Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Tn.

R
DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPOGLIKEMIA DAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN UTAMA KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS
DI RUANG IGD RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
KEBUMEN

DISUSUN OLEH:
1. Gayu
2. Kurniawati Agustina
3. Muji lestari
4. Muhaimin Eka
5. Zul Qohar

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYA GOMBONG
TAHUN 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, dengan petunjuk dan rahmat Nya sehingga
kami dapat membuat makalah dan dapat terselesaikan. Kami membuat makalah tentang
“Asuhan keperawatan pada Tn.R dengn diagnosa medis HIPOGLIKEMIA dan diagnose
keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas di RS PKU muhammadiyah gombong”
bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok praktek klinik peminatan kegawatdaruratan.
Kami sadar bahwa ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan
pengetahuan penulis. Dengan demikian, kritik maupun saran sangat dibutuhkan demi
kemajuan kami.
Penyelesaian naskah ini tidak lepas dari motivasi dan jasa dari beberapa pihak. Oleh
sebab itu kami ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak yang meluangkan waktunya
untuk membimbing kami dalam menyelesaikannya..
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca
pada umumnya dan dapat menambah wawasan tentang teori keperawatan khususnya.

Gombong 26 Desember 2018

Penulis

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan asuhan keperawatan yang berjudul “Makalah asuhan keperawatan Pada Tn.P
Dengan Diagnosa Keperawatan Utama Ketidakefektifan bersihan jalan Nafas Di
Ruang IGD Rumah Sakit PKU Muhammadiyah gombong” telah disahkan oleh
pembimbing akademik dari STIKes Muhammadiyah Gombong dan pembimbing
klinik Instalasi Gawat darurat RS PKU muhammadiyah gombong pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 28 desember 2018
Tempat : Ruang IGD RS PKU Muhammadiyah Gombong

Disusun oleh
1. Gayu
2. Kurniawati Agustina
3. Muji lestari
4. Muhaimin Eka
5. Zul Qohar

Disetujui Oleh:

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Putra Agina WS, M.Kep ) (Wahyuningsih,S.kep Ns )

iii
DAFTAR ISI

Halaman Cover ...................................................................................... i


Lembar Pengesahan ................................................................................ ii
Kata Pengantar ....................................................................................... iii
Daftar isi.................................................................................................. iv
Bab I Pendahuluan .................................................................................
A. Pengertian ...................................................................................
B. Etiologi .......................................................................................
C. Batasan karakteristik ..................................................................
D. Patofisiologi atau pathway .........................................................
E. Masalah keperawatan lain yang muncul ....................................
F. Intervensi keperawatan ...............................................................
Bab II Tinjauan kasus ............................................................................
Asuhan Keperawatan ........................................................................
Bab III Pembahasan ...............................................................................
Analisis Jurnal ...................................................................................
Literatur Jurnal ..................................................................................
Bab IV Penutup ......................................................................................
Daftar Pustaka ........................................................................................

iv
BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian

Bersihan jaalan nafas tidak efektif merupakan suatu keadaan ketika seseorang
individumengalami suatu ancaman yang nyata atau potensial pada status
pernafasan sehubungandenganketidak mampuan untuk batuk secara efektif. Bersihan
Jalan nafas tidak efektif merupakan ketidak mampuan dalam membersihkan sekresi
atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk menjaga bersihan jalan nafas.

B. Etiologi
Faktor penyebab yang mempengaruhi ketidakefektifan bersihan jalan nafas antara
lain:

1. Saraf otonomik (rangsangan saraf simpatis dan parsimpatis)


2. Peningkatan produksi sputum.
3. Alergi pada saluran pernapasan.
4. Perokok
5. Asma, infeksi
6. Benda asing dalam jalan nafas
7. Penyakit paru obstruksi kronis
8. Spasme jalan nafas

C. Batasan Karakteristik
1. Batuk yang tidak efektif 7. Perubahan frekuensi nafas
2. Dispnea 8. Perubahan pola nafas
3. Gelisah 9. Sianosis
4. Kesulitan verbalisasi 10. Sputum berlebih
5. Penurunan bunyi nafas 11. Suara nafas tambahan
6. Tidak ada batuk

1
D. Pathway dan Patofisiologi

obstruksi jalan nafas merupakan kondisi pernafasan ya n g tidak


normalakibatketidakmampuan batuk secara efektif, dapat disebabkan
o l e h s e k r e s i ya n g k e n t a l a t a u berlebihan akibat penyakit infeksi, imobilisasi. tatis
sekresi batuk yang tidak efektif karena penyakit persyarafan seperti cierebronvaskular accident
(CVA).

