Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PERUSAHAAN

ASURANSI KERUGIAN YANG TERDAFTAR DI OJK

Suci Cahyani

Pembimbing: Ade Kemala Jaya,SE.,Ak.M.Acc,.CA 1, Rolia Wahasusmiah,SE.,Ak.M.M 2

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Darma

email: sucicahyani35@gmail.com

Abstract
Insurance is a type of business that makes a profit is not definite. Therefore, the company's
financial health conditions became the main ratings for prospective customers to determine whether
the insurance company. Authors interested in analyzing how the influence exerted by factors such as
premium income, underwriting, investment returns, expenses and claims, and Risk Based Capital
(RBC) on the profitability of insurance companies listed on the Financial Services Authority (FSA).
This study uses multiple regression analysis with the assistance of IBM program SPSS 23. The
regression equation formed is Y = 2,566 + 0,025X1 – 0,044X2 + 0,122X3 – 0,051X4 + 0,008X5. The
results showed that partially there is significant influence by premium income, investment returns,
expenses and claims and Risk Based Capital (RBC) to profitability, while underwriting does not
influence significant.
Keywords: Premium Income, Underwriting, Investment, Claims Expanse, Risk Based Capital (RBC),
Profitability

1. PENDAHULUAN Capital (RBC) paling sedikit 120% yang mana


Asuransi merupakan salah satu bisnis yang perusahaan tersebut minimal memiliki
memberikan pelayanan jasa kepada kekayaan 20% lebih besar dari nilai hutang
nasabahnya. Sehingga dalam memberikan perusahaannya termasuk untuk membiayai
pelayanan kepada para nasabahnya, perusahaan setiap risiko pertanggungan yang dimiliki
asuransi harus memperhatikan salah satu faktor perusahaan asuransi tersebut. Selain itu, faktor-
agar dapat menjaga kepercayaan nasabah yaitu faktor lain yang mempengaruhi perolehan laba
kondisi kesehatan keuangan perusahaan yang pada perusahaan asuransi adalah pendapatan
baik. Kondisi kesehatan keuangan perusahaan premi, underwriting, hasil investasi dan beban
yang baik dapat dilihat melalui laba yang klaim.
diperoleh oleh perusahaan serta kemampuan Mengingat asuransi merupakan entitas
perusahaan dalam mencapai target yang telah ekonomi yang membuat laporan keuangan
ditetapkan oleh Menteri Keuangan RI dalam untuk menunjukkan informasi keuangan
Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor sebagai bentuk pertanggungjawaban usahanya,
53/PMK.010/2012, bahwa tingkat solvabilitas maka sangatlah penting bagi perusahaan
yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan asuransi dalam mempublikasi laporan
asuransi yaitu paling rendah sebesar 120% dari keuangannya. Menurut Pernyataan Standar
modal minimum berbasis risiko. Makna angka Akuntansi Keuangan (PSAK) Tahun 2004 No 1,
nilai tersebut menandakan bahwa Risk Based tujuan laporan keuangan adalah memberikan
informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan 2. Bagaimana pengaruh pendapatan premi,
arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi underwriting, hasil investasi, beban klaim,
sebagian besar kalangan pengguna laporan dan Risk Based Capital (RBC) secara
keuangan dalam rangka membuat keputusan simultan terhadap profitabilitas perusahaan
ekonomi serta menunjukkan asuransi kerugian yang terdaftar di OJK ?
pertanggungjawaban manajemen atas Tujuan Penelitian
penggunaan sumber-sumber daya yang Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
dipercayakan kepada mereka. Oleh karena itu, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah
dalam penelitian ini penulis menggunakan sebagai berikut:
laporan keuangan untuk mengukur profitabilitas 1. Menganalisis pengaruh pendapatan premi
dalam perusahaan asuransi kerugian yang terhadap profitabilitas perusahaan asuransi
mungkin dapat dipengaruhi oleh pendapatan kerugian yang terdaftar di OJK.
premi, underwriting, hasil investasi, beban 2. Menganalisis pengaruh underwriting
klaim dan Risk Based Capital (RBC) terhadap profitabilitas perusahaan asuransi
Melihat fenomena diatas, penulis kerugian yang terdaftar di OJK.
memilih perusahaan asuransi kerugian yang 3. Menganalisis pengaruh hasil investasi

terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap profitabilitas perusahaan asuransi


kerugian yang terdaftar di OJK.
dengan menggunakan data laporan
4. Menganalisis pengaruh beban klaim
keuangan untuk tahun 2015-2016 sebagai
terhadap profitabilitas perusahaan asuransi
objek yang akan diteliti. Dengan demikian,
kerugian yang terdaftar di OJK.
penulis akan membahas dan melakukan
5. Menganalisis pengaruh Risk Based Capital
penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang (RBC) terhadap profitabilitas perusahaan
Mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan asuransi kerugian yang terdaftar di OJK.
Asuransi Kerugian yang Terdaftar di 6. Menganalisis pengaruh pendapatan premi,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). underwriting, hasil investasi, beban klaim,
Rumusan Masalah dan Risk Based Capital (RBC) secara
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, simultan terhadap profitabilitas perusahaan
maka dapat dirumuskan masalah sebagai asuransi kerugian yang terdaftar di OJK.
berikut: 2. KAJIAN LITERATUR DAN
1. Bagaimana pengaruh pendapatan premi, PENGEMBANGAN HIPOTESIS
underwriting, hasil investasi, beban klaim, Menurut M. Nur Rianto (2012:212)
dan Risk Based Capital (RBC) secara asuransi merupakan sebuah mekanisme
parsial terhadap profitabilitas perusahaan perlindungan terhadap pihak tertanggung
asuransi kerugian yang terdaftar di OJK ?
apabila mengalami resiko di masa yang
akan datang dimana pihak tertanggung akan
membayar premi guna mendapatkan ganti penghasilan yang diperoleh dapat nerupa
rugi dari pihak penanggung. keuntungan maupun kerugian karena turunnya
Djojosoedarso (2003: 127) berpendapat nilai investasi pada suatu periode tertentu.
Untuk menilai kemampuan manajemen dan
bahwa premi asuransi adalah pembayaran dari
kebijakan investasi yang dikeluarkan oleh
tertanggung kepada penanggung, sebagai perusahaan asuransi, serta menilai sehat atau
imbalan jasa atas pengalihan risiko para tidaknya perusahaan asuransi dari penentuan
jumlah laba yang diperoleh dapat digunakan
penanggung. Rasio yang dapat dipergunakan
rasio hasil investasi atau investment yield ratio,
untuk melihat tingkat penerimaan premi yaitu yang dihitung dengan rumus:
rasio premi neto terhadap modal sendiri yang Rasio Hasil Investasi
Jumlah Hasil Investasi
mengukur seberapa besar premi yang ditahan = x 100%
Pendapatan Premi Neto
sendiri dapat diperoleh perusahaan. Rasio ini

dihitung dengan rumus : Sumber: PSAK No.28


Menurut PSAK No. 28, klaim adalah
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑒𝑚𝑖 ganti rugi yang dibayarkan atau yang menjadi
Pendapatan Premi Neto kewajiban kepada tertanggung atau perusahaan
= 𝑥 100%
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
asuransi (ceding company) sehubungan dengan
telah terjadinya kerugian. Jadi beban klaim
Sumber: PSAK No.28
adalah pemberian ganti rugi yang diberikan oleh
Menurut Amrin (2006:110)
pihak penanggung kepada pihak tertanggung
Underwriting adalah proses penaksiran
apabila pihak tertanggung mengalami kerugian.
mortalitas atau morbiditas calon tertanggung
Rasio yang dapat dipergunakan yaitu rasio
untuk menetapkan apakah akan menerima atau
beban klaim. Rasio ini dihitung dengan rumus :
menolak calon peserta dan menentukan
kualifikasi peserta. Underwriting ratio Bebam Klaim
Rasio Beban Klaim = x 100%
Pendapatan Premi Neto
mengukur perbandingan antara hasil
Sumber: PSAK No.28
underwriting dengan pendapatan premi.
Menurut Peraturan Pemerintah (PP)
Underwriting ratio (tingkat hasil underwriting)
No. 63 Tahun 2004, rasio kesehatan Risk Based
ini dapat diukur dengan rumus:
Capital (RBC) adalah suatu ukuran yang
Hasil Underwriting menginformasikan tingkat keamanan financial
Underwriting Ratio  x100%
Pendapatan Premi
atau kesehatan suatu perusahaan asuransi yang
harus dipenuhi oleh perusahaan asuransi
Sumber: Ludovicus Sensi W (2006:172)
kerugian sebesar 120%. Semakin besar rasio
Sedangkan menurut Aziz dan Nadir
kesehatan RBC sebuah perusahaan asuransi,
(2015:234) hasil investasi adalah sejumlah
semakin sehat kondisi financial perusahaan Keterangan:
tersebut. = Pengaruh variabel independen
Keputusan Menteri Keuangan No. secara parsial terhadap variabel
158/PMK.010/2008 tahun 2008 menyebutkan dependen.
bahwa rumus perhitungan Risk Based Capital = Pengaruh variabel independen
(RBC) sebagai berikut: secara simultan terhadap
Tingkat Solvabilitas variabel dependen.
𝑅𝑖𝑠𝑘 𝐵𝑎𝑠𝑒𝑑 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 =
BTSM
Hipotesis Penelitian
Perusahaan asuransi merupakan jenis H0 : Diduga bahwa pendapatan premi,
perusahaan jasa yang mana dalam pengukuran underwriting, hasil investasi, beban
rasio profitabilitasnya yaitu menggunakan rasio klaim dan RBC secara parsial
ROA (Return On Assets). Menurut Murhadi berpengaruh signifikan terhadap
(2013:64) ROA merupakan rasio yang profitabilitas perusahaan asuransi
mencerminkan seberapa besar return yang kerugian yang terdaftar di OJK
dihasilkan atas setiap rupiah uang yang H1 : Diduga bahwa pendapatan premi,
ditanamkan dalam bentuk aset. underwriting, hasil investasi, beban
Cara perhitungan rasio ROA (Return klaim dan RBC secara parsial tidak
On Asset) adalah sebagai berikut : berpengaruh signifikan terhadap
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥 profitabilitas perusahaan asuransi
𝑅𝑂𝐴 = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
kerugian yang terdaftar di OJK
Kerangka Pemikiran
H0 : Diduga bahwa pendapatan premi,
Kerangka Pemikiran yang digunakan dalam underwriting, hasil investasi, beban
penelitian adalah sebagai berikut: klaim dan RBC secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan asuransi
kerugian yang terdaftar di OJK
H1 : Diduga bahwa pendapatan premi,
underwriting, hasil investasi, beban
klaim dan RBC secara simultan tidak
berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan asuransi
kerugian yang terdaftar di OJK.
3. METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan asuransi kerugian di
Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Keuangan dan mempublikasikan laporan di Indonesia per 31 Desember 2015 adalah
keuangan tahunannya dari tahun 2015-2016. 377 perusahaan, terdiri dari 146 perusahaan
Sampel yang diambil dari populasi tersebut asuransi dan reasuransi serta 231
menggunakan metode penarikan purposive
perusahaan penunjang usaha asuransi (tidak
sampling yaitu dengan mempertimbangkan
termasuk Konsultan Aktuaria dan Agen
beberapa hal sebagai berikut:
Asuransi). Perusahaan asuransi dan
1. Perusahaan asuransi kerugian tersebut
reasuransi terdiri dari 55 perusahaan
mempublikasikan laporan keuangannya
asuransi jiwa, 80 perusahaan asuransi
untuk tahun 2015-2016.
2. Perusahaan asuransi telah memenuhi umum, 6 perusahaan reasuransi, 2 badan
kriteria yang dipilih yaitu memiliki setiap penyelenggara program jaminan sosial, dan
variabel penelitian yang dibutuhkan dan 3 perusahaan penyelenggara asuransi wajib.
tertera dalam laporan keuangan tahunannya Perusahaan penunjang usaha asuransi terdiri
untuk tahun 2015-2016 yaitu pendapatan dari 169 perusahaan pialang asuransi, 40
premi, underwriting, hasil invetasi, beban perusahaan pialang reasuransi, dan 28
klaim dan Risk Based Capital (RBC). perusahaan penilai kerugian asuransi.
Melalui kriteria tersebut, penulis Uji Asumsi Klasik
mendapatkan bahwa semua perusahaan asuransi Uji Normalitas
kerugian yang terdaftar di Otoritas Jasa Tabel 4.1 Uji Normalitas
Keuangan (OJK) pada populasi di atas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

memungkinkan dapat dijadikan sampel Unstandardize


d Residual
penelitian yaitu sebanyak 50 perusahaan dengan
syarat telah memenuhi kriteria di atas. Variabel N 79
Normal Parametersa,b Mean .0000000
independen pada penelitian ini adalah Std. Deviation 2.52728024
Most Extreme Differences Absolute .095
pendapatan premi, underwriting, hasil investasi, Positive .095
Negative -.065
beban klaim, dan Risk Based Capital (RBC), Test Statistic .095
Asymp. Sig. (2-tailed) .075c
sedangkan variabel dependennya adalah a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
profitabilitas. Pengolahan data dengan c. Lilliefors Significance Correction.

persamaan regresi berganda, uji asumsi klasik,


Nilai signifikansi (Sig.) yang diperoleh
uji keoefisien determinasi, serta uji t dan uji F.
dari uji normalitas di atas adalah sebesar 0,075
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
atau > 0,05, yang menandakan bahwa data
Gambaran umum perusahaan asuransi
tersebut telah terdistribusi secara normal.
yang terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)
Jumlah perusahaan perasuransian
yang memiliki izin usaha untuk beroperasi
Uji Autokorelasi
Uji Heterokedastisitas Tabel 4.4 Uji Autokorelasi
Tabel 4.2 Uji Heterokedastisitas Runs Test

Unstandardized
Residual

a
Test Value -.34568
Cases < Test Value 39
Cases >= Test Value 40
Total Cases 79
Number of Runs 42
Z .341
Asymp. Sig. (2-tailed) .733
a. Median
Hasil uji heterokedastisitas menujukkan Hasil Runs Test menunjukkan bahwa
bahwa semua variabel memiliki nilai nilai signifikansi sebesar 0,733 lebih besar dari
siginfikansi (Sig.) > 0,05, sehingga data tersebut 0,05 yang artinya data tersebut terjadi secara
tidak terjadi heterokedastisitas. acak atau random dan terlepas dari autokorelasi.
Uji Multikolinearitas Regresi Linear Berganda
Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas Tabel 4.5 Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error
1 (Constant) 2.566 2.901
PREMI .025 .011
UNDERWRITING -.044 .024
INVESTASI .122 .042
KLAIM -.051 .023
RBC .008 .003

Pada uji multikolinearitas di atas, a. Dependent Variable: ROA

menghasilkan bahwa nilai tolerance dari semua Berdasarkan tabel di atas, maka didapatkan
variabel independen bernilai > 0,1 atau persamaan regresi linear berganda sebagai
mendekati 1 dan nilai VIF nya di bawah 10 yang berikut :
artinya data tersebut terbebas dari Y = 2,566 + 0,025X1 – 0,044X2 + 0,122X3 –
multikolinearitas. 0,051X4 + 0,008X5
Persamaaan regresi linear berganda di atas
menunjukkan bahwa :
1. Nilai konstanta (a) sebesar 2,566 yang
artinya jika pendapatan premi,
underwriting, hasil investasi, beban klaim
dan RBC bernilai nol, maka profitabilitas
bernilai sebesar 2,566.
2. Nilai koefisien variabel pendapatan premi Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan
(X1) bernilai positif, yaitu sebesar 0,025 bahwa:
yang artinya setiap peningkatan 1% nilai 1. Metode penarikan sampel pada penelitian
pendapatan premi akan meningkatkan ini adalah purposive sampling, sehingga
0,025% tingkat profitabilitas dengan asumsi dalam penilaian koefisien determinasi nya
variabel lain bernilai tetap. menggunakan nilai R square.
3. Nilai koefisien variabel underwriting (X2) 2. Nilai koefisien determinasi (R square)
bernilai negatif, yaitu sebesar 0,044 yang sebesar 0,251 yang artinya bahwa
artinya setiap peningkatan 1% nilai kontribusi variabel independen
underwriting akan menurunkan 0,044% menjelaskan atau mempengaruhi variabel
tingkat profitabilitas dengan asumsi dependen sebesar25,1%. Nilai ini cukup
variabel lain bernilai tetap. lemah mengingat bahwa nilai R square
4. Nilai koefisien variabel hasil investasi (X3) dapat berubah-ubah sesuai dengan
bernilai positif, yaitu sebesar 0,122 yang penambahan atau pengurangan variabel
artinya setiap peningkatan 1% nilai hasil bebas dalam suatu model.
investasi akan meningkatkan 0,122% Uji Parsial (Uji T)
tingkat profitabilitas dengan asumsi
Tabel 4.7 Uji Parsial (Uji T)
variabel lain bernilai tetap.
5. Nilai koefisien variabel beban klaim (X4) Keterangan :
bernilai negatif, yaitu sebesar 0,051 yang
artinya setiap peningkatan 1% nilai beban
klaim akan menurunkan 0,051% tingkat
profitabilitas dengan asumsi variabel lain
bernilai tetap.
6. Nilai koefisien variabel RBC (X5) bernilai
positif, yaitu sebesar 0,008 yang artinya 1. Pengaruh pendapatan premi terhadap
setiap peningkatan 1% nilai RBC akan profitabilitas
meningkatkan 0,008% tingkat profitabilitas Hasil uji t untuk variabel pendapatan premi
dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. yaitu dengan nilai sig sebesar 0,025 lebih
Uji Koefisien Determinasi (R2) kecil daripada 0,05 dan nilai t hitung negatif
2,295 lebih besar dari t tabel nya 1,993 yang
Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi (R2)
artinya dapat disimpulkan bahwa variabel
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


pendapatan premi berpengaruh positif
Model R R Square Square Estimate signifikan terhadap profitabilitas.
1 .501a .251 .199 2.61240
a. Predictors: (Constant), RBC, UNDERWRITING, 2. Pengaruh underwriting terhadap
INVESTASI, PREMI, KLAIM profitabilitas
Hasil uji t untuk variabel underwriting yaitu Uji Simultan (Uji F)
dengan nilai sig sebesar -0,068 lebih besar Tabel 4.8 Uji Simultan (Uji F)
daripada 0,05 dan nilai t hitung 1,856 lebih
kecil dari t tabel nya 1,993 yang artinya ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


dapat disimpulkan bahwa variabel 1 Regression 166.626 5 33.325 4.883 .001b

underwriting tidak berpengaruh signifikan Residual 498.197 73 6.825

Total 664.823 78
terhadap profitabilitas. a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), RBC, UNDERWRITING, INVESTASI, PREMI, KLAIM
3. Pengaruh hasil investasi terhadap
profitabilitas
Dari hasil di atas diketahui bahwa nilai
Hasil uji t untuk variabel hasil investasi
signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05 dan F
yaitu dengan nilai sig sebesar 0,005 lebih
hitung 4,883> F tabel 2,34, maka dapat
kecil daripada 0,05 dan nilai t hitung 2,924
disimpulkan bahwa variabel X secara simultan
lebih besar dari t tabel nya 1,993 yang
(secara bersama) berpengaruh terhadap variabel
artinya dapat disimpulkan bahwa variabel
Y.
hasil investasi berpengaruh positif
5. SIMPULAN DAN SARAN
signifikan terhadap profitabilitas.
Simpulan
4. Pengaruh beban klaim terhadap
Pendapatan premi, hasil investasi, dan
profitabilitas
RBC memberikan pengaruh positif signifikan
Hasil uji t untuk variabel pendapatan premi
terhadap profitabilitas perusahaan asuransi
yaitu dengan nilai sig sebesar 0,029 lebih
kerugian yang terdaftar di OJK, sedangkan
kecil daripada 0,05 dan nilai t hitung -2,221
beban klaim berpengaruh negatif signifikan
lebih besar dari t tabel nya 1,993 yang
terhadap profitabilitas. Underwriting tidak
artinya dapat disimpulkan bahwa variabel
berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan
beban klaim berpengaruh negatif signifikan
asuransi kerugian. Namun kelima variabel
terhadap profitabilitas.
tersebut secara simultan berpengaruh signifikan
5. Pengaruh RBC terhadap profitabilitas
terhadap profitabilitas perusahaan asuransi
Hasil uji t untuk variabel RBC yaitu dengan
kerugian yang terdaftar di OJK.
nilai sig sebesar 0,021 lebih kecil daripada
Saran
0,05 dan nilai t hitung 2,367 lebih besar dari
Perusahaan asuransi kerugian harus
t tabel nya 1,993 yang artinya dapat
memanajemen ulang dalam penentuan premi
disimpulkan bahwa variabel RBC
yang harus dibayar para nasabah serta
berpengaruh positif signifikan terhadap
melakukan investasi yang lebih besar lagi
profitabilitas.
terhadap aset yang dimiliki sehingga hasil
investasi yang diperoleh dapat meningkat yang
akan mengakibat pula dalam meningkatnya
profitabilitas perusahaan. Selain itu perusahan
juga harus memiliki sejumlah dana cadangan [2] Aziz, M., Mintarti, S., Nadir, M. 2015.
yang cukup apabila beban klaim yang dibayar Manajemen Fundamental, Teknikal,
kepada para tertanggung memiliki jumlah yang Perilaku Investor, dan Return Saham.
besar agar perusahaan terhindar dari kerugian. Yogyakarta: CV. Budi Utama.
Perusahaan asuransi juga harus meningkatkan [3] Djoejosoedarso, Soeisno. 2004. Prinsip-
RBC mereka agar nasabah atau calon nasabah prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi.
tetap bertahan atau tertarik untuk berasuransi di Jakarta: Salemba Empat.
perusahaan tersebut dikarenakan perusahaan [4] Menteri Keuangan RI. 2012. Peraturan
yang memiliki RBC tinggi dipercaya memiliki Menteri Keuangan RI nomor
kemampuan dalam menutupi segala 53/PMK.010/2012 tentang Kesehatan
kewajibannya. Sedangkan untuk penelitian Keuangan Perusahaan Asuransi dan
selanjutnya yang akan meneliti mengenai Perusahaan Reasuransi.
profitabilitas pada perusahaan asuransi, penulis [5] Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
menyarankan untuk menambah variabel lain (PSAK) Tahun 2004 Nomor 1 tentang
yang mempengaruhi profitabilitas seperti beban Penyajian Laporan Keuangan.
operasional, reasuransi, dan modal serta [6] Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
menambah jumlah sampel yang diteliti. Selain (PSAK) Tahun 2012 Nomor 28 tentang
itu, karna adanya keterbatasan data, penulis juga Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian.
menyarankan untuk menambah rentang waktu [7] Rianto, M.Nur. 2012. Lembaga Keuangan
penelitian. Syariah. Bandung: Pustaka Setia.
REFERENSI [8] Sensi. W, Ludovicus. 2006. Memahami
[1] Amrin, Abdullah. 2006. Asuransi Syariah: Akuntansi Kerugian. Jakarta: PT. Prima
Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Mitra Edukarya.
Asuransi Konvensional. Jakarta: PT. Elex [9] Soemarso. 2013. Akuntansi Suatu
Media Komputindo. Pengantar. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba
Empat.

Anda mungkin juga menyukai