KARAKTERISTIK POMPA
g = Percepatan gravitasi ( m s 2 )
Besarnya koefisien gesek (f) dapat diketahui dari jenis aliran yang terjadi. Besarnya
koefisien gesek (f) untuk aliran laminer dapat dihitung dengan persamaan:
64
f ........................................................... (4.2)
Re
Besarnya koefisien gesek (f) untuk aliran turbulen dapat dihitung dengan persamaan
Darcy. Rumus ini berlaku atas dasar kerugian head untuk panjang pipa ratusan meter.
0,0005
f 0,02 ................................................ (4.3)
D
Dimana:
D = diameter dalam pipa (m)
dapat juga dicari melalui Moody Diagram dengan menarik garis harga Re diplotkan
harga Relative Roughness .
D
2. Head Loss Minor
Kerugian aliran yang disebabkan oleh adanya gesekan yang terjadi pada komponen
tambahan (asesoris) seperti Elbow, Valve, Fitting dan lain sebagainya sepanjang jalur
perpipaan disebut dengan Head Loss Minor. Besarnya Head Loss Minor tergantung
dari koefisien tahanan (f) asesoris yang digunakan.
v2
Hf ........................................................... (4.4)
2g
Dimana:
f = Koefisien kerugian gesek
v = Kecepatan aliran fluida ( m s )
(Geankoplis,1997).
3. Friction Head Loss
Friction Head Loss adalah energy yang berkurang sebagai adanya hasil turbulen yang
terbuat dari lingkungan antara permukaan pipa dengan aliran air. Pada pipa lurus,
Friksi tetap terjadi disepanjang pipa tetapi persamaan Darcy Weisbach dan Hazen
Willian adalah persamaan yang sering digunakan:
Hf = f × Lv2/D2g ........................................... (4.11)
Dimana:
Hf : Friction Head Loss (ft)
f : faktor gesekan pipa
L : panjang pipa (ft)
D : diameter pipa (ft) (Boyd, 1994).
Berikut ini adalah jenis-jenis Valve:
- Gate Valve
Gate Valve adalah jenis katup yang paling umum digunakan untuk mengisolasi bagian-
bagian dari sistem distribusi. Gagang yang naik turun sangat memudahkan operator
untuk mengamati apakah Valve sedang terbuka atau tertutup.
Keterangan gambar:
1. tangki supply 7. Gate Valve
2. pompa 8. tangki reservoir
3. manometer pipa U 9. Globe Valve
4. KWH-meter 10. Sight Glass
5. Pressure Gauge (manometer)
6. saklar pompa
Detail rangkaian alat:
Beda tinggi Tangki Reservoir dengan Tangki Supply (∆z): 4,67 m
1. Sistem perpipaan
˗ ukuran : ½ in – 40 sch
˗ bahan : Commercial Steel
˗ panjang : 736 cm
˗ Gate Valve : 2 buah
˗ Globe Valve : 1 buah
˗ tee : 5 buah
˗ Elbow 90º : 3 buah
2. Discharge Heat Manometer
˗ skala : 6 kg/cm3
3. Tangki Supply
˗ diameter : 59 cm
˗ jari-jari : 29,5 cm
˗ tinggi : 88 cm
4. Tangki Reservoir
˗ diameter : 59 cm
˗ jari-jari : 29,5 cm
˗ tinggi : 88 cm
5. Pompa
˗ Speed : 2850 rpm
˗ Such Head :9m
˗ Disc Head : 24 m
˗ Total Head : 33 m
6. Electric Source
˗ daya sebesar 220 volt / 50 Hz
˗ kapasitas maksimal sebesar 42 L/menit
˗ Output Power sebesar 125 watt
˗ 1 KWH setara dengan 900 putaran, 50 Hz, 230 Volt.
