1. Pengertian
Mata pelajaran mempelajari tentang konsep, fungsi, apresiasi, proses membuat/praktek, dan evaluasi wawasan seni dan desain
2. Rasional
a. Hubungan dengan Pencipta
Menghayati mata pelajaran wawasan seni dan desain sebagai sarana untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup umat manusia.
b. Hubungan dengan Sesama Manusia
1) Menghayati sikap cermat, teliti dan tanggungjawab dalam mengindentifikasi kebutuhan dan pengembangan alternatif dalam
pelajaran wawasan seni dan desain
2) Menghayati pentingnya kolaborasi dan jejaring untuk menemukan solusi dalam pengembangan pengetahuan wawasan seni dan
paraktik proses dan pengembangan desain
3) Menghayati pentingnya bersikap jujur, disiplin serta bertanggung jawab sebagai hasil dari pembelajaran wawasan seni dan desain
c. Hubungan dengan Lingkungan Alam
Menghayati pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dalam pengembangan pengetahuan wawasan seni dan praktik proses desain
secara menyeluruh
3. Tujuan
Mata pelajaran wawasan seni dan desain bertujuan untuk membentuk karakteristik siswa sebagai siswa yang mensyukuri anugerah Tuhan,
dengan berfikir secara saintifik dalam pengetahuan seni dan membuat desain yang ramah lingkungan serta berbasis sosial budaya bangsa.
5. Prinsip-prinsip Belajar,
Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan ilmiah, oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 lebih mengamanatkan pendekatan ilmiah dalam kegiatan
pembelajarannya. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik.
Pendekatan scientefic merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan sesuai dengan realitas dunia
nyata siswa, sehingga dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.
Pembelajaran dengan pendekatan scientefic berlansung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan
mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajarannya lebih dipentingkan sehingga akan memperoleh hasil yang diinginkan.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajarannya, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan
ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi proses mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin
pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja pembelajaran harus tetap
menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat non ilmiah. Proses belajar tidak hanya terjadi di
ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat, guru bukan satu-satunya sumber belajar. Sikap tidak hanya diajarkan secara
verbal, tetapi melalui contoh dan teladan.
Pembelajaran tersebut diatas merupakan ciri dari pendekatan scientefic. Dengan konsep pendekatan scientific, hasil pembelajaran diharapkan
lebih bermakna bagi siswa. pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer
pengetahuan dari guru ke siswa.
6. Assesmen
Asesmen otentik meniscayakan belajar yang otentik pula. Menurut Ormiston belajar otentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah
yang dilakukan oleh peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau dalam kehidupan pada umumnya. Asesmen semacam ini
cenderung berfokus pada tugas-tugas teks atau kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan
kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Contoh asesmen otentik antara lain keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau
menunjukkan perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang strategis, serta memamerkan
dan menampilkan sesuatu inovasi.
Asesmen otentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan
hasil jangka panjang pendidikanseperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas
dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keteampilan, dan
pengetahuan yang ada.
Dengan demikian, asesmen otentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil
akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di
mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi
perkembangan pribadi mereka.
Dalam pembelajaran otentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan saintifik, memahahi aneka fenomena atau
gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di sini,
guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki
parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. Asesmen otentik pun mendorong peserta didik
mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian
mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran otentik, guru harus menjadi “guru otentik.” Peran guru bukan hanya pada pembelajaran,
melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran otentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan
berikut ini.
1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran.
2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan
pertanyaan dan menyediakan sumberdaya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.
3. Menjadi pengasuh pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman peserta didik.
4. Menjadi kreatif tentang bagaimana belajar peserta didik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.
Teknik penilaian otentik atau authentic assessment yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik indikator, kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang diajarkan oleh guru. Tidak menutup kemungkinan bahwa satu indikator dapat diukur dengan beberapa teknik penilaian,
hal ini karena memuat domain, afektif, psikomotor dan kognitif. Penilaian autentik lebih sering dinyatakan sebagai penilaian berbasis
kinerja (performance based assessment). Sementara itu dalam buku Mueller (2006) penilaian otentik disamakan saja dengan nama
penilaian alternatif (alternative assessment) atau penilaian kinerja (performance assessment). Selain itu Mueller memperkenalkan istilah lain
sebagai padanan nama penilaian otentik, yaitu penilaian langsung (direct assessment).
Nama performance assessment atau performance based assessment digunakan karena siswa diminta untuk menampilkan tugas-tugas
(tasks) yang bermakna.
Sesuai dengan ciri penilaian otentik adalah :
a. Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu
b. Mencerminkan masalah dunia nyata bukan hanya dunia sekolah
c. Menggunakan berbagai cara dan kriteria
d. Holistik (kompetensi utuh merefleksikan sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
Penerapan penilaian mata pelajaran wawasan seni dan desain yang merujuk pada penilaian otentik dapat menggunakan jenis penilaian dengan
menganalisa materi pembelajaran sebagai berikut :
1) Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya adalah unjuk kerja (performance).
2) Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya adalah tes tertulis atau lisan.
3) Apabila tuntutan indikator memuat unsur penyelidikan, maka teknik penilaiannya adalah proyek.
7. Kompetensi
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)/
MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (MAK)
KELAS: X
Kelas X SEMESTER I
KI-3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, 3.1 Memahami sejarah seni rupa Indonesia
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang 3.2 Memahami tinjauan seni tradisi dan modern
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam 3.3 Memahami apresiasi seni rupa murni
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang 3.4 Memahami sejarah seni rupa timur dan barat
spesifik untuk memecahkan masalah. 3.5 Memahami nilai-nilai artistik, teknik dan tema pada apresiasi seni
rupa terapan
3.6 Memahami konsep pengembangan desain produk
KELAS X, SEMESTER I
Alokasi Sumber
Kompetensi dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian
waktu belajar
1.1. Meyakini dan mengamalkan TERINTEGRASI
anugerah Tuhan atas
kemampuan berpikir kreatif
melalui pembelajaran wawasan
seni dan desain sebagai amanat
untuk kemaslahatan umat
manusia
2.1 Menunjukkan sikap cermat,
teliti, jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif, dan
proaktif sebagai hasil dari
pembelajaran wawasan sen
dan desain
2.2 Menghargai karya wawasan
seni dan desain sebagai sikap
kepedulian terhadap sesama
2.3 Menunjukkan pentingnya
kepedulian terhadap
pemanfaatan wawasan seni
dan desain untuk kesejahteraan
umat manusia dan upaya
pelestarian lingkungan sosial
dan alam
3.1. 3.1 Memahami sejarah seni rupa Sejarah Seni Rupa Mengamati beragam Test tertulis
3.2. Indonesia Indonesia karya seni rupa Indonesia Penugasan
Portofolio
4.1 Membuat resume sejarah seni yang memiliki nilai dan
rupa Indonesia spirit kreatif
Mengeksplorasi
Mengidentifikasi dan
mengumpulkan data-data
karya seni rupa Indonesia
yang memiliki nilai dan
spirit kreatif dari beberapa
sumber/referensi
Mengasosiasi
menggolongkan karya seni
rupa Indonesia yang
memiliki nilai dan spirit
kreatif
Mengkomunikasikan
Membuat resume sejarah
seni rupa Indonesia dan
mempresentasikan.
3.2 Memahami tinjauan seni tradisi Tinjauan Seni tradisi Mengamati beragam Test tertulis
dan modern dan seni modern karya seni tradisi dan Penugasan
modern Portofolio
4.2 Membuat resume tinjauan seni Menanya
tradisi dan seni modern perbedaan karya seni
tradisi dan seni modern
Mengeksplorasi
Mengidentifikasi dan
mengumpulkan data-data
tentang ciri-ciri karya seni
tradisi dan seni modern dari
beberapa sumber/referensi
Mengasosiasi
menggolongkan karya seni
tradisi dan seni modern
Mengkomunikasikan
Membuat resume tentang
karya seni tradisi dan seni
modern
3.3 Memahami apresiasi seni rupa Apresiasi Seni Rupa Mengamati dan Test tertulis
murni Murni mengidentifikasi ciri-ciri Penugasan
kreatif seni rupa murni Portofolio
4.3 Membuat resume apresiasi seni Menanya hal-hal terkait
murni untuk mengetahui nilai ciri-ciri kreatif seni rupa
artistik, teknik dan tema. murni
Mengeksplorasi
Mengumpulkan beragam
data-data ciri-ciri kreatif
seni rupa murni untuk
mengetahui nilai artistik,
teknik dan tema.dari
sumber/referensi
Mengasosiasi
menggolongkan karya seni
rupa murni yang memiliki
ciri-ciri kreatif
Mengkomunikasikan
Membuat resume apresiasi
seni murni untuk
mengetahui nilai artistik,
teknik dan tema.
KELAS X, SEMESTER II
Alokasi Sumber
Kompetensi dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian
waktu belajar
1.1 Meyakini dan mengamalkan
anugerah Tuhan atas
kemampuan berpikir kreatif
melalui pembelajaran
wawasan seni dan desain
sebagai amanat untuk
kemaslahatan umat manusia
2.1. Menunjukkan sikap cermat,
teliti, jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif
sebagai hasil dari
pembelajaran wawasan sen
dan desain
Mengeksplorasi
Mengidentifikasi dan
mengumpulkan data
tentang ciri-ciri karya seni
rupa timur dan barat
Mengasosiasi
menggolongkan ragam
karya seni rupa timur dan
barat yang berkaitan
4.4. Membuat resume sejarah seni dengan, teknik dan fungsi
rupa timur dan barat
Mengkomunikasikan
Membuat resume sejarah
seni rupa timur dan barat
serta mempresentasikan
3.5 Memahami nilai-nilai artistik, Apresiasi Seni Rupa Mengamati nilai artistik Penugasan
teknik, tema, dan fungsi pada Terapan beragam karya karya seni Tes tertulis
apresiasi seni rupa terapan rupa terapan yang berkaitan Portofolio
4.5 Membuat resume apresiasi dengan ragam, teknik, tema
seni terapan untuk mengetahui dan fungsi
nilai artistik, teknik, tema dan
Menanya ciri-ciri nilai
fungsi.
artistik karya seni rupa
terapan yang berkaitan
dengan ragam, teknik dan
fungsi
Mengeksplorasi
Identifikasi ciri-ciri artistik
karya seni rupa terapan
yang berkaitan dengan
ragam, teknik dan fungsi
Mengasosiasi
menggolongkan karya seni
rupa terapan yang
berkaitan dengan ragam,
teknik dan fungsi
Mengkomunikasikan
Membuat resume apresiasi
seni terapan untuk
mengetahui nilai artistik,
teknik, tema dan fungsi.
Serta mempresentsikan
Mengeksplorasi
Memcoba-coba membuat
sketsa pengembangan
desain produk yang ramah
lingkungan
Mengasosiasi
Menggolongkan karya
pengembangan desain
produk yang ramah
lingkungan
Mengkomunikasikan
Membuat karya
pengembangan desain
produk yang ramah
lingkungan Serta
mempresentsikan