
bunyi napas gagal
dan catat napas.
adanya bunyi Ekspansi
napas dada
adventisius terbatas
seperti yang
krekels, berhubunga
mengi, n dengan
gesekan atelektasis
pleura. atau nyeri
3. Tinggikan dada
kepala dan pleuritik.
bantu 2. R/ : bunyi
mengubah napas
posisi. menurun/
Bangunkan tak ada bila
pasien turun jalan napas
dari tempat obstruksi
tidur dan sekunder
ambulansi terhadap
sesegera pendarahan
mungkin. , bekuan/
4. Berikan kolaps jalan
oksigen napas kecil
tambahan (atelektasis)
. Ronci dan
mengi
menyertai
obstruksi
jalan napas/
kegagalan
pernapasan
3. R/ : duduk
tinggi
memungkin
kan
ekspansi
paru dan
memudahk
an
pernapasan.
Pengubaha
n posisi dan
ambulansi
meningkatk
an
pengisian u
dara
segmen
paru
berbeda
sehingga
memperbai
ki difusi
gas.
4. R/ :
memaksima
lkan
bernapas
dan
menurunka
n kerja
napas