Boiler Stocker
Sebagai bahan bakarnya adalah batubara dengan kadar abu yang tidak terlalu rendah dan berukuran
maksimum sekitar 30mm. Selain itu, karena adanya pembatasan sebaran ukuran butiran batubara
yang digunakan, maka perlu dilakukan pengurangan jumlah fine coal yang ikut tercampur ke dalam
batubara tersebut. Sehingga abu hasil pembakaran berupa fly ash jumlahnya sedikit.
Boiler Fulvurized
Pada tipe ini bahan bakar biasanya dengan menggunakan batubara adalah yang memiliki sifat
ketergerusan dengan HGI (Hardgrove Grindability Index) di atas 40 ( semakin rendah nilai HGI
berarti batubara tersebut semakin keras. Semakin tinggi kualitas/nilai kalor batubara maka batubara
semakin keras atau HGI rendah) dan kadar air kurang dari 30%, serta rasio bahan bakar (fuel ratio)
kurang dari 2. Pembakaran dengan metode PCC ini akan menghasilkan abu yang terdiri diri
dari clinker ashsebanyak 15% dan sisanya berupa fly ash.
Boiler Circulating Fulvurized Bed (CFB)
Pada pembakaran dengan metode CFB, batubara diremuk terlebih dulu dengan
menggunakan crusher sampai berukuran maksimum 25mm. Tidak seperti pembakaran
menggunakan stoker yang menempatkan batubara di atas kisi api selama pembakaran atau metode
Fulvurized yang menyemprotkan campuran batubara dan udara pada saat pembakaran. Persyaratan
spesifikasi bahan bakar yang akan digunakan untuk CFB tidaklah seketat pada metode pembakaran
yang lain. Secara umum, tidak ada pembatasan yang khusus untuk kadar zat terbang ( volatile
matter), rasio bahan bakar (fuel ratio) dan kadar abu. Bahkan semua jenis batubara termasuk
peringkat rendah sekalipun dapat dibakar dengan baik menggunakan metode CFBC ini.
c. pembangkit besar lebih cocok ke boiler tipe fulvurized karena :
CIRCULATING : Terjadinya sirkulasi batu bara yang belum habis terbakar dari FURNACE ke
CYCLONE kemudian masuk ke SEALPOT dan kembali ke FURNACE.
FLUIDIZED : Penghembusan udara primer untuk menjaga material bed dan batu bara tetap
melayang didalam furnace.
BED : Material material berupa partikel partikel kecil ( pasir kuarsa, bottom ash ) yang bsigunakan
sebagai media awal transfer panas dari pembakarn HSB kepembakaran batu bara ( 100 ton )
A. Boiler jenis Circulating Fludize Bed (CFB), boiler ini ukuran diameter batubaranya sekitar sekitar kurang
lebih 6 mm dan dilengkapi dengan cyclon diantara ruang bakar dan outlet asapnya. Fungsi Cyclon untuk
memisahkan (separator) gas untuk dibuang melalui cerobong asap dan partikel yang tidak terbakar untuk
dikembalikan ke ruang bakar (proses sirkulasi).
B. Batubara (Coal) di masukkan ke Furnace melalui coal feeder secara bertahap sesuai kebutuhan
pembakaran. begitu juga untuk penambahan limestone (Kapur).
C. Jumlah batubara yang masuk ke dalam boiler diatur oleh sebuah control valve sedangkan jumlah
udara diatur oleh damper, keduanya dihubungkan secara mekanikal sehingga setiap perubahan jumlah
batubara yang masuk akan selalu diikuti oleh jumlah udara yang masuk ke boiler.
D. Kendala yang mungkin terjadi pada boiler CFB