UpayaUntuk Mewujudkan Hankam Yang Tepat Bagi NKRI Sesuai UUD 1945 Pasal 30 Ayat 2
UpayaUntuk Mewujudkan Hankam Yang Tepat Bagi NKRI Sesuai UUD 1945 Pasal 30 Ayat 2
Dosen Pengampu:
Anggota Kelompok :
FAKULTAS FARMASI
SURAKARTA
2019
BAB I
Latar Belakang Masalah
Kesadaran bela negara merupakan satu hal yang esensial dan harus
dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian hak
dan kewajibannya dalam upaya bela negara. Kesadaran bela negara menjadi
modal dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan,
kedaulatan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) mengatur
mengenai Upaya Bela Negara yaitu ketentuan Pasal 27 Ayat (3): “Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara,” dan Pasal
30 Ayat (1): “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”
BAB II
Sumber Masalah
1. Ancaman Militer.
Pada abad modern dewasa ini, kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen
rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara
lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga tidak mudah dideteksi. Kegiatan
tersebut merupakan bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan secara
khusus dengan pendekatan kontra-spionase untuk melindungi kepentingan
pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak lawan. Aksi teror
bersenjata merupakan bentuk kegiatan terorisme yang mengancam keselamatan
bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam serta menimbulkan
korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan. Sasaran aksi teror bersenjata dapat
menimpa siapa saja, sehingga sulit diprediksi dan ditangani dengan cara-cara
biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris pada
dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti perkembangan politik,
lingkungan strategis, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Ancaman Nirmiliter.
Ekonomi tidak saja menjadi alat stabilitas dalam negeri, tetapi juga
merupakan salah satu alat penentu posisi tawar setiap negara dalam hubungan
antarnegara atau pergaulan internasional. Negaranegara dengan kondisi
perekonomian yang lemah sering menghadapi kesulitan dalam berhubungan
dengan negara lain yang posisi ekonominya lebih kuat. Ekonomi yang kuat
biasanya diikuti pula dengan politik dan militer yang kuat. Ancaman berdimensi
ekonomi berpotensi menghancurkan pertahanan sebuah negara. Pada dasarnya
ancaman berdimensi ekonomi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu internal
dan eksternal. Dalam konteks Indonesia, ancaman dari internal dapat berupa
inflasi dan pengangguran yang tinggi, infrastruktur yang tidak memadai,
penetapan sistem ekonomi yang belum jelas, ketimpangan distribusi pendapatan
dan ekonomi biaya tinggi, sedangkan secara eksternal, dapat berbentuk indikator
kinerja ekonomi yang buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan menghadapi era
globalisasi, dan tingkat dependensi yang cukup tinggi terhadap asing.
BAB III
Pembahasan
Instrumen Militer
Saat UUD 1945 diamandemen, terdapat dua hal penting yang tidak akan
pernah mengalami perubahan, yaitu mengenai bentuk Negara dan Pembukaan
UUD 1945. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lahir saat Proklamasi
Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun
dan eksistensinya dijamin oleh UUD 1945 sesuai dengan Pasal 37 ayat 5 yang
berbunyi : “Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat dilakukan perubahan”.
Pembukaan UUD 1945 adalah hal kedua yang tidak akan pernah
mengalami perubahan karena merupakan kaidah Negara yang bersifat paling
mendasar yang memuat dasar Negara, tujuan Negara, cita-cita, serta asas politik
Negara.
Terdapat empat pikiran pokok yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945
yaitu :
Penutup
A. Kesimpulan
Upaya bela negara berdasarkan UUD 1945 adalah wewenang
aparatur keamanan negara seperti TNI, Polri dan lain nya sedangkan
fungsi dari rakyat itu sendiri sebagai pendukung dalam upaya hankam
NKRI.
B. Saran
Kita sebagai generasi muda seringkali merasa ancaman pertahanan
dan keamanan hanya dapat diperjuangkan serta diatasi oleh pemerintah.
Pemikiran sempit sepeti inilah yang harus kita tepis untuk mewujudkan
cita – cita bangsa agar dapat memajukan Negara Indonesia ini, sebagai
penulis kami memberi saran bagi pembaca agar dapat mempertahankan
ketahanan dan keamanan nasional dengan cara :
a. Memahami arti ketahanan dan keamanan nasional
b. Menghindari pergaulan bebas dan saling menghormati
c. Tidak mengikuti tindakan yang dapat mengancam perpecahan
bangsa
C. Daftar pustaka
- Armawi, Armaidy. 2011. Nasionalisme dalam Dinamika Ketahanan
Nasional. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
- Azhar, Muhammad, 2001, Prespektif Islam Tentang Bela Negara,
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. VI No.1 April 2001
- Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta: PT Bumi Aksara
D. Lampiran
Kekuatan petahanan nasional dalam bingkai Negara maritim
Angkatan Udara, 65 tahun mengawal NKRI