Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam kehidupan kita sehari-hari, secara langsung maupun tidak langsung, sebagian
dari kita pernah berhubungan dengan hasil penerapan Bioteknologi bidang Kesehatan.
Salah satu contohnya adalah insulin yang telah digunakan untuk mengobati penyakit
diabetes. Penyakit diabetes pada manusia diobati dengan insulin manusia.
Biotekhnologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobilogi,
biokimia, genetika, dan biologi monokuler. Definisi bioteknologi secara klasik atau
konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya
untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Sedangkan jika ditinjau secara modern, bioteknolofi adalah pemanfaatan agen
hayati atau bagian-bagian yang sudah direkayasa secara in vitro untuk mrenghasilkan
barang dan jasa pada skala industri.
Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan
memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya misalnya bakteri dan
kapang. Selain itu bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang
dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri.
Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan
perubahan atau ransformasi kimia yang diinginkan. Transformasi kimia itu lebih lanjut
dapat dibagi menjadi dua sub bagian, yakni:
a. Pembentukan suatu produk akhir yang siinginkan, contohnya enzim anti biotik,
asam orgainik dan steroid.
b. Penguraian bahan sisa produksi, contohnya buangan air limbah, destruksi
buangan industri, atau tumpahan minyak.
Dewasa ini, penerapan bioteknologi sangat penting diberbagai bidang, misalnya di
bidang pengolahan bahan pangan, farmasi, kedokteran, pengolahan limbah dan
pertambangan. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai salah satu penerapan
bioteknologi tersebut yaitu pada bidang kesehatan, khususnya dalam pembuatan obat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana ruang lingkup bioteknologi dalam industry obat-obatan.
2. Apa saja contoh bioteknologi dalam indurstri obat dan prosesnya

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui ruang lingkup dan komponen bioteknologi dalam industry obat-obatan.
2. Mengetahui contoh bioteknologi dalam indurstri obat dan prosesnya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ruang lingkup Bioteknologi dalam Industri Obat-obatan


Bioteknologi dalam industry obat-obatan sering disebut juga dnegan istilah
bioteknologi farmasi. Bioteknologi farmasi merupakan penerapan dan pengembangan
bioteknologi dalam bidang farmasi/obat-obatan yang menunjang perbaikan kesehatan
makhluk hidup. Bioteknologi farmasi saling berhubungan dengan bioteknologi
kedokteran dimana dalam bioteknologi farmasi mengkaji beberapa organisme model
(mencit, tikus, ayam, yeast, lalat buah, cacing, dan zebrafish) untuk mengidentifikasi
penyakit genetik dan kesesuaian penggunaan terapi gen dalammengetahui keefektifan
dan keamanannya sebelum melakukan tindak lanjut klinis pada manusia.
Bioteknologi Farmasi memegang peranan penting dalam perkembangan
tindakan medis untuk pengobatan suatu penyakit. Thieman (2004) menjelaskan bahwa
umumnya teknik yang digunakan dalam bioteknologi kedokteran menggunakan
pendekatan molekular untuk mendeteksi penyakit genetik yangberhubungan dengan
ketidaknormalan kromosom dan kerusakan gen.
Focus utama dalam bioteknologi farmasi adalah penemuan dan pengembangan
obat dengan memanfaatkan agen-agen biologi. Diantara berbagai produk bioteknologi
farmasi, salah satu contohny adalah pengembangan hormone insulin bagi penderita
diabetes serta penemuan berbagai jenis antibiotic. Bidang bioteknologi farmasi ini
terus berkembang hingg akini demi memenuhi kebutuhan akan kesehatan bagi
manusia.
Bioteknologi farmasi erat kaitannya dengan bioteknologi dalam bidang
kedokteran. Hal ini berpengaruh dalam pengembangan obat-obatan dan tindakan
terhadap suatu penyakit.

2.2 Contoh bioteknologi dalam bidang industri obat


Bioteknologi dalam industri obat berfokus pada pemanfaatan bagian makhluk
hidup dalam mengobati suatu penyakit. Dalam bidang ini, penerapan bioteknologi
telah menghasilkan beberapa produk seperti antibiotic, vaksin, hormone, dan produk
farmasi lainnya. Produk-produk ini dapat meningkatkan kesejahteraan manusia di
bidang kesehatan.
Berikut ini bberapa jenis bioteknologi dalam bidang farmasi, yaitu :
1. Pembuatan Antibiotik
Antibiotic adalah suatu zat yang dapat menghambat bertumbuhnya
mikroorganisme lain, terutama organisme yang bersifat parasit.
Pengembangan antibiotic dalam bidang farmasi dan kedokteran bermula
sejak tahun 1940 yang ditandai dengan penerapan terapi dan produksi
penisilin. Menurut Budiyono (2001) tyerdapat empat golongan utama
antibiotic yaitu :
a. Penisilin, merupakan antibiotic pertama dan banyak diteliti mengenai
proses seleksi dan mutasi, serta proses fermentasi dalam upaya
memperoleh antibiotic yang lebih baik dan dengan harga yang lebih
terjangkau.
b. Tetrasiklin
c. Sefalosporin merupakan senyawa lain yang mampu membunuh bakteri
yang bersifat resisten terhadap penisilin. Misalnya digunakan untuk
melawan Staphylococcus (bakteri penyebab pneumonia)
d. Streptomisin, merupakan antibiotic yang berkerja dengan mencegah
pertumbuhan protein pada bakteri. Steptomisin digunakan untuk
mengobati penyakit tuberculosis (TBC).
Penggunaan antibiotika terutama untuk penyakit yang bersifat infeksi
dapat beresiko menyebabkan resistensi. Maka dari itu para peneliti terus
berninovasi untuk mengembangkan antibiotic dan mengurangi potensi
resistansi.
Pencarian antibiotic baru dapat dilakukan dengan cara fusi sel
mikroorganisme yang mampu memproduksi antibiotic. Membrane luar
yang kuat yang menyelubungi sel bakteri dikelupas sehinga menghasilkan
protoplas. Protoplas ini naniny akan melakukan peleburan sel dengan
bantuan bakteriofage atau bahan kimia tertentu sehingga terbentuk hibrida
atau sel rekombinan yang mengandung materi genetic dari dua sel atau
lebih. Sel yang mengalami fusi dapat berasal dari galur yang sama atau
berbeda sama-sekali. Dengan teknik fusi ini, dapat dimungkinkan
terbentuk antibody lama yang termodifikasi atau antibiotic baru dari gen
yang belum terekspresikan. Dengan teknik ini, para peneliti telah berhasil
membentuk antibiotic berbeda dari bakteri Actynomycetes.
2. Vaksin
Pembuatan vaksin menerapkan teknologi DNA rekombinan. Prinsip
kerja dari vaksin adalah beberapa mikroorganisme digunakan untuk
menghambat kemampuan mikroorganisme pathogen. Suatu
mikroorganisme dikatakan pathogen apabila menghasilkan senyawa
bersiat toksik bagi tubuh manusia. Selain itu beberapa bagian tubuh
mikroorganisme seperti membrane sel dan flagel dapat berpotensi
menimbulkan penyakit. Hal ini dikarenakan bagian tersebut memiliki
kemungkinan terdiri dari protein asing bagi tubuh. Senyawa dan protein
asing ini disebut antigen atau senyawa penyebab penyakit.
Gen yang mengkode antigen akan diisolasi dari mikroba yang
bersangkutan. Kemudian gen ini disisipkan pada plasmid mikroba yang
sama, tetapi sudah dilemahkan sehingg atidak berbahaya. Mikroorganisme
ini menjadi tidak berbahaya karena sudah dihilangkan bagian yang dapat
menyebabkan penyakit. Mikroorganisme yang telah disisipi gen ini akan
menjadi antigen murni. Bila antigen ini disuntikkan pada tubuh manusia,
maka system kekebalan tubuh manusia akan membentuk senyawa
antibodi.
3. Pembuatan Insulin
insulin merupakan hormone yang berfungsi untuk menurunkan kadar
glukosa dalam sel. Kadar insulin yang rendah dapat mengurangi
penyerapan glukosa pada tubuh. Teori yang ada mengatakan bahwa
seseorang ≥45 tahun memiliki peningkatan resiko terhadap terjadinya
diabetes dan intoleransi glukosa yang di sebabkan oleh faktor degeneratif
yaitu menurunya fungsi tubuh, khususnya kemampuan dari sel β dalam
memproduksi insulin untuk memetabolisme glukosa (Betteng et al., 2014).
Maka dari ity diperlukan suatu teknik untuk memperoleh tambahan
insulin. Melalui rekayasa genetika, dapat diperoleh hormone insulin untuk
mencukupi kebutuhan. Insulin ini diperoleh dengan metode transplantasi
gen (mencangkokkan gen) ke dalam plasmid bakteri. Proses pembuatan
insulin dengan teknik DNA rekombinan yaitu :
a. . Mengidentifikasi dan mengisolasi gen penghasil insulin dari sel
pankreas
manusia:
1) Mula-mula mRNA yang telah disalin dari gen penghasil insulin
diekstrak dari sel pancreas. Kemudian enzim transcriptase
ditambahkan pada mRNA bersamaan dengan nukleotida
penyusun DNA. Enzim ini menggunakan mRNA sebagai
cetekan untuk membentuk DNA berantai tunggal. DNA ini
kemudian dilepaskan dari mRNA.Enzim DNA polymirase
digunakan untuk melengkapi DNA rantai tunggal menjadi ranati
ganda, disebut DNA komplementer (c- DNA), yang merupakan
gen penghasil insulin.
2) Melepaskan salinan gen penghasil insulin tersebut dengan cara
memotong kromosom secara khusus menggunakan enzim
retrikasi.
3) Mengekstrak plasmid dari sel bakteri, kemudian membuka
plasmid dari sel bakteri dengan menngunakan enzim retrikasi
lain. Sementara itu, di dalam serangkain tabung reaksi atau
cawan petri, gen penghasil insulin manusia dalam bentuk c-
DNA disiapkan untuk dipasangkan pada plasmid yang terbuka
tersebut.
4) Memasang gen penghasil insulin kedalam cincin plasmid. Mula-
mula ikatan yang terjadi masih lemah, kemudian enzim DNA
ligase memperkuat ikatan ini sehingga dihasilkan molekul DNA
recombinan/plasmid recombinan yang bagus.
5) Memasukkan plasmid recombinan kedalam bakteri E.coli. Di
dalam sel bakteri ini plasmid mengadakan replikasi
6) Mengultur bakteri E.coli yang akan berkembang biak dengan
cepat menghasilkkan klon-klon bakteri yang mengandung
plasmid recombinan penghasil insulin. Melalui rekayasa
genetika dapat dihasilkan E.coli yangmerupakan penghasil
insulin dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang singkat.

4. Peranan Bioteknologi dalam Pengembangan Obat Herbal


Menurut Maksum R (2004) Peranan bioteknologi dalam budidaya,
multiplikasi, rekayasa genetika, dan skrining mikroba endofit yang dapat
menghasilkan metabolit sekunder sangat penting dalam rangka
pengembangan bahan obat yang berasal dari tanaman obat ini. Bahkan
dengan kemajuan yang pesat dalam bidang bioteknologi ini telah dapat
dihasilkan beberapa jenis tanaman transgenik yang dapat memproduksi
vaksin rekombinan. Beberapa teknik bioteknologi yang dapat digunakan
dalam pengembangan obat herbal diantaranya :
a. Kultur Jaringan
Tumbuhan memiliki sifat totipotency, artinya
perkembangbiakannya tidak hanya dari sel telur atau sperma saja
akan tetapi juga bisa berasal dari sel-sel akar, daun, batang, dan sel
tumbuhan lainnya. Hal inilah yang mendasari dikembangkannya
kultur jaringan bagi beberapa jenis tanaman obat. Hal ini dilakukan
untuk menghasilkan tanaman obat yang berkualitas baik dan
melakukan konservasi tanaman obat. Beebrapa upaya yang
dilakukan diantaranya regenerasi melalui sel callus, teknik
embryogenesis menggunakan sel somatic, dan system preservasi
beku untuk menyimpan berbagai jenis sel, embrio, meristem,
callus, maupun protoplas tumbuhan. Secara in vitro, kultur jaringan
juga dapat digunakan untuk memproduksi metabolit sekunder yang
merupakan komponen kimia yang digunakan sebagai bahan obat.
b. Rekayasa Genetika
Teknik rekayasa genetika dengan melakukan transformasi
genetik telah dilakukan untuk memanipulasi lebih dari 120 jenis
spesies dari sekitar 35 famili btanaman menggunakan perantara
bakteri Agrobacterium ataupun transformasi langsung (Birch
RG.,1997).
Transformasi genetik terhadap tumbuhan obat telah banyak
yang berhasil dilakukan. Beberapa diantaranya adalah transformasi
genetic menggunakan Agrobacterium tumafaciens terhadap
tanaman transgenic Azadirachta indica yang mengandung
rekombinan plasmid pTiA6 (Naina NS.,et.al 1989), Atropa
belladonna (Cucu N.,et.al.2002), dan Echinea purpurea dan terbukti
dapat meningkatkan komposisi alkaloid secara signifikan (Koroch
AR.,et.al.2002).
c. Mikroba Endofit
Mikroba endofit adalah mikrobayang hidup di dalam jaringan
tanaman pada periode tertentu dan mampu hidup dengan
membentuk koloni dalam jaringan tanaman tanpa membahayakan
inangnya. Setiap tanaman tingkat tinggi dapat mengandung
beberapa mikroba endofit yang mampu menghasilkan senyawa
biologi atau metabolit sekunder yang diduga sebagai akibat
koevolusi atau transfer genetik (genetic recombination) dari
tanaman inangnya ke dalam mikroba endofit
Berbagai jenis endofit telah berhasil diisolasi dari tanaman
inangnya, seperti Cryptocandin adalah antifungi yang dihasilkan
oleh mikroba endofit Cryptosporiopsis quercina yang berhasil
diisolasi dari tanaman obat Tripterigeum wilfordii, dan berhasiat
sebagai antijamur yang patogen terhadap manusia yaitu Candida
albicans, pestacin dan isopestacin dari endofit p.microspora yang
dapat menjadi zat antioksidan, dan masih banyak lagi.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Ruang lingkup bioteknologi dalam industry obat-obatan yaitu merupakan penerapan
bioteknologi dalam bidang farmasi/obat-obatan yang menunjang perbaikan kesehatan
makhluk hidup.
2. Beberapa contoh bioteknologi dalam industry obat-obatan diantaranya pembuatan
antibody, pembuatan vaksin, pembuatan insulin, dan dalam pengembangan tanaman
obat.
DAFTAR PUSTAKA
Betteng, R., Pangemanan, D., & Mayulu, N. 2014. Analisis Faktor Resiko Penyebab
Terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Wanita Usia Produktif Ii Puskesmas
Wawonasa. Jurnal e-Biomedik, 2(2): 400-410.
Budiyono, M.A.K. 2001. Bioteknologi Kedokteran Sebuah Kajian Bioetika. Jurnal Ilmiah
Bestari no 31, th XIV.
Cucu N., Gabriela, L. Gavrila. (2002). Genetically modified medicines plants. Transfer and
expression of a marker kanamycine resistance gene in Atropa belladonna plants. Rom
Biotechnol Lett. 7: 869-874.
Maksum R. 2004 Pemberian Vakasin melalui Tanaman Trangenik. Maj. Il.Kefarmasian
Indon. 1(1):1-9.
Maksum R. 2005. Peranan Mikrobiologi dan Mikroba Endofit dalam Pengembangan Obat
Herbal.Majalah Ilmu Kefarmasian Universitas Indonesia : 113-126.
Naina NS., PK Gupta, AF. Mascarenhas.1989. Genetic transformation and regeneration of
124 transgenic neem (Azadirachta indica) plants using Argobacterium. MAJALAH
ILMU KEFARMASIAN tumafaciens. Curr Sci. 58: 184-187
Solomon, Eldra P. 2005. Biology Edisi Kedelapan. Jakarta : Gramedia.
Sudjadi. 2008. Bioteknologi kesehatan. Yogyakarta: Kanisius
MAKALAH BIOTEKNOLOGI
BIOTEKNOLOGI DI BIDANG KESEHATAN

Disusun Oleh:

Diana Lestari 16312244027

Larasati Kurnia Ramadhan 16312244029

Pendidikan IPA I 2016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019

Anda mungkin juga menyukai