Perbuatan Hukum Administrasi Negara
Perbuatan Hukum Administrasi Negara
Perbuatan pemerintah merupakan tindakan hukum yang dilakukan oleh penguasa dalam
menjalankan fungsi pemerintahan. Menurut Romijen, perbuatan pemerintah yang merupakan
“ bestuur handling “ yaitu tiap-tiap dari alat perl;engkapan pemerintah. Menurut Van Vallen Hoven,
perbuatan pemerintah merupakan tindakan secara spontan atas inisiatif sendiri dalam menghadapi
keadaan dan keperluan yang timbul tanpa menunggu perintah atasan, dan atas tanggung jawab
sendiri demi kepentingan umum.
Peraturan perundang-undangan
1. Pengertian Perat Peraturan Perundang-Undangan yang tercantumdalam
Pasal 1 angka 2 UU No 5 Th 1986 :
”peraturan perundang-undangan adalah semua peraturan yangbersifat
mengikat secara umum yang dikeluarkan oleh BadanPerwakilan Rakyat
bersama pemerintah, baik di tingkat pusatmaupun di tingkat daerah serta
semua keputusan badan ataupejabat tata usaha negara, baik di tingkat pusat
maupun di tingkat daerah, yang juga mengikat umum. “
2. Pasal 1 angka 2 UU No 10 Th 2004:
”peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis
yangdibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan
mengikat secara umum.”
3. Pasal 7 ayat (1) UU No. 10 Tahun 2004 :
jenis dan hierarki perat perundang-undangan :
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945
2. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
3. Peraturan Pemerintah
4. Peraturan Presiden
5. Peraturan Daerah
Ciri-ciri :
1. Bersifat umum dan komprehensif
2. Bersifat universal, utk peristiwa2 yad yg belum jelas bentukkonkretnya
3. Memiliki kekuatan utk mengoreksi dan memperbaiki dirinyasendiri.
Pencantuman klausul yg memuat kemungkinandilakukannya peninjauan kembali
Syarat-syarat material:
1. Organ pem yg membuat ketetapan harus berwenang
2. Ketetapan tidak boleh mengandung kekurangan yuridis,seperti penipuan,
paksaan atau suap, kesesatan
3. Ketetapan hrs berdasarkan suatu keadaan/situasi tertentu
4. Ketetapan hrs dpt dilaksanakan dan tanpa melanggar peratlain, serta isi
dan tujuan ketetapan hrs sesuai dgn isi dantujuan peraturan dasarnya
Syarat-syarat formal:
1. Syarat-syarat yang ditentukan berhubung dengan persiapandibuatnya
ketetapan dan berhubung dengan cara dibuatnyaketetapan harus dipenuhi
2. Ketetapan harus diberi bentuk yang telah ditentukan dalamperaturan
perundang-undangan yang menjadi dasardikeluarkannya ketetapan itu
3. Syarat-syarat berhubung dengan pelaksanaan ketetapanharus dipenuhi.
Rencana-rencana
Perencanaan pembangunan dalam administrasi negara pada umumnya
harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan beberapa unsur pokok, yaitu:
1. Tujuan akhir yang dikehendaki;
2. Sasaran-sasaran dan priorotas untuk mewujudkannya (yang
mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif);
3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut;
4. Masalah-maslah yang dihadapi;
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan, serta
pengalokasiannya;
6. Kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk melaksanakannya;
7. Program-program kerja yang akan dilaksanakan;
8. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya;
9. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.
Perizinan
Tidaklah mudah memberikan definisi apa yang dimaksudd
engan izin, hal ini disebabkan karena antara para pakar tidak terdapat
persesuaian paham, masing-masing melihat dari sisiyang berlainan terhadap
obyek yang didefinisikan.
Izin
adalah perbuatan pemerintah bersegi satu berdasa
r k a n peraturan perundang-
undangan untuk diterapkan pada peristiwa konkret menurut prosedur dan persya
ratan tertentu.D a r i p e n g e r t i a n t e r s e b u t , a d a
b e b e r a p a u n s u r dalam perizinan, yaitu sebagai berikut :
1. Berupa instrumen yuridis dalam bentuk KTUN
2.D i b u a t b e r d a s a r k a n W e w e n a n g y a n g d i b e r i k a n
o l e h peraturan perundang-undangan atau berdasarkan diskresionare power.
3. Dikeluarkan oleh organ pemerintah;
4. Ditujukan pada peristi9a konkret;
5. Telah memenuhi prosedur dan persyaratan tertentu.
Sebagai suatu instrumen, izin berfungsi selaku ujung
tombak d a r i i n s t r u m e n h u k u m s e b a g a i p e n g a r a h , p e r e k a y a s a , d a n p
erancang masyarakat sehingga terwujud masyarakat adil dan makmur.