4.8. Data Pengamatan
A. Kalibrasi Laju Alir
Tabel 4.1. Data pengamatan kalibrasi laju alir berdasarkan bukaan Valve
Bukaan
t air h air V air Debit air Debit Air
Valve
(menit) (m) (m3) (m3/menit) (m3/menit)
(putaran)
1 0,006 0,00163 0,00163
2 0,02 0,00546 0,00273
30% 0,00246
3 0,032 0,00874 0,00291
4 0,038 0,01038 0,00259
1 0,01 0,00273 0,00273
60% 2 0,022 0,00601 0,00300 0,00288
3 0,034 0,00929 0,00309
4 0,04 0,01093 0,00273
1 0,011 0,00300 0,00300
2 0,023 0,00628 0,00314
70% 0,00304
3 0,035 0,00956 0,00318
4 0,042 0,01147 0,00286
1 0,014 0,00382 0,00382
2 0,025 0,00683 0,00341
90% 0,00341
3 0,036 0,00983 0,00327
4 0,046 0,01256 0,00314
B. Karakteristik Pompa
Tabel 4.2. Data pengamatan karakteristik pompa
Pressure
Bukaan Valve t air h air V air ∆H pipa U
gauge
(putaran) (detik) (m) (m3) (m)
(psig)
53,5 0,3 0,007 0,00191 0,002
30%
57,4 0,3 0,006 0,00163 0,01
57,6 0,3 0,009 0,00245 0,005
60%
55,5 0,3 0,008 0,00218 0,007
70% 57,2 0,3 0,01 0,00273 0,006
56,6 0,3 0,009 0,00245 0,007
56,9 0,3 0,009 0,00245 0,009
90%
55,8 0,3 0,1 0,00273 0,009
4.10. Grafik
8.6
8.5 y = 2.8233x + 7.203
R² = 0.8898
8.4
Efisiensi (%)
8.3
8.2
8.1
8
7.9
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Laju Alir (Gal/min)
0.0006
y = 0.0006x + 0.0002
0.0005
R² = 0.9941
0.0004
Wp/s (hp/s)
0.0003
0.0002
0.0001
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Laju Alir (gal/min)
Grafik 4.4. Hubungan laju alir dengan beda tekan pada pompa
4.11. Pembahasan
- Hubungan antara efisiensi kerja pompa terhadap laju alir secara teori dijelaskan
bahwa semakin besar laju alir (Q) maka efisiensi akan semakin besar pula. Pada
percobaan diperoleh bahwa laju alir dan efisiensi berbanding lurus. Pada laju alir
0,2705 gal/menit efisiensi pompa adalah 8%, efisiensi pompa akan meningkat
sampai laju alir pada 0,4453 gal/menit dengan efisiensi 8,4%. Pada percobaan
diperoleh bahwa laju alir dan efisiensi berbanding lurus. Hal ini dapat dilihat
pada grafik 4.1.
- Hubungan antara daya pompa dan laju alir secara teori yaitu makin besar laju
alir (Q) maka daya pompa akan semakin besar pula. Pada percobaan diperoleh
bahwa laju alir dan daya berbanding lurus. Pada laju alir 0,2705 gal/menit daya
pompa sebesar 0,02393 hp. Daya pompa akan semakin besar sampai pada laju
alir 0,4453 gal/menit dengan daya pompa 0,02715 hp. Hubungan antara laju alir
dan daya pompa yang berbanding lurus dapat dilihat pada grafik 4.2.
- Hubungan antara tinggi tekan terhadap laju alir secara teori disebutkan bahwa
makin besar laju alir (Q) maka tinggi tekan (P) akan semakin kecil. Akan tetapi,
pada percobaan diperoleh tinggi tekan yang konstan yakni 29454,158 N/m2
dengan laju alir 0,2705 gal/menit sampai laju alir 0,4453 gal/min. Hal ini tidak
sesuai dengan teori dapat dilihat pada grafik 4.3. Hal ini terjadi karena kurang
bekerja dengan baik Pressure Gauge dalam mengukur tekanan yang terjadi
dalam aliran ataupun kurang telitinya praktikan dalam membaca angka yang
tertera pada Pressure Gauge.
- Hubungan antara besar bukaan dan daya pompa persatuan waktu secara teori
yaitu semakin besar bukaan maka daya pompa persatuan waktu (Wp/s) akan
semakin kecil. Dari hasil percobaan didapatkan pada bukaan 1 daya pompa
persatuan waktu sebesar 0,0037 hp/s, nilai daya pompa tersebut akan mengalami
peningkatan sampai daya pompa sebesar 0,0048 hp/s pada besar bukaan 3. Hasil
ini tidak sesuai dengan teori. Nilai daya pompa persatuan waktu yang didapatkan
meningkat dengan semakin besarnya bukaan diakibatkan karena ketidaktelitian
dalam membaca ataupun mengatur waktu dalam Stopwatch. Hubungan antara
besar bukaan terhadap daya pompa persatuan waktu dapat dilihat pada grafik
4.3.
4.12. Kesimpulan
- Hubungan antara laju alir terhadap efisiensi adalah berbanding lurus
- Hubungan antara laju alir terhadap daya pompa adalah berbanding lurus
- Hubungan antara laju alir terhadap tinggi tekan adalah berbanding terbalik.