Anda di halaman 1dari 15

Makalah Auditing

WORLDCOM

Di Susun
Oleh :

RINDA WAHYUNITA
1702110069

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
2019

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah ini. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
pembuatan maklah ini sehingga makalah ini dapat terselasaikan pada waktunya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Banda Aceh, April 2019


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3

A. Profil Perusahaan .............................................................................................. 3


B. Sejarah Singkat ................................................................................................. 3
C. Kronologi Kasus Worldcom ............................................................................. 4
D. Pihak Yang Terlibat .......................................................................................... 8
E. Pendapat dan Saran ........................................................................................... 9
F. Dampak Dari Kasus Worldcom ........................................................................ 10

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Disepanjang tahun 2002 telah terjadi penurunan indeks-indeks harga saham gabungan
(IHSG) di berbagai bursa dunia, sehingga terlihat bagaikan sebuah orkestra, hampir semua
sama-sama turun.Hal ini dikarenakan para pemerhati pasar melihat adanya ketidakberesan pada
salah satu perusahaan terpercaya di Amerika Serikat, yaitu adanya skandal laporan keuangan
WorldCom. Kejadian tersebut menyebabkan runtuhnya kepercayaan para investor di pasar
saham Amerika Serikat, sehingga menyebabkan menurunnya harga-harga saham ke angka
terendah pada pasar saham dunia khususnya di Amerika Serikat dalam lima tahun terakhir.
Ironisnya, kejadian tersebut seperti melahirkan efek beruntun (domino), yaitu berupa
rentetan kejatuhan IHSG di berbagai bursa dunia.Kejatuhan tersebut membuat gerah para
investor, yang kemudian mempermalukan pemerintahan Presiden Amerika Serikat George W
Bush.Sehingga, Kongres Amerika Serikat juga bereaksi dengan menuntut keras perusahaan-
perusahaan di Amerika Serikat yang melakukan skandal untuk segera membersihkan diri, atau
dihukum secara tegas.
Salah satu perusahaan yang diharuskan membersihkan diri adalah WorldCom.WorldCom
sendiri merupakan perusahaan nomor dua di Amerika Serikat dalam bidang
telekomunikasi,WorldCom terlibat rekayasa keuangan milyaran dollar.Presiden Bush
menilainya sebagai sebuah perbuatan yang sangat keterlaluan, sehingga berjanji untuk
mengusut tuntas skandal yang mengguncang korporasi Amerika ini.
Pantas saja dapat dikatakan demikian, karena dalam laporan pembukuannya,
WorldCom mengumumkan keuntungan sebesar $ 3,8 milyar AS antara periode Januari 2001
- Maret 2002. Ternyata hal tersebut murni rekayasa akuntansi keuangan.Hal ini kemudian
telah menjadi rekayasa terbesar sepanjang sejarah.Karena WorldCom menggelembungkan laba
$ 3,8 milyar AS.
Dalam rangka menyelamatkan perusahaan, WorldCom memberhentikan 17.000
karyawannya karena dianggap menjadi beban, serta memecat Chief Financial Officer
(CFO), Scott D. Sullivanyang dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 miliar (dari
total biaya sewa jaringan yang pada 2001 saja mencapai US$ 8,12 miliar) ke pos yang tak

1
seharusnya. Penipuan itu telah menenggelamkan kepercayaan investor terhadap
perusahaan di Amerika Serikat.Sehingga Kurs dollar AS menjadi ambruk.Skandal WorldCom
ini juga menyeret auditor ternama internasional, Arthur Andersen, karena telah menutupi dan
tidak melaporkan laporan keuangan palsu WorldCom.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja penyimpangan yang dilakukan oleh perusahaan WorldCom sehingga harga
saham WorldCom menjadi turun drastis?
2. Siapa sajakah pihak-pihak yang terlibat dalam kasus WorldCom?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa saja penyimpangan yang dilakukan oleh perusahaan WorldCom
sehingga harga saham WorldCom turun drastic.
2. Mengetahui siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam pemalsuan laporan keuangan
WorldCom.

2
BAB II
PEMBAHSAN

A. Profil Perusahaan
Worldcom adalah sebuah perusahaan penyedia layanan telpon jarak jauh.selama tahun
90an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap perusahaan telekomunikasi lain.
Akusisi yang besar telah terjadi pada tahun 1998 pada saat worldcom mengambil alih perusahaan
MCI yaitu perusahaan kedua terbesar di amerika yang bergerak pada bidang telekomunikasi
jarak jauh yang mengukuhkan posisi worldcom menjadi operator NO 1 dalam infrastruktur
internet. Worldcom adalah salah satu pionir dibalik booming telekomunikasi di AS, yang
menjadi besar karena mengakusisi banyak perusahaan kecil. Akuisisi itu membuat worldcom
yang hanya berskalah kecil melejit menjadi perusahaan besar berskalah dunia. Namun, pada saat
yang sama worldcom terbebani utang 30 milyar dollar AS.

B. Sejarah Singkat
WorldCom pada awalnya merupakan perusahaan penyedia layanan telpon jarak jauh.
Selama tahun 90an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap perusahaan
telekomunikasi lain yang kemudian meningkatkan pendapatnnya dari $152 juta pada tahun 1990
menjadi $392 milyar pada 2001, yang pada akhirnya menempatkan WorldCom pada posisi ke 42
dari 500 perusahaan lainnya menurut versi majalah fortune. Pada tahun 1990 terjadi masalah
fundamental ekonomi pada WorldCom yaitu terlalu besarnya kapasitas telekomunikasi. Masalah
ini terjadi karena pada tahun 1998 Amerika mengalami resesi ekonomi sehingga permintaan
terhadap infrastruktur internet berkurang drastis. Hal ini berimbas pada pendapatan WorldCom
yang menurun drastis sehingga pendapatan ini jauh dari yang diharapkan.
Nilai pasar saham perusahaan Worldcom turun dari sekitar 150 milyar dollar (januari
2000) menjadi hanya sekitar $150 juta (1 juli 2002). Keadaan ini mebuatan pihak manajemen
berusaha melakukan praktek-praktek akuntansi untuk menghindari berita buruk tersebut.melihat
kondisi tersebut Bernard ebbers (CEO), Scott Sullivan (CFO), David myers (pengawas) dan
Buford “ Buddy” Yates (direktur jenderal akuntansi ) memanipulasi laporan akuntansi
perusahaan , membuat laporan akuntansi palsu untuk menutupi pendapatan worldcom yang
hakikatnya mengalami penurunan dengan membuat gambar pertumbuhan keuangan dan
profitabilitas palsu untuk menopang harga saham worldcom di pasar saham, ada dua cara yang

3
mereka tempuh , yang pertama, mereka membukukan “line cost” sebagai pemasukan, padahal
pada kenyataaan nya merupakan pengeluaran, kedua, mereka meningkatkan pendapatan dengan
entri akun palsu yang ditulis sebagai “akun pendapatan perusahaan yang tidak teralokasi “dan
dilaporkan sekitar $3,005 milyar telah salah diklasifikasikan pada tahun 2001 , sementara sisanya
sekitar $797 juta pada triwulan pertama tahun 2002, berdasrkan data worldcom $14,7 milyar
pada tahun 2001 disajikan sebagai biaya dengan memindahkan akun beban kepada akun modal
worldcom mampu menaikkan pendapatan atau laba, worldcom mampu menaikan laba karena
akun beban dicatat lebih rendah , sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi karena beban
kapitaklitas disajikan sebagai beban investasi dalam laporan nya pada 25 juni worldcom
mengakui bahwa peruahaan mengklasifikasikan lebih dari $3,8 milyar untuk beban jaringan
adalah beban yang dibayar oleh worldcom kepada perusahaaan lain untuk jaringan
telekomunikasi , seperti biaya akses dan biaya pengiriman pesan bagi worldcom jika hal tersebut
akan didepresiasikan secara esensi beban kapitalitalisasi jaringan dimasa depan mungkin antara
10 tahun bahakan lebih, staf akuntan worldcom telah diwawancara sebelum tanggal 25 juni.

C. Kronologi Kasus Worldcom


Pada awal tahun 2000 perusahaan komunikasi tersebut sudah mulai mengalami
kemerosotan yang disebabkan oleh pendapatan yang mengalami penurunan hutang yang semakin
banyak. Nilai saham jugak terus mengalami penurunan. Melihat kondisi tersebut Bernard Ebbers
(CEO). Scott Sullivan (CFO),David Myers (Pengawas) dan Buford “Buddy” Yates (Direktur
Jendral Akuntansi) menipulasi laporan akuntansi perusahaan membuat laporan akuntansi palsu
untuk menutupi pendapatan worldcom yang hakikatnya mengalami penurunan dengan membuat
gambar pertumbuhan keuangan dan profibilitas palsu untuk menompang harga saham worldcom
dipasar saham. Ada dua cara yang mereka tempuh yang pertama, mereka membukukan “line
cost” sebagai pemasukan, pada kenyataannya merupakan pengeluaran. Kedua, mereka
meningkatkan pendapatan dengan entri akun palsu yang ditulis sebagai “akun pedapatan
perusahaan yang tidak teralokasi”. Dan dilaporkan sekitar $3.005 milyar telah salah
diklasifikasikan pada tahun 2001, sementara sisanya sekitar $ 797 juta pada triwulan pertama
tahun 2002. Berdasarkan data worldcom $14,7 milyar pada tahun 2001 disaikan sebagai
biaya.dengan memindahkan akun beban kepada akun modal,worldcom mampu menaikkan
pendapatan atau laba.worldcom mampu menaikkan laba karena akun beban dicatat lebih

4
rendah,sedangkan akun aset di catat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan sebagai
beban infestasi.dalam laporan nya pada 25 juni worldcom mengakui bahwa perusahaan
mengklasifikasikan lebih dari akun beban kepada akun modal,worldcom mampu menaikkan
pendapatan atau laba.worldcom mampu menaikkan laba karena akun beban dicatat lebih
rendah,sedangkan akun aset di catat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan sebagai
beban infestasi.dalam laporan nya pada 25 juni worldcom mengakui bahwa perusahaan
mengklasifikasikan lebih dari $3,8 milyar untuk beban jaringan sebagai pengeluaran
modal.modal jaringan adalah beban yang dibayar oleh worlcom kepada perusahaan lain untuk
jaringan telekomunikasi,seperti biaya akses dan biaya pengiriman pesan bagi worldcom.jika hal
tersebut tidak terdeteksi praktik ini akan berakibat pendapatan bersih yang lebih rendah dalam
tahun-tahaun berikutnya .karena beban kapitalisasi jaringan tersebut akan didepresiasikan.secara
esensi beban kapitalisasi jaringan akan memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan biaya
nya dalam beberapa tahun di masa depan,mungkin antara 10 tahun bahkan lebih.staf akuntan
worldcom telah di wawancara sebelum tanggal 25 juni.
Perusahaan World Com adalah perusahaan penyedia layanan telepon jarak jauh.
WorldCom melakukan beberapa akuisisi pada tahun 90-an terhadap perusahaan lain dan
menyebabkan peningkatan pendapatan pada tahun 2001 yaitu sebesar $392 milyar dan berhasil
menempati posisi ke 42 dari 500 perusahaan(menurut majalah Fortune).

Pada tahun 1998 Amerika mengalami resesi ekonomi yang menyebabkan permintaan
terhadap infrastuktur internet menurun drasis, sehingga mengakibatkan masalah pada WoldCom
yang menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan tersebut. Nilai pasar saham perusahaan
WorldCom turun dari $150 milyar (januari 2000) menjadi $150juta (juli 2002). Keadaan ini
membuat pihak manajemen berusaha melakukan praktek akuntansi untuk menghindari berita
buruk tersebut.

