Anda di halaman 1dari 30

PEMANFAATAN BIOFLOK SEBAGAI SUMBER PAKAN

PADA BUDIDAYA Daphnia sp.

Skripsi

Oleh
Putri Endang Pebrihanifa
1114111041

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
ABSTRACT

THE USE BIOFLOC AS NUTRIENT SOURCE IN Daphnia sp. CULTURE

By

Putri Endang Pebrihanifa

The research was conducted on September until November 2015 in Aquaculture,


University of Lampung, the aim of this study is to determine the use biofloc as
nutrient source in Daphnia sp. culture. This study used completely randomized
design (CRD) with 5 treatments and 3 replications. The treatment by adding
biofloc from are 20 ml; 25 ml; 30 ml; 35 ml and skim milk as a control 0,7 g / L.
The density of Daphnia sp. that inserted into the aquarium are 65 Daphnia / L.
The aquarium put outside the room (semi outdoor) The highest Daphnia sp.
population is 1273 ind/liter at day 5 with biofloc 25 ml added. The result analysis
of ANOVA shown that addition 35 ml of biofloc significantly different for all
treatments. The result analysis of variance with Least Significance Different
(LSD) show the treatment addition 30 ml of biofloc significantly different with
treatments by adding biofloc 20 ml and 25 ml. The results of measurement water
quality of temperature is between 28 – 29 °C, pH is between 7 – 8,13, DO is
between 5,4 – 5,7 ppm dan ammonia concentration is between 0,006 – 0,055 ppm.
The conditions is an optimum range in Daphnia sp. culture.

Keywords: catfish waterwaste, biofloc, nutrients, Daphnia sp.


ABSTRAK

PEMANFAATAN BIOFLOK SEBAGAI SUMBER PAKAN


PADA BUDIDAYA Daphnia sp.

Oleh

Putri Endang Pebrihanifa

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September – November 2015 di


Laboratorium Budidaya Perikanan, Universitas Lampung, dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh pemanfaatan bioflok sebagai sumber pakan dalam budidaya
Daphnia sp. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dengan menambahkan bioflok
sebanyak 20 ml; 25 ml; 30 ml; 35 ml dan susu skim sebagai kontrol sebanyak 0,7
gr/L. Kepadatan awal Daphnia sp. yang dimasukkan ke dalam akuarium sebanyak
65 ekor/L. Akuarium diletakkan diluar ruangan (semi outdoor). Populasi Daphnia
sp. tertinggi yaitu 1273 ind/liter pada hari ke-5 dengan penambahan bioflok
sebanyak 25 ml. Hasil analisis ANOVA menunjukkan penambahan bioflok
sebanyak 35 ml berbeda nyata untuk semua perlakuan. Hasil analisis sidik ragam
dengan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT) menunjukkan perlakuan penambahan
bioflok sebanyak 30 ml berbeda nyata dengan perlakuan penambahan bioflok 20
ml dan 25 ml. Hasil pengukuran kualitas air untuk suhu berkisar 28 – 29 °C, pH
berkisar 7 – 8,13, DO berkisar 5,4 – 5,7 ppm dan konsentrasi amoniak berkisar
0,006 – 0,055 ppm. Kondisi tersebut merupakan kisaran optimum dalam kultur
Daphnia sp.
Kata kunci : Air limbah budidaya lele, bioflok, nutrien, Daphnia sp.
PEMANFAATAN BIOFLOK SEBAGAI SUMBER PAKAN
PADA BUDIDAYA Daphnia sp.

Oleh

Putri Endang Pebrihanifa

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar


SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Budidaya Perairan


Fakultas Pertanian Universitas Lampung

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
Judul Skripsi PEMAITT'AATAITI BIOTLOK SEBAGAI ST]MBER
PAKAIY PADA BUDilDAyA Daphnia sp.

Nama Mahasiswa PUTRI ENDANG PEBRIHAI{IFA

No. PokokMahasiswa I l14l 1104r

Program Shrdi BudidayaPerairan

Fakultas Pertanian

I l*"l" -F
;$] Flmirsi

ui lYijayanti M.o, s"si., M.si.


19810101 200801 42CI08122 W2

2. Ketua Program Studi Budidaya Perairan

Ir. $iti Hudaidaho M.Ss


NIP 19640215 199603 2 ACIt
MENGESAHKA}I

1. Tim P€nguji

Ketua : Ilenni Wijayanti M., S.Pi., M.Si.

Sektaris : Berta Putri, S.Si., M.Si.

Pengqii
BukanPembimbing: Ir.

tr

Tenggal Lulus Ujian Skipsi :25 Februan20l6


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung tanggal 04 Februari


1993 sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara, dari pasangan
Bapak Ir. Bambang Purwanto M.M.P dan Ibu Suri Mulyani.
Penulis menempuh pendidikan di TK Kartini pada tahun
(1998-1999), SD Kartika Jaya II-5 Bandar Lampung pada tahun
( 1 9 9 9 - 2005), SMP Negeri 25 Bandar Lampung pada tahun
(2005-2008), dan SMA Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun
(2008-2011). Penulis terdaftar sebagai mahasiswi Budidaya Perairan, Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung pada tahun 2011 melalui jalur SNMPTN (Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Selama menjadi mahasiswi, penulis aktif dalam organisasi kampus yaitu menjadi
Bendahara Umum HIDRILA periode 2013/2014.

Pada tahun 2014 penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di Balai Layanan
Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang dengan judul “Pendederan
Ikan Bandeng (Chanos chanos)”. Pada tahun 2015 penulis juga melaksanakan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Desa Adi Mulyo, Kecamatan Panca Jaya, Kabupaten
Mesuji.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi Asisten Dosen mata kuliah
Oceanografi selama dua periode pada TA 2012-2013 dan TA 2013-2014, Biologi
Perikanan pada TA 2013-2014, Ekologi Perairan pada TA 2014-2015, Teknologi
Budidaya Pakan Hidup pada TA 2014-2015 dan TA 2015-2016.

Penulis menyelesaikan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Perikanan (S.Pi)
dalam bentuk Skripsi yang berjudul “PEMANFAATAN BIOFLOK SEBAGAI
SUMBER PAKAN PADA BUDIDAYA Daphnia sp.”
PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk Allah SWT sebagai rasa


syukur atas karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Alhamdullillaahirabbil’alamin.

Papaku Ir. Bambang Purwanto M.M.P , Mamaku Suri


Mulyani, Mamasku Novalim Purlasyanko S.P dan
Abangku Ridhwan Dwimeiyanto S.E yang sangat aku
sayangi, terimakasih untuk doa, semangat dan dukungan yang
telah diberikan.

Dosen dan sahabat-sahabat yang selalu ada disaat suka dan


duka serta almamaterku tercinta.

Universitas Lampung
MOTO

“Selesaikanlah terlebih dahulu urusanmu karena belum tentu


orang lain akan mementingkan urusanmu dibandingkan
urusanya sendiri.”

“Say Alhamdulillah for everything”

(Putri Endang Pebrihanifa)

“Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang


melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa
yang telah ditakdirkan untukku tidak akan pernah
melewatkanku.”

(Umar Bin Khattab)

“Menyampaikan kejujuran yang membuatnya menangis


lebih baik daripada membutnya tersenyum dengan dusta”

(Mario Teguh)

“Hiduplah seperti anda akan mati besok, belajarlah seolah


anda akan hidup selamanya.”

(Mahatma Gandhi)
SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
ridho-Nya. sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PEMANFAATAN BIOFLOK SEBAGAI SUMBER PAKAN PADA
BUDIDAYA Daphnia sp.”.
Terselesainya skripsi ini adalah berkat dukungan dari semua pihak, untuk
itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas segala karunia dan berkahnya yang dianugerahkan kepada
penulis.
2. Keluarga tersayang (Papa, Mama, Mas Koko dan Abang Iwan) sebagai
motivator dan do’a yang tulus kepada Uti.
3. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc selaku Ketua Jurusan Budidaya Perairan
dan dosen pembahas atas segala masukkan dan kritik yang membangun
terhadap skripsi ini.
4. Ibu Henni Wijayanti Maharani, S.Pi., M.Si selaku pembimbing I dan
pembimbing akademik atas segala bimbingan dan motivasi yang
diberikan kepada penulis.
5. Ibu Berta Putri, S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing II yang selalu
meluangkan waktu, memberi solusi dan nasihat, memberikan motivasi
kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Sahabat – sahabatku dari masa bau kencur yang telah dahulu meraih gelar
sarjana Devi S.Pd, Jenni S.Ptk, Ade S.P, Ila S.Keb dan Chelsi S.H. atas
doa dan semangatnya.
7. Sahabat ikan Garin, Etu, Tinut, Mba Dila, Septi, Sukit, Dimce, Vina, Poe,
Moly atas semangat dan bantuannya.
8. Teman-teman seperjuangan selama penyusunan skripsi : Widi, Elsa, Bene,
Mba Euis, Cicik Memey, Njum, Shofan.
9. Teman-teman ikan 11 Cicin, Ristin, Besta, Anggun, Mbok, Acib, Arum,
Candut, Pur, Gasi, dan lain-lain yang tak bisa disebutkan satu persatu..
Bang ajil atas limbah lelenya, adik-adik 012 Ira, Septi, Doni Nurlisa, dan
lain-lain atas semangat yang diberikan.
10. Mba Tri Nanda M. yang selalu menyemangati, menemani dan
mendengarkan curhatan suka duka dalam penyusunan skripsi.
11. Teman-teman KKN Desa Adi Mulyo; Penda, Ira, Tini, Ekal, Juanda, dan
Ponco.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terimakasih atas semua bantuan
dan dukungannya.

Semoga tulisan ini dapat memberikan banyak manfaat.

Bandar Lampung, Maret 2016

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI .............................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR............................................................................ ..... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................ ........ iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ iv

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian ............................................................................. 2
1.3 Manfaat Penelitian ........................................................................... 2
1.4 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 3

II. METODE PENELITIAN


2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 5
2.2 Alat dan Bahan ................................................................................ 5
2.2.1 Alat ......................................................................................... 5
2.2.2 Bahan .................................................................................... 5
2.3 Metode ............................................................................................ 6
2.3.1 Rancangan Percobaan ............................................................ 6
2.3.2 Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 6
2.4 Analisis Data .................................................................................. 8

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Bioflok .......................................................................................... 9
3.1.1 Kandungan Limbah Lele untuk Pembentukan Bioflok ......... 9
3.1.2 Kepadatan Bioflok ................................................................. 10
3.2 Kelimpahan Fitoplakton................................................................. 11
3.3 Populalasi Daphnia sp. ................................................................. 14

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan ..................................................................................... 23
4.2 Saran ............................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Skema Kerangka Pikir ............................................................................ 4
2. Tata Letak Akuarium ............................................................................. 6
3. Kelimpahan Fitoplankton selama Penelitian ......................................... 13
4. Populasi Daphnia sp. selama Pemeliharaan ........................................... 15
5. Analisis Ragam Puncak Populasi Daphnia sp. dengan Penambahan
Bioflok .................................................................................................... 18

ii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Analisis Komposisi Limbah Lele untuk Pembentukan Bioflok ............ 9
2. Data Kelimpahan Fitoplankton selama Penelitian .................................. 12
3. Nilai Suhu selama Pemeliharaan Daphnia sp. ...................................... 19
4. Nilai pH selama Pemeliharaan Daphnia sp. ......................................... 19
5. Nilai DO selama Pemeliharaan Daphnia sp. ........................................ 20
6. Konsentrasi Amoniak selama Pemeliharaan Daphnia sp. .................... 21

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Perhitungan Rasio C/N .......................................................................... 24


2. Komposisi nutrisi pada susu skim yang digunakan selama penelitian 24
3. Data Kelimpahan Fitoplankton dan Populasi Daphnia sp. .................... 25
4. Data Suhu selama Pemeliharaan ............................................................ 26
5. Data DO selama Pemeliharaan .............................................................. 26
6. Nilai pH selama Pemeliharaan................................................................ 27
7. Nilai Amoniak selama Pemeliharaan...................................................... 28
8. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas ..................................................... 29
9. Perhitungan Satistik ANOVA ................................................................ 30
10. Dokumentasi Perubahan Endapan Bioflok dan Warna Air .................... 32
11. Pengamatan di bawah Mikroskop ........................................................... 34
12. Pengamatan Fitoplankton dan Pengukuran Kualitas Air ........................ 35
13. Analisis Komposisi Limbah Lele untuk Pembentukan Bioflok ............ 36

i
1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budidaya ikan membutuhkan pakan sebagai penunjang pertumbuhan


ikan. Pakan yang diberikan tidak semua termakan sebagian pakan yang berikan
hanya 25% yang dikonversi sebagai hasil produksi dan yang lainnya terbuang
sebagai limbah (62% berupa bahan terlarut dan 13% berupa partikel terendap)
(Suryaningrum, 2014). Limbah budidaya tersebut menimbulkan permasalahan
yaitu penurunan kualitas perairan dan menurunkan sistem imun ikan. Bahan
organik dalam limbah budidaya ikan terbentuk dari sisa-sisa pakan ikan yang
tidak termakan dan mengendap di dasar perairan sehingga air limbah
mengandung unsur karbon yang dapat berikatan dengan unsur lainnya. Air
limbah budidaya lele mengandung sisa pakan dan feses yang tinggi sehingga
mengakibatkan N2dan NH3 (amonia) meningkat sebagai hasil perombakan protein
dan asam amino (Halver dan Hardy, 2002).
Senyawa tidak terlarut dalam limbah budidaya ikan seringkali dibuang
begitu saja dalam jumlah besar sebagai bahan yang tak termanfaatkan. Limbah
budidaya ikan dapat dimanfaatkan dengan penerapan sistem heterotrofik dimana
mengubah nutrien menjadi biomassa bakteri yang potensial sebagai bahan pakan
ikan berbentuk flok atau biolok yang akan mengurangi beban limbah budidaya
ikan. Bakteri yang dapat digunakan dalam sistem tersebut yaitu bakteri Bacillus
sp. karena bakteri tersebut dapat mengolah limbah dengan meningkatkan nilai
C/N (Shirota, 2009). Penerapan bioflok dapat meningkatkan kualitas air dan
mengurangi limbah budidaya ikan ke perairan sekitarnya.
Bioflok mengandung 39 – 48 % protein, 12 – 24 % lemak, 3 – 4 % serat
dan 25 – 28 % abu (Widarnani, 2012). Kandungan tersebut dapat digunakan
sebagai alternatif sumber pakan alami berprotein tinggi bagi ikan maupun udang.
2

