A.) Setiap proyek memiliki tujuan khusus, didalam proses pencapaian tujuan tersebut ada tiga
constraint yang harus dipenuhi, yang dikenal dengan Trade-off Triangle atau Triple
Constraint. Triple constraint adalah usaha pencapaian tujuan yang berdasarkan tiga batasan,
yaitu :
1. Tepat biaya.
Proyek harus dikerjakan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran, baik biaya tiap item
pekerjaan, biaya tiap periode pelaksanaan maupun biaya total sampai akhir proyek.
2. Tepat waktu.
Proyek harus dikerjakan dengan waktu sesuai dengan jadwal pelaksanaan proyek (schedule)
yang telah direncanakan yang ditunjukan dalam bentuk prestasi pekerjaan (work progress).
3. Tepat mutu.
Mutu produk atau disebut sebagai kinerja (performance), harus memenuhi spesifikasi dan
kriteria dalam taraf yang disyaratkan oleh pemilik.
2. A.)
B.) Pelaksanaan Proyek
Nilai Jaminan Uang Muka secara bertahap dapat dikurangi secara proporsional sesuai
dengan pencapaian prestasi pekerjaan.
G.) Jaminan Pemeliharaan adalah surat jaminan yang berfungsi untuk menjamin
pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan yang diberikan oleh penyedia Pekerjaan Konstruksi
atau Pengadaan Jasa Lainnya yang membutuhkan masa pemeliharaan dalam meminta
pembayaran 100% (Jaminan Pemeliharaan tidak digunakan dalam Pengadaan Barang dan
Jasa Konsultansi), dengan masa berlaku mulai dari pekerjaan pemeliharaan sampai
dengan 14 (empat belas) hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai.
Besaran nilai Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak
atau dapat pula berupa uang retensi sebesar 5% dari nilai pekerjaan
H.)
4.
Metode Evaluasi Berdasarkan Kualitas. Metode ini digunakan untuk pekerjaan yang
mengutamakan kualitas penawaran teknis sebagai faktor yang menentukan terhadap
hasil/manfaat (outcome) secara keseluruhan, dan/atau lingkup pekerjaan yang sulit ditetapkan
dalam KAK. Metode ini digunakan untuk jasa konsultasi yang bersifat kajian makro, seperti
master plan dan road map; penasihatan; dan perencanaan dan pengawasan pekerjaan yang
kompleks.
Metode Evaluasi Berdasarkan Kualitas dan Biaya. Metode ini digunakan untuk pekerjaan
yang lingkup, keluaran (output), waktu penugasan dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan
baik dalam KAK, dan/atau besarnya biasa dapat ditentukan dengan mudah, jelas, dan tepat.
Metode ini dapat digunakan dalam pemilihan jasa konsultansi desain jaringan irigasi, desain
jalan, studi kelayakan, dan manajemen konstruksi.
Metode Evaluasi Berdasarkan Pagu Anggaran. Metode ini digunakan untuk pekerjaan yang
sudah ada aturan yang mengatur (standar), dapat dirinci dengan tepat, atau anggarannya tidak
melampaui pagu tertentu. Contohnya adalah penilaian pekerjaan desain dan supervisi bangunan
gedung, dan pekerjaan survei dan pemetaan skala kecil.
Metode Evaluasi berdasarkan Biaya Terendah. Metode ini digunakan untuk pekerjaan yang
bersifat sederhana dan standar seperti desain dan supervisi bangunan sederhana.
5. A.)Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikan kepada peserta pemilihan/Penyedia
berupa larangan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di seluruh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah dalam jangka waktu tertentu.
B.)
Tindakan yang dapat dikenakan sanksi daftar hitam:
1. Ketentuan ketidakhadiran dalam pembuktian kualifikasi dapat dikenakan sanksi daftar
hitam dihapuskan
2. menawarkan, menerima, atau menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah atau
imbalan berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi
siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan Pengadaan
Barang/Jasa sekarang dikenakan sanksi daftar hitam
3. Tidak memperbaiki atau mengganti barang yang cacat mutu dalam jangka waktu yang
ditentukan juga dapat dikenakan sanksi daftar hitam
4. Mempertegas bahwa tidak menindaklanjuti hasil audit BPK yang mengakibatkan
timbulnya kerugian keuangan negara, dapat dikenakan sanksi daftar hitam.
C.) a. sanksi digugurkan dalam pemilihan; b. sanksi pencairan jaminan; c. Sanksi Daftar
Hitam; d. sanksi ganti kerugian; dan/atau e. sanksi denda
6. A.) Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak para pihak dalam
kontrak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi
B.) (1) Dalam hal terjadi keadaan kahar, pelaksanaan Kontrak dapat dihentikan.
(2) Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak dapat melakukan perubahan
kontrak. (3) Perpanjangan waktu untuk penyelesaian Kontrak disebabkan keadaan kahar
dapat melewati Tahun Anggaran.
(4) Tindak lanjut setelah terjadinya keadaan kahar diatur dalam Kontrak