Anda di halaman 1dari 2

Yogyakarta – Jum’at (30/03/2018) Alhamdulillah, lantunan syukur kepada Allah swt.

tiada terhenti atas berbagai limpahan nikmat-Nya. Bertepatan dengan Milad Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah yang ke-54 Pimpinan Komisariat IMM FTI UAD bekerja sama dengan BEM
FTI UAD dan Dahlan Innovation Community mengadakan kegiatan Workshop PKM dan
Seminar Nasional.
Workshop PKM dan Seminar Nasional ini sebenarnya berawal dari sebuah kegundahan
tentang pola pikir sebagian besar orang tentang berlawanannya prestasi akademik dan aktivisme
organisasi. Kalau kita ibaratkan, Ibarat minyak dan air. Begitulah anggapan sebagian besar orang
tentang pretasi akademis dan aktivisme di organisasi. Keduanya dianggap sebagai dua hal yang
berbeda, atau bahkan bertolak belakang dan saling mengalahkan satu dengan yang lainnya. Atas
kegundahan dari pola pandang tersebut, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah bersama dengan
BEM FTI UAD ingin membuktikan kesalahan pola pikir seperti itu hingga pada hari ini
Alhamdulillah dapat terlaksana kegiatan Workshop PKM dan seminar nasional yang bertemakan
“Semangat Berinovasi untuk Mewujudkan Karakter Bangsa” yang dengan besar harapan
nantinya akan lebih banyak bermunculan karya-karya ilmiah khususnya dari lingkungan
mahasiswa.
Kegiatan seminar nasional PKM ini adalah salah satu rangkaian Milad IMM yang ke 54.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah gerakan mahasiswa yang telah medeklarasikan dirinya
sebagai gerakan intelektual. Hal ini sesuai dengan ideologinya mengenai tri kompetensi yaitu
religiusitas, intelektualitas, dan humanitas. Tentu kita sebagai agent of change sudah sepantasnya
juga memiliki peran-peran intelektual di bidang akademik. Terutama prestasi dalam dunia
akademik seperti karya tulis ilmiah, penelitian, maupun karya-karya yang lain.
IMM merupakan gerakan intelektual mahasiswa yang pada dasarnya meneguhkan
semangat berfastabiqul khairat dalam hal kebaikan. Budaya kritis dan literasi sudah mulai
terkuras di dalam tubuh IMM sendiri, alhasil gerakan intelektual aktivis memudar selama
kegiatan kepanitiaan selalu menjadi prioritas utama. Dampaknya kualitas kader semakin
menurun ditambah lagi budaya akademik juga sering kali dikesampingkan.
Kemerosoton karakter bangsa Indonesia kemudian menjadi momok yang mengerikan
bagi maju tidaknya sebuah peradaban dan berkualitas tidaknya suatu bangsa. Mengangkat sebuah
tema “semangat berinovasi untuk mewujudkan karakter bangsa” menjadikan motivasi bagi para
pemegang gelar kaum intelektual untuk bisa selalu memunculkan ide-ide baru,
mengkreasikannya dalam berbagai karya, hingga muncul inovasi-inovasi yang belum pernah
terfikirkan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai