Anda di halaman 1dari 22

PANDUAN PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN

SARANA DAN PRASARANA

RUMAH SAKIT PRATAMA TANGUWISIA

I. PENGERTIAN

Pemeliharaan sarana dan prasarana adalah kegiatan untuk menjaga


kehandalan sarana dan prasarana agar selalu dalam keadaan layak fungsi.

Rumah sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Fasilitas adalah segala sesuatu hal yang menyangkut Sarana, Prasarana


maupun Alat (baik alat medik maupun alat non medik) yang dibutuhkan oleh
rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi pasien.

Sarana adalah Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata
maupun teraba oleh panca indra dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan
(umumnya) merupakan bagian dari suatu gedung ataupun bangunan gedung itu
sendiri.

Prasarana adalah Benda maupun jaringan / instalasi yang membuat suatu


sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

II. RUANG LINGKUP

1 Arsitektur bangunan
2 Utilitas/ pendukung
3 Halaman

III. TATA LAKSANA

A. ARSITEKTUR

1
Yang termasuk di dalam pemeliharaan di bagian arsitektur adalah sebagai
berikut :

1. Pemeliharaan lantai
2. Pemeliharaan gedung
3. Pemeliharaan pintu dan jendela
4. Pemeliharaan plafon
5. Pemeliharaan atap

Untuk pemeliharaan dari Lantai, Dinding, Pintu dan Jendela serta Plafon
menjadi tanggungjawab Cleaning Service, dan apabila ada kerusakan yang
memerlukan perbaikan dan penggantian maka Bagian atau Instalasi dimana
kerusakan terjadi wajib segera melaporkan ke bagian Pemeliharaan Sarana Rumah
Sakit .

Untuk Pemeliharaan Atap di Rumah Sakit pemeliharaannya meliputi


pembersihan sampah yang dilakukan setiap seminggu sekali dan 3 (tiga) bulan
sekali untuk pembersihan rumput. Perbaikannya meliputi pembongkaran atap
yang rusak dan pemasangan kembali dengan atap yang baru. Demikian juga
dengan pemeliharan dan perbaikan talang. Baik talang yang tegak maupun
dengan talang yang datar.

Pembersihan meliputi pembersihan dari sampah yang menyumbat di dalam


talang dan organisme botani seperti rumput/lumut, dan pemasangan paku pada
klem – klem yang lepas.

Apabila talang tebuat dari PVC, talang yang berlubang, lepas sambungan
diperbaiki dengan mengganti talang PVC yang baru.

B. UTILITAS

a. Air Conditionong Unit

2
Yang termasuk dengan Air Conditioning (AC) unit adalah : Window unit :
Split Unit, dan Package unit.

Pemeliharaan :

1. Dilakukan pembersihan atau penyekaan pada rumah unit, (case unit)


menyeka menggunakan kain atau sikat pembersih dan detergen, dilakukan
setiap sebulan sekali.

2. Dilakukan pembersihan atau penyekaan pada komponen heat exchanger


condensor, koil pipa evaporator, filter (saringan) dan panci penampung.
Pembersihan dilakukan dengan cara mengeluarkan window AC dari
rumahnya kemudian dibersihkan mengunakan sikat atau kain pembersih,
deterjen dan compressor angin. PEmeliharaan dilakukan 3(tiga) bulan
sekali.

3. Dilakukan pengisian refrigerant dengan cara memasukkan refrigerant ke


dalam pipa unit melalui lubang pengisian yang telah ada. Jenis refrigerant
yang digunakan adalah Freon R-12,R-22 atau fluida lain yang ditentukan
oleh pabrik pembuatnya. Pengisian dilakukan bila dianggap perlu.

Perbaikan :

1. AC Split. Dilakukan penggantian isolasi pipa tembaga atau kuningan atau


jenis lain bila ditemui adanya bagian/daerah isolasi yang rusak tersebut
sekeliling pipa kemudian diganti dengan isolasi dari salah bahan yang
tersebut di bawah ini :

1. Asbestos, serat gelas kemudian dilapisi bahan yang tahan air.

2. Magnesium karbida, kalsium silikat, busa polietilen kemudian


dilapisi bahan tahan air. Ketebalan bahan isolasi disesuaikan
dengan ketentuan pabrik pembuat AC atau minimal 20.

2. AC Package

3
1. Bila terjadi kerusakan tali kipas atau kendor dilakukan penggantian
atau penyetelan. Bila terjadi kerusakan tali kipas maka tali kipas
harus diganti dengan cara mengatur posisi motor penggerak
sedemikian, sehingga tali kipas dapat diganti dan kemudian diatur
kembali pada posisi yang sesuai dengan ketentuan tegangan tali
kipas dari pabrik pembuatnya dan dilakukan pada saat blower tidak
beroperasi. Pemeriksaan kondisi tali kipas ini dilakukan setiap
minggu. Baut – baut yang ditemukan dalam keadaan kendor pada
saluran pipa refrigeran dilakukan pengokohan. Pengokohan baut
yang kendor, disesuaikan dengan petunjuk dari pabrik pembuat AC
tersebut. Pemeriksaan kondisi baut dilakukan setiap minggu.

2. Dilakukan penyetelan termostat pendingin sesuai dengan


kebutuhan pendinginan di dalam ruangan dengan cara mengatur
termostat pada kondisi temperatur ruangan yang diinginkan.
Pemeriksaan kondisi penunjukan thermostat dilakukan setiap

3. Chiller Pemeliharaan :

1. Dilakukan pembersihan atau penyetelan terhadap permukaan luas


unit chiller ini dengan cara menyeka dengan kain atau dengan sikat

2. Dilakukan pembersihan terhadap komponen pipa air pendingin


kondensor dan koil pipa pendingin evaporator dengan cara
membuka bagian penutup mesin chiller yang telah ditentukan oleh
pabrik pembuatnya. Pembersihan dilakukan pada saat mesin chiller
tidak beroperasi, dan dilakukan 6 (enam) bulan

3. Untuk penggantian refrigerant mesin chiller dilakukan sesuai


petunjuk mesin tersebut, karena setiap mesin chiller mempunyai
spesifikasi yang

4. Fluida yang digunakan adalah R-22,R11 atau refrigerant lain sesuai


petunjuk pabrik. Penggantian dilakukan bila dianggap

4
b. Pompa

Yang termasuk dalam lingkup pompa adalah pompa AC, air bersih, air
kotor,hydran dan sprinkler.

Pemeliharaan :

1) Pembersihan

Pembersihan debu dilakukan pada saat pompa tidak beroperasi dengan


mengunakan kain. Pembersihan dilakukan seminggu sekali.

2) Pelumasan

Pelumasan dilakukan pada poros berputar dengan menggunakan minyak


pelumas sesuai ketentuan. Pelumasan dilakukan enam bulan sekali.

Perbaikan kecil :

1) Pengecatan

Pengecatan terhadap badan pompa yang cacat permukaan dilakukan pada


saat pompa tidak beroperasi. Sebelum pengecatan dilakukan terlebih
dahulu disikat dengan amplas besi, setelah itu dibersihkan kemudian
dilakukan pengecatan sesuai dengan bahan cat besi.

2) Penggantian

Penggantian sekat mekanis (seal) dilakukan bila terjadi kebocoran.

C. Perpipaan

Pemeliharaan. Pembersihan terhadap debu pada pipa power house dengan


menggunakan kain. Pembersihan dilakukan sebulan sekali.
Pemeliharaan : Pembesihan terhadap debu pada pipa power house dengan
menggunakan kain. Pembersihan dilaksanakan sebulan sekali.

5
Perbaikan kecil :

1) Pengecatan

Pengecatan dilakukan terhadap pipa – pipa yang cacat permukaannya.


Sebelum pengecatan dilakukan terlebih disikat dengan amplas kecil,
setelah itu dibersihkan, kemudian dilakukan pengecatan.

2) Penggantian

Bila ditemukan kebocoran pada pipa sambungan dan katup maka harus
dilakukan penggantian.

D. Komunikasi dalam gedung

Yang termasuk lingkup komunikasi dalam gedung adalah tata suara dan
telepon

1. Tata suara

a) Tape deck

Pemeliharaan :

Pembersihan kotoran pada head dilakukan dengan head spray, bila terjadi
penurunan kualitas suara.

Perbaikan kecil :

Apabila permukaan head sudah tipis – tipis, karet – karet sudah getas perlu
dilakukan penggantian.

b) Packing Microphone

Pemeliharaan :

Pembersihan permukaan dari kotoran dilakukan dengan kain lap kering.


Pembersihan dilakukan setiap 1 bulan.

6
c) Volume control

Pemeliharaan :

1) Pembersihan permukaan dari kotoran dilakukan dengan kain lap,


sedangkan kemacetan pada kontak mekaniknya dibersihkan dengan
contact cleaner. Pembersihan dilakukan setiap 3 bulan.

2) Knop yang longgar dapat dilakukan penyetelan atau penguatan dengan


obeng.

Perbaikan kecil :

Knop yang aus dapat dilakukan penggantian dengan elemn yang sama.

d) Speaker

Pembersihan permukaan dari debu dilakukan dengan kuas.

2. Telefon

a) Pesawat telefon

Pemeliharaan :

Headset dibersihkan dengan kain lap, sedangkan microphone sebaiknya


dilakukan dengan compressor angin. Pembersihan dilakukan sebulan
sekali.

b) Jack/outlet telefon

Pemeliharaan :

Dilakukan penyetelan dengan obeng bila jack/ outlet telefon longgar.

Perbaikan kecil :

Bila terjadi kerusakan dilakukan penggantian.

7
c) Main Distribution Frame (MDF)

Pemeliharaan :

1) Debu yang terdapat pada MDF dibersihkan dengan kuas.

2) Kabel – kabel yang longgar pada terminal kabel diperkuat dengan


obeng ataupun dengan penyolderan.

d) P A B X

Pemeliharaan :

Pembersihan kotoran pada PABX yang menggunakan relay dilakukan


dengan contact cleaner.

E. Pemeliharaan listrik

Komponen yang termasuk dalam lingkup pemeliharaan listrik meliputi :


armatur lampu, saklar, stop kontak, pembumian, instalasi kabel dalam gedung,
panel listrik dan UPS.

A. Armatur Lampu

1) Kotak lampu pijar/TL

Pemeliharaan :

Pembersihan terhadap debu yang menempel dilakukan dengan lap/kain


pembersih, jika sulit kain pembersih dicampur air dan glass cleaner. Kotak
TL bagian dalam harus dibuka dan dibersihkan dengan sapu ijuk. Ujung –
ujung kontak di lampu TL sering terjadi korosi.

2) Lampu

Perbaikan kecil : Bila lampu mati diganti baru.

8
3) Louvre

Pemeliharaan :

dilakukan pembersihan dari debu/kotoran yang menempel dengan


menggunakan kain bersih yang dicampur air atau glass cleanser. Dilakukan
setahun sekali.

Perbaikan kecil : bila louvre retak/pecah dilakukan penggantian atau


perbaikan secepat mungkin karena mempengaruhi deviasi sinar.

B. Saklar (Stop Kontak)

Pemeliharaan:

Saklar yang menggunakan pegas harus dibersihkan setiap setahun sekali.


Bagian dalam terutama pada kontak saklar harus bersih dari debu. Apabila
saklar dalam keadaan ON terjadi panas, segera harus diganti.

C. Stop Kontak (Tusuk Kontak)

Pemeliharaan:

Stop kontak dimaksud harus sering dilakukan pemeriksaan terutama pada


ruang bedah, poliklinik, dan ruang yang sering menggunakan alat portable
(pindah – pindah) karena sering ditusuk dan dilepas, sehingga kotak
kontak yang menjepit akan cepat aus. Perlu diperhatikan, agar stop kontak
ini selalu bersih. Kalau terjadi panas atau rusak segera diganti.

D. Instalasi Kabel Dalam Gedung

Pengukuran tahan isolasi dengan Merger dilakukan setiap 3 – 4 tahun


sekali. Apabila tahanan isolasi kabel kurang dari 250 kilo Ohm maka
instalasinya harus diperbaiki atau kabelnya harus diganti.

E. Panel Listrik

Pada panel ini pemeliharaannya lebih teliti, dengan mematikan tegangan


untuk service dan terlebih dahulu perlu koordinasi dengan UPF masing –

9
masin dan rumah tangga yang diketahui Direktur RS, karena di dalamnya
sering terdapat banyak debu dan harus dibersihkan dengan kuas dan lap
bersih. Pada sambungan mur antar kabel/busbar ke MCB/MCCB, fuse
yang putus harus diganti, lampu – lampu pilot, meter – meter yang rusak
diganti secepatnya. Udara disekitar panel dibebaskan dengan lembab.
Pengecekan karet – karet pintu panel setiap 6 bulan sekali, jika keadaannya
rusak agar diganti.

F. Transformator

Transformator perlu dilakukan pengecekan yang teliti. Untuk


transformator jenis kering perlu dilakukan pembersihan dari debu dengan
lap kering dan kuas dan diujung pole perlu dibersihan dengan amplas.
Untuk transformator jenis olie perlu dilakukan pengetesan daya isolator
dari olie trafo, dapat ditest setiap tahun sekali untuk type Conservatif dan 5
tahun sekali type Hematic atau akan dilakukan lebih awal jika terjadi
trouble shooting/short Circuit salah satu beban (pengetesan olie di LMK
PLN).

G. UPS (Uninterruptible Power Supply)

Pada ruangan – ruangan khusus (kelompok 2E), terdapat UPS. UPS perlu
perhatian khusus pada baterai, harus sering diperiksa/diganti jika dalam
indicator UPS sudah tidak dapat diisi kembali battery terdapat pole – pole
yang perlu yang perlu dibersihkan dan temperature ruangan diusahakan
19ºC. Untuk menjaga program – program yang ada dalam UPS yang
menggunakan microprocessor, setiap bulan 2 kali.

F. Pemeliharaan instalasi pengolahan air limbah

a) Saluran

Pemeliharaan dari saluran di atas secara periodic tiap bulan dapat berupa :

1) Penggelontoran air

2) Penyemprotan air dengan tekanan tinggi

10
3) Pengambilan endapan.

b) Lubang Pemeriksa (BakControl/ManHole)

Pemeliharaan lubang pemeriksa, sama dengan pemeliharaan saluran


tersebut di atas hanya frekuensinya lebih sering (2 minggu sekali).

c) Pemelihara Kloset

Dipergunakan hanya untuk membuang kotoran manusia. Penggelontoran


agar menggunakan air yang lebih banyak. Pembersihan dilakukan setiap
hari.

d) TangkiSeptik.

Pemeliharaan tangki septic pada prinsipnya hanya menguras endapan. Hal


ini dilakukan dengan seksama minimal 1 (satu) tahun maksimal 4 (empat)
tahun. Bila limbah cair banyak mengandung lemak/minyak maka tangki
septic dilengkapi dengan alat penangkap lemak.

e) Bak Pengumpul/Pengangkat.

Pemeliharaan biasa dilakukan pada unit ini bila terjasi pengendapan di


dalam bak pengumpul dan pompa dilakukan tiap 6 (enam) bulan.
Pengangkat baru dihidupkan disertai dengan penyemprotan air terhadap
semua permukaan yang kotor.

f) Instalasi Pengolahan Biologis Dengan Anaerobic Filter.

Pemeliharaan anaerobic filter adalah membersihkan sampah,


tanaman,lumut yang terdapat pada anaerobic filter. Pembersihan dilakukan
tiap minggu.

g) Bakpenampung lumpur

Pemeliharaan bak penampung lumpur adalah membersihkan kotoran,


lumut yang menempel pada dinding. Pembersihan dilakukan setiap 3 (tiga)
bulan.

11
h) Bak Pengering Lumpur. Pemeliharaan :

1. Pembersihan sampah, lumut dan tumbuhan lain.

2. Penambahan pasir secara berkala sesuai ketebalan yang diperlukan.

3. Pembersihan dilakukan setiap 3 (tiga) bulan.

i) Bak Kaporisasi. Pemeliharaan :

1. Pembersihan secara periodic endapan sisa kaporit.

2. Saluran pembubuh dibersihkan, sehingga aliran kaporit menjadi


lancar.

G. Pemeliharaan Plumbing

Plumbing rumah sakit adalah Segala sesuatu yang berhubungan dengan


pelaksanaan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan alat plumbing dan pipa
dengan peralatannya didalam gedung rumah sakit, yang bersangkutan dengan
system drainase saniter, drainase air hujan, vent, dan jaringan air bersih yang
dihubungkan dengan system kota atau system lain yang diperbolehkan.

H. Pemeliharaan system kebakaran

System Pemadam Kebakaran terdiri dari :

1) Hidran

Yang termasuk lingkup ini adalah Siamese, kopling, pilar hindran, box
hidran, nozzle dan pemipaan

a) Siamese/kopling/pilar hidran

Pemeliharaan: dilakukan penyeletan bila terjadi kebocoran.

Perbaikan kecil: untuk permukaan yang cacat perlu dilakukan pengecatan.

12
b) Slang gulung

Pemeliharaan: untuk menghindarkan terjadinya kemacetan/pembelitan


pada saat akan digunakan, slang gulung dirapihkan sesuai dengan
penggantung atau lilitan.

Perbaikan kecil: bila pada saat pengetasan rutin ada kebocoran pada slang
gulung, maka diadakan penggantian.

c) Box/kotak Hidran

Pemeliharaan: pelumasan dilakukan pada engsel pintu dengan bahan


pelumas (oli/gemuk) dilakukan 3 bulan sekali.

Perbaikan kecil: untuk bagian – bagian yang cacat atau warna telah kusam
dilakukan pengecatan.

d) Nozzle

Pemeliharaan: dilakukan pembersihan kotoran – kotoran pada


dipermukaan dari lubang nozzle dengan kain lap bila perlu dengan kimia.

Perbaikan kecil: dilakukan pernggantian apabila terjadi kerusakan pada


nozzle.

e) Perpipaan

Pemeliharaan dan perbaikan kecil lihat butir perpipaan.

2) Sprinkler.

Yang termasuk dalam lingkup ini adalah kepala springkler, gong motor air
dan perpipaan.

a) Kepala springkler

13
Pemeliharaan: perbersihan debu yang menempel pada kepala springkler
dengan menggunakan lap pembersih dilakukan dalam 3 bulan sekali.

Perbaikan kecil: penggantian kepala springkler bila ada yang pecah/rusak,


bahan disesuikan dengan data teknik yang ada.

b) Gong motor air

Pemeliharaan: dilakukan penyetelan terhadap posisi gong motor air dengan


dudukannya agar tidak mudah berubah setelannya.

3) Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Setiap APAR diperiksa 2 kali dalam setahun, yaitu: pemeriksaan dalam


jangka 6 bulan dan pemeriksaan dalam 12 bulan.

a) Pemeriksaan dalam jangka 6 bulan meliputi hal – hal sebagai berikut:

 Berisi atau tidaknya tabung, berkurang atau tidaknya tekanan


dalam jangka tabung, rusak atau tidaknya segel pengaman cartridge
atau tabung bertekanan dan mekanik penembus segel.

 Bagian – bagian luar dari tabung tidak boleh cacat termasuk handel
dan label harus selalu dalam keadaan baik.

 Mulut pancar tidak boleh tersumbat dan pipa pancar yang tepasang
tidak boleh retak atau menunjukan tanda-tanda rusak.

 Untuk alat pemadam ringan cairan atau asam soda, diperiksa


dengan cara mencampur sedikit larutan sodium bicarbonate dan
asam keras di luar tabung, apabila reaksinya cukup kuat, maka
APAR pemadam api tersebut dapat dipasang kembali.

 Untuk alat pemadam api ringan jenis busa, diperiksa dengan cara
mencampur sedikit larutan sodium bicarbonate dan aluminium
sulfat di luar tabung, apabila cukup kuat, maka alat pemadam api
ringan tersebut dapat dipasang kembali.

14
 Untuk APAR hidrokarbon berhalogen kecuali jenis tetrachloride
diperiksa dengan cara menimbang, jika beratnya sesuai dengan
aslinya dapat dipasang kembali.

 Untuk alat pemadam api karbon tetraklorida, diperiksa dengan cara


melihat isi cairan di dalam tabung dan jika masih memenuhi syarat
dapat dipasang kembali.

 Untuk APAR karbon dioksida harus diperiksa dengan cara


menimbang serta mencocokkan beratnya dengan berat tertera pada
APAR tersebut, apabila terdapat kekurangan berat sebesar 10%,
tabung pemadam api itu harus diisi kembali sesuai dengan berat
yang ditentukan.

b) Pemeriksaan jangka 12 bulan untuk semua alat pemadam yang


menggunakan tabung gas.

 Alat pemadam api jenis cairan dan busa dilakukan pemeriksaan


dengan membuka tutup kepala secara hati – hati dan dijaga supaya
tabung dalam posisi berdiri tegak, kemudian diteliti sebagai
berikut:

 Isi alat pemadam api harus sampai pada batas permukaan


yang telah ditentukan.

 Pipa selepas isi yang berada dalam tabung dan saringan


tidak boleh tersumbat atau buntu.

 Ulir tutup kepala tidak boleh cacat atau rusak, saluran


penyemprotan tidak boleh tersumbat.

 Peralatan yang bergerak tidak boleh rusak, dapat bergerak


dengan bebas, mempunyai rusuk atau sisi yang tajam dan
bak gasket atau paking harus masih dalam keadaan baik.

15
 Gelang tutup kepala harus masih dalam keadaan baik

 Bagian dalam dari alat pemadam api tidak boleh berlubang


atau cacat karena karat.

 Untuk jenis cairan busa yang dicampur sebelum


dimasukkan larutannya harus dalam keadaan baik.

 Untuk jenis cairan busa dalam tabung yang disegel, tabung


harus masih dilak dengan baik.

 Lapisan pelindung dari tabung gas bertekanan, harus dalam


keadaan baik.

 Tabung gas bertekanan harus terisi penuh sesuai dengan


kapasitasnya.

 APAR jenis hidrokarbon berhalogen, dilakukan pemeriksaan


dengan membuka tutup kepala secara hati – hati dan dijaga supaya
tabung dalam posisi berdiri tegak, kemudian diteliti menurut
ketentuan sebagai berikut :

 Isi tabung harus sesuai dengan berat yang telah ditentukan.

 Pipa pelepas isi yang berada dalam tabung dan saringan


tidak tersumbat atau buntu.

 Ulir tutup kepala tidak boleh rusak dan saluran keluan


tidakboleh tersumbat.

 Peralatan yang bergerak tidak boleh rusak, harus dapat


bergerak dengan bebas, mempunyai rusuk atau sisi yang
tajam dan tuas penekan harus dalam keadaan baik.

 Gelang tutup kepala harus dalam keadaan baik.

16
 Lapisan pelindung dari tabung gas dalam keadaan baik.

 Tabung gas bertekanan harus terisi penuh sesuai dengan


kapasitasnya.

 Untuk APAR jenis tepung kering (drychemical) pemeriksaan


dilakukan dengan membuka tutup kepala secara hati – hati dan
dijaga supaya tabung dalam posisi berdiri tegak dan kemudian
diteliti menurut ketentuan – ketentuan sebagai berikut :

 Isi tabung harus sesuai dengan berat yang telah ditentukan


dan tepung keringnya dalam keadaan tercurah bebas tidak
berbutir.

 Ulir tutup kepala tidak boleh rusak dan saluran keluar tidak
boleh buntu atau tersumbat.

 Peralatan yang bergerak tidak boleh rusak, dapat bergerak


dengan bebas, mempunyai rusuk dan sisi yang tajam.

 Gelang tutup kepala harus dalam keadaan baik.

 Bagian dalam dari tabung tidak boleh berlubang – lubang


atau cacat karena karat.

 Lapisan pelindung dari tabung gas bertekanan harus dalam


keadaan baik

 Tabung gas bertekanan harus terisi penuh, sesuai denga


kapasitasnya diperiksa dengan menimbang.

 Pemeliharaan: pembersihan, untuk menghilangkan debu/kotoran


yang menempel pada corong semprotan dilakukan pembersihan
dengan menggunakan pembersihan dilaksanakan setiap 6 bulan
sekali. Pengisian, pengisian kembali/penggantian isi tabung dengan

17
bahan sejenis dilakukan sesuai ketentuan pabrik. Dalam kondisi
habis dipakai, langsung dilakukan pengisian kembali

I. Pemantauan gas medis

Yang termasuk gas medis di rumah sakit Umum Shanti Graha meliputi gas
O2 dan N2O

Pengamanan:

Mengingat bahwa gas – gas medis yang dipergunakan cukup berbahaya baik
tekanannya yang tinggi juga ada beberapa yang mudah terbakar dalam
penanganannya perlu ketelitian dan kehati – hatian agar jangan sampai terjadi
accident. Untuk itu sebagai dasar yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut :

1. Jangan sekali – kali menggunakan oil, grease dan bentuk fat lainnya
pada penggunaan oksigen compressed gas lainny, karena dapat
mengakibatkan meledak.

2. Tidak boleh bersentuhan langsung dengan aliran listrik, baik dalam


bentuk cylinder atau pipa lines (pipa tembaga).

3. Dilarang merubah tempat – tempay penyimpanan cylineder gas atau


menempatkan bahan – bahan yang mudah terbakar baik pada tempat
penyimpanan ataupun sentral gas.

4. Dilarang menyimpan barang – barang selain keperluan untuk gas


handling pada ruangan penyimpanan dan sentral gas. Ruangan harus
selalu dijaga bersih dan bebas dari minyak – minyak.

5. Penyimpanan cylinder ataupun ruangan sentral harus dijauhkan dari


pusat sumber panas.

6. Apabila cylinder tidak dipergunakan lagi aa tidak disambungkan ke


instalasi sentral, kran induk botol haus selalu tertutup, walauoun dalam
keadaan kosong.

18
7. Penyimpanan cylinder kosong harus terpisah dengan cylinder isi.

8. Menjaga sebaik – baiknya jangan sampai ada cylinder jatuh (roboh).

Pemeliharaan :

1. Pada pembukaan kran botol yang mengunakan regulatoe (dalam sistem


cylinder supply), harus dibuka secara perlahan – lahan, guna
menghindari cepat rusaknya gauge dari regulator.

2. Sekali waktu harus dikontrol outlet pressure dari regulator, untuk


mengetahui riil pressure yang keluar. Karena apabila tekanan keluarnya
lebih besar 75 psi ini akan dapat merusak flowmeter. Tekanan pada gas
yang keluar dan wall point outlet (pipa line sistem) perlu sesekali
diadakan pengecekan.

3. Apabila memperbaiki regulator dilarang menggunakan bahan dari karet,


kertas, karton, kulit atau bahan sejenis yang mudah terbakar dan
berekasi dengan oksigen yang dipergunakan untuk packing atau pelicin.

4. Pengecekan kontinyu outlet masing – masing pada pipa line sistem.

5. Pengamatan yang seksama pada sentral motor secara teratur ,


temperaturnya, minyak pelumas (sentral suction) dan pendinginnya.

6. Pengaturan jam kerja masing – masing motor sentral, baik motor


kompresor udara atau suction, agar diatur secara bergantian.

7. Pengamatan pada air dryer, filter, bakterial filter dan air receiver sangat
diperlukan. Pembuangan hasil pengembunan udara pada air receiver
sentral sangatlah penting guna mengurangi kadar air dan meringankan
kerja air dryer.

8. Pengamatan secara teratur dan seksama pada seluruh peralatan monitor,


baik light monitor ataupun pressure monitor.

19
9. Untuk mengurangi kebocoran maka perlu diadakan pengetesan
kebocoran kebocoran sentral, pipa lines, regulator, fitting dan peralatan
lain yang berhubungan dengan pemakaian gas. Untuk mengeesnya
hanyalah boleh digunakan air sabun.

J. Pemeliharaan air minum/bersih

Pemeliharaan :

1. Air bersih untuk keperluan Rumah sakit dapat diperoleh dari


perusahaan air minum, sumber air tanah yang telah diolah sehingga
memenuhi persyaratan kesehatan.

2. Tersedia air bersih untuk memenuhi kebutuhan karyawan sesuai


persyaratan kesehatan.

3. Distribusi air bersih untuk Rumah sakit didistribusikan dari


pencemaran fisik, kimia dan bakterologis.

4. Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada sumber, bak


penampungan dan pada kran terjauh untuk diperiksakan di
laboratorium minimal 2 kali setahun, yaitu musim kemarau dan musim
hujan.

C. HALAMAN

a. Pertamanan

Pemeliharaan :

Pemeliharaan terhadap tumbuhan agar tetap hidup secara sehat dan alami
perlu dilakukan pemupukan, penyiraman dan perapihan. Tujuannya
aadalah agar tanaman tumbuh subur. Perapihan tanaman yang
dimaksudkan untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan dengan cara
pemotongan/pemangkasan. Bahan yang digunakan adalah air dan pupuk
organik. Peralatan yang digunakan adalah adalah cangkul, skop, gunting

20
pohon, parang, gergaji, pemotong rumput, sapu lidi, keranjang dan
gerobak sampah. Sebagai peralatan bantu digunakan tangga untuk
menjangkau ranting pada pemangkasan tinggi.

Pemangkasan/pemotongan rumput, semak/perdu yang memerlukan


perapihan, dilakukan satu bulan sekali. Pemangkasan pohon dilakukan .

b. Lapangan Parkir

Pemeliharaan :

 Meliputi pembersihan sampah dan organisme botani (rumput dan yang


sejenis) yang ada di permukaan lapangan parkir.

 Pembersihan dilakukan setiap hari untuk sampah dan setiap sebulan


sekali untuk organisme botani.

 Pembersihan organime botani dengan menggunakan sapu, sikat, skop


kecil dengan cara dicabut.

c. Tempat sampah

Pemeliharaan :

Tempat sampah diperihara oleh seluruh pihak rumah sakit. Untuk tempat
sampah medis, setiap hari plastik diganti oleh petugas kesehatan
lingkungan. Sisi tempat sampah dibersihkan secara berkala oleh petugas
kebersihan, dan apabila tempat sampah mengalami kerusakan akan
diganti dengan tempat sampah yang baru.

D. SASARAN KEGIATAN PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN

1. Pemeriksaan dan pemeliharaan seluruh arsitektur bangunan seluruh


unit di Rumah Sakit Pratama Tangguwisia

2. Pemmeriksaan dan pemeliharaan sistem utilitas di seluruh unit Rumah


Sakit Pratama Tangguwisia

21
3. Pemeriksan dan pemeliharaan halaman di kawasan Rumah Sakit
Pratama Tangguwisia

E. PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan pemeriksaan sarana dan prasarana Rumah Sakit dilakukan


oleh petugas pemeliharaan sarana rumah sakit dibantu oleh petugas
kesehatan lingkungan dan petugas kebersihan. Dan apabila ada beberapa
kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, dapat dilakukan oleh pihak ketiga
atas rujukan rumah sakit.

IV. DOKUMENTASI
A. SISTEM PENCACATAN
Hasil pemeriksaan dan pemeliharaan terhadap Sarana ( Fasilitas
Fisik) dicatat di Daftar Pengecekan yang telah disediakan.

B. SISTEM PELAPORAN
Penanggung Jawab Bagian Pemeliharaan Sarana (Fasilitas Fisik),
sistem utilitas dan sistem kunci membuat laporan kepada Ka.Sub Seksi
penunjang Non Medis, dan kemudian dibuat evaluasi dari hasil laporan
kegiatan yang akan diserahkan kepada direktur

22

Anda mungkin juga menyukai