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aplikasi teknologi bioflok berperan


dalam perbaikan kualitas air, peningkatan biosekuriti, peningkatan produktivitas
serta menurunan biaya pakan (Avnimelech, 1999; Schryver et al., 2008;
Dwimurti, 2013).
Budidaya ikan dalam tahap pembenihan memerlukan pakan sebagai faktor
kelangsungan hidup, salah satu pakan yang dapat diberikan yaitu pakan alami
karena memiliki kandungan gizi yang tinggi, dapat dibudidayakan secara masal,
ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut ikan dan memiliki gerakan yang mudah
dimangsa oleh larva ikan seperti Daphnia sp. (Rakhman, 2012). Spesies Daphnia
sp. dimanfaatkan sebagai pakan alami karena ukurannya antara 0,7 – 2,1 mm dan
memiliki nilai nutrisi yaitu 68,12 % protein dan lemak 13,52 % (Sitohang et al.,
2012 dan Mokoginta, 2003) .
Budidaya Daphnia sp. telah berhasil dengan berbagai macam media
tumbuh yang berbeda antara lain; menggunakan kotoran ayam, bekatul, dan
bungkil kelapa dengan teknik fermentasi (Herawati, 2014) serta dedak padi yang
difermentasi dengan ragi (Sitohang et al., 2012). Sedangkan menurut Ebert (2005)
makanan terbaik bagi Daphnia sp. adalah alga hijau yaitu dari genus Scenedesmus
atau Chlamydomonas. Oleh sebab itu, air limbah buangan budidaya lele yang
memiliki bahan organik tinggi dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bioflok serta
dapat menjadi media budidaya Daphnia sp. sehingga bioflok diharapkan dapat
mengurangi pencemaran di sekitar lokasi budidaya, menstabilkan kualitas air dan
kebutuhan pakan Daphnia sp. dapat terpenuhi.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan bioflok


sebagai sumber pakan dalam budidaya Daphnia sp.

1.3 Manfaat Penelitian

Penelitian diharapakan dapat memberikan informasi tentang pemanfaatan


bioflok sebagai sumber pakan dalam budidaya Daphnia sp.
3

1.4 Kerangka Pemikiran

Bioflok dapat terbentuk jika terdapat bakteri pembentuk bioflok, bakteri


tersebut yaitu bakteri heterotrof. Bakteri heterotrof dapat mengolah limbah
menjadi bioflok apabila nilai rasio C/N lebih dari 15 (Avnimelech et al., 1994).
Menurut Widarnani (2012) bioflok mengandung 39 – 48 % protein sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai pakan alami dan telah diaplikasikan pada ikan dan udang.
Bioflok tersusun dari beberapa organisme seperti bakteri pembentuk flok dan
mikroorganisme (mikroalga, Protozoa, jamur, Ciliata, Flagellata, Rotifera,
Nematoda, dan detritus).
Air limbah budidaya lele menjadi suatu masalah dalam pencemaran
lingkungan karena mengandung bahan NH3, NO3 dan NO2. Air limbah budidaya
lele dapat menyebabkan penurunan kulitas air disekitar lokasi budidaya ikan,
namun air limbah tersebut mengandung N, P dan K yang dapat dimanfaatkan
dalam kehidupan manusia salah satunya yaitu sebagai komponen pembentuk
bioflok. Selain mengandung unsur – unsur tersebut limbah budidaya lele dapat
menjadi salah satu sumber bakteri dalam pembentukan bioflok.
Pakan alami seperti Daphnia sp. dapat diberikan pada larva ikan karena
sesuai dengan bukaan mulut ikan dengan ukuran 0,7 – 2,1 mm serta bersifat
non selectif filter feeder (menyaring partikel organik di perairan) (Sitohang et al,
2012). Kandungan gizi dalam Daphnia sp. cukup tinggi yaitu 68,12 % protein
yang dapat mencukupi kebutuhan gizi pada larva ikan. Ketersediaan Daphnia sp.
di alam semakin lama semakin berkurang, jika Daphnia sp. di alam semakin
berkurang maka kebutuhan gizi pada larva ikan pun akan berkurang. Spesies
Daphnia sp. merupakan salah satu crustasea yang dapat memanfaatkan bioflok
sebagai sumber nutrien. Menurut Rangka dan Gunarto (2012) bioflok yang
diaplikasikan sebagai pakan alami pada udang post larva 10 memberikan efek
nyata pada pertumbuhan udang, dengan demikian bioflok dari limbah lele
diharapkan juga dapat meningkatkan kelimpahan Daphnia sp.
4

Bioflok yang terbentuk dari


limbah budidaya lele

Bioflok Sumber Pakan


untuk Larva

Crustacea

Budidaya Daphnia sp. Udang

Ikan Kelimpahan Daphnia sp.meningkat

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir


5

II. METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakasanakan pada bulan September - November 2015,


bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Universitas Lampung.

2.2 Alat dan Bahan


2.2.1 Alat
Alat- alat yang digunakan adalah akuarium ukuran 15 x 15 x 25 cm3
sebanyak 15 buah, timbangan digital, perangkat aerasi (Aerator, selang, dan batu
aerasi), gelas ukur volume 10 ml, termometer, DO meter, pH meter, mikroskop,
pipet tetes, sedgwick rafter. Alat yang digunakan untuk uji amoniak yaitu tabung
reaksi, tabung erlenmeyer, spektrofotometer, kertas saring, kertas label dan alat
tulis.
2.2.2 Bahan
a. Uji Amoniak
Bahan yang digunakan untuk uji amoniak yaitu MnSO4, hypoclorus, phenat,
dan akuades.
b. Media Kultur
Media kultur yang digunakan adalah air tawar sebanyak 3 liter untuk setiap
akuarium.
c. Hewan Uji
Hewan uji yang digunakan untuk penelitian ini adalah Daphnia sp. yang
didapat dari pembudidaya Daphnia sp. di Bandar Lampung.
6

d. Bioflok
Bahan yang digunakan untuk membuat bioflok berasal dari limbah cair
budidaya lele, pakan buatan atau pellet, gula pasir, bakteri aktivator dan air
tawar.

2.3 Metode
2.3.1 Rancangan Percobaan
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5
Perlakuan dan 3 ulangan
- Perlakuan A budidaya Daphnia sp. tanpa adanya bioflok namun dengan
menggunakan susu skim 0,7 g/L.
- Perlakuan B budidaya Daphnia sp. pemberian bioflok sebanyak 20 ml.
- Perlakuan C budidaya Daphnia sp.pemberian bioflok sebanyak 25 ml.
- Perlakuan D budidaya Daphnia sp.pemberian bioflok sebanyak 30 ml.
- Perlakuan E budidaya Daphnia sp.pemberian bioflok sebanyak 35 ml.
Tata letak akuarium yang digunakan selama penelitian tersaji pada
gambar 2.

C1 C3 A3 D3 E1

B1 C3 B2 C2 E2

B3 D1 D2 A2 A3

Gambar 2. Tata Letak Akuarium

2.3.2 Pelaksanaan Penelitian


a) Pembuatan salah satu bahan untuk pembentukan bioflok dengan
mencampurkan 3 gr pakan dengan 6 ml air ke dalam botol film yang tidak
ditutup. Pakan ini didiamkan selama 2 hari, hal ini bertujuan untuk
7

meningkatkan kandungan nitrogen dalam pakan. Peningkatan nilai


nitrogen ini terjadi karena adanya proses fermentasi yang memanfaatkan
bakteri. Fermentasi pakan mampu mengurai senyawa kompleks menjadi
senyawa sederhana (Supriyanto, 2010). Menurut Fardiaz (1988)
fermentasi merupakan proses mengolah bahan dengan menggunakan
mikroorganisme sebagai pemeran utama dalam proses tersebut.
b) Limbah lele merupakan salah satu bahan lainnya dalam pembentukan
bioflok. Limbah lele yang digunakan berasal dari kolam pembesaran ikan
lele yang sudah berlangsung selama 2 bulan. Kolam lele tersebut
merupakan kolam terpal yang berukuran 3 x 4 m2 dengan padat tebar 100
ekor/m2. Limbah lele yang digunakan berupa limbah padat berupa lumpur
sebanyak 3ml/liter.
c) Pembuatan bioflok dengan menyiapkan 2 buah toples yang bervolume 9
liter kemudian diisi air sebanyak 6 liter. Memasukkan bahan – bahan
pembentuk bioflok seperti fermentasi pakan, limbah lele, gula pasir 0,5
gr/L dan bakteri aktifator 0,2 ml. Pembuatan bioflok menggunakan C/N
rasio 20 dan dipeliharan selama 10 hari. Menurut Husain dkk (2014)
bioflok mulai terbentuk pada hari ke-10.
d) Akuarium untuk wadah budidaya Daphnia sp. sebanyak 15 unit diisi air
sebanyak 3 liter dan diberi aerasi.
e) Media kontrol dibuat dengan melarutkan susu skim sebanyak 0,7 g/liter ke
dalam 3 liter air kemudian media didiamkan selama tiga hari (Muarif,
2013). Media didiamkan untuk menumbuhkan fitoplankton dengan
memanfaatkan N dan P pada susu skim.
f) Media bioflok yang sudah berumur 10 hari dipanen dengan menghitung
volume bioflok menggunakan inhoffcone, kemudian bioflok diambil
sebanyak 20 ml, 25 ml, 30 ml dan 35 ml dan dimasukkan ke dalam
akuarium pemeliharaan.
g) Inokulum Daphnia sp . dimasukkan ke dalam media sebanyak 65 ekor/ L
(Delbare and Dhert, 1996).
h) Pemeliharaan Daphnia sp berlangsung selama 12 hari.
8

i) Penghitungan populasi Daphnia sp., dilakukan setiap hari dengan


mengambil sampel air budidaya sebanyak 10 ml yang dimasukkan ke
dalam cawan petri. Penghitungan populasi dilakukan sebanyak lima kali
kemudian dibuat rerata. Menurut Suryaningsih (2006), perhitungan
populasi Daphnia sp. dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

Hasil rerata perhitungan jumlah individu Daphnia sp. dikonversikan dalam


jumlah individu/L.
j) Penghitungan kelimpahan fitoplankton dilakukan setiap hari. Menurut
Hamdani (2013) perhitungan fitoplankton dihitung secara manual dengan
satuan sel/liter sebagai berikut :

Jumlah ind/liter = jumlah ind/ml x 1000

k) Pengukuran suhu dan pH dilakukan setiap hari. Pengukuran DO dilakukan


3 hari sekali dan untuk kadar amoniak diukur tiga kali yaitu sebelum
Daphnia sp. dimasukkan ke media kultur, fase puncak dan fase akhir.

2.4 Analisa Data

Data penelitian berupa populasi Daphnia sp. selama pemeliharaan. Data


populasi Daphnia sp. diuji normalitas dan diuji homogenitas terlebih dahulu
menggunakan uji kolmogrov dan uji Levene. Data yang berdistribusi normal dan
homogen selanjutnya diuji menggunakan uji ANOVA untuk mengetahui
perbedaan setiap perlakuan. Perlakuan yang berbeda selanjutnya diuji
menggunakan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan selang kepercayaan
95 % untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dan untuk data kualitas air
dianalisis secara deskriptif.
9

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Pemberian bioflok sebanyak 25 ml sebagai sumber pakan dalam budidaya


Daphnia sp. menghasilkan populasi Daphnia sp. tertinggi yaitu 1273 ind/liter
pada hari ke-5.

4.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai jenis bakteri yang
terdapat dalam limbah lele sebagai sumber bakteri untuk pembentukan bioflok.
DAFTAR PUSTAKA

Anisa,Yuni. 2015. Kebiasaan Makanan Ikan Tamban (Sardinella Fimbriata) di


Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Skripsi.
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Muhammadiah Riau.

Astika, Glycine., Henni. M. Wijayanti., dan Hudaidah, Siti. 2015. Penambahan


Fermentasi Urine Sapi sebagai Sumber Nutrien dalam Budidaya Daphnia
sp. Prosiding Seminar Nasional dan Teknologi VI. Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Universitas Lampung. Halaman 596-606.

Avnimelech, Y., M.M. Kochva and S. Mokady. 1994. Development of Controlled


Intensive Aquaculture System with a Limited Water Exchange and
Adjusted Carbon to Nitrogen Ratio. Bamidgeh, 46: 119-131.

Belcher, G., Swale, Hilary. 1978. Freshwater Algae. Institute of Terrestrial


Ecology Natural. London

Bellinger, G. Edward., Sigree, C. David. 2010. Freshwater Algae. Wiley-


Blackwell. India

Chrismadha, Tjandra. 2012. Laju Pemangsaan Fitoplankton oleh Daphnia magna.


Prosiding Seminar Nasional Limnologi VI Tahun 2012

Clare, J. 2002. Daphnia: An Aquarist’s Guide. Freshwater Biological Association:


United Kingdom.

Darmawan, W. P. J. 2010. Pemanfaatan Air Buangan Limbah Lele Dumbo


sebagai Media Budidaya Daphnia sp. Skripsi. Universitas Lampung.
Bandar Lampung

Delbare, D and Dhert, P. 1996. Cladocerans, Nematodes and Trocophara Larvae.


In Manual on Production and Use of Live Food (P. Lavens and P.
Sorgelos, ens). page 283-295

Dwimurti, Nitya. 2013. Pengaruh Pemberian Pakan Alami Bioflok sebagai


Upaya Pencegahan Infeksi Aeromonas hydrophila pada Benih Ikan Mas
Koki. Skripsi. Universitas Padjadjaran. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Program Studi Perikanan

Ebert, D. 2005. Ecology, Epidemiology and Evolution of Parasitism in Daphnia


(Internet Book). Natioanal Center for Biotechnology Information. US.
Effendie, M.I.2002. Biologi Perikanan. Cetakan Kedua. Yogyakarta. Yayasan
Pustaka Nusatama. 163 Halaman

Fridaus, M. 2004. Pengaruh Beberapa Cara Budidaya terhadap Pertumbuhan


Populasi Daphnia sp. Skripsi. Program Studi Budidaya Perairan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. 47 hlm

Garno, Y. Soetrisno. 2000. Daya Tahan Beberapa Organisme Air pada Pencemar
Limbah Deterjen. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 1, Hal: 212-218

Gunarto dan Suwono, S. Hidayat. 2011. Produksi Bioflok dan Nilai Nutrisinya
dalam Skala Laboratorium. Prosiding Forum Inovasi Teknologi
Akuakultur. Hal : 1009 -1018

Halver, J.E. and Hardy. 2002. Fish Nutrition. Third Edition. California USA.
Academy Press inc. 822 pp. p: 712-713.

Hamdani. 2013. Studi Percobaan Pembiaskan Zooplankton Jenis Cladosera


(Macrothrixi sp.) secara Eksitu. Jurnal Perikanan Tropis Vol. 18 No. 2
April 2013

Hari. B., B.M. Kurup, J.T. Varghese, J.W. Schrama and M.C.J. Verdegem. 2004.
Effects of Carbohidrate Addition on Production in Extensive Shrimp
Culture Systems. Aquaculture. 241: 179-194.
Herawati, V. E . 2014.Pengaruh Bahan Organik Kotoran Ayam, Bekatul, dan
Bungkil Kelapa melalui Proses Fermentasi Bakteri Probiotik terhadap
Pola Pertumbuhan dan Produksi Biomassa Daphnia sp. Journal of
Aquaculture Management and Technology. Volume 3, Nomor 2,
Halaman 44-52.

Hermawati, Alfi. W.S., Kusdarwati. Rahayu., Sigit. Setawati dan Mubarak, A.


Shofy. 2009. Pengaruh Konsentrasi Kadmium terhadap Perubahan Warna
dan Persentasi Jenis Kelamin Jantan Anakan Daphnia sp. Jurnal Ilmiah
Perikanandan kelautan Vol.1. Fakultas Peikanan dan kelautan
Universitas Airlangga. Surabaya

Husain, Nasir., Putri, Berta., dan Supono. 2014. Analisis Rasio C : N Berbeda
pada Sistem Bioflok terhadap Pertumbuhan Ikan Nila Merah
(Oreochromis niloticus). e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya
Perairan. Volume III No 1 Oktober 2014 ISSN: 2302-3600

Linggarjati, K. F., Djunaedi, A., dan Subagiyo. 2013. Uji Penggunaan Bacillus sp.
sebagai Kandidat Probiotik untuk Pemeliharaan Rajungan (Portunus sp.).
Journal of Marine Research, 2: (1)1-6.
Mara, D., 2004. Domestic waste water treatment in developing countries.
Earthscan. UK. 293p.

McIntosh. R.B. 2001. Changing Paradigms in Shrimp Farming : V. Establishment


of Heterotrophic Bacterial Communities. The Advocate, Central
America. p. 53-58.
Mokoginta, I. 2003. Pengaruh Pemberian Daphnia sp. yang Diperkaya dengan
Sumber Lemak yang Berbeda terhadap Kelangsungan Hidup dan
Pertumbuhan Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Institut Pertanian
Bogor. Jurnal Akuakultur Indonesia, 2(1): 7 – 11.

Muarif, 2013. Pengaruh Pemberian Metil Metsulfuron dengan Konsentrasi yang


Berbeda Terhadap Rasio Jenis Kelamin Anakan Daphnia sp. Skripsi.
Universitas Lampung. Bandar lampung.

Mubarak, A. Shofy., Purnamasari, N. Desi., Sulmartiwi. Laksmi dan Sudarno.


2010. Kemampuan Reproduksi Daphnia magna Jantan Hasil Induksi
Logam Berat (Cd, Pb) dan Pestisida Diazinon. Jurnal Ilmiah Perikanan
dan Kelautan Vol. 2 No.2, November 2010

Mudjiman, A. 2004. Makanan Ikan. PT Penebar Swadaya. Jakarta. 190 hlm

Mustofa, Arif. 2015. Kandungan Nitrat dan Pospat sebagai Faktor Tingkat
Kesuburan Perairan Pantai. Jurnal DISPROTEK. Fakultas Sains dan
Teknologi UNISNU Jepara
Pennak, R. W. 1978. Freshwater Invertebrate of United Stated. The Roland Press
Company. New York.
Pitrianingsih, Chairulina. 2014. Pengaruh Bakteri Kandidat Probiotik terhadap
Perubahan Kandungan Nutrien C, N, P dan K Media Kultur Lele Dumbo
(Clarias gariepinus). Journal of Aquaculture Management and
Technology Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 247-256.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Rakhman, Eri. 2012. Pengaruh Urine Kelinci Hamil dalam Media Kultur terhadap
Kontribusi Anak Setiap Kelompok Umur Daphnia sp. Universitas
Padjajaran. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Vol 3, No. 3, September
2012: 33-40

Rangka, N. Asari dan Gunarto. 2012. Pengaruh Penumbuhan Bioflok pada


Budidaya Udang Vaname Pola Intensif di Tambak. Balai Penelitian dan
Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros. Jurnal Ilmiah Perikanan
dan Kelautan Vol. 4 No. 2, November 2012
Ridini, D.N, Suntika, G., dan Taufikurrohman. 2004. Optimalisasi Suhu, pH, serta
Jumlah dan Jenis Pakan pada Kultur Daphnia sp. Jurnal Ilmiah Biologi :
Ekologi dan Biodiversitas Tropika. Vol 2, hal. 23- 28

Rosenberry, B. 2006. Meet the Flockers. Shrimp News International


Ru’yatin. 2015. Pertumbuhan Tetraselmis dan Nannochloropsis pada Skala
Laboratorium. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas
Indonnesia. Volume 1, Nomor 2. Halaman: 296-299

Ruliaty, Lisa dan Nur, Abidin. 2013. Pemanfaatan Teknologi Bioflok dalam
Pemeliharaan Benih Bandeng (Chanos chanos). Prosiding Forum
Inovasi Teknologi Akuakultur 2013. Hal 113 - 119

Septiani, Nani., Wijayanti, Maharani, Henni., dan Supono. 2014 Bioflok dari
Limbah lele Dumbo (Clasrias gariepinus) sebagai Pakan Ikan
(Oreochromis niloticus). e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya
Perairan. Volume II No 2 Februari 2014 ISSN: 2302-3600

Shirota, Aiyu. 2009. Konsep Budidaya Udang Sistem Bakteri Heterotrof dengan
Bioflocs. Biotechnology Consulting & Trading. Bandung

Sitohang, R.V. Herawati,T dan Lili,W. 2012. Pengaruh Pemberian Dedak Padi
Hasil Fermentasi Ragi (Saccharomyces cerevisiae) terhadap
Pertumbuhan Biomassa Daphnia sp. Jurnal Perikanan dan Kelautan.
Unpad. Vol.3 . No.1. Maret 2012: 65-72

Sudrajat, Ahmad. Supriyadi, Hambali dan Saputra, Adang. 2010. Evaluasi


Perairan Waduk Cirata sebagai Kawasan Budidaya Ikan dalam
Mendukung Penigkatan Ketahanan Pangan. Laporan Kemajuan
Kegiatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

Suprapto. 2007. Pemahaman Bio-floc Tecknologi: Teknik budidaya alternatif.


Shrimp Club Indonesia. Bandar Lampung

Supriyono, Eddy. 2014. Pemanfaatan Kotoran Ayam Fermentasi dan Limbah


Budidaya Lele pada Budidaya Cacing Sutra dengan Sistem Resirkulasi.
Jurnal Akuakultur Indonesia 13 (2), 132–139 (2014). Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

Suryaningrum, F. Maharani. 2014. Aplikasi Teknologi Bioflok pada


Pemeliharaan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Program
Pascasarjana Universitas Terbuka. Jurnal Manajemen Perikanan dan
Kelautan.Vol. 1 No. 1, Mei 2014, artikel 3.
Suryaningsih, H. 2006. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Rendaman Dedak
terhadap Populasi Daphnia sp. Skripsi. Program Studi S-1 Budiidaya
Perairan. Universitas Airlangga. Surabaya.

Utarini, Diana. Retna. 2012.Pertumbuhan Populasi Daphnia sp. pada Media


Kombinasi Kotoran Puyuh dan Ayam dengan Padat Tebar Awal
Berbeda. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Sumber daya
Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan II . Hal 46-52

Widanarni. 2012. Evaluation of Biofloc Technology Application on Water


Quality and Production Performance of Red Tilapia Oreochromis sp.
Cultured at Different Stocking Densities. Institut Pertanian Bogor.
HAYATI Journal of Biosciences. Vol. 19 No. 2, p 73-80

Zahidah W, Gunawan dan Subhan U. 2012. Pertumbuhan populasi Daphnia sp.


yang diberi pupuk limbah budidaya Karamba Jaring Apung (KJA) di
Waduk Cirata yang telah difermentasi EM4. Jurnal Akuatika 3(1).
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai