Anda di halaman 1dari 2

SOP PELAYANAN PASIEN DENGAN RESTRAINT

Jl. Sutopo No 5 Magelang No Dokument No. Revisi Halaman


Ditetapkan oleh
Direktur RS. Lestari Raharja
Standar Prosedur
Tanggal Terbit
Operasional

dr. Benyamin Tri Darma


I. Pengertian Suatu metode/cara pembatasan/restriksi yang di sengaja terhadap
gerakan/perilaku seseorang.Dalam hal ini “perilaku” yang di
maksudkan adalah tindakan yang direncanakan bukan suatu tindakan
yang tidak disadari/tidak disengaja/sebagai suatu refleks
II. Tujuan Sebagai acuan kepada staff medis mengenai teknik
membatasi ruang gerak pasien yang bertujuan untuk
melindungi atau menghindari menciderai diri,orang lain dan
lingkungan baik secara fisik,mekanis maupun kimia
III. Kebijakan
IV. Prosedur 1. Perawat melakukan skrinning terhadap pasien yang dirasa
memerlukan tindakan restraint
2. Apabila skrinning menyatakan bahwa tindakan restraint
diperlukan maka perawat segera mengidentifikasi pasien
sesuai dengan kondisi pasien
3. Perawat menjelaskan kepada pasien secara meyakinkan untuk
menghentikan perilakunya
4. Perawat mengulangi penjelasan jika pasien tidak
menghentikan perilakunya maka akan
dilakukan pengikatan
5. Perawat menjelaskan kepada pasien dan keluarga
6. Beri suasana yang menghargai dengan supervisi yang adekuat,
karena harga diri klien berkurang karena pengekangan.
7. Siapkan jumlah staf yang cukup dengan alat pengekangan yang
aman dan nyaman.
8. Tunjuk satu orang perawat sebagai ketua tim.
9. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya pada klien dan staf agar
dimengerti dan bukan hukuman.
10. Jelaskan perilaku yang mengindikasikan pengelepasan pada
klien dan staf.
11. Jangan mengikat pada pinggir tempat tidur, ikat dengan posisi
anatomis, ikatan tidak terjangkau oleh klien.
12. Lakukan supervisi dengan tindakan terapeutik dan pemberian
rasa nyaman.
13. Perawatan pada daerah pengikatan (Pantau kondisi kulit:
warna, temperatur, sensasi; Lakukan latihan gerak pada
tungkai yang diikat secara bergantian setiap 2 jam; Lakukan
perubahan posisi tidur dan periksa tanda-tanda vital setiap 2
jam)
14. Bantu pemenuhan kebutuhan nutrisi, eliminaqsi, hidrasi dan
kebersihan diri.
15. Libatkan dan latih klien untuk mengontrol perilaku sebelum
ikatan dibuka secara bertahap.
16. Kurangi pengekangan secara bertahap, misalnya setelah ikatan
dibuka satu persatu secara bertahap, kemudian dilanjutkan
dengan pembatasan gerak kemudian kembali ke lingkungan
semula.
17. Dokumentasikan seluruh tindakan beserta respon klien.

V. Unit terkait 1. Ugd


2. Icu
3. Rawat inap

Anda mungkin juga menyukai