Anda di halaman 1dari 194

Labor Ocupational Health Program U.C.

Berkeley
Program Kesehatan Kerja
University of California Berkeley

dan

Maquiladora Health and Safety Support Network


Jaringan Pendukung Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Maquiladora

26-29 Juni, 2000


Jakarta, Indonesia
UCAPAN TERIMAKASIH

Dokumen kesehatan dan keselamatan kerja ini disusun oleh Labor


Ocupational Health Program (LOHP) di University of California at
Berkeley dan Maquiladora Health and Safety Support Network
(Maquiladora Support Network). Bahan-bahan baru diadaptasi atau
disusun oleh Diane Bush, Garrett Brown, Melody Kemp, Dara O’Rouke
dan Betty Szudy. LOHP dan Maquiladora Support Network
mengucapkan terimakasih pada berbagai organisasi atas publikasi-
publikasinya yang telah digunakan untuk menyusun dokumen ini, antara
lain : International Labor Office (Kantor Pekerja Internasional), Paper
Allied Trade Employee (PACE) Union (serikat pekerja industri kertas),
Cal-OSHA, New England Training Consortium, Southwest Network for
Economic and Environmental Justice (jaringan keadilan ekonomi dan
lingkungan), dan California Public Health Foundation (Yayasan
Kesehatan Masyarakat California).

Proyek pemberdayaan ini didanai oleh Yayasan Mac Arthur. International


Labor Right Fund (Dana Pekerja Internasional) turut mendanai
reproduksi dokumen ini untuk digunakan pada pelatihan Juni 2000.

INFORMASI PEMESANAN

Kopi tambahan dari dokumen ini tersedia dalam bahasa Inggris dan
Indonesia. Versi bahasa Inggris diterjemahkan kebahasa Indonesia
dengan kerjasama dengan Lembaga Informasi Perburuhan Semarak
(LIPS). Pelatih dipersilahkan membuat fotokopi dari dokumen ini
seperlunya untuk kepentingan pelatihan nirlaba dengan menyebutkan
LOHP, Maquiladora Support Network dan LIPS sebagai sumbernya.
Untuk mendapatkan salinan dalam bahasa Inggris, hubungi : LOHP
(USA-510) 642-6557. Untuk mendapatkan salinan dalam bahasa
Indonesia, hubungi LIPS di (0251) 344473.

1
Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

di Indonesia

26-29 Juni 2000

Bagian 1 : Identifikasi dan Pengontrolan Bahaya hal. 3


Bagian 2 : Bahan Kimia Berbahaya hal. 25
Bagian 3 : Kebisingan hal. 41
Bagian 4 : Ergonomi hal. 51
Bagian 5 : Peralatan Pelindung Pribadi hal. 68
Bagian 6 : Penanggulangan Bahaya dan Situasi Darurat hal. 80
Bagian 7 : Bahaya Terhadap Alat Reproduksi hal. 124
Bagian 8 : Stress/Pelecehan hal. 131
Bagian 9 : Hak-hak Pekerja hal. 144
Bagian 10 : Cara-cara Mengumpulkan Informasi hal. 154
Bagian 11 : Pemecahan Masalah dan Tindak Lanjut hal. 172
Bagian 12 : Memberi Pelajaran kepada Pekerja Lain hal. 183

2
Bahaya di Tempat Kerja

Bahaya di tempat kerja adalah segala sesuatu di tempat kerja yang dapat
melukai anda, baik secara fisik maupun mental.

• Bahaya terhadap keselamatan adalah yang dapat mengakibatkan


kecelakaan dan luka secara langsung.

Contoh : benda-benda panas dan lantai yang licin

• Bahan kimia berbahaya adalah gas, uap, cairan, atau debu yang
dapat membahayakan tubuh.

Contoh : bahan-bahan pembersih atau pestisida

• Ancaman bahaya lainnya adalah hal-hal berbahaya, yang belum


termasuk dalam katagori diatas, yang dapat melukai atau
mengakibatkan sakit. Bahaya ini terkadang tidak tampak jelas karena
tidak mengakibatkan masalah kesehatan dalam waktu dekat.

Contoh : kebisingan, penyakit menular, atau gerakan yang


berulang-ulang.

3
TABEL BAHAYA DI TEMPAT KERJA

Tabel ini adalah contoh dari tabel bahaya di tempat kerja yang telah
lengkap. Tiap tabel akan tampak berbeda tergantung dari peserta di tiap
kelompok dan kasus bahaya yang mereka hadapi dalam pekerjaan.

BAHAN KIMIA ANCAMAN BAHAYA


BERBAHAYA BAHAYA LAINNYA TERHADAP
KESELAMATAN

Pelarut / pembersih Kebisingan Listrik

Asam / bahan yang Radiasi Kebakaran / ledakan


menyebabkan iritasi
Gerakan yang berulang- Mesin-mesin tanpa
Debu (asbes, silika, ulang pelindung
kayu)
Posisi tubuh yang tidak Mengangkat benda-
Logam berat (timah nyaman benda yang berat
hitam, arsenik, air
raksa) Panas / dingin Pengaturan tempat kerja
(berantakan,
Polusi udara Penyakit menular penyimpanan barang
yang tidak baik)
Pestisida Stress / pelecehan
Kendaraan bermotor
Resin Beban kerja / irama
kerja

4
Evaluasi Bahaya di Tempat Kerja
Aktivitas utama dalam mengevaluasi bahaya di tempat kerja adalah :

A. Pengamatan di lokasi kepada proses produksi dan cara kerja


B. Wawancara dengan perkerja dan supervisor

C. Survai terhadap lingkungan kerja, peralatan, dan pekerja


D. Penelaahan terdahap dokumen yang diperlukan dari perusahaan

E. Pengukuran dan monitor terhadap efek bahaya bagi pekerja


F. Pembandingan dari hasil monitor terhadap peraturan yang ada
dan/atau merekomendasikan petunjuk mengenai batas-batas
yang harus diikuti untuk meningkatkan keselamatan kerja

A. Pengamatan di Lokasi

Hal penting yang harus diingat dalam melakukan pengamatan kerja


adalah :

• Mengerti proses produksi dari awal hingga akhir


• Mengamati seluruh tahap kerja untuk setiap operasi beberapa
kali untuk dapat mengerti bagaimana pekerjaan dilakukan
• Mengidentifikasi bahaya yang mungkin timbul secara langsung
atau dapat menimbulkan gangguan kesehatan segera dan yang
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan secara bertahap
(kronis)
• Mendokumentasikan semua pengamatan yang dilakukan
menggunakan :
− Daftar tertulis
− Menuliskan model dan nomor seri dari peralatan
− Mengukur peralatan yang ada dan membuat denah
lingkungan kerja
− Mengambil foto terhadap bagian tertentu dan lingkungan
sekitarnya

5
B. Wawancara dengan Pekerja

Hal penting yang perlu diingat dalam mewawancara pekerja adalah :

• Berbicara dengan sedikitnya tiga atau empat pekerja pada tiap


daerah kerja sehingga lebih banyak informasi bisa didapat, dan
juga agar tidak ada pekerja yang disalahkan atau ‘ditandai’ oleh
perusahaan karena berbicara kepada inspektor

• Berbicara dengan supervisor dan pekerja untuk mengetahui


apakah perusahaan mengetahui masalah yang ada dan apa yang
sudah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut

• Berbicara dengan bagian perawatan dan teknisi pabrik yang


biasanya mengetahui proses dan peralatan dengan baik dan
mengerti masalah yang terjadi

• Berbicara dengan staf bagian kesehatan yang biasanya


mengetahui jenis luka atau penyakit yang biasanya diderita oleh
para pekerja

• Berbicara dengan dewan kesehatan dan keselamatan kerja (jika


ada) atau koordinator kesehatan dan keselamatan kerja

C. Survey Tertulis

Melakukan survey tertulis di tempat kerja biasanya amat berguna. Ada


tiga jenis survey yang dapat dilakukan, yakni :

1. Survey terhadap pekerja untuk mempelajari jenis luka atau


penyakit yang biasa diderita, siapa-siapa saja yang terluka atau
sakit, dan pelatihan dan peralatan pelindung yang diperoleh oleh
perkerja;
2. Survey terhadap peralatan pabrik untuk mempelajari jenis mesin
yang digunakan, bagaimana perawatan peralatan tersebut, dan
sistem perlindungan yang dipasang atau tidak dipasang pada
peralatan tersebut

3. Survey terhadap lingkungan kerja untuk mengetahui berapa


pekerja yang bekerja di tempat itu, mempelajari proses kerja

6
dan peralatan yang digunakan, serta potensi bahaya yang ada di
lingkungan tersebut.

D. Penelaahan terhadap Dokumen

Sebagai bagian dari inspeksi tempat kerja, perusahaan harus diminta


untuk memperlihatkan dokumen yang berhubungan dengan kesehatan
dan keselamatan kerja di tempat tersebut.
Dokumen tersebut antara lain :

• Catatan terhadap luka dan penyakit pekerja, di seluruh pabrik


dan tiap bagian (apabila catatan untuk tiap bagian tersedia), dari
bagian SDM dan klinik kesehatan

• Catatan penyelidikan kecelakaan seperti kebakaran, ledakan,


atau kebocoran bahan kimia

• Notulen dari rapat dewan kesehatan dan keselamatan kerja

• Catatan dari inspeksi yang dilakukan auditor pemerintah

• Catatan dari inspeksi yang dilakukan oleh auditor dari


perusahaan asuransi

E. Pengukuran dan Monitor terhadap Pekerja

Inspektur pabrik (dari pemerintah, perusahaan asuransi, atau dari


perusahaan itu sendiri) mungkin tidak melakukan kesehatan industri
(higiene) ketika menginspeksi pabrik. Seharusnya, perusahaan melakukan
hal ini untuk mengetahui tingkat bahaya yang dihadapi oleh pekerja dan
untuk mengontrol bahaya yang ada. Disini, amat penting untuk
mengetahui bagaimana monitoring harus dilakukan dan apa arti dari hasil
yang didapat.

Ada dua jenis monitoring yang dapat dilakukan, yakni :

1) Pengukuran seketika terhadap efek pada pekerja ketika tes


dilaksanakan;

7
2) Pengukuran terhadap efek pada pekerja selama shift (8 jam, 10
jam, 12 jam, atau berapapun lamanya shift kerja)

Pengukuran seketika dilakukan dengan peralatan yang langsung dapat


dibaca (direct-reading instrument). Pengukuran selama shift dilakukan
menggunakan berbagai macam pengukur kualitas udara dan peralatan
lainnya. Contoh dari peralatan monitor tersebut antara lain :

Bahaya Peralatan pengukuran Perlatan pengukuran


seketika selama shift

Kimia Tabung detektor; Pompa udara, berbagai


pengukur gas, pengukur macam tabung dan filter
uap

Kebisingan Pengukur tingkat suara Dosimeter

Panas Pengukur “WBGT”

Ventilasi Tabung asap, berbagai


macam pengukur arus
udara

Evaluasi terhadap bahaya kimia di udara cukup rumit dan memerlukan


orang yang terlatih dalam melakukan monitoring sehingga hasilnya betul-
betul menyatakan tingkat bahaya kimia yang dihadapi pekerja. Namun
demikian, monitor seperti ini dapat dilakukan dan merupakan tanggung
jawab dari perusahaan untuk mengetahui bahaya yang dihadapi
pekerjanya dalam melakukan pekerjaan. Perusahaan harus menggunakan
tenaga terlatih dan berpengalaman untuk melakukan monitoring sesuai
dengan ketentuan pemerintah dan pratek kesehatan industri.

8
F. Hal-hal penting dalam memonitor kesehatan industri :
• Semua jenis bahan kimia (gas, uap, cairan, padat, asap) dapat
dimonitor

• Setiap bahan kimia mempunyai metoda monitoring tersendiri yang


memerlukan peralatan khusus – tidak semua bahan kimia dapat
dimonitor dengan cara yang sama;

• Perlatan yang dipakai untuk mengukur tingkat bahan kimia harus


dikalibrasi dan dirawat dengan baik

• Contoh dapat diambil dari bererapa variasi waktu : contoh jangka


pendek (15 menit) dan contoh selama shift (8 jam atau lebih)

• Berbagai macam contoh dapat diambil, diantaranya :

− Contoh dari lingkungan yang diambil dari dari satu area atau
workstation

− Contoh dari ‘daerah pernapasan pribadi’ yang diambil dari alat


yang dipakai oleh pekerja

• Strategi lain dari pengambilan contoh dapat dilakukan, diantaranya :

− Contoh acak dari semua bagian kerja dan operasi

− Contoh dari jenis pekerjaan atau operasi yang dianggap terburuk


dari seluruh bagian.

9
Ambang Batasan Bahaya bagi Buruh

Semua hasil monitor dari monitoring, kimia, kebisingan, radiasi atau


panas, akan berupa angka-angka. Angka ini akan dibandingkan dengan
batasan bahaya bagi pekerja yang ditetapkan oleh pemerintah, asosiasi
profesional atau organisasi sejenis yang lain.

Tingkat bahaya dalam bekerja ini didesain untuk memberi batasa


sehingga sebagian besar pekerja tidak akan mengalami gangguan
kesehatan dari kebisingan, zat kimia, dll. Jika hasil monitoring
menunjukkan angka yang lebih tinggi dari batas yang ditentukan,
kemungkinan besar para pekerja yang bersangkutan akan mengalami
gangguan kesehatan.

Lembaga-lembaga yang buat batasan tersebut mengakui bahwa tidak


semua pekerja akan terlindungi dari bahaya. Pekerja yang lebih sensitif
terhadap bahan kimia tertentu akan cenderung untuk mengalami
gangguan kesehatan bahkan jika batas bahaya yang dihadapinya masih
dibawah standar yang ada. Batasan bahaya dalam bekerja ini akan
berubah bersama waktu, biasanya menjadi lebih kecil karena penelitan
baru menunjukan bahwa gangguan kesehatan dapat terjadi pada tingkat
yang lebih rendah dari batasan yang ada.

Batasan bahaya bagi pekerja juga ditetapkan selama 8 jam sehari, 40 jam
seminggu dan lama kerja 30-40 tahun. Jika jam kerja lebih panjang dari 8
jam sehari dan 40 jam seminggu, maka batasan bahaya tersebut akan
lebih rendah perlindungan terhadap pekerja harus lebih banyak dilakukan.
Selain itu batasan tersebut hanya dibuat untuk pengaruh satu zat kimia,
sehingga apabila pekerja tersebut harus menghadapi lebih dari satu
macam zat kimia, maka batasan yang lebih rendah harus diberikan
padanya.

Batasan bahaya bagi pekerja tidak dibuat untuk semua jenis zat kimia
yang ada di dunia. Ratusan zat kimia baru ditemukan dan digunakan
ditempat kerja tiap tahunnya.

Sehingga, batasan bahaya bagi pekerja bukanlah batasan mutlak antara


daerah aman dan bahaya. Batasan ini hanyalah petunjuk bagaimana
perusahaan harus mengontrol bahaya yang dihadapi pekerjanya dan
memberikan metoda untuk menilai apakah bahaya yang terukur pada
monitoring akan menyebabkan gangguan kesehatan bagi kebanyakan
pekerjanya.

10
Adalah penting untuk mengetahui bagaimana mengukur tingkat bahaya
dari bahan kimia yang dihadapi pekerja dan membandingkannya dengan
batasan bahaya yang ada.

Tabel dibawah ini adalah batasan yang dibuat oleh Divisi Kesehatan dan
Keselamatan kerja negara bagian California, yang dapat dibandingkan
dengan hasil monitor kesehatan industri yang dilakukan oleh perusahaan.
Unit yang digunakan adalah “parts of chemical per million part of air
(ppm)” yakni bagian dari zat kimia per sejuta bagian udara, atau
“milligram of chemical per cubic meter of air (mg/m3)” yakni miligram
dari zat kimia per kubik meter udara.

Nama zat Batas Batas Batas Komentar


kimia jangka selama atas***
pendek* shift**

Aseton 1000 750 ppm 3000


ppm ppm
Arsenik 0,01 Menyebabkan kanker
inorganik mg/m3

Etil asetat 400 ppm

Timah hitam 0,05 Bahaya terhadap sistem


mg/m3 reproduksi
Metil etil 300 ppm 200 ppm
keton

Metilen 125 ppm 25 ppm Menyebabkan kanker


klorida

Toluena 150 ppm 50 ppm 500 ppm Bahaya terhadap sistem


reproduksi; bahaya
terhadap kulit

Toluena 0,02 0,005 0,02 Bahaya terhadap sistem


diisosianat ppm ppm ppm pernapasan
(TDI)

*biasanya selama 15 menit


**sekitar 8 jam
***batas maksimum yang tidak boleh dilewati selama shift

11
Mengevaluasi Laporan Monitoring

Dalam mengevaluasi laporan monitoring kesehatan industri dari


perusahaan, konsultan kesehatan industri, atau auditor lainnya harus
menanyakan pernyatan berikut :

• Bahaya apa saja yang telah dimonitor ?


• Apakah perlatan yang digunakan sudah benar dan sudah
dikalibrasi?
• Apakah waktu yang dipakai untuk mengambil contoh sudah
cukup untuk mencakup seluruh kemungkinan yang dihadapi
pekerja ?
• Apakah semua pekerja yang dianggap mengidap resiko (dari
semua bagian dan shift) sudah termasuk dalam pengambilan
contoh ?
• Apakah laboratorium yang digunakan untuk menganalisa hasil
monitor kompeten ?
• Apakah hasil monitor dibawah atau diatas batasan bahaya
dalam bekerja ?

Faktor-faktor Kunci

1) Adalah mungkin dan perlu untuk mengevaluasi bahaya di tempat


kerja dengan menggunakan beberapa metoda, termasuk “industrial
hygiene monitoring”.
2) Dokumentasi dari bahaya yang ada amatlah penting.

3) Adalah mungkin untuk membandingkan hasil dari industrial hygiene


monitoring dengan batasan bahaya dalam bekerja menentukan tingkat
resiko kesehatan bagi pekerja.

12
Mengendalikan Bahaya

Pekerja tidak dapat dilindungi apabila bahaya yang ada belum


diidentifikasi dan dievaluasi. Berbagai metoda untuk melindungi pekerja
atau pengendalian bahaya telah diciptakan. Ada tiga jenis pengendalian,
yakni :

1. Pengendalian Teknik
2. Pengendalian Administratif
3. Peralatan Pelindung Pekerja

Semua tipe pengendalian ini dapat digunakan secara bersamaan, tapi


prioritas harus diberikan kepada pengendalian teknik sebelum metoda
pengendalian yang lain diaplikasikan.

Pengendalian adminitratif dan peralatan pelindung pekerja sebaiknya


tidak diaplikasikan sebelum pengendalian teknik dicoba, atau jika
pengendalian teknik tidak mungkin dilakukan. Perlu diingat bahwa yang
terbaik untuk melindungi pekerja adalah :

Kendalikan bahaya yang ada,


dan bukan pekerja

13
1. Pengendalian Teknik

Pengendalian teknik adalah pengendalian yang terbaik karena


menghilangkan bahaya yang ada atau menghilangkan kemungkinan
bahaya tersebut mengenai pekerja. Sasaran dari pengendalian teknik
adalah bahaya yang ada secara langsung, dan efektifitasnya tidak
tergantung pada perilaku pekerja.

Yang termasuk dalam jenis pengendalian teknik adalah metoda


untuk :

• Mendesain kembali proses produksi, seperti dengan :

Ø Mengganti motor berbahan bakar bensin dengan motor


listrik untuk menghilangkan polusi asap
Ø Memasang peralatan pengisi pada mesin untuk melindungi
tangan
Ø Menggunakan metoda basah untuk mengurangi tingkat debu

• Mekanisasi proses produksi, seperti menggunakan ban


berjalan untuk menghilangkan debu yang terjadi pada proses
penyendokan

• Menggunakan produk yang lebih aman, seperti dengan :

Ø Menggunakan bahan kimia yang tidak beracun, tidak


berdebu, atau tidak mudah terbakar;
Ø Mengganti peralatan lama dengan peralatan baru yang
menggunakan sistem pelindung;

• Mengisolasi proses atau mengisolasi pekerja dari proses,


seperti dengan :

Ø Memasang penutup pada peralatan yang menggeluarkan


bunyi yang keras,
Ø Membangun ruang pengendali dimana pekerja terlindung
dari kebisingan, panas, atau asap beracun;

14
• Memasang ventilasi buangan lokal (local exhaust
ventilation), yakni sistem ventilasi yang secara langsung
dipasang pada tangki bahan kimia, meja las, dan tempat kerja
untuk menyedot racun pada udara secara langsung.

Keuntungan dari pengendalian teknik adalah dapat menghilangkan


bahaya secara total, atau menghilangkan kemungkinan pekerja
terkena bahaya.

Namun demikian ada beberapa kerugian atau masalah pada


pengendalian teknik.

Yaitu :

• Biaya dari pengendalian teknik mungkin amat mahal dan


menyulikan pengusaha kecil untuk mengaplikasikannya;

• Kemampuan teknologi yang ada sekarang belum mampu untuk


menanggulangi semua jenis bahaya yang ada;

• Penutupan atau isolasi terhadap bahaya tidak menghilangan


bahaya secara total, pekerja masih mungkin terkena bahaya
apabila terjadi kecelakaan atau kebocoran;

• Penggantian penggunaan bahan kimia atau mesin mungkin


dapat menyebabkan jenis bahaya baru;

• Sistem ventilasi harus dirawat dan dites secara periodik untuk


tetap bekerja dengan efektif.

15
Rekomendasi Laju Udara Minimum untuk Sistem Ventilasi Buangan
Lokal

Laju Udara yang


Kondisi polutan Contoh Direkomendasikan*
Batas Batas
Bawah** Atas***
Masuk ke udara Penguapan dari
tenang tanpa tangki; sistem 50 100
kecepatan pelumas; dll
Masuk ke udara Penyemprot, pengisi
tenang dengan container; ban 100 200
kecepatan rendah berjalan dengan
kecepatan rendah;
pengelasan;
penyepuhan;
pengawetan
Masuk ke dalam Cat semprot;
udara berkecepatan pengisian drum; 200 500
tinggi pengisian ban
berjalan; alat
penghancur
Masuk ke dalam Mesin pengamplas;
udara berkecepatan pengaduk
tinggi dengan
kecepatan tinggi

*Laju udara diukur dalam satuan kaki per menit

**Batas bawah berlaku jika :


− Udara di ruangan dapat mengalir dengan baik
− Polutan mempunyai kadar racun yang rendah
− Volume polutan relatif rendah

***Batas atas berlaku jika :


− Aliran udara diruangan banyak mengalami gangguan
− Polutan mempunyai kadar racun yang tinggi
− Volume polutan cukup besar
− Untuk ruang lokal kecil yang terisolasi

16
2. Pengendalian Administratif

Pengendalian administratif tidak menghilangkan bahaya secara langsung,


tetapi dugunakan untuk membatasi waktu kontak antara pekerja dengan
bahaya. Untuk menjadi efektif, pengendaliaan administratif bergantung
pada perilaku manusia.

Yang termasuk dalam pengendalian administratif antara lain :

Ο Menggilir tempat pekerja antara pekerjaan yang berbahaya


dengan pekerjaan yang tidak berbahaya, sehingga waktu kontak
dengan bahaya dapat dikurangi;

Ο Menambah jam istirahat untuk mengurangi waktu kontak dengan


bahaya;

Ο Mengubah jadwal kerja, jika memungkinkan jadwalkan


pekerjaan yang membuat suhu naik dikerjakan malam hari ketika
suhu ruangan lebih rendah;

Ο Bersihkan tempat kerja dari sisa potongan dan kotoran untuk


mengurangi terjadinya kebakaran dan kecelakaan; untuk
melindungi peralatan; untuk mencegah akumulasi bahan beracun;

Ο Meningkatkan fasilitas kesehatan dan kebersihan, seperti


memberi tempat bagi pekerja untuk mencuci muka dan tangan
sebelum makan dan minum, melarang makan dan minum di tempat
kerja, memberi tempat agar pekerja dapat mandi setelah shift dan
meninggalkan pakaian kotor di tempat kerja

Ο Meningkatkan kemampuan pekerja untuk mengenali bahaya


dan mengambil langkah untuk melindungi diri sendiri

Ο Memberikan jumlah istirahat yang cukup

Ada beberapa kerugian atau masalah dengan pengendalian


administratif, yakni : Bahaya yang ada tidak hilang, hanya waktu kontak
antara pekerja dengan bahaya dikurangi. Penggiliran tempat kerja
mengurangi waktu kontak seorang pekerja dengan bahaya, namun juga
menambah jumlah pekerja yang berhubungan dengan bahaya. Seperti

17
pada proses-proses lain yang melibatkan tindakan manusia, kesalahan
manusia dapat terjadi dan menyebabkan bahaya

3. Peralatan Pelindung Pekerja

Penggunaan peralatan pelindung pekerja adalah sistem pengendalian


bahaya yang paling lemah. Peralatan pelindung digunakan sebagai cara
terakhir untuk melindungi pekerja bila pengendalian teknik dan
administratif tidak mungkin dilakukan atau dalam keadaan darurat.

Peralatan pelindung tidak menghilangkan ataupun mengurangi bahaya


yang ada. Peralatan ini hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya
dengan menempatkan penghalang antara pekerja dengan bahaya. Banyak
faktor yang yang dapat mengurangi efektifitas dari peralatan pelindung.
Efektifitas sistem ini juga amat bergantung dari perilaku pekerja.

Peralatan pelindung yang ada dapat melindungi kepala, telinga,


pernapasan (melalui mulut dan hidung), tangan, kaki, dan tubuh.

Contoh dari peralatan tersebut ini yaitu :

18
Kekurangan peralatan pelindung pekerja sebagai
pengendali bahaya diantaranya :

• Kebanyakan dari peralatan pelindung yang tersedia didesain


untuk ukuran pekerja di Kanada, Eropa, dan Amerika Serikat,
sehingga mungkin tidak pas bgai pekerja di Asia;

• Perlatan tersebut dibuat secara khusus hanya untuk jenis bahaya


tertentu;

• Peralatan tersebut harus digunakan dengan benar, sering


diinspeksi dan dirawat sehingga selalu dalam kondisi baik;

• Beberapa jenis peralatan, seperti alat pernapasan dengan filter


dan sarung tangan harus sering diganti agar tetap efektif;

• Beberapa jenis peralatan menciptakan masalah baru seperti


panas bagi pemakai, mengurangi daya penglihatan dan
pendengaran, mengurangi kemampuan tangan dalam
mencengkam, tidak nyaman dan tidak praktis untuk dipakai.

Tanpa peralatan yang tepat, pelatihan yang memadai, penyimpanan, dan


perawatan yang baik, aplikasi perlatan pelindung pekerja tidak akan
efektif dalam mengendalikan bahaya.

19
Mengevaluasi Ancaman Lingkungan

Polusi dan ancaman terhadap kesehatan dari lingkungan terjadi diluar dan
didalam pabrik. Seringkali masyarakat menderita masalah serius karena
polusi pabrik. Acap kali pula, pekerja tinggal di daerah dekat pabrik.
Sehingga amat penting untuk mengevaluasi ancaman lingkungan dan
efeknya di luar pabrik. Hal ini bisa dilakukan dengan :

l Mengenali sumber polusi utama dari pabrik – termasuk air buangan,


sampah padat, dan udara yang tercemar – dan lokasi dimana sumber-
sumber polusi tersebut dibuang ke lingkungan;

l Memperkirakan jenis dan tingkar polusi. Perkiraan kasar dapat dibuat


dengan mendokumentasikan bahan yang masuk ke pabrik (seperti
bahan mentah, energy, air, dll) dan menganalisa proses manufaktur;

l Mengukur tingkat polusi dan membandingkannya dengan ambang


batas yang diperbolehkan;

l Mengidentifikasi efeknya pada kesehatan manusia dan lingkungan;


⇒ Mewawancara anggota masyarakat
⇒ Membantu anggota masyarakat dalam mendokumentasikan efek
kesehatan dan lingkungan dengan menggunakan pengalaman pribadi.

l Mengevaluasi dan mendesakkan perubahan proses yang ada untuk


mengurangi polusi;

l Membangun program pengambilan contoh dan pengawasan


lingkungan untuk dilakukan pemerintah dan diawasi oleh masyarakat.

Cara sederhana untuk memonitor dan mendokumentasikan masalah


polusi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, mendukung kampanye
terhadap anti-polusi, dan memperkuat tuntutan komunitas untuk
pengawasan polusi yang lebih ketat dari pemerintah. Dibawah ini adalah
petunjuk bagi masyarakat untuk secara sistematis :

⇒ Mendokumentasikan waktu melihat polusi (seperti perubahan


warna dari sumber air minum, debu yang menempel pada daun,
dll), mencium polusi (bau yang memualkan), atau mendengar
pulosi suara dari pabrik;
⇒ Mendokumentasikan waktu seseorang terkena penyakit dari
polusi (pusing, mual, mata merah, dll);

20
Anggota masyarakat harus melaporkan tanggal, waktu, dan gambaran
yang jelas mengenai polusi dan akibatnya pada “Catatan Polusi”.
Anggota masyarakat juga harus mendokumentasikan waktu mereka
mengajukan pengaduan ke lembaga pemerintah atau pihak perusahaan,
dan ketika mereka mendapatkan tanggapan.

Masyarakat dapat menugaskan seorang anggotanya sebagai pengawas,


yang diberi pelatihan agar mengetahui apa yang dilihat dan diciumnya.
Pelatihan yang diberikan misalnya dengan memberitahu bahwa bau
seperti telur busuk kemungkinan adalah emisi sulfur dioxida.

Contoh dari catatan polusi masyarakat seperti yang dapat dibaca pada
halaman berikut.

21
Contoh dari Catatan Polusi Masyarakat

Catat semua pengalaman dengan polusi di lingkungan anda. Catat


kejadian spesifik dari polusi yang anda lihat (seperti air yang berwarna
atau asap), bau (seperti bau yang memualkan), perasaan (melalui
gangguan kesehatan), atau dengar (seperti polusi bunyi). Buatlah catatan
seteliti mungkin mengenai kejadian dan waktu terjadinya. Juga buatlah
catatan jika anda menghubungi petugas pemerintah, LSM, pers, atau
pihak perusahaan.

Tanggal Waktu Apa yang anda alami ? Apa yang anda lakukan ?

Nomor telepon yang terkait :


Lembaga pemerintah : __________________________________________________
Perusahaan : __________________________________________________________
LSM : _______________________________________________________________
TV : _________________________________________________________________
Radio : ______________________________________________________________

22
MENGENDALIKAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Masyarakat perlu mengenali lebih dahulu jenis polusi yang paling


berbahaya atau yang akan menyebabkan masalah kesehatan dan
lingkungan yang serius.

Setelah masalah diidentifikasi, urutan dari strategi pengendalian polusi


adalah sama dengan pengendalian bahaya di tempat kerja, yakni :
pencegahan, pengurangan, penggunaan kembali, penanggulangan,
pembuangan. Lebih jelasnya :

1. Prioritas utama adalah mencegah polusi sebelum terjadi. Hal ini bisa
dilakukan dengan merubah desain proses produksi, mengganti bahan
yang dipakai (seperti menggunakan lem berdasar air) atau merubah
desain produk itu sendiri untuk menghilangkan bahan berbahaya. Jika
sumber polusi tidak bisa dihilangkan seluruhnya, kurangi penggunaan
bahan kimia berbahaya.

2. Prioritas kedua adalah untuk menggunakan kembali semua sampah


didalam proses produksi (seperti dengan menggunakan sistem
pengolah pelarut sehingga bisa dipakai kembali) dan dengan
menggunakan perusahaan pengolah (diluar pabrik).

3. Prioritas ketiga adalah menanggulangi buangan dari proses produksi


sehingga masyarakat dan pekerja terlindungi dari polusi (seperti
dengan cara netralisasi, stabilisasi, pengendapan, dll)

4. Strategi terakhir, yang hanya dilakukan setelah ketiga hal lainnya


diimplementasikan adalah membuat tempat penyimpanan buangan
yang baik.

Bahan-bahan yang harus dikendalikan :

Bahan yang mengandung efek asam;


Bahan yang tidak dapat diuraikan secara alami;
Bahan yang terakumulasi secara bilogis;
Bahan yang bisa berubah menjadi senyawa yang kadar racunnya tinggi;

23
Butir-Butir Penting

1) Bahaya di tempat kerja dapat dikendalikan oleh salah satu metoda atau
kombinasi dari beberapa metoda.

2) Metoda pengendalian bahaya yang paling efektif adalah dengan


pengendalian teknik seperi re-desain, penggantian, penutupan dan
isolasi, dan ventilasi.
3) Aplikasi dari peralatan pelindung pekerja adalah metoda yang
terlemah dan hanya digunakan sebagai pilihan terakhir.

24
Lembaran fakta
BAHAN KIMIA DAN KESEHATAN ANDA

Mengetahui apakah suatu gangguan kesehatan berkaitan dengan pekerjaan tidaklah


selalu mudah. Jangan mengabaikan pusing-pusing, flu dan batuk yang terlalu sering,
rasa ngantuk, penyakit kulit, atau gangguan kesehatan lainnya yang anda rasa
berhubungan dengan pekerjaan.

Bagaimana untuk mengetahui apakah saya berhubungan dengan


bahan kimia berbahaya di tempat kerja ?

Pertanyaan dibawah ini dibuat untuk membantu mengetahui bahan kimia berbahaya
apa saja yang ada di tempat kerja :

1. Bahan kimia apa saja yang saya gunakan di tempat kerja ?

Beberapa jenis bahan kimia mengandung racun. Periksa label pada bahan kimia yang
anda gunakan.

2. Bagaimana bahan kimia tersebut digunakan ?

Cara menggunakan bahan kimia dapat menentukan apakah bahan tersebut akan
mempengaruhi tubuh. Beberapa proses jauh lebih berbahaya dari yang lain.
Contohnya kemungkinan pekerja untuk menghirup suatu bahan kimia lebih besar bila
suatu bahan tersebut dipanaskan atau diamplas.

Bahan kimia beracun tidak akan mempengaruhi anda jika tidak masuk ke dalam
tubuh. Bahan tersebut dapat masuk ke dalam tubuh jika dihirup, secara tidak sengaja
tertelan, atau tersentuh kulit.

3. Bagaimana menentukan kadar racun dari suatu bahan kimia, dan


berapa banyak dari bahan masuk ke dalam tubuh kita ?

Bahan kimia mempunyai kadar racun yang berlainan. Apabila anda hanya
berhubungan dengan sejumlah kecil bahan yang racunnya rendah, anda tidak akan
sakit. Sementara beberapa bahan kimia akan dapat meracuni anda kendati anda hanya
berhubungan dengan sejumlah kecil bahan tersebut.

25
Lembaran fakta
BAGAIMANA BAHAN KIMIA DAPAT MASUK KE
DALAM TUBUH ?

Bahan kimia harus masuk ke dalam tubuh untuk dapat mempengaruhi


kesehatan. Ada tiga cara bahan-bahan tersebut masuk ke dalam tubuh,
yakni:

1. HIDUNG
Menghirup gas kimia, uap, atau debu di udara

2. KULIT
Bahan kimia dapat terserap melalui kulit termasuk mata

3. MULUT
Menghirup atau menelan bahan kimia yang jatuh ke dalam makanan,
minuman, rokok, janggut, atau tangan

Apabila bahan kimia masuk ke dalam tubuh, dia akan masuk ke dalam
peredaran darah, dan mencapai organ-organ tubuh.

26
Efek Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Efek dari bahan kimia beracun terhadap tubuh dapat terjadi dalam jangka
pendek (akut) ataupun jangka panjang (kronis).

Efek yang akut tampak seketika setelah anda keracunan bahan kimia.
Efeknya ada yang ringan, seperti gatal-gatal di hidung atau tenggorokan
atau berat seperti kerusakan mata atau pingsan karena menghirup asap
beracun.

Gangguan kesehatan dari efek yang kronis timbul bertahun-tahun


kemudian. Efek ini biasanya ditimbulkan oleh kontak dengan bahan
berbahaya dalam waktu yang lama. Efeknya biasanya permanen.

Beberapa jenis bahan kimia menyebabkan efek yang akut dan kronis
sekaligus. Contohnya, menghirup uap pelarut akan menyebabkan kantuk
seketika. Jika seseorang menghirup uap pelarut tersebut dalam waktu
yang lama (beberapa tahun) dapat mengakibatkan rusaknya hati.

27
BAGAIMANA BAHAN KIMIA MEMPENGARUHI
TUBUH ANDA ?

28
Bagimana pengaruh bahan kimia terhadap tubuh anda

Gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh bahan kimia atau kondisi di


tempat kerja

Gejala Penyebab

KEPALA Pelarut, cat, ozon, asap (termasuk


Pusing, kantuk rokok)

MATA Asap, gas dan uap, debu, radiasi


Merah, berair, gatal, rasa lelah utraviolet, cat, cairan pembersih

HIDUNG & TENGGOROKAN Asap, ozon, pelarut, debu, cat, cairan


Bersin-bersin, batuk, radang pembersih
tenggorokan
DADA & PARU-PARU Debu logam, debu, asap, pelarut, cat,
Asma, batuk, sesak napas, kanker cairan pembersih
paru-paru
PERUT Debu logam, pelarut, cat, menghirup
Mual, muntah, sakit perut timbal dalam waktu lama

KULIT Pelarut, radiasi, chrominum, nikel,


Merah, kering, gatal, kanker kulit detergen dan cairan pembersih, cat

SYARAF Berhubungan dengan pelarut atau


Tegang, emosi, lesu, tremor timbal dalam waktu lama,

ALAT REPRODUKSI Timbal, toluena dan pelarut lainnya,


Untuk pria : mengurangi jumlah radiasi, etil oxida
sperma, merusak sperma
Untuk wanita : merusak siklus
menstruasi, keguguran, merusak sel
telur atau bayi dalam kandungan

29
Dosis : Apa yang Mempengaruhi Resiko ?

Faktor yang menentukan apakah


pekerja yang berhubungan dengan
bahan kimia akan sakit Contoh

1. Kadar racun dari bahan kimia Semakin beracun suatu bahan,


semakin besar kemungkinan
gangguan kesehatan, bahkan untuk
dosis kecil. Metil alkohol, yang dapat
menyebabkan kebutaan, lebih
beracun dibandingkan dengan etil
alkohol, yang digunakan untuk
minuman beralkohol. Metilen klorida
adalah pelarut yang lebih beracun
dibandingkan dengan etil klorida dan
aseton.

2. Jumlah bahan kimia yang Aseton adalah pelarut yang juga


terkontak dengan pekerja (di dipakai sebagai penghilang cat kuku.
udara, atau tersentuh kulit atau Dalam jumlah besar, zat ini dapat
mulut) membahayakan pekerja.

3. Berapa lama pekerja berhubungan Seseorang mungkin menggunakan


dengan bahan kimia tersebut bahan kimia yang sama selama
setengah jam sehari, sedangkan yang
lainnya selama 8 jam sehari. Juga
seseorang mungkin mengerjakan hal
tersebut selama sebulan, sementara
yang lain selama 20 tahun.

30
Faktor yang menentukan apakah
pekerja yang berhubungan dengan
bahan kimia akan sakit Contoh

4. Bagaimana proses masuknya Beberapa jenis bahan kimia seperti


bahan kimia ke dalam tubuh pestisida paration sangat beracun
dan dapat masuk ke tubuh melalui
kulit, pernapasan, atau saluran
pencernaan. Sementara asbes paling
berbahaya jika terhirup. Misalnya,
sebuah rumah menggunakan asbes
sebagai insulasi, namun asbes
tersebut tidak diganggu dan menjadi
debu di udara, dia tidak akan
menyebabkan sakit.

5. Faktor individu (keturunan, Timbal lebih berbahaya pada anak


ukuran tubuh, umur, perokok atau kecil dibandingkan pada orang
bukan, peminum atau bukan, dewasa karena efeknya pada
alergi, pengaruh bahan kimia lain) pertumbuhan otak dan syaraf.
Apabila dua orang bekerja dengan
asbes dan salah satunya perokok,
maka si perokok lebih mudah terkena
kanker paru-paru dibanding yang
lain.

31
Efek dari Campuran Bahan-bahan Kimia

Resiko sakit menjadi lebih besar jika seseorang berhubungan dengan


lebih dari satu jenis bahan kimia. Ada kemungkinan terjadi interaksi
antara bahan-bahan tersebut. Dua macam bahan kimia akan membuat
efek yang lebih besar dibanding salah satunya. Hal ini dinamakan sinergi.
Contohnya :

• Pekerja yang menggunakan asbes mempunyai resiko kanker paru-paru


5 kali lebih besar dibandingkan orang rata-rata.

• Perokok mempunyai resiko kanker paru-paru 10 kali lebih besar


dibandingkan dengan orang rata-rata.

• Perokok yang bekerja yang menggunakan asbestor mempunyai resiko


kanker paru-paru 50 kali dibandingkan orang rata-rata.

32
Belajar Lebih Banyak tentang Bahan-bahan Kimia

Hak untuk tahu tentang bahaya kimia adalah masalah yang penting bagi
pekerja dan masyarakat. Di Amerika Serikat, pekerja dan serikat pekerja
menggolkan hukum tentang hak untuk mengetahui tentang bahan kimia
pada tahun 1985, yang disebut Standar Komukasi Bahan Berbahaya, yang
juga disebut peraturan ‘hak untuk tahu’.

Di Indonesia, departemen tenaga kerja mengharuskan perusahaan untuk


mempunyai Lembar Data tentang Keselamatan Bahan. (lihat referensi
untuk salinan peraturan ini)

Hukum untuk mendapatkan informasi tentang bahan kimia bervariasi di


seluruh dunia. Beberapa produsen kelas dunia memberi pekerjanya
informasi tentang bahan-bahan kimia yang dipakai, sementara yang
lainya tidak.

Pekerja dan masyarakat punya tiga cara untuk mendapatkan informasi


mengenai bahan kimia di tempat kerja, yakni :

• Label dari bahan tersebut

• Lembar Data tentang Keselamatan Bahan

• Pelatihan

33
Label Bahan Kimia
Apa yang diinformasikan label bahan kimia ?

Dibawah peraturan ‘hak untuk tahu’, label dari pemasok hanya perlu
mencantumkan informasi :

1. Identitas produk, seperti nama dagang bahan tersebut

2. Peringatan bahaya termasuk jenis bahaya apa yang


ditimbulkannya (contohnya : dapat merusak paru-paru atau
ginjal)

3. Nama dan alamat dari pembuat

Beberapa label mungkin menyertakan informasi tambahan, menggunakan


kata-kata “awas” atau “berbahaya bila terhirup”

NATRIUM HIDROKSIDA
SODA API

RACUN ! BERBAHAYA !
DAPAT MENYEBABKAN LUKA BAKAR
MEMATIKAN JIKA TERHIRUP
Jangan terkena mata, kulit, atau pakaian. Hindari menghirup debunya.
Simpan di tempat rapat. Gunakan ventilasi yang cukup. Cuci tangan
setelah bekerja.

EFEK JIKA TERLALU BANYAK KONTAK : Jika termakan akan


menyebabkan gatal atau luka di mulut. Jika tersentuh kulit atau mata akan
menyebabkan gatal atau luka parah.
PERTOLONGAN PERTAMA : Jika tertelan, jangan dipaksakan muntah;
jika penderita sadar, beri banyak minum. Diikuti dengan minum cuka
encer, sari buah, atau putih telur yang dicampur air. Jika tersentuh, segera
basuh mata atau kulit dengan air selama 15 menit, sambil melepaskan
baju dan sepatu yang terkena. Cuci pakaian tersebut sebelum digunakan
kembali.

CAS NO.[1310.73.2]

34
Apa yang seringkali tidak terdapat pada label bahan kimia ?

Banyak informasi yang seringkali tidak terdapat pada label bahan kimia,
yakni :

• Apa yang harus dilakukan jika bahan kimia tersebut tertumpah

• Bagaimana menyimpannya dengan aman

• Bagaimana melindungi diri sendiri dari efek yang


membahayakan kesehatan

Ingat : Semua produk kimia di tempat kerja seharusnya mempunyai


label. Jika bahan tersebut dituangkan ke tempat yang lebih kecil dan
dibawa ke bagian lain, bahan tersebut harus diberi label.

35
Lembar Data Keselamatan Bahan
Lembaran ini berisi informasi tentang karakteristik dan tingkat
keselamatan dari bahan kimia yang dipakai di tempat kerja. Informasi
tersebut biasanya ditulis oleh pemasok atau pembuat bahan kimia.

Apa yang bisa saya dapatkan dari lembaran data keselamatan


bahan?
Lembaran ini dibagi dalam beberapa bagian. Tiap bagian berisi berbagai
informasi tentang suatu bahan kimia.
Tabel di bawah ini menunjukkan informasi-informasi yang bisa didapat
dari lembaran tersebut.

Pertanyaan Apa yang dicari Bagian dari lembaran


data
Siapa yang membuat? Nama perusahaan pembuat Bagian I
Bahan apa ini? • Daftar isi Identitas isi
• Siapa yang membuat
Apakah bahan ini dapat • Efek terhadap tubuh Data bahaya terhadap
mengganggu kesehatan? • Gejala kesehatan
• Bahaya kanker
• Pertolongan pertama
Apakah bahan ini • Bahaya kebakaran dan Bahaya kebakaran dan
berbahaya? ledakan ledakan
• Bahan-bahan lain yang tidak Data reaktivitas
boleh tercampur dengannya
Peringatan khusus
• Stabilitas bahan
Bagaimana caranya • Peralatan pelindung yang Cara mengukur
melindungi diri dari efek harus digunakan Peringatan khusus
bahan tersebut? • Cara mengukur efek
• Cara menggunakan Prosedur jika tumpah

Bagaimana • Penggunaan dan Peringatan untuk


menggunakannya? penyimpanan yang aman penggunaan dan
• Prosedur jika tumpah dan penyimpanan
kebakaran Prosedur jika tumpah
• Cara pembuangan
Dimana bisa didapatkan • Nama dan nomor telepon Bagian I
keterangan lebih lanjut?

36
Informasi apa yang harus masuk dalam lembaran data keselamatan
bahan?

Berdasarkan hukum ‘hak untuk tahu’, isi dari lembaran data tersebut
diatur. Namun demikian tidak format dari lembaran tersebut tidak diatur.
Ada yang berisi 8 bagian, ada pula yang berisi 16 bagian. Adapula
lembaran data yang hanya 1 atau 2 lembar, sementara yang lain ada yang
sampai 20 lembar.

Lembaran data harus berisi :

1. Identitas produk dan daftar isi


2. Sifat kimia dan fisika

3. Peringatan bahaya kebakaran dan ledakan


4. Informasi tentang reaktivitasnya

5. Bahaya terhadap kesehatan : gejala yang timbul, cara


masuknya ke dalam tubuh, potensi penyebab kanker

6. Peraturan mengenai batas kontak


7. Cara penggunaan dan penyimpanan yang aman

8. Cara mengukur efek


9. Peralatan pelindung yang harus digunakan
10. Keadaan darurat dan pertolongan pertama

11. Prosedur menghadapi tumpahan dan kebocoran

37
Apa yang bisa saya pelajari tentang
efek bahan kimia terhadap kesehatan
dari lembaran data keselamatan bahan ?

Informasi dari lembaran data bagian ini termasuk :

[ Bagaimana bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh ?

• Terhirup (pernapasan)

• Kulit (terserap melalui pori-pori atau merusak kulit)

• Tertelan (saluran pencernaan)

[ Ganguan kesehatan apa yang dapat disebabkan oleh bahan


kimia tersebut ?

• Akut (efek terjadi seketika setelah kontak dengan bahan


kimia)

• Kronis (efek terlihat setelah bertahun-tahun)

[ Apakah bahan kimia tersebut menyebabkan kanker ?


Bahan kimia yang menyebabkan kanker disebut karsinogen.
Lembaran data seharusnya memberitahu apakah bahan kimia
yang ada termasuk karsinogen.

[ Kondisi kesehatan macam apa yang dapat menyebabkan


efek bahan kimia tersebut bertambah parah ? Sebagai
contoh, penderita beberapa jenis gangguan jantung harus
menghindari kontak dengan metil klorida dan tri-kloro-metana.

38
Batasan dari Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran data keselamatan bahan dapat memberi banyak informasi


tentang bahaya bahan-bahan kimia. Bahkan lembaran tersebut mungkin
adalah satu-satunya sumber informasi tentang bahan kimia yang dipakai
di tempat kerja.

Namun demikian, banyak lembaran data keselamatan bahan tidak


mencantumkan informasi yang dibutuhkan. Kadang bahasa yang
digunakan terlalu teknis dan sulit dimengerti, atau ada juga yang
informasinya sudah tidak sesuai lagi atau tidak akurat.

Ingat, tidak semua lembaran data keselamatan bahan dibuat sama. Jangan
hanya bergantung pada lembaran ini, carilah informasi dari sumber lain
juga.

Pabrik terdekat atau inspektur tenaga kerja Pemadam kebakaran terdekat

Perpustakaan terdekat Perusahaan


DIMANA BISA
DIDAPATKAN INFORMASI
MENGENAI BAHAN
KIMAIA YANG
ITS* ILO
BERBAHAYA

Serikat pekerja Pengajar pada


universitas terdekat

Pabrik kimia

* ITS: Serikat Buruh Sektoral Internasional

39
Pelatihan
Pelatihan yang efektif amatlah penting dalam memberikan informasi
mengenai bahan kimia berbahaya. Jika anda bekerja dengan bahan kimia,
perusahaan tempat anda bekerja seharusnya memberikan pelatihan
mengenai bahan kimia yang dipakai. Pelatihan tersebut harus mencakup :

• Informasi tentang bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia


yang dipakai, termasuk efeknya bagi kesehatan;
• Informasi tentang cara bekerja yang aman dengan bahan kimia
tersebut;
• Apa yang harus dilakukan pada keadaan darurat dan cara
pertolongan pertama;
• Penggunaan dan perawatan perlatan pelindung yang
dibutuhkan;
• Bagaimana mengindentisikasi apakah alat mengukur efek
beroperasi dengan baik;
• Bagaimana mengartikan label, lembaran data, dan informasi
lainnya tentang bahan kimia yang dipakai

Pelatihan tersebut amat penting bagi pegawai pemula dan pegawai lama
yang harus mendapat kursus penyegaran secara periodik.

40
Efek dan Pengendalian Kebisingan
Apakah kebisingan ? Apakah pembicaraan dengan teman dan keluarga
termasuk kebisingan ? Apakah musik termasuk kebisingan ? Apakah
mesin pabrik yang bekerja dengan kecepatan tinggi termasuk kebisingan?

Yang membedakan antara musik dengan bunyi pabrik adalah apakah


bunyi tersebut diinginkan. Pada kebanyakan kasus musik adalah bunyi
yang diinginkan, sedangkan bunyi pabrik adalah bunyi yang tidak
diinginkan.

Ada beberapa sumber bunyi di tempat kerja. Termasuk mesin-mesin yang


mempunyai bagian bergerak dan kontak antara logam; kendaraan
bermotor; pompa dan kompresor; saluran udara; dan lain sebagainya.

Kendati musik adalah bunyi yang diinginkan dalam intensitas tinggi


dapat merusak pendengaran seperti bunyi pabrik. Efek kebisingan
terhadap kesehatan tergantung dari kerasnya bunyi dan apakah bunyi
tersebut diinginkan atau tidak.

41
Seberapa keras suara yang terlalu keras ?

Cara sederhana untuk menentukan apakah tingkat suara yang ada di


tempat kerja terlalu keras adalah :

• Jika anda harus berteriak atau berbicara keras dari jarak


rentangan tangan untuk dapat dimengerti oleh lawan bicara
anda

• Jika telinga anda berdengung jika anda meninggalkan lokasi


kerja

• Jika anda kesulitan menangkap pembicaraan biasa setelah kerja

• Jika anda merasa pusing atau mengantuk karena kebisingan

• Jika rekan kerja anda juga memiliki maslah yang sama atau
telah diperiksa dokter didiagnosa mengalami gangguan
pendengaran

42
Efek dari Kebisingan terhadap Kesehatan

Kebisingan tingkat tinggi dapat menyebabkan efek jangka pendek dan


jangka panjang pada pendengaran. Kebisingan dengan intensitas tinggi
dapat menyebabkan :

• Hilangnya pendengaran, sementara atau permanen

• Pusing

• Kantuk

• Tekanan darah tinggi

• Tegang dan stress, yang diikuti oleh sakit maag, kesulitan tidur,
dan sakit jantung

• Hilangnya konsentrasi

• Alarm atau teriakan peringatan tidak terdengar

Tingkat kerusakan pada telinga dapat diukur dengan tes pendengaran


yang disebut “audiogram”. Kehilangan pendengaran pada batas suara
percakapan manusia (antara 2000 sampai 4000 Hertz) dapat terjadi secara
temporer atau permanen.

43
Anatomi dari Telinga

Telinga manusia terdiri dari telinga bagian luar, telinga bagian tengah dan
telinga bagian dalam.

Tulang berbentuk spiral di bagian dalam telinga disebut cochlea yang


dilapisi sel rambut yang halus. Gelombang bunyi dihantarkan dari telinga
bagian luar ke telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Di telinga
bagian dalam, gelombang tekan menggerakan sel rambut, yang lantas
mengirim signal ke otak, melalui jaringan syaraf, tentang suara yang
didengar telinga.

Kebisingan dengan intensitas tinggi akan merusak sel rambut di bagian


dalam telinga dan mengurangi kemampuan telinga untuk mendengar dan
menghantarkan informasi ke otak. Jika sel rambut ini rusak, tidak dapat
diperbaiki, sehingga kehilangan pendengaran yang terjadi akan
permanen.

44
Mengukur Tingkat Kebisingan : Apa itu Desibel ?

Desibel

Bunyi diukur dengan satuan yang disebut desibel, yang mengukur


besarnya tekanan udara yang ditimbulkan oleh gelombang bunyi. Satuan
desibel diukur dari 0 hingga 140, atau bunyi terlemah yang manusia
masih bisa mendengar hingga tingkat bunyi yang dapat menyebabkan
keruskan permanen pada telinga manusia. Kata desibel biasa disingkat
‘dB’ dan mempunyai 3 skala : A, B, dan C. Skala yang terdekat dengan
pendengaran manusia adalah skala A atau ‘dBA’.

45
Memantau Tingkat Kebisingan di Tempat Kerja

Ada dua macam cara untuk mengukur tingkat kebisingan di tempat kerja

Instrumen Pembaca Langsung

Instrument pembaca langsung juga disebut ‘meter tingkat suara’ yang


dipakai untuk mengukur tingkat kebisingan pada saat tertentu. Biasanya
alat pengukur ini dipakai untuk mengidentifikasi tempat-tempat yang
tingkat kebisingannya tampak lebih tinggi dari aturan batas maksimum,
yakni 85 dBA.

Dosimeter Personal

Dosimeter adalah alat yag dipakai untuk mengukur tingkat kebisingan


yang dialami pekerja selama shiftnya. Alat ini dapat mengukur selama
shift 8, 10, 12 jam, atau berapapun lamanya. Dosimeter dipasang pada
sabuk pinggag dan sebuah mikrophone kecil dipasang dekat telinga.
Dosimeter mengukur jumah bunyi yang didengar pekerja selama shiftnya.

Meter tingkat suara dan dosimeter akan memberikan hasil berupa angka
yang dapat dibandingkan dengan aturan batas maksimum (85 dBA untuk
shift selama 8 jam, 40 jam per minggu – batasnya akan lebih rendah
untuk waktu kerja yang lebih lama).

Desibel diukur pada skala khusus, yang disebut skala logaritma, dimana
setiap penambahn 3 desibel berarti intessitas suara belipat dua. Berarti,
peningkatkan dari 90 dB ke 93 dB berarti suaranya dua kali lebih keras
daripada 90 dB, peningkatkan dari 90 dB ke 96 dB berarti suaranya
empat kali lebih keras daripada 90 dB.

Hal penting untuk diingat adalah peningkatan kecil pada desibel berarti
peningkatan besar pada kerasnya suara dan makin parahnya kerusakan
yang dapat diakibatkannya pada telinga.

46
Batas Maksimum Kebisingan di Tempat Kerja

Batas maksimum ini dibuat untuk mencegah hilangnya pendengaran


pekerja secara permanen. Caranya dengan membatasi jumlah suara yang
didengar pekerja selama shiftnya.

Di Indonesia, peraturan untuk batas kebisingan untuk shift selama 8 jam,


40 jam per minggu adalah 85 desibel (Edaran Mentri Tenaga Kerja
No.SE.01/MEN/1978). Jika pekerja menghadapi kebisingan lebih dari 85
dBA, waktu kerjanya harus diperpendek. Jika lamanya shift lebih dari 8
jam, maka tingkat kebisingan yang ada harus diturunkan.

