PENDAHULUAN
Pada kenyataan yang ada pada saat ini, masih banyak dari masyarakat yang
belum mengenali apa itu etika dalam berbisnis bahkan sebagian besar masyarakat
beranggapan bahwa berbisnis tidak perlu menggunakan etika, karena urusan etika
hanya berlaku di masyarakat yang memiliki kultur budaya yang kuat. Ataupun
etika hanya menjadi wilayah pribadi seseorang.Tetapi pada kenyataannya etika
tetap saja masih berlaku dan banyak diterapkan di masyarakat itu sendiri.
Bagaimana dengan di lingkungan perusahaan? Perusahaan juga sebuah organisasi
yang memiliki struktur yang cukup jelas dalam pengelolaannya.Ada banyak
interaksi antar pribadi maupun institusi yang terlibat di dalamnya. Dengan begitu
kecenderungan untuk terjadinya konflik dan terbukanya penyelewengan sangat
mungkin terjadi. Baik dalam tataran manajemen ataupun personal dalam setiap
team maupun hubungan perusahaan dengan lingkungan sekitar. Untuk itu etika
ternyata diperlukan sebagai kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan
itu sendiri.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui lingkungan bisnis yang mempengaruhi perilaku etika.
2. Mengetahui saling ketergantungan bisnis dan masyarakat.
3. Mengetahui kepedulian pelaku bisnis terhadap etika.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
Ada beberapa factor lain yang mempengaruhi Perilaku etika bisnis, yaitu :
- Physical. Kualitas air dan udara, keamanan
- Moral. Kebutuhan akan kejujuran (fairness) dan keadilan (equity)
- Bad Judgment. Kesalahan operasi, kompensasi eksekutif
- Activist Shareholders. Shareholders etis, konsumen dan environmentalist
- Economic. Kelemahan, tekanan utk bertahan
- Competition. Tekanan global
- Financial Malfeasance. Berbagai skandal akuntansi dan keuangan
- Governance Failures. Pengakuan terhadap arti penting good governance dan
isu-isu etika
- Accountability. Kebutuhan akan transparansi
- Synergy. Publikasi, perubahan-perubahan yang berhasil
- Institutional Reinforcement. Hukum/UU baru utk mereformasi praktik bisnis
dan profesi
3
2.2.1 Hubungan antara bisnis dengan langganan / konsumen
4
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan terutama pajak pada
umumnya merupakan hubungan pergaulan yang bersifat finansial.
Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang
berada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya.Hal ini
diperlukan karena hubungan yang ada tidak hanya menyangkut hubungan antara
pengusaha dengan pengusaha, tetapi mempunyai kaitan secara emosional.
Agar etika bisnis dapat berjalan dengan baik, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain ialah :
5
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan
Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha kebawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersam
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang
telah disepakati.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Didalam dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah
harga mati, yang tidak dapat dibayar lagi. Dalam zaman ketebukaan dan luasnya
informasi saat ini baik buruknya sebuah dunia usaha bisa tersebar dengan cepat
dan luas. Etika bisnis berpengaruh tingkat kepercayaan dari masing masing
elemen dalam lingkaran bisnis.