Anda di halaman 1dari 17

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Nama desa Bongohulawa diadopsi dari kata bongo pini hulawa (Bahasa

Gorontalo) yang berarti ‘kelapa emas’, namun oleh masyarakat setempat nama

bongo pini hulawa tersebut diperhalus sebutannya oleh para tokoh masyarakat

yang ada di desa Bongohulawa menjadi Bongohulawa yang kemudian diambil

menjadi nama desa. Pemberian nama Bongohulawa pada desa bukan tanpa alasan.

Para tokoh masyarakat menginginkan masyarakat Desa Bongohulawa juga akan

terbawa oleh sifat dari emas yang indah, dan disukai orang banyak. Masyarakat

desa Bongohulawa dengan jumlah penduduk 1478 jiwa yang tersebar dalam 418

Kepala Keluarga. Secara umum masyarakat Desa Bongohulawa bermata

pencaharian sebagai pedagang, nelayan, tani, pengrajin serta PNS.

Data Mata Pencaharian


Desa Bongohulawa Kecamatan Bongomeme
NAMA JENIS PEKERJAAN
DUSUN TANI NELAYAN PNS WIRASWASTA
Bilantiala 183 1 2 9
Tumba 224 1 1 17
Tayanga 135 - 1 9
Bongohulawa 103 - 1 10
Modelidu 27 - - -
Jumlah 672 2 5 45
Sumber Data : Kantor Desa Bongohulawa, tahun 2012

41
42

Sejak tahun 2004 desa Bongohulawa sudah memiliki kepala desa yang

memerintah hingga saat ini yaitu Bapak Maswin Otaja.

Desa Bongohulawa terdiri dari 5 dusun yaitu :

1. Dusun Bilantiala dengan kepala dusun Bpk. Kai S Linggile;

2. Dusun Tumba dengan kepala dusun Bpk. Sonce Badu;

3. Dusun Tayanga dengan kepala dusun Ibu Marlin Ramlin;

4. Dusun Bongohulawa dengan kepala dusun Bpk. Darwin Bakari

5. Dusun Modelidu dengan kepala dusun Ibu Warni Nake

Batas-batas wilayah pemerintahan desa Bongohulawa yaitu :

1. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Dulamayo dan Desa Huntulohulawa;

2. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Upomela dan Desa Batuloreng;

3. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Tibawa, serta;

4. sebelah barat berbatasan dengan Desa Molopatodu dan Desa Owalanga.

Hal yang ‘lumrah’ dalam sebuah pemerintahan adalah terdapatnya

beberapa fungsi dan peran personil atau individu yang berbeda. Masing-masing

individu tersebut dalam kenyataan memiliki peran dan fungsi yang berbeda, tetapi

dalam rangka sinergitas kebijakan lembaga/pemerintahan, maka setiap komponen

bersangkutan tetap melakukan kordinasi dengan bagian-bagian lainnya. Berkaitan

dengan itu, maka pemerintahan desa Bongohulawa sebagai salah satu ‘lembaga’

pelayan publik, dalam kerangka kerjanya tidak terlepas dengan adanya struktur

pemerintahan. Keberadaan struktur ini selain untuk memudahkan pelaksanaan

tugas pemerintahan desa, kesejahteraan masyarakat serta pembangunan juga

dimaksudkan sebagai ‘wahana’ pimpinan (kepala desa) dalam melakukan


43

pengawasan kepada staf yang ada. Berikut disajikan struktur pemerintahan pada

desa Bongohulawa, Kecamatan Bongomeme Tahun 2013.

STRUKTUR PEMERINTAHAN

DESA BONGOHULAWA KECAMATAN BONGOMEME KAGUPATEN

GORONTALO

BADAN PERWAKIAN DESA KEPALA DESA


Ismail Djafar Maswin Otaja

SEKRETARIS DESA
Imran Ahyar S.Pd

KAUR PEMERINTAHAN
Yunus Biati S.Pd
KEPALA KEAMANAN
Burhan Tunai
KAUR PEMBANGUNAN
Djabir A. Muko
PAMONG TANI
KAUR UMUM Anyo Linggile
Maryam Umar

BENDAHARA
Sahria Usman

BILANTIALA TUMBA TAYANGA BONGOHULAWA MODELIDU


Kai S. Linggile Sonce Badu Marlin Ramlin Darwin Bakari Warni Nake

Sumber Data : Kantor Desa Bongohulawa, tahun 2012


44

4.1.2 Analisis Data Hasil Wawancara

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa penelitian ini

diarahkan untuk mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan profil

Kepemimpinan Kepala Desa Bongohulawa, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten

Gorontalo yang dikaji melalui beberapa indikator yakni: a) kecerdasan, b) fungsi

kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, c) motivasi diri, dan dorongan

berprestasi, dan d) sikap hubungan kemanusiaan.

1. Kecerdasan

Kecerdasan yang perlu dimiliki oleh setiap pemimpin itu merupakan

kecerdasan untuk melihat dan memahami dengan baik, mengerti sebab dan akibat

kepemimpinan, menemukan hal-hal yang krusial dan cepat menemukan cara

penyelesaiannya dalam waktu singkat. Untuk memperoleh informasi tentang

kecerdasan kepala desa, peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan Kaur

Pembangunan Desa Bongohulawa sebagai informan. Ketika ditanya, apakah

kecerdasan pemimpin dalam memimpin desa setigkat atau bahkan lebih dari yang

dipimpinnya. Diperoleh informasi:

Untuk urusan kecerdasan beliau lebih mampu dari aparat walau bawahannya
sudah banyak yang lebih tinggi pendidikannya dari beliau tetapi untuk
kegiatan dalam pemerintahan kami bekerja hanya mengikuti pola-pola yang
sudah ada dan mengikuti petunjuk dari sekretaris desa, mengenai pimpinan
kami (kepala desa) sangatlah jarang untuk menginstruksikan hal-hal yang
penting dalam berbagai kerja yang telah kami jalani
(WW/JM/KUP/13.07.2013).
45

Pernyataan Kaur Pembangunan Desa Bongohulawa tersebut

dikonfirmasikan pada Sekretaris Desa Bongohulawa. Dari pertanyaan yang

diajukan. Diperoleh informasi :

Sudah agak menurun karena faktor usia namun dari segi pemecahan
masalah selalu berdasarkan pengalaman terutama tingkat pendidikan aparat
yang lain lain yang sudah sarjana dibandingkan dengan yang bersangkutan
hanya lulusan KPG setara SMA. (WW/IA/SD/29.07.2013)

Pernyataan yang sama pula dikemukakan oleh Ketua BPD Desa

Bongohulawa. Dari pertanyaan yang di ajukan diperoleh jawaban:

Kecerdasan dari sisi pengalaman ketua BPD masih banyak memiliki


penglaman. Contoh: cerdas dalam menghadapi tantangan dari manapun
walau tingkat pendidikanya hanya setara dengan SMA.
(WW/ID/KBPD/29.07.2013)

Pernyataan Ketua BPD Desa Bongohulawa tersebut dikonfirmasikan pada

Tokoh Agama Desa Bongohulawa. Dari pertanyaan yang diajukan. Diperoleh

penjelasan :

Kecerdasan tetap masih ada tapi karena paktor fisik masih menurun untuk
pemikiran terhadap desa diserahkan kepada pelaksana dalam lembaga
lembaga lembaga desa saja. (WW/AL/TA/31.12.2013)

Pernyataan Tokoh Agama Desa Bongohulawa tersebut dikonfirmasikan

pada Tokoh Pendidik Desa Bongohulawa. Dari pertanyaan yang diajukan.

Diperoleh penjelasan :

Kecerdasan dalam pendidikan memang bagus sejak zaman dulu sejak


menjadi guru dan kepala sekolah tetapi sekarang karena faktor usia
kecerdasan mulai menurun. (WW/SA/TPDK/31.12.2013)
46

` Pernyataan Tokoh Pendidik Desa Bongohulawa tersebut dikonfirmasikan

pada Ketua PKK Desa Bongohulawa. Dari pertanyaan yang diajukan. Diperoleh

penjelasan :

Walaupun tingkat pendidikan yang masih dibawah dari aparat yang lain dan
lembaga lain yang ada di desa yang sudah sarjana namun kecerdasan dan
pengalaman dari pendidikan dan kepala sekolah sekaligus sebagai penyuluh
pertanian tak dapat ditandingi. (WW/FB/KPPK/29.07.2013)

Lebih lanjut ketika ditanyakan kepada Ketua PKK Desa Bongohulawa

apakah ada pengaruh tingkat kecerdasan pemimpin terhadap pemerintahan.