Tingkat Suara Lamanya shift

82 dBA 16 jam
85 dBA 8 jam
88 dBA 4 jam
91 dBA 2 jam
94 dBA 1 jam
97 dBA 1/2 jam
100 dBA 1/4 jam

Di Indonesia, perusahaan diminta untuk memonitor semua tempat kerja


untuk melihat tingkat kebisingannya (Petunjuk Mentri Tenaga Kerja
tentang Keselamatan Kerja, Maret 1984). Setelah itu, perusahaan diminta
untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi tingkat kebisingan
hingga dibawah 85 dBA, atau jika tingkat kebisingan tidak dapat
dikurangi hingga batas yang ditentukan, perusahaan harus memberikan
pelindung telinga bagi pekerjanya.

47
Pendengaran untuk Percakapan

Di tempat kerja yang tingkat kebisingannya lebih dari 85 dBA,


perusahaan diharuskan untuk membuat program “pendengaran untuk
percakapan” bagi pekerjanya (Petunjuk Mentri Tenaga Kerja tentang
Keselamatan Kerja, Maret 1984). Program ini menjadwalkan tes
audiogram untuk pekerja setiap tahunnya untuk melihat apakah terjadi
gangguan pendengaran.

Mengendalikan Tingkat Kebisingan

Jika tingkat kebisingan diatas 85 dBA untuk shift selama 8 jam, 40 jam
per minggu, hukum mengharuskan perusahaan untuk mengurangi tingkat
kebisingan yang ada.

Pengendalian teknik di sumber suara adalah cara yang paling efektif


untuk mengurangi tingkat kebisingan. Yang harus dikendalikan pertama-
tama adalah sumber suara terkeras. Pengendalian teknik yang dilakukan
adalah :

• Mendesain kembali peralatan untuk mengurangi kecepatan


atau benturan dari bagian yang bergerak, memasang peredam
pada lubang pemasukan dan pembuangan; mengganti perlatan
yang lama dengan peralatan baru yang mempunyai desain lebih
baik;

• Merawat peralatan dengan baik, mengganti bagian yang aus


dan memberikan pelumas pada semua bagain bergerak;

• Mengisolasi peralatan dengan menjauhkannya dari pekerja,


atau menutupinya;

• Memasang peredam getaran dengan menggunakan bantalan


karet agar bunyi yang ditimbulkan oleh getaran dan bagian
logam dapat dikurangi; dengan mengurangi ketinggian dari
tempat barang yang jatuh ke bak atau ban berjalan;

• Bahan penyerap bunyi dapat digantung di tempat kerja untuk


menyerap bunyi di tempat tersebut

48
Contoh dari Pengendalian Teknik untuk Kebisingan

49
Pengendalian administratif untuk mengurangi efek kebisingan adalah
dengan menggilir pekerja yang bekerja di tempat dengan kebisingan
tinggi dan memberikan pelatihan bagi pekerja tentang bahaya kebisingan
dan cara-cara mengurangi efeknya seperti pemakaian pelindung telinga.

Peralatan pelindung untuk mengurangi kebisingan seperti penyumbat


telinga dan pelindung telinga. Seperti juga cara lain di metoda jenis ini,
efektivitasnya tergantung pada dipakainya peralatan yang tepat untuk
tingkat bunyi yang ada, pemakaian dan perawatan peralatan yang baik.
Harus diingat bahwa dengan metoda ini, kebisingan tetap ada, dan
peralatan peindung, jika dipakai dengan benar, hanya sekedar mengurangi
jumlah suara yang masuk ke dalam telinga.

Beberapa pengguna peralatan pelindung telinga mengalami infeksi


telinga yang cukup serius yang pada akhirnya merusak pendengaran
mereka. Jadi pekerja harus melaporkan semua gangguan kesehatan yang
timbul karena pemakaian peralatan.

Butir-butir Penting

1) Tingkat kebisingan yang tinggi di tempat kerja menyebabkan


gangguan kesehatan

2) Tingkat kebisingan dapat diukur dengan akurat, dan perusahaan


diharuskan untuk melakukannya

3) Tingkat kebisingan dapat dikurangi dengan berbagai cara, dan


pengusaha diharuskan menguranginya jika tingkat kebisingan di
tempat kerjanya lebih dari 85 dBA untuk shift selama 8 jam.

50
Ergonomi : Menyesuaikan Pekerjaan dengan Pekerja

Sesuaikan pekerjaan dengan kondisi pekerja,


dan bukan sebaliknya !

Ergonomi memperhatikan :

1. Bagaimana orang mengerjakan pekerjaannya

2. Bagaimana posisi dan gerakan tubuh yang digunakan ketika bekerja

3. Peralatan apa yang mereka gunakan

4. Apa efek dari faktor-faktor diatas bagi kesehatan dan kenyamanan


pekerja

51
Sakit pada Tubuh Karena Kerja yang Berlebihan

52
Resiko karena Kesalahan Ergonomi
Pekerjaan dan tempat kerja dapat menimbulkan cedera dan luka pada
tubuh. Untuk menghindari cedera, pertama-tama yang dapat kita alkukan
adalah mengidentifikasi resiko. Setelah resiko diidentifikasi, carilah jalan
untuk menghilangkannya.

Faktor Resiko Definisi Jalan Keluar


PENGULANGAN Menjalankan gerakan yang sama Desain kembali cara kerja untuk
YANG BANYAK berulang-ulang mengurangi jumlah pengulangan
gerakan atau meningkatkan waktu
jeda antara ulangan, atau
menggilirnya dengan pekerjaan lain
BEBAN BERAT Beban fisik yang berlebihan Mengurangi gaya yang diperlukan
selama kerja (menarik, memukul, untuk melakukan kerja, mendesain
mendorong). Semakin banyak kembali cara kerja, menambah
daya yang harus dikeluarkan, jumlah pekerja pada pekerjaan
semakin berat beban bagi tubuh. tersebut, menggunakan peralatan
mekanik.
POSTUR YANG Menekuk atau memutar bagian Mendesain cara kerja dan peralatan
KAKU tubuh yang dipakai hingga postur tubuh
selama kerja lebih nyaman
BEBAN STATIS Bertahan lama pada satu postur Mendesain cara kerja untuk
sehingga menyebabkan kontraksi menghindari terlalu lama bertahan
otot pada satu postur, memberi
kesempatan untuk mengubah posisi.
TEKANAN Tubuh tertekan pada suatu Memperbaiki peralatan yang ada
permukaan atau tepian untuk menghilangkan tekanan, atau
memberikan bantalan
GETARAN Menggunakan peralatan yang Mengisolasi tangan dari getaran
bergetar
DINGIN ATAU Dingin mengurangi daya raba, Atur suhu ruangan, beri insulasi
PANAS YANG arus darah, kekuatan, dan pada tubuh,
EKSTRIM keseimbangan. Panas
menyebabkan kelelahan
ORGANISASI Termasuk bekerja dengan irama Beban kerja yang layak, istirahat
KERJA YANG mesin, istirahat yang tidak cukup, yang cukup, pekerjaan yang
BURUK kerja yang monoton, beberapa bervariasi, otonomi individu
pekerjaan yang harus dikerjakan
dalam satu waktu

53
Periksa Pekerjaan Anda untuk
Mengidentifikasi Resiko!

Apakah pekerjaan anda membuat anda melakukan hal di


bawah ini berulang-ulang :

q Membengkokkan dan/atau memutar pergelangan tangan ?


memutar lengan ?
q Menahan siku jauh dari badan ?
q Meraih di belakang tubuh anda ?
q Mengangkat atau melempar sesuatu diatas bahu ?
q Mengangkat sesuatu dari bawah lutut ?
q Menggunakan jepitan jari ?
q Bekerja dengan leher tertekuk ?
q Memotong daging dengan keras ?
q Mengangkat barang berat ?
q Menggunakan satu jari atau jempol untuk mengoperasikan alat?
q Menggunakan alat dengan ujung tang keras dan tajam ?
q Menggunakan alat yang bergetar ?
q Menggunakan peralatan tangan seperti palu ?
q Bekerja dalam ruangan yang dingin ?

Jika anda menjawaban “ya” pada salah satu pertanyaan di atas, anda
mungkin berada dalam resiko untuk mengalami kelainan karena
mengalami trauma yang terus-menerus (cumulative trauma disorder -
CTD).

54
Cedera yang Umumnya Terjadi karena
Ergonomi
Cedera Gejala Penyebab
Bursitis : meradangnya Rasa sakit dan bengkak Berlutut, tekanan pada
kantung antara tulang dengan pada tempat cedera siku, gerakan bahu yang
kulit, atau tulang dengan berulang-ulang
tendon. Dapat terjadi di lutut,
siku, atau bahu.
Sindroma pergelangan Gatal, sakit, dan kaku pada Membengkokkan
tangan : tekanan pada syaraf jari-jemari, terutama di pergelangan berulang-
yang melalui pergelangan malam hari ulang. Menggunakan alat
tangan yang bergetar. Kadang
diikuti dengan
tenosynovitis.
Ganglion : kista pada sendi Begkak bundar, keras, dan Gerakan tangan yang
atau pangkal tendon. Biasanya kecil yang biasanya tidak berulang-ulang
dibelakang tangan atau menimbulkan sakit.
pergelangan
Tendonitis : radang pada Rasa sakit, bengkak, dan Gerakan yang berulang-
daerah antara otot dan tendon merah di tangan, ulang.
pergelangan, dan/atau
lengan. Kesulitan
menggerakan tangan.
Tenosynovitis : radang pada Sakit, bengkak, sulit Gerakan yang berulang-
tendon dan/atau pangkal menggerakan tangan. ulang dan berat. Dapat
tendon disebabkan oleh
peningkatan kerja yang
tiba-tiba, atau pengenalan
pada proses baru.
Tegang pada leher atau bahu Rasa sakit di leher dan Menahan postur yang kaku
: radang pada tendon dan atau bahu
pangkal tendon
Gerakan jari yang tersentak : Kesulitan menggerakkan Gerakan berulang-ulang.
radang pada tendon dan/atau jari dengan pelan, dengan Terlalu lama mencengkam,
pangkal tendon di jari atau tanpa rasa sakit terlalu keras atau terlalu
sering

55
Apa yang harus dilakukan
jika anda mengalami kelainan
karena trauma yang terus menerus ?

Sumber : Serikat Pekerja Busana Wanita Internasional, bagian kesehatan dan


keselamatan

Beritahu perusahaan

Lakukan ini dengan saksi atau secara tertulis dan simpan salinannya.

Pergi ke dokter secepatnya

Karena cedera karena kelainan ini tumbuh perlahan, pekerja kerap


mengabaikan gejalanya hingga menjadi parah. Saat itu cedera mungkin
permanen. Ceriakan pada dokter anda jenis pekerjaan yang anda lakukan.

Dokumentasi

Buat catatan tentang kejadian yang berhubungan dengan cedera, termasuk


pada siapa anda bicara dan kapan, juga semua biaya pengobatan yang
berhubungan dengan cedera dan semua pembicaraan dan surat menyurat
dengan pihak perusahaan. Catatan ini menjadi amat penting jika terjadi
pertentangan karena cedera anda .

Minta bantuan serikat pekerja

56
Mengevaluasi Pekerjaan
Untuk mengevaluasi pekerjaan, pisahkan bagian-bagian pekerjaan
menjadi bagian yang sekecil mungkin, sehingga evaluasi bisa spesifik dan
detil.

Evaluasi tersebut harus mencakup tiga bagian :

A. gambaran pekerjaan
B. pengamatan dan pengukuran (membuat ceklist)
C. gejala pada pekerja (survey/wawancara)

A. Gambaran Pekerjaan

Kumpulkan informasi untuk menggambarkan tiap tugas, pekerjaan,


tempat kerja, dan peralatan yang dievaluasi.

Termasuk :

• nama pekerjaan dan lokasinya


• jumlah orang yang terlibat dan jabatannya
• aktivitas kerja atau tugas-tugas
• peralatan yang digunakan
• permintaan produksi
• jadwal kerja
• lingkungan kerja

B. Pengamatan dan pengukuran


Evaluator harus memperhatikan :

• bagaimana pekerja bergerak


• posisi ketika bekerja
• berapa lama seseorang melakukan suatu aktivitas
• berat dari benda-benda yang dipegang atau dipindahkan
• ukuran dari peralatan dan tempat kerja
• suhu di tempat kerja

Cara yang paling efektif untuk mencatat hasil evaluasi adalah dengan
menggunakan ceklist ergonomi.

57
C. Gejala pada Pekerja
Pada saat mengadakan evaluasi, tanyakanlah :
• Apakah mereka mengalami rasa sakit atau rasa tak nyaman
ketika melakukan pekerjaan
• Aktivitas apa yang mendatangkan rasa sakit

Hubungan antara rasa sakit atau rasa tidak nyaman dengan suatu aktivitas
dapat membantu menemukan tugas, tempat kerja, atau peralatan yang
mungkin mengakibatkan cedera yang berhubungan dengan ergonomi.
Anda bisa mengumpulkan informasi melalui wawancara pribadi atau
daftar pertanyaan tertulis bagi pekerja atau survey.

Apakah Pengendalian Ergonomi Itu ?


Ulasan : Tiga Jenis Pengendalian Ergonomi

Pengendalian ergonomi dipakai untuk menyesuaikan tempat kerja dengan


pekerja. Pengendalian ergonomi berusaha mengatur agar tubuh pekerja
berada di posisi yang baik dan mengurangi resiko kerja. Pengendalian ini
harus dapat mengakomodasi segala macam pekerja.

Pengendalian ergonomi dikelompokkan dalam tiga katagori utama, yang


disusun sesuai dengan metoda yang lebih baik dalam mencegah dan
mengendalikan resiko ergonomi.

1. Pengendalian teknik adalah metoda yang lebih diutamakan karena


lebih permanen dan efektif dalam menghilangkan resiko ergonomi.

Pengendalian teknik yang bisa dilakukan adalah memodifikasi,


mendesain kembali atau mengganti.

∗ tempat kerja
∗ bahan / objek / desain tempat penyimpan dan pengoperasian
∗ peralatan

58
2. Pengendalian administratif

Pengendalian administratif berhubungan denganbagaimana pekerjaan


disusun, seperti :

∗ jadwal kerja
∗ penggiliran kerja dan waktu istirahat
∗ program pelatihan
∗ program perawatan dan perbaikan

3. Cara kerja

Pengendalian cara kerja berfokus pada cara pekerjaan dilakukan,


yakni :

∗ Menggunakan mekanik tubuh yang baik


∗ Menjaga tubuh untuk berada pada posisi netral

Respirator
Apakah respirator itu ?

Respirator adalah alat yang menutupi hidung dan mulut atau ada juga
yang mencakup wajah dan kepala.

Kapan respirator harus dipakai ?

Respirator menyebabkan panas dan rasa tak nyaman. Anda tidak harus
memakainya jika tidak diperlukan. Respirator tidaklah seefektif metoda-
metoda perlindungan yang lain. Tetapi, jika bahan yang berbahaya tidak
mungkin dihilangkan dari udara yang anda hirup (dengan menggunakan
bahan kimia yang tidak berbahaya, ventilasi yang baik, dan cara
pengendalian yang lain), anda perlu menggunakan respirator untuk
melindungi diri sendiri.

Respirator macam apa yang sebaiknya anda gunakan ?

Jenis respirator yang anda butuhkan tergantung dari :


• Jenis polutan yang dihadapi
• Berapa banyak polutan tersebut

59
Tidak ada respirator yang cocok untuk melindungi dari semua jenis
bahaya.

Jenis-jenis Respirator

Masker debu

• Masker debu melindungi dari debu kayu dan debu lain yang
tidak terlalu beracun
• Masker debu tidak dapat melindungi anda dari polutan yang
berasal dari semprotan atau debu beracun seperti asbes, silika,
atau timbal
• Masker debu tidak dapt melindungi anda dari uap kimia atau
asap rokok

Jika anda menggunakan masker debu

• Masker tersebut harus mempunyai dua strap (tali pengencang)


• Harus mempunyai pengencang hidung
• Harus disertifikasi oleh “NIOSH/MSHA” untuk debu, asap, dan
embun penyemprot

Jangan pernah menggunakan masker debu yang hanya mempunyai satu


strap!

60
Respirator Pemurni Udara

Respirator pemurni udara (disebut APR) menggunakan filter untuk


menyaring udara sebelum terhirup.

Ada beberapa jenis filter, yakni :

1. Filter mekanik untuk menyaring debu, asap logam, dan embun


semprotan. Filter ini tidak dapat menyaring uap dan gas.

2. Filter kimia untuk menyaring gas beracun dan uap dari pelarut
atau cat. Filter ini tidak dapat melindungi dari debu dan asap.

3. Filter kombinasi menyaring debu, uap, asap, dan embun. Filter


kombinasi ini tersedia untuk berbagai macam bahaya pada
pernapasan.

61
Respirator dengan Pemasok Udara

Respirator dengan pemasok udara memberi udara bersih dari tangki atau
melalui saluran udara. Digunakan jika anda bekerja pada tempat tertutup
yang tidak punya cukup oksigen untuk bernapas.

62
Apa Lagi yang Perlu Anda Ketahui
Tentang Respirator ?

Jika anda telah mengetahui jenis respirator yang anda butuhkan untuk
pekerjaan yang anda lakukan, anda perlu :

• Yakin bahwa repirator tersebut pas ukurannya


Tidak satu respiratorpun yang bisa pas untuk semua orang.
Respirator akan bocor (tetap mengalirkan udara kotor) jika
respirator tidak pas ukurannya dengan wajah anda. Hanya dengan
merasakan bahwa respirator tersebut terpasang kencang tidak bisa
ditentukan bahwa respirator tersebut pas. Hukum mengharuskan
perusahaan untuk menguji ukuran dari respirator yang dipakai
hingga yakin bahwa uap atau debu bisa masuk ke dalam respirator.

• Yakin bahwa respirator tersebut dirawat dengan baik


Respirator harus dijaga untuk tetap bersih, dan filternya harus
diganti secara periodik. Menggunakan respirator dengan filter yang
sudah usang sama buruknya dengan tidak menggunakan respirator.
Respirator tersebut tidak akan melindungi anda, hanya akan
membuat anda sulit bernapas.

63
Pilih Respirator yang Sesuai

Seperti sepatu, respirator punya berbagai ukuran dan jenis. Respirator


harus pas dengan baik untuk memberikan perlindungan yang baik.

• Perusahaan anda harus mencek apakah respirator anda pas


sebelum dipakai

• Kesesuaian tiap respirator harus diuji tiap enam bulan

• Pemakai harus mencek seal respirator pada wajah setiap kali


dipasang

1. Memilih bentuk dan ukuran

Bentuk dan ukuran respirator harus bisa pas dengan baik pada wajah dan
terasa nyaman. Jika anda mengoyangkan kepala, respirator tersebut harus
tetap ditempatnya.

64
2. Tes Mutu Respirator

Program respirator mewajibkan perusahaan mentes dan mengukur mutu


respirator. Ada dua macam tes yang untuk menguji mutu respirator. Tes-
tes tersebut menguji kebocoran respirator disekitar seal wajah.

• Tes fit kuanitatis adalah tes yang murah dan sederhana. Bahan
kimia penguji yang baunya kuat dilepas disekitar respirator.
Respirator tidak lulus tes jika pemakai bisa mencium bau bahan
kimia tersebut.

• Tes fit kualitatis menggunakan peralatan elektronik untuk


mengukur besarnya kebocoran. Keuntungan dari tes ini adalah
mengukur seberapa fitnya respirator tersebut. Sehingga
membuat kita bisa membandinkan beberapa respirator dan
memilih yang paling baik.

TES MUTU RESPIRATOR

65
3. Selalu Mencek Paking pada Wajah

Adalah penting bagi pemakai untuk mencek kebocoran setiap kali


respirator dipakai. Untuk menjamin perlindungan yang baik, pemakai
sebaiknya menjadikan tes ini suatu kebiasaan.

à Tes Kebocoran Positif

• Tutupi katup buang dengan telapak tangan


• Kembungkan masker dengan meniup secara perlahan. Tahan
napas.
• Jika udara keluar dan masker kempis, kencangkan strap, dan
coba lagi.
• Jika seal wajah berhasil menahan udara sehingga masker tetap
kembung, respirator tersebut lulus tes kebocoran positif.

à Tes Kebocoran Negatif

• Tutup filter sehingga udara tidak bisa dihisap melalui filter.


• Sedot udara dengan perlahan sehingga masker mengempis.
Tahan napas selama 10 detik
• Jika udara bocor dan masker mengembung kembali kencangkan
strap dan coba lagi.
• Jika udara tidak bocor dan masker tetap mengempis pada wajah,
masker tersebut lulus tes kebocoran negatif.

66
Keterbatasan Respirator
• Respirator tidak menghilangkan bahaya yang ada. Bahan kimia
tersebut masih ada di udara dan masih membahayakan.

• Respirator tidak melindungi kulit dari bahan kimia, atau bahan kimia
tersebut masih bisa masuk ke dalam tubuh melalui kulit.

• Anda tidak akan bisa mendapatkan seal yang baik jika anda berjenggot
dan berjampang.

• Respirator membuat anda tak nyaman, panas, dan tegang.

• Menggunakan respirator meningkatkan kemungkinan kecelakaan


ketika respirator dipakai terlalu kencang sehingga menggangu
penglihatan dan pendengaran, menyulitkan gerakan dan bicara.

• Pekerja yang menggunakan respirator harus dalam kondisi sehat.


Pekerja yang kurang sehat dapat kehilangan pekerjaan.

• Respirator dapat memberi perasaan aman yang salah, jika kondisinya


jelek (bocor) tanpa disadari. Menggunakan filter usang atau filter yang
tidak sesuai dengan bahan kimia yang dihadapi juga sama dengan
tidak menggunakan masker.

67
PERLINDUNGAN SISTEM PERNAPASAN

Pertanyaan yang Harus Dijawab Sebelum Anda Mengenakan


Respirator :

1. Apa nama bahan kimia yang anda pakai ?

2. Kapan dan bagaimana saya dapat terkena bahaya ?

3. Apakah perusahaan telah memonitor kondisi udara di tempat saya


kerja ?

YA TIDAK TIDAK TAHU

4. Sudahkan saya melihat hasil dari monitoring tersebut ?

YA TIDAK TIDAK TAHU

5. Sudahkah perusahaan mencoba mengurangi bahaya dengan


menggunakan pengendalian teknik dan administratif ?

YA TIDAK TIDAK TAHU

6. Sudahkan saya melihat lembaran data keselamatan bahan atau label


dengan informasi tentang bahan kimia yang dipakai ?

YA TIDAK TIDAK TAHU

68
CEKLIST PERLINDUNGAN SISTEM PERNAPASAN

Anda harus mencek (centang) semua kotak dibawah ini sebelum


mengenakan respirator. Jika ada kotak yang tidak bisa dicek, lihat
langkah penanggulangan dibawah.

1. Saya telah mendapat pengecekan kesehatan yang dibayar


oleh perusahaan, sebelum melakukan tes mutu respirator.
(catatan : tes mutu adalah mencoba respirator untuk
melihat kebocoran)

2. Saya telah melakukan tes mutu untuk masker setengah


muka dan masker penuh.

3. Perusahaan telah melatih saya untuk menggunakan


respirator dengan benar, termasuk tentang :

q Bagaimana melakukan tes kebocoran negatif/positif

q Bagaimana membersihkan dan menyimpan respirator

4. Perusahaan telah memberikan pelatihan mengenai filter,


yakni :

q Bagaimana untuk mencek apakah filter telah


terpasang baik pada respirator

q Bagaimana caranya mengetahui filter yang sesuai


dengan bahan kimia yang dipakai

q Kapan saya harus mengganti filter

Langkah penanggulangan :

Jika anda tidak dapat mencek semua kotak diatas langkah apa yang perlu
ditempuh sebelum mengenaikan respirator.

69
Pakaian Pelindung terhadap Bahan Kimia
1. Peralatan pelindung adalah semua jenis alat pelindung yang dipakai
saat bekerja. Diantaranya :
• Respirator
• Peralatan keamanan
• Pakaian pelindung

2. Pakaian pelindung didesain untuk mencegah kontak terhadap bahan


kimia berbahaya. Yang termasuk pakaian pelindung adalah :
• Kacamata
• Pelindung wajah
• Apron (celemek)
• Sarung tangan
• Sepatu bot dan baju tahan kimia

70
Menggunakan Sarung Tangan yang Tepat
Sarung tangan yang tahan kimia terbuat dari berbagai macam bahan.
Bahan pembuat sarung tangan akan menentukan jenis kimia apa yang
dapat ditahan. Bahan pembuat tersebut juga menentukan bagaimana
performa sarung tangan ketika kontak dengan bahan kimia.

• Permeasi adalah istilah untuk laju (jumlah per waktu) dari


bahan kimia yang dapat menembus sarung tangan

• Waktu tembus adalah istilah yang dipakai untuk


menggambarkan waktu yang diperlukan oleh bahan kimia untuk
menembus sarung tangan. Waktu tembus bisa hanya beberapa
menit atau lebih dari 24 jam.

Tabel sarung tangan dapat membantu anda dalam memilih sarung tangan
yang tepat. Tabel ini menggunakan kode warna. Warna tersebut
menunjukkan apakah sarung tangan yang dimaksud dapat melindungi
anda.

71
CONTOH DARI TABEL SARUNG TANGAN
(dari perusahaan “Utara” )

Tabel sarung tangan menggunakan kode warna. Warna tersebut menunjukkan apakah sarung tangan yang dimaksud dapat
melindungi anda dari bahan kimia berbahaya.

HIJAU – Baik – Sarung tangan ini dapat melindungi anda


– Waspada – Bisa dipakai namun hanya untuk jangka waktu yang pendek

MERAH – Jangan menggunakan sarung tangan ini

Bahan Sarung
Tangan
Butyl Lapisan perak Nitril Viton

Bahan kimia

Aseton HIJAU HIJAU MERAH MERAH


Asam nitrat HIJAU MERAH
Toluena MERAH HIJAU MERAH HIJAU

72
SARUNG TANGAN PELINDUNG

Jawab pertanyaan di bawah ini sebelum anda mengenakan sarung tangan:

1. Apa nama dari bahan kimia yang anda pakai ?

2. Kapan dan bagaimana anda dapat menyentuh bahan kimia tersebut ?

3. Sudahkah anda melihat lembaran data keselamatan bahan atau label


dengan informasi tentang bahan kimia tersebut ?

Ya Tidak

4. Sudahkah perusahaan mencoba pengendalian teknik dan administratif


untuk menghilangkan bahaya yang ada ?

Ya Tidak Tidak Tahu

73
CEKLIS SARUNG TANGAN / PELINDUNG TANGAN

Anda harus mencek semua kotak dibawah ini, untuk menandakan bahwa
anda setuju dengan kalimat disampingnya, sebelum anda mengenakan
sarung tangan. Jika ada kotak yang tidak bisa anda cek, lihat langkah
penanggulangan dibawah.

1. Saya telah dilatih untuk memahami tabel sarung tangan yang


dibikin oleh produsen, termasuk :

q Bagaimana memilih sarung tangan yang sesuai dengan


bahan kimia yang dihadapi
q Berapa lama sarung tangan tersebut dapat melindungi dari
kontak dengan bahan kimia yang dihadapi
q Kapan sarung tangan tersebut harus diganti dan bagaimana
cara mendapatkannya

2. Ukuran sarung tangan saya pas, sehingga saya bisa melakukan


pekerjaan dengan aman dan nyaman ketika memakainya.

3. Saya tahu caranya untuk :

q Menginspeksi sarung tangan dari sobek dan lubang sebelum


saya memakai dan melepasnya
q Melepaskan sarung tangan degan benar sehingga
menghindari kontak dengan bahan kimia
q Membersihkan dan menyimpan sarung tangan setelah selesai
dipakai

4. Ada tempat cuci tangan di tempat kerja saya, sehingga saya bisa
mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan dan setelah
melepasnya.

Langkah penanggulangan :

Jika anda tidak bisa mencek salah satu dari pernyataan diatas, langkah
apa yang harus dilakukan sebelum mengenakan sarung tangan ?

74
Sakit yang Berhubungan dengan Panas
Bekerja di ruangan bersuhu tunggi dapat mengakibatkan kelelahan, kram,
atau gatal karena panas.

Siapa yang beresiko terkena gangguan kesehatan karena panas ?

