Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh Kelompok 1:
Semester 4 Kelas B3
2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Konsep Dasar Bimbingan Konseling
Sosial”.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah
hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam hubungannya
dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa
bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara
kodrat manusid akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antar manusia
berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi yang
mempengaruhinya, salah satu contohnya yaitu kegiatan konseling.
Konseling merupakan suatu proses bantuan secara profesional
antara konselor dan konseli yang bertujuan membantu individu dalam
memecahkan masalahnya agar individu dapat menyesuaikan dirinya
dengan lingkungannya sesuai potensi atau kemampuan yang ada pada
dirinya (Supriyo dan Mulawarman, 2006 : 7). Agar konseling berjalan
dengan baik sesuai tujuan, maka konselor harus dapat memahami dan
menguasai keterampilan komunikasi konseling.
Keterampilan komunikasi konseling merupakan sebuah
keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang konselor dalam melakukan
proses konseling . Dalam proses konseling terdapat komunikasi antara
konselor dengan konseli . Agar proses konseling dapat berjalan dengan
efektif, maka konselor harus mampu merespon konseli dengan
keterampilan yang benar, sesuai dengan keadaan konseli pada saat itu.
Maka dari itu, dalam makalah ini akan dibahas beberapa keterampilan
komunikasi konseling yaitu pengarahan, penguatan dan pemberian nasihat.
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan pengarahan , penguatan , dan pemberian
nasihat dalam keterampilan komunikasi konseling ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami maksud dari pengarahan,
penguatan, dan pemberian nasihat dalam keterampilan komunikasi
konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau
beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa agar
orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan
mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada sehingga
dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku di masyarakat.2
2. Pengertian Konseling
Istilah konseling berasal dari kata councel yang artinya bersama atau bicara
bersama. Pengertian berbicara bersama dalam hal ini adaah pembicaraan konselor
dengan klien atau beberapa klien. Dengan demikian konseling berarti: “people
coming to gain an understanding of problrm that bestest them were evident”
(Baruth dan Robinson, 1987)
1
Faizah Noer Laela, Bimbingan Konseling Sosial, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014), hal.
6.
2
Faizah Noer Laela, Bimbingan Konseling Sosial, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014), hal.
6.
Carl Rogers, seorang psikolog humanis terkemuka berpandangan bahwa
konseling merupakan hubungan terapi dengan klien yang bertujuan untuk
melakukan perubahan self (diri) pada pihak klien, yang kemudian Rogers
menegaskan pengertian konseling sebagai berikut: “The process by which of the
self is relaxed in the safety of relationship with the therapist, and previously
denied experiences are perceived and then integrated in to altered self” (Pitrofesa
dkk, 1978). Dari tersebut intinya Rogers lebih tegas menekankan pada perubahan
sistem self klien sebagai tujuan konseling akibat dari struktur hubungan konselor
dengan kliennya.
4
Daud Latucondina, “TUGAS “Pengertian dan Tujuan BK Sosial & Bagaimana Hubungan BK Sosial
dengan BK Pribadi, BK Karier dan BK Belajar”,
(https://latuconsinadaud.wordpress.com/2018/01/20/tugas-pengertian-dan-tujuan-bk-sosial-
bagaimana-hubungan-bk-sosial-dengan-bk-pribadi-bk-karier-dan-bk-belajar/ ), diakses pada
tanggal 22 February 2019.
Bimbingan Sosial adalah bimbingan untuk membantu para individu dalam
memecahkan masalah-masalah sosialnya.
Dimensi sosialitas, setiap individu tidak bias lepas dari individu lain, bahkan
hampir setiap kegiatan manusia dalam sehari-hari tidak bias lepas dari manusia
lain, sebagai missal makan mulai dari menyiapkan bahan, memasak, menyajikan
makanan selalu memerlukan orang lain. Ketergantungan ini bisa dikatakan
sekaligus sebagai rasa kebersamaan dalam suatu keluarga.Pengembangan dimensi
individualitas hendaklah diimbangi dengan dimensi kesosialan pada diri individu
yang bersangkutan, karena dengan dimensi kesosialan akan memungkinkan
seseorang mampu berinteraksi, berkomunikasi, bergaul, bekerja sama dan hidup
bersama dengan orang lain. Dengan hidup bersama tersebut masing- masing
tumbuh dan berkembang saling mengisi dan saling menemukan makna yang
sesungguhnya ( Prayitno, 1990).
4. Dimensi-Dimensi Kemanusiaan
Dimensi sosialitas, setiap individu tidak bias lepas dari individu lain, bahkan
hampir setiap kegiatan manusia dalam sehari-hari tidak bias lepas dari manusia
lain, sebagai missal makan mulai dari menyiapkan bahan, memasak, menyajikan
makanan selalu memerlukan orang lain. Ketergantungan ini bisa dikatakan
sekaligus sebagai rasa kebersamaan dalam suatu keluarga.Pengembangan dimensi
individualitas hendaklah diimbangi dengan dimensi kesosialan pada diri individu
yang bersangkutan, karena dengan dimensi kesosialan akan memungkinkan
seseorang mampu berinteraksi, berkomunikasi, bergaul, bekerja sama dan hidup
bersama dengan orang lain. Dengan hidup bersama tersebut masing- masing
tumbuh dan berkembang saling mengisi dan saling menemukan makna yang
sesungguhnya ( Prayitno, 1990).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan komunikasi konseling merupakan sebuah
keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang konselor dalam melakukan
proses konseling . Dalam proses konseling terdapat komunikasi antara
konselor dengan konseli . Agar proses konseling dapat berjalan dengan
efektif, maka konselor harus mampu merespon konseli dengan
keterampilan yang benar, sesuai dengan keadaan konseli pada saat itu.
Respon yang benar adalah respon yang mampu mendorong, merangsang,
dan menyentuh klien sehingga klien dapat terbuka untuk menyatakan
perasaan, pikiran dan pengalaman mereka dengan bebas. Apabila konselor
tidak dapat memberikan respon yang tepat , maka proses konseling dapat
terhambat.
Sifat nasihat dalam konseling hendaklah dihindari, karena disini
konseli akan merasa diajari, didikte, didoktrin dan sebagainya. Jika
memang sangat diperlukan hanya untuk sebagai bentuk pemahaman pada
sifat yang kurang baik.
B. Saran
Konselor hendaknya memahami dan menguasai teknik
keterampilan komunikasi konseling agar konseli merasa nyaman sehingga
proses konseling berjalan dengan efektif dan efisien, dan juga konselor
hendaknya berhati-hati dalam menggunakan teknik keterampilan
komunikasi konseling agar tidak terjadi kesalahpahaman antara dalam
proses konseling.
DAFTAR PUSTAKA
Laela , Faizah Noer. 2014. Bimbingan Konseling Sosial. Surabaya: UIN Sunan
Ampel Press.
Latucondina Daud. 2018. TUGAS “Pengertian dan Tujuan BK Sosial &
Bagaimana Hubungan BK Sosial dengan BK Pribadi, BK Karier dan BK Belajar”.
(https://latuconsinadaud.wordpress.com/2018/01/20/tugas-pengertian-dan-tujuan-
bk-sosial-bagaimana-hubungan-bk-sosial-dengan-bk-pribadi-bk-karier-dan-bk-
belajar/ ). diakses pada tanggal 22 February 2019.