Diperoleh informasi:

Dampak dari kecerdasan berdasarkan pengalaman namun factor fisik yang


menurun sehingga dampaknya kinerja juga menurun. Pengaruh tingkat
kecerdasan dalam menghadapi masyarakat tinggi, namun dibatasi oleh
faktor fisik yang sudah tua. Dari pengaruh tersebut, maka proses
pemerintahan diserahkan kepada aparatnya (WW/FB/KPPK/29.07.2013)

Pernyataan yang sama pula dikemukakan oleh Kaur Pembangunan Desa

Bongohulawa. Dari pertanyaan yang di ajukan diperoleh jawaban:

Menurut saya sangat berpengaruh sebab dalam menjalankan tugas kami


sebagai bawahan butuh dukungan dari pimpinan, baik itu petunjuk maupun
arahan. (WW/ID/KBPD/13.07.2013)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dapat disimpulkan bahwa

kecerdasan dari kepala desa itu mulai menurun disebabkan oleh faktor usia, yang

dapat mengakibatkan aspek fisik dan aspek psikis mengalami penurunan dalam

menjalankan aktivitas sebagai pemimpin. Sehingga untuk mengatasi pengaruh

mulai menurunnya kemampuan kepala desa, menyebabkan kinerjanya hanya

dipercayakan kepada aparat desa.

2. Fungsi kedewasaan dan keluasan hubungan sosial


47

Untuk melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun

eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan

stabil, Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam

mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya. Untuk memperoleh

informasi tentang kedewasaan dan keluasan hubungan sosial kepala desa, peneliti

melakukan kegiatan wawancara dengan Ketua BPD Desa Bongohulawa sebagai

informan. Ketika diajukan pertanyaan apakah dalam melaksanakan

pemerintahanya selalu ada interaksi dengan bawahan dan lembaga lainnya yang

ada di desa. Diperoleh penjelasan:

Pemerintah dengan lembaga lain yang ada di desa memiliki keterbukaan dan
semua kebijakan yang akan diambil selalu dikomunikasikan dengan
baik.(WW/ID/KBPD/29.07.2013)

Pernyataan yang sama pula dikemukakan oleh Kaur Pembangunan Desa

Bongohulawa. Dari pertanyaan yang di ajukan diperoleh jawaban:

Komunikasi dengan aparat dan organisasi lain masih tetap lancar karena
beliau memang cukup lama berkomunikasi dalam dunia pendidikan karena
semasa menjadi guru dan kepala sekolah cukup banyak pengalaman.
(WW/JM/KUP/13.07.2013).

Pernyataan Kaur Pembangunan Desa Bongohulawa tersebut

dikonfirmasikan pada Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bongohulawa. Dari

pertanyaan yang diajukan. Diperoleh penjelasan :

Cara berkomunikasi masih bagus karena bertambah dari pengalamannya


sejak menjadi guru dan kepala sekolah. komunikasi secara lisan sering
dilakukan melalui kegiatan program PKK yang juga kadang-kadang hadir
dalam kegiatan itu. (WW/FB/KPPK/29.07.2013)
48

Lebih lanjut ketika ditanyakan kepada Ketua PKK Desa Bongohulawa

apakah dalam melaksanakan koordinasi, konsultasi, dan komunikasi tidak

terpengaruh oleh emosi. Diperoleh informasi:

Dalam hal emosi tidak ambil dengan emosi karena sudah banyak
pengalaman dalam konsultasi, koordinasi dan komunikasi. Namun, ketika
melakukan koordinasi dengan aparat, apabila tidak menemukan kesepakatan
biasanya beliau akan jatuh sakit. (WW/FB/KPPK/29.07.2013)

Pernyataan yang sama pula dikemukakan oleh Ketua BPD Desa

Bongohulawa. Dari pertanyaan yang di ajukan diperoleh jawaban:

Segala tindakan menyangkut persoalan pengembangan potensi masyarakat,


beliau selalu mengkomunikasikan dengan pihak-pihat terkait, terutama
dengan pemerintah desa Bongohulawa, Kecamatan Bongomeme. Hal pokok
yang kami lakukan adalah memberdayakan masyarakat dalam sektor
ekonomi produktif. Pendapatan masyarakat diupayakan untuk mengalami
peningkatan. Banyak hal yang kami lakukan dengan memanfaatkan segala
potensi yang ada, misalnya saja ada kelompok masyarakat yang menggeluti
bidang usaha kecil kami datangkan lembaga-lembaga pendamping untuk
membimbing mereka untuk lebih mandiri. (WW/ID/KBPD/29.07.2013).

