Anda di halaman 1dari 14

BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis

Volume 17, Nomor 1, Juni 2013, hlm. 27-40

EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA


DAN PENGARUHNYA TERHADAP RETURN SAHAM
DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

Rina Sari Qurniawati

Pusat Studi Penelitian Pengembangan Manajemen dan Bisnis


Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jln. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura
Email: rina.sqyu@gmail.com

Abstract: The purpose of this study was to analyze bank efficiency listed in Indonesia Stock
Exchange (IDX) and to empirically determine the effect of bank efficiency listed in BEI toward
stock performance reflected in stock returns. The sampling is bank listed in IDX from 2004 until
2008. DEA is used to measure the bank efficiency from each Decision Making Units (DMUs),
which is obtained as the maximum weight ratio of outputs and inputs. The result of banks efficiency
using DEA approach indicated that most of Bank in Indonesia is efficient. Only 6 banks from 16
banks which have not yet reached the efficiency score over the 5 years. Meanwhile, the regression
test did not revealed any effect of the bank efficiency in Indonesia toward stock return.

Keywords: bank efficiency, DEA, stock returns, stock performance, inputs, outputs

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi bank-bank yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dan menguji secara empiris pengaruh efisiensi bank-bank yang terdaftar di
BEI terhadap kinerja saham yang tercermin dari retun sahamnya. Sampel yang digunakan adalah
bank yang listing di BEI dari tahun 2004-2008. DEA digunakan untuk mengukur efisiensi bank
dari setiap Decision Making Units (DMUs), yang didapatkan sebagai rasio maksimum bobot
outputs dengan bobot inputs. Hasil penelitian efisiensi perbankan dengan menggunakan pendekatan
DEA menunjukkan bahwa bank di Indonesia sudah banyak yang efisien. Dari 16 bank hanya 6
bank yang belum mencapai skor efisiensi dalam kurun waktu 5 tahun. Sedangkan setelah dilakukan
uji regresi tidak ditemukan adanya pengaruh efisiensi perbankan di Indonesia dengan return
saham.

Kata Kunci: efisiensi perbankan, DEA, return saham, kinerja saham, input, output

PENDAHULUAN Sedikitnya ada 4 evaluasi kinerja yang dapat


diukur, yakni kinerja yang terkait tuntutan regu-
Bank merupakan lembaga keuangan ter- lasi seperti nilai dari kecukupan rasio modal,
penting dan sangat mempengaruhi perekonomi- Giro Wajib Minimum (GWM). Yang kedua ada-
an baik secara makro maupun mikro. Di Indo- lah kinerja yang terkait dengan keuangan seperti
nesia bank mempunyai pangsa pasar sebesar ROE, ROA, Net Interest Margin (NIM), Capital (C),
80% dari semua lembaga keuangan yang ada. Asset Quality (A), Management (M), Earning (E),
Mengingat begitu besarnya peranan bank di Liability (L), dan Sensitivity market to risk (S) atau
Indonesia, pengambil keputusan perlu melalu- yang sering disingkat dengan CAMELS. Yang
kan evaluasi kinerja yang memadai (Abidin, ketiga adalah kinerja yang terkait dengan fungsi
2007). lembaga intermediasi seperti Loan to Deposit

Volume 17, Nomor 1, Juni 2013: 27-40 Efisiensi Perbankan di Indonesia ... 27
Ratio (LDR) dan yang terakhir adalah kinerja Pendapat Adenso-Diaz dan Gauco (1997)
yang terkait dengan efisiensi. di dukung oleh Beccalli et al. (2006), Kirkwood
Dalam dunia perbankan di Indonesia, rasio dan Nahm (2006), dan Sufian dan Majid (2007).
biaya operasional dan pendapatan operasional Dari hasil penelitian mereka didapatkan penga-
(BOPO) merupakan ukuran efisiensi yang sering ruh efisinsi bank dengan tingkat pengembalian
dipakai untuk memberikan penilaian atas kinerja hasilnya. Sementara itu penelitian yang dilaku-
efisiensi bank (peraturan Bank Indonesia Nomor kan oleh Kurniawan (2007) dihasilkan kesimpul-
6/25/PBI/2004). Rasio BOPO didapat dari per- an yang berbeda dengan hasil yang berbeda de-
bandingan antara biaya operasional dengan ngan penelitian di luar negeri yang menyatakan
pendapatan operasional, rasio ini digunakan bahwa tidak ada pengaruh efisiensi bank LQ45
karena adanya kemudahan dalam perhitungan dengan pengembalian sahammnya.
dan penggunaan. Namun demikian, rasio BOPO Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
merupakan pendekatan tradisional dalam peng- efisiensi bank-bank yang terdaftar di bursa efek
ukuran efisiensi biaya sebuah bank. Selain itu Indonesia dan menguji secara empiris pengaruh
rasio BOPO tidak mampu mengambarkan kon- efisiensi bank-bank yang terdaftar di bursa efek
disi bank yang sebenarnya, serta hasilnya tidak Indonesia terhadap kinerja saham yang ter-
mudah untuk diinterpretasikan. cermin dari retun sahamnya.
Pendekatan cost frontier analysis adalah pen- Perbankan di Indonesia. Peranan Perban-
dekatan lain yang dapat dipakai untuk menilai kan dalam Perekonomian Nasional, menghadapi
efisiensi sebuah bank dan lebih baik dari pen- krisis kepercayaan, upaya yang ditempuh oleh
dekatan akuntansi tradisional. Pendekatan ini Pemerintah dan Bank Indonesia pada waktu itu
melakukan penghitungan jumlah maksimum adalah bagaimana menata kembali kinerja per-
beban biaya untuk menghasilkan produk berupa bankan nasional melalui berbagai upaya restruk-
jasa keuangan dalam jumlah kombinasi output turisasi dan penyehatan. Program restrukturi-
yang serupa. Potensi biaya yang dapat dikura- sasi perbankan yang telah dicanangkan sejak
ngi disebut cost inefficiency. Ada dua macam pen- tahun 1998, pada tahun 2003 lalu telah menun-
dekatan frontier yang digunakan dalam menilai jukkan hasil yang positif. Kondisi kesehatan per-
efisiensi yaitu pendekatan nonparametrik (Data bankan pun mulai membaik. Perkembangan ini
Envelopment Analysis atau DEA) dan pendekatan terutama dapat kita lihat pada menguatnya
parametrik (Stochastic Frontier Analysis atau SFA), struktur permodalan, menurunnya jumlah kredit
(Drake dan Hall, 2003). Harga saham yang telah bermasalah, dan meningkatnya profitabilitas.
listing di bursa efek dipengaruhi oleh kinerja Pentingnya peranan bank dalam perekono-
perusahaan tersebut, tidak terkecuali bank. mian dan besarnya tingkat kepercayaan masya-
Kinerja bank go public dapat diukur dari kinerja rakat yang harus dijaga dalam industri ini me-
harga sahamnya di lantai bursa, kinerja saham nyebabkan perbankan menjadi industri yang
yang baik adalah jika kenaikan harganya di atas paling banyak dan ketat diatur (heavily regulated).
atau paling tidak sama dengan tingkat kenaikan Setiap ketentuan yang dibuat di industri perban-
indeks pasarnya. Dalam jangka panjang emiten kan pada akhirnya akan bermuara pada satu
yang dapat menunjukkan kinerja yang lebih efi- tujuan, yakni menghasilkan sistem perbankan
sien akan mendapatkan tanggapan positif dari yang sehat, kuat dan stabil. Dengan demikian
investor. Seperti yang telah dijelaskan diatas bank dapat menjalankan fungsi financial inter-
bahwa efisiensi bank merupakan salah satu tolak mediary dengan optimal.
ukur yang dapat dipakai untuk melihat kinerja Beberapa prinsip dapat dijadikan landasan
bank. Semakin efisien sebuah bank maka kinerja- dalam menyusun peraturan perbankan yaitu:
nya juga akan semakin bagus. Menurut Adenso- efisiensi, keadilan sosial, pengembangan sistem,
Diaz dan Gascon (1997), efisiensi sebuah bank dan pemeliharaan institusi. Tujuannya adalah
akan tercermin dari harga sahamnya, karena untuk menciptakan perbankan yang aman dan
dalam pasar yang semi efisien, hampir semua sehat. Untuk mencapai tujuan tersebut kepada
informasi tercermin dalam harga saham. badan pengawas bank perlu diberi kewenangan

28 Rina Sari Qurniawati BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis


luas untuk mengatur dan mengawasi industri dalam bentuk rekening giro, deposito berjang-
perbankan. Kewenangan tersebut antara lain ka, tabungan dan instrumen-instrumen utang
berupa kewenangan menetapkan berapa besar- atau kewajiban bank lainnya. Selain itu, modal
nya modal yang harus dimiliki, berapa besarnya bank menggambarkan nilai buku pemilik saham
pinjaman yang dapat diberikan kepada suatu bank. Sedangkan pos-pos neraca sebuah bank
perusahaan, siapa yang boleh menjadi pengurus secara lebih rinci diklasifikasikan sebagai
bank dan sebagainya. Kewenangan mengawasi berikut:
diberikan dengan tujuan untuk memonitor 1) Sisi aktiva
apakah bank melakukan kegiatan usaha sesuai a) Earning asset (aktiva produktif), yang da-
dengan ketentuan yang berlaku. Perlu pula di- pat berupa kredit, penempatan pada bank
kaji untuk memberikan kewenangan penyidikan lain, surat berharga dan penyertaan.
kepada badan pengawas. Kewenangan tersebut b) Non earning asset (aktiva tidak produktif),
bertujuan untuk melindungi nasabah, melindu- yang berupa kas, giro pada Bank Indo-
ngi perekonomian dan menjaga tidak terjadinya nesia, aktiva tetap serta rupa-rupa aktiva.
konsentrasi bisnis. c) Penyisihan Penghapusan Aktiva Pro-
Efisiensi. Efisiensi adalah perbandingan duktif (PPAP) adalah akun cadangan
terbaik antara suatu kegiatan dengan hasilnya. dalam valuta rupiah dan asing yang di-
Menurut definisi ini, efisiensi terdiri atas 2 unsur bentuk untuk menampung resiko kerugi-
yaitu kegiatan dan hasil dari kegiatan tersebut. an yang mungkin timbul akibat bank
Efisiensi sendiri adalah apabila kita memasuk- tidak dapat menarik kembali kredit seba-
kan suatu input tertentu maka akan menghasil- gian atau seluruh aktiva produktifnya.
kan output yang hasilnya sama dengan satu. Akun ini merupakan pengurang aktiva
Efisiensi merupakan salah satu parameter pada sisi neraca.
kinerja yang secara teoritis merupakan salah satu 2) Sisi pasiva
kinerja yang mendasari seluruh kinerja sebuah a) Dana Pihak III, yang berupa giro, tabu-
organisasi. Kemampuan menghasilkan output ngan, deposito (berjangka, sertifikat dan
yang maksimal dengan input yang ada, adalah deposito sejenis lainnya yang diterima
merupakan ukuran kinerja yang diharapkan. bank), call money, surat berharga yang di-
Pada saat pengukuran efisiensi dilakukan, bank terbitkan serta pinjaman subordinasi.
dihadapkan pada kondisi bagaimana mendapat- b) Kewajiban lainnya, yaitu semua kewajib-
kan tingkat output yang optimal dengan tingkat an bank yang setiap waktu dapat ditagih
input yang ada, atau mendapatkan tingkat input oleh pemiliknya dan harus segera diba-
yang minimum dengan tingkat output tertentu yar oleh bank yang bersangkutan. Pada
(Hadad dkk, 2003). pos ini dimasukan pula kiriman uang, ku-
Neraca Dan Laporan Laba/Rugi Bank. pon yang sudah jatuh tempo dan semua
Neraca adalah daftar harta yang dimiliki dan kewajiban yang berjangka waktu kurang
hutang yang ditanggung bank pada saat terten- dari 15 hari.
tu. Selisih antara jumlah harta dan hutang meru- c) Rupa-rupa pasiva berupa saldo rekening
pakan harta bersih pemegang saham bank, yang pasiva lainnya, yang tidak dapat dima-
juga disebut “shareholders equity” atau “networth”. sukan atau digolongkan ke dalam salah
Dalam pembukuan neraca, harta bank ditempat- satu dari pos neraca, misalnya selisih kurs
kan dalam sisi aktiva, sedangkan hutang dan dan rekening-rekening yang diblokir ka-
harta bersih pemegang saham ditempatkan pada rena suatu perkara. Dalam pos ini dima-
sisi pasiva (Wardoyo, 2008). sukkan pula hasil kompensasi (set off)
Secara ringkas, sisi aktiva bank menggam- antara saldo debet dan saldo kredit reke-
barkan pola pengalokasian dana bank. Sisi pasi- ning antar kantor, termasuk kantornya
va dalam neraca menggambarkan kewajiban di luar negeri, sepanjang bank yang ber-
bank yang berupa klaim pihak ketiga atau pihak sangkutan berbadan hukum Indonesia.
lainnya atas kekayaan bank yang dinyatakan

Volume 17, Nomor 1, Juni 2013: 27-40 Efisiensi Perbankan di Indonesia ... 29
d) Ekuitas yang terdiri dari modal disetor a) Beban bunga, yaitu beban bunga dan
(tambahan modal disetor), agio/disagio, beban lain yang dikeluarkan secara lang-
cadangan dan laba ditahan. Agio/di- sung dalam rangka penghimpunan dana
sagio merupakan selisih lebih (kurang) termasuk pemberian hadiah.
setoran modal yang diterima bank seba- b) Beban operasional lainnya, yaitu beban
gai akibat harga saham yang melebihi ni- yang berupa beban bukan bunga yang
lai nominalnya. Cadangan yang dibentuk terdiri dari beban administrasi dan
berasal dari penyisihan laba bersih sesuai umum, beban personalia, penyisihan dan
keputusan pemilik atau Rapat Umum penurunan atas aktiva produktif serta
Pemegang Saham. Sedangkan laba di- beban operasional non bunga lainnya.
tahan adalah sisa laba/rugi tahun-tahun Beban operasional lainnya disebut pula
buku sebelumnya yang belum dibagikan sebagai overhead cost.
dan atau dipindahbukukan ke rekening c) Beban non operasional, yaitu beban yang
lain dan ditambah laba/rugi tahun diakibatkan dari kegiatan yang tidak
berjalan. berhubungan langsung dengan kegiatan
Tujuan utama perusahaan adalah menda- usaha bank, misalnya rugi dari penjualan
patkan laba. Laporan rugi laba disusun dengan aktiva tetap.
maksud untuk menggambarkan hasil operasi Pasar Modal. Pasar Modal adalah pasar
perusahaan dalam suatu periode waktu terten- untuk berbagai instrumen keuangan (atau seku-
tu. Dengan kata lain, laporan rugi-laba meng- ritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,
gambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi baik dalam bentuk hutang ataupun modal
perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya. sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah,
Hasil operasi perusahaan diukur dengan public authorities maupun perusahaan swasta
membandingkan antara pendapatan perusahaan (Husnan, 1994).
dengan biaya yang dikeluarkan untuk mem- Pasar modal mempunyai peranan penting
peroleh pendapatan tersebut. Apabila pendapat- dalam perekonomian suatu negara karena men-
an lebih besar daripada biaya, maka dikatakan ciptakan fasilitas bagi keperluan industri atau
bahwa perusahaan memperoleh laba, dan bila investastor dalam memenuhi permintaan dan
terjadi sebaliknya (pendapatan lebih kecil dari- penawaran modal. Perannya pada suatu negara
pada biaya) maka perusaan menderita kerugian. pada dasarnya mempunyai kesamaan antara
1) Pendapatan bank, terdiri dari : negara satu dengan yang lainnya. Hampir semua
a) Pendapatan bunga, yang terdiri dari negara di dunia ini mempunyai pasar modal
pendapatan bunga dan pendapatan lain yang bertujuan menciptakan fasilitas bagi keper-
yang berkaitan langsung dengan pem- luan industri dan keseluruhan entitas dalam
berian kredit seperti provisi dan komisi. memenuhi permintaan penawaran modal. Pasar
b) Pendapatan operasional lainnya, yaitu modal menciptakan kesempatan kepada masya-
pendapatan yang berupa pendapatan rakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan
bukan bunga yang terdiri dari provisi ekonomi.
dan komisi selain kredit, pendapatan Return Saham. Return saham adalah ke-
valuta asing serta pendapatan bunga lain- untungan yang dinikmati investor atas investasi
nya. Pendapatan operasional lainnya ter- saham yang dilakukannya. Return tersebut me-
sebut sebagian besar berupa pendapatan miliki dua komponen yaitu current income dan
dari fee based activity. capital gain. Bentuk dari current income berupa
c) Pendapatan non operasional, yaitu pen- keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran
dapatan yang berasal dari kegiatan yang yang bersifat periodik berupa dividen sebagai
tidak berhubungan langsung dengan hasil kinerja fundamental perusahaan. Sedang-
kegiatan usaha bank, misalnya pendapat- kan capital gain berupa keuntungan yang di-
an dari penjualan aktiva tetap. terima karena selisih antara harga jual dan harga
2) Beban bank, terdiri dari : beli saham.

30 Rina Sari Qurniawati BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis


Ada anggapan bahwa dengan mengguna- disimpulkan bahwa kredit yang terkait dengan
kan beragam jenis analisis teknikal yang dikom- bank mempunyai potensi pengembangan yang
binasikan satu sama lain disertai juga dengan sangat tinggi untuk meningkatkan efisiensi seca-
analisis fundamental yang paling up to date akan ra keseluruhan. Surat Berharga juga mempunyai
menghasilkan keputusan yang tepat atau seti- tingkat potensi yang tinggi pula. Yang menarik
daknya mendekati. Namun kenyataannya per- adalah bahwa potensi pengefisienan input yang
gerakan pasar yang selalu dinamis tetap sulit dapat kita lakukan cukup besar, sebesar 85.75%
diprediksi secara tepat. Oleh karena itu model- untuk beban personalia dan 87.07% pada beban
model analisis tersebut harus ditempatkan seba- bunga.
gai fungsi alat bantu pengambilan keputusan atau Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan
analytical tools (Haryanto, 2004). (2008) di Indonesia dengan menggunakan meto-
Menurut Adenso-Diaz dan Gascon (1997) de DEA, menunjukkan bahwa setelah dilakukan
kinerja suatu saham dapat digunakan sebagai uji regresi ternyata didapatkan hasil bahwa tidak
salah satu cara untuk alat pengukur efisiensi per- ada pengaruh efisiensi bank LQ45 dengan
usahaan. Jika harga saham merefleksikan seluruh pengembalian sahamnya.
informasi mengenai perusahaan di masa lalu,
sekarang dan yang akan datang, maka kenaikan METODE PENELITIAN
harga saham dapat dianggap sebagai indikasi
perusahaan yang efisien. Pengertian return sa- Dalam menganalisa efisiensi perbankan di
ham dalam penelitian ini sama dengan capital Indonesia, penelitian ini menggunakan teknik
gain, karena belum ada pembagian dividen. Return Data Envelopment Analysis (DEA). Istilah Data
saham yang merupakan perubahan harga saham Envelopment Analysis diperkenalkan oleh
akan digunakan sebagai variabel dependen da- Charnes, Cooper, dan Rhodes (1978) yang sering
lam penelitian ini, dihitung dengan cara mencari disebut dengan CCR. DEA digunakan untuk
perubahan harga suatu saham secara tahunan mengukur efisiensi dari setiap Decision Making
pada periode pengamatan. Units (DMUs), yang didapatkan sebagai maksi-
Review Penelitian Terdahulu. Penelitain mum dari rasio bobot outputs dengan bobot
yang dilakukan oleh Drake dan Hall (2003) di inputs. Produksi yang efisien jika output yang
Jepang dengan menggunakan metode nonpara- dihasilkan dapat lebih banyak dari input yang
metrik (DEA) menunjukkan hasil bahwa merger telah ditetapkan. Bobot dari rasio ditentukan
bank-bank besar di Jepang masih beroperasi di oleh sebuah batasan yang berasio sama, untuk
skala efisiensi minimum, hasil sebaliknya dite- sebuah DMU harus lebih kecil atau sama dengan
mukan di bank kecil. Drake dan Hall menyaran- dari kesatuan. Definisi dari ukuran efisiensi
kan bahwa dampak eksogen dari pinjaman ber- mengijinkan berbagai macam output dan input
masalah, khususnya untuk bank regional yang tanpa harus menggunakan pembobotan di awal-
skalanya lebih kecil, perlu dikontrol. nya. Bermacam-macam input dan output dapat
Penelitian yang dilakukan oleh Hadad dkk dikurangi menjadi single ‘virtual’ input dan
(2003) di Indonesia dengan menggunakan meto- single ‘virtual ‘ input oleh bobot optimal. Lalu,
de nonparametrik (DEA), dapat disimpulkan ukuran efisiensi adalah fungsi pengali dari kom-
bahwa kredit yang terkait dengan bank mem- binasi “virtual” input-output.
punyai potensi pengembangan yang sangat ting- DEA merupakan ukuran efisiensi relatif,
gi untuk meningkatkan efisiensi secara keselu- yang mengukur inefisiesi unit-unit yang ada di-
ruhan. Surat Berharga juga mempunyai tingkat bandingkan dengan unit lain yang dianggap
potensi yang tinggi pula. Yang menarik adalah paling efisien dalam set data yang ada. Sehingga
bahwa potensi pengefisienan input yang dapat dalam analisis DEA dimungkinkan beberapa unit
kita lakukan cukup besar, sebesar 85.75% untuk mempunyai tingkat efisiensi 100% yang artinya
beban personalia dan 87.07% pada beban bunga. adalah bahwa unit tersebut merupakan unit
Penelitian ini juga menunjukkan dengan meng- yang terefisien dalam set data tertentu dan wak-
gunakan metode nonparametrik (DEA), dapat tu tertentu. Keuntungan lainnya adalah bahwa

Volume 17, Nomor 1, Juni 2013: 27-40 Efisiensi Perbankan di Indonesia ... 31
DEA dapat melihat sumber ketidakefisienan de- pengaruhi tingkat efisien suatu bank.
ngan ukuran “peningkatan potensial” (potential Penelitan yang dilakukan oleh Farrel (1957)
improvement) dari masing-masing input. DEA seperti yang disebutkan dalam Kurniawan
juga tidak dapat melakukan pengujian statistik (2008) menciptakan konsep dasar untuk pengu-
seperti pada ekonometri. Namun kedua pende- kuran efisiensi dan diskusi mengenai garis ba-
katan ini akan menghasilkan ukuran efisisensi tas. Farell mengemukakan bahwa overall cost effi-
yang mirip jika datanya cukup lengkap dan aku- ciency (CE) dari sebuah organisasi dapat dipecah
rat. Jika ekonometri amat membutuhkan data menjadi dua komponen, yakni technical efficiency
yang banyak, maka kalau DEA ini amat rentan (TE) dan allocative efficiency (AE). Technical effi-
dengan adanya angka nol, negatif dan angka kecil ciency mencerminkan sebuah organisasi untuk
yang mendekati nol. Karena DEA sebenarnya mencapai output maksimum dan sekumpulan
menggunakan metode linear programming dengan faktor produksi yang telah ditentukan, sedang-
pembobotan, maka adanya angka kecil yang kan allocative efficiency mencerminkan kemampu-
mendekati nol dapat menyebabkan fluktuasi an perusahaan untuk menggunakan faktor-fak-
bobot menjadi amat tinggi dan bisa tak terhingga. tor produksi dalam proporsi optimal yang diten-
Dalam pendekatannya DEA tidak mema- tukan oleh masing-masing harga. Ide Farell ada-
sukkan random error. Sebagai konsekuensinya, lah untuk mengukur efisiensi sebagai jarak relatif
pendekatan DEA tidak dapat memperhitungkan dari garis batas efisien dengan menjaga proporsi
faktor-faktor variabel makro seperti perbedaan- input tetap. Dalam analisisnya, Farell menga-
perbedaan besar kecilnya suatu aset perbankan sumsikan bahwa teknologi produksi diketahui
bank ataupun peraturan-peraturan yang mem- dan return to scale adalah tetap.

Gambar 1. Efisiensi Farrell


(Sumber: Sufian dan Majid, 2007)

Konsep dari Farell adalah ilustrasi terbaik, kan oleh slope WW’). Pada gambar 2, rasio OQ/
misal dari kasus output tunggal / dua input, da- OR mengukur technical efficiency produksi di titik
lam diagram unit isoquant. Gambar 2, unit iso- R, sementara itu OQ/OR membandingkan mini-
quant (yy’) menunjukkan variasi dari kombinasi mum input yang dibutuhkan dalam mempro-
dari dua input (X1, X2) yang dapat digunakan duksi 1 unit untuk penggunaan input yang dia-
untuk memproduksi 1 unit dari output tunggal mati dalam organisasi (Sufian dan Majid, 2007).
(y). Decision Makin Units (DMU) di E secara pro- Rasio 1–OQ/OR digunakan untuk mengukur
duktif (atau keseluruhan) efisien dalam pemilih- proporsi dari input yang dapat dikurangi tanpa
an meminimalisasi biaya proses produksi, di- mengurangi output.
tentukan oleh harga input relatif (dipresentasi-

32 Rina Sari Qurniawati BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis


Ada beberapa isu penting yang harus diper- dengan variable return to scale (VRS). Asumsi VRS
hatikan dalam penggunaan DEA (Wijaya,2008) menyediakan pengukuran Pure Technical Effi-
diantarnya adalah dalam pengukurannya DEA ciency (PTE). PTE adalah pengukuran technical
menuntut semua variabel input dan output ber- efficiency tanpa efek skala efisiensi. Jika muncul
nilai positif, variabel input dan output harus perbedaan antara nilai TE dengan PTE dari
punya hubungan isotonicity yang berarti setiap sebuah DMU tertentu, maka mengindikasikan
kenaikan variabel apapun harus menghasilkan adanya skala inefisiensi.
kenaikan setidaknya satu variabel output yang Technical Efficiency (TE) rasio OQ/OR dapat
mengalami penurunan, jumlah minimum DMU dipecah menjadi scale efficiency atau PTE (OS/
yang dapat digunakan adalah 3 untuk setiap OR), titik Q merepresentasikan constant return
variabel input dan output yang digunakan dalam to scale (Sufian dan Masjid, 2004). Yang terdahulu
model untuk memastikan adanya degrees of itu muncul karena sebuah DMU pada kombinasi
freedom. Selain itu DEA menuntut seluruh DMU input dan output yang membedakan dari ke-
yang dievaluasi memiliki variabel input dan samaan situasi constant return to scale. Akhirnya,
output yang sama jenisnya. pure technical efficiency merepresentasikan kega-
Banker at al.(1984) mengembangkan model galan DMU untuk mengestrak output maksimum
CCR dengan melonggarkan asumsi CRS. Hasil- dari tingkatan input yang diadopsinya. Hal itu
nya adalah model BBC, yang digunakan untuk dapat dipikirkan sebagai pengukuran sumber
menilai efisiensi dari pengkarakteristikan DMU daya yang tidak produktif.

Gambar 2. Scale dan Technical Efficiency


(Sumber: Sufian dan Majid, 2007)

Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008. (2) Perusahaan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang memiliki kelengkapan data penelitian yang
seluruh bank yang terdaftar di Bursa Efek Indo- meliputi total simpanan, beban bunga, total pin-
nesia (BEI). Sampel menggunakan Purposive sam- jaman, pendapatan bunga, pendapatan non-
pling, yaitu pengambilan dengan pemilihan ang- bunga. (3) Perusahaan yang aktif di perdagang-
gota sampel berdasarkan kriteria-kriteria terten- an saham dan harga sahamnya tercatat di Bursa
tu (Cooper dan Emory, 1995) dalam Kurniawan Efek Indonesia. Berdasarkan kriteria tersebut,
(2008). Kriterianya adalah (1) Bank-bank yang maka diperoleh 16 bank yang masuk dalam
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang kategori di atas.
menerbitkan laporan keuangan lengkap tahun

Volume 17, Nomor 1, Juni 2013: 27-40 Efisiensi Perbankan di Indonesia ... 33
Tabel 1
Bank-bank yang diteliti

Jenis Data dan Sumber Data. Data yang Kelima variabel yang digunakan dalam pene-
dipergunakan pada penelitian ini adalah total litian dapat dilihat dari tabel 2
simpanan (Total Deposits), beban bunga (Interest
Expenses), total pinjaman (Total Loans), pendapat- Tabel 2
an bunga (Interest Income), pendapatan non- Variabel-variabel yang digunakan
bunga (Non-Interest Income), dan return saham. dalam penelitian
Data-data ini berasal dari laporan keuangan
tahunan dan return saham bank yang juga di- Variabel Input Variabel Output
ambil secara tahunan yang diperoleh dari Indo- Total Deposits Total Loans
nesia Stock Exchange (IDX) atau juga yang sering
disebut Bursa Efek Indonesia (BEI). Interest Expenses Interest Income
Non-Interest Income
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Pada tabel 2 Total Deposits, mencakup sim-
Bank-bank yang diteliti adalah bank-bank panan dari customer dan bank lain, dan Interest
yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun Janu- Expenses. Sedangkan variabel output yang di-
ari 2004 sampai dengan Desember 2008. Periode gunakan adalah Total Loans, yang mencakup
pengamatan dilakukan pada bulan Mei 2009. pinjaman untuk customer dan bank lain, Interest
Periode pengamatan ini digunakan untuk meng- Income, dan Non-Interest Income, mencakup fee
ambil data laporan keuangan untuk setiap bank. income, investment income, dan pendapatan lain
Laporan keuangan yang diambil merupakan termasuk commission, service charges dan fees,
laporan keuangan tahunan yang telah dikeluar- guarantee fees, laba bersih dari penjualan sekuritas
kan oleh bank yang bersangkutan. investasi, dan foreign exchange profit.
Pada penelitian ini menggunakan 2 variabel Dalam menghitung DEA, pertama-tama
sebagai variabel input dan 3 variabel sebagai yang harus dilakukan adalah mengelompokkan
variabel output. Nilai-nilai untuk setiap variabel bank-bank yang diteliti pada tahun yang sama
di dapat dari laporan keuangan tahunan yang dengan menggunakan Microsoft excel. Hasil dari
diperoleh dari Direktori Perbankan Indonesia. perhitungan yang dilakukan oleh WDEA berupa

