Anda di halaman 1dari 41

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN

DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI DI RUMAH SAKIT

Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan


Ditjen Pelayanan Kesehatan RI

Disampaikan pada workshop PPI di Rumah sakit, Jakarta26 September 2017


POKOK BAHASAN

Pendahuluan

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

PPI dan Hand Hygiene

PPI Dalam Kerangka Mutu

Penutup

2
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN

RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV


2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025
Bangkes Akses masyarakat Akses masyarakat Kes masyarakat thp
diarahkan untuk thp yankes yang terhadap yankes yankes yang
meningkatkan berkualitas telah yang berkualitas berkualitas telah
akses dan mutu lebih berkembang telah mulai menjangkau dan
yankes dan meningkat mantap merata di seluruh
wilayah Indonesia

KURATIF-REHABILITATIF VISI:
MASYARAKAT
SEHAT
YANG MANDIRI
PROMOTIF - PREVENTIF DAN
BERKEADILAN

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke


arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan 3
TANTANGAN DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)

AKSES DAN MUTU BEBAN PENYAKIT

PEMBIAYAAN DISTRIBUSI SDM

KOMPETENSI
AKI, AKB & GIZI
FASKES

4
AREA PRIORITAS PROGRAM KESEHATAN

• Menurunkan angka • Menurunkan angka


kematian ibu (AKI) kematian bayi (AKB)
• Menurunkan
prevalensi balita
KESEHATAN pendek (STUNTING)
KESEHATAN
IBU ANAK

PENGENDALIAN
PENGENDALIAN
PENYAKIT • Menurunkan prevalensi
PENYAKIT
• Mempertahankan prevalensi MENULAR TIDAK hipertensi
HIV-AIDS <0,5 MENULAR • Mempertahankan prevalensi
• Menurunkan prevalensi obesitas pada 15,4
Tuberkulosis • Menurunkan prevalensi
• Menurunkan prevalensi Malaria Diabetes
• Menurunkan prevalensi Kanker
• Meningkatkan kesehatan Jiwa

5
PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

3 PILAR PROGRAM INDONESIA SEHAT


Jaminan Kesehatan
Paradigma Sehat Penguatan Yankes
Nasional
 Pengarusutamaan
 Peningkatan akses  Benefit
kesehatan dalam
terutama pada FKTP  Sistem Pembiayaan:
pembangunan
 Optimalisasi Sistem Asuransi – Azas gotong
 Promotif – Preventif
Rujukan royong
sebagai pilar utama
 Peningkatan Mutu  Kendali Mutu dan
upaya kesehatan
Kendali Biaya
 Pemberdayaan Penerapan pendekatan
 Sasaran PBI dan Non
masyarakat Continuum of care
Intervensi berbasis resiko PBI
 Keterlibatan Lintas Tanda Kepesertaan -> Kartu
kesehatan (health risk)
Sektor Indonesia Sehat

PENDEKATAN KELUARGA SEHAT NUSANTARA SEHAT


6
KELUARGA
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN

PROGRAM
PENINGKATAN
PROGRAM
AKSES
PENINGKATAN MUTU
• SARANA
• AKREDITASI RS
PRASARANA
• AKREDITASI PKM
• KOMPETENSI SDM*
• ALAT KESEHATAN

Terwujudnya Akses Pelayanan Kesehatan


Dasar dan Rujukan yang berkualitas Bagi
*Perpres no.4 / 2017
Masyarakat
ttg Wajib Kerja Dr.Sp.1 (WKDS)
7
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
REGULASI PERUMAH SAKITAN

PUSAT DAERAH RS

VISI, MISI DAN STRATEGI

INPUT PROSES OUTPUT

 Good corporate gov.


 Administrasi Kinerja klinik
 Good clinical gov.
 Sarpras  NDR/ GDR RS
 Kendali mutu &
 Peralatan kesehatan  BOR/LOS/TOI
biaya Surveilans Infeksi
 SDM
 Patient Safety Kinerja keuangan
Standar Pelayanan
 Pembinaan dan  Tingkat kepuasan
pengawasan

PERSYARATAN PELAYANAN KES DAN


MONITORING DAN
PERIZINAN PEMBINAAN MUTU PENGAWASAN
8
PARADIGMA BARU PELAYANAN KESEHATAN

• Patient Loyalty
• Patient Satisfaction Service
excellent/
• Patient Safety Performance

Kecepatan tindakan Keterpaduan


Keakuratan Corporate &
Ketepatan diagnosis Kenyamanan Clinical
governance

SDM Manajemen Rumah Sakit

Yang kompeten dan efektif


PERAN KOMITE MEDIS &
KOMITE KEPERAWATAN 9
Pendahuluan

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

PPI dan Hand Hygiene

PPI Dalam Kerangka Mutu

Penutup

10
LANDASAN HUKUM
• UU No 36/2009 tentang Kesehatan
• UU No 44/2009 tentang RS
• UU No 29/2004 tentang Praktik Kedokteran
• Permenkes No 8/2015 tentang Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba di RS
• Kepmenkes No HK.02.02/Menkes/390/2014 tentang Pedoman
Penetapan RS Rujukan Nasional
• Kepmenkes No HK.02.02/Menkes/391/2014 tentang Pedoman
Penetapan RS Rujukan Regional
• SK Dirjen BUK No HK.02.03/I/1063/2015 tentang Penetapan RS
Rujukan Provinsi dan RS Rujukan Regional

11
PERMENKES 27/ 2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASYANKES

• Berlaku sejak tgl 12Mei 2017


• Tediri dari: 12 pasal
• Ruang lingkup Permenkes:
– FKRTL (rumah sakit)
– FKTP: Puskesmas, Klinik dan
praktik mandiri

12
MENGAPA PPI MERUPAKAN PRIORITAS DUNIA?
DATA GLOBAL:

• RATA2 1 DARI 10 PASIEN DIRAWAT MENGALAMI HAI’S DI DUNIA  1 DARI 10 PASIEN


HAI’S DUNIA MENINGGAL
• SEBENARNYA KEMATIAN BISA DICEGAH
• 9-92,% DARI PETUGAS KESEHATAN TIDAK RUTIN CUCI TANGAN

• DATA AMR:
• MORTALITY RATE KARENA MRSA >50% DIBANDING KARENA S AUREUS
• ANTARA 38,7% -50,9% MENYEBABKAN INFEKSI LUKA OPERASI SEHINGGA TIDAK
DAPAT MENGGUNAKAN AB STANDAR
• NICU: ANGKA INFEKSI NEONATUS NEGARA BERKEMBANG 3-20X NEGARA INDUSTRI

• PELAYANAN IBU ( AFRIKA ):SAMPAI 20% DAPAT MENGALAMI ILO PASCA SC 11 %
MENYEBABKAN KEMATIAN

Sumber: WHO
MENGAPA PPI?

 Peningkatankasus-2 penyakit infeksi (new emerging, emerging- &


re-emerging diseases) dan infeksi terkait pelayanan kesehatan
(HAIs)
 Gambaran mutu pelayanan RS
 KLB unpredictable
 Patient Safety dan healthcare worker safety
 HAIs: 1 dari 20 pasien dirawat mengalami infeksi akibat pelayanan
kesehatan (healthcare associated infection)  70 % diantaranya
BISA DICEGAH !!  (< 10% dipengaruhi lingkungan; > 90% dipenga
ruhi perilaku)
14
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS
WHO : terjadi pada 5 – 10 % pasien dirawat

LOS Memanjang dan biaya


meningkat (cost uneffectiveness)

WHO : 50 % bisa dicegah dengan


perubahan perilaku petugas
FUNGSI RUMAH SAKIT BERDASARKAN UU NO. 44/2009

Mutu

PPI
Audit Medis 16
1. Penerapan
kewaspadaan
Peningkatan kasus- Isolasi
2. Penerapan
kasus penyakit infeksi Pencegahan
(new emerging, Infeksi terkait
emerging dan pelayanan
kesehatan
re-emerging) dan 3. Surveilans
infeksi terkait Infeksi terkait
pelayanan kesehatan pelayanan
kesehatan
(HAIs) 4. Penggunaan
Antimikroba
bijak
5. Pendidikan dan
Pelatihan PPI

17
TUJUAN PROGRAM PPI

Meningkatkan mutu layanan RS dan fasilitas pelayanan


kesehatan lainnya → cost effective
Melindungi nakes & masyarakat dari penularan
penyakit menular (Emerging Infectious Diseases)
Mencegah terjadinya HAIs (Healthcare Associated
Infections)

18
KEBERHASILAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RS

Klinis

House
Perawat
Keeping

Laboratori
Sanitasi
um
KEBERHASILAN
PPI

IPSRS K3L

Gizi Farmasi

19
(Program Pengendalian Resistensi Antimikroba) (Program Keselamatan Pasien RS)

PENCEGAHAN PENGGUNAAN
INFEKSI PRA ANTIBIOTIK

PPI
MS MISUSE
HAND - HYGIENE USE
(Medication OVERUSE
Safety)

20
PPI dalam rencana aksi nasional
pengendalian resistensi antimikroba
3. Higiene, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Tujuan:
3.1 Mengembangkan program pencegahan dan pengendalian infeksi
(PPI) nasional berdasarkan pedoman PPI di fasilitas pelayanan
kesehatan, peternakan, perikanan, dan rantai makanan.

3.2 Menurunkan kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan

3.3 Menghambat perkembangan dan penyebaran resistensi antimikroba di


komunitas
Pendahuluan

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

IPCN

PPI Dalam Kerangka Mutu

Penutup

22
PERMENKES 27/ 2017
TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASYANKES

Kriteria IPCN
• Perawat dengan pendidikan minimal DIII.
• Mempunyai minat dalam PPI.
• Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan IPCN
• Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara.
• Memiliki kemampuan leadership dan inovatif.
• Bekerja purna waktu.

23
Infection Prevention Control Nurse (IPCN)

 IPCN  menolong pencegahan infeksi pasien yang mengalami


infeksi di rumah sakit dan klinik.
 Menginstruksikan perawat lain dan tim kes lain untuk
melakukan prosedur sanitasi yang benar, mempelajari
perkembangan bakteri yang terdapat pada tubuh pasien,
mengidentifikasi bakteri penyebab yang mengganggu tubuh
pasien.
 Bertanggung jawab terhadap pencatatan dan tidak lanjut
pengelolaan infeksi pasien.
Peran IPCN dalam Permenpan No. 25/2014
tentang Jabfung Perawat & Angka Kreditnya

 Unsur: Pelayanan Keperawatan


 Sub unsur: Asuhan Keperawatan
 Butir Kegiatan:
1. Melakukan implementasi keperawatan
1. Melakukan upaya preventif
2. Melakukan upaya kuratif dalam rangka pemenuhan kebutuhan
dasar manusia
2. Melakukan dokumentasi proses keperawatan
3. Melakukan penelitian dalam konteks peningkatan mutu dan
pengembangan yanwat
 Butir Kegiatan: (1/3)
1. Melakukan implementasi keperawatan
A. Melakukan upaya preventif
 Melaksanakan case finding/deteksi dini/kasus baru
 Penggunaan APD
 Melakukan isolasi pasien
 Memberikan alat-alat pengamanan atau pelindung fisik
pada pasien untuk mencegah infeksi
 Melakukan penkes pada individu pasien, keluarga,
kelompok dan masyarakat
 Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga
dengan penyakit menular
 Melaksanakan surveilans
Butir Kegiatan ..(2/3)
 Penggerakan pelaksanaan program pencegahan
 Melaksanakan advokasi program pengendalian faktor resiko
 Membudayakan penggunaan pelindung diri dari stressor
 Mempertahankan lingkungan aman dan keselamatan pasien

B. Melakukan upaya kuratif dalam rangka pemenuhan kebutuhan


dasar manusia

27
• Butir Kegiatan: (3/3)
2. Melakukan dokumentasi proses keperawatan
• melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
khusus
3. Melakukan penelitian dalam konteks
peningkatan mutu dan pengembangan
yanwat
• melaksanakan survei pelayanan dan asuhan
keperawatan
Pendahuluan

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

IPCN

PPI dan Hand Hygiene

PPI Dalam Kerangka Mutu

Penutup

29
MENGAPA PERLU HAND HYGIENE?

• Setiap harinya lebih dari 4000 anak meninggal akibat infeksi


nosokomial.
• Alasan mengapa hal buruk ini terjadi di negara berkembang:
– Sanitasi yang buruk
– Kekurangan staf
– Higiene yang buruk
– Kurangnya peralatan dasar
– Struktur yang tidak adekuat dan terlalu banyak pasien

30
HAND HYGIENE/KEBERSIHAN TANGAN:
• Merupakan salah satu prosedur yang
paling penting dan efektif mencegah
Healthcare Associated Infections (HAIs)
bila dilakukan dengan baik dan benar
• PILAR DALAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
• Komponen sentral dari Patient
Safety
• Bagian dari kewaspadaan standar

31
5 LANGKAH PRAKTIS UNTUK STRATEGI UNTUK
MENURUNKAN INFEKSI: MENINGKATKAN
1.Memperbaiki hand hygiene KEBERSIHAN TANGAN
2.Membuat standar nasional • Program pendidikan dan
pemasangan dan perawatan alat program peningkatan
invasif. kualitas multidisiplin.
3. Meningkatkan kebersihan Rumah • Membutuhkan pelaksanaan
Sakit.
(terus-menerus).
4.Memperbaiki desain Rumah Sakit.
• Fokus pada merubah
5.Memperketat kontrol peresepan kebiasaan.
Antibiotik.

32
Pendahuluan

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

IPCN

PPI dan Hand Hygiene

PPI Dalam Kerangka Mutu

Penutup

33
Instrumen tahun 2012 (mengacu JCI edisi 4)
Fokus pada Keselamatan Pasien
Tambahan Penilaian 3 Program Pemerintah (MDG’s)

Sasaran I:
(Section I: Patient-Centere Kelompok
d Standards) Standar
Pelayanan
(8 Chapter) berfokus pada
pasien

(Section II: Health Care Sasaran II :


Kelompok
Organization Management Standar
standards) Manajemen
Rumah
(6 Chapter) Sakit

(International Patient Sasaran III:


Sasaran
Safety Goals (IPSG)) Keselamatan
(Chapter 1Section I) Pasien RS

J.C.I Edisi 4. Thn 2011

34
35
36
Pendahuluan

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

PPI dan Hand Hygiene

PPI Dalam Kerangka Mutu

Penutup

37
KENDALA SAAT INI

 Komitmen pimpinan RS masih rendah untuk menerapkan


PPI di RS
 Turn over petugas terlatih PPI tinggi
 Masih terbatasnya anggaran untuk program PPI nasional
 Perubahan Budaya petugas kesehatan

“ kesadaran untuk menurunkan penularan


infeksi terkait pelayanan kesehatan”
38
RENCANA TINDAK LANJUT

 Penetapan tim /pokja pusat PPI yang terdiri


dari unsur Kementerian Kesehatan, unsur
Profesi, unsur RS dibawah Kemenkes RI.
 Mendorong RS rujukan provinsi dan regional
melaksanakan pelayanan sesuai standar
khususnya dalam hal PPI
 Penguatan PPI melalui pemenuhan standar dan
peningkatan kapasitas SDM
 Monitoring dan evaluasi 39
PENUTUP

• Program PPI merupakan program yg penting untuk


meningkatkan mutu layanan RS dan fasyankes lainnya.
• Dibutuhkan komitmen pimpinan RS dan fasyankes lainnya
untuk memberi contoh utama perubahan perilaku nakes
Dengan mentaati prinsip PPI-akan mencegah penyebaran d
an berkembannya mikroba resiten

Membantu mengendalikan resistensi antimikroba ( ASP)

40
TERIMA KASIH

DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


2017
41

Anda mungkin juga menyukai