Pernyataan Ketua BPD Desa Bongohulawa tersebut dikonfirmasikan pada

Sekretaris Desa Bongohulawa. Dari pertanyaan yang diajukan. Diperoleh

penjelasan :

Segala rencana-rencana yang dirancang oleh aparat desa dengan Lembaga


Badan Perwakilan Desa (BPD) selalu dikomunikasikan dengan baik.
Sebelum pemimpin mengambil keputusan final selalu mempertimbangkan
untuk mendahulukan kepentingan masyarakat banyak. Pola-pola seperti ini
akan terus dikembangkan baik dalam tataran perencanaan maupun pada
pelaksaannya, sehingga akan lahir kekompakan antara aparat dengan
masyarakat. (WW/IA/SD/29.07.2013)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dapat disimpulkan bahwa

kepala Desa dalam menjalankan rencana-rencana kerja selalu dikomunikasikan

dengan baik. Sebelum pemimpin mengambil keputusan final selalu

mempertimbangkan untuk mendahulukan kepentingan masyarakat banyak.


49

3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi

Pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta

dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini pemimpin dapat tercermin

pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien. Untuk memperoleh informasi

tentang motivasi diri dan dorongan berprestasi kepala desa, peneliti melakukan

kegiatan wawancara dengan Sekretaris Desa Bongohulawa sebagai informan.

Ketika ditanya apakah pemimpin memiliki motivasi untuk maju. Diperoleh

keterangan:

Dalam segala tindakan yang kami lakukan selalu mendapat respon positif
dari pihak pimpinan, namun untuk aktualisasi diserahkan kepada kami
semua. (WW/IA/SD/29.07.2013)

Pernyataan Sekertaris Desa Bongohulawa tersebut dikonfirmasikan pada

Tokoh Pemuda Desa Bongohulawa. Dari pertanyaan yang diajukan. Diperoleh

penjelasan :

Beliau memberikan motifasi dan dorongan dari dirinya untuk melakukan


kegiatan sesuai program masing-masing dalam hal memajukan desa
kedepan kepala desa masih memberikan pemberdayaan kepada aparat
dalam rangka studi banding keluar daerah demi memajukan desa ke depan.
(WW/DL/TPM/1.1.2014)

Pernyataan yang sama pula dikemukakan oleh Ketua BPD Desa

Bongohulawa. Dari pertanyaan yang di ajukan diperoleh jawaban:

Motivasi untuk maju ada namun diserahkan kepada aparat desa dan
organisasi lain yang ada di desa Contoh desa mendapat penghargaan
pengelolaan keuangan terbaikdari tingkat kabupaten dan mendapat hadiah
berupa uang tunai sejumlah 10.000.000 melalui lembaga-lembaga seperti
kerja sama aparat dan lembaga lain yangkompoten dalam bidang keuangan.
(WW/ID/KBPD/29.07.2013).
50

Lebih lanjut ketika ditanyakan kepada Ketua BPD Desa Bongohulawa

apakah pemimpin memiliki dorongan untuk berprestasi. Diperoleh informasi:

Menurut saya ada, namun hanya dalam bentuk sumbangsi pemikiran saja
dan untuk aktualisasinya diserahkan kepada aparat desa saja.
(WW/ID/KBPD/29.07.2013)

Pernyataan Ketua BPD Desa Bongohulawa tersebut dikonfirmasikan pada

Ketua PKK Desa Bongohulawa. Dari pertanyaan yang diajukan. Diperoleh

penjelasan :

Masih ada dorongan untuk maju namun tinggal disarankan kepada aparat
untuk lebih menambah wawasan melalui pendidikan paket. Selain itu,
kepala desa lebih mengandalkan potensi dari aparat lain dan lebih
mengharapkan kinerja dari anggota yang masih muda
(WW/FB/KPPK/29.07.2013)

Pernyataan Ketua PKK Desa Bongohulawa tersebut dikonfirmasikan pada

Tokoh Pendidik Desa Bongohulawa. Dari pertanyaan yang diajukan. Diperoleh

penjelasan :

Masih ada tetepi memberikan kesempatan kepada aparatnya dan masyarakat


untuk mengikuti perkembangan, misalnya mendorong kepada masyarakat
untuk mengikuti pendidikan melalui pembelajaran paket.
(WW/SA/TPDK/31.12.2013)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dapat disimpulkan bahwa

Kepala Desa masih memiliki motivasi untuk maju tapi terhambat oleh faktor usia

yang sudah lanjut, hal tersebut dibuktikan melalui penyerahan tugas dan

wewenang sebagai kepala desa diserahkan kepada aparat desa saja.

4. Sikap hubungan kemanusiaan

Hubungan kemanusiaan seorang pimpinan timbul adanya pengakuan

terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak
51

kepadanya. Untuk memperoleh informasi tentang hubungan kemanusiaan yang

dimiliki kepala desa, peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan Sekretaris

Desa Bongohulawa sebagai informan. Ketika ditanya apakah pemimpin memiliki

hubungan kemanusiaan baik terhadap semua aparat dan organisasi lainnya.

Diperoleh informasi:

Hubungan dengan aparat masih baik karena dalam melaksanakan tugas


kami tetap berpegang pada prinsip bahwa masyarakat sebagai perioritas
utama, dan kami bekerja sesuai dengan mekanisme dan petunjuk dari
pimpinan, banyak hal yang dibutuhkan masyarakat pada pemerintah desa
yang sifatnya penting, misalnya pengurusan kartu tanda penduduk,
menyelesaikan sengketa antar warga dan lain sebagainya dan ini tetap
menjadi perhatian kami dalam menjalankan tugas. (WW/IA/SD/29.07.2013)

Pernyataan Sekertaris Desa Bongohulawa tersebut dikonfirmasikan pada

Tokoh Pemuda Desa Bongohulawa. Dari pertanyaan yang diajukan. Diperoleh

penjelasan :

Oranya baik karena boleh dikatakan luar biasa barhubungan dengan siapa
saja.Karena sifat sosial dan jiwa keagamaanyang sudah membudaya. Selain
itu sudah merupakan kebiasaan dalam bergaul karena yang bersangkutan
semua manusia diangap sama walaupun tidak sepemikiran denganya.
(WW/DL/TPM/1.1.2014)

Pernyataan yang sama pula dikemukakan oleh Ketua BPD Desa

Bongohulawa. Dari pertanyaan yang diajukan. Diperoleh informasi:

Hubungan aparat dengan lembaga lain sangat terbuka atau transparansi,


keterbukaan selalu ada, karena selalu ada koordinasi dengan BPD dianggap
sebagai narasumber yang cocok bagi pemerintahan. Karena harapan dalam
melaksanakan tugasnya sudah sebagian besar dilaksanakan oleh aparat desa
dan organisasi yang lain. (WW/ID/KBPD/29.07.2013)

Lebih lanjut ketika ditanyakan apakah pemimpin memiliki kehormatan dan

harga diri di mata para pengikutnya. Diperoleh informasi:


52

Permasalahan yang terjadi ditingkatan internal pemerintahan desa


diupayakan tidak mengendus ke luar. Ini menyangkut wibawa pemimpin di
mata masyarakat, semua program yang dijalankan dapat terselenggara
dengan baik bila keutuhan ditingkatan pelaksana tetap dijaga, terutama
kredibilitas kepala desa di masyarakatnya. Yang patut menjaga kewibawaan
pimpinan itu sendiri harus dimulai ditingkatan interen pelaksana itu sendiri.
(WW/ID/KBPD/29.07.2013)

Pernyataan Ketua BPD Desa Bongohulawa tersebut dikonfirmasikan pada

Kaur Pembangunan Desa Bongohulawa. Dari pertanyaan yang diajukan.

Diperoleh penjelasan :

Pandangan aparat terhadap pimpinan sangat tinggi karena dia menjadi


panutan sebab sudah banyak berpengalaman dalam hal memimpin sebuah
organisasi. Disamping itu, kepemimpinan beliau memang bagus karena
berkat bimbingan beliau sehingga kami bisa menjadi orang yang
berkompoten (WW/JM/KUP/13.07.2013)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dapat disimpulkan bahwa kepala

Desa masih memiliki hubungan yang baik dengan aparat desa dan lembaga

lainnya. Sebab, dalam menjalin hubungan kemanuasiaan tersebut menjujung

tinggi prioritas masyarakat sebagai penentu pembangunan desa.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Kecerdasan

Kecerdasan sebagai kemampuan untuk memahami informasi yang

membentuk pengetahuan dan kesadaran dalam memimpin untuk menyelesaikan

permasalahan. Sebagaimana harapan terselenggaranya pemerintahan dijalankan

sesuai dengan penerapan kecerdasan pemerintahan yang baik tentu berhasil dan

tidaknya tergantung siapa yang memerintah. Demikian pula pada pemerintahan

desa sebagai hierarki pemerintahan terendah yang dipimpin oleh seorang kepala

desa. Adapun kecerdasan itu dapat dijalankan dengan baik oleh pemerintahan desa

Bongohulawa Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo


53

Kepala desa sebagai perwujudan demokrasi yang terselenggara di tingkat

desa seyogyanya mampu menjembatani segala kepentingan untuk mewujudkan

kesejahteraan rakyat tentu tidak dapat terwujud jika pihak pelaksana tidak

memiliki kemampuan untuk berakselerasi, bertindak secara bersama-sama untuk

menyukseskan segala program pembangunan yang ada. Sesuai hasil penelitan

yang dilakukan bahwa kecerdasan dari kepala desa dirasakan sangat membangun

ketika waktu pertama beliau memimpin. Kecerdasannya lebih dibanding dengan

aparat yang dipimpinya tapi sekarang mulai menurun karena faktor lanjut usia.

Peran pemimpin dalam pelaksanaan tugas-tugas mampunyai andil yang

besar pada pencapaian target kinerja. Kepala desa tetap memberikan intruksi yang

jelas bagi setiap aparat desa untuk tetap maksimal dalam melaksanakan tugas

keseharian mereka, banyak tugas-tugas langsung yang keberadaan mereka

diperlukan oleh masyarakat desa, terutama pelayanan. Misalnya saja

menjembatani kepentingan antar masyarakat, pengurusan surat-surat penting yang

ada hubungannya dengan pemerintah desa.

Sesusai dengan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk

mengantisipasi tugas-tugas penting itu para aparat desa berbagi tugas sesuai

dengan pembagian tugas masing-masing. Walaupun tanpa koordinasi penuh para

aparat desa Bongohulawa Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo dengan

kesadaran yang tinggi mengedepankan tugas mereka.

4.2.2 Kedewasaan dan keleluasaan

Pada umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan

internal maupun lingkungan eksternal, seorang pemimpin yang berhasil


54

mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak

mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini

kebenaranya. membentuk pengetahuan dan kesadaran sebagai kepala desa untuk

memproses informasi sehingga masalah – masalah yang dihadapi dapat

dipecahkan.

Dalam pelaksanaan program pembangunan di samping pemerintahan di

desa juga ada lembaga-lembaga lain yang ikut andil dalam pembangunan antara

lain adalah Lembaga Badan Perwakilan Desa. Lembaga ini menjadi mitra

pemerintah dalam segala tindakan optimalisasi kinerja. Kiprah BPD adalah untuk

menggali segala potensi masyarakat, pemberdayaan dimaksimalkan terutama

dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini dilakukan dalam sektor-

sektor produktif digenjot, dana-dana bantuan dikelola dengan sebaik-baiknya

semata-mata untuk kepentingan masyarakat. Aparat desa selalu mengadakan

evaluasi dan konfirmasi dengan pihak Lembaga Badan Perwakilan Desa (BPD)

menyangkut segala mekanisme yang perlu segera diselesaikan.

Sangat jelas bahwa perlakuan yang ditunjukan oleh lembaga BPD ini dapat

sukses jika terjalin kerja sama yang solid dengan aparat pemerintah. Rujukan

untuk mengawali kinerja ini didesain secara bersama-sama dengan

mempertimbangkan segala kemungkinan-kemungkinan pengembangan yang

semuanya direkomendasikan untuk menaikan taraf kesejahteraan masyarakat.

Kemampuan untuk mengelola disamping kerja sama yang baik juga dukungan

mutlak dari fungsi-fungsi kepemimpinan yang ada. Kepala desa sebagai kepala

pemerintahan tertinggi dalam wilayah desa memberikan andil besar dalam


55

mendesain kesepakatan. Pengambil kebijakan lebih mengarahkan ke arah positif

untuk pengembangan.

Penegasan di atas menunjukkan bahwa saat ini, Kepala Desa

Bongohulawa, Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo bahwa saat ini terus

mengupayakan pola kemitraan dengan Lembaga Badan Perwakilan Desa (BPD),

terkait dengan tugas-tugas pemerintahan ataupun pembangunan yang memang

disadari bahwa beberapa kurun waktu terakhir belum berjalan optimal. Pola

kemitraan antara aparat desa dengan masyarakat tentunya akan semakin

diharapkan peran-perannya dalam mendukung gerak dan dinamika masyarakat

yang semakin kompleks. Kesadaran akan pentingnya keterlibatan masyarakat

dalam pembangunan desa dapat menjadi acuan bagi aparat desa untuk

menempatkan warganya sebagai subjek pembangunan desa, bukan semata-mata

hanya berperan sebagai objek pembangunan itu sendiri.

4.2.3 Motifasi Diri Dan Dorongan Ingin Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil memiliki motifasi diri yang tinggi serta

dorongan untuk berprestasi dapat memberikan pemikiran yang efektif kepada

bawahanya. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang

optimal, efektif dan episien.

Beliau sering Melakukan aktifitas yang berhubungan dengan keagamawan

membuat karakter seorang pemimpin menjadi sangat efisien dalam memberi

petunjuk kepada bawahanya. Walaupun kepala desa saat ini sudah berusia lanjut

tapi masih memberikan dorongan untuk maju dengan menyarankan kepada aparat

untuk lebih menambah wawasan melalui pendidikan paket ataupun melalui media
56

pendidikan lainya agar mereka dapat berorientasi dengan baik dalam

menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya mereka kerjakan dan mendapat lebih

banyak pengalaman.

4.2.4 Sikap Hubungan Kemanusiaan

Kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi seseorang dalam

berinteraksi dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh

kepuasan hati dalam hal ini mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan

membahasnya untuk mencapai pemecahanya. Hubungan antara manusia

merupakan pelaksanaan keterampilan dimana seseorang belajar menghubungkan

diri dengan lingkungan sosialnya

Agar tercapainya kehidupan yang harmonis masing masing orang saling

bekerja sama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain dan

memanfaatkan pengetahuan. Hal ini disebabkan karena di dalam masyarakat

setiap orang mempunyai kepentigan dan harapan yang berbeda beda atau

bersaing satu sama lain.

Kewenangan pemerintahan desa dalam mengatur segala hal yang

berhubungan dengan pemerintahan dalam desa mesti maksimal dalam

pelaksanaannya. Hal ini aparat desa Desa Bongohulawa, Kecamatan Bongomeme

telah membagi tugas sesuai dengan pendelegasian wewenang yang telah

ditetapkan dan diarahkan oleh kepala desa. Beberapa job kerja yang sangat erat

kaitannya dengan pelayanan kepada masyarakat misalnya saja kepala urusan

umum yang membidangi masalah pelayanan terhadap masyarakat. Pelayanan

yang mereka berikan diupayakan untuk tetap maksimal. Dalam artian masyarakat
57

yang membutuhkan jasa mereka dilayani dengan secepatnya tanpa harus berbelit-

belit, ataupun alasan lain yang dapat menghambat segala urusan masyarakat

dengan pemerintah desa.

Pelayanan prima yang dikedepankan oleh para pelaksana tugas

kepemerintahan yang ada dipemerintahan desa disesuaikan dengan mekanisme

tugas yang ada dalam hal ini sesuai petunjuk kerja yang telah digariskan dan hal-

hal lain yang sifatnya bersifat kebijakan dirembukkan secara bersama ditingkatan

aparat. Dalam pelaksanaan dari semua tugas yang dijalankan sesuai hasil

penelitian yang dilakukan oleh peneliti hingga saat ini ketata laksanaan

pemerintahan di desa masih berjalan sesuai dengan prosedural yang ada, staf tetap

menunjukkan kinerja yang positif. Prioritas pada pelayanan masyarakat menjadi

tugas pokok ini dibuktikan dengan kualitas kerja dari pos-pos kerja mencerminkan

kesuksesan sebuah team kerja, tentu saja peran pimpinan yang maksimal dalam

mengarahkan bawahannya misalnya saja perampungan administrasi desa maupun

petunjuk-petunjuk pemerintahan yang di atasnya dalam hal ini pemerintahan

kecamatan Bongomeme maupun pemerintah Kabupaten Gorontalo. Pola-pola

seperti itu tetap dijaga oleh semua komponen yang terlibat dalam struktur

pemerintahan desa. Pemerintahan yang berwibawa tentunya mengedepankan

berbagai prinsip-prinsip kepemimpinan tetap terselenggara dalam sebuah

mekanisme kerja. Wibawa pemimpin merupakan kunci keberhasilan semua

program yang dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai