Anda di halaman 1dari 6

ngayung

Jumat, 02 November 2012

makalah menstruasi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya wanita mengalami ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari sebelum periode
menstruasi mereka datang. Kira-kira setengah dari seluruh wanita menderita akibat dismenore, atau
menstruasi yang menyakitkan. Hal ini khususnya sering terjadi awal-awal masa dewasa. Gejala-
gejala dari gangguan menstruasi dapat berupa payudara yang melunak, puting susu yang nyeri,
bengkak, dan mudah tersinggung. Beberapa wanita mengalami gangguan yang cukup berat seperti
keram yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot halus rahim, sakit kepala, sakit pada bagian tengah
perut, gelisah, letih, hidung tersumbat, dan ingin menangis. Dalam bentuk yang paling berat, sering
melibatkan depresi dan kemarahan, kondisi ini dikenal sebagai gejala datang bulan atau pre
menstrual syndrom (PMS), dan mungkin membutuhkan penanganan medis.
Beberapa wanita mengalami sebuah kondisi yang dikenal sebagai amenore, atau kegagalan
bermenstruasi selama masa waktu perpanjangan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh bermacam-
macam faktor termasuk stres, hilang berat badan, olahraga berat secara teratur, atau penyakit.
Sebaliknya, beberapa wanita mengalami aliran menstruasi yang berlebihan, kondisi yang dikenal
sebagai menoragi. Tidak hanya aliran darah menjadi banyak, namun dapat berlangsung lebih lama
dari periode normal.
Seorang wanita jika awal kedatangan menstruasi, hal ini bisa menjadi saat yang mengecewakan
baginya. Anak-anak perempuan yang tidak mengenal tubuh mereka dan proses reproduksi dapat
mengira bahwa menstruasi merupakan bukti adanya penyakit atau bahkan hukuman akan tingkah
laku yang buruk. Anak-anak perempuan yang tidak diajari untuk menganggap menstruasi sebagai
fungsi tubuh normal dapat mengalami rasa malu dan perasaan kotor saat menstruasi pertama
mereka. Mak hal ini, dibutuhkan media sebagai bahan penjelasan atau gambaran tentang siklus
menstruasi agar dapat di mengerti khususnya pada wanita.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana
gambaran tentang Menstruasi.

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang menstruasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menstruasi
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari
vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai
kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain
dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10 dan 16 tahun,
tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif
terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia
45 – 50 tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya. Akhir dari
kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa
kehamilan seorang wanita. Panjang rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara
21 hingga 40 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda
dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan
fisik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut.
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap
bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi
hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur. Pada
permulaan daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan sebagai
penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada
telur di dalam indung telur untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari
indung telur wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke rahim. Bila telur tidak dibuahi
oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan), lapisan rahim akan
berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina. Periode
pengeluaran darah, dikenal sebagai periode menstruasi (atau mens, atau haid), berlangsung selama
tiga hingga tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya akan berhenti. Oleh
karena itu, menghilangnya menstruasi bulanan merupakan tanda (walaupun tidak selalu) bahwa
seorang wanita sedang hamil. Kehamilan dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana.
B. Proses Menstruasi
Siklus menstruasi berkaitan dengan pembentukan sel telur dan pembentukkan endometrium.
Lamanya siklus haid yang normal atau dianggap siklus haid klasik adalah 28 hari ditambah atau
dikurangi dua sampai tiga hari. Siklus ini dapat berbeda pada wanita yang sehat dan normal. Siklus
haid mulai teratur jika wanita sudah berusia 25 tahun. Siklus ini dikendalikan oleh hormone-hormon
reproduksi yang dihasilkan oleh hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
Fase dalam siklus haid, yaitu:
a. Fase Folikel
Pada akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormone gonadotropin. Hormone ini akan
merangsang hipofisis untuk melepaskan FSH (Follicle Stimulating Hormone) atau hormone pemicu
pertumbuhan folikel. Pada awal siklus berikutnya pada hari pertama sampai ke-14,folikel akan
melanjutkan perkembangannya karena pengaruh FSH dalam ovarium. Setelah itu terbentuk folikel
yang sudah masak (folikel de Graaf) dan menghasilkan hormone estrogen yang berfungsi
menumbuhkan endometrium dinding rahim dan memicu sekresi lendir.
b. Fase Estrus
Kenaikan estrogen digunakan untuk mempertahankan pertumbuhan dan merangsang terjadinya
pembelahan sel-sel endometrium uterus. Selain itu juga berperan dalam menghambat pembentukan
FSH oleh hipofisis untuk menghasilkan LH (Luteinizing Hormone) yang berperan dalam merangsang
folikel de graaf yang telah masak untuk melakukan ovulasi dari ovarium.
Ovulasi umumnya berlangsung pada hari ke-14 dari siklus haid. Biasanya pada setiap ovulasi
dihasilkan 1 oosit sekunder.
c. Fase Luteal
LH merangsang folikel yang telah kosong untuk membentuk korpus atau uteum (badan kuning).
Selanjutnya korpus ini menghasilkan progestron yang mengakibatkan endometrium berkembang
tebal dan lembut serta banyak pembuluh darah. Selama 10 hari setelah ovulasi,progesterone
berfungsi mempersiapkan uterus untuk kemungkinan hamil. Uterus pada tahap ini siap menerima dan
member sel telur yang telah dibuahi (zigot).
Jika tidak terjadi fertilisasi corpus luteum berubah menjadi corpus albicans dan berhenti
menghasilkan progesterion.
d. Fase Menstruasi / Perdarahan
Apabila fertilisasi tidak terjadi,produksi progesterone mulai menurun pada hari ke-26. Corpus luteum
(badan kuning) berdegenerasi dan lapisan uterus bersama dinding dalam rahim luruh (mengelupas)
pada hari ke-28 sehingga terjadi pendarahan.
Biasanya haid berlangsung selama 7 hari. Setelah itu dinding uterus pulih kembali. Selanjutnya
karena tidak ada lagi progesterone yang dibentuk,maka FSH dibentuk lagi kemudian terjadilah proses
oogenesis,dan siklus haid dimulai kembali. Siklus haid akan berhenti jika terjadi kehamilan.

Namun ada yang menyebutkan bahwa pada tiap siklus, dikenal dengan 3 masa utama,yaitu:
a. Masa haid selama 2 sampai 8 hari
Pada waktu itu endometrium dilepas, sedangkan pengeluaran hormon-hormon ovarium paling rendah
(minimum).
b. Masa proliferasi sampai hari ke-14
Endometrium tumbuh kembali, disebut juga endometrium melakukan proliferasi. Antara hari ke-12
sampai ke-14 dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut ovulasi.
c. Masa sekresi
Terjadi perubahan dari korpus rubrum menjadi korpus luteum yang mengeluarkan progesterone. Di
bawah pengaruh progesteron ini,kelenjar endometrium yang tumbuh berkelok-kelok mulai bersekresi
dan mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak. Pada akhir masa ini stroma
endometrium berubah kea rah sel-sel desidua, terutama yang berada di seputar pembuluh-pembuluh
arterial. Keadaan ini memudahkan adanya nidasi (menempelnya ovum pada dinding rahim setelah
dibuahi).
C. Infeksi Selama Menstruasi

Setiap wanita akan mengalami ketidaknyamanan fisik selama proses pembuangan dari dalam rahim
yang lebih kerap di kenai dengan proses menstruasi. Menstruasi merupakan proses yang dialami
tubuh dalam mempersiapkan diri untuk kegiatan produktifitas selanjutnya.
Proses menstruasi yang teratur merupakan tanda utama kesehatan dan kesuburan produktifitas pada
tubuh setiap wanita – Suatu proses alamiah yang telah berlangsung sejak zaman dahulu.
Oleh karena itu, proses menstruasi pada wanita kerap dianggap sebagai sesuatu yang dianggap suci
dan patut di hormati.

