)
dan Anak Perusahaan
Beserta
Halaman
II LAPORAN KEUANGAN
(Dalam Rupiah)
2010 2009
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas (Catatan 2c, 2f, 2q dan 4) 17.759.127.703 8.127.591.097
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu sebesar Rp 1.975.734.179 pada tahun 2010
dan Rp 2.183.339.339 pada tahun 2009
(Catatan 2d, 2f, 2q, 5 dan 20) 72.653.444.733 72.017.043.916
Pihak hubungan istimewa (Catatan 2e, 5 dan 32) 3.317.529.730 1.971.429.044
Piutang lain-lain (Catatan 6) 6.874.359.407 7.158.475.615
Persediaan (Catatan 2g, 7 dan 20) 10.981.380.892 2.216.726.772
Uang muka (Catatan 8) 33.872.686.907 13.320.153.322
Biaya dibayar di muka (Catatan 2h dan 9) 4.257.286.818 1.773.993.527
1
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
2010 2009
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 5.000.000.000 saham pada tahun 2010
dan 2.400.000.000 saham pada tahun 2009
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
2.755.125.000 saham pada tahun 2010 dan
1.422.000.000 saham pada tahun 2009 (Catatan 23) 275.512.500.000 142.200.000.000
Tambahan modal disetor - bersih (Catatan 2n dan 24) 49.189.822.293 44.483.862.411
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
(Catatan 2e, 3b dan 25) ( 181.286.191.489 ) -
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan
(Catatan 2b, 3a dan 26) ( 1.023.151.538 ) ( 1.390.726.824 )
Saldo laba (defisit)
Ditentukan penggunaannya (Catatan 23) 438.712.505 438.712.505
Belum ditentukan penggunaannya ( 32.050.128.353 ) ( 34.504.521.650 )
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
2010 2009
BEBAN USAHA (Catatan 2j, 2l, 2o, 2p, 11, 13, 29 dan 30)
Penjualan 15.932.500.151 13.732.458.099
Umum dan administrasi 54.797.876.560 42.326.879.837
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Saldo, 31 Desember 2010 275.512.500.000 49.189.822.293 ( 1.023.151.538 ) ( 181.286.191.489 ) 438.712.505 ( 32.050.128.353) 110.781.563.418
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
2010 2009
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
1. UMUM
PT Mahaka Media Tbk. (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Abdi Bangsa Tbk. berdasarkan Akta
Notaris No. 229 tanggal 28 November 1992 oleh Ny. Siti Pertiwi Henny Shidki S.H.. Akta Pendirian ini
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 19 Desember 1992 dalam Surat
Keputusan No. C2-10310.HT.01.01.TH.92 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 9 Tambahan No. 564 tanggal 29 Januari 1993. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa
kali perubahan dan perubahan terakhir dengan Akta Notaris No. 4 tanggal 4 Mei 2010 oleh
Zulkifli Harahap S.H., dan telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-24811.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 17 Mei 2010
sehubungan dengan peningkatan modal dasar dan perubahan nama menjadi PT Mahaka Media Tbk..
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan menjalankan usahanya dalam bidang
penerbitan dan percetakan pers dan non pers, termasuk perfilman, periklanan dan informasi multimedia.
Kantor Perusahaan terletak di Plaza ASIA (dahulu Plaza ABDA) Lantai 26, Jalan Jenderal Sudirman
Kavling 59, Jakarta Selatan.
Sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-153/PM/1993 tanggal
5 Februari 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana
kepada masyarakat sebanyak 2.899.951 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Saham yang
ditawarkan ini tidak dicatatkan di Bursa Efek.
Sesuai dengan Surat Keputusan Bapepam No. S-1562/PM/2000 tanggal 29 Juni 2000, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I sebanyak 15 juta saham
dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dimana setiap pemegang saham yang memiliki 2 saham berhak
atas 3 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk membeli 3 saham baru yang ditawarkan
dengan harga Rp 1.500 per saham.
Pada tanggal 3 April 2002, Perusahaan melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta sebanyak 400
juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 40 miliar yang
merupakan seluruh modal dasar ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan.
Pada bulan Juli 2002, Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan
HMETD sebanyak 240 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan jumlah keseluruhan
sebesar Rp 25,2 miliar dimana setiap pemegang saham yang memiliki 5 saham berhak atas 3 HMETD
untuk membeli 3 saham baru yang ditawarkan dengan harga Rp 105 per saham.
6
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Pada bulan Oktober 2004, Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka
penerbitan HMETD sebanyak 512 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan jumlah
keseluruhan sebesar Rp 64 miliar dimana setiap pemegang saham yang memiliki 5 saham berhak atas
4 HMETD untuk membeli 4 saham baru yang ditawarkan dengan harga Rp 125 per saham.
Pada bulan Juli 2008, Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan
HMETD sebanyak 270 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan jumlah keseluruhan
sebesar Rp 67,5 miliar dimana setiap pemegang saham yang memiliki 500 saham berhak atas
117 HMETD untuk membeli 117 saham baru yang ditawarkan dengan harga Rp 250 per saham.
Pada bulan Juli 2010, Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas V dalam rangka penerbitan
HMETD sebanyak 1.333.125.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan jumlah
keseluruhan sebesar Rp 133.312.500.000 dimana setiap pemegang saham yang memiliki 16 saham berhak
atas 15 HMETD untuk membeli 15 saham baru yang ditawarkan dengan harga Rp 105 per saham.
c. Anak Perusahaan
Laporan keuangan konsolidasi tahun 2010 dan 2009 meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak
perusahaan dan dimiliki lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut:
Persentase Kepemilikan Jumlah Aset
Tahun
Kegiatan Operasi 2010 2009 2010 2009
Pokok Domisili Komersial % % Rp Rp
7
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan Akta Notaris No. 26 oleh Zulkifli Harahap S.H., tanggal 27 Juli 2010, susunan komisaris dan
direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Komisaris Direksi
Berdasarkan Akta Notaris No. 2 oleh Soegeng Santosa S.H., tanggal 4 Juni 2009, susunan komisaris dan
direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Komisaris Direksi
Susunan komite audit dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai
berikut:
2010 2009
Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak
perusahaan pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2010 2009
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai masing-masing
761 dan 537 orang karyawan tetap (tidak diaudit).
8
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 Tentang
Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali persediaan yang
dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dan aset tetap tertentu
yang telah dinilai kembali berdasarkan ketentuan pemerintah. Laporan keuangan konsolidasi disusun
menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan
arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan, dimana Perusahaan
mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material, termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi,
antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil
usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
Bagian pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan disajikan dalam akun “Hak Minoritas
atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi sebesar persentase
kepemilikannya sedangkan bagian pemegang saham minoritas atas laba bersih Anak perusahaan disajikan
dalam akun “Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi” pada laba rugi
konsolidasi sebesar persentase kepemilikannya.
Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada Anak perusahaan dapat melebihi
bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian
pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas yang dalam hal ini adalah
Perusahaan, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi
kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode
selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan
kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang
dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.
Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih Anak
perusahaan yang diakuisisi dibukukan sebagai “Goodwill” dan diamortisasi dengan menggunakan metode
garis lurus selama 20 tahun karena berdasarkan pertimbangan manajemen Perusahaan, akusisi Anak
perusahaan bersifat jangka panjang yang akan meningkatkan nilai Perusahaan sebagai induk perusahaan
dengan bisnis media terintegrasi.
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas Anak perusahaan yang
bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan Anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas
dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak perusahaan” dan akan diakui sebagai pendapatan
atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
9
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang dan tidak dijaminkan.
Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan
penurunan nilai.
Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan tidak akan
dapat menagih semua piutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan yang
signifikan pada debitur, probabilitas bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan, dan
wanprestasi atau tunggakan dalam pembayaran dianggap indikator bahwa piutang usaha telah turun
nilainya. Jumlah cadangan tersebut adalah selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus
kas masa depan, yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun cadangan, dan jumlah kerugian yang
terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Ketika piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut
dihapuskan terhadap akun cadangan. Penerimaan kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah
dihapuskan dikreditkan terhadap laporan laba rugi.
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa”, yang dimaksud dengan mempunyai hubungan istimewa adalah:
(1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau
berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies,
subsidiaries dan fellow subsidiaries);
(3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak
suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari
perorangan tersebut; yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat
diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan
perusahaan pelapor;
(4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota
dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang
tersebut; dan
(5) perusahaan, bilamana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam penjelasan (3) atau (4), atau setiap
orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan yang bersangkutan. Ini mencakup
perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama
dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci
yang sama dengan perusahaan pelapor.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik ataupun tidak dilaksanakan
berdasarkan harga dan kondisi normal seperti halnya transaksi dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
10
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Sesuai dengan PSAK No. 38 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, transaksi
restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan saham yang dilakukan dalam rangka
reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan
perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat
menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok Perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam
kelompok Perusahaan tersebut.
f. Instrumen Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi
2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan pelaporan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan
informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan
kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan
karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi
lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
Efek kumulatif dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut dianggap tidak menimbulkan dampak yang
signifikan terhadap laporan keuangan sehingga tidak dicatat pada saldo laba tanggal 1 Januari 2010.
Aset Keuangan
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang,
investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Anak
perusahaan menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan
sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan.
Pada saat pengukuran awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang
tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak dimiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No.55 (Revisi
2006) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi ketika pinjaman
yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui
proses amortisasi.
Aset keuangan utama Perusahaan dan Anak perusahaan meliputi kas dan setara kas serta piutang.
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006).
11
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Perusahaan dan
Anak perusahaan tidak akan dapat menagih hutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat
diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan
diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan dibawah Catatan ini.
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset
keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa terjadi bila:
i. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau
ii. Perusahaan dan Anak perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa
penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b)
secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan
aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Apabila Perusahaan dan Anak perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer
pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan
Anak perusahaan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat
dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap
kewajiban baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah
diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi.
Penurunan Nilai
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai
atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti
yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut
berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang
dapat diestimasi secara handal.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan
pertama kali menentukan secara individual apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas
aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual.
Jika Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai
atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak,
maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau
terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
12
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur
sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk
kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi
melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan
laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan
tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan
penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa
mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan dan Anak
perusahaan.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau
berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan
akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi
biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan
dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.
Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal
dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat
diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang
berlaku.
Kewajiban Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajiban
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, hutang dan pinjaman. Pada tanggal
neraca, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan selain yang diklasifikasikan
sebagai hutang dan pinjaman. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas kewajiban keuangan pada saat
pengakuan awal.
Pengakuan awal kewajiban keuangan dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Kewajiban keuangan utama Perusahaan dan Anak perusahaan meliputi hutang bank, hutang usaha, hutang
lain-lain dan biaya masih harus dibayar.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
a) Hutang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga
Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan
biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”). Pada tanggal
neraca, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait
dalam bagian kewajiban lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba atau rugi ketika
kewajiban dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas
perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE
dicatat sebagai bagian dari “Beban Bunga dan Keuangan Lainnya” dalam laporan laba rugi
konsolidasi.
b) Hutang usaha dan lain-lain
Kewajiban untuk hutang usaha, hutang lain-lain dan biaya masih harus dibayar dinyatakan sebesar
jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
13
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Penghentian Pengakuan
Suatu kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
g. Persediaan
Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya
perolehan ditentukan dengan menggunakan metode “Masuk Pertama, Keluar Pertama (First in first out -
FIFO)”. Harga perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya
langsung lainnya dan biaya overhead yang dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi. Nilai
realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya
penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaatnya dengan metode garis lurus.
i. Penyertaan saham
Penyertaan pada Perusahaan asosiasi dengan pemilikan antara 20% sampai dengan 50%, baik langsung
maupun tidak langsung, dinyatakan berdasarkan metode ekuitas (equity method), dimana biaya perolehan
penyertaan ditambahkan atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atau Anak perusahaan atas laba (rugi)
bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan. Kerugian yang melebihi nilai tercatat penyertaan
diakui bila Perusahaan atau Anak perusahaan mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan
pendanaan atau menjamin kewajiban Perusahaan asosiasi. Bagian laba (rugi) bersih Perusahaan asosiasi
disesuaikan dengan amortisasi selisih antara biaya perolehan penyertaan dengan bagian Perusahaan atas
nilai wajar aset bersih pada saat perolehan (goodwill) yang dihitung dengan metode garis lurus selama
20 tahun karena berdasarkan pertimbangan manajemen Perusahaan, akusisi perusahaan asosiasi bersifat
jangka panjang yang akan meningkatkan nilai Perusahaan sebagai induk perusahaan dengan bisnis media
terintegrasi. Dividen kas dicatat sebagai pengurang nilai penyertaan.
j. Aset Tetap
Aset tetap, setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya. Aset
tetap kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat
biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan
dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu
penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul
dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan
jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan
pengakuannya.
14
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai
keadaan disesuaikan secara prospektif.
Aset tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat atau nilai
wajar setelah dikurangi biaya penjualan aset tersebut dan disajikan pada aset lain-lain dalam neraca
konsolidasi, kecuali untuk aset yang diharapkan akan dijual dalam masa satu tahun disajikan sebagai aset
lancar lainnya.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap.
Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset telah
selesai dan siap untuk digunakan.
k. Goodwill
Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih Anak
perusahaan yang diakuisisi dibukukan sebagai “Goodwill” dan diamortisasi dengan menggunakan metode
garis lurus selama 20 tahun karena berdasarkan pertimbangan manajemen Perusahaan, akusisi Anak
perusahaan bersifat jangka panjang yang akan meningkatkan nilai Perusahaan sebagai induk perusahaan
dengan bisnis media terintegrasi. Jika biaya perolehan (cost of the acquisition) lebih rendah dari bagian
(interest) Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi saat tanggal akuisisi,
maka nilai wajar aset non moneter sudah diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut
dieliminasi. Apabila setelah nilai wajar aset non moneter sudah diturunkan seluruhnya, dan ternyata masih
terdapat sisa selisih yang belum dieliminasi, maka sisa selisih tersebut diakui sebagai “Goodwill Negatif”
dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan (deferred income) dan diakui sebagai pendapatan
secara sistematis selama 20 (dua puluh) tahun.
l. Beban Ditangguhkan
Beban ditangguhkan merupakan biaya-biaya pengembangan program yang akan diproses untuk
memperoleh hak intelektual. Beban ditangguhkan akan diamortisasi selama 4 (empat) tahun dengan
menggunakan metode garis lurus.
15
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs yang digunakan dihitung berdasarkan kurs tengah jual-
beli uang kertas asing dan/atau kurs tengah transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia,
yaitu sebesar Rp 8.991 dan Rp 9.400 untuk $AS 1.
r. Perpajakan
Pajak penghasilan tangguhan disajikan sepenuhnya, dengan menggunakan metode kewajiban. Pajak
penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas dasar
pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi. Pajak penghasilan
tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku
pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh
perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya
telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa
datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak
tangguhan tersebut.
Perubahan kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan
banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.
s. Laba Bersih per Saham
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata
tertimbang jumlah saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh, yang beredar selama tahun yang
bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar adalah sejumlah 2.046.626.434 saham pada
tahun 2010 dan 1.422.000.000 saham pada tahun 2009.
t. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan konsolidasi. Informasi segmen primer adalah berdasarkan segmen usaha yaitu
sirkulasi dan iklan surat kabar, buku, film rekam video, media luar ruang, majalah, multimedia dan
teknologi informasi dan penyiaran televisi. Perusahaan tidak menyajikan segmen sekunder berupa segmen
geografis karena menurut pendapat manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan, operasional di luar
Jakarta tidak material dan perhitungannya tidak praktis untuk dilakukan.
u. Penggunaan Estimasi
Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk membuat estimasi dan asumsi
terhadap jumlah yang dilaporkan. Oleh karena tidak adanya kepastian dalam membuat estimasi, maka
terdapat kemungkinan hasil aktual yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbeda dengan
estimasi tersebut. Perbedaan antara estimasi dan hasil aktual dibebankan atau dikreditkan pada operasi
tahun berjalan.
16
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Goodwill 25.504.062.560
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 24 September 2010, Perusahaan membeli saham milik
Rachmad Gobel, pihak ketiga, sebanyak 2.168 lembar saham (5,89% dari saham yang ditempatkan dan
disetor penuh pada AP) dengan harga Rp 1.084.000.000. Selisih antara harga beli dan proporsi saham
yang dibeli atas nilai buku penyertaan sebesar Rp 656.779.925 disajikan sebagai “Goodwill Negatif”
dalam kelompok Kewajiban Tidak Lancar di neraca konsolidasi.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham oleh Notaris Zulkifli Harahap S.H., No. 21 dan 22 tanggal 20 Oktober
2010, Perusahaan membeli seluruh saham yang dimiliki Andre Johannes Mamuaya dan sebagian saham
yang dimiliki Rino Oestara pada ADM masing-masing sebanyak 213.370 dan 8.306 lembar saham
(80,06 % dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada ADM) dengan harga
Rp 12.750.000.000. Selisih antara harga beli dan nilai buku penyertaan sebesar Rp 21.049.912.443
disajikan sebagai “Goodwill” dalam kelompok Aset Tidak Lancar di neraca konsolidasi.
Goodwill 21.049.912.443
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan penambahan penyertaan saham di RMM sebesar
Rp 22.100.000.000 atau sebanyak 2.210.000 saham sehingga kepemilikan Perusahaan di RMM naik
menjadi 91,91% dari 90,00%.
17
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 27 September 2010 yang telah didaftarkan kepada Notaris
Zulkifli Harahap S.H., No. 70/WM/XI/2010 tanggal 8 November 2010, Perusahaan menjual 1.275 lembar
saham miliknya di PT Pustaka Abdi Bangsa, Anak perusahaan, dengan nilai nominal 127.500.000 kepada
PT Republika Media Mandiri, Anak perusahaan, dengan nilai Rp 4.500.000.000.
Berikut adalah perhitungan Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali atas pelepasan
PT Pustaka Abdi Bangsa:
Harga beli 4.500.000.000
Nilai buku penyertaan ( 4.445.778.832 )
PT Sprint Media
Berdasarkan Akta No. 20 tanggal 20 Januari 2010 oleh Notaris Dr. Benny Djaja S.H., Perusahaan
mendirikan PT Sprint Media dan bagian saham milik Perusahaan sebanyak 150 lembar saham atau 30%
dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh PT Sprint Media dengan nilai
Rp 150.000.000.
PT Radio Attahiriyah
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham oleh Notaris Zulkifli Harahap S.H., No. 15 tanggal 20 Oktober 2010
Perusahaan membeli seluruh saham yang dimiliki PT Media Suara Global pada PT Radio Attahiriyah
sebanyak 116 lembar saham (20% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada
PT Radio Attahiriyah) dengan harga Rp 19.000.000.000.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham oleh Notaris Zulkifli Harahap S.H., No. 17 tanggal 20 Oktober 2010,
Perusahaan membeli seluruh saham yang dimiliki PT Media Suara Global pada PT Suara Irama Indah
sebanyak 8.811 lembar saham (20 % dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada
PT Suara Irama Indah) dengan harga Rp 11.278.125.000.
18
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Bank
Rekening Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 4.413.232.184 160.940.045
PT Bank Central Asia Tbk. 4.267.589.877 3.936.483.605
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 2.366.271.134 1.806.603.941
PT Bank Panin Tbk. 1.664.143.261 57.750.408
PT Bank CIMB Niaga Tbk. 573.660.276 431.120.795
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 250.063.632 1.115.318
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 163.568.771 30.129.340
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 122.389.040 290.040.712
PT Bank Syariah Mandiri 83.021.787 560.139.852
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation 80.065.549 -
PT Bank Bukopin Tbk. 17.687.790 463.193.905
PT Bank Mega Tbk. 2.378.410 -
PT Bank DKI 2.318.131 520.000
PT Bank Muamalat Indonesia 1.279.408 3.996.208
PT Bank Permata Tbk. 1.277.146 -
PT Bank Pembangunan Daerah Lampung 1.152.603 5.347.603
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. 868.906 -
PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 804.723 3.984.724
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - 389.917
Deposito berjangka
PT Bank Panin Tbk. 3.000.000.000 -
PT Bank Syariah Mandiri 140.000.000 -
PT Bank DKI 20.000.000 -
Deposito berjangka ini memperoleh bunga sebesar 6,5% - 7% pada tahun 2010.
Tidak ada kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak hubungan istimewa dan dijadikan jaminan.
19
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Pihak ketiga:
PT Wira Pamungkas Pariwara 1.635.250.447 943.216.880
PT Metrotech Jaya Komunika Indonesia 1.476.200.000 -
PT Citra Karya Mandiri 1.000.000.000 5.554.250.000
PT Flapkomindo Mitra Integrasi 990.000.000 -
PT Cakrawala Andalas Televisi 870.930.000 -
PT Sugitek Indo Tama 880.000.000 -
PT Infomedia Nusantara 763.279.000 763.279.000
PT Buana Media Teknologi 725.170.454 -
PT Ditibone Putera 722.442.373 674.200.773
PT Warna Warni Perdana 555.500.000 -
Lutfi Agency 538.792.658 554.336.413
PT Pertamina (Persero) 250.875.000 1.526.279.800
PT Indofood 168.072.381 2.938.848.285
PT Inter Pariwara Global 179.399.000 71.218.000
I-Media Singapore 160.304.506 777.000.000
PT Telkomsel 127.512.300 610.546.845
PT Dentsu Indonesia Inter Admark 120.450.000 408.590.600
20
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2010 2009
Pihak ketiga:
1 hari sampai 30 hari 20.767.326.015 30.788.985.870
31 hari sampai 60 hari 15.114.756.589 5.917.583.711
61 hari sampai 90 hari 12.806.974.504 5.465.740.208
Lebih dari 90 hari 25.940.121.804 32.028.073.466
21
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Piutang usaha PT Republika Media Mandiri, Anak perusahaan, sejumlah Rp 1.585.000.000 dijadikan jaminan
atas hutang bank jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Syariah Mandiri (lihat Catatan 20).
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun 2010
dan 2009, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu
adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang di kemudian hari.
Piutang kepada PT Wanakusuma Production merupakan piutang atas perjanjian pembiayaan pembuatan film
dokumenter dengan PT Republika Media Mandiri, Anak perusahaan (lihat Catatan 34c).
Piutang kepada PT Dika Data Securindo merupakan piutang atas perjanjian pembiayaan pembuatan aplikasi
serta strategi untuk menjalankan bisnis digital initiative, content provider dan value added service (lihat
Catatan 34d).
Piutang kepada karyawan tidak dibebani bunga dan akan dilunasi secara cicilan melalui pemotongan langsung
dari gaji karyawan yang bersangkutan.
Piutang kepada PT Global Media Wahana Entertainment merupakan piutang atas perjanjian pembiayaan
pembuatan film layar lebar dengan PT Republika Media Mandiri, Anak perusahaan (lihat Catatan 34b).
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun masing-masing piutang pada akhir tahun 2010 dan 2009,
manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa semua piutang dapat ditagih. Oleh sebab
itu, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak melakukan pencadangan piutang ragu-ragu.
22
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Persediaan atas program milik PT Danapati Abinaya Investama (DAI), Anak perusahaan, sebesar
Rp 1.277.443.400 diasuransikan terhadap setiap risiko kerugian yang mungkin timbul dengan nilai
pertanggungan sebesar Rp 509.686.650.
Persediaan milik PT Republika Media Mandiri (RMM), Anak perusahaan, tidak diasuransikan terhadap setiap
risiko kerugian yang mungkin timbul, karena menurut pendapat manajemen, persediaan kertas koran dan buku
sebagian besar berada pada gudang percetakan sehingga menjadi tanggung jawab pemilik percetakan.
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh persediaan buku yang diterbitkan laku terjual sehingga RMM tidak
melakukan penyisihan persediaan usang atau rusak.
Persediaan RMM senilai maksimum Rp 2.165.000.000 dijadikan jaminan atas hutang bank jangka panjang
yang diperoleh dari PT Bank Syariah Mandiri (lihat Catatan 20).
Akumulasi
Kepemilikan atas
Persentase Biaya Laba (Rugi) Bersih
Kepemilikan Perolehan Perusahaan Asosiasi Nilai Tercatat
PT Radionet Cipta Karya 20,80% 30.000.000.000 ( 4.066.166.545 ) 25.933.833.455
PT Suara Irama Indah 20,00% 11.278.125.000 163.031.752 11.441.156.752
PT Radio Attahiriyah 20,03% 19.000.000.000 326.782.856 19.326.782.856
PT Sprint Media 30,00% 150.000.000 ( 40.040.304 ) 109.959.696
23
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
2009
Akumulasi
Kepemilikan atas
Persentase Biaya Rugi Bersih
Kepemilikan Perolehan Perusahaan Asosiasi Nilai Tercatat
PT Radionet Cipta Karya 20,80% 30.000.000.000 ( 3.911.186.221 ) 26.088.813.779
Bagian Perusahaan atas laba (rugi) bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010
dan 2009 masing-masing sebesar Rp 294.793.980 dan Rp 2.987.469.735 (yang dihitung sejak tanggal
Perusahaan melakukan akuisisi saham).
Mutasi aset tetap Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Nilai Tercatat
Pemilikan langsung
Tanah 7.139.012.500 - - - 7.139.012.500
Bangunan dan prasarana 14.577.895.505 27.600.944.777 114.552.050 - 42.064.288.232
Peralatan dan perabot kantor 34.046.374.776 89.715.129.707 361.021.904 - 123.400.482.579
Kendaraan 8.751.473.375 2.968.056.765 372.750.000 - 11.346.780.140
Mesin cetak 17.455.979.802 1.101.000.000 - - 18.556.979.802
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 5.563.361.459 8.787.512.963 107.790.549 - 14.243.083.873
Peralatan dan perabot kantor 21.942.232.124 52.337.676.704 142.172.145 - 74.137.736.683
Kendaraan 4.188.803.756 2.016.384.932 188.809.376 - 6.016.379.312
Mesin cetak 4.200.228.804 3.235.372.476 - - 7.435.601.280
Nilai Tercatat
Pemilikan langsung
Tanah 7.139.012.500 - - - 7.139.012.500
Bangunan dan prasarana 12.773.129.299 2.059.022.433 254.256.227 - 14.577.895.505
Peralatan dan perabot kantor 31.290.988.806 3.127.060.057 371.674.087 - 34.046.374.776
Kendaraan 7.861.673.375 1.440.500.000 550.700.000 - 8.751.473.375
Mesin cetak 11.819.955.802 - 231.000.000 5.867.024.000 17.455.979.802
Aset dalam penyelesaian 5.867.024.000 - - ( 5.867.024.000 ) -
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 4.584.635.921 1.047.586.599 68.861.061 - 5.563.361.459
Peralatan dan perabot kantor 16.216.570.165 5.973.213.452 247.551.493 - 21.942.232.124
Kendaraan 3.572.599.778 989.303.978 373.100.000 - 4.188.803.756
Mesin cetak 2.060.293.829 2.188.059.975 48.125.000 - 4.200.228.804
24
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
2010 2009
Pada tanggal 31 Desember 2009 terdapat reklasifikasi aset dalam penyelesaian kepada mesin cetak
di PT Republika Media Mandiri, Anak perusahaan, sebesar Rp 5.867.024.000.
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang
dibebankan pada operasi tahun berjalan masing-masing sebesar Rp 12.469.649.564 dan Rp 10.198.164.004
(lihat Catatan 29).
Termasuk dalam mutasi penambahan aset tetap tahun 2010 adalah nilai buku aset tetap PT Emas Indonesia
Duaribu, PT Adhara Dhanapa Mahardhika dan PT Danapati Abinaya Investama, Anak perusahaan, sejumlah
Rp 39.645.159.375 dengan harga perolehan Rp 93.552.456.886 dan akumulasi penyusutan sebesar
Rp 53.907.297.511.
Aset tetap berupa tanah, peralatan dan perabot kantor, mesin cetak serta kendaraan digunakan sebagai jaminan
atas hutang bank yang diperoleh Perusahaan, PT Republika Media Mandiri dan PT Danapati Abinaya
Investama, Anak perusahaan, masing-masing dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Syariah
Mandiri dan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. dengan rincian sebagai berikut (lihat Catatan 14 dan 20):
2010 2009
Aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko pencurian, kerusakan dan risiko lainnya berdasarkan suatu
paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 214.964.247.243 dan Rp 25.673.910.400 masing-
masing pada tahun 2010 dan 2009. Menurut pendapat manajemen, polis tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian akibat pencurian, kerusakan dan lainnya.
25
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Rincian nilai pertanggungan aset tetap berdasarkan jenis aset tetap dan nama Perusahaan asuransi yang
semuanya pihak ketiga adalah sebagai berikut:
2010 2009
Bangunan
PT Artha Graha General Insurance 78.030.818.436 -
PT Asuransi Sinar Mas - 3.000.000.000
Mesin cetak
PT Asuransi Takaful Umum 16.958.187.000 16.958.187.000
Kendaraan
PT Asuransi Astra Sedaya Finance 2.250.350.000 836.850.000
PT Asuransi Tokio Marine Indonesia 1.354.000.000 -
PT Asuransi Takaful Umum 995.000.000 7.263.500
PT Asuransi Central Asia 886.000.000 -
PT Asuransi Jaya Proteksi 625.500.000 -
PT LIG Insurance Indonesia 598.000.000 -
PT Adira Dinamika Multifinance 427.300.000 416.700.000
PT Lippo Insurance 197.700.000 -
PT Asuransi Jasa Indonesia 188.900.000 -
PT Asuransi Raksa Pratikara 188.500.000 576.000.000
PT Asuransi Bina Dana Artha 164.000.000 -
PT Komet Bersama Indonesia 110.000.000 -
PT Jamindo General Insurance 105.000.000 -
PT Asuransi Astra Buana 90.750.000 1.666.200.000
PT Toyota Astra Financial Services - 145.450.000
Perlengkapan kantor
PT Artha Graha General Insurance 107.826.845.372 -
PT Asuransi Takaful Umum 2.067.259.900 2.067.259.900
PT Asuransi MSIG Indonesia 1.900.136.535 -
Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan nilai buku Anak perusahaan pada saat akuisisi
dengan rincian sebagai berikut:
Penambahan atas nilai goodwill pada PT Media Golfindo sebesar Rp 975.658.833 merupakan nilai penyertaan
PT Adhara Dhanapa Mahardhika, Anak perusahaan, pada PT Media Golfindo.
Beban amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang
dibebankan pada operasi tahun berjalan sebesar Rp 1.965.385.416 dan Rp 1.430.579.763.
26
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Beban ditangguhkan
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, akun ini merupakan biaya-biaya pengembangan program yang akan
diproses untuk memperoleh hak intelektual oleh PT Mahaka Visual Indonesia, Anak perusahaan.
Beban amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang
dibebankan pada operasi tahun berjalan sebesar Rp 651.819.625 dan Rp 482.275.460 (lihat Catatan 29).
Biaya perolehan dan perijinan hak sewa atas tanah studio
Pada tanggal 31 Desember 2010, akun ini merupakan biaya-biaya perolehan dan perijinan hak sewa atas tanah
studio PT Danapati Abinaya Investama, Anak perusahaan.
Beban amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 yang dibebankan pada
operasi tahun berjalan sebesar Rp 189.066.549 (lihat Catatan 29).
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK 2010 2009
Pada tanggal 21 Januari 2010, Perusahan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja rekening koran dan
modal kerja konstruksi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan plafon secara keseluruhan
sebesar Rp 9,5 miliar. Pinjaman tersebut digunakan untuk mendanai proyek-proyek yang didapat oleh
PT Pustaka Abdi Bangsa, PT Media Golfindo dan PT Avabanindo Perkasa, Anak perusahaan. Jangka waktu
pinjaman ini adalah 12 bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Januari 2011. Sampai dengan tanggal
laporan auditor independen, proses novasi dari perjanjian hutang bank tersebut masih dalam proses. Bunga atas
fasilitas ini adalah 14% per tahun dan dijamin dengan aset tetap milik Perusahaan.
Pada tanggal 22 Februari 2010, PT Praisindo Teknologi memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja
dari BRI sebesar Rp 1 milyar. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2012, dikenakan suku
bunga sebesar 14,75% per tahun dan dijamin dengan tanah dan bangunan milik Erick Thohir, pihak hubungan
istimewa.
Pada tanggal 14 Oktober 2005, MVI memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja dari BRI sebesar
Rp 500 juta. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 18 Oktober 2006 dan telah diperpanjang sampai
dengan 18 Oktober 2010 serta dikenakan suku bunga sebesar 15% per tahun pada tahun 2009 dan 16% per
tahun pada tahun 2008 dan dijamin dengan tanah dan bangunan milik Herijanto Judarta, pemegang saham
MVI. Hutang bank jangka pendek ini telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2010.
27
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang bank jangka pendek PT Danapati Abinaya Investama yang
diperoleh dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. sebesar Rp 1.148.161.042 dab fasilitas revolving loan
sebesar Rp 10.000.000.000 (lihat Catatan 20).
Hutang usaha terdiri dari hutang atas pembelian kertas, percetakan dan biaya-biaya operasional yang terdiri
dari:
Pihak ketiga:
PT Yudhagama 3.185.617.601 -
CV Berkat Lamandau 1.597.226.240 1.590.842.380
Juita Viden 1.435.898.664 -
PT Kontakt Pro Indo 1.221.411.852 -
PT Ghalia Indonesia Printing 910.026.875 133.800.000
All Asia Multimedia Networks FZ LLC 823.978.846 -
PT Teguh Bakti Mandiri 762.150.000 -
PT Indo Grafik Center 725.227.500 305.642.500
Karin Disni Jaya 659.500.000 -
PT Jannah Batu Televisi 614.951.826 -
PT Qualifa 612.500.000 -
PT Nyata Grafika Media Surakarta 517.507.991 542.126.168
PT Cakrawala Andalas Televisi 446.850.677 -
PT Gramedia Printing Group 443.999.892 -
PT Grafika Multi Warna 322.663.200 279.000.000
PT Danmas Mitra Buana 312.000.000 -
NBA Entertainment 305.694.000 -
PT Danayasa Arthatama 281.189.997 -
Interactive Computer System 261.715.000 -
Roscor 236.292.472 -
Sparrowhawk Distribution Limited 215.784.000 -
Kafala Komunika 209.590.000 -
PT Indosat Tbk. 204.628.147 -
LKBN Antara 194.435.750 39.370.000
PT Tamaprint Indonesia 189.156.147 308.773.297
PT Enka Parahyangan 177.178.934 71.781.134
Nine More 175.974.000 -
PT Lani Solo 172.742.100 -
Reggy Pratama Advertising 162.000.000 -
Kencana Digital 150.000.000 -
PT Asia Panca Sejahtera 141.811.378 197.867.696
PT Warna Warni Media 3.888.000 200.000.000
Citra Van Titipan Kilat 867.272 193.073.462
PT Genta Sabda Nusantara - 359.500.000
Lain-lain 4.424.189.181 2.199.781.870
28
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
2010 2009
Pihak ketiga:
Rupiah 19.010.366.265 6.367.443.644
Dolar Amerika Serikat 3.088.281.277 54.114.863
Rincian umur hutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga:
Sampai dengan 30 hari 6.353.268.056 3.588.915.601
31 hari sampai 60 hari 2.267.342.958 714.232.872
61 hari sampai 90 hari 1.798.434.124 665.465.358
Lebih dari 90 hari 11.679.602.404 1.452.944.676
Jumlah pihak ketiga 22.098.647.542 6.421.558.507
Atas hutang usaha ini, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak dikenakan bunga dan tidak ada aset yang
dijadikan jaminan.
29
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Pajak Penghasilan:
Pasal 21 2.307.370.830 2.159.635.144
Pasal 23 3.265.362.569 1.464.640.453
Pasal 25 31.142 265.154
Pasal 26 1.524.520.719 371.358.692
Pasal 29 10.383.382.559 12.637.632.565
Pasal 4 (2) 881.917.544 290.013.282
Pajak Pertambahan Nilai 17.596.475.712 10.406.442.092
30
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Akun ini merupakan pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. (BAG) dengan rincian sebagai berikut:
Pada tanggal 28 Desember 2004, PT Republika Media Mandiri (RMM), Anak perusahaan menandatangani
Akad Pembiayaan Al-Murabahah No. 097/MRBH/XII/2004 tentang investasi yang digunakan untuk
pembelian tanah untuk pabrik. Jumlah pinjaman pokok yang diberikan adalah sebesar Rp 1.600.000.000
dengan margin keuntungan sebesar Rp 952.329.079 atau sebesar 59,5%. Jangka waktu pinjaman ini adalah
60 bulan terhitung dari tanggal akad ditandatangani dan pembayarannya diangsur setiap bulan sampai dengan
tanggal 24 Desember 2009.
31
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Pada tanggal 2 Desember 2005, RMM menandatangani Akad Pembiayaan Al-Murabahah tentang investasi
yang digunakan untuk renovasi gedung. Jumlah pinjaman pokok yang diberikan adalah sebesar
Rp 1.500.000.000 dengan margin keuntungan Rp 645.577.884. Jangka waktu pinjaman ini adalah 48 bulan
terhitung dari tanggal akad ditandatangani dan pembayarannya diangsur setiap bulan sampai dengan tanggal
2 Desember 2009.
Pada tanggal 16 Desember 2005, RMM memperoleh fasilitas Pembiayaan Al-Murabahah tentang investasi
yang digunakan untuk pembelian bahan baku kertas. Jumlah pinjaman pokok yang diberikan adalah sebesar
Rp 3.750.000.000 dengan margin keuntungan Rp 1.852.148.753. Jangka waktu pinjaman ini adalah 36 bulan
dan pembayarannya diangsur setiap bulan sampai dengan tanggal 20 Desember 2008.
Pada tanggal 5 Januari 2006, RMM menandatangani Akad Pembiayaan Al-Murabahah No. 001/MRBH/I/2006
tentang investasi yang digunakan untuk pembelian mesin cetak. Jumlah pinjaman pokok yang diberikan adalah
sebesar Rp 6.241.312.000 dengan margin keuntungan Rp 2.852.802.095. Jangka waktu pinjaman ini adalah
47 bulan terhitung dari tanggal akad ditandatangani dan pembayarannya diangsur setiap bulan sampai dengan
tanggal 5 Desember 2009.
Pada tanggal 28 September 2006, BSM menyetujui restrukturisasi seluruh fasilitas pembiayaan ini. Jangka
waktu pinjaman ini adalah 77 bulan terhitung dari tanggal akad ditandatangani dan pembayarannya diangsur
setiap bulan sampai dengan tanggal 24 Desember 2012.
Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap Perusahaan dan Anak perusahaan berupa tanah, peralatan dan perabot
kantor, kendaraan, mesin cetak, piutang dan persediaan (lihat Catatan 5, 7 dan 11).
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 24 Maret 2005, PT Danapati Abinaya Investasma (DAI), Anak
perusahaan, memperoleh fasilitas kredit investasi Fixed Loan dari BAG dengan plafon sebesar Rp 50 miliar
yang digunakan untuk pembiayaan investasi proyek pendirian stasiun televisi. Pinjaman ini akan jatuh tempo
pada tanggal 24 Maret 2011 termasuk grace period selama 2 tahun dan angsuran pertama dilakukan mulai
bulan Maret 2007 yang dibayarkan setiap bulan.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit tanggal 14 Desember 2007, DAI memperoleh fasilitas kredit Fixed
Loan I dengan plafon sebesar Rp 41.666.666.664 dan investasi tambahan berupa Fixed Loan II dengan plafon
sebesar Rp 5,2 miliar yang digunakan untuk pembiayaan investasi proyek pendirian stasiun televisi. Pinjaman
ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Maret 2011 dan angsuran pertama dilakukan mulai bulan Agustus 2008
yang dibayarkan setiap bulan.
32
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit tanggal 29 Agustus 2008, DAI memperoleh fasilitas kredit Fixed
Loan I dengan plafon sebesar Rp 41.666.666.664, Fixed Loan II dengan plafon sebesar Rp 5,2 miliar dan
investasi tambahan berupa Fixed Loan III dengan plafon sebesar Rp 3,2 miliar yang digunakan untuk
pembiayaan investasi proyek pendirian stasiun televisi. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Maret
2011 dan angsuran pertama dilakukan mulai bulan Agustus 2008 yang dibayarkan setiap bulan.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit tanggal 6 April 2009, DAI mendapat persetujuan perubahan struktur
kredit dari BAG dimana fasilitas awal berupa Fixed Loan I, II, dan III masing-masing sejumlah
Rp 41.013.333.330, Rp 5.090.000.000, dan Rp 3.146.666.666 diubah menjadi Fixed Loan I sejumlah
Rp 39.249.999.996 dan Revolving Loan sejumlah Rp 10.000.000.000 dengan jangka waktu kredit untuk Fixed
Loan I sampai dengan 24 Maret 2011. Pinjaman tersebut dikenakan bunga 17,5% per tahun.
Berdasarkan Surat Persetujuan Fasilitas tanggal 24 Maret 2010, DAI mendapat persetujuan perubahan struktur
kredit dari BAG sehingga mejadi Fixed Loan sejumlah Rp 37.749.999.993 dan Revoling Loan sejumlah
Rp 10.000.000.000 dengan jangka waktu kredit untuk Fixed Loan sampai dengan 24 Maret 2014 dan
Revolving Loan sampai dengan 6 April 2011.
Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 14% per tahun pada tahun 2010 dan 15% per tahun pada tahun 2009.
Pinjaman kredit investasi ini dijamin dengan aset tetap berupa tanah milik pihak hubungan istimewa, peralatan
dan perabot kantor yang dimiliki oleh DAI, piutang DAI dan jaminan pribadi dari Erick Thohir, pihak
hubungan istimewa.
DAI tidak diijinkan untuk melakukan merger, melakukan perubahan usaha, menjadi penjamin dan
menjaminkan harta yang telah dijaminkan, memperoleh pinjaman baru dan melakukan perubahan pengurus
dan pemegang saham.
Pada tanggal 31 Desember 2010, akun ini merupakan Mandatory Convertible Bonds (MCB) yang diterbitkan
kepada PT Adi Karya Visi oleh DAI, dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah 80.919.000.000
Obligasi Seri 1 - 6
Pada tanggal 15 Juni 2006, 22 Juni 2006, 28 Agustus 2006, 22 Februari 2007 dan 23 Februari 2007, DAI
menerbitkan MCB dalam mata uang dolar Amerika Serikat, tingkat bunga kupon nol persen, jatuh tempo
3 tahun sejak tanggal penerbitan, kepada PT Adi Karya Visi (“Pemegang Obligasi”) masing-masing sejumlah
$AS 1.000.000, $AS 1.000.000, $AS 2.000.000, $AS 1.000.000 dan $AS 1.000.000 dengan jumlah
keseluruhan $AS 6.000.000.
Obligasi ini akan jatuh tempo dalam 3 tahun sejak tanggal pertama penerbitan. Pada tanggal jatuh tempo,
Pemegang Obligasi berhak melakukan konversi menjadi saham DAI yaitu sebesar 5% dari modal yang
ditempatkan dan disetor penuh DAI untuk setiap $AS 1.000.000.
Berdasarkan Amandemen Perjanjian tanggal 15 Desember 2010, jatuh tempo obligasi konversi ini
diperpanjang sampai dengan tanggal 16 Juni 2011.
Obligasi Seri 7 - 8
Pada tanggal 2 November 2007, 26 Maret 2008 dan 9 Januari 2009, DAI menerbitkan obligasi konversi dalam
mata uang dolar Amerika Serikat dengan nilai pokok sebesar $AS 1.500.000, tingkat bunga kupon 10% per
tahun, jatuh tempo pada tahun 2013 sejak tanggal penerbitan, kepada Pemegang Obligasi masing-masing
sebesar $AS 1.000.000, $SAS 250.000 dan $AS 1.750.000 dengan jumlah keseluruhan sebesar $AS 3.000.000
pada tanggal 31 Desember 2010.
33
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Rincian proporsi pemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih dan laba (rugi) bersih Anak perusahaan
yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
2010 2009
Laba (Rugi) Laba (Rugi)
Aset Bersih Bersih Aset Bersih Bersih
PT Republika Media Visual 6.266.772.057 ( 733.227.942 ) - -
PT Republika Media Mandiri 5.791.810.103 27.379.846 4.779.836.712 793.685.993
PT Pustaka Abdi Bangsa 3.786.257.346 ( 485.177.220 ) 4.271.434.565 167.780.604
PT Avabanindo Perkasa 1.168.046.819 209.990.588 2.698.836.156 257.321.311
PT Praisindo Teknologi 471.274.240 212.927.267 258.346.973 71.789.177
PT Mahaka Visual Indonesia 400.429.191 158.556.112 241.873.079 ( 125.602.299 )
PT Republika Grafika 23.190.000 ( 1.810.000 ) - -
PT Cahaya Republika 21.440.000 ( 3.560.000 ) - -
PT Media Golfindo - - - ( 249.427.293 )
Rincian pemegang saham Perusahaan dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:
2010
Jumlah Saham
Ditempatkan Persentase Jumlah
Pemegang Saham dan Disetor Penuh Kepemilikan Modal
PT Beyond Media 1.660.834.118 60,28% 166.083.411.800
Masyarakat/Perorangan 809.809.730 29,39 80.980.973.000
Abbey Communications BV 284.480.000 10,33 28.448.000.000
Pendiri PT Abdi Bangsa 1.152 0,00 115.200
Jumlah 2.755.125.000 100,00% 275.512.500.000
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan No. 4 tanggal 4 Mei 2010, para pemegang saham menyetujui
peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari Rp 142.200.000.000 yang terdiri dari
1.422.000.000 saham menjadi Rp 275.512.500.000 yang terdiri dari 2.755.125.000 saham. Perubahan tersebut
telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
No. AHU-24811.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 17 Mei 2010.
2009
Jumlah Saham
Ditempatkan Persentase Jumlah
Pemegang Saham dan Disetor Penuh Kepemilikan Modal
PT Beyond Media 470.665.784 33,10% 47.066.578.400
Abbey Communications BV 284.480.000 20,01 28.448.000.000
PT Indopac Usaha Prima 131.948.620 9,28 13.194.862.000
Yayasan Abdi Bangsa 111.372.886 7,83 11.137.288.600
PT Recapital Asset Management 133.238.452 9,37 13.323.845.200
Pendiri PT Abdi Bangsa 1.152 0,00 115.200
Masyarakat/Perorangan 290.293.106 20,41 29.029.310.600
Jumlah 1.422.000.000 100,00% 142.200.000.000
34
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 11 tanggal 14 Agustus 2008, Notaris Soegeng Santosa
S.H., para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari
Rp 115.200.000.000 yang terdiri dari 1.152.000.000 saham menjadi Rp 142.200.000.000 yang terdiri dari
1.422.000.000 saham. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-84018.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 11 November
2008.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 23 Agustus 2001
yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 14 oleh Drs. Soegeng Santosa S.H., para pemegang saham
menyetujui:
- Pemecahan nilai nominal dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 100 per saham
- Konversi agio saham dan selisih penilaian kembali aset tetap menjadi modal saham secara proporsional
dengan rincian sebagai berikut:
Agio saham 13.827.425.879
Biaya emisi saham ( 568.470.735 )
Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Agio saham yang berasal dari:
Right Issue II 1.200.000.000 1.200.000.000
Right Issue III 12.800.000.000 12.800.000.000
Right Issue IV 40.500.000.000 40.500.000.000
Right Issue V 6.665.625.000 -
35
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Pada tahun 2010, jumlah penjualan kepada pihak hubungan istimewa adalah sebesar Rp 6.212.728.391
(3,49% dari jumlah seluruh penjualan). Sedangkan pada tahun 2009, jumlah penjualan kepada pihak hubungan
istimewa adalah sebesar Rp 6.214.031.240 (4,21% dari jumlah seluruh penjualan).
Tidak ada pembeli dengan nilai penjualan bersih melebihi 10% dari penjualan Perusahaan dan Anak
perusahaan.
28. BEBAN POKOK PENJUALAN 2010 2009
Akun ini terdiri dari:
Sirkulasi dan iklan surat kabar
Material kertas 16.179.996.023 18.284.371.626
Beban pegawai 13.057.220.912 10.220.905.701
Sekretaris redaksi 7.878.211.570 7.795.652.249
Ongkos cetak 6.735.826.206 5.821.435.450
Beban pusat dokumentasi/fotografi 6.334.775.975 7.088.422.829
Beban pra-cetak 49.123.626 168.232.727
Jumlah beban pokok penjualan sirkulasi dan iklan surat kabar 50.235.154.312 49.379.020.582
36
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Tidak ada penjual dengan nilai pembelian bersih melebihi 10% dari penjualan Perusahaan dan Anak
perusahaan.
Beban Penjualan:
Sirkulasi 7.169.934.925 7.041.012.886
Iklan 4.674.140.662 3.740.075.234
Promosi 1.755.038.832 1.287.265.912
Lain-lain 2.333.385.732 1.664.104.067
37
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat estimasi kewajiban
imbalan pasca masa kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Sigma
Aktuarindo yang dalam laporannya tanggal 31 Maret 2011 dan 15 Maret 2010 menggunakan metode
“Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 jumlah karyawan yang diikutsertakan dalam program ini masing-
masing adalah sebanyak 761 dan 537 orang karyawan tetap.
2010 2009
2010 2009
38
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
31. PERPAJAKAN
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba komersial sebelum beban (manfaat) pajak sesuai laporan laba rugi konsolidasi dengan
taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut:
2010 2009
Rugi fiskal untuk perhitungan PPh Badan yang ada dalam laporan keuangan belum sesuai dengan rugi fiskal
yang dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Badan tahun 2009. Atas perbedaan tersebut Perusahaan akan
melakukan perbaikan SPT. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan belum melaporkan
perbaikan SPT Tahunan PPh Badan tahun 2009 tersebut.
Perusahaan tidak menghitung taksiran hutang pajak penghasilan pasal 29 untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 karena masih mengalami rugi fiskal.
Perhitungan taksiran hutang pajak penghasilan tahun berjalan adalah sebagai berikut:
2010 2009
Pajak kini
Anak perusahaan 2.702.436.965 5.108.903.483
39
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Pajak Tangguhan
2010 2009
Aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2010 2009
Anak perusahaan
Penyisihan imbalan pasca masa kerja 3.797.446.213 2.415.039.315
Rugi fiskal 2.468.685.333 -
Penyusutan aset tetap 45.317.582 27.670.137
Perusahaan dan Anak perusahaan mengalami kerugian fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal
pada masa lima tahun mendatang. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut seluruhnya dapat
direalisasikan pada tahun mendatang, sehingga Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas kerugian fiskal
tersebut.
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk
keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008.
Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif
pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan
seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif tersebut sebesar Rp 236.442.735 sebagai bagian dari
beban pajak penghasilan tangguhan untuk tahun 2009.
40
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Perusahaan di Indonesia secara umum dikenakan tarif pajak progresif sampai dengan tarif maksimum 30%.
Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Berdasarkan
perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan pada tahun 2007, Otoritas Pajak dapat
menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam waktu lima tahun sejak tanggal terhutangnya
pajak. Peraturan peralihan atas Undang-undang tersebut menyatakan bahwa kewajiban pajak untuk tahun
fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh Otoritas Pajak paling lambat pada akhir tahun 2013.
Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa
Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima
tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan pada tingkat harga dan persyaratan yang wajar sebagaimana
diperlakukan terhadap pihak ketiga (arm’s length basis).
Rincian pihak yang mempunyai hubungan istimewa, hubungan dengan Perusahaan dan sifat saldo
akun/transaksi, adalah sebagai berikut:
Pihak yang Mempunyai
No. Hubungan Istimewa Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi
1. Erick Thohir Pemegang Saham Pengendali Pemberian piutang dan hutang
2. PT Beyond Media Pemegang Saham Pengendali Pelanggan, pemberian piutang
dan hutang
3. PT Artika Kreasi Mediatama Kesamaan Manajemen Kunci Pemberian piutang dan hutang
4. Koperasi Karyawan HU Republika Pemegang Saham Anak Pemberian piutang dan hutang
Perusahaan
5. PT Metromakmur Sejahtera Kesamaan Manajemen Kunci Pemberian piutang dan hutang
6. PT Mahaka Industri Perdana Kesamaan Manajemen Kunci Pemberian piutang dan hutang
7. PT Entertainment Live Indonesia Kesamaan Manajemen Kunci Pemberian piutang dan hutang
8. PT Suara Irama Indah Kesamaan Manajemen Kunci Pelanggan, pemberian piutang
dan Perusahaan Asosiasi dan hutang
pada tahun 2010
9. PT Radio Attahiriyah Kesamaan Manajemen Kunci Pelanggan, pemberian piutang
dan Perusahaan Asosiasi dan hutang
pada tahun 2010
10. PT Danapati Abinaya Investama Kesamaan Pemegang Saham Pemberian piutang dan hutang
dan Manajemen Kunci
pada tahun 2009
11. PT Ekatana Intrasurya Persada Kesamaan Manajemen Kunci Pelanggan dan pemberian piutang
12. PT Emas Indonesia Duaribu Kesamaan Manajemen Kunci Pemberian piutang
pada tahun 2009
13. PT Media Suara Global Kesamaan Pemegang Saham Pemberian piutang
Minoritas (di bawah 1%) dan
Karyawan Kunci
14. PT Bonecom Kesamaan Manajemen Kunci Pemberian piutang
15. PT Kalyanamitra Adhara Mahardhika Kesamaan Manajemen Kunci Pelanggan, pemberian piutang
dan hutang
16. PT Adhara Dhanapa Mahardhika Kesamaan Manajemen Kunci Pemberian piutang
pada tahun 2009
17. Rachmad Gobel Pemegang Saham dan Pemberian piutang
Pengurus Anak Perusahaan
Pada tahun 2009
18. Hazairin Pemegang Saham dan Pemberian piutang
Pengurus Anak Perusahan
19. Muhammad Suryadi Pemegang Saham dan Pemberian piutang
Pengurus Anak Perusahaan
41
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Saldo-saldo akun dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan persentase terhadap jumlah aset,
kewajiban, pendapatan dan beban adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap
Jumlah Aset/Kewajiban
Jumlah Pendapatan/Beban
42
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Persentase Terhadap
Jumlah Aset/Kewajiban
Jumlah Pendapatan/Beban
Piutang kepada PT Media Suara Global merupakan pemberian pinjaman yang dilakukan oleh Perusahaan
dalam rangka bekerja sama untuk membuat Jaringan Biro Pemberitaan, Distribusi dan Sirkulasi surat kabar
dan majalah (lihat Catatan 34a). Piutang ini telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2010.
Piutang kepada PT Suara Irama Indah merupakan piutang yang diberikan oleh Perusahaan atas pembayaran
terlebih dahulu beban-beban operasional PT Suara Irama Indah.
Piutang kepada Erick Thohir adalah pinjaman yang diberikan selaku pengurus Perusahaan dan Anak
perusahaan. Piutang ini akan dibayar melalui pelunasan hutang Perusahaan kepada Erick Thohir.
Piutang kepada PT Ekatana Intrasurya Persada (Ekatana) merupakan pinjaman atas kebutuhan operasional
Ekatana. Pada bulan Januari 2010, piutang ini telah dilunasi seluruhnya oleh Ekatana.
Seluruh piutang hubungan istimewa kecuali PT Media Suara Global, tidak dikenakan bunga. Berdasarkan hasil
penelaahan terhadap keadaan akun masing-masing piutang pada akhir tahun 2010 dan 2009, manajemen
Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa semua piutang dapat ditagih. Oleh sebab itu Perusahaan
dan Anak perusahaan tidak melakukan pencadangan piutang ragu-ragu.
Persentase Terhadap
Jumlah Aset/Kewajiban
Jumlah Pendapatan/Beban
43
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Persentase Terhadap
Jumlah Aset/Kewajiban
Jumlah Pendapatan/Beban
Seluruh hutang hubungan istimewa ini tidak dikenakan bunga dan tidak mempunyai jadwal pembayaran yang
pasti.
Persentase Terhadap
Jumlah Aset/Kewajiban
Jumlah Pendapatan/Beban
Penjualan - bersih
PT Beyond Media 5.603.279.300 5.310.751.240 3,16 3,60
PT Suara Irama Indah 274.050.000 - 0,15 -
PT Radio Attahiriyah 274.050.000 - 0,15 -
PT Ekatana Intrasurya Persada 36.349.091 903.280.000 0,02 0,61
PT Kalyanamitra Adhara Mahardhika 25.000.000 - 0,01 -
44
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
2010 2009
Aset
Kas dan bank 29.845,37 268.339.721 $AS 918,82 8.636.897
Piutang usaha 28.910,22 259.931.788 $AS 5.031,91 47.300.000
Kewajiban
Hutang usaha 343.485,85 3.088.281.277 $AS 5.756,90 54.114.863
Hutang lain-lain 119.000,00 1.069.929.000 $AS - -
Biaya masih harus dibayar 62.853,30 565.114.020 $AS 84.479,70 794.109.143
Obligasi konversi 10.000.000,00 89.910.000.000 $AS - -
a. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman untuk Kerjasama Pembentukan Jaringan Biro Pemberitaan, Distribusi
dan Sirkulasi antara Perusahaan dengan PT Media Suara Global, pihak hubungan istimewa, (”MSG”)
tanggal 19 Februari 2007 dan diperbaharui dengan perjanjian tanggal 19 Agustus 2008, Perusahaan
memberikan pinjaman maksimal sampai dengan sebesar Rp 10.000.000.000 (sepuluh miliar Rupiah)
untuk keperluan pembentukan Jaringan Biro Pemberitaan, Distribusi dan Sirkulasi surat kabar dan majalah
di 10 lokasi yang disepakati kepada MSG. Pinjaman ini memiliki jangka waktu 18 bulan sampai dengan
tanggal 17 Agustus 2008 dan diperpanjang sampai akhir Agustus 2009. Apabila sampai dengan akhir
Agustus 2009 MSG tidak dapat menyelesaikan maka MSG berkewajiban untuk mengembalikan seluruh
pinjaman yang diterima ditambah dengan bunga sebesar 1% per bulan. Jumlah pendapatan bunga yang
dicatat dan disepakati untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar
Rp 415.370.212. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp 7.123.391.962
yang disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. Piutang
hubungan istimewa ini sudah dilunasi seluruhnya di tahun 2010.
b. Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Pembuatan Film Layar Lebar antara PT Republika Media Mandiri,
Anak perusahaan dengan PT Global Media Wahana Entertainment, pihak ketiga, tanggal 29 Oktober 2009
mengenai kerjasama atas dasar saling menguntungkan dalam Pembuatan Film Layar Lebar berjudul
“Hafalan Shalat Delisa”. Total nilai kerjasama untuk proyek pembuatan film yang akan diberikan RMM
adalah sebesar Rp 5.000.000.000 (lima miliar Rupiah). Jangka waktu bantuan pembiayaan adalah selama
6 (enam) bulan terhitung sejak dimulainya proyek pembuatan film layar lebar yaitu pada bulan Januari
2010 sampai dengan berakhirnya proyek tersebut pada bulan Juni 2010. Piutang ini telah diselesaikan di
tahun 2010.
c. Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Pembuatan Film Dokumenter antara PT Republika Media Mandiri,
Anak perusahaan dengan PT Wanakusuma Production, pihak ketiga, tanggal 29 Desember 2010 mengenai
kerjasama atas dasar saling menguntungkan dalam Pembuatan Film Layar Lebar berjudul “Jejak Islam
Nusantara”. Total nilai kerjasama untuk proyek pembuatan film yang akan diberikan RMM adalah sebesar
Rp 5.000.000.000 (lima miliar Rupiah). Jangka waktu bantuan pembiayaan adalah selama 6 (enam) bulan
terhitung sejak dimulainya proyek pembuatan film layar lebar yaitu pada bulan Januari 2011 sampai
dengan berakhirnya proyek tersebut pada bulan Juni 2011.
45
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
d. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan dengan PT Dika Data Securindo, pihak ketiga,
tanggal 20 Januari 2010 mengenai kerjasama atas dasar saling menguntungkan dalam menyiapkan sistem
aplikasi, penyusunan SOP, penyusunan strategi dan studi kelayakan untuk menjalankan bisnis digital
initiative, content provider dan value added service. Total nilai kerjasama adalah sebesar
Rp 3.000.000.000 (tiga miliar Rupiah). Jangka waktu kerjasama ini adalah selama 2 (dua) tahun terhitung
sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian ini yaitu 20 Januari 2010 sampai dengan 20 Januari 2012.
e. Pada tanggal 26 April 2006, PT Danapati Abinaya Investama (DAI), Anak perusahaan, memperoleh uang
muka penjualan dari PT Adi Karya Visi (AKV) sebesar $AS 1.000.000 untuk pembelian program TV
Perusahaan dengan syarat dan kondisi bahwa:
1. DAI menyetujui untuk memberi jaminan kepada AKV berupa hak eksklusif dan izin untuk
menayangkan program DAI dalam siaran yang diselenggarakan AKV;
2. Jangka waktu perjanjian tersebut adalah empat tahun terhitung sejak tanggal perjanjian;
3. AKV selaku pihak pembeli, mempunyai hak untuk memberikan sublisensi kepada pihak ketiga yang
dikehendaki untuk menayangkan program DAI dengan surat pemberitahuan yang ditujukan kepada
DAI sebelumnya;
4. DAI memberi jaminan kepada AKV berupa hak dan izin untuk mengeksploitasi program DAI secara
gratis (bebas biaya per tayangan yang ditayangkan) sesuai dengan surat permintaan dari pihak AKV
kepada DAI sebelumnya.
Informasi tentang Perusahaan dan Anak perusahaan yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
Bidang usaha Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Perusahaan Bidang usaha
46
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
2010
Sirkulasi dan Film Media Multimedia & Penyiaran Jumlah
Iklan Surat Kabar Rekam Video Luar Ruang Majalah Teknologi Informasi Televisi Segmen
PENJUALAN
NERACA
INFORMASI LAINNYA
2009
Sirkulasi dan Film Media Multimedia & Jumlah
Iklan Surat Kabar Buku Rekam Video Luar Ruang Majalah Teknologi Informasi Segmen
PENJUALAN
Laba (rugi) usaha 10.786.018.749 ( 301.672.356 ) ( 50.946.938 ) 3.884.454.203 ( 1.792.924.738 ) 592.713.412 13.117.642.332
Rugi usaha yang tidak dapat
dialokasikan ( 6.059.394.630 )
47
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
2009
Sirkulasi dan Film Media Multimedia & Jumlah
Iklan Surat Kabar Buku Rekam Video Luar Ruang Majalah Teknologi Informasi Segmen
NERACA
INFORMASI LAINNYA
Aset keuangan utama Perusahaan dan Anak perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang
lain-lain. Perusahaan dan Anak perusahaan juga mempunyai kewajiban keuangan seperti hutang usaha, hutang
lain-lain, biaya masih harus dibayar dan hutang jangka pendek dan panjang.
Selama tahun 2010 dan 2009, kebijakan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah untuk tidak melakukan
lindung nilai atas instrumen keuangannya. Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak
perusahaan adalah risiko bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas.
Risiko suku bunga Perusahaan dan Anak perusahaan terutama timbul dari hutang bank. Hutang bank dengan
suku bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Perusahaan dan Anak
perusahaan. Tidak terdapat hutang bank Perusahaan dan Anak perusahaan yang dikenakan suku bunga tetap.
Saat ini, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat
suku bunga.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak mempunyai kewajiban keuangan
yang memiliki risiko suku bunga.
48
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
Mata uang pelaporan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dan Anak perusahaan dapat
menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena hutang bank, penjualan dan pembelian dalam mata uang
asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan tolak ukur
harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak mempunyai kebijakan
formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.
Risiko kredit
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan Anak perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan.
Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk dan jasa hanya dilakukan kepada pelanggan yang
dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan dan Anak
perusahaan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur
verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terns menerus untuk mengurangi risiko piutang tak
tertagih.
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Perusahaan dan Anak
perusahaan akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika
pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan,
Perusahaan dan Anak perusahaan akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Perusahaan dan
Anak perusahaan, cadangan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko
kredit, Perusahaan dan Anak perusahaan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang
terlambat dan/atau gagal bayar.
Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko kerugian ynag diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari
proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam
semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan layanan Perusahaan dan Anak perusahaan.
Risiko Likuiditas
Perusahaan dan Anak perusahaan mengelola profit likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi
hutang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan
melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima.
Perusahaan dan Anak perusahaan secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual dan terus-menerus
memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam melakukan penggalangan dana.
a. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan
keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan
laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
b. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan
historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan
aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama satu periode.
49
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
c. PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” akan
diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas
yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas
anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan
sebagai informasi tambahan.
d. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna
laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas
terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
e. PSAK No. 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa",
bertujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan entitas berisi pengungkapan yang diperlukan untuk
dijadikan perhatian terhadap kemungkinan bahwa laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi telah
dipengaruhi oleh keberadaan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan oleh transaksi dan
saldo, termasuk komitmen dengan pihak-pihak tersebut.
f. PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” akan diterapkan untuk akuntansi
bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan, dan beban ventura
bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari
dilakukannya aktivitas ventura bersama.
g. PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi” akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam
entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi”
dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
h. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan
akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan
koreksi kesalahan.
i. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset
dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan
nilai harus diakui.
j. PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi Bertujuan untuk mengatur
pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontijensi dan aset kontijensi serta untuk
memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk
memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
k. PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”
Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan
pengungkapan operasi dihentikan.
l. ISAK No. 7 (Revisi 2009), "Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (“EBK”)”, menentukan
pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya
pengendalian EBK oleh entitas tersebut.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
a. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
b. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak
penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian)
jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-
transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
c. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen
keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
50
PT MAHAKA MEDIA Tbk. (dahulu PT Abdi Bangsa Tbk.) DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Rupiah)
d. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan
keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas
posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang
mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola
risiko-risiko tersebut.
e. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan
Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program
Imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
f. ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahara”,
membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena
perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 81
Tahun 2007 (PP No. 81/2007) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam
Negeri Yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.
PP No. 81/2007 ini mengatur perusahaan dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak
Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam pasal 17
ayat 1b Undang Undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu Perusahaan yang
saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham
publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham masing-masing pihak hanya boleh
memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus
dipenuhi oleh Perusahaan dalam waktu paling singkat 6 bulan dalam jangka waktu 1 tahun pajak.
PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Maret 2011 Perusahaan belum
memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada
tanggal 31 Maret 2011.
51