34 Rina Sari Qurniawati BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis


score dari 0-100 dan dapat dilihat dari tabel 3- Dilihat dari tabel 3-6 , dapat kita ketahui
6. Pada tabel 3-6 berisi nama bank dan skor bahwa pada tahun 2004 bank yang efisien adalah
efisiensinya yang tampilkan dari nilai terkecil bank yang mempunyai skor 100 yaitu Bank Rak-
sampai yang terbesar. yat Indonesia, Bank Eksekutif Internasional,
Bank Kesawan, Pan Indonesia Bank, dan Bank
Tabel 3 Mayapada Internasional. Sedangkan nilai efisien-
Score efisiensi dari DEA Tahun 2004 si yang terendah adalah Bank CIMB Niaga de-
ngan skor 52.22.
Pada tahun 2005 terdapat 6 bank yang di-
kategorikan bank yang efisien yaitu Bank Rak-
yat Indonesia, Bank CIMB Niaga, Bank Inter-
nasional Indonesia, Bank Permata, Bank Maya-
pada Internasional, dan Bank OCBC NISP.
Tabel 4 Sedangkan untuk bank yang paling tidak efisien
Score efisiensi dari DEA Tahun 2005 adalah Bank Mega dengan skor 62.41.
Di tahun 2006 Bank Bumiputera Indonesia,
Bank Central Asia, Bank Rakyat Indonesia, Pan
Bank Indonesia, dan Bank Permata dikatagori-
kan menjadi bank yang efisien. Sedangkan skor
efisiensi bank terendah adalah Bank Kesawan
Tabel 5 dengan skor 14.34.
Score efisiensi dari DEA Tahun 2006
Pada tahun 2007 terdapat 4 bank yang ma-
suk dalam kategori bank yang efisien yaitu Bank
Bumiputera Indonesia, Bank Rakyat Indonesia,
Bank Permata, dan Bank Mayapada Internasi-
onal. Untuk bank yang paling tidak efisisien de-
ngan skor terendah adalah Bank Nusantara
Parahyangan dengan skor 59.78.
Penelitian di tahun 2008 menghasilkan 5
Tabel 6 bank yang dikategorikan sebagai bank yang efi-
Score efisiensi dari DEA Tahun 2007 sien yaitu Bank Bumiputera Indonesia, Bank
Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Rak-
yat Indonesia dan Bank CIMB Niaga. Sedangkan
untuk bank yang paling rendah dengan skor efi-
siensi 72.44 adalah Bank Mayapada Internasi-
onal.
Dari 5 tahun penelitian antara tahun 2004-
2005 hanya terdapat satu bank yang selama peri-
Tabel 7 ode tersebut masuk dalam katagori bank yang
Score efisiensi dari DEA Tahun 2008 efisien yaitu Bank Rakyat Indonesia. Dari kelima
tahun yang diteliti BRI selalu mendapatkan skor
efisiensi 100. Semakin efisien bank tentu saja
kinerja bank tersebut juga akan semakin bagus.
Berikut adalah perubahan nilai efisiensi pada
setiap bank yang dapat dilihat dalam tabel 8.

Volume 17, Nomor 1, Juni 2013: 27-40 Efisiensi Perbankan di Indonesia ... 35
Tabel 8
Perubahan Nilai Efisiensi DEA Perbankan di Indonesia

Perhitungan saham untuk masing-masing tertinggi dihasilkan oleh Bank Mayapada Inter-
bank dilakukan dengan cara menghitung harga nasional pada periode ke 2 dengan skor 4.578947.
saham tahunan yang di dapat dari harga penu- Sedangkan untuk nilai return saham terkecil
tupan saham bank-bank yang diteliti setiap dihasilkan oleh Bank Eksekutif Internasional
tahunnya. Setelah harga saham tahunan diketa- dengan skor -0.482759.
hui baru mencari return saham per periode yaitu Untuk mengetahui pengaruh efisiensi ter-
periode I (2004-2005), Periode 2 (2005-2006), hadap return sahamnya maka dilakukan regresi
Periode 3 (2006-2007) dan periode 4 (2007-2008). dengan Fixed Effect Model (FEM) antara efisiensi
Seperti yang terlihat dari tabel 9 bank-bank bank tiap periode dengan return saham tiap
yang return sahamnya bernilai positif dari peri- periodenya. Data efisiensi diperoleh dari tabel
ode satu ke periode lainnya hanya 1 bank yaitu 7, kolom yang diambil adalah perubahan nilai
Bank Kesawan. Sedangkan bank lain bervariasi efisiensi tiap tahun yang tampak dari nilai efi-
nilainya dari yang positif hingga yang bernilai siensi periode per bank. Untuk data return saham
negatif. Bank Bumiputera Indonesia, Bank CIMB menggunakan data dari tabel 3-6 untuk masing-
Niaga, dan Bank Eksekutif Internasional meng- masing bank. Kolom-kolom pada masing-ma-
hasilkan return saham yang bernilai negatif sing tabel dijadikan satu sehingga menjadi satu
paling banyak yaitu selama 3 periode dari 4 peri- tabel yang baru, setelah itu dilakukan uji regresi.
ode yang ada. Setelah dilakukan pengujian regresi maka hasil-
Dari seluruh bank yang ada return saham nya akan tampak seperti pada tabel 10.

Tabel 9
Return Saham Tahunan

36 Rina Sari Qurniawati BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis


Tabel 9
Hasil Analisis Regresi Panel Data

Pada tabel 10, Return Merupakan variabel minus sebesar -1.137155, oleh karena itu H1 di-
dependen yang mencerminkan return saham, tolak. R-square sebesar 0.277492 yang berarti per-
sedangkan EFFIENSI merupakan variabel inde- samaan (1) mampu menjelaskan tingkat efisiensi
penden yang merefleksikan nilai efisiensi bank. bank terhadap return saham sebesar 27.8 %
Data diolah menggunakan Fixed Effect Model sedangkan faktor lain (error term) yang mungkin
(FEM) dengan memberikan kriteria fixed pada saja berpengaruh sebesar 71.2 %.
cross-section dan period pada pembobotan pada Dari hasil yang diperoleh dari pengolahan
cross-section. data ternyata tidak ada pengaruh antara efisiensi
Intepretasi yang di dapat pada tabel 10 ada- perbankan di Indonesia dengan return sahamnya
lah koefisien untuk variabel EFFIENSI adalah - (H1 ditolak). Seharusnya efisiensi merupakan sa-
0.003740 dengan probabilitas sebesar 0.2589. lah satu faktor dalam menentukan apakah bank
Dengan menggunakan signifikan dibawah 5% tersebut dapat menggunakan input untuk meng-
(moderate test) maka variabel EFFIENSI maka hasilkan output yang semaksimal mungkin. Salah
variabel EFFIENSI tidak signifikan karena ting- satu penghitungan nilai efisiensi bank di Indo-
kat probabilitas variabel EFFIENSI lebih besar nesia menggunakan rasio BOPO yakni membagi
dari 5 % yakni 25.89 %. Selain itu, nilai t-Statistic biaya operasional dengan pendapatan operasi-

Volume 17, Nomor 1, Juni 2013: 27-40 Efisiensi Perbankan di Indonesia ... 37
onal dan mengkalikan hasil tersebut dengan Selain itu, efisiensi bank tidak berpengaruh
bilangan 100 persen. Semakin tinggi rasio sema- terhadap pengembalian saham karena bank
kin besar pula tingkat efisien. Dimana hal ini Indonesia hanya meminta laporan Kewajiban
berarti bank secara efisien mengelola pendapat- Penyedian Modal Minimum (KPMM) kepada
an yang masuk dengan beban yang ada. seluruh bank dan tidak memperhatikan berapa
Perhitungan dengan BOPO berbeda dengan besar efisiensi bank. Artinya, return saham yang
penghitungan penelitian yang dilakukan oleh bergerak tidak mengikuti efisiensi bank itu sen-
penulis. Perbedaan tersebut terletak pada per- diri akan tetapi lebih melihat pada aspek per-
bedaan variabel yang dipakai dalam melakukan modalan bank. semakin besar modal bank ter-
penghitungan, sehingga dapat dihasilkan nilai sebut maka bank tersebut dapat melakukan
efisiensi yang berbeda pula. Dari perhitungan pembiyaan, ekspansi usaha, dan lain sebagainya.
yang sudah dilakukan bank yang mempunyai Perhitungan efisiensi dengan menggunakan
jumlah input dan output yang hampir sama mem- DEA kurang mencerminkan keadaan bank yang
punyai tingkat efisiensi 100 persen dibanding sesungguhnya. Hal itu dikarenakan karena fak-
dengan bank yang mempunyai input yang lebih tor-faktor seperti kredit bermasalah tidak dapat
besar daripada output. dimasukkan dalam penghitungan untuk menen-
Banyak faktor yang menjadi penyebab tidak tukan efisiensi sebuah bank. Bank yang mempu-
berpengaruhnya nilai efisiensi terhadap return nyai tingkat efisiensi yang tinggi belum tentu
saham. Investor dalam membeli maupun menjual tidak mempunyai kredit bermasalah. Hai ini
saham masih menganut ketentuan yang berlaku juga terdapat pada penghitungan dengan metode
salah satunya dengan menggunakan analisis BOPO, di mana kondisi bank tidak tercermin
dengan metode CAMEL (Capital, Assets, Mana- pada hasil efisiensi. Oleh karena itu efisiensi ti-
gement, Earnings, and Liquidity). Pada metode dak berpengaruh terhadap return saham.
CAMEL perhitungan efisiensi menggunakan Faktor lain yang berpengaruh adalah sifat
metode BOPO di mana keputusan investor lebih para investor Indonesia yang belum mengarah
banyak mengandalkan faktor earnings atau pen- pada investasi akan tetapi masih mengarah pada
dapatan. Padahal masih banyak faktor-faktor capital gain. Capital gain diperoleh pada jangka
lain yang berpengaruh terhadap keputusan waktu yang pendek (short term), sehingga efi-
investasi pada saham yang perlu diperhatikan. siensi tidak berpengaruh terhadap return saham.
Dalam berbagai wacana, bobot efisiensi yang
dipergunakan untuk mengambill keputusan KESIMPULAN DAN SARAN
untuk berinvestasi di pasar saham hanya sekitar
5%-10%. Tentunya hal ini dapat mempengaruhi Dari 16 bank yang diteliti dari tahun 2004-
keputusan seorang investor dalam melakukan 2008 dapat diketahui bahwa bank yang selama
investasi di saham perbankan. 5 tahun berturut-turut dikatagorikan sebagai
Dengan pembobotan seperti itu, maka ten- yang efisien adalah Bank Rakyat Indonesia.
tu saja sangat wajar jika bank yang mempunyai Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank
tingkat efisiensi sebesar 100 % belum tentu me- yang merupakan bank milik pemerintah.
miliki return saham yang tinggi pula. Hal tersebut Sedangkan Bank lain seperti Bank Eksekutif
yang mendasari bahwa efisiensi sebesar seratus Internasional, Bank Kesawan, Pan Indonesia
persen pada waktu tertentu tidak berpengaruh Bank, Bank Mayapada Internasional, Bank CIMB
terhadap return saham. Return saham lebih Niaga, Bank Internasional Indonesia, Bank
banyak ditentukan oleh faktor-faktor lain yang Permata, Bank NISP dan Bank Central Asia juga
terdapat pada perhitungan CAMEL. Hal ter- dikatagorikan ke dalam katagori bank yang efi-
sebut dikarenakan dalam perhitungan efisiensi sien meski tidak efisien selama kurun waktu 5
BOPO hanya melihat perhitungan pendapatan tahun berturut-turut dan hanya efisien di tahun-
operasional dan biaya operasional saja, dengan tahun tertentu. Enam bank lain belum bisa
tidak melihat variabel simpanan nasabah dan dikatagorikan bank yang efisien karena skornya
bank dengan kredit yang berhasil disalurkan. belum mencapai 100.

38 Rina Sari Qurniawati BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis


Setelah dilakukan pengujian regresi ter- Charnes, A., W.W. Cooper, dan E. Rhodes
nyata didapatkan hasil bahwa tidak ada penga- (1978), Measuring the Efficiency of
ruh antara efisiensi bank dengan return saham- Decision Making Units, European Journal
mya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor of Operational Reserch, 2 (6): 429-444
diantaranya adalah penggunaan variabel yang
Drake, L dan M.J.B. Hall. (2003), Efficiency in
berbeda. Selain itu investor di Indonesia lebih
Japanesee Banking: an empirical analysis,
banyak berorientasi pada short term sehingga
Journal of Banking and Finance, 27 (5): 891-917
capital gain lebih diutamakan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di- Hadad, M. D. et al. (2003), Pendekatan Parametrik
lakukan, penulis memberikan saran yang dapat Untuk Efisiensi Perbankan Indonesia, Data
diharapkan memberikan arah bagi penelitan Envelopment Analysis, diperoleh pada 9
yang akan datang, yaitu: Kelemahan DEA ada- Juni 2008 di http://www.bi.go.id/NR/
lah pada penentuan variabel-variabel input dan rdonlyres/E5610BE0-6CC14161AFE9F
output yang digunakan. Untuk itu dalam pene- 8116800B44B/7829/Penggmetodepara
litian yang akan datang diharapkan dapat me- metrikDEA.pdf.
nambah variabel penelitian. Penambahan varia- Humphrey, D. B. (1997), Bank Responses to
bel dengan memperhatikan faktor-faktor lain Deregulation: Profits, Technology, and
seperti kredit bermasalah yang dihadapi oleh Efficiency. Journal of Money, Credit and
bank sehingga hasil yang ditemukan akan lebih Banking, 29 (1): 73-94.
baik. Investor saat ini belum menggunakan
penghitungan efisiensi perbankan dengan meto- Husnan, S. (1996), Manajemen Keuangan, Teori dan
de DEA sebagai salah satu cara untuk menentu- Penerapan, Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE.
kan pengambilan keputusan saat akan melaku- Jogiyanto (2003), Teori Portofolio dan Analisis
kan investasi. Dengan adanya penelitian ini Investasi, Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE.
diharapkan bisa membuka wacana para investor
agar menjadikan penilaian ini sebagai dasar juga Kirkwood, J. dan D. Nahm (2006), Australian
dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Banking Efficiency and Its Relation to Stock
Returns, TheEconomic Record 82: 253-267.
Kurniawan, D. (2008), Efisiensi Bank Di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA Dan Pengaruhnya Terhadap Pengembalian
Saham Dengan Pendekatan DEA Window,
Abidin, Z. (2007), Kinerja Efisiensi Pada Bank Tesis Magister Manajemen Yogyakarta
Umum. Proceeding PESAT (Psikologi, Eko- (dipublikasikan di Scribd.com): Program
nomi, Sastra, Arsitek & Sipil), 2 (8): 113-119. Pasca Sarjana Universitas Atma Jaya.

Abidin, Z. dan E.C. Cabanda (2007), Frontier Rivai, Veithzal dkk. (2007), Bank and Financial
Approaches to Production Efficiency of Institution Management, Jakarta: PT Raja
Commercial Banks in Indonesia. Grafindo Persada.
Manajemen Usahawan Indonesia, 36 (6): 9-14. Setyawan, A.A. dan Wahyono (2006), Pengukuran
Adenso-Diaz, B. dan F. Gascon (1997), Linking and Kinerja Keuangan BUMD dengan Metode
Weighting Efficiency Estimates with Stock DEA, Jurnal Empirica, Lembaga Penelitian
Performance in Banking Firms, Working Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Paper, Wharton Financial Institutions Centre. Sufian, Fadzlan dan M.Z.A. Majid (2007),
Beccalli, E., B. Casu dan C. Girardone (2006), Singapore Banking Efficiency and it’s
Efficiency and Stock Performance in relation to stock returns: a DEA Window
European Banking, Journal of Business Analysis Approach, International Journal of
Finance and Accounting 33: 245-262. Bussines Studies, 15 (1): 83-106.

Volume 17, Nomor 1, Juni 2013: 27-40 Efisiensi Perbankan di Indonesia ... 39
Wijaya, A.A. (2008), Analisis Tingkat Efisiensi Yudistira, D. (2003), Efficiency in Islamic
Relatif Lembaga Keuangan Mikro Syariah Di Banking: an Empirical Analysis of 18
Provinsi Istimewa Yogyakarta Dengan Banks diperoleh pada 9 November 2008
Menggunakan Metode Data Envelopment di 129.3.20.41/eps/fin/ papers/0406/
Analysis (DEA), Skripsi Sarjana (tidak 0406007.pdf.
dipublikasikan), Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi UII.

40 Rina Sari Qurniawati BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis

Anda mungkin juga menyukai