Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kebaikan Yesus Kristus dalam hidup kami, sehingga
kami mampu menyelesaikan makalah dengan judul “Filsafat dan Ilmu Pengetahuan.” Yang
merupakan tugas yang di berikan dosen pengasuh mata kuliah logika dan filsafat.
Kami juga mengucapkan terimaksih kepada Ibu Dr. E. M. Berlina Lumbangaol, SE,
Msi, Ak, CA selaku dosen pengasuh matakuliah ini. Karena melalui tugas ini kami semakin
mengerti tentang hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan yang merupakan materi dari
mata perkuliahan.
Terimakasih kepada kedua orang tua kami yang turut mendukung kami dalam kegiatan
perkuliahan dengan memberikan kasih dan sayang sehingga kami dapat lebih bersungguh-
sungguh dalam menyelesaikan setiap tugas perkuliahan yang di berikan.
Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada para pembaca yang mau
bersedial membaca makalah ini, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat serta menambah
pengetahuan kita dalam hubungan filsafat dan ilmu pengetahuan, kami mohon maaf jika masih
banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih, Shalom

Medan, 25 Maret 2018


Penyusun

Kelompok tujuh

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................. 1
Daftar Isi...................................................................................................................... 2
BAB I Pendahuluan
Pendahuluan..................................................................................................... 3
Rumusan masalah............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan....................................................................... 4
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan..................................................... 5-6
C. Ciri-ciri Ilmu pengetahuan............................................................................. 7
D. Pengelompokan Ilmu Pengetahuan................................................................ 7-9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan......................................................................................................... 10

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa ahli mengatakan bahwa antara filsafat, ilmu dan pengetahuan memiliki hubungan
karena mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh kebenaran. Manusia selalu mencari
sebab-sebab dari setiap kejadian yang disaksikannya. Dia tidak pernah menganggap bahwa
sesuatu mungkin terwujud dengan sendirinya secara kebetulan saja, tanpa sebab.
Hasrat ingin tahu dan ketertarikan yang bersifat instinktif terhadap sebab-sebab ini
memaksa kita menyelidiki bagaimana benda-benda di alam ini muncul, dan menyelidiki
ketertibannya yang mengagumkan. Kita dipaksa untuk bertanya “ Apakah alam semesta ini,
dengan seluruh bagiannya yang saling berkaitan yang benar-benar membentuk satu kesatuan
sistem yang besar itu, terwujud dengan sendirinya, ataukah ia memperoleh wujudnya dari
sesuatu yang lain?”
Dalam makalah ini kelompok tujuh berusaha mencoba menjelaskan secara sederhana
mengenai filsafat dan ilmu pengetahuan . Dimana dalam makalah ini penyusun berusaha
memecahkan masalah tentang kedudukan filsafat danilmu pengetahuan serta bagaimana relasi
antara filsafat, dan ilmu pengetahuan.

B. Rumusan masalah
1. pengertian Ilmu Pengetahuan?
2. sejarah perkembangan Ilmu pengetahuan?
3. Ciri – ciri Ilmu Pengetahuan?
4. Pengembangan Ilmu Pengetahuan?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan


Pengertian Ilmu Secara Etimologi
Secara etimologi, kata ilmu berasal dari bahasa Arab “ilm” yang berarti memahami,
mengerti, atau mengetahui. Dalam bahasa Inggris, “science” atau bahasa latin “Scientia”
yang mengandung kata kerja scire yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam kaitan
penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan
ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.
Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut KBBI
Pengertian ilmu menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah sebagai.
Pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu,
yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
pengetahuan atau kepandaian (tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dan sebagainya).
pendapat dan pandangan para ahli dalam mendefinisikan ilmu pengetahuan.
1. Mohammad Hatta
Definisi ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur tentang pekerjaan
hokum umum, sebab akibat dalam suatu kelompok masalah yang sifatnya sama baik dilihat
dari kedudukannya maupun hubungannya.
2. Dadang Ahmad S
Ilmu pengetahuan menurut Dadang Ahmad S, adalah suatu proses pembentukan
pengetahuan yang terus menerus hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam
itu sendiri.
3. Mappadjantji Amien
Pengertian ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang berawal dari pengetahuan, bersumber
dari wahyu, hati dan semesta yang memiliki paradigma, objek pengamatan, metode, dan
media komunikasi membentuk sains baru dengan tujuan untuk memahami semesta untuk
memanfaatkannya dan menemukan diri untuk menggali potensi fitrawi guna mengenal
Allah.
4. Syahruddin Kasim
Pengertian ilmu pengetahuan adalah pancaran hasil metabolisme ragawi sebagai hidayah
sang pencipta yang berasal dari proses interaksi fenomena fitrawimelalui dimensi hati, akal,
nafsu yang rasional empirik dan hakiki dalam menjelaskan hasanah alam semesta demi
untuk menyempurnakan tanggung jawab kekhalifaan.
5. Helmy A. Kotto
Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus
sampai menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.

4
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetaguan
ABSTRAK
Eksistensi ilmu pengetahuan tidak lepas dari sejarah perkembangannya yang merupakan
sebuah proses panjang yang bertumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan itu sendiri.
Pada setiap fase perkembangan ilmu pengetahuan muncul sesuatu yang baru dan memilki
karakteristik di setiap masanya.
Karakteristik tersebut adalah hasil dari sebuah pergumulan budaya yang terjadi dalam
dinamika sosial. Tentu hal itu tidak bisa lepas dari berbagai pengaruh sosial, budaya, dan
politik yang berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Dengan demikian perkembangan ilmu pengetahuan dapat diperiodesasikan sesuai dengan
dinamika yang ada yaitu periode Yunani kuno, periode Islam, periode renaisans dan
modern, dan periode kontemporer. sejarah adalah rekam jejak tentang semua peristiwa
yang telah terjadi, yang berfungsi untuk mengungkapkan segala sesuatu sesuai fakta yang
ada tanpa adanya distorsi sedikitpun, namun dalam kenyataannya terkadang sejarah hanya
mengungkap sepenggal saja atau tidak utuh dari rentetan peristiwa tersebut dan tidak bisa
lepas sepenuhnya dari pengaruh-pengaruh kondisi sosial politik tertentu. Apalagi sejarah
yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah sejarah atau periodisasi tentang
perkembangan ilmu pengetahuan yang merupakan faktor penting dalam kehidupan
manusia. Untuk itu, perlu adanya upaya yang sungguh-sungguh dalam mengungkap fakta
sejarah yang ada. Dalam konsepsi agama ilmu pengetahuan lahir sejak diciptakannya
manusia pertama yaitu Adam, kemudian berkembang menjadi sebuah ilmu atau ilmu
pengetahuan. Pada hakekatnya ilmu pengetahuan lahir karena hasrat ingin tahu dalam diri
manusia. Hasrat ingin tahu ini timbul oleh karena tuntutan dan kebutuhan dalam kehidupan
yang terus berkembang.
Secara teoritis perkembangan ilmu pengetahuan selalu mengacu kepada peradaban
Yunani. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, di antaranya adalah mitologi bangsa
Yunani, kesusastraan Yunani, dan pengaruh ilmu pengetahuan pada waktu itu yang sudah
sampai di Timur Kuno. Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan di setiap periode ini
dikarenakan pola pikir manusia yang mengalami perubahan dari mitos-mitos menjadi lebih
rasional. Manusia menjadi lebih proaktif dan kreatif menjadikan alam sebagai objek
penelitian dan pengkajian.
perkembangan sejarah ilmu pengetahuan menurut amsal bakhtiar yang dibagi menjadi
empat periode dijelaskan sebagai berikut:
Periode Yunani Kuno
Yunani kuno adalah tempat bersejarah di mana sebuah bangsa memilki peradaban.
Oleh karenanya Yunani kuno sangat identik dengan filsafat yang merupakan induk dari
ilmu pengetahuan. Padahal filsafat dalam pengertian yang sederhana sudah berkembang
jauh sebelum para filosof klasik Yunani menekuni dan mengembangkannya. Filsafat di
tangan mereka menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi perkembangan ilmu
pengetahuan pada generasi-generasi setelahnya. Karena itu, periode perkembangan filsafat
Yunani merupakan entri poin untuk memasuki peradaban baru umat manusia. Zaman ini
berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan

5
sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis), dan
tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima
segitu saja). Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai
puncak kejayaannya atau zaman keemasannya.
Periode Islam
Tidak terbantahkan bahwa Islam sesungguhnya adalah ajaran yang sangat cinta terhadap
ilmu pengetahuan, hal ini sudah terlihat dari pesan yang terkandung dalam al-Qur’an yang
diwahyukan pertama kali kepada Nabi Muhammad saw, yaitu surat al-‘Alaq dengan
diawali kata perintah iqra yang berarti (bacalah). Gairah intelektualitas di dunia Islam ini
berkembang pada saat Eropa dan Barat mengalami titik kegelapan, Sebagaimana dikatakan
oleh Josep Schumpeter dalam buku magnum opusnya yang menyatakan adanya great gap
dalam sejarah pemikiran ekonomi selama 500 tahun, yaitu masa yang dikenal sebagai dark
ages. Masa kegelapan Barat itu sebenarnya merupakan masa kegemilangan umat Islam,
suatu hal yang berusaha disembunyikan oleb Barat karena pemikiran ekonom Muslim pada
masa inilah yang kemudian banyak dicuri oleh para ekonom Barat.18
Masa renaisans dan modern
Michelet, sejarahwan terkenal, adalah orang pertama yang menggunakan istilah renaisans.
Renaisans adalah periode perkembangan peradaban yang terletak di ujung atau sesudah
abad kegelapan sampai muncul abad modern. Renaisans merupakan era sejarah yang penuh
dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Ciri
utama renaisans yaitu humanisme, individualisme, sekulerisme, empirisisme, dan
rasionalisme. Sains berkembang karena semangat dan hasil empirisisme, sementara Kristen
semakin ditinggalkan karena semangat humanisme.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M
itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaisance) pusaka Yunani di Eropa pada
abad ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui
terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke
dalam bahasa latin. Walaupun Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang
sangat kejam, tetapi ia telah membidangi i gerakan-gerakan penting di Eropa.
Gerakan-gerakan itu adalah kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renaisance)
pada abad ke-14 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan pencerahan (aufklarung) pada
abad ke-18 M.
Periode Kontemporer
Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman ini
ditandai dengan adanya teknologiteknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang
semakintajam dan mendalam. Pada zaman ini juga melihat integrasi fisika dan kimia, pada
zaman ini disebut dengan “Sains Besar”. Linus Pauling (1953) mengarang sebuah buku
yang berjudul The Nature of Chemical Bond menggunakan prinsip-prinsip mekanika
kuantum. Kemudian, karya Pauling memuncak dalam pemodelan fisik DNA, “rahasia
kehidupan”.

6
C. Ciri –ciri Ilmu Pengetahuan
1. Ilmu pengetahuan bersifat objektif
Artinya ilmu pwngtahuan mempelajari salah satu aspek dari kenyaataan sebagai objeknya.
Dengan menggunakan teori, metodelogi tertentu. Maka kajian ilmu pengetahuan akan tiba
pada kebenaran yaitu kesesuaian antara konsep atau teori kita dan kenyataan sebagaiman
terbukti dengan metode yanh digunakan. Secara sederhana kecocokan dengan fakta bukan
hanya pandangan subjektifitas kita saja.
2. Ilmu pengetahuan bersifat metodis
Dengan membutuhkan metode atau prosedur yang diakui sehingga tak terjadi
penyimpanagan dalam menentukan kebenaran. Tanpa metode kita akan menjelaskan
sesuatu penemuan dengan berantakan, ngawur tanpa arah yang ditempuh. Maka
pembuktian teori membutuhkan pembuktian berdasarkan metode ilmiah.
3. Ilmu pengetahuan bersifat sistematis
Maksudnya pengkajian ilmu pengetahuan mengenai sebuah objek haruslah mengikuti suatu
teori secara cermat untuk menghindari terlewatnya suatu pembahasan secara logis dan
memperhatikan hubungan sebab akibat dan menghasilkan urutan yang menyeluruh dan
terpadu.
4. Ilmu pengetahuan mengklaim kebenaran universal
Demikian ilmu pengetahuan yang dicapai haruslah menjadi kebenaran yang dapat
diterimah secara umum(universal).

D. Pengelmpokan Ilmu Pengetahuan


ILMU ALAM
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan
pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi
ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-
prinsip dasar yang esensial saja.
Manusia adalah makhluk yang lemah dibanding makhluk lain namun dengan akal budinya dan
kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dapat hidup dengan lebih baik lagi.
Akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat itulah sifat unik dari manusia. Rasa ingin tahu
makhluk lain lebih didasarkan oleh naluri (instinct) /idle curiosity naluri ini didasarkan pada
upaya mempertahankan kelestaraian hidup dan sifatnya tetap sepanjang zaman. Manusia juga
mempunyai naluri seperti tumbuhan dan hewan tetapi ia mempunyai akal budi yang terus
berkembang serta rasa ingin tahu yang tidak terpuaskan.
Sesuatu masalah yang telah dapat dipecahkan maka akan timbul masalah lain yang menunggu
pemecahannya, manusia setelah tahu apanya maka ingin tahu bagimana dan mengapa.
Contoh : tempat tinggal manusia purba sampai manusia modern, contoh lain seperti penyakit

7
setelah ditemukan obat suatu penyakit ada penyakit lain lagi yang dicoba untuk dicari obatnya
(HIV AIDS)
Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam mencoba menjawab dengan
menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering upaya itu tidak terjawab
secara memuaskan. Pada manusia kuno untuk memuaskan mereka menjawab sendiri. Misalnya
kenapa ada pelangi mereka membuat jawaban, pelangi adalah selendang bidadari atau kenapa
gunung meletus jawabannya karena yang berkuasa marah. Dari hal ini timbulnya pengetahuan
tentang bidadari dan sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi
antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos.
Ilmu Pengetahuan Alam , yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan
selanjutnya terbagi atas:
1. Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat
sementara.
Seperti: bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir
2. Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan
yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan kimia
anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak
3. Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.Botani, ilmu yang
mempelajari tentang tumbuh-tumbuhanZoologi ilmu yang mempelajrai tentang hewan
4. Morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidupAnatomi suatu studi
tentang struktur dalam atau bentuk dalam mahkhluk hidup
5. Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidup
Sitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam
6. Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan
sel sejenisPalaentologi studi tentang makhluk hidup masa lalu

ILMU SOSIAL
Ilmu sosial (Inggris:social science) atau ilmu pengetahuan sosial (Inggris:social studies) adalah
sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan
dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda
dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam
mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk
menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi
perilaku dan interaksi manusia di masa kini dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial secara
umum, IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan memberikan
tinjauan yang luas terhadap masyarakat.
Ilmu sosial, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif, inter-subjektif, dan
objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah bila dibanding dengan ilmu alam.
Namun sekarang, beberapa bagian dari ilmu sosial telah banyak menggunakan metoda
kuantitatif. Demikian pula, pendekatan interdisiplin dan lintas-disiplin dalam penelitian sosial
terhadap perilaku manusia serta faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya telah
8
membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi ilmu
sosial. Penggunaan metoda kuantitatif dan kualitatif telah makin banyak diintegrasikan dalam
studi tentang tindakan manusia serta implikasi dan konsekuensinya.
Ilmu Pengetahuan Sosial, yakni membahas hubungan antar manusia sebagai makhluk sosial,
yang selanjutnya dibagi atas :
1. Psikologi, yang mepelajari proses mental dan tingkah laku Pendidikan, proses latihan
yang terarah dan sistematis menuju ke suatu tujuan
2. Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan
dan tingkah laku social
3. Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek sistem sosio-ekonomi
dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian budaya
4. Sejarah, pencatatan peristiwa-persitiwa yang telah terjadi pada suatu bangsa. Negara
atau individu
5. Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar menukar barang
produksi, pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau perusahaan.
6. Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul organisasi,
institusi, perkembangan masyarakat.
Karena sifatnya yang berupa penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial, di Indonesia IPS
dijadikan sebagai mata pelajaran untuk siswa sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah
tingkat pertama (SMP/SLTP). Sedangkan untuk tingkat di atasnya, mulai dari sekolah
menengah tingkat atas (SMA) dan perguruan tinggi, ilmu sosial dipelajari berdasarkan cabang-
cabang dalam ilmu tersebut khususnya jurusan atau fakultas yang memfokuskan diri dalam
mempelajari hal tersebut.
ILMU BUDAYA
Secara sederhana, Ilmu Budaya adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali
di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa
Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin
humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities
diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi,
lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities
berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar
manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping
tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Antara filsafat dan ilmu mempunyai persamaan, dalam hal bahwa keduanya
merupakan hasil ciptaan kegiatan pikiran manusia, yaitu berfikir filosofis, spkulatif
dan empiris ilmiah. Namun ke-eksakan pengetahuan filsafat tidak mungkin diuji
seperti pengetahuan ilmu. Yang pertama tersusun dari hasil riset dan eksperimen
antara ilmu dan filsafat juga mempunyai perbedaan, terutama untuk filsafat
menuntukan tujuan hidup sedangkan ilmu menentukan sarana untuk hidup. Filsafat
disebut sebagai induk dari ilmu pengetahuan. Ilmu dengan metodenya mencari
kebenaran tentang alam, termasuk manusia dan makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Filsafat dengan wataknya menghampiri kebenaran, baik tentang alam
maupun manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu.
Filsafat adalah induk pengetahuan, filsafat adalah teori tentang kebenaran. Filsafat
mengedepankan rasionalitas, pondasi dari segala macam disiplin ilmu yang ada.
Filsafat juga bisa diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan
memikirkan segala sesuatunya secara mendalam dan sungguh-sungguh, serta
radikal. Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara menualangkan
(mengelanakan atau mengembarakan) akal-budi secara radikal dan integral serta
universal.

10

Anda mungkin juga menyukai