Kehancuran WorldCom sebenarnya juga karena kerapuhan kondisi finansialnya. Untuk


menutupi defisit kasnya, manajemen WorldCom memanipulasi laporan keuangan, sehingga
kinerjanya jadi kelihatan cantik. Caranya sebenarnya terbilang elementer (tapi tampaknya
ditutup-tutupi oleh akuntannya, Arthur Andersen), yakni dengan menyulap biaya sewa yang
seharusnya merupakan biaya operasional rutin yang akan mengurangi pendapatan pada tahun
yang sama menjadi biaya investasi, sehingga bisa disebar untuk jangka 10 tahun. Biaya yang

5
disulap oleh WorldCom per kuartalnya sebesar US$ 500-800 juta. Dengan manipulasi data
seperti ini, WorldCom bisa melaporkan laba bersih US$ 1,4 miliar pada kuartal I/2001 dan US$
172 juta pada kuartal I/2002. Padahal, kalau manajemen WorldCom melaporkan apa adanya,
selama lima kuartal rapornya akan merah. Inilah informasi yang menyesatkan para investor dan
kreditor.

Selepas pelengseran Bernard J. Ebbers (pendiri WorldCom) sebagai CEO, penggantinya


John Sidgmore menyewa akuntan baru, KPMG, untuk meneliti kejanggalan keuangan
WorldCom. Dengan gampang kemudian diketahui, bahwa Scott D. Sullivan, CFO WorldCom,
dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 miliar (dari total biaya sewa jaringan yang pada
2001 saja mencapai US$ 8,12 miliar) ke pos yang tak seharusnya. Sang CFO pun langsung
dipecat. Akan tetapi, investor publik dan kreditor telanjur kehilangan dana besar, sekaligus
makin memupuskan kepercayaan publik.

Satu lagi penyebab yang menonjol terhadap peristiwa WorldCom adalah adanya sifat
keserakahan pada Bernard J. Ebbers ( pendiri WorldCom ) hal itu terlihat ketika meminjam uang
perusahaan untuk memborong saham WorldCom (yang diyakininya akan terus naik) dengan
mekanisme transaksi margin yang akhirnya pinjaman tersebut tak mampu dikembalikan Ebbers.

Skandal keuangan yang terjadi di Amerika Serikat yang dimulai dengan skandal Enron,
Worldcom makin terus menekan kinerja Bursa Saham di Amerika. Skandal keuangan ini
membuat masyarakat perlu mengamati lebih lanjut peran eksekutif perusahaan (CEO dan CFO),
perusahaan akuntan, investment banker, investor, dan regulator dalam kontribusinya terhadap
krisis keuangan.

Salah satu sebab utama dari kebangkrutan WorldCom adalah sikap serakah dari eksekutif
senior yang didukung oleh sistem insentif kompensasi yang keterlaluan. Insentif yang dimaksud
adalah sistem stock option yang mengizinkan eksekutif membeli saham dari perusahan yang
mereka kelola. Sering kali jauh di bawah harga pada waktu itu. Sistem ini menyebabkan
eksekutif perusahaan mencoba memaksmimalkan nilai saham dari perusahaan. Meningkatkan
nilai perusahaan memang telah menjadi kredo bagi para ekseutif, tetapi sayangnya meningkatkan
harga saham kadang-kadang dilaksanakan dengan cara yang tidak etis dan sering kali melanggar

6
aturan atau hukum. Perusahaan menjadi cenderung memalsukan atau memberikan keadaan
keuangan yang tidak akurat dan dibesar-besarkan asalkan harga saham mereka terus naik.

Sebab lain dari kegagalan adalah kurangnya independensi akuntan dan analis keuangan.
Ketidakakuratan dari data-data keuangan sering kali juga tidak ”tertangkap” oleh tim audit.
Dalam hal ini, kredibilitas akuntan menjadi pertanyaan. Tidaklah mengejutkan bila hal ini
sampai terjadi. Soalnya, dalam banyak kasus, perusahaan akuntan yang melakukan audit pada
saat yang bersamaan juga memberikan jasa konsultasi kepada perusahaan tersebut. Ketakutan
akan kehilangan account yang penting sering kali membuat tim audit tidak membeberkan
indikasi terjadinya ketidakwajaran dalam pembukuan.

Institusi keuangannya di Amerika sering kali menguliahi negara-negara Asia semasa


krisis keuangan melanda Asia tentang corporate governance dan transparansi yang buruk.
Namun, kasus yang melanda Enron benar-benar menunjukkan lemahnya corporate governance
dari perusahaan di AS. Pada awal krisis Enron, banyak pihak yang mengatakan bahwa Enron
merupakan pengecualian. Namun, timbulnya skandal akuntansi baru yang melibatkan Worldcom
dan Global Crossing membuktikan bahwa masalah ini cukup mewabah di perusahaan Amerika.

Sebagai solusinya untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Amerika Serikat telah
mengambil beberapa langkah untuk memperbaiki transparansi ini dengan, antara lain, meminta
sertifikasi dari CEO dan CFO tentang akurasi data keuangan. Caranya, Pemerintah AS
menetapkan tanggal 14 Agustus 2002 kepada 1.000 perusahaan publik teratas di Amerika untuk
mendapatkan sertifikasi dari CEO dan CFO tentang keakuratan dan reliabilitas dari laporan
keuangan.

Apabila perusahaan tersebut terbukti melakukan praktik penyelewengan akuntansi


sesudah 14 Agustus, maka pejabat tinggi perusahaan tersebut dapat dituntut secara personal.
Dengan adanya tenggat ini tentu saja dapat diperkirakan akan lebih banyak 1.000 perusahaan
teratas di Amerika yang membuka borok-boroknya. Mungkin hal ini makin memperburuk
kinerja saham-saham di Wall Street. Tetapi, dengan tindakan ini, sebenarnya Pemerintah AS
akan mempersingkat masa krisis dan dapat dengan cepat memulihkan kepercayaan investor.

7
D. Pihak Yang Terlibat
1. Bernard Ebbers (CEO)

Bernard ebbers adalah sosok lelaki yang disukai banyak orang dia adalah seorang
eksekutif senior yang bersemangat dan menyenangkan.semangat nya itu ditunjukkan dalam
optimisme nya untuk mengembangkan worldcom.walaupun krisis yang melanda cukup
besar.awal nya pada tahun 1983 persis nya di kedai kopi di hattiesburg,mississipi Tn. Ebbers
pertama kali membantu membuat konsep bisnis yang kelak akan menjadi worldcom .namun
siapa sangka,hasrat Bernie ebbers untuk kreasi perusahaan nya membebaninya sampai pada
masalah saham biasa melalui opsi saham yang murah hati dan pembelian ebbers.kepemilikan
worldcom terus berkembang.

2. Cynthia Cooper(auditor internal)

Cynthia cooper adalah seorang pendududk asli Clinton misissipi,dimana kantor pusat
worldcom berada.cynthia cooper pada saat itu menjabat sebagai vice president dalam divisi
internal audit worldcom.cooper besama beberapa rekan nya membentuk sebuah tim kecil untuk
melakukan investigasi.mereka harus mengaudit keuangan pada malam hari secara sembunyi-
sembunyi supaya tidak di ketahui atasan untuk mencari kebenaran.ternyata perjuangan mereka
tidak lah sia-sia.pada bulan mei mereka berhasil menemukan sebuah penyimpangan pada laporan
keuangan perusahaan.atas hasil temuan mereka itu berusaha menanyakan hal itu kepada kantor
akuntan public.perusahaan arthure Andersen mereka menolak nya .maka Nn.cooper lalu
memutuskan menghubungi kepala komite audit mengenai penemuan tersebut tindakan ini
menempatkan kooper dalam konflik langsung dengan bos nya Sullivan akhirnya mengalah
namun keesikan hari nya Sullivan memperingati cooper untuk menjauh dari persoalan itu tetapi
keteguhan hati nya dan didorong oleh fakta bahwa repotasi Andersen telah ternoda oleh kasus
enron dan bahwa SEC sedang menginfestigasi worldcom.cooper memutuskan untuk melanjutkan
penyelidikan nya karena itu pada tanggal 20 juni di selenggarakan rapat komite audit dewan
direksi untuk mendengarkan cooper dan Sullivan.pada penemuan itu sang CEO berusaha
menjelaskan strategi akuntansi yang dilakukan nya dan berusaha mendapat dukungan dari pada
dewan namun gagal.pada tanggal 24 juni komite audit meminta Sullivan dan myers untuk
mengundurkan diri sebelum rapat dewan direksi hari berikutnya jika tidak ingin di berhentikan

8
.jadi Karena keberanian untuk membongkar kasus ini maka pada tanggal 21 desembar 2002
cynthia cooper di nobatkan menjadi salah satu dari 3 “personal of the years”oleh majalah time.

