TEORI SEMIOTIK
Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing:
Yulsafli, M.Pd
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalh
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikiran.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuna dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum semiotika telah dimulai sejak filosof Yunani kuno, seperti
Plato dan Aristoteles, dan juga pada ahli-ahli skolastik abad pertengahan.
Semiotika merupakan cabang ilmu yang berkaitan dengan system tanda dan yang
berlaku bagi penggunaan tanda.
Membaca terori mengenai semiotika yang sampai sekarang ini
masih banyak dipelajari dalam ilmu teori komunikasi, membuat penulis merasa
tertarik dan membuat rasa keingintahuan untuk lebih mengenal mengenai teori
pendekatan semiotika.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
berbentuk tanda-tanda. Dan tanda-tanda ini mempunyai struktur tertentu yang
dilatarbelakangi oleh keadaan sosiologi ataupun budaya.
TANDA
PENANDA PERTANDA
3
Model triadic Peirce ini memperlihatkan tiga elemen utama pembentuk
tanda, yaitu represntamen (sesuatu yang merepresentasikan sesuatu yang lain),
objek (sesuatu yang direpresentasikan) dan interpretant (interpretasi seseorang
tentang tanda). Model triadic ini diuraikan sebagai berikut :
Firstness
Qualisign Ikon Rheme
Otonom
Secondness
Sinsign indeks Dicent
Dihubungkan dengan
realitas
Thirdness
Dihubungkan dengan Legisign Simbol Argument
aturan, konvensi, atau
kode
4
diterima sebagai sebuah program komprehensif untuk semiotika umum (general
semiotics) (Piliang, 2003:45).
Eco mendefinisikan dusta adalah “mengatakan atau menulis sesuatu yang tidak
benar”. Artinya apa yang disajikan baik secara tertulis maupun lisan tidak sesuai
dengan realita yang sesungguhnya.
Kedua Representasi
5
sebagainya. Dalam TV seperti kamera, musik, tata cahaya,
dan lain-lain. Elemen-elemen tersebut ditransmisikan ke
dalam kode representasional yang memasukkan di antaranya
bagaimana objek digambarkan (karakter, narasi, setting,
dialog, dan lain-lain).
Ketiga Ideologi
2.3 Tiga Unsur Semiotik dan Pendekatan Semiotik Dalam Karya Sastra
Tiga unsur semiotik ini diungkapkan Oleh Charles Sanders Peirce (1839-
1914). Peirce mengemukakan teori segitiga makna atau triagle meaning yang
terdiri dari tiga elemen utama, yakni tanda, objek, dan interpretant.
Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca
indra manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain
di luar tanda itu sendiri. Contohnya, lampu lalu lintas dimana lampu merah adalah
sebagai tanda /sign.
6
dengan bentuk representasi dan kegiatan lainnya yang diarahkan untuk
emmbujuk, dan mempengaruhi pendapat, sikap, dan perilaku orang-orang seperti
propaganda, publisitas, dan hubungan masyarakat” (Danesi, 2010: 223).
Iklan terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu iklan konsumen dan iklan
perdagangan. Iklan pada dasarnya mengikuti bagaimana tujuan-tujuan promosi
dan pemasaran yang telah dibuat. “Pada dasarnya tanda dalam iklan terdiri dari
tanda-tanda verbal dan non verbal. Tanda verbal mencakup bahasa yang kita kenal
sedangkan tanda-tanda non verbal adalah bentuk dan warna yang disajikan dalam
iklan” (Wibowo, 2011:129) .
Suharko mengatakan “iklan berusaha merepresentasikan kenyataan yang
hidup dalam masyarakat melalui simbol tertentu, sehingga mampu menimbulkan
impresi dalam benak konsumen bahwa citra produk yang ditampilkan adalah juga
bagian dari kesadaran budayanya” (Wibowo, 2011:128).
Dalam makalah ini, akan dibahas sedikit mengenai analisis semiotika iklan
pada iklan Indomie.
1. Analisis Ferdinand de Saussure
Dalam analisis Saussure disini, diambil contoh objek/tandanya adalah
sebuah mie instan merk indomie.
TANDA
PENANDA PERTANDA
Produk makanan cepat saji
Indomie
berupa mie dengan berbagai rasa
7
2. Analisis Charles Sander Peirce
8
3. Analisis Umberto Eco
Dalam iklan indomie yang baru-baru ini ditayangkan di televisi, ada satu hal
yang menarik. Berikut kutipan teks iklan indomie:
“padahal perbedaan kan bukan tentang siapa yang benar, tapi untuk
memperkaya warna dunia”
“dengan senyum, kata-kata dan pelukan yang hangat perbedaan jadi serasa
menyenangkan”
Melihat iklan ini tayang disaat moment pilpres, dengan berita-berita yang
jelas terlihat perbedaan dari kedua kubu, dinilai iklan ini sengaja dibuat
sedemikian rupa untuk menarik minat konsumen melalui iklan tersebut. Strategi
iklan yang dibuat dalam rangka melakukan promosi ditengah hiruk-pikuk, dan
ketatnya pemilu. Dimana banyak stasiun TV yang isi tayangannya dominan
9
mengenai pilpres. Dengan mengambil tema yang sama dari pemilu, iklan indomie
ini diharapkan mampu meraup fokus pemirsa yang tengah disibukkan oleh iklan-
iklan kampanye pemilu. Terlebih dari kata-kata yang terdapat didalam iklan
tersebut, merujuk pada perbedaan pendapat, perbedaan keyakinan, kepercayaan
terhadap masing-masing tokoh idola yang diharapkan menjadi pemimpin negeri
ini. Indomie juga mengajak kepada masyarakat untuk tidak menimbulkan konflik,
dan hidup berdampingan walau tidak bisa menerima keputusan satu sama lain.
Bila di analisis menggunakan theory of lie dari Eco, maksud yang sebenarnya
ingin dituju adalah, apapun keyakinan, dan pilihan masyarakat, tetapi tetap satu
selera, yaitu indomie.
Pertama Realitas
Kedua Representasi
Ketiga Ideologi
10
antara perbedaan di tengah pemilu dengan perbedaan
komposisi pada mie, yaitu minyak dan air. Tetapi kembali
lagi, bahwa tujuan utama dalam iklan adalah untuk
meningkatkan penjualan. Iklan yang dikemas dengan konsep
yang menarik seperti Indomie diharapkan mampu
mempertahankan posisinya (brand positioning) sebagai
produk mie instan yang paling diminati dan sudah berdiri
sejak 40 tahun lamanya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa semiotik
merupakan ilmu atau metode analisis untuk mengkaji sebuah tanda yang
memiliki makna. Tanda-tanda tersebut dapat berupa pengalaman, pikiran,
perasaan, gagasan yang dapat dilengkapi kehidupan ini, walaupun dikatakan
bahwa bahasa adalah sistem tanda yang paling lengkap dan sempurna. Ilmu
semiotik dalam karya sastra berupa novel biasanya menggunakan simbol.
Semiotik menjadi satu istilah untuk kajian sastra yang berisi lambang-lambang
atau kode-kode yang mempunyai arti atau makna tertentu. Arti atau makna itu
berkaitan dengan sistem yang dianut. Semiotik digunakan untuk memeberikan
makna kepada tanda-tanda sesudah penelitian struktural. Sedangkan,
strukturalisme adalah suatu cara berfikir yang memandang seluruh realitas sebagai
keseluruhan yang terdiri dari struktur-struktur yang saling berkaitan, atau dengan
kata lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
Emzir, Rohman Saifur. 2016. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: Rajawali
Pers
13