Anda di halaman 1dari 11

HASIL PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Paket : P22. Wilamaci - Karumbu - Sape


Penyedia : PT. Garuda Jaya Indonesia Bulan :

N0. FOTO
STA-STA REKOMENDASI PENGELOLAAN & MITIGASI
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN DOKUMEN
DAMPAK
TASI
LOKASI
1. Dampak Terhadap Sumber Air
(a) Penyedia Jasa harus memastikan bahwa semua pengaruh Kualitas Air Sungai : (1). Kandungan Minyak dan Tidak ada rekomendasi karena daerah
dari semua kegiatan Penyedia Jasa tidak akan melampaui Lemak, Senyawa Fenol dalam Air. (2). pemantauan tidak ada sungai atau tidak
baku mutu lingkungan sesuai peraturan yang berlaku (rujuk Kandungan Residu terlarut dan tersuspensi mengganggu Daerah Aliran Sungai
QUARRY terutama pada Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 dalam air buangan (3). Kandungan Logam Berat 1.a
tentang Manajemen Mutu Air dan Pengendalian Pencemaran dalam air sungai
Air).
(b) Sungai atau saluran alami di dalam atau bersebelahan Tidak mengganggu Daerah Aliran Sungai Jika ada pekerjaan yang mengganggu Daerah
dengan pekerjaan dalam Kontrak ini tidak boleh diganggu Aliran Sungai, maka penyedia harus mengajukan
QUARRY 1.a
tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan. regues dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.

(c) Pada pekerjaan konstruksi, jika terdapat pekerjaan galian Tidak mengganggu Daerah Aliran Sungai Jika ada pekerjaan yang mengganggu Daerah
atau pengerukan pada dasar sungai untuk pelaksanaan Aliran Sungai, maka penyedia harus mengajukan
pekerjaan sebagaimana mestinya, maka setelah pekerjaan regues dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
tersebut selesai Penyedia Jasa harus, menimbun kembali
QUARRY 1.a
penggalian tersebut sampai kembali ke kondisi awal
permukaan atau dasar sungai dengan bahan yang disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.

(d) Bahan yang ditumpuk pada daerah sungai dari pondasi atau Tidak mengganggu Daerah Aliran Sungai Jika ada pekerjaan yang mengganggu Daerah
penggalian lainnya, atau dari penempatan cofferdam, harus Aliran Sungai, maka penyedia harus mengajukan
QUARRY (1.a), (1.b)
disingkirkan seluruhnya setelah pelaksanaan. regues dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.

e) Saluran air harus direlokasi untuk memastikan aliran dapat Tidak mengganggu Daerah Aliran Sungai Jika ada pekerjaan yang mengganggu Daerah
melewati daerah pekerjaan tanpa halangan pada semua tingkat Aliran Sungai, maka penyedia harus mengajukan
banjir, di mana stabilisasi timbunan atau pekerjaan permanent regues dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
lainnya secara tak terhindarkan akan menghalangi, atau
menghalangi sebagian, dari setiap saluran yang ada.

(f) Semua galian harus dijaga bebas dari air dan Penyedia Jasa Tidak mengganggu Daerah Aliran Sungai Jika ada pekerjaan yang mengganggu Daerah
harus menyediakan semua bahan, peralatan dan pekerja yang Aliran Sungai, maka penyedia harus mengajukan
perlu, untuk mengalihkan saluran dan pembuatan saluran regues dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
sementara, tumit (cut off walls) dan cofferdam.
N0. FOTO
STA-STA REKOMENDASI PENGELOLAAN & MITIGASI
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN DOKUMEN
DAMPAK
TASI
LOKASI
g) Setiap penggalian untuk bahan timbunan tidak diizinkan Tidak mengganggu Daerah Aliran Sungai Jika ada pekerjaan yang mengganggu Daerah
mengganggu saluran drainase yang ada. Aliran Sungai, maka penyedia harus mengajukan
QUARRY regues dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan. 1.a

(h) Setiap bahan berbahaya dan beracun (B3), seperti minyak Timbulan Sampah : (1) Kondisi kebersihan di (1) Melakukan pemisahan antara sampah organik
hidrolik atau minyak pelumas, yang jatuh atau tumpah di atas sekitar Areal Lokasi Secara Visual (2) Melihat dan sampah non organik. (2) Bekerjasama
tempat kerja dan lingkungan yang bersebelahan, base camp, efektifitas upaya pengurangan jumlah sampah dengan pihak ketiga untuk pengangkutan dan
atau route pengangkutan harus segera dibersihkan oleh yang dibuang langsung ke lingkungan atau pengolahan sampah .
Penyedia Jasa agar dapat menghindari pencemaran air dan dibakar
tanah. Direksi Pekerjaan harus menyetujui selesainya
pembersihan.
(i) Cara yang memadai untuk menjebak lanau di instalasi Aktivitas di instalasi pencampur menghasilkan Lanau yang ada di Kolam air hasil buangan dari
pencampur harus disediakan melalui sistem pembuangan limbah cair dan limbah padat. pengumpul debu (dust collector) yaitu pusaran
AMP 2.b
sementara ke dalam sistem drainase yang permanen. Kegiatan ini akan tidak memberikan dampak basah (wet cyclone) di kuras dan dibersihkan
penurunan kualitas air.
(j) Pencucian kendaraan dan peralatan Penyedia Jasa hanya tidak ada tidak ada
diperkenankan pada daerah yang khusus dirancang dan
dilengkapi dan tidak akan diperkenankan untuk setiap saluran
air.

2. Dampak Terhadp Mutu Udara


(a) Penyedia Jasa harus memastikan bahwa emisi dari semua Melakukan pemantauan terhadap kualitas udara Arahan Pengelolaan mengacu pada Permen LH
kegiatan Penyedia Jasa termasuk kegiatan transportasi dijaga ambien dengan parameter Konsentrasi debu dan Nomor 5 Tahun 2006 tentang
sampai tingkat yang sangat minim dengan peralatan modern gas CO, SO2 Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendraan
dan dengan manajemen dan pemeliharaan yang baik, dan dan NO2 di udara Bermotor Lama
setiap emisi tidak akan melampaui baku mutu yang berlaku
(rujuk terutama pada Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran Udara ).
N0. FOTO
STA-STA REKOMENDASI PENGELOLAAN & MITIGASI
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN DOKUMEN
DAMPAK
TASI
LOKASI
(b) Instalasi pencampuran aspal, mesin pemecah batu dan Dampak persepsi. Masyarakat yang berpresepsi (1) Pendekatan Sosial budaya (a) Berkoordinasi
setiap peralatan konstruksi yang tidak bergerak harus dipasang negatif adalah masyarakat yang bermukim di dengan pemerintah daerah setempat dan
sejauh mungkin dari pemukiman dan daerah sensitif lainnya sekitar lokasi proyek masyarakat disekitarnya pada saat akan
untuk memastikan bahwa gangguan dan keluhan dari setiap melakukan survei lokasi.
anggota dari masyarakat setempat seminim mungkin. Lokasi (b) Melakukan sosialisasi kepada seluruh pihak
tersebut harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan. yang diperkirakan terkena dampak dari
keseluruhan kegiatan. (2) Pendekatan Institusi
Mengajak seluruh pihak yang berkepentingan
AMP pada tingkat institusi (stake holders) untuk terlibat 1.b
dalam kegiatan sosialisasi.

(c) Instalasi pencampur aspal (AMP) harus dilengkapi dengan Penurunan kualitas udara berupa terjadinya Memastikan AMP harus lengkap dengan alat
alat pengumpul debu (dust collector) yang lengkap yaitu sistem peningkatan kadar debu di udara. Melakukan pengumpul debu (dust collector) yang lengkap
pusaran kering (dry cyclone) dan pusaran basah (wet cyclone) pemantauan terhadap kualitas udara ambien yaitu sistem pusaran kering (dry cyclone) dan
atau tabung filter sehingga tidak menimbulkan pencemaran dengan parameter Konsentrasi debu dan gas pusaran basah (wet cyclone) atau tabung filter
AMP debu. Bilamana salah satu sistem di atas rusak atau tidak CO, SO2 dan NO2 di udara sehingga tidak menimbulkan pencemaran debu 2.b
berfungsi maka instalasi pencampur aspal tidak boleh
dioperasikan.

(d) Truk harus ditutup dan semua penutup harus diikat dengan (1) Debu yang berterbangan (2) Material 1. Menutupi bak pengangkut material agar debu
kencang. Berjatuhan tidak beterbangan.
2. Membatasi kecepatan kendraan maksimum 40
km/jam khususnya saat melalui wilayah
pemukiman penduduk.

(e) Penyedia Jasa harus mempertahankan di tempat kerja Penurunan kualitas udara berupa terjadinya - melakukan penyiraman minimal dua dalam
pemasokan air yang memadai untuk pengendalian kadar air peningkatan kadar debu di udara. Melakukan sehari khususnya di sekitar lokasi proyek --- (2)
selama semua operasi penghamparan dan pemadatan, dan pemantauan terhadap kualitas udara ambien Memasang rambu lalulintas untuk pembatasan
harus membuang bahan yang berlebihan di lokasi yang telah dengan parameter Konsentrasi debu dan gas kecepatan
disetujui oleh Direksi Lapangan/Direksi Teknik dan tidak CO, SO2 dan NO2 di udara
menimbulkan debu.
N0. FOTO
STA-STA REKOMENDASI PENGELOLAAN & MITIGASI
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN DOKUMEN
DAMPAK
TASI
LOKASI
(f) Mengacu ke Spesifikasi Umum Pasal 1.16.2 4), Penyedia Penurunan kualitas udara berupa terjadinya (1) melakukan penyiraman minimal dua dalam
Jasa harus menyemprot bahan dan sampah yang kering peningkatan kadar debu di udara. Melakukan sehari khususnya di sekitar lokasi proyek. ----- (2)
dengan air untuk mencegah debu atau pasir yang beterbangan. pemantauan terhadap kualitas udara ambien Memasang rambu lalulintas untuk pembatasan
dengan parameter Konsentrasi debu dan gas kecepatan
CO, SO2 dan NO2 di udara

3. Dampak terhadap Kebisingan


Penyedia Jasa harus memastikan bahwa semua tingkat Terjadinya kebisingan di sekitar lokasi proyek Melakukan kegiatan mobilisasi alat dan bahan
kebisingan dan vibrasi dari semua Kegiatan Penyedia Jasa pada siang hari
tidak melampaui baku mutu lingkungan yang berlaku, dengan
menggunakan kendaraan dan peralatan yang modern serta Arahan pengelolaan mengacu pada :
dengan manajemen dan pemeliharaan yang baik (rujuk Kepmen LH Nomor 48 Tahun 1996 tentang baku
AMP 2.b
terutama pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.48 tingkat kebisingan
Tahun 1996 tentang Tingkat Baku Kebisingan dan Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup No. 49 Tahun 1996 tentang Tingkat
Vibrasi ).

4. Dampak terhadap Lalin, Harta Milik yang Bersebelahan dan Uthilitas


(a) Ketentuan-ketentuan yang diberikan dalam Seksi 1.8, Gangguan lalulintas di sekitar lokasi - Menempatkan petugas pengatur lalulintas
tentang Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas, harus kendaraan.
P. JALAN berlaku. - Pemasangan rambu lalulintas di sekitar lokasi
pekerjaan

(b) Galian parit atau galian lainnya yang memotong jalan harus Gangguan lalulintas di sekitar lokasi Dampak perspesi ini merupakan dampak turunan
dilaksanakan dengan menggunakan pelaksanaan setengah dari dampak gangguan lalulintas. Jadi jika dampat
P. JALAN lebar jalan sedemikian hingga jalan tersebut dapat gangguan lalulintas tersebut dilakukan dengan
dipertahankan terbuka untuk lalu lintas setiap saat. baik, maka dampak persepsi dapat diatasi.

(c) Penyedia Jasa harus bertanggung-jawab kelancaran lalu Gangguan lalulintas di sekitar lokasi Dampak perspesi ini merupakan dampak turunan
P. JALAN lintas, jika perlu dengan menyediakan jalan alih (detour) atau dari dampak gangguan lalulintas. Jadi jika dampat
pelaksanaan setengah lebar jalan. gangguan lalulintas tersebut dilakukan dengan
(d) Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan menjaga Timbulnya persepsi negatif masyarakat yang baik,
Dampakmaka dampak
perspesi ini persepsi
merupakandapat diatasi.
dampak turunan
ketidak-nyamanan bagi pengguna jalan dan paling sedikit satu melewati sekitar lokasi proyek. Dampak ini dari dampak gangguan lalulintas. Jadi jika dampat
P. JALAN lajur harus tetap berfungsi setiap saat. merupakan dampak turunan dari adanya gangguan lalulintas tersebut dilakukan dengan
gangguan lalulintas baik, maka dampak persepsi dapat diatasi.
N0. FOTO
STA-STA REKOMENDASI PENGELOLAAN & MITIGASI
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN DOKUMEN
DAMPAK
TASI
LOKASI
(e) Pada saat pelaksanaan Pekerjaan, Penyedia Jasa harus Kenyamanan Berlalulintas Dampak perspesi ini merupakan dampak turunan
memastikan bahwa di dalam dan di sekitar Ruang Milik Jalan dari dampak gangguan lalulintas. Jadi jika dampat
harus dijaga bebas dari bahan konstruksi, sampah atau benda- gangguan lalulintas tersebut dilakukan dengan
benda lepas lainnya yang dapat menghalangi atau baik, maka dampak persepsi dapat diatasi.
membahayakan kebebasan dan keselamatan lalu lintas yang
P. JALAN
lewat. Pekerjaan juga harus dijaga bebas dari setiap
perparkiran yang tidak sah atau kegiatan perdagangan di
jalanan kecuali di daerah yang dirancang untuk tujuan tersebut.

(f) Penyedia Jasa harus memiliki atau mendapatkan setiap Kerusakan Pipa, Kabel Telkom dan utilitas Pendekatan Institusi Mengajak seluruh pihak yang
informasi yang ada tentang keberadaan dan lokasi utilitas yang lainnya. berkepentingan pada tingkat institusi (stake
ada di bawah tanah. Ketentuan tentang perizinan untuk holders) untuk terlibat dan saling berkoordinasi
pengalihan, relokasi atau penghentian sementara (jika
P. JALAN diperlukan) yang terkait dengan kegiatan pekerjaan tersebut
merupakan tanggungjawab Penyedia Jasa (Rujukan:
Pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan Seksi 1.19 ).

(g) Penyedia Jasa harus bertanggung-jawab melindungi dan Kerusakan Pipa, Kabel Telkom dan utilitas Pendekatan Institusi Mengajak seluruh pihak yang
memperbaiki setiap kerusakan terhadap pipa, kabel, lainnya. berkepentingan pada tingkat institusi (stake
P. JALAN selongsong, jaringan bawah tanah dan atau bangunan struktur holders) untuk terlibat dan saling berkoordinasi
lainnya yang disebabkan oleh pelaksanaan pekerjaaan..

(h) Untuk menghindari gangguan atau bahaya terhadap lalu Kecelakaan dan Gangguan lalulintas - Menempatkan petugas pengatur lalulintas
lintas, lubang pada perkerasan beraspal dan lubang yang kendaraan.
RUMIJA dibuat untuk keperluan pengujian kepadatan harus segera - Pemasangan rambu lalulintas di sekitar lokasi
diperbaiki. pekerjaan
(i) Pada saat kapanpun selama waktu untuk penyelesaian Gangguan terhadap aktivitas masyarakat dilokasi Memberikan akses jalan masuk bagi kendaraan
Penyedia Jasa harus memberikan akses jalan masuk bagi pekerjaan dan pejalan kaki menuju semua rumah, daerah
kendaraan dan pejalan kaki menuju semua rumah, daerah bisnis, indistri dan lainnya
bisnis, indistri dan lainnya. Jalan masuk sementara harus
disediakan bilamana pelaksanaan telah mendekati jalan masuk
P. JALAN 3.b
permanent untuk setiap periode yang diatas 16 jam dan semua
penghuni dan anggota masyarakat yang terkena dampak ini
harus diberitahu paling tidak 24 jam sebe1um pekerjaan
dimulai.
N0. FOTO
STA-STA REKOMENDASI PENGELOLAAN & MITIGASI
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN DOKUMEN
DAMPAK
TASI
LOKASI
5. Dampak Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Manusia
(a) Ketentuan-ketentuan mengenai Keselamatan dan Risiko kecelakaan kerja (a). Mempersiapkan pekerjaan agar pekerja dapat
Kesehatan Kerja sebagaimana diatur dalam Seksi 1.19. bekerja dengan aman yang meliputi : penjelasan
dan contoh cara-cara pelaksanaan pekerjaan
yang aman, penjelasan jenis peralatan kerja dan
cara pemakaiannya, penjelasan tentang bahaya
potensial dari suatu jenis pekerjaan, memberikan
buku pedoman K-3, memberikan pendidikan dan
pelatihan K-3, serta melakukan pengawasan,
koreksi dan bimbingan kepada para pekerja.
RUMIJA (b). Menyiapkan sarana dan prasarana kerja yang
memadai yang meliputi: menyediakan tempat
kerja yang memenuhi ketentuan keselamatan,
menempatkan peralatan kerja dengan baik,
menyiapkan alat kerja yang memadai,
mesinmesin dan peralatan harus terlindungi
dengan baik, ruangan tempat berjalan yang
longgar.

(b) Penyedia Jasa harus: i) memenuhi semua peraturan Risiko kecelakaan kerja Arahan pengelolaan mengacu kepada peraturan
keselamatan yang berlaku; (rujuk terutama pada Undang- tentang Sistem Manajemen
undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Undang undang No.12 tahun 1999 tentang Pengamanan
Kebakaran di Tempat Kerja); (ii) memperhatikan keselamatan
semua personil yang berada di Lapangan dan menyiapkan
rencana Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
P. JALAN
(SMK3) Konstruksi; dan iii) menyediakan setiap Pekerjaan
Sementara (termasuk jalan raya, jalan setapak, pengaman dan
pagar) jika diperlukan, yang mungkin perlu, karena
pelaksanaan Pekerjaan, untuk manfaat dan perlindungan bagi
publik dan penghuni dari lahan yang bersebelahan.
N0. FOTO
STA-STA REKOMENDASI PENGELOLAAN & MITIGASI
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN DOKUMEN
DAMPAK
TASI
LOKASI
c) Penyedia Jasa harus senantiasa melakukan semua Resiko Kecelakaan, Gangguan Kesehatan (a). Mempersiapkan pekerjaan agar pekerja dapat
peringatan sesuai dengan ketentuan dan mengambil langkah- bekerja dengan aman yang meliputi : penjelasan
langkah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para dan contoh cara-cara pelaksanaan pekerjaan
personilnya. Penyedia Jasa harus menyediakan seorang yang aman, penjelasan jenis peralatan kerja dan
petugas keselamatan kerja yang bertanggungjawab untuk cara pemakaiannya, penjelasan tentang bahaya
menjaga keselamatan dan mencegah terjadinya kecelakaan, potensial dari suatu jenis pekerjaan, memberikan
petugas tersebut harus memenuhi aturan dan persyaratan K3 buku pedoman K-3, memberikan pendidikan dan
Konstruksi. pelatihan K-3, serta melakukan pengawasan,
koreksi dan bimbingan kepada para pekerja.
(b). Menyiapkan sarana dan prasarana kerja yang
memadai yang meliputi: menyediakan tempat
kerja yang memenuhi ketentuan keselamatan,
menempatkan peralatan kerja dengan baik,
menyiapkan alat kerja yang memadai,
mesinmesin dan peralatan harus terlindungi
dengan baik, ruangan tempat berjalan yang
longgar.

(d) Penyedia Jasa harus senantiasa melakukan kegiatan yang Resiko Kecelakaan dan kesehatan kerja Arahan pengelolaan mengacu kepada peraturan
perlu untuk melindungi kesehatan Personil Penyedia Jasa yang tentang Sistem Manajemen
dipekerjakan di Lapangan dengan memastikan bahwa semua Keselamatan dan Kesehatan Kerja
bagian dari tempat kerja secara teratur dijaga kebersihan dan
mencegah timbulnya wabah penyakit.

(e) Ketentuan-ketentuan yang diberikan dalam Pasal 3.1.1.5 Resiko Kecelakaan, Gangguan Kesehatan Arahan pengelolaan mengacu kepada peraturan
tentang Keselamatan pada Pekerjaan Galian, harus berlaku. tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(f) Semua gigi-gigi, pulley (roda penyesuai putaran), rantai, gigi Resiko Kecelakaan Kerja Melakukan Pengujian dan Pemeriksaan Laik
jentera dan bagian bergerak yang berbahaya lainnya dari Operasi
AMP Instalasi Pencampur harus dilindungi seluruhnya dan
dinyatakan aman jika beroperasi.

(g) Fasilitas pengendalian limbah sanitair yang sesuai harus Limbah Industri Arahan pengelolaan mengacu kepada peraturan
disediakan untuk semua staf kegiatan dan pekerja dan limbah tentang Sistem Manajemen
tersebut harus dikumpulkan dan dibuang secara berkala sesuai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
(Rujuk terutama Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001
tentang Manajemen Mutu dan Pengendalian Pencemaran Air,
dan Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja).
N0. FOTO
STA-STA REKOMENDASI PENGELOLAAN & MITIGASI
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN DOKUMEN
DAMPAK
TASI
LOKASI

6. Dampak terhadap Flora dan Fauna


(a) Pemotongan pohon dilakukan jika diperlukan untuk Pemotongan bagian pohon dipangkas, tidak Dahan pohon yang ,menjorok ke jalan hendaklah
pelebaran jalan dan harus mendapat persetujuan dari Direksi ditebang habis . Cara ini bagus sehingga dipotong guna menghindari potensi roboh ke
Pekerjaan. Setiap pohon yang ditebang harus diganti dengan pembangunan drainase dapat dilaksanakan badan jalan atau sudah cukup aman
dua pohon yang sudah hampir jadi (bukan pohon kecil) dengan tampa merusak lingkungan. Namun dahan yang
jenis yang sama atau sejenis. Tidak ada pohon yang boleh menjorok ke jalan berpotensi rebah ke jalan yang
RUMIJA ditanam dalam zona bebas. Penanaman pohon harus sesuai akan berdampak terhadap keamanan berlalu
dengan Seksi 8.3 Pengembalian Kondisi selokan air, saluran lintas
air, galian timbunan dan penghijauan dari Spesifikasi dan
sesuai dengan mata pembayaran 8.3.3.