Orang dapat menjadi sensitif terhadap gangguan kesehatan yang


berhubungan dengan panas bila :

• menggunakan obat sejenis diuretics, beta blockers, atau obat-


obatan lain yang mempengaruhi pusat syaraf
• banyak minum alkohol
• terlalu gemuk, kurang makan, atau diabetes

Juga mereka yang tidak terbiasa bekerja di tempat panas akan lebih
sensitif dengan gangguan kesehatan pada beberapa minggu pertama.

75
Efek terhadap kesehatan

Selain menyebabkan ketidaknyamanan, suhu tinggi dan kelembaban


dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius jika tidak dilakukan
langkah-langkah perlindungan.

Kewaspadaan dan kemampuan kerja bisa menurun karena panas. Pekerja


yang bekerja di tempat yang terlalu panas akan sering membuat kesalahan
dan menyebabkan kecelakan.

Penyebab penyakit yang berhubungan dengan panas

• panas dan kelembaban karena proses kerja


• ventilasi yang tidak cukup atau seimbang
• jumlah pekerja yang terlalu banyak disuatu tempat
• kerja fisik yang terlalu berat
• bekerja dengan barang panas terlalu lama
• kurang minum air atau tidak tersedianya air minum
• pekerja baru atau yang baru kembali yang tidak punya cukup
kesempatan untuk minum
• pekerja baru atau yang baru kembali yang belum terbiasa
dengan lingkungan panas
• waktu istirahat yang tidak cukup

Tanda-tanda dan Gejala dari Stress karena Panas

Kram karena panas

Gejala : otot yang kejang dan sakit

Penyebab : berkeringat terlalu banyak dan minum air terlalu


banyak

Penanggulangan : memberi minum dengan elektrolit (garam) seperti


gatorade, pocari sweat

76
Kelelahan karena panas

Gejala : lemah-lesu, lelah, kantuk; berkeringat dingin dan


pucat; banyak berkeringat; pusing; mual; dan
pingsan

Penyebab : turunnya volume air darah karena dehidrasi (terlalu


banyak berkeringan dan tidak cukup minum)

Penanggulangan : jika pekerja sadar, istirahatkan di tempat yang sejuk;


beri minum yang mengandung elektrolit; jika
pekerja pingsan, segera cari bantuan medis.
JANGAN diberi minum jika pekerja pingsan.

Stroke karena panas

Gejala : kulit kering dengan bercak merah panas atau tampak


kebiru-biruan; kehilangan orientasi (bingung);
kejang-kejang; pingsan; suhu tubuh yang cepat naik

Penyebab : tubuh kepanasan karena pekerja tidak dapat


berkeringat. Dapat mematikan.

Penanggulangan :cari bantuan medis segera; pindahkan yang


bersangkutan ke tempat yang sejuk; copot alat-alat
pelindung yang dipakainya; gunakan handuk basah
atau air dan kipas untuk mendinginkannya sambil
menunggu paramedis

Stroke karena panas adalah gangguan kesehatan yang


dapat berlanjut pada kematian. Bantuan medis sangat
diperlukan pada kasus ini.

77
Stress karena Panas
Pencegahan dan Penanggulangan

Stress karena panas dapat dikurangi secara :

1. Teknik .
Metoda teknik seperti ventilasi, pendingin, kipas dan isolator dapat
mengurangi panas berlebih atau mengisolasi pekerja dari sumber panas.

2. Pakaian pelindung
Pakaian khusus berbahan reflektif atau pakaian pendingin dapat
melindungi pekerja dari panas yang berlebihan.

3. Penjadwalan dan waktu istirahat


Beberapa pekerjaan dapat dijadwalkan untuk dilakukan pada waktu yang
lebih sejuk (pagi/sore), atau waktu istirahat yang cukup diberikan agar
tubuh sempat membuang panas.

4. Air
Karena mekanisme “haus” atau keinginan minum tubuh terkadang tidak
cukup dirangsang oleh hilangnya cairan tubuh melalui keringat, penting
untuk menjadwalkan minum sekitar setengah gelas tiap setengah jam.

5. Pendidikan
Pekerja harus diajari bagaimana mengenali gejala penyakit yang
berhubungan dengan panas dan bagaimana melakukan pertolongan
pertama pada kasus tersebut. Mereka harus tahu mengapa penyakit dapat
timbul dan bagaimana mencegahnya.

6. Penyesuaian
Proses ini berarti membiarkan tubuh secara bertahap menyesuaikan diri
dengan panas. Proses ini menyebabkan suhu tubuh yang lebih rendah saat
.
Sumber : Stress Panas di Industri, Dewan Kompensasi Pekerja

78
bekerja dan istirahat, keringat yang lebih banyak, detak jantung yang
lebih lambat dan konsumsi oksigen yang lebih rendah. Karena hasil dari
proses ini dapat hilang dengan cepat, pekerja harus mengalaminya lagi
jika kembali dari libur yang lebih panjang dari seminggu.

79
Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Kebakaran adalah salah satu bahaya yang paling serius bagi pekerja. Di
Asia puluhan pekerja meninggal dalam 10 tahun terakhir karena
kebakaran di pabrik. Salah satu kebakaran di tempat kerja yang terburuk
terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1911. Saat itu 146 pekerja wanita
yang tengah bekerja di pabrik garmen Triangle Shirtwaist di New York
tewas karena terbakar atau meloncat dari lantai 10 karena menghindari
api.

Berikut adalah daftar beberapa kebakaran pabrik yang menewaskan


pekerja di Asia dalam 10 tahun terakhir :

Tahun Tempat Perusahaan Meninggal


1991 Cina Pabrik jas hujan 72

1993 Kadoy, Thailand Pabrik mainan 188

1993 Cina Pabrik mainan Zhili 87

1993 Cina Pabrik textil Fuzhon 61

1994 Cina Pabrik textil Zhuhai 93

1999 Cina Pabrik elektronik Zhimao 24

1999 Cina Pabrik furniture Nanyang 19

1999 Cina Pabrik Shitan, Baiyun 31

Kebakaran di pabrik mainan Kadoy tahun 1993 adalah kebakaran di


industri yang terburuk dalam sejarah.

80
Pencegahan Kebakaran di Tempat Kerja

Salah satu langkah terpenting yang harus dilakukan perusahaan adalah


membuat rencana pencegahan kebakaran secara tertulis untuk mencegah
kematian, melindungi lingkungan, dan barang-barang yang ada. Faktor
penting dalam rencana pencegahan kebakaran adalah :

• Membuat daftar semua kemungkinan bahaya kebakaran dan


sumber api;

• Penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar dan


meledak dengan benar;

• Memasang sistem pemadam kebakaran seperti penyemprot


dan racun api, serta membuat prosedur perawatan dan pengujian
perlatan tersebut;

• Membuat rencana pengaturan barang, untuk mengendalikan


akumulasi bahan yang mudah terbakar dan menempatkannya
jauh dari sumber api;

• Membuat rencana evakuasi, seperti menentukan dan


menandai rute keluar dari gedung dan mengatur tempat kerja
untuk mengakomodasikannya, membuat prosedur untuk
menghitung pekerja, memberikan pertolongan pertama, dan
tugas penyelamatan dalam keadaan darurat;

• Pelatihan bagi pekerja, untuk upaya pencegahan kebakaran


dan keadaan darurat;

• Memberikan tugas atau tanggung jawab pada seseorang untuk


mengkoordinasi pengaturan ruangan, pencegahan kebakaran,
dan evakuasi.

81
Mengenali Bahan-bahan yang Mudah Terbakar dan
Meledak

Bahan-bahan yang mudah terbakar termasuk cairan, benda padat, gas dan
debu. Perusahaan bertanggung jawab untuk mengevaluasi semua bahan-
bahan di tempat kerja, untuk mengidentifikasi apakah bahan tersebut
mudah terbakar atau meledak, dan untuk membuat rencana pencegahan
kebakaran dengan membatasi penumpukkan bahan-bahan tersebut dan
menjauhkannya dari sumber api.

Cairan yang mudah terbakar banyak digunakan di pabrik. Cairan ini


digolongkan menjadi beberapa kelas. Cairan kelas I disebut cairan yang
mudah terbakar, sedangkan cairan kelas II dan III disebut cairan yang
dapat meledak.

Kelas dari cairan yang mudah terbakar :

Kelas I : temperatur bakar dibawah 100 F


Kelas I-A : temperatur bakar < 73 F titik didih < 100 F
Kelas I-B : temperatur bakar < 73 F titik didih < 100 F
Kelas I-C : temperatur bakar antara 73 dan 100 F

Kelas II : temperatur bakar diatas 100 F dan dibawah 140 F

Kelas III : temperatur bakar diatas 140 F


Kelas III-A : temperatur bakar diatas 140 F & dibawah 200 F
Kelas III-B : temperatur bakar diatas 200 F

82
KELAS DARI CAIRAN YANG MUDAH TERBAKAR ATAU
MELEDAK

Kelas IA Kelas IB Kelas IC Kelas II Kelas III Tidak


terbakar
Asetaldehi Aseton Amil Asetat Solar Etil Glikol Karbon
da Tetraklorida
Eter Naptha Isobutil; Kerosin Gliserin Triklorome
V.M. & P. Alkohol tana
Asam Denatur Metil Bensin Jet Etilen Etilen
Semut Alkohol Isobutil JP6 Glikol Dibromida
Keton
Isopentana Etil Asetat Stiren Isoamil Nitrobenze Trikloroeta
Alkohol na na
Pentana Etil Alkohol Terpentin Oli Anilin Metilen
Klorida
Etilamin Bensin Xilen Metil Pelarut Perkloroeti
Kelosolve Kelosolve len
Iospropila Toluena Propil Pelarut Ciklohexa Trikloroeti
Media Alkohol Stoddard nol len
Indonesia
Furan Iospropil Mineral Coaltar Iosphrone
Alkohol Spirit Naptha
Etil Klorida MEK Butil Ciklohexa
Alkohol non

Cairan kelas IA yang lain diantaranya bensin, aseton, etil alkohol, dan
tiner cat.

Dalam melakukan inspeksi di sekitar tempat kerja, amat penting untuk


mengetahui bagaimana mengenali cairan kelas I, II, dan III. Selain dari
itu, ada beberapa proses yang berpotensi membuat kebakaran, yakni :

• Penyemprotan dalam proses finishing (cat, pernis, dan bahan


coating lain yang mudah terbakar) yang membuat udara
menjadi terpolusi dan mudah terbakar;

• Pengelasan dan pemotongan dimana bunga api las dan


pembakar asetilen/oksigen dapat membuat benda lain terbakar;

• Udara yang kaya oksigen dapat dengan cepat terbakar jika ada
sumber api.

83
Mengendalikan Bahaya Kebakaran
Singkirkan dari dalam gedung bahan-bahan yang mudah terbakar seperti
kain, karung, botol pelarut yang kosong, kertas, dan kardus pada tiap shift
atau setiap hari.

Mengisolasi sumber api, atau mengisolasi bahan-bahan yang mudah


terbakar dari sumber api. Sumber api yang umum ditempat kerja
diantaranya :

• Pembakaran yang terbuka


• Rokok
• Kegiatan las dan pemotongan
• Permukaan panas
• Radiasi dari benda panas
• Panas dari gesekan
• Bunga api dari listrik statik, gesekan mekanik, atau listrik
• Reaksi kimia
• Kilat

Buat peraturan yang mengurangi sumber api, seperti :

• Tidak boleh merokok di dalam gedung

• Ijin kerja yang mengharuskan pekerja yang menggunakan las


dan mesin pemotong untuk menyingkirkan atau menutupi
bahan-bahan yang mudah terbakar sebelum melas atau
memotong

• Memelihara peralatan listrik untuk menghindari panas dan


bunga api,
ο Menyingkirkan kabel yang putus atau terbuka
ο Mengganti saluran kabel yang fleksibel dengan
saluran kabel yang permanen, menghilangkan
sirkuit dan kotak penghubung yang overload, dan
motor yang overheat.

84
• Memberi ground dan mengikat semua tangki ketika cairan yang
mudah terbakar dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain,

Bunga api dari listrik statik dapat menyalakan uap cairan yang mudah
terbakar. Dengan mengikat atau menyambungkan semua tangki dengan
kabel dan memberi kabel ground, energi listrik yang ditimbulkan oleh
pergerakan cairan dihantarkan ke bumi tanpa mengakibatkan bunga api
yang dapat menyalakan uap disekitar tangki. Semua proses pemindahan
cairan yang mudah terbakar harus menggunakan sistem ini.

Penyimpanan Bahan-bahan yang Mudah Terbakar

Asosiasi Perlindungan Kebakaran Nasional (NFPA) di Amerika Serikat


mempunyai paket persyaratan yang lengkap untuk penyimpanan bahan-
bahan yang mudah terbakar dan meledak, yang telah dipakai oleh
berbagai perusahaan di seluruh dunia.

Jumlah maksimum cairan yang mudah terbakar yang dapat disimpan


dalam sebuah tempat penyimpanan adalah :

• 120 gallon (454 liter) untuk cairan kelas I, II, dan IIIA
• tidak melebihi 60 gallon (227 liter) untuk cairan kelas I atau II.

Tidak boleh lebih dari tiga tempat penyimpanan disatu daerah api, kecuali
jika kelompok tersebut terpisah paling sedikit 100 kaki (30,5 meter).
Daerah api adalah area yang dipisah dari gedung dengan dinding yang
bisa menahan api untuk sekitar satu jam. Tempat penyimpanan tersebut
harus diberi label “Mudah Terbakar – Jauhkan dari Api”.

Jumlah maksimum cairan yang mudah terbakar yang dapat disimpan


diluar tempat penyimpanan atau didekat tempat penyemprot adalah :

• jumlah yang cukup untuk sekedar memasok selama sehari atau


satu shift;
• 25 gallon (95 liter) untuk cairan kelas IA
• 120 gallon (4545 liter) untuk kelas IB, IC, II atau IIA;
• 660 gallon (2.498 liter) untuk kelas IB, IC, II atau IIA di sebuah
tangki portabel.

85
Jumlah maksimum cairan mudah terbakar yang bisa disimpan diluar
gudang ditunjukkan oleh tabel di bawah ini.

Kelas Cairan Lokasi tempat Maksimum Maksimum


penyimpanan gallon gallon tak
terlindung* terlindung
(drum 55 gal) (drum 55 gal)
IA Lantai dasar dan 2750 660
tingkat (50) (12)
Bawah tanah tidak diijinkan tidak diijinkan
IB Lantai dasar dan 5500 1375
tingkat (100) (12)
Bawah tanah tidak diijinkan tidak diijinkan
IC Lantai dasar dan 16500 4125
tingkat (300) (75)
Bawah tanah tidak diijinkan tidak diijinkan
II Lantai dasar dan 16500 4125
tingkat (300) (75)
Bawah tanah tidak diijinkan tidak diijinkan
III Lantai dasar dan 55000 13750
tingkat (1000) (250)
Bawah tanah 8250 (150) tidak diijinkan

*menggunakan alat penyiram atau alat perlindungan kebakaran yang lain

Catatan :
1. Jika katagori cairan yang disimpan lebih dari 1 kelas, gunakan
ketentuan jumlah galon yang terkecil.
2. Jika tangki berjarak lebih dari 12 kaki dari gang. Gang utama
paling sedikit harus 8 kaki lebarnya, gang tambahan lebarnya
paling sedikit 4 kaki.

Catatan lain : 1 gallon = 3,785 liter


1 kaki = 0,3048 meter

86
Sistem Perlindungan Kebakaran
Seluruh tempat kerja harus menpunyai sistem perlindungan terhadap
kebakaran, bisa berupa penyiram air yang dipasang diselurug gedung atau
racun api yang ditempatkan dibanyak tempat di dalam gedung.

Sistem penyiram air otomatis adalah sistem perlindungan kebakaran yang


paling efektif, dengan syarat, sistem tersebut dirawat dengan baik dan
dites secara periodik.

Racun api akan efektif bila :

• Jenis racun api yang tepat tersedia


• Cukup racun api tersedia di satu area
• Pekerja yang ada tahu caranya menggunakan pemadam api.
Jangan menugaskan pekerja untuk menggunakan racun api, jika
yang bersangkutan belum pernah mendaoat pelatihan tentang
penggunaan racun api dan bahaya-bahaya yang dihadapi dalam
pemadaman api

Ada berbagai jenis racun api, termasuk air, karbon dioxida, bahan kimia
kering, dan busa. Racun api harus dipasang didinding, dan diberi tanda
keberadaannya. Tidak semua racun api efektif untuk memadamkan semua
jenis api, sehingga amat penting untuk menggunakan jenis racun api yang
tepat.

87
NPFA menentukan jarak dari lokasi racun api, yang bergantung dari
jenisnya, sebagai berikut :

JENIS DARI RACUN API Jarak Maksimum


PORTABEL Antara Racun Api
Untuk api biasa 75 kaki (23 meter)
A Api di kertas, kayu, sampah, atau kain
Untuk apai pada cairan mudah terbakar 50 kaki (15 meter)
B Api pada bensin, oli, cat, dll
Untuk apai pada peratan elektronik 50-75 feet
C Api di kabel, kotak sekering, dll (15-23 meter)
Untuk api pada logam, beberapa jenis 75 kaki (23 meter)
D logam, seperti magnesium dan natrium
membutuhkan racun api padat.

Faktor-faktor Kunci :

1) Kebakaran adalah salah satu bahaya ditempat kerja yang paling serius

2) Perusahaan harus membuat rencana tertulis dan memasang semua


peralatan yang dibutuhkan untuk mencegah dan memadamkan api di
tempat kerja.

3) Pelatihan mutlak perlu diberikan kepada pekerja dalam cara-cara


mencegah kebakaran, memadamkan api, dan evakusi dari gedung.
Hanya pekerja yang telah diberi pelatihan yang ditugaskan untuk
memadamkan api. Evakuasi adalah tujuan utama dari upaya
menghadapi kebakaran.

88
Bahaya Listrik
Sebagian besar industri menggunakan listrik dalam jumlah besar untuk
menjalankan peralatan dan penerangan. Voltase dari kebanyakan
peralatan pabrik adalah 220 volts atau lebih besar dari listrik dirumah.
Arus listrik yang digunakan (yang unitnya ampere) juga lebih besar dari
yang biasa digunakan pada peralatan listrik dirumah.

Listrik, kabel listrik, dan peralatan listrik dapat mendatangkan bahaya


bagi kesehatan. Efeknya antara lain :

• Kematian karena tersengat listrik, atau terjatuh karena terkejut


setelah tersengat listrik
• Sengatan listrik yang tidak mematikan, luka bakar atau jatuh
• Kebakaran karena bunga api atau peralatan yang terlalu panas
• Tersandung oleh kabel atau peralatan listrik

Dengan hanya sedikit listrik saja, sudah dapat menyebabkan gangguan


kesehatan yang berarti. Contohnya, pesawat televisi menggunakan arus
lsitrik 1,3 hingga 1,5 ampere. Satu ampere dapat dibagi menjadi seribu
unit, yang disebut mili-ampere atau mA. Sehingga satu pesawat televisi
mendapat energi 1300 hingga 1500 mili-ampere.

89
Efek Listrik pada Kesehatan
Listrik dapat membahayakan kesehatan. Efeknya tergantung dari jumlah
arus listrik (ampere) yang terkontak. Tabel berikut berisi batasan atas
jumlah arus listrik dan efeknya pada kesehatan.

Jumlah Arus Listrik Efek Pada Tubuh


1 mili-ampere (mA) Terasa ditangan
2 mA Bengkak ditangan
3,5 mA Rasa sakit karena kejut (mungkin dapat
mengakibatkan jatuh atau kecelakaan
lain)
5 mA Tremor pada tangan
7 mA Kontraksi otot yang tidak terkendali di
lengan
10-20 mA Tidak dapat melepaskan kontak dengan
peralatan atau kabel berlistrik karena
otot terkunci
30 mA Tidak bisa bernapas
5-250 mA Detak jantung yang tidak normal,
biasanya dapat menyebabkan kematian
1300 mA Daya pada pesawat televisi biasa

90
Bahaya Khusus
Kabel atau bagian peralatan berlistrik :

• Kabel yang terbuka atau rusak harus segera diganti dan ditutupi
• Batang-batang berlistrik pada kotak sekering harus diberi
penutup
• Kotak simpul dan stop-kontak harus diberi penutup
• Peralatan yang dialiri arus listrik atau bagian logam dari alat
tersebut harus diberi ground

Peralatan elektronik :

• Peralatan yang rusak harus segera diganti


• Semua peralatan elektronik harus dilindungi dari kerusakan fisik
• Peralatan elektronik yang berada di tempat lembab dan basah
harus mendapatkan perlindungan khusus
• Daya pada sirkuit tidak boleh terlalu besar dan melebihi kapasitas

Pemasangan ground :

• Pemasangan jaringan kabel pada stop-kontak harus benar,


sehingga polaritas tidak terbalik antara kawat ground dan kawat
netral
• Semua kabel stop-kontak harus mempunyai ground
• Semua peralatan-tangan berlistrik harus diberi ground, dan
semua logam pembungkusnya tidak boleh dialiri listrik

91
Panel dan kotak sekering

• Harus ditandai dengan kapasitas voltase dan arusnya


• Semua sekering harus ditandai dengan tujuan dan ditandai
posisi nyala (on) dan mati (off) nya.
• Semua kotak sekering harus mempunyai tempat terbuka paling
sedikit 92 cm (36 inchi) dimuka dan 17 sentimeter (7.5 inchi) si
damping kiri dan kanannya.

Kabel elastis

• Kabel elastis (seperti kabel pemanjang) tidak bisa menggantikan


kabel permanen, karena kabel elastis dapat mengakibatkan
sengatan listrik, kepanasan dan menyebabkan kebakaran, atau
menyebabkan tersandung.
• Kabel elastis tidak bisa ditembuskan ke dinding, pintu, atau atap
• Kabel elastis tidak bisa disemen kedinding atau dipasang
didalam langit-langit
• Kabel elastis harus diperiksa secara periodik agar sobekan dan
kerusakan dapat segera dideteksi dan diganti bila perlu
• Kabel elastis harus mempunyai peredam regangan pada simpul
atau peralatan untuk menghindari kerusakan pada kabel dan
membuat kabel bermuatan listrik didalamnya terbuka.

Tempat penyimpanan disekitar peralatan elektronik dan sambungan


listrik :

• Didaerah tersebut tidak boleh ada tempat


penyimpanan bahan-bahan yang mudah
terbakar

Tanda :

• Semua peralatan yang menggunakan


tegangan tinggi (diatas 600 volt) harus ditandai

92
Tanggung Jawab Perusahaan

Perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan tempat kerja yang


bebas dari bahaya, termasuk bahaya listrik. Perusahaan bertanggung
jawab untuk :

• Mengadakan peralatan listrik yang tepat untuk pekerjaan yang


ada, menginspeksi dan merawat peralatan tersebut secara
periodik;

• Memberikan peralatan pelindung yang yang tepat, seperti


sarung tangan, pelindung wajah, dan peralatan pelindung
lainnya yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan, juga
untuk mengganti dan merawat peralatan tersebut;

• Membuat prosedur tertulis untuk perawatan rutin untuk perlatan


elektronik, terutama yang menggunakan voltase besar;

• Memberi pelatihan kepada pekerja mengenai bahaya listrik


yang ada, praktek kerja yang aman (seperti prosedur mengunci
atau memberi label sambungan listrik dan grounding), dan
mengenai cara penggunaan peralatan pelindung;

93
Lokasi Bahaya Khusus

Menggunakan peralatan berlistrik yang tepat amatlah penting jika


lingkungan kerja mengadung bahan yang mudah terbakar atau meledak,
karena bunga api atau peralatan yang terlalu panas dapat menyebabkan
kebakaran dan ledakan. Untuk tempat-tempat yang berbahaya harus
digunakan peralatan elektronik yang didesain khusus sehingga lebih aman
dan tidak menghasilkan bunga api. Ada enam kelas lokasi bahaya dimana
peralatan yang didesain khusus digunakan, yakni :

• Kelas I – divisi I : udara di ruangan tersebut mengandung gas


atau uap yang mudah terbakar;

• Kelas I – divisi 2 : di ruangan terdapat cairan yang mudah


terbakar, atau menggunakan gas mudah terbakar dalam tangki;

• Kelas II – divisi I : udara di ruangan mengandung debu dari


bahan yang mudah terbakar pada kondisi normal;

• Kelas II - divisi 2 : udara di ruangan mengandung debu dari


bahan yang mudah terbakar pada kondisi tertentu;

• Kelas III – divisi 1 : di ruangan terdapat serat dari bahan yang


mudah terbakar (yang bisa beterbangan) yang dipakai dalam
produksi;

• Kelas III – divisi 2 : di ruangan disimpan serat dari bahan yang


mudah terbakar.

94
Jika kondisi ruangan seperti digambarkan ada dalam pabrik, peralatan
berlistrik (termasuk sistem penerangan) yang aman harus digunakan. Ada
berbagai jenis peralatan yang didesain untuk digunakan pada tiap kelas
ruangan. Tempat bahaya yang lain dimana peralatan elektronik khusus
perlu digunakan dan cara kerja khusus harus dipraktekkan adalah ruangan
yang menggunakan peralatan listrik bertegangan tinggi (diatas 600 volt).
Perusahaan bertanggung jawab untuk membuat cara kerja khusus,
memberikan peralatan pelindung, dan pelatihan bagi pekerja yang
berkerja di tempat-tempat tersebut.

Faktor-faktor Kunci

1) Listrik dapat menyebabkan kematian dan berbagai cedera serius, dan


untuk menyebabkan gangguan kesehatan yang serius hanya
disperlukan sedikit saja kontak dengan listrik.

2) Bahaya-bahaya tertentu yang berhubungan dengan desain dan


penggunaan peralatan di tempat kerja dapat dihindari dengan inspeksi
dan evaluasi yang baik.

3) Perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan peralatan listrik


yang sesuai dengan kondisi operasi pabriknya, peralatan pelindung
bagi pekerja, cara kerja yang aman, dan pelatihan.

95
Ceklis Sederhana untuk Menghindari Bahaya Listrik

q Apakah tampak ada bahaya dengan peralatan listrik yang ada ?


(kabel yang rusak atau terbuka, peralatan yang kepanasan,
bahaya tersandung kabel dan lain sebagainya)

q Apakah ada bagian peralatan berlistrik (peralatan, lampu,


stopkontak) yang mungkin tersentuh oleh pekerja ?

q Apakah listrik pada sirkuit dan stopkontak yang tidak


digunakan lagi sudah diputus ? Jika tidak, apakah peralatan
tersebut dirawat dengan baik ?

q Apakah kabel elastis digunakan sesuai dengan batasannya,


yakni tidak mungkin diganti dengan saluran listrik permanen,
tidak terdapat sobekan atau tempelan isolasi, dan diberi
peredam regangan ?

q Apakah semua peralatan lsitrik yang ada sudah dilengkapi


dengan ground, sehingga tidak akan lsitriknya tidak bocor ?

q Apakah semua stopkontak dipasang dengan benar sehingga


tidak ada yang polaritasnya terbalik antara ground dan netral ?

q Apakah semua kotak panel sekering diberi ruang bebas yang


cukup di depan dan sampingnya ?

q Apakah semua kotak panel sekering ditutup sehingga


sekeringnya tidak akan tersentuh oleh pekerja ?

q Apakah semua kotak sekering sudah diberi label yang berisi


identitas sekering, indikasi ‘nyala’ dan ‘mati’, serta informasi
tentang voltase dan arus yang ada ?

96
Prosedur Mengunci/Menandai Sumber Energi

Prosedur mengunci/menandai sirkuit dilakukan untuk meyakinkan


putusnya sumber energi (listrik misalnya) pada peralatan dan mesin-
mesin sebelum melakukan penyetelan, perbaikan, dan perawatan. Ratusan
pekerja telah cedera dan terbunuh setiap tahunnya karena melakukan
perbaikan/ penyetelan/ perawatan pada peralatan yang masih dialiri
listrik.

Maksud dari prosedur ini adalah untuk mencegah cedera dan kematian
dengan menjamin bahwa mesin-mesin tersebut tidak akan bergerak atau
beroperasi ‘tanpa sengaja’ ketika pekerja sedang memperbaikinya.

Tujuan dari prosedur ini adalah untuk memutuskan semua aliran dari
sumber energi/tenaga di dalam maupun diluar mesin, sebelum dilakukan
kerja pada mesin tersebut. Sumber tenaga yang mungkin terdapat pada
mesin-mesin adalah :

• Listrik
• Hidrolik
• Pneumatik (udara bertekanan)
• Mekanik
• Uap
• Per logam

Terkadang, hanya dengan memutus aliran dari sumber tenaga luar tidak
cukup untuk mengamankan mesin. Sebab, silinder hidrolik dan pnumatik
masih mungkin menyimpan energi. Demikian juga dengan batere dan
kapasitor yang mungkin masih menyimpan muatan listrik. Sistem
mekanik dan per juga mungkin masih menyimpan energi mekanik.

Bagaimana Caranya Mengunci atau Menandai Sumber Energi

Supaya yakin bahwa sumber energi telah terputus, tiap pekerja yang akan
melakukan pekerjaan pada peralatan atau mesin atau sistem tersebut
dapat menempatkan gembok atau kunci pada sambungan yang telah
diputus. Hanya ada satu kunci untuk gembok tersebut yang hanya
dipegang oleh pekerja yang bersangkutan. Pada beberapa kasus, salah
satu anggota tim yang menempatkan gembok atau pengunci bagi
kepentingan seluruh anggota tim. Pada kasus ini disiplin yang tinggi

97
diperlukan sehingga kunci tidak akan dilepas sebelum semua anggota tim
berada pada posisi aman.

Untuk menandai sumber energi, pekerja yang akan bekerja pada mesin,
peralatan atau sistem tersebut menaruh label pada pengunci disambungan
dengan sumber energi. Label tersebut berisi informasi tentang siapa yang
menaruh label dan untuk berapa lama sistem tersebut akan diputus dari
sumber energi.

Pada beberapa kasus, penguncian terhadap sumber energi tidak mungkin


dilakukan. Pada kasus ini label akan berfungsi sebagai ‘pengunci’ dari
sambungan sumber tenaga. Namun kewaspadaan dan disiplin tinggi
diperlukan agar sumber tenagayang telah diberi label tersebut tidak
disambung kembali sebelum semua pekerja berada pada posisi aman.

Hanya jika tidak ada pilihan lain, pekerjaan pada peralatan /mesin /sistem
dilakukan dengan kondisi masih berenergi atau tersambung dengan
sumber energi. Jika hal ini dilakukan, pekerja harus dilindungi dari
bahaya tersengat listrik, terpotong, atau terjepit mesin.

Pekerja harus mendapat pelatihan yang diulang tiap tahunnya tentang


prosedur penguncian/penandaan sumber energi dan cara bekerja yang
aman. Perusahaan harus mengadakan pengunci dan label yang
dibutuhkan untuk program penguncian/pelabelan dan menekankan agar
supervisor menjalankan prosedur tersebut.

Faktor-faktor Kunci

1) Ribuan pekerja meninggal dan terluka karena prosedur penguncian


dan penandaan sumber energi tidak dilakukan saat perawatan dan
perbaikan mesin-mesin dan peralatan.

2) Cara yang sederhana dan efektif untuk menghindari kematian dan


cedera pada kasus diatas adalah dengan mengikuti prosedur
penguncian dan penandaan.

3) Pekerja harus mendapat pelatihan dan peralatan yang diperlukan


untuk mengiplementasikan prosedure tersebut dan harus menolak
jika supervisor atau manager memutuskan untuk mengabaikan
prosedur tersebut.

98
Ceklis Sederhana untuk Prosedur
Penguncian/Penandaan

q Apakah perusahaan mempunyai prosedur tertulis untuk melakukan


prosedur penguncian/penandaan untuk semua peralatan dan mesin-
mesin yang ada ?
q Apakah semua pekerja yang ditugaskan untuk melakukan penguncian
sumber energi telah diberi pelatihan mengenai prosedur tertulis
tersebut dan apakah mereka mengerti isinya ?
q Apakah semua pekerja yang terkait atau bersangkutan dengan
penguncian sumber energi pada mesin-mesin dan peralatan mengerti
maksud dan tujuan dari prosedur tersebut ?
q Apakah semua operator dan bagian perawatan diberi alat pengunci
yang dibutuhkan ketika melakukan perawatan mesin ?
q Apakah hanya ada satu kunci untuk tiap pengunci, dan hanya
dipegang oleh pekerja yang bersangkutan ?
q Apakah pekerja melakukan cek apakah tidak ada yang bekerja pada
mesin tersebut sebelum melakukan penguncian terhadap sumber
energi (hilangnya sumber energi secara tiba-tiba juga dapat
mengakibatkan kecelakaan) ?
q Apakah saluran pnumatik, hidrolik, dan uap dibuka dan dikosongkan,
setelah sumbernya tenaganya diputus sebelum perawatan dilakukan ?
q Apakah semua sistem mekanik yang mempunyai tegangan atau
tekanan (seperti pegas) dilepas atau dikunci sebelum perawatan
dilakukan ?
q Apakah sistem listrik, termasuk sirkuit, batere dan kapasitor, dicek
hingga tidak ada korsleting yang bisa terjadi dan menyalakan
mesin/peralatan kendati tombol utama ada di posisi mati (off) ?
q Apakah mesin-mesin sejenis mesin press yang mempunyai alat
penekan/penjepit yang bisa jatuh diberi penyangga kayu atau logam
atau pin sehingga tidak mungkin jatuh ?

99
q Apakah semua sumber energi yang dapat menjalankan mesin dan
peralatan dikunci da ditandai sebelum perawatan dilakukan ?
q Apakah pekerja mencek apakah semua pekerja telah berada pada
posisi aman sebelum menyambungkan kembali sumber energi ?
q Apakah semua pekerja melepas semua pengunci dan label dari
sambungan sumber energi setelah menyambungkannya kempabli ke
mesin dan peralatan ?

Pelindung Mesin

Ratusan pekerja diseluruh duni kehilangan jari, tangan, kaki, bahkan jiwa
tiap minggunya dalam kecelakaan yang melibatkan mesin-mesin industri.
Hampir semua kecelakaan, cedera, dan kematian tersebut bisa dicegah
apabila mesin-mesin yang bersangkutan diberi pelindung dan mengikuti
prosedur kerja yang aman.

Bahaya dari peralatan mekanik, yang diilustrasikan di bagian ini,


diantaranya :

• Ujung operasi
• Ujung penjepit
• Ujung pemotong
• Ujung penggunting
• Benda berputar
• Benda bergerak maju-mundur
• Benda bergerak keluar
• Sisi tajam
• Serpihan yang beterbangan
• Bunga api
• Kabel listrik yang terbuka dan bermuatan

Kebanyakan kecelakaan terjadi pada tiga bagian dari mesin yang idsebut
dibawah ini :

• Ujung operasi – ujung dimana pekerjaan dilakukan, yakni


dimana bahan logam, kayu, plastik, dan kain dipotong, ditekuk,
dibentuk, dikencangkan, dibor, dlsb.

100
• Sistem transmisi daya – komponen dari sistem mekanik yang
menyalurkan energi mekanik dari motor atau sumber energi ke
bagian dari mesin yang melakukan pekerjaan, yakni komponen
seperti roda gila, ban berjalan, katrol, batang penyambung,
kopling, roda sisir, as, rantai, jari-jari, engkol, roda gigi, dll.

• Benda bergerak lainnya – bagian dari mesin yang bergerak


ketika mesin beroperasi, seperti berputar, maju-mundur, dan
melintang.

Waktu cedera terjadi biasanya adalah ketika operator menjalankan


peralatan dan menghadapi ujung operasi atau bagian bergerak lain yang
terbuka. Juga ketika operator harus memperbaiki mesin yang macet
dalam kondisi mesin belum dimatikan. Juga ketika bagian perawatan
harus melakukan perawatan terhadap bagian-bagian yang dalam kondisi
bergerak (dynamic servicing), ketika penutupnya dilepas dan mesin
masin berjalan, atau ketika bagian perawatan harus mengganti bagian
yang posisinya dilalui bagian bergerak.

101
Contoh dari Mekanisme Berputar, Maju-Mundur, dan
Bergerak Lurus

102
Persyaratan untuk Pelindung Mesin

Persyaratan umum untuk pelindung mesin adalah, pelindung harus :

• Mencegah kontak antara pekerja dengan bagian dari mesin yang


berbahaya
• Tidak menciptakan bahaya baru bagi operator atau bagian
perawatan
• Tidak mempengaruhi operasi mesin tersebut
• Memberi tempat untuk pelumasan yang aman dan inspeksi
• Aman dan cukup kuat untuk menahan beban pada operasi
normal

Ada beberapa variasi dari pelindung mesin, yakni : pelindung mekanik,


sistem kendali pengaman, melindungi lokasi mesin, sistem tarik-tahan,
dan alat-alat pendeteksi.

Pelindung Mekanik

Tutup menghalang tetap

Jenis perlindungan ini menempatkan penghalang tetap diantara operator


dan mesin. Keuntungannya adalah sistem ini mempunyai aplikasi yang
luas, memberikan perlindungan maksimum pada operator, bisa dibuat dan
dipasang langsung dilokasi pabrik, relatif murah, membutuhkan
perawatan yang minimal, dan cocok untuk tingkat produksi tinggi atau
operasi yang repetitif. Keterbatasan dari sistem ini adalah : dapat
menghalangi penglihatan, mungkin tidak cocok untuk beberapa jenis
operasi, dan perbaikan pada mesin akan memerlukan pembukaan
penghalang terlebih dahulu.

Penghalang yang fleksibel

Jenis perlindungn ini menempatkan penghalang yang bisa diatur


dimensinya diantara operator dan mesin. Keuntungannya adalah :
penghalang dapat dipasang untuk cocok dengan berbagai macam operasi,

103
penghalang tersebut dapat diatur dimensinya sehingga pas dengan
berbagai ukuran bahan, dan dapat dibuat dan dipasang di lokasi pabrik.
Keterbatasan dari sistem ini adalah : tidak selalu dapat memberikan
perlindungan penuh, memerlukan perawatan yang lebih intensif atau
penyetelan, dapat menghalangi penglihatan, dan penghalang dapat rusak
oleh operator.

Penghalang dengan penyetelan otomatis

Jenis perlindungn ini menempatkan penghalang yang dapat menyetel


dimensinya secara otomatis diantara operator dan mesin. Keuntungan dari
penghalang ini adalah : tidak membutuhkan penyetelan oleh operator,
dapat dibuat untuk cocok dengan berbagai jenis operasi, pas untuk
berbagai ukuran bahan, penghalang yang siap pakai tersedia dipasaran
dan ada pula yang dapat dibuat dilokasi pabrik. Keterbatasan sistem ini
adalah : tidak selalu memberikan perlindungan yang penuh,
membutuhkan perawatan yang intensif atau penyetelan, dan dapat
menghalangi penglihatan.

Penghalang yang berkaitan dengan sistem (interlock)

Jenis perlindungan ini memutus daya dan menghentikan mesin ketika


pelindung tersebut dibuka atau dipindahkan. Keuntungannya adalah
memberikan perlindungan maksimum, memberik akses untuk perawatan
tanpa harus membuka seluruh sistem pelindung. Keterbatasan dari sistem
ini adalah: membutuhkan perawatan dan penyetelan untuk mencegah
tidak berfungsinya sistem yang ada, sistem ini juga relatif mahal, dan bisa
di“akali” oleh operator.

Penutup mekanik yang berkaitan dengan sistem

Jenis perlindungan ini mengaktifkan pintu geser yang berkaitan dengan


mekanisme operasi sehingga menciptakan penghalang diantara operator
dan mesin setiap kali mesin beroperasi. Keuntunggan dari sistem ini
adalah mencegah operator untuk meraih atau masuk ke dalam daerah
bahaya. Keterbatasan dari sistem ini adalah : membutuhkan perawatan
intensif dan penyetelan, relatif mahal pembuatan dan pemasangannya,
dapat di”akali” oleh operator.

104
105
106
Penutup Transparan

107
Alat Pengunci Aliran Listrik

108
Sistem Kendali Pengaman

Kendali dua tangan

Jenis perlindungan ini membutuhkan penggunaan kedua tangan secara


bersamaan untuk mengaktifkan mesin. Keuntungan dari sistem ini adalah
: menghindarkan tangan operator dari daerah bahaya, dapat diadaptasikan
dengan berbagai operasi, hanya membutuhkan sedikit perawatan, dan
relatif murah. Keterbatasan dari sistem ini adalah : hanya melindungi si
operator saja, membutuhkan siklus terputus atau jeda pada operasi, dan
harus didesain untuk mencegah manipulasi dari operator.

Kendali dengan pengaman penghenti

Jenis perlindungan ini menghentikan mesin setelah menyelesaikan satu


siklus kerja. Keuntungan dari sistem ini adalah : sederhana sehingga
sistemnya lebih bisa diandalkan dan mudah dipasang pada peralatan yang
digerakkan secara manual. Kelemahan sistem ini adalah : hanya
melindungi si operator saja, semua kendali harus diaktifkan secara
manual, rem mekanis mungkin diperlukan, membutuhkan dudukan
khusus untuk memegang bahan, mungkin sulit dioperasikan karena
lokasinya.

109
Kendali Dua Tangan

110
Alat Pemegang dari Pendorong

111
Pelindung dengan Jarak

Jenis perlindungan ini menempatkan penghalang disekitar peralatan agar


pekerja selalu berada pada jarak lebih dari 123 cm (4 kaki) dari mesin;
menempatkan mesin setidaknya pada 2,15 meter (7 kaki) diatas lantai;
atau mengendalikan akses ke mesin, seperti menempatkan mesin-mesin
dalam ruangan terkunci. Keuntungan dari sistem ini adalah memberikan
perlindungan maksimum. Keterbatasannya: tidak cocok untuk semua
jenis operasi, dapat menghalangi penglihatan, dapat menyulitkan
perawatan dan perbaikaan, dan dapat dimanipulasi oleh operator.

Sistem Tarik-Tahan

Jenis perlindungan ini secara otomatis menarik tangan operator mesin


ketika mesin berjalan dan menahan tangan operator dari daerah bahaya
atau secara mekanik menjauhkan tangan operator ketika siklus mesin
dimulai. Keuntungan dari sistem ini adalah memberikan perlindungan
maksimum ketika sistem bekerja dengan baik. Kelemahannya : dapat
menyebabkan cedera pada pekerja are tegangan dan regangan yang
terjadi; juga memerlukan perawatan extra intensif dan biayanya relatif
mahal.

112
Alat Pendeteksi

Jenis perlindungan ini menghentikan kerja mesin ketika sensor sel


fotoelektrik atau medan frekwensi radio mendeteksi keberadaan operator
di daerah bahaya. Keuntungan dari sistem ini adalah : operator bebas
untuk bergerak diluar daerah bahaya, memberikan perlindungan yang
baik ketika sistem bekerja normal. Kelemahannya : sistem ini tidak
melindungi operator dari kegagalan mekanis, terbatas untuk mesin-mesin
yang bisa dihentikan dengan cepat, membutuhkan perawatan extra
intensif dan penyetelan, getaran dapat merusak sensor, sensitivitas
frekwensi radio harus disetel dengan baik sehingga tidak dipengaruhi
oleh benda-benda lain disekitar tempat kerja, dan biaya awalnya tinggi.

Faktor-faktor Kunci

1) Mesin-mesin yang tidak dilindungi telah menyebabkan ribuan cacat


dan kematian setiap tahunnya. Namun demikian, kecelakaan-
kecelakaan ini dapat dicegah.

2) Ada berbagai jenis perlindungan dan alat yang bisa dipasang untuk
memberi perlindungan pada operator mesin dan staf perawatan.

3) Tiap jenis sistem perlindungan mempunyai keuntungan dan


kelemahan, uang harus dievaluasi dengan baik sebelum salah satu
sistem dipilih dan dipasang.

113
Ceklis Sederhana untuk Pelindung Mesin

q Apakah tangan jari, dan tubuh pekerja berada pada tempat


yang berbahaya ketika mesin bekerja, disetel, atau dirawat ?

q Apakah alat kendali untuk menyalakan dan menghentikan


mesin dapat diraih dengan mudah oleh operator ?

q Apakah ban, roda, rantai, gigi, dan pisau diberi pelindung


dengan baik ?

q Apakah bagian yang berputar ditutup atau ditempatkan pada


lokasi yang tidak mudah dirsentuh ?

q Apakah bilah kipas yang terletak dekat lantai diberi


perlindungan ?

q Apakah alat pelindung dipasang dengan baik sehingga tidak


mudah lepas ?

q Apakah desain, konstruksi, atau operasi dari sistem pelindung


mesin tidak menyebabkan bahaya baru bagi operator ?

q Apakah operator memperoleh pelatihan tentang cara kerja


yang aman dan pentingnya untuk tidak memanipulasi sistem
perlindungan yang ada ?

q Jika operator tidak berada dekat pekerja lain, apakah tersedia


sistem alarm yang akan memberi tahu pekerja lain jika ada
kecelakaan ?

114
Topik Keselamatan Kerja Lainnya

Penerangan di Tempat kerja

Penerangan yang baik di tempat kerja amatlah penting karena :

• Pekerja akan dapat melihat lingkungan kerjanya dan jalan


keluar jika terjadi keadaan darurat

• Dapat mencegah kecelakaan

• Mengurangi kelelahan mata dan bahaya kesehatan yang lain

Penerangan untuk keadaan darurat, yang sumber dayanya dapat berasal


dari generator atau batere, diperlukan di semua lokasi kerja yang berada
di dalam gedung dan jam kerja malam hari. Penerangan darurat ini harus
di-tes setidaknya sekali dalam sebulan.

115
Penerangan yang baik untuk Berbagai Pekerjaan

116
Tangki Gas Bertekanan

Tangki gas bertekanan (seperti tangki oxigen, nitrogen, atau asetilen)


mempunyai tekanan yang amat tinggi. Jika tangki atau katupnya rusak,
misalnya karena terbentur atau terjatuh, tangki tersebut akan meluncur
seperti roket. Pada beberapa kejadian tangki gas menjebol dinding dan
menghancurkan peralatan dan menyebabkan kebakaran dan ledakan.
Kejadian tangki gas yang terlempar juga telah melukai pekerja bahkan
menyebabkan kematian.

Untuk mencegah kecelakaan karena tangki gas bertekanan, ada beberapa


aturan yang harus diikuti :
• Tangki harus dirantai dengan aman ke dinding atau kereta
hingga tidak terjatuh;
• Pelindung/penutup katup tangki harus dipasang jika tangki tidak
digunakan;
• Tangki yang memuat gas yang mudah terbakar dan oxigen
harus dipisahkan setidaknya dengan jarak 4,6 meter (15 kaki)
atau dipisah dengan dinding api (firewall) yang tingginya paling
tidak 1,5 meter (5 kaki);
• Tangki asetilen tidak boleh ditaruh pada dinding sampingnya
(posisi tidur);
• Tangki bertekanan tidak pernah betul-betul kosong. Tangki
tersebut masih bertekanan kendati isinya habis dan masih bisa
meluncur dan menjebol dinding jika bocor.

Tangki Gas Diamankan untuk Mencegah Ledakan


(tanda peringatan harus digantung didinding, bukan pada tangki)

117
Tangki Udara Bertekanan

Tangki logam penyimpan udara bertekanan dapat meledak jika tidak


dibuat dan dirawat dengan baik. Pembuatan dan perawatan tangki gas dan
udara bertekanan diatur dalam peratutan mentri tenaga kerja PER-
01/MEN/1982. Peraturan tersebut memberikan persyaratan untuk
pembuatan dan perawatan tangki bertekanan.

Hal-hal yang penting untuk dicek pada tangki bertekanan diantaranya :

• Tangki udara harus mempunyai katup mengaman untuk


mencegah ledakan;

• Tangki udara tidak katup atau pipa lain diantara tangki dan
katup pengaman;

• Perusahaan harus mengadakan inspeksi dan perawatan secara


periodik yang termasuk membuka katup pembuang untuk
mencegah cairan terkumpul di dalam tangki, mentes dan
mengontrol besarnya tekanan.

118
Rencana Tindakan Darurat
Rencana Tindakan Darurat dapat dipakai untuk sistem evakuasi jika
terjadi kebakaran. Selain itu juga harus dapat dipakai pada keadaan
darurat yang lain, seperti gempa bumi, badai, dan banjir.

Elemen penting dalam rencana tindakan darurat adalah :

• Rencana tertulis yang pembuatannya membutuhkan


koordinator terlatih untuk : membuat rute evakuasi, yang dapat
mempengaruhi pengaturan pabrik; membuat prosedur untuk
menghitung pekerja dan pengendalian operasi darurat (jika
dibutuhkan); membuat tugas penyelamatan dan pertolongan
pertama;

• Pelatihan dan latihan keadaan darurat secara periodik,


sehingga pekerja tahu bagaimana menjalankan rencana
tindakan darurat tersebut, dan kemana harus mencari informasi
lebih lanjut;

• Sistem alarm, melakukan tes secara periodik pada sistem alarm

• Jalan keluar dari tempat kerja yang cukup jumlah dan


lebarnya, dan lokasinya yang mudah dijangkau sehingga
pekerja dapat keluar dengan mudah;

• Penerangan darurat, untuk jalan keluar dan semua bagian


tempat kerja yang dipakai malam hari;

• Mentes sistem pemadam kebakaran, mulai dari sistem


penyiram di dalam gedung hingga racun api portabel;

• Peralatan pertolongan pertama dan latihan bagi pekerja untuk


menggunakannya

119
Peraturan Asosiasi Pemadam Kebakaran Nasional (NFPA)

Di Amerika Serikat, organisasi NFPA telah membuat aturan yang disebut


Peraturan Keselamatan 101 (Life Safety Code 101), yang dipakai
ditempat kerja untuk membatasi :

• Jumlah maksimum orang yang boleh berada dalam suatu


gedung
• Jumlah mininum jalan keluar pada suatu gedung
• Persyaratan minimum untuk pintu, tangga, lerengan,
penerangan, tanda-tanda, rute evakuasi, dan daerah
aman/korban.

Bab 28 dari aturan NFPA berisi tentang persyaratan minimum bagi


industri (pabrik). Topik-topik yang dibahas pada bab tersebut
diantaranya:

• Pintu dan jalan keluar


• Pintu dan tangga
• Lerengan
• Balkon
• Jalan keluar darurat (untuk kebakaran)
• Bukaan pada lantai dan dinding
• Pagar pelindung
• Daerah aman dan korban
• Daerah produksi
• Tanda-tanda jalan keluar
• Sistem perlindungan kebakaran
• Sistem ventilasi
• Lift dan tangga berjalan

120
Tabel dibawah ini berisi persyaratn-persyaratn penting dari dokumen
NFPA Bab 5 dan 28.

Topik Persyaratan Bagian dari


bab 5 & 28
Maksimum jumlah Tiap 1 orang menempati 9,3 m 2 (100
orang dalam suatu kaki 2 )
ruangan Bab 28-1.7

Jumlah minimum Minimum 2 pintu keluar untuk semua


pintu keluar rungan yang diatas tanah; minimum 3
pintu keluar untuk ruangan Bab 28-2.4.1 dan
berpenghuni antara 500 dan 1000
pekerja; minimum 4 pintu keluar untuk Bab 5-4.1.2
ruangan dengan lebih dari 1000
pekerja.

Jarak maximum ke 60 meter (200 kaki) untuk ruangan


pintu keluar tanpa penyiram; 76 (250 kaki) meter
untuk ruangan dengan penyiram; 122 Bab 28-2.6.1 dan
meter (400 kaki) untuk ruangan tingkat
dasar dengan penyiram dan ventilasi Bab 28-2.6.2
asap.

Jarak maksimum 15 meter (50 kaki)


antara jalan keluar jika
jalan tersebut harus Bab 28-2.5.3
mengakomodasi 2 area
kerja

Lebar minimum jalan 91 cm (36 inchi)


keluar (gang menuju
pintu keluar) Bab 5-3.4.1

Lebar minimum pintu 81 cm (32 inchi) untuk tiap pintu Bab 5-2.1.2.2
keluar

Penerangan darurat Tes selama 30 detik harus dilakukan


pada jalan dan pintu tiap 30 hari; tes selama 90 deti harus
keluar dilakukan tiap 1 tahun Bab 5-9.3

Tanda-tanda Semua pintu dan jalan keluar harus Bab 5-10


ditandai

121
Jalan dan Pintu Keluar

Salah satu bagian terpenting dalam mengevaluasi tempat kerja adalah


mencek apakah jalan dan pintu keluarnya sesuai dengan standar. Prinsip
dasar dari jalan dan pintu keluar adalah :

• Jumlah jalan dan pintu keluar yang cukup sehingga evakuasi


yang cepat dapat dilakukan. Paling sedikit ada dua pintu/jalan
keluar dari tempat kerja, sehingga evakuasi masih bisa
dilakukan jika alah satu pintu tertutp oleh api atau asap;

• Jalan keluar harus diatur dan dirawat hingga tidak terhambat


bila diperlukan;

• Setiap pintu keluar harus dapat terlihat dengan baik, demikian


juga dengan rute keluar harus diberi tanda;

• Gang keluar harus bebas rintangan dan paling sedikit lebarnya


91 cm;

• Tidak ada kunci atau pengencang pada pintu yang dapat


menghalangi evakuasi;

• Tiap pintu yang bukan pintu keluar harus ditandai sehingga


tidak tertukar dengan pintu keluar;

• Jalan buntu harus ditandai atau diberi perintah untuk mencegah


pekerja terjebak ketika hendak keluar;

• Pintu harus diberi engsel samping dan terbuka ke arah luar.


Pintu keluar tidak boleh membuka ke arah dalam.

• Rute keluar tidak boleh melalui kamar mandi atau ruangan lain
yang mungkin terkunci, kecuali pintu keluar untuk ruangan
tersebut;

• Penerangan yang cukup harus tersedia.

122
Butir-butir Penting

1) Perusahaan harus mempunyai rencana tindakan darurat tertulis yang


berisi prosedure jika ada kebakaran, gempa bumi, banjir, dan keadaan
darurat lainnya.

2) Pelatihan bagi pekerja dan latihan teratur amat menentukan efektifitas


dari rencana tindakan darurat.

3) Sumber-sumber seperti Aturan Keselamatan NPFA 101 dapat dipakai


untuk membuat dan mengevaluasi rencana tindakan darurat.

123
Bahaya bagi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita

Apakah yang dimaksud dengan bahaya


bagi sistem reproduksi ?
Bahaya bagi sistem reproduksi adalah bahaya yang dapat mempengaruhi
kemampuan untuk mendapatkan keturunan yang sehat. Efeknya dapat
terjadi pada :

• Potensi dan minat seksual


• Kemampuan untuk mengandung dan melahirkan
• Kesehatan bagi calon anak

Bahaya ini termasuk :

• Bahaya kimia, seperti pelarut organik (benzena), debu dan asap


logam (timbal, air raksa, mangan, dan kadmium), dan beberapa
jenis pestisida.

• Bahaya fisik, seperti panas yang berlebih, kebisingan, stress,


radiasi, mengangkat barang-barang berat, dan berdiri sepanjang
hari.

• Penyakit seperti hepatitis B, sipilis, dan campak.

Bahaya terhadap sistem reproduksi


dapat mempengaruhi pria dan wanita !

124
Bagaimana Bahaya Terhadap Sistem Reproduksi Mempengaruhi
Kemampuan Untuk Mendapatkan Keturunan Yang Normal Dan
Sehat ?

Akibat dari bahaya ini bergantung dari banyak hal, termasuk berapa lama
kondisi berbahaya anda hadapi, berapa banyak bahaya yang dihadapi, dan
bagaimana cara anda terkena bahaya tersebut. Daftar dari bahaya
terhadap sistem reproduksi terdapat pada referensi. Bahaya yang ada
dapat mempengaruhi semua tahap reproduksi. Beberapa bahaya tempat
kerja dapat menghalagi terjadinya pembuahan dengan cara :

• Mempengaruhi minat seks, pada pria dan wanita. Bekerja


dengan beberapa jenis kimia atau pada kondisi stress dapat
mempengaruhi hormon dan sistem syaraf, atau menyebabkan
kanker pada organ reproduksi yang dapat menyebabkan
impotensi, atau hilangnya minat untuk berhubungan seks.
Beberapa bahaya, seperti shift kerja tang berputar atau pelarut
organik dapat menyebabkan masalah menstruasi, yang dapat
menghalangi proses pembuahan.
• Kerusakan pada sel telur atau sperma. Pekerja pria dan
wanita dapat menjadi mandul atau berkurang kesuburannya
karena radiasi atau pengaruh beberapa jenis zat kimia.
Kerusakan pada sperma dapat menyebabkannya abnormal. Juga
dapat mengurangi jumlah sperma yang diproduksi tubuh ke
tingkat dibawah jumlah minimum yang dibutuhkan untuk
memungkinkan pembuahan.
• Perubahan pada kode genetik pada sel telur dan sperma,
atau yang disebut mutasi. Mutasi pada materi genetik yang
diwariskan ke generasi selanjutnya. Materi genetik menentukan
karateristik yang dibawa dari orang tua. Tergantung dari jenis
kerusakan yang timbul, mutasi genetik dapat menyebabkan
cacat ketika lahir, kematian bayi pada kelahiran, atau
keguguran. Bahan-bahan yang dapat menyebabkan perubahan
pada materi genetik disebut mutagen
• Kanker dan penyakit lain. Beberapa bahan mutagen juga
diketahui dapat menyebabkan kanker pada manusia. Bahan
yang menyebabkankanker ini disebut karsinogen. Organ
reproduksi, seperti ovarium, payudara, vagina dan rahim pada
wanita, dan penis dan zakar pada pria dapat menjadi sakit atau
berfungsi abnormal karena terkena bahan-bahan berbahaya.

125
Selama Kehamilan

Setelah seorang wanita menjadi hamil, beberapa bahan berbahaya dapat


tembus melalui sang ibu dan mempengaruhi janin. Janin biasanya
mempunyai resiko tinggi selama 14 hingga 60 hari pertama dari
kehamilan, karena saat itu organ-organ utama sang bayi sedang terbentuk.
Namun, tergantung dari jenis bahaya yang dihadapi, janin dapat
terpengaruh kapan saja selama kehamilan. Bahan yang dapat
mempengaruhi perkembangan normal dari janin disebut teratogen.

Beberapa macam zat kimia, penyakit, dan jenis bahaya lainnya yang
diketahui dapat menyebabkan cacat pada kelahiran. Cacat ini termasuk
berbgai macam ketidaknormalan fisik, seperti berubahnya bentuk tulang
atau organ, dan cacat mental.

Pada beberapa kasus, faktor penyebab stress, seperti pekerjaan yang


berulang-ulang, kurangnya waktu istirahat, dan tuntutan kerja yang tidak
berkurang bagi pekerja yang hamil, dapat menyebabkan kelahiran
prematur.

Setelah kelahiran
Pekerjaan yang beresiko juga dapat membahayakan bayi setelah
kelahirannya. Susu ibu dapat terpengaruh oleh beberapa macam zat kimia
dan terkontaminasi. Bayi dapat terkena zat kimia berbahaya melalui baju,
rambut atau kulit orang tuanya.

126
Bagaimana Bahaya Terhadap Sistem Reproduksi Mempengaruhi
Kemampuan untuk Memperoleh Keturunan yang Normal dan Sehat
Sebelum Pembuahan Selama Kehamilan Setelah Kehamilan
Bahaya terhadap sistem reproduksi dapat Beberapa jenis virus, bahan kimia dan obat Bayi yang sedang menyusui dapat terpengaruh
menyebabkan impotensi dan hilangnya minat dapat diteruskan ke plasenta dan merusak oleh susu yang terkontaminasi. Bayi dapat
sex. janin. Mengangkat barang-barang berat dapat terpengrauh oleh bahan kimia yang dibawa
menyebabkan keguguran. pulang oleh orang tuanya melalui pakaian
Pada wanita :
kerja, baju, atau kulit.
• Ganguan menstruasi
Masalah yang dapat terjadi diantara :
• Kerusakan pada rahim Masalah yang dapat terjadi diantaranya :
• Keguguran atau stillbirth
• Keguguran atau stillbirth • Penyakit karena pengaruh bahan kimia
• Kanker atau penyakit lain pada anak
• Masalah dengan perkembangan anak
• Cacat ketika lahir
Pada pria dan wanita :
• Bayi lahir dengan berat yang rendah
• Impotensi atau hilangnya minat sex
• Menurunnya kemampuan untuk
memproduksi sel telur dan sperma yang
sehat
• Kerusakan genetik pada sel telur dan
sperma yang diwariskan kepada sang anak
sehingga menyebabkan bayi lahir dengan
cacat
• Pengaruh pada kemampuan sperma untuk
membuahi sel telur

128
Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah atau
mengendalikan bahaya pada sistem reproduksi ?

Tahu bahan-bahan apa saja yang anda pakai : Pelajari nama bahan
kimia yang anda pakai ditempat kerja. Hubungi serikat pekerja atau
sumber kesehatan dan keselematan kerja yang lain untuk mengetahui
apakah ada bahaya terhadap sistem reproduksi di tempat anda.

Jika anda hamil : Pikirkan tugas-tugas yang anda lakukan yang mungkin
beresiko, khususnya pada tiga bulan terakhir dari kehamilan anda. Cari
jalan untuk menghindari :

• Kerja fisik yang menegangkan

• Pekerjaan yang beresiko jatuh

• Mengangkat barang berat

• Kebisingan yang tinggi

• Kerja shift

• Waktu kerja yang panjang

• Berdiri atau duduk terlalu lama

129
Hubungi serikat pekerja atau perusahaan untuk menemukan jalan
cara mengurangi bahan kimia beracun yang anda hadapi.

Cari bahan kimia yang lebih aman, jika perlu, gunakan peralatan
pelindung seperti sarung tangan atau respirator. Beberapa perusahaan
memperbolehkan pekerjanya untuk pindah ke tugas/pekerjaan lain selama
hamil atau merencanakan untuk mempunyai keturunan. Tetapi, kebijakan
seperti diatas harus disertai dengan jaminan penggajian dan penghargaan
terhadap senoiritas. Kebijakan untuk berganti tugas harus menjamin
bahwa tidak ada kelompok pekerja yang didiskriminasi pada saat rekrut
atau pindah tugas.

PERINGATAN : Hak-hak sistem reproduksi wanita yang teresiko.


Di beberapa negara perusahaan telah melanggar hak-hak pekerja
wanitanya, dengan melarang mereka untuk hamil. Misalnya pekerja
garmen di Saipan telah dipaksa untuk melakukan aborsi, dan pekerja di El
Savador harus melakukan tes kehamilan dan memakai alat kontrasepsi.
Pasal 11 dari Konvensi PBB tentang penghilangan diskriminasi terhadap
wanita (CEDAW) memberikan hak untuk mendapatkan perlindungan
kesehatan dan keselamatan ditempat kerja, termasuk perlindungan
terhadap sistem reproduksi, dan melarang diskriminasi terhadap pekerja
yang hamil. Konvensi ini diadopsi menjadi bagian hukum di Indonesia.

Apa yang dapat anda lakukan


bila masalah ini terjadi di tempat kerja anda?

• Bicara dengan serikat pekerja yang ada

• Cari tahu dan bicara dengan kelompok masyarakat yang


diketahui aktif dalam mempromosikan kesehatan dan hak-hak
wanita.

130
Apakah Stress itu?

Stress adalah reaksi tubuh terhadap kejadian fisik, kimia, atau emosional.

Tubuh bereaksi terhadap stress dengan bekerja lebih cepat :

• Jantung berdetak lebih cepat


• Pernapasan lebih keras
• Tekanan darah naik
• Keringat lebih banyak keluar
• Asam lambung dan hormon lebih banyak diproduksi

Kejadian ini menyedot energi dari bagian tubuh yang lain seperti :

• Produksi sel darah yang baru


• Pembuatan otot
• Pencernaan makanan dan cairan
• Perang terhadap infeksi
• Perlindungan terhadap organ tubuh
Kapan stress bisa menjadi masalah ?
Stress yang normal biasanya disebabkan oleh situasi khusus yang terjadi
pada waktu pendek - seperti berlari mengejar bis kota atau bergerak cepat
ketika anak berada dalam bahaya - dan biasanya diikuti oleh relaksasi
otomatis.
Tetapi, jika hal ini sering terjadi dalam waktu dekat, atau terjadi berulang-
ulang pada waktu yang relatif lama, stress akan mempengaruhi kesehatan.

131
Jika Ada Merasa Lelah, Anda Mungkin Mengalami :
Kelelahan Otot Atau Stress Dari Bekerja

Tubuh kita bisa diibaratkan sebuah komunitas; mereka mengkonsumsi


dan menyebabkan buangan. Semakin keras kita bekerja, semakin banyak
zat makanan yang dibutuhkan tubuh.

Bagaimana cara kerja tubuh kita

Otot mengkonsumsi zat makanan dan oxigen yang dibawa oleh darah.
Darah kemudian melepaskan oxigen dan zat makanan, lalu membawa
sampah ke pembuangan. Agar sistem ini bisa berjalan dengan baik, otot
harus bekerja dengan wajar, berkontraksi dan berelaxasi. Leluhur harus
kita berjalan berkilo-kilo untuk menemukan makanan. Mereka tidak
bekerja berjam-jam di meja produksi melakukan tugas yang sama
berulang-ulang. Tubuh kita bekerja lebih baik jika melakukan hal yang
beragam yang membuat kita bisa mengkontraksikan dan merelaxasi otot.

132
Beban Statis

Ketika kita bekerja dalam waktu lama dengan lengan diatas bahu (seperti
ketika mencat semprot mobil, membetulkan kabel listrik yang letaknya
tinggi, atau melepas karet dari peluncur) pada suatu posisi tetap, atau
membungkuk (seperti pada industri textil dimana pekerja wanita harus
mencek benang pada mesin tenun, atau ketika mengamplas dan
menhaluskan di pabrik sepatu) otot seringkali harus berkontraoksi dalam
waktu yang lama untuk menahan posisi tersebut.

Hal ini dinamakan beban statis, ketika posisi sendi dan otot tidak berubah
(statis).

Banyak pekerjaan di pabrik melibatkan beban statis pada otot dan sendi.
Pada kasus ini otot tidak bisa mendapat zat makanan yang cukup untuk
menolong kerjanya, karena aliran darah dihalangi oleh kontraksi otot.
Akibatnya sampah yang ada juga tidak bisa dibuang.

Sistem Pompa Otot

Vena, yang bertugas membuang sampah dan mengalirkan darah yang


telah diambil oxigennya mempunyai dinding yang tipis. Sehingga vena
ini bergantung pada otot yang berkontraksi dan relaxasi untuk
membawanya kembali ke jantung dan paru-paru. Hal ini disebut sistem
pompa otot. Sistem ini amat penting untuk membawa darah kembali dari
kaki ke jantung ketika seseorang berdiri atau duduk. Jika otot bekerja
keras tanpa berhenti, (misalnya ketika berdiri atau duduk selama shift,
atau bekerja seperti yang dibahas sebelumnya) sampah terkumpul dan
suplay darah turun sehingga otot merasa sakit. Juga orang tersebut akan
merasa cepat lelah.

Jika kita merasa stress atau lelah karena kerja (terkadang hal ini terjadi
dibawah sadar misalnya karena disebabkan oleh kebisingan atau rasa
takut) kita akan cenderung, secara tidak sadar, menjaga diri dengan
menegangkan otot. Juga pernapasan akan lebih pendek, yang berarti lebih
sedikit oxigen yang masuk kedalam tubuh. Ini adalah bagian dari
mekanisme pertahanan tubuh yang juga dapat berarti jika anda sudah
kelelahan karena bekerja dengan posisi yang buruk, tambahan stress akan
membuat kelelahan terjadi lebih cepat.

133
134
Efek dari Stress terhadap Kesehatan

Stress punya berbagai cara untuk menyerang tubuh. Gejala dari stress
kronis (jangka panjang) adalah :

1. Gangguan pada jantung, sepeti serangan jantung, tekanan


darah tinggi, sakit di dada, detak jantung yang tidak beraturan,
dan migren.

2. Hilangnya atau berkurangnya kekebalan, sehingga tubuh


lebih cepat terpengaruh alergi, infeksi, dan kanker.

3. Gangguan pada sistem pencernaan dan yang berkaitan,


seperti sakit maag, colitis, sakit perut, diare, dan diabetes.

4. Lebih beresiko terkena kecelakaan

5. Gangguan pada otot dan tulang, seperti sakit pinggang,


pusing, dan rematik.

6. Kesulitan tidur, hilangnya nafsu makan, atau menjadi


terlalu nafsu makan.

135
Pemecahan Masalah

Untuk bekerja dengan nyaman, atau tanpa rasa sakit, hal-hal dibawah ini
perlu diperhatikan :

• Pekerjaan harus didesain sehingga bisa dilakukan dengan duduk atau


berdiri. Sehingga kursi harus tersedia untuk tugas-tugas yang
dilakukan dengan berdiri dan cukup waktu harus diberikan diantara
siklus tugas agar pekerja punya waktu untuk duduk. Untuk pekerjaan
yang dilakukan dengan duduk, pekerjaan harus didesain sedemikian
sehingga pekerja secara periodis harus berdiri (misalnya untuk
mengambil bahan dan alat) sehingga mereka punya waktu untuk
mengubah postur dan merelaxasi otot dengan berjalan.

• Penggajian dengan sistem target biasanya meningkatkan stress dan


membuat pekerja tidak ingin merubah posisi merotasi tugas atau
beristirahat. Salah satu hal penting yang harus dilakukan di pabrik
untuk mengurangi kecelakaan dan kelelahan adalah dengan
menghilangkan sistem target pada penggajian, dan menggunakan
sistem keterampilan, kualitas kerja, dan senioritas sebagai motivator
kerja.
• Sumber tambahan dari stress seperti kebisingan yang tinggi,
penerangan yang buruk, yang menyebabkan terjadinya posisi kerja
yang tidak nyaman agar pekerja dapat melihat dengan lebih baik,
harus dikurangi atau dihilangkan.
• Pekerjaan harus dilakukan dengan irama yang cara yang halus
sehingga memberi waktu bagi otot untuk berkontraksi dan
berelaksasi. Pekerjaan yang dilakukan dengan tergesa-gesa, yang
lantas diikuti oleh kebosanan, tidak akan memecahkan masalah.

Desain kerja yang lebih baik dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan
keselamatan kerja dan mengurangi kelelahan sehingga ada lebih banyak
sisa energi bisa dipakai untuk menikmati hidup.

136
Menghadapi Stress

Berkumpul dengan teman-teman bisa menolong wanita dalam


menghadapi stress

• Mendapatkan dukungan. Masalah kesehatan mental terkadang


menguras energi bagi wanita dan membuatnya tidak bersemangat.
Berkumpul dengan teman-teman akan memberi wanita tersebut
tambahan energi, yang dapat menolongnya dalam menghadapi
masalah sehari-hari.

• Memahami perasaan. Terkadang wanita menyembunyikan


perasaanya (atau tidak menyadarinya) karena mereka berfikir persaan
tersebut buruk, berbahaya, atau memalukan. Mendengarkan orang lain
berbicara tentang perasaan mereka akan menolong sang wanita
memahami perasaannya sendiri.

• Mengendalikan reaksi impulsif. Anggota kelompok bisa menolong


sang wanita memikirkan jalan keluar bagi masalahnya, sehingga
wanita tersebut tidak akan bertindak secara impulsif, tanpa berpikir
terlebih dahulu.

• Memahami penyebab. Dengan berbicara dengan orang-orang lain.


Wanita tersebut akan menyadari bahwa banyak diantara mereka yang
juga mempunyai masalah yang sama. Hal ini menolong dalam
mengenali penyebab dari masalah yang dihadapi.

• Mecari jawaban. Jalan keluar yang didiskusikan di kelompok akan


lebih mudah diterima dan diaplikasikan dibandingkan jika wanita
tersebut memikirkannya sendiri.

• Membangun kekuatan bersama. Kaum wanita yang bertindak


bersama-sama akan lebih kuat daripada bertindak sendiri-sendiri.

137
Bagaimana Menghindari Stress Di Tempat Kerja

Untuk mengurangi stress, kondisi tempat kerja perlu diperbaiki.


Kelas/kursus mengenai cara pengurangan stress kebanyakan membahas
tentang cara mengurangi/menghilangkan gejala stress, namun tidak
membahas tentang penyebab stress itu sendiri. Pada laporan tentang stress
di tempat kerja tahun 1986, lembaga kesehatan dan keselamatan kerja
nasional (NIOSH) membuat beberapa rekomendasi :

• Penjadwalan kerja. Desain dari jadwal kerja harus diatur


untuk menghindari konflik dengan tuntutan dan tanggung jawab
lain yang tidak berhubungan dengan kerja. Jadwal untuk shift
yang dirotasi harus stabil dan bisa diramalkan, dengan arah
rotasi ke depan (siang – ke – malam).

• Partsipasi/kontrol. Mengijinkan pekerja untuk memberi input


mengenai keputusan-keputusan atau tindakan-tindakan yang
berhubungan dengan kerjanya.

• Beban kerja. Tugas yang diberikan harus sesuai dengan


kemampuan dan sumber daya si pekerja. Juga memberikan
waktu istirahat khususnya bagi pekerjaan yang menuntut beban
fisik dan mental tang tinggi.

• Peranan. Tentukan peranan dan tanggung jawab dengan jelas.

• Lingkungan sosial. Memberikan kesempatan untuk interaksi


sosial, termasuk dukungan dan bantuan emosional yang
berhubungan langsung dengan pekerjaan.

• Masa depan. Hilangkan kebingungan mengenai prospek kerja


dan karir.

138
Survey Untuk Mencek Tingkat Stress

Survey terhadap stress adalah alat yang berguna untuk mempelajari


keberadaan stress di tempat kerja. Survey ini akan menolong mengenali
penyebab stress dan jumlah pekerja yang terkena. Survey ini juga dapat
meningkatkan kewaspadaan mengenai stress dan penyebabnya di tempat
kerja.

Survey ini akan menolong mengenali sumber dari stress di tempat kerja.

Masalah Kesehatan Yang Penyebab Stress di Tempat Kerja


Berhubungan Dengan Stress
q Kelelahan q Kurangnya kontrol pada pekerjaan
q Naiknya frekwensi masuk angin, q Kurangnya penghargaan atas hasil
pusing, sakit leher dan pinggang kerja
q Kesulitan tidur q Kebisingan
q Rematik q Ventilasi yang buruk
q Colitis q Penerangan yang buruk
q Maag q Desain tempat kerja yang buruk
q Tekanan darah tinggi q Terpaksa lembur
q Serangan jantung dan stroke q Kerja shift
q Mudah marah q Speedups
q Merasa lemah q Pelecehan seksual
q Tidak bisa relax tanpa TV, alkohol, q Tidak dihargai oleh supervisor
atau obat-obatan q Konflik pada tuntutan kerja
q Depresi q Gaji yang tidak memadai
q Tidak bernafsu/malas q Ketakutan pada kecelakaan kerja
q Kecelakaan di rumah atau tempat q Lain-lain
kerja
q Tegang
Faktor Sosio-ekonomis
q Gaji rendah
q Bagi wanita, tugas sebagai ibu
dirumah
q Tidak adanya penitipan anak
q Diskriminasi ras/gender
q Ketidakpastian prospek kerja
q Meningkatnya beban kerja karena
efisiensi karyawan
q Lain-lain

139
Pelecehan Seksual
Apakah pelecen seksual itu
Pelecehan seksual adalah perhatian seksual yang tidak diinginkan dari
atasan, atau pria lain yang mempunyai kekuasaan terhadap wanita
tersebut. Diantaranya :

• Mengatakan sesuatu yang bernada seksual sehingga sang wanita


merasa tidak nyaman
• Menyentuh secara seksual
• Memaksakan hubungan seks
Setiap wanita mempunyai potensi untuk mengalami pelecehan seksual.
Peristiwa ini tidak mengenal lokasi kerja (dikota maupun didaerah) atau
pekerja (bekerja pada keluarga sendiri atau pada orang lain).

Mengapa sulit berkata tidak ?

Ada beberapa alasan mengapa seorang wanita tidak bisa berkata tidak
pada pelecehan seksual :

• Takut kehilangan pekerjaan, yang dibutuhkannya untuk


menunjang dirinya dan keluarganya
• Sang wanita dididik untuk tunduk dan turut pada perintah lelaki
yang lebih tua atau berkuasa
• Sang pria mungkin kerabat, dan sang wanita takut apabila
pengaduan atau penolakannya akan mempermalukan sang pria.
Namun, pada situasi apapun, pelecehan seksual adalah salah dan juga
melanggar hukum di banyak negara. Jika anda mengalami pelecehan
seksual, carilah seseorang untuk mengadu dan memberi dukungan. Anda
bisa bercerita pada pekerja wanita yang lain. Walaupun anda mungkin
tidak bisa menghentikan pelecehan tersebut, menceritakannya pada yang
lain akan menolong mereka menghindari diri dari pelecehan seksual.

140
Akibat Dari Pelecehan Seksual

1. Pelecehan seksual dapat berakibat sangat buruk bagi tempat


kerja.

• Masalah pelecehan seksual adalah masalah yang serius bagi tempat


kerja dan bukan sekedar masalah perseorangan. Pelecehan seksual
termasuk salah satu masalah yang paling serius dan luar, kendati
tidak mendapat publikasi yang layak, bagi pekerja wanita.

2. Pelecehan seksual mempunyai efek yang luas terhadap pekerjaan.

• Korban mungkin bisa dipindah atau kehilangan kesempatan untuk


mendapat promosi
• Korban mungkin mendapatkan gaji yang lebih kecil atau lebih
sedikit fasilitas, atau bahkan kehilangan pekerjaan jika menolak
isyarat seksual dari atasan.

3. Ada banyak efek psikologi yang berhubungan dengan pelecehan


seksual, diantaranya :

• Kebingungan, pengingkaran, dan menyalahkan diri sendiri


• Rasa malu
• Kehilangan semangat bekerja
• Merasa terkekang
• Kehilangan kepercayaan
• Marah
• Depresi

4. Beberapa studi menunjukkan bahwa korban pelecehan seksual


mengalami reaksi yang sama dengan yang ditemukan pada
korban perkosaan. Satu studi menemukan bahwa masalah
keselamatan kerja akan memburuk jika pekerja-pekerja wanitanya
menjadi korban pelecehan seksual di tempat kerja.

5. Pelecehan seksual mempunyai akibat negatif untuk bisnis. Biaya


pengingkaran pelecehan seksual di tempat kerja amat besar,
diantaranya karena : absennya korban, biaya rekrutmen dan pelatihan,
tudingan moral yang rendah, tinggi jumlah pekerja yang keluar,
menurunnya loyalitas, dan biaya proses hukum.

141
Pencegahan / Penanggulangan terhadap Pelecehan Seksual

Jangan Diabaikan !

• Hindari pria yang diketahui telah melakukan pelecehan seksual.


• Jangan pergi sendirian dengan atasan pria.
• Cari tahu apakah ada perangkat hukum yang bisa melindungi
anda dari pelecehan seksual

Ingat, anda tidak sendirian

• Masalah ini bukanlah masalah individu antara dua orang.


Pelecehan seksual adalah bahaya bagi seluruh pekerja wanita.

Evaluasi situasi anda

• Apakah ada wanita lain yang mengalami masalah ini ? Apakah


mungkin anda berbicara dengan mereka tanpa membahayakan
pekerjaan anda ?
• Apakah ada kemungkinan untuk berkumpul bersama dan
membuat langkah kolektif ?
• Bisakah kasus ini dipakai sebagai jalan untuk memulai sebuah
kelompok yang sanggup menghadapi kasus tempat kerja
sejenis?

142
Buat Catatan

Dengan mencatat setiap kasus pelecehan yang terjadi – dimana, kapan,


apa yang dikatakan dan lakukan. Catatan ini dapat dipakai untuk
menghadapi si pelaku atau membuat pengaduan.

• Jika anda memutuskan untuk bereaksi, bersikaplah yakin dan


tegas. Beberapa jenis pelecehan seksual dapat dihentikan
dengan reaksi yang kuat dan terencana dengan baik. Kasus lain
tidak berhenti sampai disini. Keadaan bisa menjadi lebih buruk.

• Prosedur pengaduan dan tuntutan hukum bisa dilakukan. Jika


ada anggota serikat pekerja, cari tahu prosedur pengaduan yang
ada. Coba dekati LSM lokal dan mintalah pendampingan dari
mereka.

143
Hak-hak Pekerja
Disemua negara – termasuk Amerika Serikat dan negara-negara
berkembang lainnya – hak-hak pekerja untuk mendapatkan tempat kerja
yang sehat dan aman tidak pernah bisa dijamin. Pekerja dan organisasi
pekerja harus selalu berjuang, bahkan selama bertahun-tahun, untuk bisa
meloloskan aturan hukum. Setelah itu mereka masih harus mendorong
implementasi dari hukum tersebut. Pekerja harus selalu berjuang untuk
hak-hak mereka, termasuk untuk mendapatkan tempat kerja yang sehat
dan aman.

Bagian penting dari pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja – dinegara


mana saja – adalah memberikan konsep bahwa pekerja punya hak untuk
mendapatkan tempat kerja yang aman. Ada beberapa hukum international
dan nasional yang melindungi hak ini.

Setelah mengetahui keberadaan hukum yang mengatur keselamatan


tempat kerja, langkah selanjutnya adalah mengorganisir upaya untuk
mengimplementasikan hukum ini ditingkat lokal dan mengalang
solidaritas dan dukungan internasional. Langkah-langkah ini akan
didiskusikan setelah pelatihan ini. Bagian ini hanya mengambil fokus
pada hukum dan regulasi yang berpengaruh pada pekerja di Indonesia.

144
Ada beberapa hambatan yang muncul dalam mengimplementasikan hak-
hak untuk tempat kerja yang sehat dan aman. Diantaranya :

• Tidak cukupnya peraturan dan hukum;

• Kurangnya kemauan politis dari pemerintah untuk


melaksanakan peraturan yang ada; khususnya terhadap investor
asing dan perusahaan nasional yang mempunyai hubungan
dengan pemegang kekuasaan.

• Tidak cukupnya jumlah inspektur tempat kerja;

• Inspektur yang kurang dilatih dan tidak mempunyai peralatan


yang cukup untuk mengevaluasi tempat kerja;

• Korupsi dan kolusi yang dilakukan oleh inspektur pabrik dan


supervisor;

• Kurang didefinisikannya hak-hak dari pekerja yang


berpartisipasi di komite keselamatan atau struktur lain yang
secara langsung mempengaruhi keselamatan kerja;

• Kurangnya pelatihan dan pendidikan yang sistematis untuk


pekerja mengenai bahaya di tempat kerja dan bagaimana bahaya
ini dapat dikendalikan.

Kendati selalu ada berbagai halangan seperti disebutkan diatas,


pengalaman di perbatasan Amerika Serikat – Meksiko menunjukkan
bahwa pekerja yang mengorganisasikan tuntutannya (melalui jalur
hukum) atas hak-hak mendapatkan tempat kerja yang aman, telah berhasil
meningkatkan kondisi di pabrik mereka, mendapatkan solidaritas
internasional dari tekanan perusahaan, dan memberikan rasa percaya diri
bagi rekan kerja mereka untuk memperjuangkan hal yang sama.

145
Hak-hak untuk mendapatkan tempat kerja yang sehat dan aman bagi
pekerja Indonesia dilindungi oleh dokumen tersebut dibawah ini :

• Konvensi PBB dan rekomendasi dari Organisasi Pekerja


Internasional (ILO) dan organisasi-organisasi sejenis;

• Hukum negara republik Indonesia, yang kendati tidak


mencakup semua jenis bahaya, telah menegaskan kewajiban
semua perusahaan untuk memberikan tempat kerja yang sehat
dan aman;

• Persetujuan-persetujuan kolektif antara serikat pekerja dan


perusahaan untuk jenis-jenis pabrik dan industri tertentu.

146
Hukum Internasional

Salah satu dari beberapa konvensi PBB yang berhubungan dengan isyu
pekerja yang juga ditandandangani dan telah diratifikasi oleh pemerintah
Indonesia adalah Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Jenis
Diskriminasi terhadap Wanita tahun 1979 (CEDAW). Konvensi ini mulai
efektif dijalankan sebagai perjanjian internasional pada tahun 1981 ketika
20 negara telah meratifikasinya. Konvensi ini ditandatangani oleh
pemenrintah Indonesia pada tahin 1980 dan diratifikasi sebagai bagian
dari hukum Indonesia pada tahun 1984.

Pasal 11 dari CEDAWmenegaskan hak-hak pekerja wanita Indonesia


untuk mendapatkan tempat kerja yang sehat dan aman (ayat 1.f) dan juga
hak untuk mendapatkan tempat kerja yang bebas dari bahaya terhadap
sistem reproduksi (ayat 2.d).

Undang-Undang Dasar 1945 juga mengukuhkan hak pekerja wanita


untuk mendapatkan gaji yang sama dengan pekerja pria.

Hingga kini Indonesia belum meratifikasi konvensi-konvensi ILO


mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Pada dua tahun terakhir
Konvensi 155 mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diratifkasi
dan telah menjadi produk hukum di Indonesia. Konvensi 155
meneguhkan hak-hak pekerja untuk berpartisipasi dalam komite
kesehatan dan keselamatan kerja, berpartisipasi dalam inspeksi, dan
melaporkan kondisi tempat kerja yang membahayakan pada yang
berwenang.

147
Konvensi ILO

Tabel di bawah ini menunjukkan beberapa konvensi terpenting ILO yang


isinya dapat digunakan oleh pekerja dan organisasi pekerja unyuk
membuat standar bagi tanggung jawab perusahaan pada kesehatan dan
keselamatan kerja.

Tahun Konvensi Rekomendasi


1947 81. inspeksi pekerja 81. inspeksi pekerja
1959 112. pelayanan kesehatan di
tempat kerja
1960 115. Perlindungan terhadap 115. Perlindungan terhadap
radiasi radiasi
1963 119. Pelindung mesin-mesin 118. Pelindung mesin-mesin
1967 127. Berat maximum untuk 128. Berat maximum untuk
diangkat diangkat
1971 136. Benzena 144. Benzena
1974 139. Bahaya kanker di tempat 147. Bahaya kanker di tempat
kerja kerja
1977 148. Lingkungan kerja (udara, 156. Lingkungan kerja (udara,
kebisingan, getaran) kebisingan, getaran)
1981 155. Kesehatan dan 164. Kesehatan dan
keselamatan kerja keselamatan kerja
1985 161. pelayanan kesehatan di 171. pelayanan kesehatan di
tempat kerja tempat kerja
1986 162. Asbes 172. Asbes
1988 167. Kesehatan dan 175. Kesehatan dan
keselamatan di bidang keselamatan di bidang
konstruksi konstruksi
1990 170. Bahan-bahan kimia 177. Bahan-bahan kimia
1993 174. Pencegahan kecelakaan 181. Pencegahan kecelakaan
industri skala besar industri skala besar

Lihat pada referensi yang berisi konvensi-konvensi ILO mengenai


kesehatan dan keselamatan kerja yang berbahasa Indonesia.

148
Standar lain yang juga dikenal secara internasional datang dari lembaga-
lembaga pemerintah, asosiasi teknis dan profesional, dan konsensus-
konsensus yang dibuat oleh perusahaan, serikat pekerja, dan pemerintah.
Banyak dari peraturan, standar, dan rekomendasi ini dapat diaplikasikan
di Indonesia.

Dari beberapa organisasi yang produknya sudah dipakai secara


internasional adalah :

Kantor pemerintah AS tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Amerika (US


– OSHA) – lembaga pemerintah Amerika Serikat yang mengeluarkan dan mengawasi
batas bahaya ditempat kerja;

Lembaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (NIOSH - US) – lembaga riset


pemerintah Amerika yang mengeluarkan “Rekomendasi Batas Kontak Bahaya”
(RELs);

Program Toxicologi Nasional (NTP – US) – lembaga riset pemerintah Amerika


yang mempunyai informasi mengenai bahan-bahan kimia berbahaya;

Badan Riset Kanker Internasional (IARC) – lembaga internasional yang


mempunyai informasi tentang karsinogen

American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH - US) –


organisasi profesional yang mengeluarkan Nilai Ambang Batas (TLVs) bagi kontak
dengan bahaya kimia, kebisingan, getaran dan gangguan fisik lainnya. ACGIH juga
mempunyai manual untuk ventilasi pabrik yang telah digunakan oleh berbagai badan
berwenang.
Badan-badan berwenang dari Inggris, Australi, Jerman dan pemerintahan negara-
negara Eropa lainnya juga mengeluarkan ambang batas bagi bahaya di tempat kerja.

Asosiasi Pemadam Kebakaran Nasional (NPFA – US) – mengeluarkan


rekomendasi perlindungan kebakaran yang juga diadopsi oleh berbagai lembaga
pemerintahan yang berwenang.

Lembaga Standarisasi Nasional Amerika (ANSI – US) – mengeluarkan


rekomendasi untuk peralatan, desain bahan, dan prosedur kerja yang diadopsi oleh
banyak lembaga pemerintah;

149
American Society of Heating, Refrigeration, and Air Conditioning Engineering
(persatuan insinyur sistem pemanas, pendingin, dan AC – ASHRAE – US ) –
organisasi profesional yang membuat rekomendasi tentang kualitas udara di dalam
ruangan. Rekomendasi ini telah banyak digunakan oleh lembaga-lembaga
pemerintahan.

Persatuan Insinyur Teknik Mesin Amerika (ASME – US) – organisasi


professional yang mengeluarkan rekomendasi untuk desain alat yang telah diadopsi
oleh banyak lemabaga berwenang

National Electric Code (aturan listrik nasional – NEC – US) – consensus


mengenai standar pemasangan listrik yang telah banyak diadopsi oleh lembaga-
lembaga berwenang.

Lihat referensi mengenai daftar organisasi-organisasi yang dapat menjadi


sumber dan hubungi mereka untuk mendapatkan informasi dan salinan
dari dokumen yang diperlukan.

150
Perjanjian Kerja Bersama

Perjanjian Kerja Bersama (PKB/KKB) antara perusahaan dan serikat


dagang terkadang mengandung beberapa bab yang secara khusus
membahas mengenai kesehatan dan keselamatan tempat kerja.
Penelaahan PKB/KKB selama inspeksi keliling di pabrik dapat
memberikan informasi yang berguna, seperti mengenai standar untuk
mengevaluasi keluhan pekerja.

Hukum dan Peraturan

Lihat referensi untuk salinan dari hukum dan peraturan yang berhubungan
dengan buruh Indonesia

Kewajiban Umum

Ì Undang-Undang Pemerintah No. 1 tahun 1970 -- mewajibkan


tersedianya tempat kerja yang sehat dan amn, komita kesehatan dan
keselamatan kerja, dan laporan perusahaan kepada lembaga dan
pengawas pemerintah
Ì Undang-Undang No. 25 tahun 1975 -- pembaharuan pada kewajiban
yang tertulis di Undang-Undang No. 1 tahun 1970
Ì Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER-03/MEN/1978 -- menegaskan
hak-hak dan tanggung jawab dari pengawas pemerintah di bidang
keselamatan di tempat kerja
Ì Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER-02/MEN/1980 -- mewajibkan
syarat-syarat untuk pemeriksaan medis bagi buruh
Ì Keputusan Menteri Tenaga Kerja KEP-155/MEN/1984 -- menetapkan
Dewan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional
Ì Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER-04/MEN/1993 -- mewajibkan
perusahaan untuk melaporkan kecelakaan di tempat kerja
Ì Petunjuk teknis mengenai Sistem Audit Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (1996) -- menetapkan persyaratan untuk audit
internal perusahaan
Ì Keputusan Menteri Tenaga Kerja KEP-19/M/BW/1997 --
memperbaharui persyaratan untuk audit keselamatan kerja internal
yang disebutkan pada Undang-Undang No. 25

Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Ì Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 158 tahun 1972 dan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja PER-04/MEN/1980 -- menetapkan persyaratan
untuk pemadam api

151
Ì Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER-02/MEN/1983 -- menetapkan
persyaratan untuk sistem deteksi dan pemadam kebakaran otomatis.

Lingkungan Tempat Kerja

Ì Keputusan menteri Tenaga Kerja No. 7 tahun 1964 -- menetapkan


persyaratan untuk penerangan, kelembaban, penyimpanan, kualitas
udara di ruangan dan sistem ventilasi

Bahan kimia Berbahaya

Ì Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 7 tahun 1973 -- menetapkan


persyaratan untuk penggunaan dan penanganan pestisida
Ì Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 148/M/SK/4/1985 --
menetapkan persyaratan untuk penanganan, pemrosesan, transportasi
dan penyimpanan bahan kimia berbahaya
Ì Keputusan Menteri Tenaga Kerja KEP/612/MEN/1989 -- menetapkan
persyaratan untuk Lembar Data Keselamatan Bahan untuk bahan
kimia berbahaya

Pengendalian Kebisingan

Ì Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja SE-01/MEN/1978 -- menetapkan


batas kebisingan di tempat kerja adalah 85 dBA untuk 8 jam kerja
sehari, 40 jam kerja seminggu
Ì Petunjuk Menteri Tenaga Kerja untuk keselamatan buruh (Maret
1984) -- menetapkan persyaratan untuk program pemeliharaan
pendengan bagi buruh

Stress karena Panas

Ì Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja SE-01/MEN/1978 -- menetapkan


persyaratan untuk suhu ruangan tempat kerja, yakni 21-20 derajat
Celcius, tingkat kelembaban 65-95%, dan mewajibkan perusahaan
untuk mengambil langkah-langkah untuk menurunkan suhu di tempat
kerja yang masih di atas 30 derajat, dan menggunakan metoda yang
direkomendasikan untuk melindungi buruh dari panas.

Peralatan Pelindung

Ì Undang-Undang No. 1 tahun 1970 -- mewajibkan tersedianya


peralatan pelindung individu yang diperlukan oleh buruh

152
Kompensasi (ganti rugi) bagi buruh

Ì Keputusan presiden No. 3 Tahun 1992 -- menetapkan persyaratan


untuk kompensasi (ganti rugi) bagi buruh yang mengalami cedera
atau sakit

Pengelasan

Ì Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER-02/MEN/1982 -- menetapkan


persyaratan untuk proses pengelasan di tempat kerja

Butir-butir Penting

1. Buruh dimana saja di seluruh dunia harus mengorganisasikan diri dan


berjuang untuk hak-hak mereka untuk mendapatkan kerja yang sehat
dan aman;
2. Perangkat hukum nasional dan internasional tersedia untuk
melindungi hak-hak buruh Indonesia untuk mendapatkan tempat kerja
yang aman dan sehat, dan juga menetapkan tntutan khusus agar ditaati
oleh perusahaan;
3. Buruh Indonesia dapat menggunakan produk-produk hukum tersebut
untuk meningkatkan kondisi tempat kerja dan memperbaiki sistem
organisasi buruh agar dapat menangani masalah-masalah lain.

153
Mempersiapkan Inspeksi Lapangan

Ceklis di bawah ini adalah petunjuk umum untuk melakukan inspeksi


lapangan, namun setiap inspeksi akan berbeda dan membutuhkan
pemikiran dan persiapan khusus.

Persiapan

v Pelajari sebanyak mungkin mengenai proses produksi dan


organisasi dari pabrik dari brosur perusahaan, asosiasi industri,
jurnal dan buku, internet, dan wawancara dengan buruh dan
anggota masyarakat
v Persiapakan wawancara dengan manajer perusahaan dan buruh
dengan mempelajari sebanyak mungkin mengenai sejarah dari
perusahaan dan pabrik tersebut
v Rencanakan waktu inspeksi anda. Jika pabriknya besar, akan lebih
efektif bila inspeksi dilakukan per-departemen, dalam hari yang
berurutan jika perlu; atau jika yang menjadi perhatian adalah satu
bahaya tertentu, lakukan inspeksi ke seluruh pabrik dengan fokus
pada bahaya tersebut saja.
v Antisipasi kebutuhan waktu yang lebih banyak dari yang
direncanakan, dan biasanya lebih baik untuk melakukan inspeksi
mendalam pada satu atau beberapa bagian dari pabrik
dibandingkan melakukan inspeksi umum untuk seluruh pabrik.
v Bersiaplah untuk mendokumentasikan inspeksi anda dengan ceklis,
diagram, formulir wawancara, daftar pekerja yang terkena bahaya,
pengukuran, informasi mengenai peralatan, kamera, kaset perekam,
daftar dari dokumen yang akan dimintakan pada perusahaan, dll.
v Rencanakan waktu setelah inspeksi untuk menuliskan dan
mengorganisasikan catatan lapangan anda. Terkadang catatan ini
harus ditulis kembali untuk menjadi laporan resmi. Sehingga amat
penting untuk mempelajari kembali catatan lapangan untuk
melengkapi pengamatan, mengorganisasikan informasi dan
dokumen yang dibuat selama inspeksi.

154
Pakaian dan Peralatan Pelindung

v Sepatu nyaman untuk berjalan


v Kemeja lengan panjang (untuk melindungi lengan dari serpihan
yang beterbangan) yang lengannya dapat digulung agar tidak
tersangkut dalam mesin.
v Peralatan pelindung yang sesuai—seperti helm, kacamata,
pelindung telinga, penutup wajah, sarung tangan, sepatu boot.
v Air minum yang cukup

Dokumentasi dan Peralatan Pengukur

v Kamera dan batere


v Tape perekam dan batere
v Buku catatan dan pena
v Ceklis dan formulir wawancara
v Kalkulator
v Senter dan batere
v Meteran
v Multitester
v Tespen
v Termometer
v Pengukur tingkat suara
v Tabung ventilasi asap
v Pengukur arus ventilasi (velometer)

155
Mengumpulkan Informasi tentang Bahaya di Tempat
Kerja
Langkah-langkah yang harus Dilakukan

1. Informasi apa yang sedang anda cari?


Anda mungkin mencari beberapa jenis informasi, tetapi semakin
terfokus tujuan anda semakin mudah pekerjaannya. Tetapkan
tujuan yang jelas, dan buatlah penyelidikan anda sesederhana
mungkin.

Contohnya:

v Apakah Anda memperhatikan masalah kesehatan tertentu


yang disampaikan oleh anggota komunitas?
v Apakah Anda melakukan survei umum untuk kemudian
mengarah pada satu fokus masalah?

2. Perangkat apa yang sebaiknya digunakan?


Perhatikan beberapa sumber informasi yang potensial.

v Sumber yang mana yang akan Anda gunakan?


v Sumber yang mana yang akan memberikan informasi yang
Anda perlukan?

3. Rencanakan pengumpulan informasi secara sistematis


v Informasi apa yang harus didapat terlebih dahulu (untuk
memudahkan langkah selanjutnya)?
v Siapa yang cocok ditugasi untuk mengumpulkan informasi
yang diperlukan?

156
Alat-alat Untuk Mengumpulkan Informasi

q Ceklis inspeksi yang sesuai

q Survey atau wawancara denga pekerja


Gejala gangguan kesehatan ?
Bahaya di tempat kerja yang bisa mereka ceritakan ?
Peralatan pelindung yang dipakai ?
Keprihatinan pekerja ?

q Dokumen yang tersedia di perusahaan


Laporan kecelakaan, cedera, atau penyakit
Laporan pengawasan dari perusahaan atau pengawas lain
Inspeksi oleh petugas pemerintah
Inspeksi dari perusahaan asuransi
Lembar data keselamtan bahan
Lainnya ____________________

q Informasi pengawasan dari organisasi-organisasi lain

q Informasi tentang cedera/penyakit pekerja dari lembaga lokal


Klinik kesehatan
Lembaga non-pemerintah lain
Serikat pekerja

q Sumber kesehatan dan keselamatan kerja lokal (lihat referensi)


Serikat pekerja (cari tahu tentang Perjanjian Kerja Bersama)
Komite kesehatan dan keselamatan kerja
Universitas atau perpustakaan terdekat
LSM lain

q Sumber kesehatan dan keselamatan kerja internasional (lihat “sumber internet”


pada referensi)

q Lainnya ______________________________________________________

157
Ceklis Tempat Kerja

Pertanyaan Jawaban Langkah yang


harus dilakukan
Pintu keluar darurat
1 Apakah cukup tersedia pintu
keluar dan masuk yang aman?
2 Apakah semua pintu keluar
darurat tidak terhambat ?
Jalan
3 Apakah semuanya bebas dari
hambatan ?
Pencegahan kebakaran
4 Apakah tempat bebas rokok
ditandai dengan jelas ?
5 Apakah semua pintu
kebakaran ditandai ?
6 Apakah alarm kebakaran
cukup ?
7 Apakah pekerja tahu apa yang
harus dilakukan jika terjadi
kebakaran ?
8 Apakah mereka tahu tentang
latihan evakuasi ?
9 Seringkah mereka melakukan
latihan kebakaran ?
10 Apakah pemadam api
tersedia?
11 Kapan waktu terakhir
pemadam tersebut dicek ?
Pemeliharan gedung
12 Apakah dinding dan langit-
langit dalam kondisi baik ?
13 Apakah lantai dalam kondisi
baik ?
14 Apakah lantai, dinding, dan
langit-langit dibersihkan
secara periodik ?

158
Pertanyaan Jawaban Langkah yang
harus
dilakukan
Mesin-mesin
15 Apakah semua bagian bergerak
dari mesin diberi pagar
pelindung ?
16 Apakah semua pelindung tetap
berada dalam kondisi baik dan
kencang ?
17 Apakah semua pelindung
otomatis disetel dengan baik ?
18 Apakah semua saklar pengaman
bekerja dengan baik?
19 Kapan skalar tersebut terakhir
dicek ?
20 Apakah semua tombol stop
darurat diberi label dan bekerja?
21 Apakah semua peralatan
elektronik dicek secara
periodik?
Penyimpanan
22 Apakah tempat penyimpanan
memadai ?
23 Apakah semua laci dan rak
dalam kondisi baik ?
24 Apakah pekerja diberi latihan
untuk penanganan bahan ?
25 Apakah peralatan untuk
menangani bahan memadai ?
26 Apakah ada prosedur untuk
penanganan bahan yang aman ?
Bahan berbahaya
27 Apakah ada bahan berbahaya
yang digunakan ?

159
Pertanyaan Jawaban Langkah yang
harus
dilakukan
28 Apakah lembar data bahaya
telah disediakan ?
29 Apakah pekerja dilatih untuk
menangani dan
menggunakannya ?
30 Apakah informasi yang cukup
diberikan pada mereka ?
31 Apakah tempat penyimpan
bahan berbahaya ditandai ?
32 Apakah bahan berbahaya
disimpan dengan aman ?
33 Apakah ada sistem
pembuangan asap dan debu ?
Kebisingan
34 Apakah bahaya kebisingan di
tempat tersebut diukur ?
35 Apakah ada program
pengurangan/pengendalian
kebisingan ?
Peralatan pelindung
36 Apakah pakaian pelindung
diperlukan ?
37 Apakah pakaian yang ada
cocok ?
38 Apakah pelindung mata dan
telinga diperlukan ?
39 Apakah pelindung mata dan
telinga yang ada cocok ?
40 Apakah sarung tangan
diperlukan ?
41 Apakah sarung tangan yang
ada cocok ?
42 Apakah ada bahaya lain ?

160
Pertanyaan Jawaban Langkah yang
harus
dilakukan
Kondisi lingkungan
43 Apakah penerangan cukup ?

44 Apakah suhu ruangan


memadai ?
45 Apakah ventilasi cukup ?
46 Apakah perabot yang ada
(bangku, kursi, dll) cocok ?
47 Apakah ada hal lain lagi yang
membuat tempat kerja tidak
nyaman ?
Pelatihan
48 Apakah semua pekerja telah
dilatih mengenai aspek
keselamatan dari pekerjaan
mereka ?
49 Apakah pekerja yang
menghadapi bahaya telah
menerima pelatihan khusus ?
50 Berapa jumlah pekerja yang
telah mendapat laithan P3K ?
Kesejahteraan
51 Apakah tempat kerja terlalu
padat ?
52 Apakah fasilitas kamar kecil
memadai ?
53 Apakah kamar kecilnya
dijaga kebersihannya ?
54 Apakah ada ruang ganti dan
ruang istirahat ?
55 Apakah air minum tersedia ?
56 Apakah peralatan P3K
tersedia ?

161
Pertanyaan Jawaban Langkah yang
(tambahkan topik anda) harus
dilakukan
57

58

59

60

61

62

63

64

65

162
SURVEY KESEHATAN DAN KESELAMATAN

Bahaya

1. Apakah anda menggunakan bahan kimia di tempat kerja ?

Ya Tidak

• Jika ya, apa contoh dari bahan kimia yang anda gunakan. Berikan
nama bahan tersebut, atau daftar jenis bahan kimia yang ada :

1: _____________________ 2: ______________________

3: _____________________ 4: ______________________

• Untuk apa bahan kimia tersebut dipakai ?

2. Apakah ada bahaya kesehatan lain di tempat kerja ? (cek semua yang
ada)

q Kebisingan Posisi yang tidak nyaman


q Suhu dingin dan/atau gerakan yang berulang2
q Radiasi Panas
q Penyakit menular Debu
q Stress Getaran
q Lain-lain : ______________

163
3. Apakah ada bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera ?
(cek semua yang ada)

q Bahaya listrik Pemeliharaan gedung yang


q Perkakas tangan/berlistrik buruk
q Masalah dengan mesin Mengangkat barang berat
q Genangan air atau tumpahan Penerangan yang buruk
lainnya Lainnya : ______________
q Kurangnya kamar mandi

4. Lihat bahaya yang terdapat pada pertanyaan nomor 1, 2, dan 3, dan


pilih dua bahaya atau maslah yang paling domina di tempat kerja
anda. Jelaskan dengan singkat diruangan dibawah ini dan ceritakan
mengapa masalah tersebut menjadi perhatian/keprihatinan anda.

Masalah 1:

Masalah 2:

164
Pengendalian

Apakah ada pengendalian yang dipasang untuk mengurangi kontak


dengan bahaya.

1. Apakah ada sistem ventilasi di tempat kerja anda ? Ya Tidak


Jenis apa ?
q Pembuangan lokal (langsung menjangkau tempat dimana bahan
kimia digunakan)
q Ventilasi umum (kipas angin)
q Ventilasi alam (pintu atau jendela terbuka)

Apakah sistemnya bekerja dengan baik ? Ya Tidak

2. Apakah anda menggunakan peralatan pelindung ? Ya Tidak


Jenis apa ? (cek semua jenis yang ada)
q Respirator dengan filter
q Masker debu
q Pelindung mata / kacamata
q Pelindung wajah
q Sarung tangan
q Sepatu boot karet
q Lainnya : ________________________

Apakah peralatan pelindung tersedia ?


Ya Tidak

Apakah peralatan pelindung yang anda pakai dapat melindungi anda


hari bahaya ?
Ya Tidak

3. Apakah ada prosedur keselamatan di tempat kerja anda, seperti cara


kerja khusus ? Ceritakan :

165
Efek terhadap kesehatan

Mengenali bahaya juga termasuk mencari tahu apakah pekerja


mempunyai gangguan kesehatan yang mungkin berhubungan dengan
pekerjaannya.

1. Apakah anda atau rekan kerja anda mengalami salah satu gejala di
bawah ini, yang mungkin berkaitan dengan pekerjaan ?
q Mual-mual, ngantuk, atau sakit kepala
q Masalah kulit seperti gatal-gata, bintik-bintik, atau gangguan kulit
lainnya.
q Sesak napas
q Gatal di mata, hidung atau tenggorokan
q Sakit atau pegal-pegal pada beberapa otot dan sendi
q Kuping berdengung, tuli sementara, atau sulit mendengar
q Lainnya : ___________________________________________

2. Apakah anda mengalami masalah kesehatan yang mungkin


berhubungan dengan pekerjaan anda ?
q Ya Tidak

Jika Ya, jenis penyakit apa ?

3. Apakah pernah terjadi kecelakaan di tempat kerja anda setahun


terakhir ini ?
q Ya Tidak

Jika Ya, jenis kecelakaan apa ?

Apakah terjadi cedera ?

166
Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1. Apakah ada rencana kesehatan dan keselamatan kerja tertulis di


tempat kerja anda ?
q Ya Tidak

Pernahkah anda melihatnya ? Ya Tidak

2. Siapakah yang bertanggung jawab mengenai kesehatan dan


keselamatan kerja di tempat anda ?

3. Apakah ada komite kesehatan dan keselamatan yang anggotanya


pekerja dan manejemen ?
q Ya Tidak

Apakah komite ini efektif ? Ya Tidak


Kapan saja komite ini mengadakan pertemuan ?

4. Apakah tempat kerja anda memiliki serikat pekerja ? Ya Tidak


Jika Ya, apakah anda pernah mendiskusikan masalah kesehatan dan
keselamatan kerja dengan serikat pekerja ?
q Ya Tidak

167
Merencanakan Tindakan Selanjutnya

Jika anda telah memutuskan untuk melakukan tindakan untuk masalah


kesehatan dan keselamatan kerja, anda harus melakukan perencaan yang
baik. Telaah hal-hal di bawah ini untuk membangun rencana tindakan
anda. Anda mungkin juga perlu memeperhatikan beberapa hal dibawah
ini secara simultan.

Ø Analisa Masalah yang Dihadapi

u Masalah kesehatan dan keselamatan kerja apakah yang akan anda


tanggulangi ?

u Evaluasi proses kerja dan jenis kerja yang dilakukan :


• Berapa orang yang mengerjakan pekerjaan tersebut ?
• Kapan pekerjaan itu dikerjakan ?
• Kapan saja pekerja menghadapi bahaya ?
• Apakah pekerja mempunyai masalah kesehatan ?

u Cara apa saja yang bisa dilakukan untuk mendapatkan informasi


mengenai masalah tersebut ? (lihat ceklis “Alat untuk
Mengumpulkan Informasi”)

u Bisakah anda atau pekerja atau anggota masyarakat yang terlibat


mendekati pihak manajemen intuk mendapatkan informasi
mengenai masalah kesehatan dan keselamatan kerja ? Evaluasi
mengapa bisa atau tidak.

u Langkah apa (jika ada) yang sudah dilakukan orang untuk


mengatasi masalah tersebut ?
• Bertemu dengan pihak perusahaan untuk membicarakan
masalah yang ada ?
• Berbicara dengan kelompok masyarakat ?
• Membuat pengaduan melalui serikat pekerja ?
• Mengontak lembaga-lembaga berwenang ?
• Membuat survey tentang orang-orang yang terpengaruh
dengan masalah yang ada ?
• Lainnya ?

168
Ø Kenali dan Libatkan Korban

u Siapakah yang menjadi korban ? (pekerja, masyarakat sekitar,


lingkungan, negara lain, ekonomi, dll)

u Siapakah yang bisa dijadikan sekutu untuk menghadapi masalah


ini?

u Apakah ada LSM setempat yang telah bekerja dengan korban dan
bisa dilibatkan ?

u Apakah serikat pekerja atau grup advokasi lainnya bisa dilibatkan ?

u Kegiatan masyarakat macam apa yang bisa menolong anda


mengenali dan/atau melibatkan korban ? (pelayanan kesehatan
masyarakat, demonstrasi, konferensi pers, pembagian pamflet,
pertemuan-pertemuan di rumah, atau kegiatan lainnya)

Ø Pilih Masalah yang Pertama-tama Akan Anda Kerjakan

u Masalah mana yang menurut kelompok anda paling penting ?


Mengapa ?

u Masalah mana yang paling mudah diatasi ? Mengapa ?

u Masalah mana yang paling sulit diatasi ? Mengapa ?

u Apakah akibatnya dengan terlibat pada beberapa penyelesaian


masalah ?

u Masalah mana yang bisa menyatukan orang ? Mengapa ?

169
Ø Analisa Kekuatan dan Penghalang

u Dengan jalan apa saja masalah tersebut bisa anda atasi ?


l Bagaimana menghilangkan masalahnyang ada ?
l Bagaimana mengurangi masalah atau akibatnya ?

l Bagaimana melindungi individu yang menjadi korban ?

u Apakah korban siap untuk berpartisipasi sebagai grup untuk


mendiskusikan dan bekerja sama mengatasi masalah ini ?

u Apakah masalah bahasa atau budaya akan menjadi persoalan ?

u Apakah grup mempunyai dokumentasi untuk memperkuat posisi


anda ?

u Sumber-sumber apa yang anda perlukan untuk bekerja pada


masalah ini ?

u Faktor-faktor apa lagi yang perlu anda perhatikan untuk


membangun strategi anda ?

Ø Buat Tujuan Jangka Pendek dan Jangka Panjang

u Apakah tujuan jangka pendek dan jangka panjang organisasi anda ?

u Bagaimana kaitan masalah ini dengan pekerjaan yang kini anda


lakukan ?

u Apakah dengan menangani masalah ini, organisasi anda akan


berkembang ? Jelaskan.

u Apa yang ingin anda capai di 3 bulan, 6 bulan, dan satu tahun
mendatang ?

170
RENCANA TINDAKAN

PETUNJUK : Tugas anda adalah mengasilkan rencana yang realistis


untuk menghadapi masalah yang ada. Rencana yang baik harus
mengandung :
Ø Cara untuk melibatkan rekan kerja anda dan bekerja sama
Ø Strategi untuk mendekati pihak perusahaan
Ø Apa saja sumber-sumber anda (untuk informasi, bantuan
hukum, dll)
Ø Rencana alternatif, jika rencana utama tidak bisa berjalan

TUJUAN DARI RENCANA INI ADALAH : (sebutkan caranya


mengukur keberhasilan menghadapi masalah yang anda pilih)

LANGKAH UNTUK MENCAPAI TUJUAN :


Langkah 1 :

Langkah 2 :

Langkah 3 :

Tulis dibelakang halangan-halangan yang mungkin muncul dalam


mengahadapi masalah yang ada, dan strategi untuk mengatasi halangan
tersebut.

171
PENDIDIKAN POPULAR

Dalam sepuluh tahun terakhir, pelatihan kesehatan dan keselamatan


bagi pekerja telah dipengaruhi oleh prespektif dari pendidikan popular
atau pemberdayaan. Pendidikan popular dibangun dari filosofi soerang
pendidik Brazil Paulo Freire. Pendekatannya kepada pembelajaran adalah
mengandalkan partisipasi; berbasis pada realitas yang pekerja alami
sehari-hari; menumbuhkan dialog antara pekerja dan pendidiknya; dengan
kritis menganalisa penghalang dari perubahan, seperti struktur organisasi;
dan bertujuan pada pemberdayaan pekerja. Pendidikan populer ini
membawa prinsip-prinsip pendidikan bagi orang dewasa, dengan
menekankan pada keaktifan pekerja dalam proses pendidikannya, yang
bermaksud untuk meningkatkan kondisi ditempat kerja dan sebagai
mekanisme pembelajaran.

Freire
Paulo Freire adalah seorang pendidik dari Brazil yang pertama kali
menerapkan idenya untuk program pemberantasan buta huruf bagi orang desa
dan masyarakat miskin di kota. Dengan memilih kata-kata yang
menggerakkan emosi dan rasa sosial sebagai simbol dari kehidupan
siswanya, ia membangun diskusi tentang bagaimana mereka dapat
meningkatkan hidupnya. Selama tiga puluh tahun terakhir, ide pendidikan
Freire telah menjadi pemacu untuk program pemberantasan buta huruf;
bahasa Inggris; pendidikan kesehatan; pendidikan buruh; pendidikan kaum
muda; kuliah-kuliah; dan pembangunan masyarakat.
Asumsi dasar Freire adalah pendidikan tidak pernah netral. Dia
menjaga supaya pendidikan tidak menjadikan orang sebagai objek belajar
semata, yang menerima posisinya dalam status quo. Bagi Freire, pendidikan
harus menantang orang untuk mempertanyakan peranannya dalam
masyarakat dan benrtindak untuk memperoleh lebih banyak kontrol atas
hidup mereka.
Sehingga untuk pendidikan pekerja, pekerja harus menjadi pencipta
dari proses belajarnya sendiri, melalui dialog mengenai masalah nyata dan
pemikiran kritis. Pemikiran kritis termasuk kewaspadaan akan penyebab
masalah kesehatan dan keselamatan kerja, seperti kemauan manajemen atau
kendala sosio-ekonomis. Dengan demikian, pekerja dapat melangkah lebih
lanjut dengan membuat tindakan yang 172 dapat meningkatkan kesehatan dan
keselamatan di tempat kerjanya.
Metoda Pertanyaan “SHOWeD”

GAMBARAN S : (see/lihat) Apa yang anda lihat pada


H : (happening/kejadian) sket, gambar, drama dan
vidio ? Menurut anda apa
yang terjadi ? Bagaimana
perasaan tiap peran ?

PERASAAN O : (our/kami) Bagaimana masalah


tersebut berkaitan dengan
kehidupan kita ? Apakah
anda mempunyai
pengalaman yang sama ?
Apa perasaan anda
tentang masalah tersebut ?

ANALISIS W : (why/mengapa) Mengapa masalah ini bisa


terjadi ? Organisasi,
ekonomi, atau politik
apakah yang menjadi
faktor penyebab ? Siapa
yang diuntungkan dan
siapa yang dirugikan ?

TINDAKAN D : (do/bertindak) Setelah kita mengerti


masalahnya, dan
bagaimana pengalaman
pribadi kita, langkah apa
yang kita lakukan untuk
mengatasi masalah ini ?
Apa yang bisa kita
perbuat sebagai individu,
atau grup, atau dengan
masyarakat untuk
mengubah keadaan ?

173
Contoh cerita :

Juanita : Aduh, pergelangan, tangan, dan bahu saya sakit sekali!


Saya benci tempat pemotongan itu !
Kim : Kita mengadakan pertemuan dengan serikat pekerja dan
membicarakan tentang semua tempat kerja. Kita belajar
mengetahui mengapa kita cedera dan mencari jalan keluar
untuk membuat kerja lebih ringan.
Juanita : Kita tidak bisa berbuat apa-apa – hanya akan mendapat
masalah seperti Betty.
Kim : Tapi, jika kita berkumpul, kita bisa membuat suatu rencana
penanggulangan.
Juanita : Lantas, apa gunannya rencana itu ?

Dramakan cerita diatas. Diikuti dengan diskusi.


Apa yang anda lihat di drama tadi ?
Apa yang sesungguhnya terjadi ?
Apa hubungan masalah tadi dengan hidup kita ?
Mengapa kita harus menghadapi masalah ini ?
Langkah apa yang bisa dilakukan ?
Apa yang bisa dilakukan untuk menyatukan langkah dan
mendapat lebih banyak kekuatan ? Sebagai individu ? Sebagai
organisasi ?

174
Bagaimana orang dewasa
dapat belajar dengan baik

1. Kita belajar cepat mengenai hal-hal yang kita paling perlukan

Kita perlu melihat subyek dan metoda yang relevan dengan hidup kita.
Cari tahu hal-hal yang relevan mengenai perserta sebelum pendidikan
dimulai dan apa yang paling menarik bagi mereka untuk dipelajari.
Rencanakan contoh-contoh yang relevan dengan pengalaman peserta
dan diskusi-diskusi agar peserta dapat merefleksikan pengalaman dan
kebutuhannya.

2. Kita perlu diperlakukan sebagai orang dewasa dan dengan sama

Sebagai orang dewasa, kita mempunyai banyak pengalaman dan


pengetahuan. Kita akan lebih terbuka untuk belajar jika diperlakukan
dengan hormat. Jelaskan bahwa peserta akan saling belajar dengan
peserta lainnya, dan rencanakan kegiatan yang melibatkan
pengalaman peserta.

3. Kita belajar dengan baik karena langsung menerapkannya.

Pengetahuan dan ketrampilan yang dilatih akan dipahami dengan baik.


Sesering mungkin, gunakan sistem praktek langsung, bermain peran,
atau latihan simulasi.

4. Kita belajar lebih banyak ketika berpartisipasi dalam proses


belajar.

Ketika kita terlibat dalam proses belajar-mengajar, kita lebih banyak


bisa menerima pelajaran. Tumbuhkan pertanyaan dan diskusi.

175
5. Kita belajar dengan lebih baik kalau kita tahu kemana tujuannya.

Peserta perlu peta, dengan tujuan yang jelas. Setiap informasi baru
perlu dibangun dengan logika dari informasi yang sebelumnya.
Hindari memberikan banyak informasi pada satu waktu. Gunakan alat
bantu visual dan beri istirahat untuk pertanyaan, untuk meyakinkan
bahwa semua peserta siap untuk langkah yang selanjutnya.

6. Kita belajar dengan baik ketika informasi baru ditekankan atau


diulangi.

Kita perlu praktek ketika belajar, dan mendengar hal baru lebih dari
satu kali agar bisa diingat. Gunakan latihan, pertanyaan, dan tes yang
tidak dinilai. Sertakan kembali informasi yang diberikan pada sesi
sebelumnya di kegiatan ini.

7. Kita belajar dengan lebih baik jika informasi diberikan dengan


berbagai cara.

Masing-masing dari kita memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.


Proses pembelajaran akan dirangsang jika informasi diberikan dengan
berbagai cara. Gunakan metoda belajar yang bervariasi, termasuk
diskusi, alat bantu visual, bermain peran, permainan, studi kasus, dan
lain-lain.

176
u Diceritakan –

SAYA LUPA

u Diperlihatkan –

SAYA INGAT

u Diikutsertakan –

SAYA MENGERTI
“Pepatah Cina”

177
FOKUS PADA HAL YANG TERPENTING UNTUK DIKETAHUI

Banyak instruktur menghabiskan banyak waktu untuk mengajarkan


pengetahuan dan ketrampilan yang tidak berguna.

Ketika mengajar, kita akan mudah terbawa untuk memberikan detil


lebih banyak dari yang diperlukan, dan kehilangan tujuan pertenting.

Penting untuk membuat beberapa bentuk pilihan. Hal tersebut akan


membantu anda menentukan apakah yang akan anda ajarkan :
u Penting untuk diketahui
u Perlu untuk diketahui

u Sekedar untuk tahu saja

Tujuan anda adalah menberikan apa yang penting untuk diketahui,


karena waktu yang anda miliki terbatas. Anda perlu memfokuskan
pelajaran dengan baik.

Tanyakan pada diri anda :


u Mengapa hal ini saya ajarkan ?
u Bagaimana hal yang saya ajarkan ini akan mempersiapkan orang

untuk menjadi terampil, atau untuk menjadi aman di temuat


kerja atau di masyarakat ?
u Apakah sekarang ini waktu yang tepat untuk mengajarkan
sesuatu yang baru dan lebih penting, atau mengajarkan kembali
hal yang sama dengan lebih baik ?

Diadaptasi dari “Menolong Pekerja


Kesehatan Belajar”

178
BAGAIMANA SISWA MENYERAP INFORMASI

Indra kita amat menentukan berapa banyak informasi yang dita


serap di lingkungan belajar. Setiap orang punya gaya belajarnya sendiri-
sendiri. Dengan mengaplikasikasikan pengetahuan yang telah didapat,
orang akan mengingat lebih banyak. Informasi dibawah menggambarkan
bagaimana indra mempengaruhi kemampuan menyerap informasi.

TELINGA SAJA MATA SAJA MATA+TELINGA


20% Terserap 30% Terserap 50% Terserap

MATA+TELINGA+DISKUSI

70% Terserap

MATA+TELINGA+DISKUSI+LATIHAN+PENGGUNAAN

90% Terserap

179
Delapan Langkah dalam Membangun
Program Pelatihan yang Partisipatif

1. Lakukan Pengkajian Kebutuhan


- Cari tahu mengenai peserta
- Tanyakan tentang budaya, bahasa, dan kemampuan membaca

2. Buat Tujuan Pelatihan


- Dasarkan tujuan ini pada kebutuhan dan minat peserta

3. Pilih Metoda Pelatihan


- Gunakan berbagai metoda pelatihan untuk mengakomodasikan
berbagai gaya belajar peserta

4. Pilih/Buat Bahan Pelatihan


- Gunakan bahan yang telah ada atau buat bahan baru yang
mudah dibaca
- Tes dan revisi bahan baru tersebut dengan peserta

5. Buat Rencana Pelajaran


- Yakinkan bahwa kegiatan yang ada sesuai dengan tujuan
pelatihan

6. Lakukan Pelatihan
- Buat suasana gembira

7. Evaluasi Pelatihan
- Evaluasi ketrampilan yang didapat oleh peserta. Hal ini bisa
dilakukan tanpa tes tertulis.
- Dapatkan input dari peserta untuk mengukur efektifitas dari
pelatihan dan buat perbaikan.

8. Monitor Peserta
- Waktu tiga hingga enam bulan, adalah saat yang tepat untuk
mencek efek dari pelatihan pada peserta.

180
Pentunjuk untuk Mengumpulkan Informasi

u Temui pekerja. Pilih tempat dimana pekerja bisa


berbicara dengan terbuka. Barangkali di sekitar
tempat kerja, diruangan serikat pekerja, atau dilokasi
jauh dari tempat kerja.

u Perkenalkan siapa diri anda, mengapa anda disana


dan organisasi apa yang anda wakili.

u Bicara dengan penjaga pabrik atau wakil serikat


pekerja.

u Tanyakan pada pekerja hal-hal yang sudah mereka


lakukan untuk membuat pekerjaan lebih mudah.
Contohnya : pekerja mungkin telah membuat daftar
sendiri dengan istilah teknis yang dipakai di tempat
kerja.

u Bawa serta beberapa bahan yang anda rencanakan


untuk dipakai pada pelatihan. Hal ini akan membantu
mendapatkan reaksi dan input.

u Tanyakan pada pihak perusahaan apa menurut


mereka reaksi yang akan diberikan pekerja atas
bahan pelatihan yang anda buat. Menanyakan tentang
apa reaksi yang akan diberikan orang lain membuat
orang tidak merasa dipojokkan dengan ketrampilan
membacanya. Sebagai contoh anda bisa bertanya :

1. Kami mau mendesain pelatihan kesehatan dan


keselamatan kerja yang mungkin akan berguna
bagi pekerja anda. Menurut anda apa yang mereka
ingin pelajari ?

2. Bagaimana menurut anda reaksi pekerja anda


terhadap bahan atau kegiatan pelatihan ini ?
Apakah mereka akan mengerti istilah yang
digunakan, atau kami harus menerangkan arti
beberapa dari istilah tersebut ? Yang mana ?

181
3. Media apa yang akan lebih efektif bagi pekerja
anda ?

o Vidio, slide, atau gambar ?


o Bahan tertulis ?
o Kegiatan langsung ?
o Lainnya ?

Mana dari pilihan media ini yang paling anda


sukai ?

182
Contoh Peta Resiko :
“Memetakan Bahaya di Tempat Kerja”

Diadaptasi dari Mujica, “Mewarnai Bahaya”, American Journal of


Industrial Medicine

Waktu : 45-60 menit

Tujuan : untuk menciptakan peta tempat kerja dan lokasi


bahayanya untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah
kesehatan dan keselamatan kerja.

Kegunaan : Cocok untuk peserta yang bekerja di pabrik atau


kantor.

Bagaimana cara kerjanya :

Ø Buat beberapa grup kecil, tiap grup berisi peserta deri


tempat kerja yang sama atau sejenis.

Ø Mintalah peserta di tiap grup untuk menggambarkan


peta dari tempat kerja mereka dengan spidol berwarna.

Ø Buat agar peserta untuk mengunakan gambar dan bukan


kata-kata. Atur agar grup menggunakan standar kode
warna untuk tiap jenis bahaya.

Ø Pajang “kunci” dari arti tiap warna. Jelaskan kepada


grup bahwa ukuran titik menggambarkan tingkat bahaya
(semakin besar bahaya, semakin besar titiknya)

183
Ø Grup harus mengidentifikasi dan menandai lokasi dari
semua jenis bahaya, seperti :

- Bahan kimia (Dimana uap, gas, cairan atau bahaya


kimia yang lain ? Dimana yang ventilasinya kurang?)

- Bahaya fisik (Dimana ada masalah dengan


kebisingan, panas, dingin, radiasi, atau penerangan ?)

- Keamanan (Dimana ada bahaya dari mesin-mesin,


peralatan, listrik, bahaya jatuh atau kecelakaan lain ?)

- Strees (Dimana ada masalah dengan kerja shift, ritme


kerja, pengawasan, atau kurang pelatihan ?)

Ø Sudahkah grup mengidentifikasi dan membuat prioritas


dari metoda untuk mengatasi bahaya.

Ø Konsolidasikan kelas. Apakah semua grup sudah


mengumpulkan dan mendiskusikan petanya, jawab
pertanyaan dibawah ini :

Apakah ada kondisi kerja lain yang tidak ditunjukan,


yang juga mungkin berbahaya ?
Perubahan apa yang paling penting ?
Apa langkah selanjutnya ?
Bagaimana perubahan akan dilakukan ?

Ø Kembali lihat peta selama sesi. Hubungkan topik


kesehatan dan keselamatan kerja lainnya dengan bahaya
yang diidentifikasi di peta resiko.

184
Menggunakan Peta Resiko

Peta resiko membuat pekerja dapat mengidentifikasi bahaya terhadap


kesehatan dan keselamatan di tempat kerjanya. Menggunakan warna
spidol yang berbeda untuk menggambarkan tempat kerjanya, pekerja
mengidentifkasikan faktor resika dan juga memungkinan langkah
pengendalian. Juga membuat mereka mebuat sendiri target dan prioritas
keselamatan.

Keuntungan
Ø Peta resiko adalah visual – tidak membutuhkan membaca dan
menulis

Ø Peta bisa dipakai selama pelatihan dan perbaharui dimasa


depan.

Ø Peta dapat menolong pekerja memprioritaskan perubahan yang


diperlukan di tempat kerja.

Ø Tiap pekerja adalah “ahli” karena latihan yang ada berdasar


pada pengalamannya.
Kelemahan
Ø Peta resiko akan sulit dibuat jika peserta datang dari berbagai
tempat kerja.

Ø Peta resiko akan menyulitkan peserta yang bekerja pada


beberapa tempat dan tidak mempunyai tempat kerja yang tetap.

Petunjuk
Ø Gunakan kode warna dan bukan tulisan. Gunakan “kunci”
visual (berupa tabel) yang menerangkan bahaya apa yang
digambarkan oleh tiap jenis warna.

Ø Jika anda melihat ada peserta yang memiliki kesulitan membaca


dan menulis, beri dia peran utama dalam kegiatan ini.
Contohnya dengan menandai peta ketia grup mengidentifikasi
bahaya.

185
Contoh Permainan Peran :
“Selesaikan Cerita Marta”

Diadaptasi dari Program Kesehatan Kerja, Pelatihan Kesehatan dan


Keselamatan 24-jam

Waktu : 60-90 menit

Tujuan : untuk mendramatisir pengalaman pribadi orang yang


mengalami resiko kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

Kegunaan : Cocok untuk grup yang sudah membuat solid atau pada akhir
pelatihan.

Cara kerjanya :

Ø Baca cerita dibawah ini dengan keras. Lihat pada akhir cerita
bahwa keputusan harus diambil dan sang tojoh utama tidak tahu
apa yang harus dilakukan.

Ceritanya : Martha baru saja mulai bekerja diperusahaan kecil yang


membersihkan peralatan pabrik. Martha menerima peralatan yang kotor
dari berbagai pabrik dan harus membersihkannya menggunakan berbagai
macam cairan pelarut.

Atasannya memberi respirator untuk digunakan tapi tidak menjelaskan


bagaimana cara memakainya. Martha pulang kerumah dengan perasaan
kantuk dan pusing pada hari pertama. Dia ciruga bahwa sesuatu
ditempatnya kerja adalah penyebabnya.

Ø Mintalah peserta untuk mendiskusikan cerita tersebut, dan


berdasarkan dari pengalaman mereka, “menyelesaikannya”.
Buat mereka mendramatisir aksi yang seharusnya diambil
Martha.

Ø Mereka harus memperhatikan hak-hak Martha sebagai pekerja


dan orang-orang yang bisa dimintainya tolong. Termasuk
anggota komite kesehatan dan keselamatan kerja, rekan kerja,
atau inspektur pabrik.

Ø Peran yang ada : Martha, atasannya, rekan kerja,


penjaga/pelayan pabrik.

186
Ø Setelah bermain peran, tanyakan komentar dari seluruh grup

Menggunakan Permainan Peran

Permainan peran mendramatisir situasi atau kejadian. Anggota kelas


bermain sebagai orang yang terlibat pada kasus tersebut. Skenario harus
dibuat agar membangkitkan partisipasi untuk : (1) melakukan berbagai
cara untuk mengatasi masalah (2) mengekspresikan pendapat yang
berbeda menyenai masalah tersebut (3) mendidik kelas mengenai suyek
tersebut.

Pelatih hanya akan memberikan skenario awal. Peserta akan menentukan


langkah yang akan diambil oleh para pemeran.
Keuntunggan
Ø Membangkitkan keterlibatan aktif

Ø Dapat menghidupkan suasana

Ø Amat berguna bagi peserta yang belajar lebih baik dengan


“berbuat” dibandingkan dari membaca atau mendengar.

Ø Tidak membutuhkan bahan tertulis

Ø Membangkitkan kerjasama tim


Kerugian
Ø Beberapa peserta akan merasa tidak nyaman berperan didepan
kelompok

Ø Tujuan yang diinginkan dapat terlupa oleh peserta yang bermain


peran.

187
Kegiatan : Kaos Toxikologi

Kegiatan 1 : Bagaimana Zat Kimia Masuk ke Dalam Tubuh ?


Bahan : Kaos Tox dan lembar “Bagaimana Zat Kimia Masuk
ke Dalam Tubuh?”
Waktu yang dibutuhkan : 10 menit

Langkah :

1. Mintalah seorang peserta untuk maju ke depan dan


menggunakan kaos Tox.

2. Bahas tentang bagaimana zat kimia masuk ke dalam tubuh.


Gunakan model anda untuk menggambarkan “jalan masuk”.
Bahas bagaimana zat kimia masuk melalui : hidung
(bernapasan), mulut (bernapas, mendekatkan tangan ke mulut
ketika merokok atau makan), dan kulit (terserap). Gunakan
lembar “Bagaimana Zat Kimia Masuk ke Dalam Tubuh ?”.

3. Beri contoh bagaimana bahan kimia berlainan dapat


mempengaruhi tubuh. Bagian tubuh yang terpengaruh disebut
“organ target”. Contohya, pelarut mempengaruhi jaringan
syaraf dan hati, dan asbes mempengaruhi paru-paru.
Hubungkan hal ini dengan pengalaman peserta dengan
menanyakan apakah bahan kimia yang mereka pakai dan
gunakan “Tabel Bahaya Racun” untuk mengetahui organ yang
terpengaruh oleh bahan kimia tersebut.

188
Kegiatan 2 : Bagaimana Bahan Kimia Mempengaruhi Tubuh ?
Bahan : Lembaran peraga, spidol, kaos Tox, dan lembar
“Bagaimana Bahan Kimia Mempengaruhi Tubuh ?”,
dan “Tabel Bahaya Racun”
Waktu yang dibutuhkan : 15-20 menit

Langkah :

1. Pimpin diskusi mengenai efek kesehatan yang akut dan kronis,


menggunakan model kaos sebagai alat bantu visual.

2. Tanyai peserta,”Pengaruh kesehatan apa yang anda rasakan


segera setelah anda terkena bahan kimia tersebut ?” Buat daftar
dari jawaban di lembar peraga. Kemudian tanyakan “Apakah
ada gangguan kesehatan yang baru terasa setelah beberapa lama
?” Selagi lagi, buat daftar jawaban di lembar peraga.

3. Buat kesimpulan dengan meringkas perbedaan antara gangguan


kesehatan yang akut dan kronis :

Efek akut timbul segera atau setelah beberapa jam terkena


bahan kimia. Contohnya luka bakar karena asam, rasa kantuk
karena menghirup uap pelarut. Efek akut dapat memperingatkan
anda atas keberadaan masalah.

Efek kronis timbul perlahan dan berlangsung lama. Anda dapat


bekerja dengan bahan kimia sekarang, namun tidak mengalami
gangguan kesehatan selama bertahun-tahun. Banyak gangguan
kesehatan yang serius adalah efek yang kronis. Contohnya
metilen klorida yang menyebabkan kanker, trikloroetilen yang
menyebabkan kerusakan hati. Karena efek kronik timbul dengan
perlahan, pekerja harus waspada akan efek ini, dan melindungi
diri untuk masa depan.

Banyak bahan kimia yang menimbula efek yang akut dan


kronis. Jika masih ada waktu, mintalah peserta melihat “Tabel
Bahaya Racun” untuk contoh-contoh lain.

4. Kembali pada daftar yang dibuat oleh peserta, dan jawab semua
pertanyaan mengenai efek akut dan kronis.

189
5. Gunakan model kaos untuk menggambarkan perbedaan antara
efek kesehatan lokal dan sistemik.

Efek kesehatan lokal terjadi segera setelah kontak dengan kulit


, mata, hidung, mulut, dan tenggorokan. Contohnya, luka bakar
karena asam, dan gatal pada hidung karena amonia.

Efek kesehatan yang sistemik terjadi ketika bahan kimia


masuk ke dalam darah dan didistribusikan ke organ diseluruh
tubuh. Contohnya, debu timbal yang masuk melalui mulut,
namun efeknya akan terasa pada otak, sistem reproduksi dan
bagian tubuh lainnya.

Kegiatan 3 : Ringkasan / Langkah Selanjutnya


Bahan : Lembaran peraga dan spidol
Waktu yang dibutuhkan : 10 menit

Langkah :

1. Buat kesimpulan dengan menanyakan peserta bagaimana


mereka akan menggunakan informasi yang sudah didapat pada
sesi ini. Tanyakan “Apa yang akan anda lakukan selanjutnya,
setelah apa yang kita bahas dikelas ?”

2. Jika waktu masih ada, mintalah peserta membagikan idenya,


dan grup dapat saling mendukung dan memberi saran. Jika
waktu terbatas, mintalah beberapa peserta saja untuk
membagikan idenya dan mendapatkan input dari grup.

3. Buat ringkasan dengan pesan kunci. Misalnya, “Kimia


mempengaruhi tubuh dengan berbagai cara. Beberapa pengaruh
kesehatan akan timbul dalam jangka pendek, sementara yang
lain akan timbul setelah beberapa tahun. Jika anda atau rekan
kerja anda merasakan gejala tersebut, berarti ada masalah
dengan tempat kerja anda. Bahkan jika anda tidak merasakan
suatu gejala, anda mungkin beresiko untuk terkena efek kronis.
Inilah pentingnya mengerti mengenai bahan kimia yang anda
pakai dan efek kesehatan yang bisa ditimbulkannya.

190
KEGIATAN : PERMAINAN TELAAH EFEK
TERHADAP KESEHATAN

Kegiatan 1 : Pendahuluan
Bahan :-
Waktu yang dibutuhkan : 5 menit

Langkah :

1. Bagi peserta dalam kelompok kecil. Jelaskan permainannya:

l Grup akan menjawab pertanyaan secara bergilir

l Pelatih akan membaca pertanyaan dengan keras

l Grup akan mendapat 30 detik untuk mendiskusikan


pertanyaan sebelum memberikan jawaban.

l Grup akan mendapatkan satu poin setiap kali menjawab


dengan benar. Jika jawaban tidak tepat, grup yang lain akan
mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan. (variasi :
pelatih memberikan jawaban yang tepat dan maju ke
pertanyaan selanjutnya)

191
Kegiatan 2 : Permainan Telaah Efek Terhadap Kesehatan
Bahan : pertanyaan, lembar peraga, spidol, permen atau
hadiah lain
Waktu yang dibutuhkan : 10-20 menit

Langkah :

1. Ikuti langkah yang dibahas pada kegiatan 1 hingga semua


pertanyaan dijawab.

2. Catat nilai yang didapat pada lembar peraga

3. Jika anda selesai, beri permen atau hadiah pada semua peserta

Kegiatan 3 : Ringkasan
Bahan :-
Waktu yang dibutuhkan : 5-10 menit

Langkah :

1. Jawab semua pertanyaan yang timbul selama permainan

Contoh Pertanyaan untuk Permainan ini :

1. Beri contoh dari efek kronis yang disebabkan oleh bahan kimia.
Mengapa ini disebut efek kronis ?

2. Beri contoh efek akut yang disebabkan oleh bahan kimia.


Mengapa ini disebut efek akut ?

3. Jelaskan bagaimana bahan kimia memasuki tubuh. (beri 3


contoh)

4. Organ-organ apa saja yang dapat dirusak oleh bahan kimia


beracun ?

192
5. Mengapa pekerja penting untuk tahu bahan kimia apa yang
dipakainya dan bagaimana efeknya terhadap tubuh ?

6. John bekerja dengan bahan kimia tiap hari. Kemarin ia lupa


mencuci tangan sebelum makan siang. Apakah mungkin bahan
kimia masuk ke badannya tanpa disadarinya ? Bagaimana
prosesnya ? Bagaimana hal ini bisa dicegah ?

7. Beri contoh dari efek kesehatan lokal. Mengapa ini disebut lokal
dan bukan sistemik.

8. Dosis bahan kimia adalam jumlahnya yang memasuki tubuh.


Semakin besar dosisnya, semakin banyak kerusakan yang
diakibatkan. Sebutkan dua jalan untuk mengurangi dosis bahan
kimia yang masuk ke tubuh selama bekerja.

9. Sebutkan dua faktor yang menentukan apakah seseorang yang


menghadapi bahan kimia akan menjadi sakit.

10. Ciptakan dua pertanyaan yang anda akan tanyakan untuk


mengetahui apakah masalah kesehatan pekerja berhubungan
dengn pekerjaannya ?

Catatan : Pelatih dapat menemukan jawaban dari pertanyaan diatas pada rencana
pelajaran “Kaos Toxikologi” dan “Apa yang mempengaruhi resiko ?”.

193

Anda mungkin juga menyukai