Oleh :
UNIVERSITAS PERADABAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Teori Belajar Nativisme”. Dan tak lupa pula sholawat
berserta salam penyusun sanjungkan kepada pahlawan revolusi islam yakni nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan menuju
zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Ismi Jabah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................... iv
A. Latar belakang....................................................................................... iv
B. Rumusan masalah.................................................................................. iv
C. Tujuan penulisan..................................................................................... v
D. Manfaat penulisan................................................................................... v
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 1
Kesimpulan.............................................................................. ...................... 8
Saran............................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan tersebut, dappat dirumuskan
beberapa rumusan masalah, yaitu:
iv
1. Apakah pengertian Teori Nativistik itu?
2. Bagaimana sejarah Teori Nativistik?
3. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan Teori Nativistik?
4. Apa saja bentuk-bentuk implementasinya dalam proses pembelajaran?
5. Apa Pengaruh dan Konsep Teori Nativisme dalam Praktek Pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Teori Nativistik.
2. Mengetahui sejarah Teori Nativistik.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Teori Nativistik.
4. Mengetahui bentuk-bentuk implementasi Teori Nativistik dalam proses
pembelajaran.
5. Mengetahui Pengaruh dan Konsep Teori Nativisme dalam Praktek
Pendidikan?
D. Manfaat Penulisan
v
BAB II
PEMBAHASAN
1
1. Perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik), pola
perkembangan bahasa berlaku universal, dan lingkungannya hanya
memiliki peran kecil dalam proses pematangan bahasa.
2. Bahasa dapat dikuasai dalam waktu singkat, tidak bergantung pada
lamanya latihan seperti pendapat kaum behaviorisme.
Melalui teori ini Arthur Schopenhauer juga menegaskan
bahwasannya yang buruk akan menjadi buruk dan yang baik akan menjadi
baik tanpa terpengaruh lingkungan yang ada.
Salah satu kontribusi praktis dari teori-teori nativis ini adalah
tentang sistem bahasa anak-anak bekerja. Penelitian tersebut menunjukkan
bahwa bahasa anak-anak pada tingkatan manapun adalah suatu sistem
yang diakui. Perkembangan linguistik anak-anak bukanlah proses semakin
berkurangnya struktur-struktur yang tidak tepat bukan sebuah bahasa
dimana tahap sebelumnya mengandung lebih banyak kekeliruan
ketimbang tahap selanjutnya. Justru, bahasa anak-anak disetiap tahap
adalah sistematis, dalam arti anak-anak secara bertahap membentuk
hipotesis-hipotesis itu dalam percakapan. Ketika bahasa mereka
berkembang maka hipotesis-hipotesis tersebut direvisi terus menerus,
dibentuk ulang atau ditinggalkan.
2
lingkungan yang membentuk seorang anak tersebut. Teori ini memberikan
dasar bahwa suatu keberhasilan TIDAK ditentukan oleh faktor pendidikan
dan lingkungan yang ada pada anak tersebut kemampuan berbahasa
ditentukan oleh anak itu sendiri. Lingkungan sekitar tidak ada, artinya
sebab lingkungan itu tidak akan berdaya dalam mempengaruhi
perkembangan anak.
1. Faktor genetic
3
menjadikan seseorang yang mantap dan mempunyai kematangan yang
bagus.
1. Kelebihan
Jadi dengan teori ini diharapkan setiap manusia harus lebih kreatif
dan inovatif dalam upaya pengembangan bakat dan minat agar menjadi
manusia yang berkompeten sehingga bisa bersaing dengan orang lain
dalam menghadapi tantangan zaman sekarang yang semakin lama semakin
dibutuhkan manusia yang mempunyai kompeten lebih unggul daripada
yang lain.
4
e) Mendorong manusia mengenali bakat minat yang dimiliki
2. Kekurangan
5
Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya sebab
lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan anak.
Penganut pandangan ini menyatakan bahwa jika anak memiliki
pembawaan jahat maka dia akan menjadi jahat, sebaliknya apabila
mempunyai pembawaan baik, maka dia menjadi orang yang baik.
Pembawaan buruk dan pembawaan baik ini tidak dapat dirubah dari
kekuatan luar.
6
juga begitu juga sebaliknya. Faktor bawaan sangat dominan dalam
menentukan keberhasilan belajar atau pendidikan,. Faktor-faktor yang
lainnya seperti lingkungan tidak berpengaruh sama sekali dan hal itu juga
tidak bisa diubah oleh kekuatan pendidikan. Pendidikan yang
diselenggarakan merupakan suatu usaha yang tidak berdaya menurut teori
tersebut, karena anak akan menetukan keberhasilan dengan sendirinya
bukan melalui sebuah usaha pendidikan. Walaupun dalam pendidikan
tersebut diterapkan dengan keras maupun secara lembut, anak akan tetap
kembali kesifat atau bakat dari bawaannya. Begitu juga dengan faktor
lingkungan, sebab lingkungan itu tidak akan berdaya mempengaruhi
perkembangan anak.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Teori nativisme terbentuk sebagai bantahan terhadap teori
behavioris. Nativisme berpendapat bahwa dalam proses pemerolehan
bahasa pertama, anak perlahan menggunakan kemampuan lingualnya yang
telah terprogram secara genetis. Sehingga menurut para pakar teori ini,
lingkungan tidak mempunyai pengaruh dalam proses pemerolehan bahasa.
Chomsky mengatakan bahwa bahasa terlalu kompleks untuk dipelajari
dalam waktu dekat melalui metode imitation.
Bahwa Aliran Nativisme benar-benar menggali bakat dan minat
serta potensi yang ada pada setiap individu tanpa melihat dari faktor
apapun, termasuk pendidikan serta lingkungan sekitar. Potensi ini dapat
dilihat pada diri individu saat tahap tumbuh dan berkembangnya sedang
berlangsung. Apabila semasa ia kecil belum muncul atau terlihat, maka
dapat dipastikan potensi ini akan muncul saat ia menginjak remaja atau
saat ia menginjak menjadi manusia dewasa. Aliran Nativisme berasal dari
faktor genetik, faktor kemampuan anak, faktor pertumbuhan anak. Serta
tujuannya ialah untuk memunculkan bakat, mewujudkan diri yang
berkompetensi, mendorong dalam menentukan pilihan, mendorong untuk
mengembangkan potensi.
Saran
Apa yang dijelaskan penulis dalam makalah hanya sedikit tentang
penjelasan Teori Belajar Bahasa. Oleh karena itu, bagi para pembaca yang
sudah membaca makalah ini diharapkan membaca sumber lain yang
berhubungan dengan materi Teori Belajar Bahasa. Khususnya mahasiswa
jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
8
DAFTAR PUSTAKA