Anda di halaman 1dari 4

MEDICINA • VOLUME 46 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2015

ARTIKEL ASLI

FAKTOR RISIKO INFEKSI KATETER HEMODIALISIS


DOUBLE LUMEN NON-TUNNELLED

Trianto1, Nyoman Semadi1, Gde Raka Widiana2


Bagian/ SMF Ilmu Bedah1dan Penyakit Dalam2Fakultas Kedokteran Udayana/
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali

ABSTRAK

Penyakit ginjal kronis merupakan salah satu penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Pasien penyakit
ginjal kronis dapat bertahan hidup bila dilakukan tindakan dialisis (hemodialisis atau peritoneal
dialisis) sebagai pengganti fungsi ginjal. Tindakan hemodialisis memerlukan akses vaskular dan
kateter hemodialisis double lumen salah satu akses yang paling sering digunakan. Salah satu
komplikasi penggunaan kateter hemodialisis adalah infeksi. Berbagai faktor risiko dapat mengganggu
imunitas pasien dan menyebabkan infeksi kateter hemodialisis. Penelitian ini bertujuan untuk mencari
hubungan antara berbagai faktor risiko terhadap kejadian infeksi kateter hemodialisis.Penelitian ini
bersifat prospektif observasional. Subyek penelitian adalah pasien penyakit ginjal kronis yang
dilakukan hemodialisis reguler melalui akses vaskular kateter hemodialisis double lumen non-tunnelled.
Dilakukan pencatatan variabel faktor risiko (usia tua, anemia, kadar albumin yang rendah, kadar
ferritin yang tinggi dan diabetes mellitus) dan kejadian infeksi kateter hemodialisis. Sampel penelitian
ini adalah 62 sampel. Infeksi kateter hemodialisis terjadi pada 13 (21%) pasien. Analisis bivariat
faktor risiko terhadap infeksi kateter hemodialisis menunjukkan usia tua RR = 0,314 (IK 0,045 sampai
2,199),P = 0,267; anemia RR = 0,424 (IK 0,167 sampai 1,081), P = 0,122; hiperferritinemia RR = 0,655
(IK 0,100 sampai 4,301),P = 1,000; hipoalbuminemia RR = 0,604 (IK 0,230 sampai 1,591),P = 0,319;
dan diabetes mellitus RR = 0,347 (IK 0,050 sampai 2,417), P = 0,431. Usia tua, anemia,
hipoalbuminemia, hiperferritinemia, dan diabetes melitus bukan faktor risiko infeksi kateter
hemodialisis. [MEDICINA 2015;46:152-55].

Kata kunci: penyakit ginjal kronis, akses vaskular hemodialisis, infeksi kateter hemodialisis,

RISK FACTORS OF NON-TUNNELLED DOUBLE LUMEN HEMODIALYSIS


CATHETER INFECTION

Trianto1, Nyoman Semadi1, Gde Raka Widiana2


Departments of Surgery1 and Internal Medicine2, Udayana University Medical School/
Sanglah Hospital Denpasar Bali

ABSTRACT

Chronic kidney disease is disease that not curable.Chronic kidney disease patient can survive if do
dialysis (hemodialysis or peritoneal dialysis) as a replacement for kidney function.Hemodialysis
requiring hemodialysis vascular access and double-lumen hemodialysis catheter is one of the most
commonly used. One of the complications of hemodialysis catheter is infection. Various risk factors can
interfere patient’s immunity and cause hemodialysis catheter infection. This study aimed to explore
association between risk factors and hemodialysis catheter infection.This study was a prospective,
observational. Subjects were patients with chronic kidney disease who do regular hemodialysis with
non-tunnelled double-lumen hemodialysis catheter as vascular access. Registration of variable risk
factors (older age, anemia, low albumin levels, high levels of ferritin and diabetes mellitus) and the
incidence of hemodialysis catheter infection.The sample was 62 sample. Hemodialysis catheter infection
occurred in 13 (21%) patients. Bivariate analysis of risk factors and hemodialysis catheter infection:
older age RR = 0,314 (CI 0,045 to 2,199), P = 0,267; anemia RR = 0,424 (CI 0,167 to 1,081), P = 0,122;
hyperferritinemia 0,655 (CI 0,100 to 4,301), P = 1,000;hypoalbuminemia RR = 0,604 (CI 0,230 to
1,591), P = 0,319; and diabetes mellitus RR = 0,347 (CI 0,050 to 2,417), P = 0,431. Older age, anemia,
hypoalbuminemia, hyperferritinemia, and diabetes mellitus not risk factors of hemodialysis catheter
infection. [MEDICINA 2015;46:152-55].

Keywords: chronic kidney disease, hemodialysis vascular accsess, hemodialysis catheter infection

152 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Faktor Resiko Infeksi Kateter Hemodialisis Double Lumen Non-Tunnelled | Trianto, dkk.

PENDAHULUAN prosedur hemodialisis.6 Berbagai Analisis statistik menggu-


faktor resiko dapat memengaruhi nakan SPSS versi 16.Data
enyakit ginjal kronis imunitas pasien dan menyebabkan dianalisis secara deskriptif untuk
P merupakan salah satu
penyakit yang tidak dapat
terjadinya infeksi kateter
hemodialisis. Penelitian ini
mendapatkan persentase dan
rerata dari masing-masing
disembuhkan dan ditandai bertujuan mencari hubungan variabel. Hubungan bivariat
turunnya fungsi ginjal.Pasien antara faktor risiko dan kejadian setiap variabel independen dengan
penyakit ginjal kronis stadium infeksi kateter hemodialisis. infeksi kateter hemodialisis
terminal dapat bertahan hidup bila dianalisis menggunakan chi-
dilakukan tindakan dialisis BAHAN DAN METODE square untuk mendapatkan nilai
sebagai pengganti fungsi Penelitian ini merupakan risiko relatif (RR) dengan tingkat
ginjal.NKF KDOQI sejak tahun studi prospektif observasional. kemaknaan P <0,05 dan nilai
1997 telah mengeluarkan Penelitian dilakukan di RSUP interval kepercayaan 95%.
pedoman tentang penyakit ginjal Sanglah Denpasar terutama di Penelitian telah mendapatkan ijin
kronis. Salah satu pedoman yang ruang hemodialisis.Penelitian dari Komite Etik Penelitian
dikeluarkan meliputi metode dilaksanakan mulai bulan April Fakultas Kedokteran Universitas
dialisis (hemodialisis dan 2015 sampai bulan Juli 2015. Udayana/RSUP Sanglah Denpa-
peritoneal dialisis) dan akses Sampel penelitian ini adalah sar Bali .
vaskular untuk hemodialisis pasien penyakit ginjal kronis yang
(pemasangan kateter hemodialisis, dilakukan hemodialisis reguler HASIL
arteri-venous fistula (AVF) dan melalui akses vaskular kateter Sampel penelitian ini terdiri
arteri-venous graft (AVG)).1 hemodialisis double lumen non- dari 36 (58,1%) lelaki dan 26
Berdasarkan US Renal tunnelled di ruang hemodialisis (41,9%) perempuan. Lokasi insersi
System Data tahun 2011 terdapat RSUP Sanglah. Pasien dengan kateter hemodialisis adalah vena
lebih dari 370.000 pasien yang penyakit keganasan, mengalami jugular interna 55 (88,7%), vena
melakukan hemodialisis infeksi berat, kateter hemodialisis subklavia 6 (9,7%) dan vena
rutin.Delapan puluh persen dari digunakan sebagai jalur parentral femoral 1 (1,6%). Infeksi kateter
pasien ini dilakukan pemasangan nutrisi dan gangguan fungsi hati hemodialisis terjadi pada 13 (21%)