Penurunan suplai glukosa kejaringan & seluler Jaringan otak

Unmetabolisme otak Dosis insulin terlalu tinggi

Iskemik jaringan otak Glikogenesis

Penurunan fungsi/kesadaran Gula darah menurun<60 mg/dl

Resiko gangguan perfusi jaringan cerebral Penurunan nutrisi jaringan pada otak

Penurunan kesadaran

Timbul secret di jalan nafas

Reflek batuk menurun

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

E. Masalah Keperawatan Lain Yang Muncul


1. Nyeri akut
2. Intoleransi aktifitas
3. Gangguan pola tidur

2
F. Intervensi Keperawatan

NO NOC INTERVENSI RASIONAL


DX

1 Setelah dilakukan tindakan 1. Buka jalan nafas dan R/ untuk memaksimal-kan


keperawatan selama 1x6 posisikan pasien ventilasi
jam diharapkan maasalah senyaman mungkin
Ketidakefektifan bersihan 2. Auskultasi suara R/ untuk mengetahui adanya
jalan nafas dapat teratasi nafas, catat area suara nafas tambahan
dengan criteria hasil: peningkatan,
Indikator A T penurunan ventilasi
Frekuensipernafas 2 4 dan menunjukkan R/ untukmengeluarkan secret
an sumber suara.
Suaranafastambah 2 3.
4 Bantu suction R/
an endotracheal untukmemenuhikebutuhanoksi
Akumulasi secret 2 4 jikadibutuhkan gen
Penggunaanotot 2 4.
4 Berikanterapioksigen R/ untukmemantau status
bantu pernafasan sesuaikebutuhan respirasidanoksigenasipasien
5. Monitoring status
Keterangan: respirasidanoksigenas
A: Awal i
T : Tujuan
1 :Sangatberubah
2 :Banyakperubahan
3 :Perubahansedang
4 :Agakberubah
5 :Tidakberubahsamasekali
2 Setelahdilakukantindakank 1. Observasikeadaanu R/
eperawatanselama 1x6 jam mumdantingkatkessa untukmemantaukeadaanumum
diharapkanmasalahResiko daranpasien. dantingkatkesadaranpasien.
ketidakefektifanperfusijari R/ untukmemantau TD, nadi,
ngan cerebral 2. Monitoring tanda- suhudan RR.
dapatteratasidengankriteria tanda vital
hasil:

3
Indikator A 3.
T Kajikadar GDS R/
Tekanandarahsist 2 4 sebelumdansesudahp untukmemantauperkembangan
olikdandiastolik emberianterapi kadar GDS pasien.
Sakitkepala 2 4.
4 Pertahankankeefekti R/ mengurangisesaknafas.
Penurunantingkat 2 4 fanjalannafas R/
kesadaran 5. Berikanposisisupina untukmemaksimalkanventilasi
Keterangan: sipadapasien .
A : Awal R/ agar
T : Tujuan 6. Berikaninformasipad keluargapasienlebihmengetah
1 : Deviasiberatdarikisaran akeluargatentangpen uikondisipasiendancarapenang
normal yakit yang anannya.
2 : Deviasi yang dideritapasiendanpe
cukupbesardarikisara nanganannya R/
n normal 7. untukmengingkatkankadarglu
3 : Kolaborasipemberia kosadalamdarah.
Deviasisedangdalamkis nterapifarmakologi:
aran normal glukosa 5%, 10%,
4 : atau 40% per-IV
Deviasiringandarikisar
an normal
5 :
Tidakadadeviasidarikis
aran normal

4
BAB II TINJAUAN KASUS

FORM PENGKAJIAN TRIASE


Emergency Nursing Department | STIKes Muhammadiyah Gombong

Tanggal : 26 Desember 2018 Jam : 08.30 WIB No RM : 003668XXX

Nama : Tn R.
Alasan Datang : √ Penyakit Trauma
Tanggal Lahir : 04 Desember 1968
Cara Masuk : √ Sendiri Rujukan

5
Petugas Triase
CATATAN : GDS: LOW ( 13mg/dl )
……………………………………………………………… ( Muhaimin Eka Atmaja )

Beri Tanda Centang (√) pada kotak yang tersedia Praktik Klinik Keperawatan Gadar | 2018

BAB II

6
TINJAUAN KASUS

Tanggal : 26 Desember 2018 Jam : 08.30 WIB

No RM : 366XXX

Nama : Tn R

Tanggal lahir : 04 Desember 1968

Jenis kelamin : Laki-Laki

Diagnosa medis : Hipoglikemi state

1. Primary Survey
A. Airway : jalan nafas paten, tidak ada tanda-tanda seperti gurgling,
snoring maupun stridor
B. Breathing : pernafasan tidak teratur, menggunakan otot bantu nafas,
terdapat retraksi dinding dada, jenis pernafasan menggunakan pernafasan dada,
frekuensi nafas 30x/menit
C. Circulation : akral hangat, tidak terdapat sianosis, CRT <2 detik, tekanan
darah terukur 122/71, nadi teraba82x/menit, tidak terdapat perdarahan, kulit
lembab, turgor kulit baik, tidak terdapat resiko decubitus, saturasi oksigen 100%
D. Disabillity : tingkat kesadaran somnolen dengan GCS E4M4V2, pupil
isokor, sclera anikterik, konjungtiva ananemis
E. Exposure : tidak terdapat nyeri
F. Fahrenheit : suhu axila 36,4 C
Berat badan 75 kg
2. Secondary survey

Keluhan utama : Penurunan kesadaran


Anamnesa : Pasien datang ke IGD PKU Muhammadiyah Gombong diantar
oleh keluarganya dengan penurunan kesadaran (somnolen),
sebelum masuk rumah sakit pasien sempat mengeluhkan lemas,
pusing memutar, pada saat sampai di IGD seluruh badan kaku,

7
keluarga pasien mengatakan pasien punya penyakit gula, GDS:
LOW ( 13 mg/dl )
Riwayat Alergi : keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai alergi
makanan maupun obat
Riwayat pasien dahulu : keluarga pasien mengatakan dulu penah masuk rumah
sakit dikarenakan gula darah yang tinggi 500 mg/dl
Riwayat kesehatan keluarga : keluarga pasien mengatakan tidak ada penyakit
keturunan dalam keluarganya

PEMERIKSAAN FISIK

Kepala : Bentuk mesocepal, simetris, rambut berwarna hitam persebaran merata,


tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat lesi

Mata : pupil isokor, sclera anikterik, konjungtiva ananemis, tidak ada bekas
luka, simetris

Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran tyroid
Dada :
Paru – paru I : Adanya pernafasan dinding dada
Pal : vocalfremitus kanan = kiri, tidak terdapat nyeri tekan,
tidak terdapat bunyi krepitasi
Per : Sonor di seluruh lapang paru
A :Suara tambahan ronchi
Jantung I : Ictus cordis tidak tampak, tidak ada jejas
Pal : Tidak ada nyeri tekan, ictus cordis di ic 5 teraba
Per : Tidak ada pembesaran jantung, bunyi jantung pekak
A : Reguller S1 = S2 tidak ada suara tambahan
Abdoemen I : Perut datar, tidak ada luka, tidak ada asites
A : Bising usus 11x/m
Pal : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar
Per : supel

8
Ekstremitas : (atas) tangan kanan dan kiri lengkap, tidak ada cubbing finger, CRT
<2 detik, tugor kulit baik, kulit lembab, terpasang infus RL 20 tpm di
tangan kiri.
(bawah) : kaki kanan dan kiri lengkap, tidak terdapat oedema
ekstremitas, CRT <2 detik, turgor kulit baik, kulit lembab

Genitalia : Berjenis kelamin laki – laki, tidak terpasang DC

PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. EKG : hasil EKG sinus rhytm


b. Laboratorium : tanggal 26 Desember 2018
ITEM Hasil Nilai normal Satuan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Leukosit 16.00 H 38 - 10.6 rb/uI
Eritrosit 4.85 4.4 - 5.9 juta/L
Hemoglobin 13.8 13.2 – 17.3 gr/dl
Hematocrit 44.9 40 – 52 %
MCV 92.5 80 – 100 fL
MCH 28.3 26 – 34 pg
MCHC 30.6 L 32 – 36 g/dl
Trombosit 272 150 – 440 rb/uI

Hitung Jenis
Basofil% 0.0 0.0 – 1.0 %
Eosinophil% 0.2 L 2.0 – 4.0 %
Neutrophil% 84.8 H 50.00 – 70.00 %
Limfosit% 10.4 L 25.0 – 40.0 %
Monosit% 4.6 2.0 – 8.0 %
Kimia
Diabetes
13 L ( 08.30 ) 70 – 105 mg/dl

9
Glukosa darah 91 ( 09.40 )
sewaktu
Faal Ginjal 13 L 15 – 39 mg/dl
Ureum 0.64 L 0.9 – 1.9 mg/dl
Creatinine
Elektrolit 140.6 135 – 147 mEqᶴL
Natrium 3.66 3.5 – 50 mEqᶴ
Kalium

PROGRAM TERAPI

Tanggal/Jam : 23 Juli 2018 / 01.25 wib


NO NAMA OBAT DOSIS INDIKASI
1 IVFD D10% 16tpm Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan
meningkatkan glukosa dalam darah
2 Midazolam 2,5 mg Sebagai obat pengurang kecemasan
(penenang)
3 D40% 2flash Untuk menyeimbangkan gula darah dalam
tubuh pasien
4 Ondansentron 4mg Untuk mencegah dan mengobati mual
ataupun muntah
5 Cetriaxon 2gr Untuk mengobati berbagai macam infeksi
bakteri ( antibiotic )
6 Metronidazole 5mg Untuk menghentikan infeksi bakteri
7 0ksigen Kanul 3l/menit Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada
pasien

10
ANALISA DATA

NO DATA FOKUS ETIOLOGI MECHANISM PROBLEM


1 DS: Keluarga mengatakan Kurangnya Penurunan suplai Resiko
sebelum masuk rumah sakit suplai glukosa glukosa ke jaringan ketidakefektif
pasien sempat mengeluh ke otak & seluler an perfusi
lemas dan pusing memutar jaringan
DO: Jaringan otak cerebral
1. KU= Lemah
2. GCS=10, E4V3M4 Unmetabolisme
3. Pasien mengalami otak
penurunan kesadaran
yaitu dengan tingkat Iskemik jaringan
kesadaran somnolen otak

Penurunan
fungsi/kesadaran

Gangguan perfusi
jaringan cerebral

2 DS: - Akumulasi Diabetes Melitus Ketidakefektif


DO: secret berlebih an bersihan
1. Pasien tampak sesak Dosis insulin terlalu jalan nafas
nafas dengan RR: tinggi
30x/menit.
2. Terdapat retraksi Glikogenesis
dinding dada.
3. Terdapat suara nafas Gula darah menurun
tambahan: ronkhi <60 mg/dl

Penurunan nutrisi
jaringan pada otak

11
Penurunan
kesadaran

Timbul secret di
jalan nafas

Reflek batuk
menurun

Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d akumulasi secret berlebih.


2. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral b.d kurangnya suplai glukosa ke otak.

12
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO NOC INTERVENSI RASIONAL
DX
1 Setelah dilakukan tindakan 6. Buka jalan nafas dan R/ untuk
keperawatan selama 1x6 jam posisikan pasien memaksimal-kan
diharapkan maasalah senyaman mungkin ventilasi
Ketidakefektifan bersihan jalan 7. Auskultasi suara nafas,
nafas dapat teratasi dengan catat area peningkatan, R/ untuk
kriteria hasil: penurunan ventilasi dan mengetahui adanya
Indikator A T menunjukkan sumber suara nafas
Frekuensi 2 4 suara. tambahan
pernafasan 8. Bantu suction
Suara nafas 2 4 endotracheal jika
tambahan dibutuhkan R/ untuk
Akumulasi secret 2 4 9. Berikan terapi oksigen mengeluarkan
Penggunaan otot 2 4 sesuai kebutuhan secret
bantu pernafasan 10. Monitoring status
respirasi dan oksigenasi R/ untuk memenuhi
Keterangan: kebutuhan oksigen
A: Awal R/ untuk memantau
T : Tujuan status respirasi dan
1 : Sangat berubah oksigenasi pasien
2 : Banyak perubahan
3 : Perubahan sedang
4 : Agak berubah
5 : Tidak berubah samasekali

13
2 Setelah dilakukan tindakan 7. Observasi keadaan R/ untuk memantau
keperawatan selama 1x6 jam umum dan tingkat keadaan umum dan
diharapkan masalah Resiko kessadaran pasien. tingkat kesadaran
ketidakefektifan perfusi pasien.
jaringan cerebral dapat teratasi 8. Monitoring tanda-tanda R/ untuk memantau
dengan kriteria hasil: vital TD, nadi, suhu dan
Indikator A T 9. Kaji kadar GDS RR.
Tekanan darah 2 4 sebelum dan sesudah R/ untuk memantau
sistolik dan pemberian terapi perkembangan
diastolik 10. Pertahankan kadar GDS pasien.
Sakit kepala 2 4 keefektifan jalan nafas R/ mengurangi
Penurunan 2 4 11. Berikan posisi supinasi sesak nafas.
tingkat kesadaran pada pasien R/ untuk
Keterangan: memaksimalkan
A : Awal 12. Berikan informasi pada ventilasi.
T : Tujuan keluarga tentang R/ agar keluarga
1 : Deviasi berat dari kisaran penyakit yang diderita pasien lebih
normal pasien dan mengetahui kondisi
2 : Deviasi yang cukup besar penanganannya pasien dan cara
dari kisaran normal 7. Kolaborasi pemberian penanganannya.
3 : Deviasi sedang dalam terapi farmakologi:
kisaran normal glukosa 5%, 10%, atau R/ untuk
4 : Deviasi ringan dari kisaran 40% per-IV mengingkatkan
normal kadar glukosa
5 : Tidak ada deviasi dari dalam darah.
kisaran normal

14
IMPLEMENTASI

NO TINDAKAN RESPON TTD


DX
1 1. Membuka jalan nafas dan - Pasien terlihat dapat
mem posisikan pasien bernafas dengan normal
2. Mengauskultasi suara nafas - Saat di auskultasi terdapat
3. Melalukan suction suara nafas tambahan
endotracheal - Pasien terlihat lebih nyaman
4. Memberikan terapi oksigen setelah dilakukan suction
sesuai kebutuhan - Pasien terlihat pada
5. Memonitoring status respirasi monitoring kebutuhan
dan oksigenasi oksigennasi tercukupi
dengan status respirasi
normal
2 1. Mengobservasi keadaan - Pasien masih terlihat dalam
umum dan tingkat kesadaran keadaan somnolen GCS
pasien E4M4V2, Pupil isokor,
2. Memonitoring tanda-tanda sclera anikterik, konjungtiva
vital ananemis
3. Mengkaji kadar GDS - Pasien saat diobservasi
sebelum dan sesudah menunjukkan TTV :
pemberian terapi TD: 122/71
4. Mempertahankan keefektifan N :82x/menit
jalan nafas S :36,5 C
5. Memberikan posisi supinasi BB:75 kg
pada pasien - Pasien saat di lakukan
6. Memberikan informasi pada pengecekan GDS sebelum
keluarga tentang penyakit pemberian terapi dengan
yang diderita pasien dan hasil 13 mg/dl setelah
penanganannya dilakukan pemberian terapi
7. Berkolaborasi pemberian dengan hasil 120 mg/dl
terapi farmakologi Glukosa - Keluarga pasien
5%, 10%,atau 50% per-IV mengatakan sudah lebih

15
paham tentang penyakit
yang diderita pasien setelah
diberikan informasi oleh
tenaga kesehatan

EVALUASI

Tanggal NO dx EVALUASI TTD


1 S : Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
O : Pasien terlihat bernafas dengan lebih teratur masih
terlihat menggunakan otot bantu nafas dengan pernafasan
dinding dada, frekuensi nafas sebelum diberikan terapi
30x/menit menjadi 26x/menit diberikan terapi
A : Masalah keperawatan masih berlangsung
P : Monitor TTV lanjutkan intervensi
2 S : Pasien terlihat denga tingkat kesadaran membaik
O : Saat dikaji TTV TD: 120/80mmHg, N : 92x/menit, S :
36,6 C, BB : 75kg
A : Masalah keperawatan teratasi
P : Obseravasi dan lanjutkan intervensi

16
BAB III

PEMBAHASAN

Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral adalah suatu keadaan dimana resiko
mengalami penurunan sirkulasi jaringan otak yang dapat mengganggu kesehatan.(Herdman,
2014). Ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah ketidakmampuan sekresi atau obstruksi
dari saluran nafas untuk mempertahankan bersihan jalan nafas.(Nanda, 2015-2017).

Data yang telah kami peroleh di RSU pku muhammadiyah Gombong pada tanggal 26
Desember 2018 pukul 08.30 WIB terhadap pasien berinisial Tn.R dengan keadaan dibawa oleh
keluarganya dengan keaadaan penurunan kesadaran (somnolen) dan seluruh badan pasien
kaku, keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat hiperglikemia setelah di lakukan
pemerikasaan didapatkan GDS pasien 13mg/dl, dan setelah di lakukan pemeriksaan fisik
terdengar suara ronkhi karna terdapat penumpukan sekret di saluran pernafasan, suhu 36,4 C,
tekanan darah 122/71, nadi 82 X/menit.

Berdasarkan data di atas kelompok kami merumuskan maslah keperawatan utama yakni
ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan akumulasi sekret berlebih , dan
untuk mengatasinya kami melakuan tindakan membuka jalan nafas dan memposisikan pasien
semifowler, memberikan terapi o2 dengan NRM, melakukan suction, melakukan pemriksaan
fisik, serta memonitor TTV klien. Kemudian diagnosa kedua kelompok kami mengambil
diagnosa keperawatan resiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan
kurangnya suplai glukosa ke otak, dan untuk mengatasinya kami melakukan tindakan
keperawatan dengan pemberian D40% untuk menyeimbangkan kadar glukosa, memberikan
cairan infus D10% dengan 16 tpm, mengobservasi ttv dan tingkat kesadaran klien.

Berdasarkan jurnal milik Jon Hafan Sutawardan yang berjudul Studi Fenomena
Pengalaman Penyandang Diabetes Melitus yang pernah mengalami hipoglikemia , terbukti
bahwa dengan pemberian terapi glukosa sesuai dengan kebutuhan klien dapat membuat klien
mendapatkan nilai glukosa kembali normal.

17
BAB IV
PENUTUP

a ) Kesimpulan
Hipoglikemi adalah suatu keadaan, dimana kadar gula darah plasma puasa
kurang dari 50 mg/%. Type hipoglikemi digolongkan menjadi beberapa jenis yakni
antara lain Transisi dini neonatus ( early Transitional neonatal ), Hipoglikemi klasik
sementara (Classic transient neonatal), Sekunder (Scondary), Berulang ( Recurrent).
Gejala hipoglikemia yang sering terjadi adalah sering merasa ngantuk,lemas,dan sering
sakit kepala. Hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Untuk menjaga agar kadar
gula selalu normal,perhatikan pola makan ,olah raga ringan secara teratur untuk
membantu pembakaran glukosa menjadi nergi dan merangsang produksi
insulin,hindarkan stress atau gangguan emosional lainnya dan disiplin minum obat
sesuai anjuran dokter

b ) Saran
Kesadaran mengontrol gula darah adalah cara yang bias di lakukan oleh setiap
warga masyarakat, kami sangat menyarankan agar masyarakat sadar akan penyakit
yang akan timbul jika tidak mengontrol gula darah masing-masing. Kami berharap
makalah ini bias menjadi tambahan referensi pengetahuan mengenai penyakit
hipoglikemia.

18
DAFTAR PUSTAKA
Baradero Mary , SPC , MN. 2009.” Seri Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Endokrin “. Jakarta : EGC.
Bulechek et,all (2013). Nursing Intervensi Classification (NIC Edisi Ke-enam). Singapore:
Elsevier
Gallo & Hundak. 1996. “Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik Volume II ”. Jakarta :
EGC.
NANDA International. 2015-2017. Diagnosis Keperawatan: Definisi, Dan Klasifikasi
2015- 2017/ Editor, T. Heather Herdman; Alih Bahasa, Made Sumarwati, Dan Nike
Budhi Subekti; Editor Edisi Bahasa Indonesia, Barrah Bariid, Monica Ester, Dan
Wuri Praptiani. Jakarta; EGC
Nurarif, A. N., & Kusuma, H (2016). Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan
Penerapan Diagnosa NANDA, NIC, NOC dalam Berbasis Kasus, Jogjakarta:
Mediaction

19

Anda mungkin juga menyukai