ABSTRACT
The objectives of this research are to know and to analyze the strategies to create competitive
advantage through the development, design, and product quality. Research method which applied
in this research is survey method, while data collecting technique is done through questionaire and
interview. Sampling technique applies is purposive sampling technique and the sample size is 100
respondents. This study used path analysis. The hypothesis are development, design, and product
quality had an influence to create competitive advantage. The result shows development, design,
and product quality had significant effect to create competitive advantage In Muslim Fashion
Industry At Tasikmalaya City.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tentang strategi
menciptakan keunggulan kompetitif melalui pengembangan, desain, dan kualitas produk. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode survey, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan
melalui kuesioner dan wawancara. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive
sampling dan ukuran sampel adalah 100 responden. Penelitian ini menggunakan analisis jalur.
Hipotesis yang dirancang adalah pengembangan, desain, dan kualitas produk memiliki pengaruh
untuk menciptakan keunggulan bersaing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan,
desain, dan kualitas produk berpengaruh secara signifikan dalam menciptakan keunggulan
kompetitif pada industri pakaian Muslim di Kota Tasikmalaya.
aplikasi SPSS 19.0 dapat dilihat pada Pengembangan .086 .042 .118 2.068 .041
output tabel ANOVA, sedangkan Produk
beragama Islam terbanyak pada saat ini malas untuk melakukan pengembangan
telah menjadi kiblat bagi perkembangan produk. Pengembangan produk juga harus
busana Muslim di dunia. Industri busana dilakukan secara terus menerus,
Muslim di Indonesia telah berkembang mengingat salah satu ciri dari industri
dengan luar biasa. fashion adalah perubahan yang cepat
Akan tetapi tantangan ketika dalam hal trend di masyarakat. Salah satu
sebuah produk sudah masuk kepada pengembangan produk yang sering kali
kategori dari life style, maka industri yang dilupakan adalah bagaimana
terlibat di dalamnya harus mampu untuk mengembangkan merek yang kuat dan
mendukung penyediaan produk tersebut kemasan yang menarik.
secara tepat. Perubahan life style terjadi Banyak pelaku usaha di industri
dengan cepat dan mendunia. Karena itu busana Muslim yang hanya berperan
produk harus didesain sesuai kebutuhan sebagai produsen saja, yang sering kali
konsumen, dikembangkan dengan sebaik- diistilahkan sebagai tukang jahit.
baiknya, selalu mengikuti perkembangan Perusahaan seperti ini hanya menerima
yang ada, dan diberikan layanan yang pesanan dari perusahaan lain tanpa
superior kepada konsumen atau berupaya untuk mengembangkan merek
pelanggan. Mendesain produk yang dapat yang dimilikinya. Padahal dalam bisnis
memuaskan konsumen adalah suatu seni. saat ini, merek merupakan modal kuat
Desain merupakan salah satu unsur untuk dapat memenangkan persaingan.
penting yang dapat mendorong konsumen Dengan semakin berkembangnya
untuk membeli produk, semakin baik kelas menengah di Indonesia, pasar
desain produk maka konsumen akan Indonesia mengalami kenaikan daya beli
semakin tertarik untuk membeli suatu yang luar biasa. Kelas menengah ini yang
produk tersebut. akan menjadi pendorong perekonomian.
Kontribusi kedua terhadap kuatnya Secara perilaku, dengan daya beli yang
daya saing adalah kualitas produk. Hal ini dimiliki biasanya seorang konsumen akan
menunjukkan selain memilih produk yang mencari produk yang dapat mendukung
memiliki desain yang menarik, konsumen mereka untuk dapat tampil secara lebih
juga tetap memperhatikan kualitas produk bergaya. Konsumen seperti ini akan
yang dibeli. Mengingat produk busana membutuhkan produk dengan citra merek
bukan merupakan produk yang dibeli yang baik. Oleh karena itu sudah saatnya
sehari-hari (convinience goods), tetapi pelaku usaha busana Muslim di
termasuk kepada shopping goods,tentunya Tasikmalaya untuk mulai mengelola
banyak konsumen yang menginginkan merek mereka dengan lebih baik sehingga
agar kualitas produk yang dibeli haruslah dapat memperluas pasar mereka kepada
sesuai dengan harga yang ditawarkan. kelas menengah ini.
Termasuk di dalamnya durabilitas produk Selain itu kemasan produk juga
tersebut. harus didesain dengan baik agar memiliki
Pertimbangannya adalah jangan daya saing yang kuat. Seringkali desain
sampai membeli produk yang menarik kemasan ini dilupakan, padahal desain
secara desain akan tetapi jelek secara kemasan akan menciptakan rangsangan
kualitas. Ini tentunya harus menjadi visual pertama bagi calon konsumen.
pertimbangan bagi industri busana Muslim Sebagai produk unggulan dari
di Kota Tasikmalaya, agar senantiasa tetap Tasikmalaya, busana Muslim tidak hanya
menjaga kualitas produk yang dihasilkan. ditargetkan menarik konsumen untuk
Kontribusi terkecil terhadap daya menggunakan sendiri produk yang dibeli.
saing adalah pengembangan produk. Akan Tetapi juga dapat digunakan sebagai
tetapi hal ini tidak menjadikan perusahaan souvenir/buah tangan khas Tasikmalaya.
112
Lucky Radi Rinandiyana, Ane K., Dian K./ Jurnal Ekonomi Manajemen 2(2) (November 2016) 105-113
Tentunya akan menjadi kebanggaan bila produk maka daya saing industri
seseorang dapat memberikan buah tangan busana Muslim di Kota Tasikmalaya
khas dari Tasikmalaya kepada kenalannya akan semakin kuat.
secara lebih bergaya. Hal ini dapat
diwujudkan apabila kemasan produk Adapun saran yang dapat diberikan
didesain dengan baik. adalah sebagai berikut:
Perkembangan industri busana 1. Dalam hal pengembangan produk,
Muslim saat ini tidak hanya menarik bagi dilihat dari skor terendah adalah
para pemain lokal saja, tetapi juga mulai indikator pemunculan gagasan. Hal
menarik perhatian perusahaan besar skala ini dapat diartikan bahwa pelaku
nasional maupun internasional. Merek- pada industri busana Muslim di
merek terkenal saat ini mulai Kota Tasikmalaya kurang memiliki
mengeluarkan lini produk busana Muslim gagasan untuk melakukan
mengingat besarnya potensi yang ada. pengembangan produk sehingga
Tentunya ini akan menjadi tantangan disarankan untuk membuka akses
tersendiri bagi para pelaku industri busana yang lebih baik kepada
Muslim di Kota Tasikmalaya. Ketiga pemunculan gagasan dalam
variabel dalam penelitian ini, yaitu pengembangan produk. Misalnya
pengembangan, desain dan kualitas dengan mengikuti perkembangan
produk memiliki pengaruh yang sangat busana Muslim secara lebih intens
signifikan terhadap kuatnya daya saing dengan ikut serta dalam berbagai
industri busana Muslim di Kota kegiatan fashion show, pameran,
Tasikmalaya. Untuk itu sudah selayaknya dan seminar.
para pelaku industri busana Muslim di 2. Berdasarkan poin terendah variabel
Kota Tasikmalaya memperhatikan ketiga desain produk berkaitan dengan
faktor ini agar daya saing yang dimiliki derajat kepentingan, maka
semakin kuat. disarankan untuk agar para pelaku
industri busana Muslim di Kota
Tasikmalaya dapat lebih selektif
SIMPULAN dalam menentukan prioritas desain
Berdasarkan hasil pembahasan produk sesuai dengan apa yang
yang sudah dibahas sebelumnya, maka diharapkan oleh sebagian besar
dapat ditarik beberapa simpulan sebagai konsumen pada industri busana
berikut: Muslim.
1. Pengembangan produk, desain 3. Berdasarkan poin terendah variabel
produk, dan kualitas produk, secara kualitas produk berkaitan dengan
parsial berpengaruh signifikan serviceability, maka disarankan
terhadap daya saing industri busana membuat produk yang lebih
Muslim di Kota Tasikmalaya. banyak berkualitas, tahan lama,
2. Secara keseluruhan hasil penelitian ini dan dapat diperbaiki apabila
menunjukkan adanya pengaruh yang mengalami kerusakan.
signifikan dari pengembangan, desain 4. Memperhatikan faktor lain seperti
dan kualitas produk terhadap daya memperkuat citra merek dan
saing pada industri busana Muslim di kemasan produk agar dapat
Kota Tasikmalaya baik secara total memperkuat daya saing yang
maupun parsial. Adanya pengaruh dimiliki, dan mempersiapkan diri
yang signifikan ini menjelaskan dengan lebih baik untuk
indikasi bahwa semakin baik menghadapi persaingan yang
pengembangan, desain dan kualitas semakin ketat.
113
Lucky Radi Rinandiyana, Ane K., Dian K./ Jurnal Ekonomi Manajemen 2(2) (November 2016) 105-113