PENCEMARAN UDARA
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Pengetahuan Lingkungan
yang dibina oleh Bapak Istamar Syamsuri
Oleh
Offering A
S1 Pendidikan Biologi
Kelompok 13:
JURUSAN BIOLOGI
September 2014
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….14
DAFTAR RUJUKAN………………………………………………………………….15
2
KATA PENGANTAR
Makalah ini menyajikan tentang peran udara dalam kehidupan manusia dan dunia.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan usia bumi sudah semakin tua
dan arus modernisasi, globalisasi. Sehingga dari akibat tersebut dapat mempengaruhi
perubahan iklim di muka bumi. Makalah ini mempunyai tujuan untuk menambah wawasan
dan pengetahuan bagi pembacanya maupun pihak yang terkait didalamnya serta dapat
memberikan motivasi atau dorongan agar memiliki rasa cinta yang besar terhadap lingkungan
sekitarnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan
ataupun materi. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa kami terima
dengan tangan terbuka. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada saudara-
saudara, bermanfaat untuk pembacanya dan dapat memberikan semangat untuk membawa
sesuatu ke arah yang positif.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT meridhoi
segala usaha dan langkah kita. Amien.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.
Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu
pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan
lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis. Pernah terjadi
bencana lingkungan seperti sampah, banjir dan masih banyak lagi. Dalam makalah ini
akan dibahas lebih dalam mengenai pencemaran udara dan penyebabnya serta cara
penanggulangannya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2 Penyebab yang ditimbulkan oleh pencemaran udara
Menurut (Sugiarti, 2009) secara umum penyebab pencemaran udara ada dua macam,
yaitu :
a. Karena faktor internal (secara alamiah), contoh:
1. Debu yang beterbangan akibat tiupan angin
2. Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik
3. Proses pembusukan sampah organik, dll
b. Karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh:
1. Hasil pembakar bahan bakar fosil
2. Debu/serbuk dari kegiatan industry
3. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
C. Klasifikasi Bahan Pencemar Udara
Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran
yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi
keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.
2.3 Dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada lingkungan dan kesehatan
manusia
Terhadap Lingkungan Alam
7
Menurut (Kartono, 2000), pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap
lingkungan alam, antara lain:
1. Hujan Asam
Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis tentang
polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH (derajat
keasaman) kurang dari 5,6. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan
membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
3. Pemanasan Global
Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas dari bumi
ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini disebut dengan efek
rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini mempengaruhi terjadinya kenaikan
8
suhu udara di bumi (pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di
seluruh dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan
bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan
fenomena pemanasan global (Aripambudi, 2004).
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis
pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas,
sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat
pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak
kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut),
termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, manusia, tanaman, dan hewan.
Udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai penyakit saluran
pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit saluran pernapasan yang
disebabkan oleh adanya partikel yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru akan
menentukan letak penempelan atau pengendapannya (Wardhana, Wisnu Arya, 1999).
Menurut (Ahmad, 2004), dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:
1. Karbon monoksida (CO)
Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh terhambat. Hal
tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek,
sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu,
9
fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam
darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.
2. Nitrogen dioksida (SO2)
Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.
3. Hidrokarbon (HC)
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.
4. Chlorofluorocarbon (CFC)
Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang,
katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh
5. Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta
mempengaruhi kecerdasan otak.
6. Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paru-paru.
Menurut (Ahmad, 2004), dampak pencemaran udara bagi kehidupan hewan, antara
lain:
1. Penipisan lapisan ozon
Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan putusnya rantai
makanan pada tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan jumlah fitoplankton.
2. Hujan asam
Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air terganggu.
3. Pemanasan global
Penurunan hasil panen perikanan. Selain membawa dampak negatif pada kehidupan
hewan, pencemaran udara juga mampu merusakkan bangunan dan candi-candi. Iklim dunia
yang berubah polanya mengakibatkan timbulnya kemarau panjang, bencana alam dan naiknya
permukaan laut. Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan dan menurunnya
produksi panen, bencana alam (banjir, gempa, tsunami) banyak terjadi dan permukaan laut
yang meninggi akan mengakibatkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah-daerah
pesisir pantai.
Dampak Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan
1. Hujan Asam
10
- Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan (karena
memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan Nitrogen) dan
mengganggu pertumbuhan tanaman.
- Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam tanah sehingga tanah
akan berkurang kesuburannya dan akibatnya pohon akan mati.
2. Penipisan Lapisan Ozon
Kerusakan lapisan ozon di stratosfer berawal dari adanya emisi molekul gas yang
mengandung klor dan brom yang dihasilkan dari berbagai aktifitas manusia dan proses
alamiah. Karena tidak bereaksi dan tidak larut dalam air, molekul gas tersebut terakumulasi di
bagian bawah atmosfir. Akibat pergerakan udara, molekul gas akan terbawa ke bagian
atmosfer yang lebih tinggi hingga mencapai stratosfer. Reaksi yang terjadi mengakibatkan
molekul-molekul ozon terpecah menjadi oksigen dan radikal oksigen. Dengan terjadinya
reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer (Kartono, 2000).
11
Gambar 1. Faktor-faktor yang menyebabkan lapisan ozon terkikis
(Sumber:http://smkpenghulusaad.wordpress.com)
12
3. Pemanasan global
Penurunan hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati dapat berubah karena kemampuan setiap jenis tumbuhan untuk
bertahan hidup berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.
4. Gas CFC
Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah, terjadi mutasi genetik
(perubahan sifat organisme).
13
merupakan solusi yang paling menjanjikan untuk mengatasi pencemaran udara. Oleh
karena itu, melakukan aksi penghijauan harus segera dilakukan agar pencemaran udara
tidak semakin parah. Semua tumbuhan hijau akan mengubah gas CO2 menjadi O2
melalui proses fontosistesis. Namun selain berhijau daun, pemilihan jenis tanaman
penghijauan seyogyanya juga mempertimbangkan fungsinya sebagai peneduh yang
dapat memperbaiki iklim mikro, dan juga dapat berfungsi sebagai barrier/penahan
terhadap penyebaran pulusi udara dari kendaraan. Tanaman peneduh merupakan
tanaman yang ditanam sebagai tanaman penghijauan. Adapun tanaman peneduh yang
ditanam di pinggir jalan raya selain berfungsi sebagai penyerap unsur pencemar secara
kimiawi, juga berfungsi sebagai peredam suara baik kualitatif maupun kuantitatif
(Anatari dan Sundra, 2002 dalam Martuti, 2013).
Beberapa program pemerintah yang ditujukan untuk menangani masalah pencemaran
udara sektor transportasi dalam rangka pengendalian polusi udara di wilayah Indonesia antara
lain:
Car Free Day
Seperti kita tahu, untuk menambah gaung kampanye mengurangi emisi atau
pencemaran udara, beberapa kota besar seperti Kota Malang telah menerapkan program “Car
Free Day”. Memang, setidaknya ada dua hal yang bisa ditarik manfaatnya dari program ini.
Pertama, sosialisasi perlunya lingkungan sehat. Dengan “Car Free Day’’ masyarakat dapat
berolahraga dan berjalan kaki di kawasan bebas kendaraan bermotor itu sekaligus mengurangi
tingkat polusi yang semakin parah sejalan dengan pertambahan jumlah kendaraan bermotor
semakin signifikan setiap bulan. Meskipun tidak mudah menyukseskan program ini, namun
“Car Free Day’’ sangat positif untuk ditindaklanjuti agar permasalahan polusi udara tidak
semakin mengerikan sekaligus mengancam kesehatan masyarakat di Ibukota khususnya.
Semakin banyak yang mendukung “Car Free Day’’ berarti jumlah kendaraan akan berkurang
dan otomatis polusi udara juga ikut berkurang.
Kedua, lewat program “Car Free Day’’ bisa menyadarkan masyarakat untuk
menggunakan alternatif baru dalam bidang transportasi, seperti menggunakan kendaraan bus
umum atau dengan jarak dekat dengan berjalan kaki saja, begitu pula anak-anak sekolah.
Dengan demikian jumlah kendaraan bermotor di jalan raya berkurang.
Fun Bike
14
Fun Bike merupakan kegiatan lanjutan dari upaya Car Free Day. Penggunaan sepeda
sebagai alat transportasi yang aman tanpa bahan bakar serta merupakan salah satu sarana
penunjang kesehatan khususnya sebagai sarana sehat untuk berolahraga. Kegiatan Funbike
telah terselenggara dibeberapa daerah Indonesia.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
DAFTAR RUJUKAN
Gusnita Dessy, 2012, Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) di Udara dan Upaya
Penghapuan Bensin Bertimbal: Beritata Dirgantara vol.13 No.3.
Kartono, Hari. 2000. Pencemaran Lingkungan. Makalah pada Pelatihan Dosen MBB Ilmu
Kealaman Dasar. Universitas Jember.
Lazuardi, 2003, Penipisan Lapisan Ozon dan Penanggulangannya: Jurnal pendidikan
Science Vol.27 No.3, Periode September 2003.
Murtiti. M.K.T, 2013, Peranan Tanaman terhadap Pencemaran Udara Di Jalan Protokol
Kota Semarang: Biosantifika Vol.5 No.1, Periode Maret 2013.
Mukono, 2006. Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan Edisi Kedua, Surabaya : Airlangga
University Press.
Ruth, Safrina, 2009, Hubungan Antara Karakteristik Responden dan Kualitas Fisik terhadap
Kejadian SBS pada Karyawan PT. Elnusa Tbk di Kantor Pusat Graha Elnua Tahun
2009: Skripsi, Universitas Indonesia
Sugiarti, 2009, Gas Pencemar udara Dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Manusia: Jurnal
Chemica Vol.10 No.1, Periode Juni 2009.
17