(b) Penyedia Jasa harus membatasi pergerakan para pekerja, Lokasi Pekerjaan tidak berada di lokasi Taman Nihil
lokasi Base Camp, AMP dsb. dan peralatannya di dalam Nasional, daerah hutan dan semua daerah
daearah sensitif, seperti Taman Nasional, daerah hutan dan sentisif lainnya yang dilindungi secara resmi
semua daerah sentisif lainnya yang dilindungi secara resmi
sedemikian untuk memperkecil kerusakan terhadap tanaman
alami dan harus berusaha untuk menghindari setiap kerusakan
terhadap lahan. Tidak ada Base Camp, AMP, tempat parkir
peralatan atau kendaraan atau tempat penyimpanan yang
diijinkan di luar Ruang Milik Jalan bilamana jalan melalui
daerah sentisif lainnya yang dilindungi secara resmi.

7. Dampak terhadap Tanah


(a) Penyedia Jasa harus memastikan bahwa permukaan tanah Tidak ada Nihil
yang terganggu oleh kegiatan-kegiatan Penyedia Jasa tidak
melampaui baku mutu sebagaimana yang ditetapkan dalam
Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku. (Rujuk
terutama pada Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001
tentang Manajemen Mutu dan Pengendalian Pencemaran Air ).

(b) Untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas lingkungan Tidak ada Nihil
yang mengakibatkan kelongsoran dan erosi tanah selama
penggalian untuk bahan timbunan, tepi dari galian untuk bahan
timbunan tersebut tidak boleh lebih dekat 2 meter dari tumit
timbunan atau 10 meter dari puncak setiap galian.
N0. FOTO
STA-STA REKOMENDASI PENGELOLAAN & MITIGASI
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN DOKUMEN
DAMPAK
TASI
LOKASI

8. Pembuangan Air Limbah


(a) Pembuangan semua limbah padat dan cair dari kegiatan Menghasilkan limbah cair dan limbah padat. (1) Membuat sistem pengelolaan limbah cair
konstruksi harus sesuai dengan Pasal 1.5.3.4. dari Seksi 1.5 Kegiatan ini akan memberikan dampak (2) Air limbah yang telah dikelola melalui IPAL
RUMIJA Transportasi dan Penanganan serta sesuai dengan ketentuan- penurunan kualitas air. tidak dibuang, akan tetapi ditampung lagi untuk
ketentuan dan ijin-ijin dari instansi pemerintah yang berwenang. dimanfaatkan kembali

(b) Bilamana terdapat bahan yang hendak dibuang di luar Timbulnya persepsi yang beragam pada Pendekatan Sosial budaya : Berkoordinasi
Ruang Milik Jalan, maka Penyedia Jasa harus mendapatkan masyarakat dengan pemerintah daerah setempat dan
ijin tertulis dari pemilik tanah dimana bahan buangan tersebut masyarakat disekitarnya pada saat akan
RUMIJA akan ditempatkan, dan ijin tersebut harus ditembuskan kepada melakukan kegiatan
Direksi Pekerjaan bersama dengan permohonan (request) ijin
untuk pelaksanaan.
(c) Bilamana bahan yang dibuang seperti yang disyaratkan Hasil Bekas Galian Penyedia Jasa harus mendapatkan ijin tertulis
diatas dan lokasi pembuangan tersebut terlihat dari jalan, maka dari pemilik tanah dimana bahan buangan
Penyedia Jasa harus membuang bahan tersebut dan tersebut akan ditempatkan, dan ijin tersebut harus
DRAINASE 3.a
meratakannya sedemikian hingga dapat diterima oleh Direksi ditembuskan kepada Direksi Pekerjaan bersama
Pekerjaan. dengan permohonan (request) ijin untuk
pelaksanaa

9. Dampak Terhadap Warisan Budaya


(a) Untuk semua tempat pengambilan bahan (quarry) dan Timbulnya persepsi negatif masyarakat yang Arahan pengelolaan mengacu kepada peraturan
sumber bahan lainnya (apakah dimiliki maupun bukan oleh berada di sekitar lokasi kegiatan perundang undangan yang berlaku
Penyedia Jasa) Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada
Direksi Pekerjaan lokasi sumber bahan yang terinci sesuai
dengan Pasal 1.11.1.3 dari Seksi 1.11 Bahan dan
Penyimpanan. Penyedia Jasa juga harus menyerahkan kepada
Direksi Pekerjaan suatu Denah Route Pengangkutan sesuai
dengan Pasal 1.5.2.1 dari Seksi 1.5 Transportasi dan
Penanganan yang menjelaskan route yang dilewati oleh
pengangkutan bahan dari lokasi sumber bahan. Penyedia Jasa
harus mempunyai surat pemyataan/persetujuan dari instansi
pemerintah yang berwenang bahwa lokasi dan pengoperasian
sumber bahan, dan route operasi pengangkutan yang dilakukan
secara Lingkungan dan Sosial dapat diterima sesuai dengan
peraturan peraturan yang berlaku dan tidak mengganggu
lingkungan dan social masyarakat.
N0. FOTO
STA-STA REKOMENDASI PENGELOLAAN & MITIGASI
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN DOKUMEN
DAMPAK
TASI
LOKASI
(b) Semua tempat pengambilan bahan bahan (quarry) yang Timbulnya persepsi negatif masyarakat yang Dampak perspesi ini merupakan dampak turunan
digunakan harus mendapat ijin dari instansi Pemerintah yang berada di sekitar lokasi kegiatan. Dampak ini dari dampak di atas, sehingga jika pengelolaan
berwenang. merupakan dampak turunan dari Dampak dampakdampak tersebut dilakukan dengan baik,
terhadap warisan budaya maka dampak persepsi dapat diatasi.

(c) Pengambilan bahan konstruksi apapun di setiap Taman Timbulnya persepsi negatif masyarakat yang Dampak perspesi ini merupakan dampak turunan
Nasional atau daerah sensitif lainnya yang dilindungi secara berada di sekitar lokasi kegiatan. Dampak ini dari dampak di atas, sehingga jika pengelolaan
resmi tidak diperkenankan. merupakan dampak turunan dari Dampak dampakdampak tersebut dilakukan dengan baik,
terhadap warisan budaya maka dampak persepsi dapat diatasi.

(d) Penyedia Jasa harus memastikan bahwa Base Camp yang Timbulnya persepsi negatif masyarakat yang Dampak perspesi ini merupakan dampak turunan
dioperasikan tidak berdampak lingkungan yang kurang baik dan berada di sekitar lokasi kegiatan. Dampak ini dari dampak di atas, sehingga jika pengelolaan
dipertahankan pada tingkat yang senimimal mungkin serta tidak merupakan dampak turunan dari Dampak dampakdampak tersebut dilakukan dengan baik,
mengganggu sosial masyarakat secara umum. terhadap warisan budaya maka dampak persepsi dapat diatasi.

(e) Sesuai dengan praktek pengembangan hutan yang Timbulnya persepsi negatif masyarakat yang Dampak perspesi ini merupakan dampak turunan
berkelanjutan, semua bahan kayu untuk turap, tiang pancang berada di sekitar lokasi kegiatan. Dampak ini dari dampak di atas, sehingga jika pengelolaan
pemikul beban, cerucuk, harus dibeli dealer yang sah (tidak merupakan dampak turunan dari Dampak dampakdampak tersebut dilakukan dengan baik,
berasal dari penebangan liar). Di propinsi, Surat Keterangan terhadap warisan budaya maka dampak persepsi dapat diatasi.
Sahnya Hasil Hutan (SKSHH) yang menyatakan keabsahan
resmi dari bahan yang dilampirkan dalam dokumen pembelian
harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan.

(f) Semua bagian dari Lapangan harus dikembalikan ke kondisi Timbulnya persepsi negatif masyarakat yang Dampak perspesi ini merupakan dampak turunan
semula seperti pada saat sebelum pekerjaan dimulai. berada di sekitar lokasi kegiatan. Dampak ini dari dampak di atas, sehingga jika pengelolaan
merupakan dampak turunan dari Dampak dampakdampak tersebut dilakukan dengan baik,
terhadap warisan budaya maka dampak persepsi dapat diatasi.

Disetujui Oleh: Diajukan Oleh:


Konsultan Supervisi Kontraktor Pelaksana
PT. Global Profex Synergy PT. Garuda Jaya Indonesia

SUHARYANA, ST MUCHTAR MUHIDDIN


Site Engineer Direktur
e.fr
i?=E
o ,-i
zo

E- ttr ra E- E.; (Eia


5EF
6 5EF .U:
5EE
o: L
5FE L

=EF 6! 6J

C'
L 6J
=
;€
= E6
t *"*E
gtr 6 *A$ q oE'H *9trsp=6 i"*F
gltr o
=d
o
HEt *
Z E$E#
5
E EE E :EEE
6:=:,o *EEE E n-E E 6t==o
9X *S,ffi lZ(Ulv
6 or(l, (I, *Bf;t
lU[L
o= 4E*E L'= s tl
9PE *
L'=#t
9PE F +e+E
L'=PE
+PE
L'=PE
& R,I
q)
z<o PtE
-ooo a s*fr e gEE E EE#A Eh6 1a|
ts, 'i
trJ
& :EsHU :ESHU EsHE 'E,rtEP
'-crog :EsHE
E.
s:,
6
R6; g 'n6; g n6;8x& n6;g R6;8_ E\i
:ri- -
o
ztu a: pr *t
o
= AEEp 88EF E-EE P aBEF
YtrYC,
aEgF
vtrVo
C'
C
vtr9o vFVo YtrV$
a a6E A ETE .. (5
!(
ul
t
a 6tE
!+E o (5
E E6E
!+E o (o
E 660
!+E o 6 l-.- o
!+a, (E
Erz
!+E o.6 [,*
-O
F._ E.r F._ EY F.- CX
EhhPE EEhEE
l-.- c Y
o-i; (o
EhbP EKhEE
(-.lEE' tIEZ' L.IOE 8€EE c&
(Ilu ao
LJ't' O E

dr'F
ic
{u(o E
i5E
(E

or'F o,'F or'E E-= {u


z ([lzy
P:E
(EY Ol<t
c--
(UY v (I'Lt o o
(, >o >$E v
>(u 6 >(56 >ao 6 Y Blt
' s'r-:.
z)
(o
g3 6 gP gHH 6 gS F
(L
EgE
(EO(tr E
(u(6(6
tLc
(trct(!
YCE
(E(,(u L.v..*r
,.k"{
Y
(, hoo boo Eoo Eoo
>;'= hoo t=if
z > i.- >i - >\i.-
J
)l EEE EEE
e.s I
EEE
E.q; g: Bss
E(U-
E.(u - E orH
* 6ii
HUE. =p*Et =
69
&
E fr9io
o)=J> or=i> E UE -
or=i>
(,,
o)._ E
O
i ro
U,:tlg9-
o o(,=19 o (,) f l! O
c (5s3-!9I C 6P
z
c6#o
'a5*E 'a6tr8
c6#9

o- A
'aif;E
o-A-
C (EP
'a€---3
9
.-:r y f,
U) O 6.El
f, gEHfi - g fi
F frEts
dr v;i E
UgHS
o v ii'i HEEu frE
ov+i tr
Z
*E; s
do - rE
q.l EO
>E.Y =
tE E so 3U E s
-Evo-
3t E
g
-ro ll o
-EYo- -Ev !-oo
=
Llj
L !-(I,(x,
f .= O.O
4H2g
!e8€
4H=9
!-oo
r * OrO
4H=9
!-tI,(u
l -i: o'o
4H=E
r::
4639
O"E
t h ort E k oi
EseE EeeE EsgE i=-HEg i=EEg
.9.
o) P5E o)-(E EE
pE cE oY#
>'= 6 .[ o
E>
>'E
F3 P.H 5
-g
o
Eg k aP HE .Y
z
^o
}E l- .- (J P9
(E.= c'fr
sb oP
.q= g -= -P,
= 6:

zof oE 69
(,.=
.-: 3oo-i pI; :FEp** c
F3,7Ei.
OO
Fc
(tr.=

Y
(,
EO-
G' .-
EO
!E >(E tr E=o _(l'e6 g3
z (!c c(,) = (,,=
Ectr=
6 -
o=E'A>E.c 6.61
-o as o-(s
([> li Ortr O utv
z= co
(!.E 5(D
J
E.t
*h
SE
a=
v.=
g;-HH
6.c- otZ
€E;BFI# ho.
<E
c=
o
EnE* P6E 1:E€
-t g,E
J
lrl
o
f;s E:
o..=
zul -o#
Eq bec EgEE ET
rbg O6
L E.
gE
H. c 6=
€+
9€_PE
h b+ E $fi;Eagt J(6
,C(,,
(s.D
z
() 3HU
E
:(OOo!arcE
E-O (E= *.8 s 9e -(s
EO

Z
-E
8e
E!.
(trE
-EE P =
$gEg P'-;brg! E3
Lo)t
Lu
-o 6E l{u
lo oo_
& E.E .s
:oIYEo) 3,
ssP EEX =9 EI=fiE$;E ls B
dE s OloO
8E * B 6toEEtEEE lc 6
bEb
(/);= =cF
OO=
tL'a t fl&5P 3et a?eg latr
lo) =
^or;
5E -o 6gE gEt O.OE
^o oEEsSEe IeS
j- a
@
iF Y
o
J
o)

Anda mungkin juga menyukai