Gejala umum infeksi bakteria yang sering dijumpai selama menstruasi :

1. Demam
2. Radang pada permukaan vagina
3. Gatal-gatal pada kulit
4. Radang vagina
5. Radang Servik (Rongga Mulut Rahim)
6. Radang Selaput Rahim
7. Leucorrhea / Keputihan
8. Rasa panas atau sakit pada bagian bawah perut
9. Demam, pusing dan mual, sering buang air kecil, rasa sa kit saat buang air kecil, nyeri/sakit pada
bagian pinggang dan kelelahan juga merupakan berbagai gejala infeksi

bakteria selama menstruasi yang dapat menyebabkan penyakit kandungan yang lebih
serius.
Mengapa wanita mudah terjangkit infeksi bakteria selama menstruasi?
Itu dikarenakan lebih kurang sebanyak 107 bakteri per sentimeter persegi ditemukan diatas pembalut
wanita biasa, kondisi demikianlah yang membuat pembalut biasa menjadi sarang pertumbuhan
bakteri merugikan walau hanya setelah 2 jam pemakaian.
Kesalahan yang kerap dilakukan saat pemakaian pembalut wanita :
1. Membuka dan memasang pembalut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu
2. Menyimpan pembalut ditempat lembab seperti kamar mandi
3. Menggunakan pembalut yg telah kadaluarsa
4. Pemilihan pembalut tanpa mempertimbangkan kualitas pembalut
5. Memakai pembalut yg mengandung bahan penghilang bau atau pewangi
6. Pemakaian pembalut yg terlalu lama

D. Penyebab Dan Mengatasi Nyeri Haid


Nyeri haid sering terjadi selama periode menstruasi wanita. Hal ini biasanya terjadi kapan saja dari
hanya setelah ovulasi sampai akhir menstruasi. Nyeri haid kebanyakan terjadi di wilayah perut bagian
bawah baik secara terpusat (suprapubik atau pusat) atau pada samping dan dapat menyebar ke paha
atau punggung bagian bawah. Rasa sakit, cenderung mereda secara bertahap sampai masa
menstruasi berakhir.
Pada bagian awal dari siklus menstruasi tubuh wanita secara bertahap mempersiapkan dinding rahim
untuk kehamilan dengan proses penebalan lapisan dalam rahim. Setelah ovulasi, jika pembuahan
tidak terjadi, lapisan dalam tersebut akan dikeluarkan dari tubuh melalui menstruasi. Selama proses
ini jaringan akan mengalami kerusakan dari memproduksi senyawa kimia seperti prostaglandin, yang
menyebabkan dinding otot rahim berkontraksi dan kontraksi ini membantu untuk membersihkan
jaringan dari rahim melalui vagina dalam bentuk aliran menstruasi .
Namun, kontraksi ini juga cenderung untuk membuat pembuluh darah dari rahim menyempit,
sehingga mengurangi pasokan oksigen ke rahim, dan ini mengakibatkan rasa sakit yang luarbiasa
seperti kram saat menstruasi. Proses ini terjadi pada setiap wanita yang menstruasi, maka banyak
perempuan biasanya mengalami beberapa tingakatan nyeri selama periode menstruasi mereka dan
ini tidak selalu normal.
Rasa nyeri saat haid cenderung berkurang dengan bertambahnya umur dan juga jumlah anak yang
dilahirkan. Namun, ketika rasa nyeri haid terjadi secara berlebihan dan menyakitkan, atau
mengganggu kegiatan sehari-hari seorang wanita, maka menjadi tidak normal dan secara medis
disebut sebagai dismenorea (dysmenorrhea). Gejala lain yang dapat dikaitkan dengan dysmenorrhea
termasuk mual, muntah, perubahan kebiasaan buang air besar (diare atau sembelit), sakit kepala,
pusing, disorientasi, pingsan, kelelahan, dan hipersensitif terhadap suara, cahaya, bau dan sentuhan.
Sekarang, dismenorea dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, primer dan dismenorea sekunder. Jenis
utama mengacu pada dismenorea dengan tidak diketahui penyebabnya (yaitu penyebab fisik atau
psikogenik tidak dapat ditemukan untuk rasa sakit).
Jenis Sekunder, umumnya dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis berikut (tidak hanya
terbatas pada kondisi dibawah):
1. Penyakit radang panggul
2. Penyakit seksual menular
3. Fibroid
4. Alat Kontrasepsi yang terbuat dari tembaga
5. Kista ovarium
6. Endometriosis
7. Premenstrual syndrome (PMS)
8. Stres dan kecemasan
Pengobatan dismenorea mencakup pengobatan rasa sakit yang ditimbulkan serta terapi khusus
untuk mengetahui penyebabnya dismenorea.
Pengobatan Rasa sakit mencakup:
1. Terapi obat – memberikan jenis obat tertentu yang diketahui efektif terhadap nyeri haid.
2. Obat anti-inflamasi non-steroid seperti ibuprofen, piroksikam, diklofenak, dll
3. Resep penghilang rasa sakit lainnya, seperti pentazocine, codeine tramadol,, dll
4. Kontrasepsi hormonal (pil KB)
5. Minum minuman hangat
6. Mandi air hangat
7. Meletakkan bantal pemanas (heating pad) di perut bagian bawah
8. Melakukan pijat ringan dengan ujung jari secara melingkar di atas perut bagian bawah
9. Menghindari makanan berat (makan ringan namun sering)
10. Meningkatkan asupan serat makanan (mengambil lebih banyak buah, sayuran, biji-bijian,
buah dll) dan mengurangi asupan garam, gula, alkohol dan (kopi) kafein.
11. Mengangkat kaki selama beberapa menit sambil berbaring atau berbaring pada satu sisi
dengan lutut ditekuk kedalam
12. Berlatih teknik relaksasi
Terapi khusus meliputi semua perawatan mengetahui penyebab dismenorea sekunder seperti :
1. Antibiotik, misalnya dalam pengobatan penyakit seksual menular atau radang panggul.
2. Bedah, misalnya untuk fibroid, kista ovarium, dll.
3. Terapi hormonal, misalnya dalam mengobati endometriosis.
4. Anti-depressants, misalnya dalam mengatasi PMS.
5. Suplemen gizi, misalnya tiamin (vitamin B1), magnesium, vitamin E, seng, omega-3 asam lemak, dll,
telah terbukti untuk menghilangkan atau mengurangi nyeri haid, terutama pada dismenore primer.
Tiamin, pada banyak wanita, telah terbukti memberikan hasil positif mengatasi dismenorea primer,
karena tidak hanya menekan rasa nyeri belaka.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Siklus menstruasi berkaitan dengan pembentukan sel telur dan pembentukkan endometrium.
Lamanya siklus mesntruasi yang normal atau dianggap siklus haid klasik adalah 28 hari ditambah
atau dikurangi dua sampai tiga hari. Siklus ini dapat berbeda pada wanita yang sehat dan normal.
Siklus menstruasi mulai teratur jika wanita sudah berusia 25 tahun. Siklus ini dikendalikan oleh
hormone-hormon reproduksi yang dihasilkan oleh hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
Fase dalam siklus menstruasi, yaitu:
a. Fase Folikel
b. Fase Estrus
c. Fase Luteal
d. Fase Menstruasi / Perdarahan
B. Saran
Disarankan kepada semua wanita agar mengetahui dan bagaimana caranya menghadapai masa
menstruasi.

Diposkan oleh Jafar Shodik di 08.33


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar
Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)


Arsip Blog

 ▼ 2012 (1)
o ▼ November (1)
 makalah menstruasi
Mengenai Saya

Jafar Shodik
Lihat profil lengkapku
Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai