Anda di halaman 1dari 9

Jurus Dasar Belajar Gitar

Disini penulis akan membahas masalah cara dan teknik dasar dalam mempelajari gitar baik
untuk gitar elektrik maupun akustik. Bermain gitar itu mudah jika kita mengetahui teknik dan
scale dasar yang kemudian dikembangkan. Buku ini akan mengajakmu menelusuri setiap
pelajaran, setahap demi setahap. Cara terbaik untuk mempelajari materi ini adalah dengan
terlebih dahulu membaca dan berlatih, baru kemudian mendengarkan petunjuk guru. Buku ini
sebagai pedoman yang memberimu kesempatan untuk belajar dari teknik dasar hingga teknik
perkembangan.
Selamat membaca dan mempelajari tiap materi yang disuguhkan penulis dibuku ini.
Asah terus skill mu disertai dengan pelajari teori musiknya agar dapat berguna. Karena jika
hebat dalam skill bermain gitar saja tanpa tahu dasar dan teori musiknya, kuranglah
sempurna. Belajar dan terus belajarlah!!
Belajar Membaca Not
Dalam dunia musik dikenal istilah “not” untuk menunjukkan tinggi rendahnya suatu
nada, sehingga nada/lagu akan terdengar serasi dan harmonis.
Suatu not dilambangkan dengan suatu angka yang terdiri dari:
Angka 1 dibaca do
Angka 2 dibaca re
Angka 3 dibaca mi
Angka 4 dibaca fa
Angka 5 dibaca sol
Angka 6 dibaca la
Angka 7 dibaca si
Jarak antara do rendah sampai dengan do sedang disebut satu oktaf. Sedangkan jarak antara do sedang sampai
dengan do tinggi disebutdua oktaf.

Bagian-Bagian Gitar Elektrik


Disini digambarkan definisi nama-nama bagian dari gitar elektrik yang setiap bagiannya
memiliki fungsi atau peranan yang berbeda dan satu sama lain memiliki hubungan sehingga
menjadi satu kesatuan yang utuh.
Fingering ( Penjarian )
Penjarian menjadi salah satu bagian terpenting guna menghasilkan tone gitar yang
optimal. Agar optimal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
 Biasakan untuk menekan senar menggunakan ujung jemari. Usahakan tidak menekan senar
pada atau terlalu dekat dengan besi fret, karena akan menghasilkan bunyi tidak jelas.
 Biasakan fingering tngan anda seperti cakar, tidak merebahkan jari-jari dipermukaan
fretboard.
 Ketika menggerakkan pick jangan berlebihan atau terlalu jauh dari senar/bridge gitar.
Ketika akan memainkan chord atau lick ( penggalan nada ) yang cepat dan banyak (
running notes), biasakan tangan memegang neck ( telapak tangan tidak menyentuh tepi neck
gitar ) agar pergerakan tangan kita tidak sulit untuk bergerak cepat. Teknnik seperti ini
biasanya banyak dijumpai pada gitaris yang mempelajari lagu klasik. Namun bukan berarti
anda harus memainkan lagu-lagu klasik. Tidak ada salahnya kita mengaplikasikannya pada
permainan gitar kita. Namun bagi gitarisrock/heavy metal, kita melihat banyak yang bermain
justru dengan “membekap” neck gitar ( menggengam neck ). Itu bisa saja terjadi bila
memiliki tangan yang besar. Kemungkinan lain adalah gitaris tersebut jarang memainkan
nada-nada cepat dan banyak memainkan bending string ( meliukkan senar ), sustaining
notes with vibration ( memanjangkan nada dengan vibrasi ), seperti umumnya gitaris blues.
Kesimpulannya adalah gunakan teknik fingering secara proporsional dan sesuai keadaan. Jika
kita banyak memainkan nada cepat yang membutuhkan penjarian yang lebar, otomatis ibu
jari berada dibelakang neck dan tidak menggenggam neck gitar. Teknik sebaliknya kita
gunakan jika jarang memainkan nada-nada cepat, banyak mengutamakan bending, sustaining,
dan nada-nada melodis seperti pada jenis musik blues.
Biasakan juga untuk “bermain pada posisinya”. Artinya, posisi ditentukan oleh fret
dimana jari telunjuk berada. Jika jari telunjuk berada di fret ke lima, maka fingering kita
berada di posisi kelima,dst. Apabila jari telunjuk telah menekan sebuah nada pada posisi fret (
missal ke lima ), maka jari-jari lain secara otomatis akan menempati posisinya masing-
masing, yaitu jari tengah pada fret ke enam, jari manis pada fret ke tujuh, jari kelingking pada
fret ke delapan. Jadi biasakan jari-jari untuk tetap rapi, berada diposisinya masing-masing.
Biasakan pula untuk melatih jari kelingking dengan sering menggunakannya. Memang jari
kelingking lebih kecil dan lemah serta jarang digunakan oleh banyak gitaris, namun tetap
berusaha agar bisa sempurna.
Warming Up ( Pemanasan )
Warming up sama halnya dengan fingering yang merupakan langkah awal membangun
dasar/fundamen serta fleksibilitas jari-jari kita pada jangkauan fretboard. Selain itu, warming
up dan fingering memiliki fungsi utama untuk mencegah terjadinya cidera pada tangan,
lengan maupun jari kita. Berikut ada beberapa contoh warming up dan fingering :
1. Warming Up dengan Chromatic Scale
Chromatic Scale merupakan scale dengan jarak nada yang identik satu sama lain, yaitu
berjarak setengah nada, contoh : C - C# - D - D#- - E – F – F# - G - G# - A - Bb – B - C
Chromatic scale meliki formula yang efektif untuk digunakan penjarian. Selain itu banyak
juga gitaris ternama yang menggunakan scale ini dalam permainan mereka seperti ciri khas
dari John Petrucci, sang maestro gitar ini sangat lihai dalam mengkomposisikan chromatic
scale menjadi sebuah lickyang menakjubkan.
Chord Voicing adalah permainan gitar seperti arpeggio yang membentuk chord sebagai
alternatif lain dalam warming up. Pemanasan dengan menggunakan chord voicing dapat
melatih kekuatan tangan dan jari kiri kita dengan disertai sinkronisasi alternate picking pada
tangan kanan. Steve Morse adalah gitaris yang banyak menggunakan chord voicing pada
permainan gitarnya.
Progesi chord dalam contoh di buku ini memberikan nuansa chord yang luas dan harmonis
jika dimainkan dengan baik. Usahakan untuk memainkannya dengan bersih tanpa ada suara
“buzzing” akibat posisi jari yang tidak pas dan tidak kuat.
1. Warming Up dengan Two String Exercise
Pada contoh warming up ini saya tuangkan notasi yang mencakup formula dari “7 Modes
Dalam 1 Scale” yang akan di pelajari di bab berikutnya. Konsentrasi pembelajaran saat ini
terfokus pada senar 1 dan 2 dengan notasi yang dimainkan secara ascending ( pola nada naik
) dan secara descending ( pola nada turun ).
Catatan : Lakukan semua fingering dengan alternate picking dimulai down stroke ( memetik
senar ke bawah ) dan up stroke ( memetik senar ke atas ) serta speed yang selalu ditambah.
Modes
Dalam melakukan soloing dan improvising memerlukan salah satunya Modes yang akan
memberi warna dalam harmonisasi chord. Modes bisa dikatakan sebagai scales yang terdapat
dalam sebuahscale utamanya ( 7 mode dalam 1 scale ). Disini juga dituliskan Major
Scale dan Minor Scale standar yang wajib digunakan dalam bermain musik.
1. Major Scale
Merupakan scale dengan jarak nada satu sama lain yaitu : 1 - 1 - ½ - 1 - 1 - 1 - ½
Contoh dibuku ini menggunakan C Major Scale : C - D - E - F - G - A - B – C

2. Minor Scale
Adalah scale dengan jarak nada satu sama lain yaitu : 1 - ½ - 1 - 1 - ½ - 1 – 1
Contoh dibuku ini menggunakan C Minor Scale : C - D - D# - F - G - G# - Bb – C
Dalam C Major Scale terdapat 7 Modes, diantaranya yaitu :
 Ionian ( major scale murni )
Dengan interval : 1 - 1 - ½ - 1 - 1 - 1 - ½
 Dorian Pembagiannya adalah :
Dengan interval : 1 - ½ - 1 - 1 - 1 - ½ - 1 Major Modes : - Ionian
 Phrygian - Lydian
Dengan interval : ½ - 1 - 1 - 1 - ½ - 1 - 1 - Mixolydian
 Lydian
Dengan interval : 1 - 1 - 1 - ½ - 1 - 1 - ½ Minor Modes : - Dorian
 Mixolydian - Phrygian
Dengan interval : 1 - 1 - ½ - 1 - 1 - ½ - 1 - Aeolian
 Aeolian ( minor scale murni ) - Locrian
Dengan interval : 1 - ½ - 1 - 1 - ½ - 1 - 1
 Locrian
Dengan interval : ½ - 1 - 1 - ½ - 1 - 1 - 1
Untuk contoh notasi 7 Modes dibuku ini, yang pertama menggunakan tonal center ( not awal
pada setiap mode ) dan kedua dengan menuangkannya di setiap nada awal C/do.
Harmonic da
n Melodic Minor Scales
Seperti pelajaran sebelumnya bahwa scales memiliki pengembangan, begitu juga minor
scales yang dibagi menjadi Harmonic minor dan Melodic minor. Pada Natural Minor Scale
memiliki interval 1 - ½ - 1 - 1 - ½ - 1 – 1, sedangakan interval dari Harmonic dan Melodic
minor yaitu :
1. Harmonic Minor Scale
Intervalnya ialah 1 - ½ - 1 - 1 - ½ - 1 ½ - ½ yang kemudian tuangkan dalam contoh
nada Do=C yaitu C -D-D#-F-G-G#-B-C.
Scale ini banyak dijumpai dalam komposisi musik rock murni seperti pada permainan
sang
gitaris cepat Yngwie Malmsteen dan juga musik klasik.

2. Melodic Minor Scale


Intervalnya ialah 1 - ½ - 1 - 1- 1 - 1 - ½ - lalu kita masukkan contoh dalam nada
Do=C yaitu C -D-D#-F-G-A-B-C.
Scale ini bisa juga digunakan sebagai Jazz Minor Scale.
Pentatonic Scale
Pentatonic Scale berasal dari kata Penta yang berarti Lima. Jenis scale ini sangat banyak
dimainkan dalam musik oleh gitaris-gitaris rock, blues bahkan jazz sekalipun untuk
melakukan improvisasi dalam bermain gitar dengan menggunakan progresi tertentu. Seperti
gitaris-gitaris dunia yaitu Steve Vai, Joe Satriani, Paul Gilbet, Slash, Andy Timmons, Eric
Johnson, dll.
Di Bab ini kita akan membahas tentang pentatonic scale yang terbagi ke dalam 2 bagian yaitu
: Major Pentatonic dan Minor Pentatonic.
1. Major Pentatonic Scale
Major Pentatonic Scale merupakan scale yang memiliki format 1-2-3-5-6. Untuk lebih
mudahnya kita gunakan contoh dari C Major Scale : C-D-E-F-G-A-B atau 1-2-3-4-5-6-7.
Sehingga untuk mendapatkan C Major Pentatonic kita ambil not 1=C, 2=D, 3=E, 5=G, 6=A.
Sedangkan intervalnya adalah : 1 - 1 - 1 ½ - 1.

Pada Major Pentatonic Scale not ke-4 dan ke-7 tidak digunakan sehingga hanya 5 nada
yang digunakan ( C,D,E,G,A ). Pada umumnya Major Pentatonic Scale banyak digunakan
untuk musik yang bernuansa ceria dan bersemangat.

Sebagai contoh notasi, C Major Pentatonic saya tuliskan dalam 2 bagian yaitu oktaf 1
(bar 1-4) dan oktaf ke- 2 (bar 5-9). Sedangkan A Minor Pentatonic bagiannya yaitu oktaf ke-
1 (bar 1-4) dan oktaf ke- 2 (bar 5-6).
Catatan : Meski scale ini hanya memiliki 5 nada, namun jika kita dapat menguasainya
dengan baik maka kita dapat melakukan eksplorasi dan pengembangan permainan musik kita
lebih luas lagi. ( Yugo )
Pentatonic Blues Scale
Pentatonic Blues Scale merupakan bentuk pengembangan dari Pentatonic Scale yang banyak
digunakan dalam musik dan permainan solo gitar, terutama dalam musik blues dan rock n’
roll.
Seperti pelajaran sebelumnya, di bab ini kita akan membahas tentang Pentatonic Blues
Scale yang terbagi ke dalam 2 bagian yaitu : Major Pentatonic Blues dan Minor Pentatonic
Blues.

1. Major Pentatonic Blues Scale


Major Pentatonic Blues Scale merupakan scale yang memiliki interval : 1 ½ - 1 - ½ - ½ - 1 -
1 ½ . Pada umumnya Major Pentatonic Blues Scale ini banyak digunakan dalam musik yang
bernuansa ceria seperti Major Scale lainnya. Formatnya juga hampir sama dengan Minor
Pentatonic Blues.
2. Minor Pentatonic Blues Scale
Minor Pentatonic Blues Scale memiliki format interval yaitu : 1 ½ - 1 - ½ - ½ - 1 ½ - 1. Pada
bagian ini saya ambil contoh dari A Pentatonic Blues Minor yang merupakan pasangan minor
( relative minor ) dari C Pentatonic Blues Major.
Seperti halnya Minor Scale, pada Minor Pentatonic Blues Scale juga banyak digunakan untuk
musik yang bernuansa melankolis, ballads, dengan tema musik dramatis serta cenderung
sedih, sehingga merupakan senjata andalan bagi para gitaris blues untuk mengekspresikan
permainan gitarnya.
Diminished Scale
Scale ini sangat popular dalam jazz dan heavy metal musik yang berinterval 1 ½ - 1 ½ - 1 ½ -
1 ½ . Namun disini saya contohkan delapan perbedaan tone dalam scale ini.

Anda mungkin juga menyukai