kateter hemodialisis untuk akses berat, tidak diikutsertakan dalam pasien (Tabel 1).
vaskular pada hemodialisis penelitian. Besar sampel yang Analisis bivariat menda-
pertama kali. Data dari the diperlukan adalah 62 orang yang patkan bahwa usia tua {RR =
Centers for Medicare and dipilih secara consecutive 0,314 (IK 95%0,045 sampai 2,199),
Medicaid Services tahun 2007 sampling. P = 0,267; anemia RR = 0,424 (IK
menunjukkan prevalens yang Penelitian ini menilai 95%0,167 sampai 1,081) P = 0,122;
cukup tinggi dalam penggunaan hubungan faktor risiko yaitu usia kadar serum albumin yang
kateter hemodialisis yaitu 69% tua, anemia, kadar serum ferritin rendah RR = 0,604 (IK 95%0,230
pada enam bulan pertama yang tinggi, kadar serum albumin sampai 1,591), P = 0,319; kadar
hemodialisis dan 41% pada tahun yang rendah, dan diabetes ferritin yang tinggi RR = 0,655 (IK
pertama hemodialisis.2,3 mellitus, terhadap kejadian infeksi 95%0,100 sampai 4,301), P =
Infeksi merupakan salah satu kateter hemodialisis. Pasien 1,000; dan diabetes mellitus RR =
komplikasi penggunaan kateter diobservasi selama menggunakan 0,347 (IK 95%0,050 sampai 2,417),
hemodialisis. Insidens infeksi kateter hemodialisis sebagai akses P = 0,431}, bukan merupakan
kate-ter hemodialisis sebesar 3- vaskular hemodialisis dan faktor risiko terhadap infeksi
16%. 4 Infeksi pada kateter dilakukan pencatatan adanya kateter hemodialis (Tabel
hemodialisis merupakan infeksi yang terkait kateter 2)
penyebab meningkatnya angka hemodialisis. Kriteria infeksi bila
morbidatas dan mortalitas pada terdapat hiperemis pada tempat PEMBAHASAN
pasien hemodialisis. Kejadian insersi kateter hemodialisis double Infeksi kateter hemodialisis
bakteremia 10 kali lebih sering lumen non-tunnelled yang disertai merupakan morbiditas pada
terjadi pada kateter hemodialisis cairan eksudat atau adanya tanda pasien hemodialisis. Infeksi
dibandingkan pada arteri-venous SIRS tanpa adanya sumber infeksi kateter hemodialisis pada
fistula atau arteri-venous graft.5 lain. Kultur darah dilakukan penelitian ini terjadi pada 13 (21%)
Infeksi pada kateter hemo- berdasarkan indikasi medis bila pasien dari 62 sampel. Insidens
dialisis bersifat multifaktor. Tiga adanya tanda SIRS. Penghentian infeksi kateter hemodialisis
faktor yang berpengaruh dalam observasi bila dilakukan sebesar 3-16%.4
terjadinya bakteremia pada pasien pencabutan kateter hemodialisis Penelitian ini menunjukkan
hemodialisis yaitu imunitas dan atau penggantian kateter bahwa usia tua (RR = 0,314; P =
pasien, virulensi bakteri, dan hemodialisis. 0,267) bukan merupakan faktor

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 153


MEDICINA • VOLUME 46 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2015

Tabel 1. Karakteristik dasar subyek penelitian bahwa pada penelitian ini pasien
penyakit ginjal kronis lebih
Karakteristik Rincian banyak terjadi pada usia muda.
Hasil penelitian ini
Jenis kelamin, n (%) menunjukkan anemia (RR =
Lelaki 36 (58.1) 0,424; P = 0,122) bukan
Perempuan 26 (41.9) merupakan faktor risiko infeksi
Tempat insersi kateter hemodialisis, n (%) kateter hemodialisis. Penelitian
Jugular interna 55 (88,7) yang dilakukan Hoen dkk8, Ma
Subklavia 6 (9,7) dkk 9 dan Gupta dkk 10 ,
Femoral 1 (1,6) menunjukkan bahwa anemia
Usia (tahun), rerata (SB) 51,02 (SB 13,261) merupakan faktor risiko
Hemoglobin (g/dl), rerata (SB) 8,4847 (SB 1,9737) terjadinya infeksi kateter
Ferritin (ng/L), rerata (SB 630,3726 (SB 326,8534) hemodialisis. Pada penelitian ini,
Albumin (g/L), rerata (SB 3,1674 ( SB 0,6103) pasien hemodialisis dengan
Diabetes mellitus, n (%) anemia berat dan sedang menda-
Ya 12 (19,4) pat tranfusi darah dan pemberian
Tidak 50 (80,6) eritropoetin pada pasien anemia
Infeksis kateter hemodialisis, n (%) ringan merupakan faktor yang
Ya 13 (21) dapat menpengaruhi hasil peneli-
Tidak 49 (79) tian. Penelitian Hoen dkk 8
menunjukkan peningkatan kadar
hemoglobin 1 g/dl memberikan
proteksi terjadinya bakteremia.
Tabel 2. Analisis bivariat masing-masing komponen faktor klinis Penelitian ini menunjukkan
terhadap infeksi kateter hemodialisis bahwa albumin kadar rendah (RR
= 0,604; P = 0,319) bukan
Faktor Klinis Infeksi Tidak Infeksi Jumlah RR P merupakan faktor risiko infeksi
(N=13) (N=49) (IK 95%) kateter hemodialisis. Powe dkk7
dan Thomson dkk11 menunjukkan
Usia adanya korelasi kadar albumin
Tua (> 60 1 12 13 0,314 0,267* yang rendah sebagai faktor risiko
tahun) (0,045 sampai 2,199) infesi kateter hemodialisis. Pada
penelitian ini menunjukkan
Hemoglobin jumlah pasien dengan kadar
< 10 g/dl 8 41 49 0,424 0,122* albumin rendah yang mengalami
(0,167 sampai 1,081) infeksi kateter hemodialisis 23%
lebih banyak dibandingkan pasien
Ferritin dengan kadar albumin normal,
> 1000 ng/L 1 6 7 0,655 1,000* walaupun secara statistik tidak
(0,100 sampai 4,301) signifikan.
Penelitian ini menunjukan
Albumin kadar ferritin yang tinggi (RR =
< 3,5 g/L 8 37 45 0,604 0,319* 0,655; P = 1,000) bukan meru-
(0,230 sampai 1,591) pakan faktor risiko infeksi kateter
hemodialisis. Boeleart dkk 12
Diabetes mellitus menunjukkan bahwa kadar
Ya 1 11 12 0,347 0,431* ferritin yang lebih dari 1000 mcg/
(0,050 sampai 2,417) L memiliki risiko 2,92 kali
terjadinya bakteremia. Perbedaan
*Fisher’s exact test; Signifikan bila P < 0,05 hasil penelitian disebabkan nilai
rerata kadar ferritin penelitian ini
risiko infeksi kateter hemodia- disebabkan karakteristik usia (630,3726 SB 326,8534) jauh di
lisis. Penelitian ini berbeda pasien yang cukup jauh dimana bawah dari kriteria hiper-
dengan penelitian Powe dkk7 yang rerata usia pada penelitian ini ferritinemia (lebih dari 1000) yang
menyatakan ada korelasi antara 51,02 SB 13,261 dan penelitian dapat menyebabkan infeksi kate-
usia tua dan infeksi kateter Powe 60 SB15,9 tahun. Perbedaan ter hemodialisis. Pada penelitian
hemodialisis. Perbedaan ini rerata usia ini menunjukkan ini, pasien dengan kadar ferritin

154 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Faktor Resiko Infeksi Kateter Hemodialisis Double Lumen Non-Tunnelled | Trianto, dkk.

yang tinggi mendapat eritropoetin DAFTAR PUSTAKA cemia in dialysis patients:


yang juga dapat mempengaruhi 1. National Kidney Foundation. Incidence, risk factors, and
hasil penelitian. Boeleart dkk12 National kidney foundation prognosis. Kidney Interna-
menyatakan bahwa pemberian Clinical Practice Guidelines tional. 1999; 55:1081-90.
eritropoetin dapat menurunkan and Clinical Practice Reco- 8. Hoen B, Paul-Dauphin A,
kadar ferritin dan memperbaiki mmendations for 2006 Upda- Hestin D, Kessler M.
fungsi fagositosis neutrofil. tes: HD Adequacy, Peritoneal EPIBACDIAL: A Multicenter
Penelitian ini menunjukkan Dialysis Adequacy and Prospective Study of Risk
diabetes mellitus (RR = 0,347; P Vascular Access. 2006 Factors for Bacteremia in
=0,431) bukan merupakan faktor [diakses 3 Maret 2015]. Diun- Chronic Hemodialysis
risiko infeksi kateter hemo- duh dari URL:http://www. Patients. J Am Soc Nephrol.
dialisis. Chiou dkk13 dan Gupta kidney.org/professional/Kdoqi/ 1998;9:869-76.
dkk 10 menunjukkan diabetes guideline_upHD_PD_VA/ 9. Ma JZ, Ebben J, Xia H,
mellitus merupakan faktor risiko index.htm:S1-S322. Collins AJ. Hematocrit Level
infeksi kateter hemodialisis. 2. US Renal Data System: and Associated Mortality in
Perbedaan hasil penelitian ini USRDS 2011 Annual Data Hemodialysis Patients. J Am
disebabkan besar sampel pene- Report: Atlas of Chronic Soc Nephrol. 1999;10:610–9.
litian yang kecil dengan kemung- Kidney Disease and End-stage 10. Gupta P, Set R, Mehta K,
kinan terjadi bias peneletian. Renal Disease in the United Shastri J. Incidence of Bac-
Penelitian ini juga menunjukkan state, Bethesda, MD, National teremia Associated with
jumlah pasien penyakit ginjal Institute of Diabetes and Venous Catheter in Patients
kronis dengan diabetes mellitus Digestive and kidney on Hemodialysis. Interna-
lebih sedikit mengalami infeksi Diseases, 2011 [diakses 3 tional Journal of Pharmacy
kateter hemodialisis yang dise- Maret 2015]. Diundah dari and Pharmaceutical Sciences.
babkan kontrol glikemik yang URL:http://www.usrds.org/ 2011;3:135-8.
baik. Penelitian Morioka dkk14 2011/view/default.asp 11. Thomson PC, Stirling CM,
menunjukkan bahwa kadar 3. Centers for Disease Control Geddes CC, Morris ST,
glikemik yang terkontrol 56% lebih and Prevention: Vital Signs: Mactier RA. Vascular access
sedikit mengalami infeksi Central Line-Associated Blood in haemodialysis patients: a
dibandingkan kadar glikemik Stream Infections-United modifiable risk factor for
yang tinggi. States, 2001, 2008, and 2009, bacteraemia and death. Q J
Kekurangan penelitian ini 2011[diakses 3 Maret 2015]. Med. 2007;100:415–22.
adalah besar sampel yang kecil Diunduh dari URL:http:// 12. Boelaert JR, Daneels RF,
dibandingkan penelitan terda- www.cdc.gov/mmwr/preview/ Schurgers ML, Matthys EG,
hulu. Diperlukan juga penelitian mmwrhtml/mm6008a4. Gordts BZ, van Landuyt HW.
lain untuk mencari faktor risiko htm?s_cid=mm6008a4_w. Iron overload in haemodialysis
lain yang dapat menyebabkan 4. Fletcher S. Catheter-Related patients increases the risk of
infeksi kateter hemodialisis. Bloodstream Infection. Conti- bacteraemia: A prospective
nuing Education in Anaes- study. Nephrol Dial Trans-
SIMPULAN thesia, Critical Care & Pain. plant. 1990;5:130-4.
Usia tua, anemia, hiperferri- 2005;5:49-51 13. Chiou PF, Chang CC, Wen
tinemia, hipoalbuminemia, dan 5. Nabi Z, Anwar S, Barha- YK, Yang Y. Antibiotic lock
diabetes mellitus tidak bermakna meinM, Al Mukdad H, El technique reduces the inci-
terhadap kejadian infeksi kateter Nassri A. Catheter Related dence of temporary catheter-
hemodialisis.Kadar albumin yang Infection in Hemodialysis related infections. Clinical
rendah memiliki kecenderungan Patients. Saudi J Kidney Dis Nephrology. 2006;65:419-22.
lebih besar terjadi infeksi kateter Transpl. 2009;20(6):1091-5. 14. Morioka T, Emoto M, Tabata
hemodialisis. 6. Jabber BL.Bacterial Infection T, Shoji T, Tahara H, Kishi-
in Hemodialysis Patients: moto H, dkk. Glycemic con-
Pathogenesis and Prevention. trol is a predictor of survival
Kidney International. 2005; for diabetic patients on
67:2508-19. hemodialysis. Diabetes Care.
7. Powe NR, Jaar B, Furth SL, 2001;24:909-13.
Hermann J, Briggs W. Septi-

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 155

Anda mungkin juga menyukai