Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


American North Association (2004) mendefinisikan keperawatan
komunitas merupakan suatu tindakan untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan
keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan
kesehatan masyarakat. Menurut Subekti (2004) keperawatan komunitas
adalah model atau bentuk upaya kesehatan yang terdiri dari berbagai tatanan
pelayanan kesehatan di masyarakat yang terkoordinasi, terarah, terpadu, dan
terfokus pada upaya penyehatan masyarakat. Dengan demikian, keperawatan
komunitas menjadi payung bagi seluruh program kesehatan yang ada di
masyarakat. Selain itu, keperawatan kesehatan komunitas merupakan sintesis
dari praktek keperawatan dan kesehatan masyarakat yang di aplikasikan
untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan populasi.
Upaya penyelenggaraan kesehatan sudah menjadi tanggung jawab
bersama antara pemerintah dan masyarakat, seperti yang tercantum dalam
Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 dimana setiap orang
berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat maupun lingkungannya.
Peningkatan derajat kesehatan atau pembangunan kesehatan diarahkan untuk
mempertinggi derajat kesehatan, yang tertuang didalam Sistem Kesehatan
Nasional yang merupakan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan
derajat kesehatan yang sejalan dengan Undang-undang No. 36 tahun 2009
tentang kesehatan. Untuk meningkatkan derajat kesehatan tersebut
dibutuhkan tenaga kesehatan salah satunya perawat komunitas (Dinkes
Propinsi Jawa Barat, 2010).
Adapun tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya pelayanan keperawatan
secara langsung terhadapa individu, keluarga, dan kelompok dalam konteks

1
2

komunitas, perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat


(Health General Community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah
atau isu kesehatan masyarakat dan dapat mempengaruhi keluarga, individu,
dan kelompok. Selanjtunya, tujuan keperawatan komunitas secara spesifik
adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat mempunyai kemampuan
untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami, menetapkan masalah
kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut, merumuskan serta
memecahkan, menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi,
mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan
secara mandiri.
Dalam rangka mengaplikasikan ilmu keperawatan komunitas dalam
tatanan nyata, mahasiswa Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Immanuel Bandung angkatan XX diberikan kesempatan untuk
melakukan praktek lapangan untuk mata kuliah Keperawatan Komunitas.
Kegiatan dilakukan dengan dua pendekatan yaitu asuhan keperawatan
keluarga (keluarga binaan), asuhan keperawatan gerontik (lansia) dan
pembinaan wilayah atau komunitas.
Oleh karena itu mahasiswa diberikan satu desa untuk dikelolah dengan
pendekatan asuhan keperawatan komunitas. Dalam hal ini Desa Cukang
Genteng, yang terdiri dari 13 RW. Dimana mahasiswa didistribusikan ke RW
Tersebut. Salah satunya RW 13, dimana di RW ini terdapat 3 RT. Di RW 13
ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang ada
merupakan salah satu bentuk pelayanan langsung terhadap individu atau
keluarga binaan khususnya keluarga yang memiliki masalah yang dapat
mempengaruhi keseimbangan sistem keluarga. Mahasiswa melakukan survei
rumah tangga, kemudian bersama masyarakat membahas hasil survei dan
menentukan masalah serta merencanakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengatasi masalah, menfasilitasi pelaksanaan program kerja yang disusun
bersama, mengevaluasi proses pelaksanaan dan merancang rencana tindak
lanjut.
3

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep keperawatan komunitas
secara nyata di masyarakat desa Cukang Genteng
1.2.2 Tujuan Khusus
Agar mahasiswa/i mampu :
1. Melakukan pengkajian pada komunitas dengan metode Survei
Mawas Diri dan observasi
2. Memfasilitasi Musyawarah Masyarakat RW 13 Desa Cukmg
Genteng untuk pemamparan hasil survei dan menentukan masalah
serta menentukan prioritas masalah kesehatan
3. Mendorong peran serta masyarakat melalui pembentukan kelompok
kerja kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan
4. Memfasilitasi masyarakat untuk mengatasi masalah sesuai rencana
yang telah disepakati
5. Melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan
6. Menyusun rencana tindak lanjut bersama dengan masyarakat

1.3 Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data


Metode yang digunakan dalam laporan pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1. Metode Penyusunan
1) Deskriptif
Metode yang digunakan yang mengungkapkan peristiwa dan bertujuan
pada pemecahan masalah yang dihadapi saat ini dan hasilnya dapat
dievaluasi pada saat ini juga.
2) Studi Pustaka
Yaitu mencari informasi-informasi melalui beberapa literatur yang
berasal dari buku-buku ilmiah, majalah ilmiah serta media cetak
lainnya yang ada diperpustakaan untuk dijadikan landasan teori dalam
memberikan pelayanan maupun penulisan karya tulis ini.
4

3) Studi Lapangan
Yaitu memberikan asuhan keperawatan secara nyata dilapangan untuk
memperoleh gambaran sebenarnya tentang perkembangan suatu
subyek melalui proses keperawatan.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dipakai tehnik sebagai berikut :
1) Observasi
2) Survei Mawas Diri
3) Focus Group Discussion
4) Wawancara

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan laporan ini adalah sebagai suatu laporan mengenai
“Laporan Pelaksanaan Keperawatan Komunitas di Desa Cukang Genteng
Kabupaten Bandung” adalah sebagai berikut:
1. Bagi Desa Cukanag Genteng
Dapat bermanfaat sebagai masukan atau informasi yang dapat membantu
dalam pembangunan kesejahteraan dan kesehatan Desa Cukang Genteng
2. Bagi UPTD Ciwidey
Dapat memberikan pelayanan yang terpadu dalam meningkatkan
kesehatan individu, keluarga, masyarakat, dan kelompok di Wilayah Kerja
Puskesmas UPTD Ciwidey
3. Bagi Institusi
Sebagai penambah referensi bagi generasi selanjutnya dan bahan
perbandingan bagi pihak institusi dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan.
4. Bagi Pembaca
Dapat menambah ilmu pengetahuan baru dan pengalaman proses belajar
serta dapat menjadi pengalaman riset sebagai bekal dalam menjalankan
praktek klinis.
5

1.5 Sistemmatika Penulisan


BAB I Pendahuluan
Berisi pendahuluaan menguraikan tentang latar belakang masalah,
tujuan penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Teoritis
Berisikan profil Jawa Barat, Kabupaten Bandung, dan konsep
komunitas (masyarakat) dan konsep promosi kesehatan.
BAB III Kajian dan Perencanaan Kegiatan Komunitas
Berisi Profil Desa Nengkelan, survei mawas diri, analisis SWOT,
skoring, prioritas masalah, planning of action.
BAB IV Implementasi, Evaluasi, dan Rencana Tindak Lanjut
Berisi implementasi, evaluasi, dan rencana tindak lanjut, juga
hambatan dan dukungan.
BAB V Penutup
Berisikan kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai