BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hakikat Matematika
kepada setiap peserta didik disemua jenjang pendidikan. Kalau tidak, peserta
didik akan menghadapi banyak masalah karena hampir semua bidang studi
Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat tentang definisi tunggal
dari matematika. Hal ini terbukti dengan adanya puluhan definisi matematika
definisi itu disebabkan oleh luasnya wilayah kajian matematika yang meliputi
yaitu “mathema” atau mungkin juga “mathematikos” yang artinya hal-hal yang
dipelajari.4
1
Herman Hujodo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, (Malang:
UMN, 2005), hal 35
2
Lilis Aminatus Zuhriyah, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui
Pembelajaran Realistic Education (RME) pada Materi Bangun Ruang di Kelas VIII MTs Assyafi’iyah
Gondang Tulungagung Pelajaran 2007/2008.(Tulungagung:Skripsi tidakditerbitkan,2008) Hal 14
3
Hamzah, Pembelajaran Matematika Teori Belajar Konstruktivisme, http://guru-
beasiswa.blogsot.com/2007/12/Pembelajaran-matematika-dengan-teori.html. diakses 27 Oktober 2009.
4
Abdusyasyakir, Ketika Kyai Mengajar Matematika (Malang: UIN Malang Press, 2007),hal 5
18
Sementara itu menurut Sujono dan Herman Hujodo, matematika merupakan ilmu
dengan bilangan.7
5
Ibid, hal 5
6
E.T Ruseffendi, Pengantar Pada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam
Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA, (Bandung:Tarsito, 1988), hal 260
7
Herman Hujodo, Pengembangan Kurikulum………, hal 96
8
R.Soejadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, (Jakarta: Dirjen Dikti,1999), hal 11
19
namun pada dasarnya terdapat ciri khas matematika. Menurut R.Soejadi ciri
umum adalah:9
Dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah abstrak, sering juga
maknanya.10
9
Ibid,hal 13.
10
Abdusyasyakir, Ketika Kyai….., hal 7
11
R.Soejadi, Kiat Pendidikan Matematika……, hal 13
20
Dalam matematika sebagai “ilmu” hanya diterima pola pikir deduktif. Pola
dari hal yang bersifat umum diterapkan dan diarahkan kepada hal yang
bersifat khusus. Disamping itu ada pendapat lain yang mengatakan bahwa
tersebut masih kosong dari arti, terserah kepada yang akan memanfaatkan
12
Ibid, hal 16
13
Jujun S. Surisumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan,2003), hal 196
21
Sehubungan dengan simbol yang kosong dari arti tersebut diatas menunjukkan
jawabannya” yaitu x = 5.
geometri. Sistem aljabar dan geometri tersebut dapat dipandang terlepas satu
sama lain, tetapi di dalam aljabar sendiri terdapat sistem yang lebih kecil yang
terkait satu sama lain. Demikian juga dalam geometri, terdapat sistem yang
terdapat ide-ide dan lambang atau simbol-simbol yang memiliki arti dari makna
B. Proses Belajar
perspektif berbeda.
dan Bower, belajar (to learn) memiliki arti: 1) to gain knowledge, comprehension,
14
Baharudin.Esa Nur Wahyuni.2. Teori Belajar dan Pembelajaran.(Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media,2009). Hal 13
15
Ibid. hal 14
23
belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung
progresif.16
kehidupan.18
Dari definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri
belajar, yaitu:
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses
16
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal
90
17
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal 36
18
Mulyati. Psikologi Belajar.(Yogyakarta:Andi,2005). Hal 5
24
tingkah laku.19
keterampilan-keterampilan.
