Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Menurut
KKBI energi secara garis besarnya didefinisikan daya atau kekuatan yang akan
diperlukan untuk dapat melakukan berbagai rangkaian proses kegiatan.
Di zaman yang modern ini, semuanya tak lepas dari peran energi, terutama
energi listrik. Sembilan puluh persen (90%) kegiatan manusia didukung oleh tenaga
listrik. Sebagaimana ketika para wanita melakukan kegiatan rumah tangga
seperti menanak nasi, mencuci baju, membersihkan debu, menyetrika, membuat
jus, dan membuat sambal lalu para pria melakukan kegiatan kantor seperti
membuat dokumen pada komputer, mengisi daya pada smartphone, melakukan
kegiatan perbengkelan seperti mengelas kerangka kendaraan juga memerlukan
energi listrik. Begitu pula kegiatan kedokteran tidak terlepas dari ketergantungan
terhadap energi listrik dalam upaya menyelamatkan nyawa manusia juga
memerlukan bantuan energi listrik seperti menggunakan kardiografi untuk
mengetahui denyut nadi seseorang. Betapa listrik sudah menjadi hal yang sangat
penting dalam kehidupan manusia.
Ketergantungan akan energi listrik tersebut juga dialami oleh negara
Indonesia. Hampir semua kegiatan masyarakat Indonesia membutuhkan tenaga
listrik. Pernyataan tersebut terlihat dari konsumsi energi listrik di Indonesia yang
sangat besar. Pada tahun 2015 konsumsi listrik di Indonesia mencapai 202 ribu
GWH, meningkat 4% dari tahun sebelumnya yaitu 194 rb GWH. Peningkatan
konsumsi energi listrik tidak hanya terjadi di tahun 2015, akan tetapi setiap
tahunnya konsumsi energi listrik di Indonesia selalu mengalami peningkatan
dengan rata-rata peningkatan 3-4% per-tahunnya. Sayangnya sumber energi
penggerak turbin penghasil listrik di Indonesia sebagian besar berasal dari sumber
energi tak terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) – 14.446
MW (43,91%) dengan bahan bakar batu bara, dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas
& Uap (PLTGU) – 8.814 MW (26,79%) dengan bahan bakar kombinasi antara gas
alam dan batubara. Sehingga sikap bijak dalam menggunakan listrik sangat
diharuskan. Akan tetapi masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang sadar
akan pentingnya menghemat energi listrik bahkan melakukan pencurian listrik.
Berbagi upaya dilakukan pemerintah agar masyarakat bersedia untuk
menghemat penggunaan akan kebutuhan listriknya, seperti menghimbau
masyarakat untuk selalu menghemat energi dimana pun mereka berada dengan cara
menempelkan stiker hemat energi pada setiap tempat, melakukan sosialisasi kepada
masyarakat tentang keadaan listrik saat ini, dan mengajak warga untuk mulai
menghemat energi listrik, bahkan sampai mencabut subsidi pembayaran listrik.
Akan tetapi upaya maupun kebijakan tersebut kurang bisa membuat seluruh lapisan
masyarakat sadar selalu akan pentingnya penghematan listrik. Kesadaran
masyarakat tersebut hanya bersifat sementara. Hal ini dikarenakan penghimbauan
dan sosialisasi tidak bisa terus menerus dilakukan karena kendala biaya dan waktu.
Selain itu, tindakan pencurian listrik juga sangat berdampak pada borosnya
konsumsi energi listrik di Indonesia. Ada berbagai jenis pencurian listrik, salah
satunya mencuri listrik tetangga, dengan cara menghubungkan kabel tetangga ke
rumahnya. Kasus ini cukup marak, bahkan banyak masyarakat Indonesia yang
bertanya ke sosial media ataupun ke website tempat bertanya, diantaranya
id.answer.yahoo.com, "Listrik saya di curi orang lain ada yang tau gk cara
mencegahnya? ciri ciri nya: pemakaian dikit tapi bayaran membengkak hidupkan
tv di malam hari sering gk bisa". Yang lebih parah nya lagi ada juga masyarakat
yang tidak sadar kalau listriknya sedang dicuri orang. Hal ini dikarenakan
kebanyakan dari mereka berpikiran kalau penggunaan listrik mereka emang
meningkat daripada sebelumnya.
Oleh karena itu penulis berinisiatif menciptakan Eleco (Electric Economical)
yaitu mobile application berbasis android. Eleco dapat memantau sepanjang waktu
(user dapat mengatur rentang waktu yang diinginkan) pemakaian listrik di setiap
rumah dengan menampilkan detail tarif yang dikenakan masing-masing jenis
barang electronic. Eleco juga akan memberikan reward kepada user yang
melakukan penghematan listrik. Selain itu, Eleco juga dapat melakukan
pembayaran listrik dengan mudah dan aman. Dengan adanya Eleco diharapkan
masyarakat terdorong untuk melakukan penghematan listrik dan pencurian listrik
orang lain dapat dideteksi sekaligus ditindaklanjuti.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Eleco memantau pemakaian listrik dengan rentang waktu yang
dapat diatur dengan menampilkan detail tarif yang dikenakan pada masing-
masing jenis barang electronic sehingga pencurian listrik dapat dideteksi?
2. Bagaimana sistem reward yang diberikan Eleco dapat mendorong
masyarakat melakukan penghematan energi listrik?
3. Bagaimana Eleco melakukan pembayaran listrik dengan mudah dan aman?

1.3 Tujuan
1. Untuk memantau konsumsi listrik rumah tangga sehingga pencurian listrik
tetangga dapat dideteksi dengan cara menampilkan detail tarif masing-
masing elektronik yang digunakan.
2. Memotivasi masyarakat Indonesia akan pentingnya menghemat energi
listrik.
3. Untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran listrik.

1.4 Manfaat
1. Agar pencurian listrik tetangga dapat dideteksi dan ditindaklanjutin dengan
hasil pantuan Eleco sebagai bukti.
2. Agar masyarakat Indonesia terdorong untuk melakukan penghematan
energi listrik.
3. Agar pembayaran listrik menjadi semakin mudah, praktis, dan aman.

Anda mungkin juga menyukai