Anda di halaman 1dari 4

PERAN SUPERVISOR DALAM MENCAPAI KUALITAS

PRODUK KONSTRUKSI
Fritswel Ratmadi Payung

185102821

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta

SUPERVISOR PROYEK
Supervisor adalah orang yang berhubungan langsung dengan manajer. Namun dalam konteks
tanggung jawab, supervisor mempunyai tugas yang tidak kalah berat. Dalam banyak kasus, supervisor
memiliki tugas yang strategis karena langsung terjun di lapangan melaksanakan semua rencana dari
manajer. Hal ini menyebabkan supervisor mempunyai kedudukan istimewa didalam perusahaan.
Bersama dengan para staf, supervisor menentukan selesai tidaknya pekerjaan (proyek) yang menjadi
rencana strategis perusahaan. Supervisor mengetahui benar seluk beluk pekerjaan yang harus selesai
sesuai jadwal beserta dinamika yang ada di lapangan (Agung, 2014). Dalam hal ini supervisor harus
menangani dua hal langsung yaitu tugas-tugas dari manajernya sekaligus mengelola bawahannya
supaya tetap dalam kondisi prima bekerja dan menjaga keutuhan tim. Dengan posisi di antara manajer
dan staf, seorang supervisor harus mampu berperan optimal. Ibarat jembatan, supervisor harus mampu
menjembatani kepentingan manajemen dan kepentingan staf sebagai pelaksana tugas di lapangan.
Seorang supervisor juga dituntut untuk memiliki tiga keterampilan yaitu:
1. Keterampilan teknis
Kemampuan untuk memahami dan mengerjakan aktifitas-aktifitas tertentu dengan baik,
terutama memerlukan penguasaan mengenai cara, metode, proses, prosedur dan teknik tertentu.
2. Keterampilan manusiawi
Kemampuan untuk bekerja dengan orang lain secara efektif sebagai anggota kelompok dan
dapat membina kerjasama yang baik dalam kelompok yang dipimpinnya.
3. Keterampilan konseptual
Kemampuan untuk melihat perusahaan secara keseluruhan, meliputi kemampuan melihat
keterkaitan antar bagian, dan kemampuan membayangkan hubungan antar perusahaan dengan
industri dimana perusahaan terletak, serta hubungan perusahaan dengan masyarakat, keadaan
politik, sosial dan ekonomi secara keseluruhan.

Tanggung Jawab Supervisor Proyek


Tanggung jawab seorang supervisor secara umum memang sulit, seorang supervisor harus
memenuhi berbagai tanggung jawab kepada karyawan, kelompok kerja dan organisasi. Supervisor
harus bertanggung jawab dalam memastikan semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik sehingga tidak
ada keamanan, keselamatan atau kesehatan yang terancam. Supervisor memiliki empat tanggung jawab
yaitu (Rohmanah, 2013):
1. Planning, merencanakan kegiatan yang menjadi tugasnya.
a. Menentukan tujuan/sasaran yang hendak dicapai (kuantitas, kualitas dan waktu).
b. Mengembangkan beberapa alternatif/pilihan kegiatan serta menentukan sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran.
c. Memilih alternatif kegiatan yang terbaik ditinjau dari sasaran yang ingin dicapai dan
kebutuhan sumber dayanya.
d. Menentukan/mempersiapkan langkah-langkah pencegahan dan pemecahan bila terjadi
gangguan pada pelaksanaan rencana.
2. Coordinating, mengkoordianasikan kegiatan dan tugas agar berjalan lancar.
a. Mengkoordinasikan tentang kebutuhan sumber daya yang diperlukan.
b. Mengkoordinir kelompok kerja agar tetap berada pada jalur yang tepat.
3. Directing, mengarahkan dan mengatur bagaimana agar tugas dan pekerjaan tersebut dapat
berjalan lancar.
a. Mengatur penggunaan alat, mesin serta fasilitas dan sumber daya yang lain.
b. Mengatur pelaksanaan tugas diantara anggota-anggota kelompok kerja (pembagian tugas).
4. Controlling, melakukan kontrol terhadap kegiatan dalam kelompok serta pekerjaan yang
dilakukan oleh kelompok tersebut.
a. Mengumpulkan informasi/data tentang kemajuan/hasil.
b. Membandingkan pelaksanaan/hasil dengan sasaran yang telah ditentukan dalam rencana
serta melihat apakah terjadi penyimpangan.
c. Menganalisa penyimpangan yang terjadi serta mencari sebab-sebabnya.

Tugas Supervisor Proyek Konstruksi


Supervisor diberi kepercayaan untuk memberikan instruksi kerja, pengawasan, dan monitoring
serta melakukan pekerjaan dalam suatu kelompok. Berikut ini adalah beberapa tugas dari seorang
supervisor didalam sebuah pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi:
1. Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman dalammelaksanakan
pekerjaan di lapangan.
2. Bersama dengan bagian engineering menyusun kembali metodepelaksanaan konstruksi dan
jadwal pelaksanaan perkerjaan.
3. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuaidengan
persyaratan biaya, mutu dan waktu yang telah ditetapkan.
4. Membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan kegiatanharian kepada
pelaksana pekerjaan.
5. Mengadakan evaluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
6. Membuat program penyesuaian dan tindakan turun tangan, apabila terjadiketerlambatan
dan penyimpangan pekerjaan di lapangan.
7. Melakukan pemeriksaan dan memproses berita acara kemajuan pekerjaan dilapangan.
8. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja mingguan, metodekerja, gambar
kerja dan spesifikasi teknik.
9. Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan jadwal tenaga kerja dan mengaturpelaksanaan
tenaga dan peralatan proyek.
10. Mengupayakan efisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga dan alat dilapangan.
11. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan dan pengukuran hasilpekerjaan di lapangan.
12. Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan di lapangan.
13. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan pekerjaan, agar selalu sesuai dengan
metode konstruksi dan instruksi kerja yang telah ditetapkan.
14. Menerapkan program keselamatan kerja dan kebersihan di lapangan.
Supervisor dituntut memiliki wibawa sebagai seorang pemimpin yang siap berkorban serta
menjalankan tugas yang diemban agar visi dan misi perusahaan dapat tercapai. Tugas dan tanggung
jawab supervisor memang sangat luas, pada intinya adalah bagaimana ia memastikan bahwa semua
pekerjaan dapat dilakukan dengan baik. Supervisor juga dituntut dapat memberikan motivasi kepada
karyawan atau bawahannya agar kembali semangat kerja serta di jalur yang benar dalam melakukan
pekerjaan.
Pengawas proyek wajib ada ketika pelaksanaan pekerjaan sedang dilakukan, untuk mengawasi
adanya kesalahan dari pihak pelaksana pekerjaan, sering terjadi ketika melaksanakan man power atau
tukang ketika melaksanakan pekerjaan seperti mengaduk semen baik menggunakan molen atau
manual,campuran pasir,semen dan koralnya tidak sesuai dengan bestek atau SOP (Standart Operation
Procedure) yang akan menyebab akibat yang tidak baik untuk pekerjaan struktur.
Pekerjaan yang dilakukan manual lebih banyak terjadi kesalahan dari sumber daya manusianya
terutama tukang yang mencampuri pasir,semen dan koral tersebut, disinilah letak pengawasan seorang
supervisor diperlukan, bisa saja terjadi tukang karena letih pasir seharunya 9 pengki menjadi 7 pengki
sehingga bisa kebanyakan koralnya atau semennya, ataupun kebalikan dengan koralnya yang tanpa
sepengetahuan tukang tersebut salah jumlah memasukkan ke molen.
Pengawas yang cerdik, akan mempercayakan kepada pelaksana yang sudah paham benar dengan
pelaksanaan pekerjaan tapi tidak dilepas begitu saja, melainkan di dampingi pelaksanan tersebut
sewaktu bekerja, karena bisa saja pelaksana ada niat mengurangi campuran beton tersebut, sering terjadi
ketika pengecoran dilakukan site mix menggunakan molen dengan coran volume banyak.
http://kreatif-untukmu.blogspot.com/2013/03/tugas-supervisor-teknik-sipil-bangunan.html
A. A. NGR. ALIT ANGGA WIJAYA NARA PUTRA., 2016., ANALISIS PENGARUH
KOMPETENSI SUPERVISOR PROYEK TERHADAP BIAYA, MUTU DAN WAKTU
PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG

Anda mungkin juga menyukai