Menurut Bruner, dalam proses belajar dapat dibedakan tiga fase, yakni (1)
informasi, (2) transformasi, (3) evaluasi. Dalam tiap pembelajaran kita peroleh
sejumlah informasi, ada yang menambah pengetahuan yang telah kita miliki, ada
dengan apa yang telah kita ketahui sebelumnya. Informasi itu harus dianalisa,
diubah atau ditransformasi ke dalam bentuk yang lebih abstrak atau konseptual
agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas. Kemudian kita nilai
19
Baharudin.Esa Nur Wahyuni. Teori Belajar ………. Hal 15-16
20
Soejadi, kiat Pendidikan….., hal 62
25
manakah pengetahuan yang kita peroleh dan transformasi itu dapat dimanfaatkan
Proses belajar adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat saraf
individu yang belajar. Proses belajar terjadi secara abstrak, karena terjadi secara
mental dan tidak dapat diamati. Oleh karena itu, proses belajar hanya dapat
diamati jika ada perubahan perilaku dari seseorang yang berbeda dengan
maupun psikomotoriknya.22
menggunakan hukum, aturan, teori, dan lain-lain untuk menjamin agar bangunan
21
Nasution.Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. (Jakarta:Bumi
Aksara,2008),hal 9-10
22
Baharudin.Esa Nur Wahyuni.Teori Belajar ……….. Hal 16
26
berantakan.23
Proses-proses belajar yang terjadi dalam diri pelajar dapat dipengaruhi oleh
mempunyai peran yang secara kritis dapat dipakai untuk mendukung proses
merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai
Proses belajar matematika akan terjadi dengan lancar bila belajar itu sendiri
mengajar akan efektif bila kemampuan berfikir anak diperhatikan dan karena itu
23
Yanti Herlanti. Science Education Research Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan
Sains. (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,2006). Hal 57
24
Eka. Prinsip-prinsip Guru dalam Pembelajaran. (Tulungagung: Makalah tidak
diterbitkan,2006).
25
Samrudin. Tugas, Peran dan Kompetensi Guru. (Tulungagung: Makalah tidak diterbitkan.
2006),hal 1
26
Herman Hudojo, Strategi Mengajar……,hal 4
27
Herman Hudojo, Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di Depan
Kelas, (Surabaya: Usaha Nasional), hal 20
27
C. Pembelajaran Matematika
guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih
baik.28
kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar dapat mengenal dan memahami
kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai
28
Max Darsono, et.,all. Belajar dan Pembelajaran. (Semarang: CV IKIP Semarang
Press,2000). Hal 24.
29
Ibid. hal 24-25
28
c. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik
maupun psikologis.
siswa
e. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.
bagi siswa.
hubungan yang diatur secara logis, maka seseorang yang belajar matematika harus
atau pengetahuan yang sedang dipelajari ke dalam struktur kognitif siswa. Untuk
dapat menempatkan secara tepat informasi atau materi matematika yang dipelajari,
teknik pembelajaran.30 Dari sini seorang guru matematika dituntut untuk mampu
pola pikir dan model matematika serta sebagai alat komunikasi melalui simbol,
actively building new knowledge from experience and prior knowledge”.31 Siswa
procedural.32
pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan berfikir kritis, logis, sistematis
dan memiliki sifat objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan
baik dalam bidang matematika, bidang lain maupun dalam kehidupan sehari-hari.
33
Herman Suherman,. Strategi Pembelajaran……...hal 77
34
Ibid.Hal 78
31
masalah.
Siswa dituntut memahami konsep secara rinci, yang tersusun mulai dari
konsep-konsep yang umum atau luas sampai pada konsep yang lebih spesifik,
karena itu, guru matematika harus memiliki teknik tertentu dalam menyampaikan
pelajaran, agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai maka peneliti
menggunakan LKS berbasis life skill sebagai media pengajaran. Karena di dalam
35
Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah
Pertama dan Madrasah Tsanawiyah .(Pemerintah Kota Malang Dinas Pendidikan SMP Negeri 19:tidak
diterbitkan), hal 3
32
konsep, prinsip atau prosedur yang telah dipelajari. Kecakapan hidup tersebut
kehidupan sehari-hari.36
kecakapan berfikir ilmiah, kritis, nalar, rasional, lateral, sistem, kreatif, eksploratif,
mengelola sumber daya, (3) kecakapan bekerjasama dengan orang lain, (4)
kompetensi dasar dan materi pembelajaran tertentu, juga berupa kecakapan lain
Skill ini berguna untuk mengembangkan potensi dalam diri. Dengan skill ini
akan lebih menghayati sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa,
modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi diri
sendiri dan lingkungan. Skill ini juga mendorong untuk lebih percaya diri. Skill
Matematika adalah ilmu yang rasional. Semua gejala dapat dijelaskan secara
ilmiah. Agar selalu berpikir ilmiah, maka harus rajin menggali dan menemukan
kreatif.
bermasyarakat.39
mata pelajaran, diharapkan peserta didik memperoleh hasil sampingan yang positif
39
Tri Haryanto, et. all.Geografi untuk Kelas 1 SMU,(Klaten:Intan Pariwara,2003)
35
kecakapan yang bersifat teknis, kecakapan hidup mencakup juga kecakapan sosial
Ciri pembelajaran life skill adalah (1) terjadi identifikasi kebutuhan belajar,
(2) terjadi proses penyadaran untuk belajar bersama, (3) terjadi keselarasan
proses interaksi saling belajar dari ahli, (7) terjadi proses penilaian kompetensi, (8)
F. Materi Segitiga
1. Pengertian Segitiga.
a. Tiga sisi. Ketiga ujung sisi saling bertemu dan membentuk tiga buah sudut.
1. Garis sumbu: Garis yang membagi masing-masing sisi segitiga menjadi dua
2. Garis tinggi: Garis yang ditarik dari titik sudut dan tegak lurus pada sisi di
b. Dua garis tinggi suatu segitiga berbanding terbalik dengan sisi tempat garis
tinggi itu42
segitiga ABC.
Jadi, pada segitiga setiap sisinya dapat dipandang sebagai alas, dimana tinggi
Alas segitiga merupakan salah satu sisi dari suatu segitiga, sedangkan
tingginya adalah garis yang tegak lurus dengan sisi alas dan melalui titik sudut
2. Jenis-jenis Segitiga
a. Panjang sisi-sisinya;
b. Besar sudut-sudutnya;
Segitiga sama kaki adalah segitiga yang memiliki dua sisi yang sama
panjang.
B C
Segitiga sama sisi adalah segitiga yang memiliki tiga buah sisi sama
= AC.
B C
43
Dewi Nuharini; Tri Wahyuni. Matematika Konsep dan Aplikasinya.( Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008).hal 234-235
38
B C B C, B C. jadi B = C.
A C, A C. jadi A = C.
A B, A B. jadi A = B.
Sumbu simetri adalah sumbu yang membagi suatu bangun menjadi dua
A B
44
Syamsul Junaidi; Eko Siswono. Matematika untuk SMP dan MTs Kelas VII 1. (Surabaya:
Gelora Aksara Pratama, 2005). Hal 272-273.
39
Berkaitan dengan hal tersebut, jika ditinjau dari besar sudutnya, ada tiga
Jika besar salah satu sudut dalam segitiga adalah 900, maka segitiga tersebut
A B
Jika besar setiap sudut dalam sebuah segitiga adalah kurang dari 900, maka
A B
Dan jika besar sebuah sudut dalam segitiga adalah lebih dari 900, maka segitiga
45
Dewi Nuharini; Tri Wahyuni. Matematika Konsep……….. hal 235
46
Adrian Soekotjo Loedji, Willa. Pelajaran Matematika Bilingual untuk SMP/MTs Kelas VII.
(Bandung: CV. Yrama Widya, 2009). hal 371
40
Ada dua jenis segitiga jika ditinjau dari panjang sisi dan besar sudutnya
sebagai berikut.
Segitiga siku-siku sama kaki adalah segitiga yang kedua sisinya sama
AB = AC
A B
Segitiga tumpul sama kaki adalah segitiga yang kedua sisinya sama
3. Keliling Segitiga
Keliling suatu bangun datar merupakan jumlah dari panjang sisi-sisi yang
47
Dewi Nuharini; Tri Wahyuni. Matematika Konsep ………..hal 236
48
Modul Bangkit Matematika untuk Kelas VIII Semester Genap SLTP dan MTs Berdasarkan
Kurikulum yang Berlaku. 2009/2010.Tulungagung:CV Utomo. hal 62-63.
41
C Keliling
= c +a+b
b a = a+b+c
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu segitiga dengan panjang a,
49
b, dan c, kelilingnya adalah K= a + b + c
4. Luas Segitiga
A D B
sama dan sebangun dengan dan sama dan sebangun
Luas dan
Luas
Luas
49
Dewi Nuharini; Tri Wahyuni. Matematika Konsep ………..hal 246
42
= +
= +
Secara umum luas segitiga dengan panjang alas a dan tinggi t adalah
50
L=
a. Paradigma Penelitian
50
Ibid.hal 247
51
Sujarwo. Pembelajaran Matematika dengan Menggunkan Teknik Probing dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I MAN3 Malang.
http://jurnal.dikti.go.id/jurnal/detil/id/6:3129/q/pengarang:IMAM/offset/0/limit 15. diakses tanggal 14
agustus 2010.
43
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Johar Maknun, Liliasari, Benny Suprapto
dengan life skill dapat mengatasi kesulitan belajar Bahasa Inggris siswa kelas II
52
Nurwahyuni Latif. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dapat Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah Kendari pada pokok Bahasan Limit Fungsi.
http://www.docstoc.com/docs/20485548/skripsi-model-pembelajaran-kooperatif-tipe-NHT. diakses
tanggal 15 agustus 2010
53
Johar Maknun,et.all. Efektivitas Pembelajaran Fisika SMK dalam Meningkatkan
Penguasaan Konsep Fisika Topik Besaran dan Satuan Bidang Keahlian Teknik Bangunan.
http://wsclick.infospace.com/clickserver%3DDirektori%2FPRODI.PENDIDIKAN%2520IPA
%2520JOHAR%2520MAKNUN%3Defektifitas-pembel-fis-smk. Diakses tanggal 15 agustus 2010
54
Dinny Eritha Ningrum.2004. Pendekatan Contextual Teaching ang Learning (CTL) dalam
Mengatasi Kesulitan Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas II Semester I SMP Negeri I Brangsong
Kendal. http://www.docstoc.com/docs/21122714/Efektifitas-pendekatan-kontekstual-(CTL)-dalam-
mengatasi-kesulitan. Diakses tanggal 15 agustus 2010
55
Nurseha.2007. Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa dalam Pembelajaran Berbasis
Kompetensi Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X Semester 2 SMA Negeri 8 Semarang.
http://www.docstoc.com/docs/25918766/pengaruh-penggunaan-lembar-kerja-siswa-DALAM-
PEMBELAJARAN-BERBASIS. diakses tanggal 15 agustus 2010
44
dikelas kontrol.56
Dari hasil yang diperoleh oleh peneliti dalam penelitian yang terdahulu maka
Menentukan
Masalah
Nilai awal kelas kontrol
penelitian
dan eksperimen
kesimpulan
b. Kerangka Berfikir
56
Senam, et.all,.Efektifitas Pembelajaran Kimia untuk Siswa SMA Kelas XI dengan
Menggunakan LKS Kimia Berbasis Life Skill.(Jurnal Pendidikan pengembangan Kurikulum dan
Teknologi Pembelajaran.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman Samarinda
Kalimantam Timur. Didaktika,Volume 9 Nomor 3 Tidak diterbitkan,2008).
45
kehidupan nyata dapat direalisasikan ke dalam LKS yang berbasis life skill
yang meliputi Personal skill, social skill, academic skill, vocational skill.
Salah satu dari kriteria keberhasilan belajar adalah adanya pengaruh yang
besar dari interaksi belajar mengajar yang berupa komunikasi yang baik antara
siswa dengan yang lain dan siswa dengan guru. Selain itu suasana belajar yang
baik juga mempengaruhi keberhasilan dari hasil belajar siswa. Oleh karena itu
berbasis life skill akan lebih memandirikan siswa dalam melakukan penemuan
pengetahuan sendiri (inquiry) dan yang pasti akan membuat siswa merasa
Kecakapan dasar yang harus dimiliki oleh seorang siswa sebagai modal
yang dekat dengan kehidupan siswa. Oleh karena itu peneliti memilih model
skill masih terlalu kaku untuk dilaksanakan dan masih sulit bagi siswa SMP
abstrak
LKS
Life skill
Personal skill,
social skill,
academic skill,
vocational skill
H. Hipotesis