3. Scott D.Sullifan(CFO)

Scott D.Sullifan adalahChief Financial officer (kepalah keuangan) di worldcom. Scott


adalah orang yang secara diam-diam memindahkan $ 400 juta sebagai akun cadangan yang
dipersiapkan sebagai suatu hedge (lindung nilai) terhadap kerungian pendapatan yang antisipasi.
Dan utuk hal ini sullifan tidak perna menkonsultasikan penyajian beban kepada Arthur Enderson.
Karena itu,pada tanggal 20 jinu diselenggarakan rapat komite audit dewan direksi untuk
mendengarkan cooper dan sullifan. Pada pertemuan itu sang CFO berusaha menjelaskan strategi
akuntasi yang dilakukan dia dan berusaha mendapat dukungan dari pada dewa, namun gagal.
Sehingga , pada tangaal 24 juni,komite audit meminta sullifan dan Myers untuk mengundurkan
diri sebelum rapat dewa direksi hari berikutnya jika tidak ingin diberhentikan. Sullifan enggan
mengundurkan diri ,sehingga dipecat.

4. David Myers (controller)

David Myers adalah seorang petinggi di KAP Arthur enderson .selain itu, dia juga auditor
David Myers jugak bersama sullifan merancang skema dengan menempatkan pengeluaran
perusahaan yang seharusnya dalam pos biaya ke dalam pos pengeluaran modal. Hal ini membuat
perusahaan mencatat perolehan laba yang tinggi, walaupun kenyataannya tidak.

5. Arthur Enderson (External Auditor)


Arthur enderson adalah kantor akuntan publikyang bertugas mengaudit worldcom .dalam
melaksanakan tugasnya,Arthur enderson sebagai auditor menyetujui tindakan manipulasi yang
dilalukan dalam perusahaan worldcom .karena itu Arthur enderson dianggap tidak memiliki
integriras dalam Pratik audit sehingga kecurangan yang dilakukan tidak di uangkapkan dalam
opini auditor

E. Pendapat dan Saran

Dari kasus tersebut,menurut pendapat saya yang dilakukan oleh pemerintah amerika
serikat sudah cukup bagus dengan meminta sertifikasi dari CEO dan CFO tentang akurasi data

9
keuangan,tetapi yang perlu diperhatikan juga pada masalah ini adalah adanya sikap serakah dari
eksekutif senior dimana pemerintah Negara amerika serikat terhadap kebijakan system STOK
option yang mengizinkan eksekutif membeli saham dari perusahaan yang mereka
kelola.sehingga dikawatirkan dengan adanya system ini menyebabkan eksekutif perusahaan
mencoba memaksimalkan nilai saham dari perusahaan yang kadang-kadang dilaksanakan dengan
cara yang tidak etis dan sering kali melanggar aturan atau hukum.sedangkan untuk akuntan nya
sendiri yang disini pihak worldcom memakai Arthur Andersen yaitu perusahaan yang berada
pada lima urutan pertama dan juga merupakan lima perusahaan akuntan public terbesar di
amerika serikat dan pada masalah ini sebaiknya yang dilakuka oleh pemerintah amerika serikat
segera melakukan tindakan tegas dengan membekukan akuntan kantor akuntan public Arthur
Andersen karena Arthur endersen sendiri sebelum terkuat peristiawa skandal worldcom juga
perna terlibat dalam enron yang menguapkan kekayaan investor public.

Setelah kejadian tersebut saran saya jadilah akuntan yang handal,professional,dan teguh
pada hukum Allah dengan memegang prinsip Islam yang kuat.

F. Dampak Dari Kasus Worldcom

Pada akhir tahun 2000 worldcom mengumumkan memberhentikan 17.000 karyawan dari
total 85.000 karyawan.pada pegawai worldcom yang mempunyai saham perusahaan sebagai
bagian dari dana pensiun mereka juga mengalami kerugian.
Pada 25 juni 2002 saham worldcom dari $64,5 pada tahun 1999 menjadi kurang dari $2
persaham dan turun lagi sehingga kurang dari $1 yang akhir nilai saham nya kurang dari 1
sen.pada juli 2002 worldcom mengikuti program proteksi kebangkrutan sementara dari
departemen kehakima AS. Worldcom melaporkan aset sebesar $103 milyar
Pada tahun 2004 worldcom berubah menjadi MCI dan CEO worldcom diganti dari ebbers
menjadi john sidgemore. Dampak lainnya perusahaan manufaktur pembuat alat telekomunikasi
seperti lucent technologies,nortell networks dan corning yang awalnya mengambil manfaat dari
prediksi worldcom pada akhirnya mengalami penderitaan juga dengan memberhentikan
karyawan nya dan nilai saham nya turun.
Pada bulan desember 2005,AT&T corp yang terkemukakan di akuisisi SBC comm
diakuisisi dan tidak lagi menjadi perusahaan yang independen.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Penipuan laporan keuangan yang dilakukan oleh WorldCom Inc, yaitu perusahaan raksasa
dalam bidang telekomunikasi dan salah satu penyedia layanan Internet (ISP) terbesar di dunia ini
melibatkan seorang auditor ternama yaitu Arthur Andersen LLC.

Akibat adanya pengungkapan skandal tersebut, saham WorldCom langsung ambruk seketika
yang menyebabkan sejumlah perusahaan sekuritas dan Komisi Bursa Efek menimpakan tuduhan
penipuan terhadap WorldCom.

Kehancuran WorldCom sebenarnya juga karena kerapuhan kondisi finansialnya yang buruk.
Untuk menutupi 11ystem11 kasnya, manajemen WorldCom memanipulasi laporan keuangan,
sehingga kinerjanya jadi kelihatan baik. Cara yang sebenarnya terbilang elementer tapi ditutup-
tutupi oleh auditor eksternal perusahaan itu, Arthur Andersen LLC.

Penyebab yang sangat tampak terhadap kasus WorldCom itu sendiri adalah adanya sifat
keserakahan pada Bernard J. Ebbers (CEO WorldCom) hal itu terlihat ketika meminjam uang
perusahaan untuk memborong saham WorldCom (yang diyakininya akan terus naik) tetapi
dalam kenyataanya digunakan untuk kepentingan pribadinya sendiri sehingga Bernard J. Ebbers
tidak bias mengembalikan pinjaman tersebut dan diketahui pula bahwa Scott D. Sullivan, CFO
WorldCom, dengan sengaja telah memasukkan US$ 3,85 miliar (dari total biaya sewa jaringan
yang pada 2001 saja mencapai US$ 8,12 miliar) ke pos yang tak seharusnya. Sehingga
sang CFO pun langsung dipecat. Akan tetapi, investor 11ystem dan kreditor telanjur
kehilangan dana besar, sekaligus makin memupuskan kepercayaan 11ystem.

Salah satu sebab utama dari kebangkrutan WorldCom adalah sikap serakah dari
eksekutif senior yang didukung oleh 11ystem insentif kompensasi yang keterlaluan. Insentif
yang dimaksud adalah 11ystem stock option yang mengizinkan eksekutif membeli saham dari
perusahan yang mereka kelola. Sebab lain dari kegagalan adalah kurangnya independensi
akuntan dan analis keuangan. Ketidak akuratan dari data-data keuangan sering kali juga tidak
”tertangkap” oleh tim audit. Dalam hal ini, kredibilitas akuntan menjadi pertanyaan.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://hikariaichan.blogspot.com/2013/02/skandal-akuntansi-keuangan-dalam-tubuh.html

https://yvesrey.wordpress.com/2011/02/10/kasus-skandal-akuntansi-pada-worldcom/

http://goreplay.blogspot.com/2011/03/kasus-skandal-akuntansi-pada-worldcom.html

http://bintannurul10.blogspot.com/2014/11/kasus-worldcom_23.html

12

Anda mungkin juga menyukai